Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan
v.metacarpal dorsalis akan bermuara pada v.cephalica dan v.basilica di lengan
bawah. Dari distal ke proksimal, kedua vena ini akan mengalami percabangan dan
penyatuan membentuk v.mediana cephalica, v.mediana basilica, v.mediana cubiti,
v.mediana profunda dan v. mediana antebrachii sebelum mencapai regio cubiti.
Setelah regio cubiti, vena-vena tersebut kembali membentuk v.cephalica dan
v.basilica. V.basilica akan bersatu dengan v.brachialis (yang merupakan pertemuan
v.radialis dan v.ulnaris) membentuk v.aksilaris di mana nantinya v.cephalica juga
akan menyatu dengannya (v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung
sebagai v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna (dari
kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra
sebagai vena cava superior.
2
A. Teori Tindakan Melakukan Pengambilan Spesimen Darah Vena
1. Definisi
Memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena klien untuk mendapatkan
specimen darah untuk diperiksa di laboratorium.
2. Tujuan
1. Memberikan informasi tambahan tentang kesehatan klien malalui tes darah,
meliputi status nutrisi, hematologi, metabolic, imunitas dan biokimia. Informasi
ini bermanfaat untuk menegakkan diagnose medis dan diagonosa keperawatan.
2. Melakukan screening terhadap penyakit tertentu.
3. Monitor respon klien terhadap terapi yang sudah dilakukan
3. Indikasi
Semua klien yang membutuhkan pemeriksaan specimen darah
4. Kontraindikasi
Tidak ada, tetapi hindari area penusukan dengan integritas yang buruk, seperti
adanya lesi, luka bakar, dan lain-lain.
3
karena itu, perawat harus berhati-hati dalam memasukkan jarum ke dalam
pembuluh darah karena dapat mengakibatkan injuri pembuluh darah. Daerah
yang umumnya dipakai adalah curbital fossa.
2. Antisipasi klien jika terjadi ansietas. Lakukan pendekatan kepada klien
sebelum melakukan tindakan. Sikap perawat yang tenang dan terampil juga
dapat menurunkan ansietas klien.
3. Jangan melakukan pengambilan spesimen darah di tangan atau kaki yang
menerima caian infuse.
4. Jangan melakukan pengambilan spesimen darah dari anggota tubuh yang
mengalami kelemahan akibat stroke atau injuri neurology karena pada area ini
klien kehilangan sensasi. Klien tidak akan mampu memberi peringatan jika
klien mengalami nyeri atau masalah lain.
5. Jangan melakukan pengambilan spesimen darah dari anggota tubuh jika klien
pernah dilakukan Mastektomy (baik Mastektomi partial atau mastektomi
penuh).
6. Jangan melakukan pengambilan spesimen darah di area yang terdapat scar,
lesi atau adanya bengkak.
7. Jangan menggunakan jarum suntik yang sudah kadaluarsa atau sudah dipakai
klien lain.
8. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
9. Gunakan juga alat pelindung diri, seperti sarung tangan (minimal dilakukan)
dan jika memungkinkan pakai masker, celemek, dan kaca mata pelindung. Hal
ini dilakukan untuk melindungi kulit dan membran mukosa perawat dari zat-
zat infeksius.
10. Tiap tabung specimen darah akan mempunyai warna yang berbeda-beda,
tergantung dari jenis darah yang akan diambil dari isi tabung tersebut,
misalnya tabung specimen berwarnah merah (tidak ada zat tambahan, biasa
digunakan untuk pemeriksaan golongan darah), tabung warnah abu-abu untuk
pemeriksaan glukosa, tabung biru untuk pemeriksaan kimia plasma dan
tabung merah muda untuk pemeriksaan hematologi.
11. Kirim specimen darah sesegera mungkin ke laboratorium.
4
B. Pengkajian
1. Kaji dan periksa catatan medis dokter tentang jenis pemeriksaan. Hal ini akan
menentukan berapa banyak darah yang akan diambil atau menentukan waktu
pengambilan specimen (misalnya pemeriksaan gula darah puasa dilakukan
sebelum klien makan).
