Anda di halaman 1dari 5

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN DI
KELAS VB SD NEGERI 007 BATU AJI – KOTA BATAM

Penelitian ini dilatarbelakangi perlunya terobosan-terobosan baru dalam meningkatkan


kreativitas mengajar guru dalam mengelola proses pembelajaran matematika di tingkat sekolah
dasar khususnya di SDN 007 BATU AJI Kota Batam. Sebagai tindak lanjutnya, kualitas belajar siswa
semakin melemah. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar siswa tergolong rendah. Sebagian
besar guru masih melaksanakan pembelajaran secara monoton dan tanpa media pendukung.
Keadaan ini berpotensi menimbulkan kebosanan, menurunkan minat belajar siswa, dan menurunkan
hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian masalah di atas melalui penelitian ini diharapkan guru mampu berperan
sebagai motivator dalam pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa tentang
materi pengukuran waktu pada jam dilakukan dengan menggunakan media dan model problem base
learning

Latar belakang masalah


. Secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang
secara sadar dan terencana dengan membangun aspek kemampuan yang dimiliki
seseorang yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Salah satu solusi dari
berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
adalah penggunaan penelitian pendidikan.

Matematika merupakan mata pelajaran yang telah diberikan sejak jenjang


pendidikan dasar, menengah bahkan tinggi, dimana pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah alokasi waktu untuk mempelajari matematika cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Matematika juga merupakan ilmu yang
memegang peranan penting dalam berbagai kehidupan. Dalam perkembangannya ternyata
banyak dibutuhkan konsep matematika untuk membantu memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah,
memahami dan menguasai masalah sosial, ekonomi dan alam. Mengingat besarnya
peranan matematika dalam kehidupan manusia, diharapkan siswa dapat menguasai
konsep-konsep dasar matematika dengan benar sehingga dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk kelancaran proses belajar mengajar, guru harus dapat menggunakan metode
yang tepat dalam menyampaikan materi. Dalam kegiatan belajar mengajar, penilaian
merupakan alat untuk menentukan hasil belajar siswa dan keberhasilan guru.
Dengan menggunakan metode yang tepat, diharapkan siswa tidak mengalami
kesulitan dalam memahami konsep dan pada akhirnya dapat menggunakan pengetahuan
yang dapat diterima sebagai peran aktif di kemudian hari. Namun kenyataannya, dengan
metode yang tepat, hasil belajar matematika yang dicapai masih rendah, karena
Matematika memerlukan konsentrasi berpikir yang penuh dan ini menjadi fokus para guru
di sekolah pada khususnya, orang tua dan masyarakat pada umumnya. . Fakta ini perlu
mendapat perhatian serius dengan inovasi-inovasi baru sehingga dapat memberikan
harapan yang lebih membanggakan.
Penulis mengamati sikap setiap anak seperti ini di SD Negeri 007 batu aji khususnya
di kelas vb. Dalam pelajaran matematika mereka tidak dapat menjawab soal dengan benar
atau hanya beberapa siswa yang menjawab dengan benar. Dari perolehan hasil belajar
yang telah dilakukan dengan tes formatif tidak sesuai dengan harapan, rata-rata hasil
belajar siswa relatif rendah yaitu 55,00. Artinya hasil belajar masih belum maksimal,
masih banyak siswa yang kurang berminat, cepat bosan dan cenderung pasif.
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui sejauh mana metode discovery
learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada mata pelajaran
pengukuran waktu khususnya di SDN 007 batu aji Kelas vb. Untuk itu peneliti
menggunakan metode discovery learning untuk memaksimalkan hasil belajar matematika,
dengan latihan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Problem based learning
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dapat
dibuktikan dengan:

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi di kelas v SDN 007 batu aji, anak-anak menunjukkan


kurang antusiasnya mengikuti kegiatan pembelajaran matematika pada materi
pengukuran, karena minat siswa dalam memahami materi pelajaran matematika,
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran, dan siswa tidak memiliki
pemahaman untuk memahami materi pelajaran.

B. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil analisis masalah yang ditemukan maka penulis mencari solusi
yang dapat dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran, dalam hal ini alternatifnya
sebagai berikut:,menggunakan metode yang sesuai dengn karakteristik siswa,
menggunakan media dan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran,guru
memberikan motivasi dan menumbuhkan minat siswa dan guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan cukup waktu kepada siswa

C. Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah mengamati dan menganalis masalah yang ditemukan maka penulis
menganggap bahwa anak belum menguasai materi pengukuran waktu pada dengan
baik. Untuk itu penulis menggunakan model pembelajaran problem based learning,
media dan alat peraga yang bervariasi agar pencapaian pembelajaran dapat
meningkat

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran matematika, maka
dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Apakah penerapan metode pembelajaran pbl dapat menumbuhkan minat,
perhatian, serta motivasi siswa dalam pembelajaran matematika?
2. Apakah melalui model pembelajaran pbl dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas v pada pembelajaran pengukuran waktu di SD Negeri 007 batu aji?

E. Tujuan Perbaikan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum peningkatan kegiatan


pembelajaran ini adalah untuk mengetahui sejauh mana minat, perhatian dan peningkatan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan model pbl

1. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning


Menurut Ibrahim dan Nur dan Ismail (dalam Rusman 2010: 43) Langkah –
langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Tabel 1 langkah – langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Fase Indikator Tingkah Laku Gru

1 Orientasi siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran,


pada masalah menjelaskan logistik yang diperlukan,
dan motivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi Membantu siswa mendefinisikan dan


siswa untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing Mendorong siswa untuk


pengalaman mengumpulkan informasi yang sesuai,
individual/kelomp melaksanakan eksprimen untuk
ok mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah

4 Mengembangkan Membantu siswa dalam merencanakan


dan menyajikan dan menyiapkan karya yang sesuai
hasil karya seperti laporan, dan membantu mereka
untuk berbagai tugas dengan temanya

5 Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan


mengevaluasi refleksi atau evaluasi
proses pemecahan
masalah

2. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning


Adapun kelebihan model pembelajaran PBL:
1. Siswa dilibatkan secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
pengetahuannya benar-benar diterima dan diserapnya dengan baik.
2. Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama secara lebih baik dengan siswa lain dan
dapat mengerti satu sama lain antara siswa.
3. Siswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari berbagai sumber.
3. Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning
1. Untuk siswa yang malas, maka tidak akan tercapainya tujuan dari model
tersebut.
2. Penerapan model PBL akan membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Dengan penerapan model PBL tidak semua mata pelajaran dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai