Anda di halaman 1dari 83

Membangun Landasan untuk

Percepatan Pertumbuhan

Tahun 2009 membawa tantangan yang tidak kecil bagi perekonomian dunia termasuk

perekonomian Nasional yang mencatat tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang

lebih rendah daripada pertumbuhan PDB tahun sebelumnya. Namun bagi beberapa sektor

industri, termasuk sektor industri konstruksi dan infrastruktur, tahun 2009 juga menawarkan

peluang pertumbuhan yang tidak kecil pula.

Selaku pelaku usaha terkemuka di bidang jasa konstruksi, rekayasa serta investasi

infrastruktur, ADHI berhasil memanfaatkan peluang usaha di tahun 2009 tersebut untuk

membangun landasan kokoh yang diperlukan guna menopang percepatan pertumbuhan

Perseroan di tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang.

Tol Kanci - Pejagan sepanjang


35km menghubungkan Provinsi
Jawa Barat dengan Provinsi Jawa
Tengah. Jalan tol ini dibangun dengan
menggunakan teknologi ACPS.

Laporan Tahunan ADHI 2009 1


Ikhtisar keuangan

dalam juta rupiah, kecuali dinyatakan lain 2009 2008 2007 2006 2005

Pendapatan Usaha 7.714.614 6.639.942 4.973.867 4.328.860 3.027.081

Beban Kontrak 7.059.135 6.095.669 4.516.924 3.926.033 2.716.777

Laba (Rugi) Kotor 655.479 544.273 456.943 402.827 310.304

Laba (Rugi) Proyek Kerja Sama 96.401 28.248 38.513 34.160 39.932

Laba (Rugi) Kotor Sesudah Proyek Kerja Sama 751.880 572.521 495.456 436.987 350.236

Laba (Rugi) Usaha 536.819 367.908 291.094 251.700 173.885

Laba (Rugi) Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi 429.983 258.715 309.492 287.544 225.722

Beban Bunga 107.846 106.289 135.061 141.388 94.207

Laba (Rugi) Bersih 165.530 81.482 111.601 95.581 77.919

Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rupiah penuh) 94.20 46,04 61,96 53,06 43,26

Modal Kerja Bersih 852.098 689.926 684.113 419.420 534.872

Jumlah Investasi 61.545 61.948 73.460 51.260 24.052

Jumlah Aset 5.629.454 5.125.369 4.333.167 2.869.948 2.413.950

Jumlah Kewajiban 4.888.581 4.525.469 3.787.812 2.425.550 2.039.031

Jumlah Ekuitas 731.200 584.279 531.235 440.661 370.850

Hutang Berbunga 852.536 715.563 1.008.516 931.347 758.395

Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan 9.673 15.620 14.121 3.737 4.069

Jumlah Saham Beredar (ribu saham) 1.757.225 1.769.847 1.801.320 1.801.320 1.801.320