2. Kaji apakah klien mempunyai faktor-faktor yang menjadi kontraindikasi
penusukan, misalnya adanya pemasangan infuse di area penusukan, adanya
hematoma, riwayat mastectomy atau klien dengan hemodialisis.
3. Kaji tingkat pengetahuan klien terhadap prosedur, termasuk resiko tindakan.
F. Evaluasi formatif
1. Evaluasi area penusukan
2. Evaluasi ekspresi verbal non verbal klien terhadap rasa takut dan cemas terhadap
tindakan karena bias saja akan dilakukan pemeriksaan spesimen darah di waktu
yang akan dating
3. Evaluasi hasil laboratorium pemeriksaan spesimen darah.
5
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Ratna, dkk. 2009. Proses Klinik Keperawatan pada Mata Ajar Konsep Dasar
Manusia. Trans Info Media: Jakarta.
6
DAFTAR TILIK
Nama Mahasiswa:
NIM :
Tanggal :
1 2 3 4 5 6 7
Tahap pre interaksi
b. Persiapan alat:
- Spuit disposible 1 ml, 3 ml, 5 ml atau 10 ml
- Tabung plastik 1 ml untuk pemeriksaan Hb
- Torniquet
- Microtube (tabung mikro) 1 ml untuk menyimpan
serum
- Sentrifuge (pemusing untuk memisahkan serum)
- Kotak pendingin untuk membawa darah atau
serum
- Sarung tangan bersih
- Alumunium foil 2
- Pengalas
- Karet gabus
- Formulir pemeriksaan
c. Persiapan Bahan:
- Antikoagulan EDTA
- Kapas alkohol 70%
- Air bebas ion dan larutan HNO3
- Heparin
Tahap orientasi
7
d. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap kerja
a. Cuci tangan
2
8
k. Kepalan tangan dibuka, lepaskan bendungan, letakkan
kapas alkohol 70% diatas jarum, cabut jaum dengan
2
menekan kapas beberapa menit untuk mencegah
perdarahan, plester, tekan dengan telunjuk dan ibu jari
penderita selama ± 5 menit.
l. Lepaskan jarum, alirkan darah dalam wadah melalui
dindingnya supaya tidak terjadi hemolisa 2
Tahap Terminasi
9
Ket:
S = Score
N = Nilai
……………. x 100 = …… Nilai
maksimal
Kriteria Nilai: 0 = Tidak mengerjakan
Nilai maksimal
Pekanbaru, 2021
Penguji
( )
10
STIKES AL INSYIRAH PEKANBARU
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
Nama :
Nim :
11
1. Alat steril dalam bak instrument
Handscoon
Spuit
Kasa kering steril
2. Alat tidak steril
Kapal alcohol
Tourniquet
Pengalas
Bengkok
Plaster
Gunting plaster
korentang
Tahap orientasi
3. Beri salam, panggil klien dengan namanya
4. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada
klien dan keluarga.
Tahap kerja
5. Berikan kesempatan klien untuk bertanya sebelum
kegiatan dilakukan, persiapan alat-alat
6. Atur posisi klien
7. Pasang pengalas
8. Dekatkan bengkok
9. Perawat cuci tangan
10 Perawat memakai handscoon
. Pasang tourniquet
11 Minta pasien mengepal tangannya
. Cari dan raba vena
12 Desinfeksi daerah penusukan
. Tusuk jarum dengan sudur 45 derajat dan hisap darah
12
13 sedikit untuk mengetahui jarum sudah masuk ke vena
. Minta pasien membuka gempalan tangan dan lepaskan
14 tourniquet
. Hisap darah secara perlahan sesuai indikasi
15 Cabut jarum dan daerah penusukan ditekan dengan
. kapas alcohol
Tutup daerah penusukan dengan kasa steril dan plaster
Rapikan alat-alat
Perawat cuci tangan
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
Tahap terminasi
21 Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif)
. Akhiri pertemuan dengan baik
22 Dokumentasikan : tanggal, jam, kondisi klien, jumlah
. darah, tempat penusukan
23
.
Keterangan:
13
0 : tidak melakukan sama sekali
1 : dilakukan tapi tidak sempurna
2 : dilakukan dengan sempurna
Nilai keterampilan = Jumlah nilai yang didapat x 100%
Jumlah aspek yang dinilai
Penguji
( )
14