Yulianti FebEkoIsl
Yulianti FebEkoIsl
PENDAHULUAN
yang di bawa Islam itu bersifat menyeluruh dan mencakup pada segala bidang
tersebut terdiri dari lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan
bank. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor penggerak
tawaran produk yang beraneka ragam dan memiliki daya tarik tersendiri.
sama antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh modal dan
dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, maka akan ditanggung pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat dari kalalaian si pengelola. Apabila kerugian
1
Nurul Huda, et al, Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoretis, (Jakarta : Kencana,
2009), hlm. 235
1
2
penghimpunan dana adalah giro, tabungan dan deposito sebagai salah satu
merupakan salah satu peluang yang besar bagi bank syariah dalam mencapai
fatwa MUI pada Januari 2014 tentang haramnya bunga bank. Dalam
khususnya jasa perbankan syariah. Salah satunya adalah inflasi, dimana inflasi
jasa secara umum (bukan satu macam barang saja dan sesaat).4 Apabila terjadi
Tingginya harga dan pendapatan yang tetap atau pendapatan meningkat sesuai
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 172
3
ST Suharyanti, “Analisis Pengaruh Nisbah Bagi Hasil, Inflasi, Pendapatan
Nasional/PDB, dan SWBI terhadap Tabungan Mudharabah Pada Perbankan Syariah di
Indonesia”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Syarif Hidayatullah, 2010)
4
Iswardono, Uang dan Bank, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, tt), hlm. 214. (tidak diterbitkan)
3
dimasa yang akan datang, menyebabkan daya saing produk nasional berkurang,
Pada tataran makro, nilai uang terhadap barang memiliki peran penting
menurunkan nilai kekayaan dalam bentuk uang. Inflasi merupakan salah satu
sekalipun tidak dapat lepas dari masalah ini. Terlihat pada tabel, inflasi
penurunan yang tajam di bandingkan tahun 2010. Hal tersebut tidak lepas dari
pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pada tahun
2013 inflasi naik kembali di posisi 8,38 %, yang diakibatkan oleh adanya
jumlah uang beredar (JUB). Jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan
uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah Uang Beredar dalam arti
sempit (narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang
5
Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung: ALFABETA, 2010), hlm.
94
4
kartal dan uang giral.6 Penentuan JUB dalam kerangka analisis ekonomi makro
perubahan dalam uang inti yang ditentukan oleh perubahan dalam kekayaan
dan utang bank sentral, kemudian perubahan uang inti bersama-sama dengan
penting dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor
adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan
moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada publik.7
menabung dipengaruhi oleh tingkat bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada
ini.
6
Iswardono, Uang dan Bank, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, tt), hlm. 114
7
http://www.bi.go.id/id/moneter/bi-rate/penjelasan/Contents/Default.aspx (diakses, 02
September 2014)
5
Tabel 1.1
2013. Variabel makro tersebut seperti inflasi, jumlah uang beredar (JUB), dan
BI rate. Dapat dilihat pada tabel komposisi tabungan mudharabah dari tahun
syariah juga akan meningkat. Sehingga pendapatan bank syariah juga akan ikut
meningkat .
makro yang akan digunakan adalah Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan BI
Desember 2013.
B. Rumusan Masalah
8
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2006), hlm. 15
7
C. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya terfokus pada Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar,
D. Tujuan Penelitian
E. Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian skripsi ini adalah :
1. Bagi Penulis
selain itu penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang
terjadi di lapangan.
2. Bagi Akademisi
3. Bagi Masyarakat
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
sebelumnya. Dengan menggunakan teori yang telah dikaji dan juga penelitian-
Bab ini menjelaskan setting penelitian, desain penelitian, jenis dan sumber
Bab ini terdiri dari gambaran umum dan obyek penelitian, karakteristik
BAB V : KESIMPULAN
Bab ini terdiri dari simpulan yang menunjukkan keberhasilan tujuan dari
mana yang tidak didukung oleh data. Implikasi dari penelitian yang
saran yang berisi keterbatasan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran
A. Landasan Teori
1. TabunganMudharabah
tabungan ini tidak mendapatkan imbalan bagi hasil, karena sifatnya titipan
ATM.
9
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 117
Achmad Tohari, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi,
10
Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Serta Implikasinya Pada
Pembiayaan Mudharabah (Pada Perbankan Syariah di Indonesia)”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hlm. 22. (tidak diterbitkan)
10
11
dari dana yang dikelola oleh bank sebagai mudharib harus dibagi dengan
mutlak kepada mudharib (bank syariah), tidak ada batasan baik dilihat dari
jenis investasi, jangka waktu, maupun sektor usaha, dan tidak boleh
akhir bulan, sebesar sesuai dengan nisbah yang telah diperjanjikan pada
12
saat pembukuan rekening tabungan mudharabah. Bagi hasil yang akan
diterima nasabah akan selalu berubah pada akhir bulan. Perubahab bagi
hasil ini disebabkan karena adanya fluktuasi pendapatan bank syariah dan
2. Inflasi
a. Pengertian Inflasi
11
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 89
12
Ibid., hlm. 90
12
yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut
lain.
Hal ini tidak berarti bahwa harga berbagai macam barang itu naik
b. Macam-macam inflasi
dalam setahun
% dalam setahun.
13
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm 135
13
dalam setahun.
14
Boediono, Ekonomi Moneter, (Yogyakarta : BPFE, 2014), hlm. 162
15
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2006),
hlm. 333
16
M Nur Rianto Al Arif, Teori Makroekonomi Islam, (Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 89
14
pemerintah.
menaikkan kredit.
c). Dari segi penawaran yaitu dengan melakukan langkah yang dapat
perkembangan teknologi.18
sebagai satuan hitung yang adil dan benar. Hal ini menyebabkan uang
17
Ibid., hlm. 90
18
Nurul Huda et al, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta : Kencana, 2009), hlm. 182
15
menjadi standar pembayaran tertunda yang tidak adil dan suatu alat
dibayar lunas oleh nasabah, tetapi pada inflasi yang tinggi bank akan
karena dengan adanya inflasi Iba bank akan over stead akan
19
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 139
16
nilai mata uang, menyebabkan naiknya harga, dan hal itu merugikan
fulus dibiarkan beredar sebagai alat tukar, niscaya dinar dan dirham
adalah :
manusia.
20
Rozalinda, Ekonomi Islam : Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2014), hlm. 299
17
dikeluarkan secara resmi oleh bank sentral berupa uang kartal, maupun
uang giral dan uang kuasi (tabungan, valas, deposito). Jumlah Uang
masyarakat (di luar bank umum) dan siap dibelanjakan, setiap saat
21
Iswardono, Uang dan Bank, (Yogyakarta : BPFE, tt), hlm. 114
18
bank umum.22
Sentral yang dalam hal ini adalah Bank Indonesia. Namun jumlah uang
beredar tidak hanya ditentukan oleh bank sentral tetapi juga oleh
perilaku rumah tangga (yang memegang uang) dan bank (dimana uang
disimpan). Untuk memahami jumlah uang beredar, kita harus memahami interaksi
antara mata uang, dan rekening giro serta bagaimana kebijakan Bank
tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan bank (bank umum dan
bank sentral), serta uang kertas dan logam (kartal) milik pemerintah
Achmad Tohari, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah
22
Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Serta Implikasinya Pada Pembiayaan
Mudharabah (Pada Perbankan Syariah di Indonesia)”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hlm. 19. (tidak diterbitkan)
19
uang giral dalam peredaran uang semakin kecil, sebab porsi uang kuasi
makin besar.
23
www.bi.go.id (diakses, 15 November 2014)
20
b. BI Rate
bunga dalam pinjaman antar bank dalam pasar uang. Selanjutnya, basis
ini dipakai mengukur tingkat suku bunga yang akan dikenakan dalam
fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong
datang.
motive”.
dan acuan. Selain itu untuk menghindari kesamaan dengan peneliti lain. Maka
terdahulu.
pada Bank Umum dan Bank Syariah”. Variabel yang terkait yaitu DPK
Suku Bunga SBI. Teknik analisis data menggunakan metode regresi linier
Pihak Ketiga Bank Umum dan Dana Pihak Ketiga Bank Syariah.
yang berpengaruh secara signifikan adalah Inflasi dan Suku Bunga SBI
terhadap Dollar, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Dana
Dana Pihak Ketiga, sedangkan variabel Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah
Beredar (M2) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang
Mudharabah.