Dividen per saham (Rupiah penuh) 11,51 15,04 12,98 10,61 25,96

Arus Kas Operasi (150.792) (3.306) 605.832 (155.990) 53.664

Belanja Modal 9.072 51.448 33.966 9.377 35.315

Kapitalisasi Pasar (juta Rp) 738.541 477.859 2.449.795 1.441.056 1.332.977

Enterprise Value 1.284.175 828.518 2.688.134 2.260.460 1.899.873

Rasio - Rasio Keuangan


EBITDA Margin (%) 5,57 3,90 6,22 6,64 7,46

Return on Equity (%) 27,08 19,31 32,27 27,88 27,31

Return on Assets (%) 5.94 1,59 2,58 3,33 3,23

Rasio Lancar (%) 119,58 117,41 120,93 119,49 134,18

Debt to Equity Ratio (%) 116,59 122,47 189,84 211,35 204,50

EBITDA to Interest Expense (x) 3,99 2,43 2,29 2,03 2,40

Price-Earnings Ratio (x) 4,46 5,9 22 15,1 16,7

EV / EBITDA (x) 2,99 3,20 8,69 7,86 8,42

Rasio - Rasio Pertumbuhan


Pendapatan Usaha (%) 16,18 33,50 14,90 43,00 9,50

Laba (Rugi) Usaha (%) 45,91 26,39 15,65 44,75 20,36

EBITDA (%) 66,20 (16,05) 7,63 27,39 26,56

Laba (Rugi) Bersih (%) 103,15 (26,99) 16,76 22,67 10,55

Jumlah Aset (%) 9,84 18,28 50,98 18,89 32,32

Ekuitas (%) 25,15 9,99 20,55 18,82 12,22

Nilai Tukar (Rp/USD) 9.400 10.950 9.419 9.038 9.855

2 Laporan Tahunan ADHI 2009


Pendapatan Usaha, Beban Kontrak, Laba Kotor, dan Laba Bersih

(milliar Rp)
8.000 7.714 Pendapatan Usaha
7.000 7.059

6.000 Beban Kontrak


5.000
Laba Kotor
4.000
3.000 Laba Bersih
2.000
1.000 655
0 165
2005 2006 2007 2008 2009

Pergerakan Harga dan Volume Saham 2009 dan 2008

1500 350

1200 280

900
‘08 ‘09 210

Juta Saham
Rupiah

600 140

300 70

0 0
Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

Sep

Okt

Nov

Des

Harga Volume

Harga Saham dan Volume Perdagangan per Kuartal 2009 dan 2008

2009 2008
Kuartal Q4 Q3 Q2 Q1 Q4 Q3 Q2 Q1

Tertinggi (Rp) 490 490 475 315 290 610 730 1.390
Terendah (Rp) 390 405 285 250 150 265 580 710
Penutupan (Rp) 410 460 425 275 270 340 600 780
Volume (juta saham) 572 432 783 335 335 221 443 163

Informasi Jumlah Obligasi Beredar

Tahun Nilai Emisi Tingkat Bunga/ Tanggal Peringkat


Nama Obligasi
Penerbitan (Juta Rp) Nisbah (%) Jatuh Tempo Obligasi

2007 Obligasi IV ADHI 375.000 11,00 p.a 6 Juli 2012 id A-


2007 Sukuk Mudharabah I ADHI 125.000 76,39* 6 Juli 2012 id A- (Sy)

* Nisbah

Laporan Tahunan ADHI 2009 3


Laporan Dewan Komisaris

4 Laporan Tahunan ADHI 2009


Kinerja ADHI Melonjak
Perseroan dalam Tahun Buku 2009 telah mampu meningkatkan
kinerjanya, hal ini tampak dengan dicapainya Pendapatan Usaha pada
Tahun Buku 2009 sebesar Rp7,715 triliun atau meningkat 16,19% dari
sebelumnya, serta Laba Bersih Tahun Buku 2009 setelah penyisihan
piutang beberapa proyek adalah sebesar Rp165,5 miliar atau meningkat
103,15% dari tahun sebelumnya.

Pemegang saham yang kami


muliakan,

Krisis ekonomi dan keuangan global usaha melakukan inovasi pada metode negeri yang sumber dananya jelas.
tahun 2008 tidak memberikan dampak pelaksanaan pekerjaan. Tentunya keputusan pengambilan proyek
yang signifikan terhadap PT Adhi Karya tersebut telah melalui kajian risiko dan
(Persero) Tbk. (ADHI). Pada tahun 2009 Dihadapkan pada berbagai tantangan tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip
ADHI membukukan kinerja kokoh serta ketidakpastian yang mewarnai tata kelola perusahaan yang baik.
dengan mencetak Laba Bersih sebesar Rp dunia usaha dewasa ini, kemampuan
165,5 miliar, naik 103,07% dari Tahun menghasilkan pendapatan yang Tata kelola perusahaan yang baik, yaitu
2008, dan Pendapatan Usaha sebesar berkesinambungan (sustainable income) pengelolaan perusahaan berdasarkan
Rp7,715 triliun naik sebesar 16,19% dari semakin menjadi tuntutan dan prioritas prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
tahun 2008. setiap kegiatan Perseroan. Terhadap pertanggungjawaban, kewajaran serta
prospek usaha yang disampaikan oleh kemandirian semakin melembaga untuk
Beberapa faktor yang meningkatkan Direksi, Dewan Komisaris berpendapat membentuk budaya kerja ADHI di
kinerja ADHI, antara lain efisiensi bahwa ke depan Perseroan harus lebih semua jajaran insan Perseroan. Untuk
biaya produksi sebesar 0,3% dan selektif dalam memilih proyek dengan itu, seluruh unsur Perseroan di bawah
penghematan biaya usaha sebesar 0,3% mengutamakan pada proyek di dalam kepemimpinan Direksi dan pengawasan
serta ada peningkatan laba proyek kerja
sama menjadi Rp96 miliar dari tahun
2008 sebesar Rp28 miliar. Disamping itu, Peningkatan Laba Berkualitas
ADHI juga mampu menekan Bunga Bank
dari tahun 2008 sebesar 1,6% menjadi 165
1,4% tahun 2009 dengan meningkatkan
: 21%
kesehatan cash flow Perseroan, yang
CAGR*
pada gilirannya dapat meraih Laba Bersih
yang berkualitas (quality of earning). 111
95
Kami menilai usaha dan kebijakan yang 77 81

