Makalh ASP Kel.7
Makalh ASP Kel.7
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. kami sangat berharap hasil makalah ini dapat berguna bagi
semua orang.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam hasil ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga hasil makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan hasilmakalah ini
diwaktu yang akan datang.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Pengertian dan Tujuan Organisasi Nirlaba................................................................
B. Karakteristik Organisasi Nirlaba................................................................................
C. Pengertian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba....................................................
D. Contoh Organisasi Nirlaba di Indonesia....................................................................
E. Studi Kasusu Laporan Keuangan Orgnaisasi Nirlaba................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi nirlaba adalah organisasi yang lebih memperhatikan jumlah kas dan saldo
investasi mereka, namun tidak berfokus pada pendapatan laba. Sedangkan definisi nirlaba adalah
bersifat tidak mengutamakan perolehan keuntungan (Pusat bahasa Departemen Pendidikan
Nasional 2002). Berdasarkan tujuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45
tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba yaitu untuk dapat menciptakan laporan tahunan
yang reliable dan relevan.
Organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis(pencari laba), perbedaan utama yang
mendasar terletak pada cara orang memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktifitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para
anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi
tersebut, sedangkan organisasi bisnis jarang atau tidak ada transaksi misalnya: penerimaan
sumbangan. Dalam praktiknya organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga
kadang-kadang sulit dibedakan dengan organisasi bisnis.
Organisasi nirlaba tidak ada kepemilikan seperti dalam organisasi bisnis, kepemilikan dalam
organisasi nirlaba tidak dapat dijual dan dialihkan. Sering juga ditemukan organisasi nirlaba
yang mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari 2 pendapatan atas
jasa yang diberikan pada publik. Akibatnya pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran
pemasukan kas menjadi ukuran kineija penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi
tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Pelaporan organisasi nirlaba semacam itu
hampir memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi bisnis.
Laporan keuangan organisasi nirlaba tentu berbeda dengan laporan keuangan organisasi
bisnis pada umumnya. Perbedaan yang utama ada pada bagaimana cara organisasi memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya yang berasal dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain
yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi nirlaba tersebut. sumbangan-
sumbangan tersebut didapatkan berdasar atas jasa yang diberika oleh organisasi tersebut.
Selain mendapatkan sumbangan dari para donatur untuk memenuhi sumber daya yang
dibutuhkannya, organisasi nirlaba juga mendanai kebutuhan modalnya dari utang serta
kebutuhan operasi dari pendapatan atas jasa yang diberikannya kepada publik. Hal ini berakibat
pada pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja yang
penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengertian dan Tujuan Organisasi Nirlaba?
2. Apa saja Karakteristik Organisasi Nirlaba?
3. Apa itu Pengertian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba?
4. Apa itu Contoh Organisasi Nirlaba di Indonesia?
5. Bagaimana Contoh Studi Kasusu Laporan Keuangan Orgnaisasi Nirlaba?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa itu Pengertian dan Tujuan Organisasi Nirlaba
2. Untuk mengetahui apa – apa saja Karakteristik Organisasi Nirlaba
3. Untuk mengetahui Pengertian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
4. Untuk mengetahui apa itu Contoh Organisasi Nirlaba di Indonesia
5. Untuk mengetahui bagaimana contoh Studi Kasusu Laporan Keuangan Orgnaisasi
Nirlaba
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Organisasi Nirlaba
Menurut Kurniasari (2011) menyatakan bahwa organisasi nirlaba atau organisasi non profit
adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam
menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap
hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter).
Organisasi nirlaba atau biasa disebut dengan organisasi non profit merupakan organisasi
yang sasarannya untuk mendukung suatu kebijakan atau memecahkan masalah penting yang
terjadi di suatu Negara. Dengan tujuannya yang tidak komersial atau tidak menarik perhatian
terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan. organisasi nirlaba bisa terbentuk dari
organisasi keagamaan, organisasi politik, rumah sakit, sekolah negeri, dan organisasi lainnya.
Pengertian Organisasi Non Profit Menurut PSAK No 45 Menurut PSAK No.45 pengertian
dari organisasi Non Profit adalah organisasi yang memperoleh sumber daya yang berasal dari
sumbangan pihak anggota. Para penyumbang ini tidak mengharapkan keuntungan yang akan
diperoleh pada saat organisasi ini berkembang. Namun perkembangan selanjutnya, org anisasi
ini menerima hasil pendapatan jasa yang diberikan publik atau dari kegiatan investasi.
Organisasi nirlaba memiliki tujuan tertentu yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat umum dan tidak mengutamakan perolehan laba atau keuntungan dalam menjalankan
kegiatannya. Tujuan utama dari organisasi nirlaba adalah pendidikan, pelayanan sosial,
perlindungan politik dan rekreasi (Nariasih: 17)
B. Karakteristik Organisasi Nirlaba
Berdasarkan PSAK 45 halaman 2 paragraf 01, dimana suatu organisasi dapat dikelompokan
sebagai organisasi nirlaba bila memenuhi, kriteria sebagai berikut:
1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya
yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas
nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para pendiri atau
pemilik entitas nirlaba tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas
nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
Kesesuaian Laporan Keuangan Masjid Al-Baitul Amien dengan PSAK No. 45 Penerapan
Laporan Keuangan
Penerapan laporan keuangan yang dilakukan oleh bendahara Masjid Jami’Al Baitul
Amien Jember masih menggunakan basis kas yaitu saat terjadinya aliran kas masuk dan kas
keluar. Seharusnya entitas nirlaba melakukan pencatatan keuangannya dengan menggunakan
basis akrual, yaitu suatu transaksi diakui pada saat terjadinya tanpa memandang apakah transaksi
tersebut melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas.
Basis akrual dipandang lebih mampu memberikan gambaran mengenai kondisi yayasan
dengan lengkap karena dengan mengaplikasikan konsep perbandingan biaya dengan pendapatan,
basis akrual dipandang mampu memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja suatu
entitas (Nainggolan, 2005:35). Jadi penerapan akuntansi yang digunakan oleh pihak Masjid
Jami’ Al Baitul Amien Jember kurang sesuai.