Jumlah Kantor Cabang, Suku Bunga, Kurs, dan SWBI terhadap Jumlah
Probabilitas
24
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai kritis 5 % berarti bahwa
Imbal Bagi Hasil, Jumlah Kantor Cabang, Suku Bunga, Kurs, dan
Indonesia.
25
sebagai berikut :
Mandiri.
penelitian ini, adalah data time series. Variabel yang digunakan dalam
Suku Bunga SBI, tingkat inflasi dan kurs US Dollar sebagai variabel
26
sampel dalam kurun waktu 42 bulan yaitu terhitung sejak bulan Maret
syariah.
yaitu baik SBI maupun SWBI. Tetapi simpanan mudharabah untuk jangka
inflation rate dan GDP. Periode analisis diawali pada bulan Januari 1998 –
Desember 2003.
saving theories. Para depositor bank syariah memiliki respon yang cepat
29
hanya berfokus pada return yang diberikan akan tetapi pada pergerakan
dalam M3.
individu, pada penelitian ini hanya difokuskan pada individu dan variabel
simpanan berjangka tiga bulanan dan suku bunga tabungan pada bank
konvensional, bagi hasil deposito, bagi hasil tabungan dan bonus giro pada
BSM dan BMI, tingkat inflasi, harga saham syariah (Jakarta Islamic
pemerintah yang berupa pernyataan fatwa MUI bahwa bunga bank adalah
haram.
30
9. Hanifeliza (2004)
hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena tingkat suku bunga deposito
berjangka lebih besar dari suku bunga giro dan tabungan. Tabungan
pada saat tersebut terjadi krisis yang menyebabkan tingkat suku bunga
deposito meningkat sangat tinggi. Hal ini tentu saja menarik masyarakat
yaitu GDP rill, tingkat suku bunga riil, inflasi, jumlah bank dan
31
yaitu dana pihak ketiga dan tiga variabel independen yaitu Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Valuta Asing USD dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
makro ekonomi yang terdiri atas : SBI, Valuta Asing (USD), dan SWBI
itu, dari hasil uji F test dimana hasil F test = 15,311 dan dari print output
korelasi yang negative. Hal ini berarti bahwa jika SBI-1 mengalami
kenaikan, maka DPK bank syariah akan turun. Sebaliknya jika SBI-1
rendah maka jumlah DPK bank syariah akan meningkat. Dengan kata
lain, saat SBI naik, maka DPK akan tersalurkan kepada bank umum
C. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau yang masih
24
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana : 2005), hlm. 85
37
METODE PENELITIAN
angka. Sedangkan time series adalah data tersebut dikumpulkan dari waktu ke
waktu.25
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
pada suatu instansi26. Observasi penelitian ini dimulai dari Desember 2009
Sampel penelitian ini adalah data Inflasi, JUB, dan BI rate dan Tabungan
Mudharabah.
25
Supranto, Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan, (Jakarta : Gramedia :
2000), hlm. 10
26
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana : 2005), hlm.
132
27
SedarmayantI, Metodologi Penelitian, (Bandung : CV. Mandar Maju : 2011), hlm. 124
28
Abdul Hamid, Panduan Penulisan Skripsi, (Jakarta : FEB UIN Press : 2010), hlm. 17
38
39
data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Pada
memilih calon responden tersebut sebagai bagian unit sampel. Dengan kata
lain, asal saja calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik populasi
a. Field Research
waktu (time series) dengan skala bulanan (monthly) yang diambil dari data
bulanan historis Inflasi, Jumlah Uang Beredar, dan Suku Bunga dan
b. Library Research
c. Internet Research
yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, untuk
berikut :
ini diperoleh dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu data dari
29
Adiwarman Karim, Akad dan Produk Perbankan Syariah, (Jakarta : PT.Radja Grafindo,
2007), hlm 299
41
b. Inflasi (X1)
penelitian ini diperoleh dari Bank Indonesia yaitu data dari Statistik
2013.
d. BI Rate (X3)
dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia yang
30
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm 135
31
Iswardono, Uang dan Bank, (Yogyakarta : BPFE, tt), hlm. 114
32
www.bi.go.id (diakses, 15 November 2014)
42
data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka. Model yang digunakan
adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.