diambil oleh Direksi beserta jajarannya


sudah merupakan keputusan yang
tepat. Namun sekiranya usaha efisiensi
dapat terus ditingkatkan terutama 2005 2006 2007 2008 2009
efisiensi pada biaya produksi. Hal ini * Compound Annual Growth Rate
akan lebih berhasil bila didukung dengan

Laporan Tahunan ADHI 2009 5


2 3 4 5 1. Imam Santoso Ernawi - Komisaris Utama
2. Gatot Trihargo - Komisaris
1

3. Harry Susetyo Nugroho - Komisaris


4. Amir Muin - Komisaris Independen
5. Murhadi - Komisaris Independen

6 Laporan Tahunan ADHI 2009


Dewan Komisaris yang dibantu oleh harus lebih tinggi, daya saing harus Komisaris. Sehingga susunan anggota
Komite-Komite harus secara serempak meningkat yang khususnya melalui Dewan Komisaris yang baru menjadi
menjalankan tugasnya guna meraih peningkatan infrastruktur ekonomi di sebagaimana terdapat pada bagian Tata
sasaran yang telah ditetapkan di dalam tanah air, membangun keterhubungan, Kelola Perusahaan Laporan Tahunan ini.
rencana tahunan dan rencana jangka inovasi teknologi besar-besaran,
panjang perusahaan. iklim investasi yang membaik dan Dewan Komisaris sangat mengapresiasi
produktivitas nasional, disumbang oleh hasil inovasi yang telah dilakukan oleh
Dalam melakukan pengawasan, inovasi dan efisiensi. Perseroan, terutama sistem perkerasan
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite- jalan beton pracetak yang diberi
Komite yang bekerja efektif, yaitu: Seiring dengan penetapan arahan gaya pratekan yang diberi nama Adhi
Komite Audit yang melakukan reviu dimaksud, patut menjadi alasan bagi Concrete Pavement System (ACPS) yang
atas laporan-laporan Perseroan serta kita untuk semakin mewaspadai telah berhasil diterapkan di proyek jalan
laporan Hasil Audit Internal; Komite dampak semua ini terhadap perusahaan. tol Kanci-Pejagan. Semoga dengan
Manajemen Risiko yang bekerja sama Untuk itu, Perseroan diharapkan inovasi-inovasi yang dilakukan dapat
dengan Risk Management Department tetap berpegang pada prinsip kehati- mendukung tercapainya sasaran yang
melakukan analisa risiko Perseroan; hatian dan senantiasa menjaga tingkat telah ditetapkan.
Komite Kebijakan Corporate Governance kewaspadaan yang tinggi dalam
yang memonitor implementasi GCG. menjalankan usahanya didukung oleh Dewan Komisaris juga mengucapkan
Disamping itu, Dewan Komisaris dalam menguatnya fungsi manajemen risiko selamat kepada Direksi beserta seluruh
melakukan evaluasi terhadap kinerja guna meminimalisir potensi risiko yang jajaran Perseroan atas prestasi yang
Direksi maupun sistem remunerasinya bisa terjadi. berhasil diraih selama tahun 2009.
serta dalam mengusulkan calon anggota Dengan kerja keras dan kebersamaan kita
Dewan Komisaris maupun anggota Wafatnya salah seorang Komisaris upayakan hasil yang terbaik bagi seluruh
Direksi, Dewan Komisaris juga dibantu Independen, Sdr. Mas’ud Machfoedz, pemangku kepentingan.
oleh Komite Nominasi dan Remunerasi. membuat Perseroan tidak dapat
memenuhi persyaratan bursa dalam hal
Berbagai potensi ancaman eksternal jumlah minimal Komisaris Independen. PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
diperkirakan masih akan berlanjut Kekurangan ini telah terpenuhi dengan Dewan Komisaris
di tahun 2010, namun demikian, ditunjuknya Sdr. Amir Muin sebagai
Pemerintah telah menetapkan 10 Komisaris Independen pada Rapat
(sepuluh) arahan untuk mendorong Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pembangunan ekonomi nasional 5 tanggal 27 Januari 2010. Sehingga
(lima) tahun mendatang, antara lain saat ini jumlah Komisaris Independen Imam Santoso Ernawi
pertumbuhan pembangunan ekonomi adalah 40% dari jumlah anggota Dewan Komisaris Utama

