PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
baik, tepat, dan bahagia. Adapun pengertian Kesehatan Jiwa yang baik menurut
berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk
kesehatan jiwa adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram
lingkungan.
Pada konteks kesehatan jiwa, dikenal dua istilah untuk individu yang
(ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan
1
2
respons tubuh terhadap peristiwa yang terjadi, dimana respon tubuh tersebut
rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu
yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan
sensasi cemas, rasa takut dan terkadang panik akan suatu bencana yang
Seseorang yang mengalami ansietas merasa hidupnya tidak tenang karena akan
selalu di hantui perasaan cemas dan tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu
ansietas dapat memperlihatkan perilaku yang tidak lazim seperti panik tanpa
alasan atau rasa khawatir yang tidak dapat dijelaskan (Wahyuni, 2018).
Ifdil, 2016)
The Anxiety and Depression Association of America (dalam Kaplan & Sadock,
juta populasi orang dewasa di Amerika pada usia 18 tahun atau lebih (18% dari
3
Prevention pada tahun 2011 sebesar lebih dari 15%. National Comorbidity
Study melaporkan bahwa satu dari empat orang memenuhi kriteria untuk
sedikitnya satu ansietas dan terdapat angka prevalensi 12 bulan per 17,7%
sebesar 9,8% dan sekitar 6,82% di Jawa Timur untuk usia diatas 15 tahun
(RISKESDAS, 2018).
Ansietas atau cemas sering dialami oleh hampir semua manusia yang sifatnya
subjektif dan patologik. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang
nyeri kepala, berkeringat, palpitasi dan gelisah. Respon emosi yang berlebihan
ini dialami setiap pasien TB paru karena adanya ancaman atau bahaya dari
Gangguan ansietas dan depresi biasa terjadi pada semua daerah di seluruh
paru tetap menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Dalam beberapa
tahun ini, banyak usaha dilakukan untuk menilai kualitas hidup yang
4
lama yang berdampak pada pasien baik kondisi fisik secara umum, fungsi, dan
seperti penyangkalan, tidak ada harapan hidup, ansietas dan dikucilkan oleh
Melihat hubungan ini, evaluasi gangguan jiwa dari pasien tuberkulosis paru
penyakit. Hal ini dapat memperbaiki prognosis kualitas hidup pasien dengan
tuberkulosis paru dan harus meminta bantuan dari psikolog atau psikiater untuk
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Jember.
2. Tujuan Khusus
1 Jember.
1 Jember.
1 Jember.
C. Metodologi
klien.
6
klien selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang
baru.
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil
a. Studi kasus
b. Studi literatur
D. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi peneliti
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi sumber pustaka atau dasar bagi
saya sendiri dan orang lain yang akan datang mengenai asuhan
Studi kasus ini diharapkan dapat menjadi sumber pustaka dan bacaan antara
lapangan.
8
4. Bagian responden