Atau
Dimana :
β0 = Intercept (konstanta)
e = Error
model persamaan di atas, dapat diketahui tanda positif atau negatif dari
43
koefisien regresi dalam penelitian ini sangat menentukan sebagai dasar analisis.
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji data apakah data yang
yang baik juga harus bebas dari penyimpangan asumsi klasik terdiri dari
linieritas.
a. Uji Multikolinearitas
atau variabel bebas lainnya. Untuk menguji ada tidak nya gejala
b. Uji Heteroskedastisitas
apabila nilai sig lebih besar dari nilai a (sig > a). Maka dapat
44
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
heteroskedastisitas.
dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik
c. Uji Normalitas
Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka uji F dan uji T menjadi
tidak valid.
menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
1. Analisis Grafik
khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat
sebagai berikut :
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
2. Analisis Statistik
II. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik maka H0
d. Uji Linearitas
digunakan dalam penelitian ini sudah benar atau tidak. Dengan uji
linear, kuadrat atau kubik. Ada beberapa uji digunakan salah satunya
e. Uji Autokorelasi
Hipotesis
Apabila probabilitas lebih besar dari 0,05 maka model tersebut tidak
2. Uji Hipotesis
pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi uji Parsial (uji-t) dan uji-
F.
49
Hipotesis
Hipotesis :
33
Nachrowi, Penggunaan Teknik Ekonometri, (Jakarta : Rajawali Press : 2006), hlm. 18-19
34
Ibid., hlm. 17
50
ditentukan oleh Adjusted R2 nya yang mempunyai nilai nol dan satu.35
35
Nachrowi, Penggunaan Teknik Ekonometri, (Jakarta : Rajawali Press : 2006), ssshlm. 20
BAB IV
perbankan syariah, bank syariah pertama berdiri pada tahun 199236. Bank
stagnan. Namun sejak adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada
1997 dan 1998, maka para bankir melihat bahwa Bank Muamalat Indonesia
tidak terlalu terkena dampak krisis moneter. Para bankir berpikir bahwa
bankir syariah. Bila BSM berhasil, maka bank syariah di Indonesia dapat
syariah di Indonesia akan gagal. Hal ini disebabkan karena BSM merupakan
bank syariah yang didirikan oleh Bank BUMN milik pemerintah. Ternyata
36
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 203
51
52
Mandiri diikuti oleh pendirian beberapa bank syariah atau unit usaha syariah
lainnya37.
syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah, dan
unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah
landasan yang kuat bagi pertumbuhan industri. Tahap kedua memasuki fase
37
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 31
38
Ibid., hlm. 33
53
dibagikan kepada penabung dan bank sesuai perbandingan bagi hasil atau
diinvestasikan, hal tersebut bagaikan harta yang tidak berguna karena Islam
tidak menyukai adanya tindakan penimbunan harta yang sia-sia atau tidak
diinvestasikan. 40
dana yang diperoleh dari nasabah, dalam arti nasabah sebagai masyarakat,
individu, perusahaan, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang
rupiah maupun valuta asing yang dialokasikan atau dikelola oleh perbankan
39
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008),
hlm. 204
40
Ibid., hlm. 117
54
syariah dan kemudian keuntungan tersebut akan dibagi antara kedua belah
2009 sampai dengan Desember 2013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Tabungan Mudharabah
50,000,000
45,000,000
40,000,000
35,000,000
30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
Jun-10
Dec-13
Dec-09
Apr-10
Dec-10
Aug-10
Apr-11
Dec-11
Aug-11
Apr-12
Dec-12
Aug-12
Apr-13
Aug-13
Oct-10
Jun-11
Oct-11
Jun-12
Oct-12
Feb-13
Jun-13
Oct-13
Feb-10
Feb-11
Feb-12
Milyar dan terendah pada bulan Desember 2009 sebesar Rp. 14,809 Milyar.