Laporan Tahunan ADHI 2009 7


Laporan Direksi

8 Laporan Tahunan ADHI 2009


Pencapaian Kinerja ADHI yang memuaskan sepanjang tahun 2009
merupakan buah hasil strategi manajemen yang tepat dan efektif namun
juga tidak terlepas dari dukungan segenap karyawan serta seluruh
pemangku kepentingan.
Pemegang Saham yang Pendapatan usaha tahun 2009 upaya penyelesaian masalah proyek
kami hormati, masih didominasi oleh proyek-proyek tsb. walaupun pada tahun 2008 telah
Pemerintah dan BUMN, yaitu sebesar dilakukan penyisihan atas piutang usaha
Walaupun pada penghujung tahun 2008 56%. Walaupun porsi tersebut masih dan piutang bruto sebagai langkah
ekonomi global telah mengalami kondisi lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. konservatif yang diambil. Upaya-upaya
krisis, namun kondisi tersebut relatif Adapun yang mendorong meningkatnya tsb. dilakukan dengan harapan dapat
tidak berpengaruh terhadap kinerja ADHI porsi proyek swasta adalah diperolehnya memperoleh penggantian biaya yang
tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dari proyek jalan tol Kanci-Pejagan yang telah telah dikeluarkan oleh Perseroan. Saat
pencapaian kinerja yang memuaskan diresmikan penggunaanya pada akhir Laporan ini dibuat, telah terbit Instruksi
yang melebihi target maupun pencapaian bulan Januari 2010. Presiden Nomor 1 tahun 2010 yang
kinerja tahun sebelumnya. Tentunya memasukkan proyek Monorail di Jakarta
hal tsb. merupakan hasil kerja keras Seperti dapat dilihat dalam Laporan ke dalam daftar prioritas proyek yang
seluruh karyawan dan manajemen Tahunan ini khususnya bagian MD&A harus diselesaikan. Berdasarkan hal
serta dukungan dari para pemangku dan Laporan Keuangan, untuk tahun tsb. kami berkeyakinan bahwa dalam
kepentingan. buku 2009 kami telah melakukan waktu yang tidak lama, proyek Jakarta
penyisihan piutang beberapa proyek. Monorail akan dilanjutkan kembali.
Pada tahun 2009, ADHI telah berhasil Penyisihan terbesar adalah pembebanan Dan diharapkan keputusan mengenai
membukukan Pendapatan Usaha jaminan pelaksanaan proyek Qatar penggantian biaya khususnya biaya
sebesar Rp7,7 triliun atau 16% di atas sebesar Rp89,7 miliar dan pencadangan produksi yang telah dikeluarkan oleh
Pendapatan Usaha tahun 2008 atau tagihan bruto atas proyek Qatar Perseroan akan diterbitkan.
2,5% dari target Pendapatan Usaha sebesar Rp23,5miliar. Manajemen telah
sebesar Rp7,5 triliun. Sedangkan untuk menganut prinsip konservatif dalam Sasaran Mendatang
Laba Bersih, berhasil meningkat 103% masalah ini dengan asumsi penyelesaian Pembangunan infrastruktur di Indonesia
dibanding tahun 2008 yaitu dari Rp81,4 dispute akan memakan waktu lama. dalam masa sekarang dan yang akan
miliar (net profit margin 1,2%) menjadi Walaupun demikian, manajemen tetap datang akan terus meningkat. Terlebih