Tabungan Mudharabah.
3. Perkembangan Inflasi
menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak tersebut inflasi,
uang baik inflasi atau nilai tukar, sangat penting dalam mendukung
rakyat.
41
Boediono, Ekonomi Moneter, (Yogyakarta : BPFE, 2014), hlm. 61
56
Inflasi
10
8
6
4
2
0
Apr-10
Apr-11
Apr-12
Apr-13
Dec-09
Dec-10
Oct-11
Dec-11
Dec-12
Dec-13
Aug-10
Aug-11
Aug-12
Aug-13
Jun-10
Oct-10
Jun-11
Jun-12
Oct-12
Jun-13
Oct-13
Feb-10
Feb-11
Feb-12
Feb-13
Sumber : Bank Indonesia- data Inflasi/Moneter (Diolah Desember 2014)
Inflasi tertinggi pada bulan Agustus 2013 sebesar 8,79 % dan inflasi
terendah pada buulan Desember 2009 sebesar 2,78 %. Di akhir 2010 tercatat
menurun tajam jika di bandingkan dengan inflasi di tahun 2010. Dan inflasi
sedikit, digantikan dengan uang giral atau near money. Bila perekonomian
Pertumbuhan jumlah uang beredar yang tinggi sering kali juga menjadi
JUB
4000000
3000000
2000000
1000000
0
Jun-13
Dec-09
Mar-10
Dec-10
Mar-11
Dec-11
Mar-12
Dec-12
Mar-13
Dec-13
Jun-10
Jun-11
Jun-12
Sep-10
Sep-11
Sep-12
Sep-13
Sumber : Badan Pusat Statistik (Diolah Desember 2014)
tertinggi pada bulan Desember 2013 sebesar Rp. 3.727 Milyar dan teredah
beredar yang tinggi sering kali juga menjadi penyebab tingginya inflasi
yang pada akhirnya jika tidak diikuti oleh pertumbuhan di sektor riil akan
5. Perkembangan BI Rate
suku bungan SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar terbuka berada di sekitar
rate periode Desember 2009 sampai dengan Desember 2013 di bawah ini
sebagai berikut :
BI Rate
10
8
6
4
2
0
Apr-10
Apr-11
Apr-12
Apr-13
Oct-11
Dec-09
Dec-10
Dec-11
Dec-12
Dec-13
Aug-10
Aug-11
Aug-12
Jun-10
Oct-10
Jun-11
Jun-12
Oct-12
Aug-13
Jun-13
Oct-13
Feb-10
Feb-11
Feb-12
Feb-13
BI rate tertinggi pada bulan November 2013 sebesar 7,50 % dan terendah
Di tahun 2010, BI rate berada pada level 6,50 % dan naik hingga
42
Aulia Pohan, Potret Kebijakan Moneter Indonesia, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008),
hlm.225
60
global. Dan bulan Juni 2013 BI rate mengalami kenaikan sebesar 6,00 %
B. Pengujian data
linearitas.
a. Uji Multikolinearitas
dengan dua cara yaitu dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors)
dan nilai tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka
Sumber : Data primer yang diolah melalui SPSS versi 16.0 dengan data
Inflasi, JUB, dan BI Rate pada bulan Desember 2009-2013.
Dari data tabel tersebut dapat diketahui bahwa syarat untuk lolos
yang ada, yaitu nilai tolerance yang tidak kurang dari 0,10 dan nilai VIF
yang tidak lebih dari 10. Niali tolerance inflasi sebesar 0,363 > 0,10 dan
nilai VIF inflasi sebesar 2,758 < 10, ini berarti variabel inflasi tidak terjadi
multikolenearitas. Niali tolerance JUB sebesar 0,577 > 0,10 dan nilai VIF
inflasi sebesar 1,734 < 10, ini berarti variabel JUB tidak terjadi
multikolenearitas. Niali tolerance BI Rate sebesar 0,430 > 0,10 dan nilai
VIF inflasi sebesar 2,324 < 10, ini berarti variabel BI Rate tidak terjadi
b. Uji Heteroskedastisitas
tidak heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah
Berdasarkan grafik hasil gambar di atas dapat dilihat bahwa distribusi data
tidak teratur dan tidak membentuk pola tertentu, serta tersebar di atas dan
c. Uji Autokorelasi
dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson (DW test). Hasil
nilai Durbin-Watson sebesar 0.613 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa
d. Uji Normalitas
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
analisis statistik. Pertama, analisis grafik salah satu cara termudah untuk
kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal
garis terus normal tidak bengkok. Artinya hasil tersebut bisa disimpulkan
data dapat dilakukan pula melalui analisis statistik yang salah satunya
Mudharabah
N 49
a
Normal Parameters Mean 27.3767
Std. Deviation 9.89329
Most Extreme Differences Absolute .118
Positive .118
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
a. Test distribusi is Normal
b. Calculated from data
Sumber : Data primer yang diolah melalui SPSS versi 16.0, 2014
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel di atas menunjukkan
memiliki nilai lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
e. Uji linearitas
kaidahnya dengan melihat F pada tabel, jika F lebih besar dari tabel
66
berikut ini.
ditolak. Artinya, hasil analisis angka pada neraca INFLASI, JUB, dan BI
2. Uji Hipotesis
pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi Uji Parsial (uji-t), uji
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -30.760 2.402 -12.806 .000
lnInflasi -.049 .133 -.008 -.369 .714 .363 2.758
lnJUB 19.802 .324 1.003 61.102 .000 .577 1.734
lnBunga .443 .367 .023 1.206 .234 .430 2.324
a. Dependent Variable: lnMudharabah
a. Konstanta (a)
Ini berarti jika variabel bebas memiliki nilai nol (0) maka
nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai
disimpulkan inf
mudharabah.
nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai
nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 atau nilai
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 4665.282 3 1555.094 2.132E3 .000
Residual 32.827 45 .729
Total 4698.109 48
a. Predictors: (Constant), Bunga, JUB, Inflasi
b. Dependent Variable: Mudharabah
Dari table ini dapat diperoleh nilai Fhitung sebesar 2.1323 dengan
nilai probabilitas (sig) = 0.00. nilai Fhitung (2.1323) > Ftable (3.20) dan
nilai sig lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau nilai 0,00 < 0,05.
tabungan mudharabah.
70
dalam model regresi semakin kecil (mendekati nol) berarti semakin kecil
kata lain nilai R2 yang nilai kecil berarti kemampuan semua variabel dalam
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .997 .993 .993 .85410 .613
a. Predictors: (Constant), Bunga, JUB, Inflasi
b. Dependent Variable: Mudharabah
sedangkan 0.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Karena
variabel dependen.
71
dapat diketahui bahwa regresi yang dihasilkan cukup baik untuk menerangkan
signifikan.
inflasi sebesar satu persen akan mengakibatkan kenaikan pada tingkat suku
bunga sebesar satu persen. Dan karena dalam ekonomi Islam itu tidak
ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Achmad Tohari43
positif dan signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Artinya, apabila terjadi
kenaikan jumlah uang beredar maka DPK juga akan mengalami kenaikan.
Achmad Tohari, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi,
43
Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Serta Implikasinya Pada
Pembiayaan Mudharabah (Pada Perbankan Syariah di Indonesia)”, Skripsi, (Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hlm. 83.
73
tingkat suku bunga yang diikuti juga oleh naiknya suku bunga simpanan
44
Muhammad Ghofur Wibowo, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, (Yogyakarta : UII
Press, 2007), hlm. 69-70
BAB VKESIMPULAN
A. Kesimpulan
74
75
akurat dan baik. Hal ini dikarenakan, keterbatasan dalam penelitian ini
dalam hal periode waktu yang singkat serta variabel penelitian yang sedikit.
oleh motif ekonomi saja seperti Inflasi, JUB, dan BI Rate, tetapi juga
ekonomi semata, tetapi juga disebabkan oleh faktor non ekonomi seperti
variabel agama (religiusitas) dan kepercayaan (trust). Hal ini bisa dijadikan