Rp165,5 miliar (net profit margin 2,1%) berupaya keras dalam penyelesaian dorongan dari Pemerintah kepada pihak
atau meningkat 38% jauh melebihi dari dispute tsb. baik melalui upaya amicable swasta untuk ikut berpartisipasi dalam
target laba bersih sebesar Rp120,1 miliar. settlement maupun arbitrase sesuai program pembangunan infrastruktur
kontrak perjanjian kedua belah pihak. tsb. melalui skema Public Private
Walaupun terjadi peningkatan beban Partnership (PPP). Hal ini masih sejalan
pajak akibat diberlakukannya peraturan Sebagaimana telah kami sampaikan dengan respon Definisi Bisnis Perseroan
pajak final, laba bersih masih meningkat pada Laporan Tahunan Tahun 2008 yang mengembangkan bisnisnya
sangat tinggi. Hal ini selain karena maupun Laporan Tahunan ini baik dari Konstruksi sebagai core business
peningkatan pendapatan usaha, di bagian MD&A maupun bagian dengan memasuki bisnis Engineering
kenaikan laba yang besar tersebut Laporan Keuangan, bahwa telah terjadi Procurement Construction (EPC) dan
disebabkan oleh beberapa faktor antara dispute antara pihak ADHI dengan Al bisnis Investasi baik di bidang properti
lain keberhasilan program efisiensi biaya Habtoor LLC selaku main contractor maupun di bidang infrastruktur.
baik efisiensi biaya produksi (Harga yang mengakibatkan pihak Al Habtoor
Pokok Penjualan) maupun efisiensi Biaya melakukan terminasi secara sepihak. Seperti tahun sebelumnya, pada tahun
Usaha sejumlah 0,3% bila dibandingkan Kondisi itu mengakibatkan dicairkannya mendatang manajemen masih tetap
dengan realisasi tahun 2008 serta jaminan sisa uang muka serta jaminan memfokuskan pada pencapaian laba
penurunan Biaya Bunga sebesar 0,2 %. pelaksanaan. yang berkwalitas (Quality of Earning).
Kenaikan laba juga diakibatkan adanya Upaya peningkatan efisiensi biaya
peningkatan laba proyek kerja sama. Mengenai Proyek Jakarta Monorail, produksi maupun biaya usaha tetap
manajemen tetap melakukan upaya- dilakukan a.l. dengan target waste

Laporan Tahunan ADHI 2009 9


1. Bambang Pramusinto - Direktur Operasi II
1 2 3 4 5 2. M. Fauzan - Direktur Pengembangan Usaha
3. Bambang Triwibowo - Direktur Utama
4. Indradjaja Manopol - Direktur Operasi I
5. Supardi - Direktur Keuangan & SDM

10 Laporan Tahunan ADHI 2009


material utama dapat lebih ditekan relevansi terhadap kinerja perusahaan. sampai dengan akhir tahun meningkat
kembali. Kegiatan procurement juga Nilai akhir dari penerapan GCG adalah sebesar 37% dari Rp300 menjadi
dipusatkan khususnya untuk pengadaan kinerja yang tinggi serta citra perusahaan Rp410. Kenaikan tertinggi terjadi pada
material utama maupun jasa sehingga yang baik. Dengan menerapkan pertengahan tahun dengan harga Rp490
diharapkan dapat menurunkan biaya GCG pada seluruh proses bisnis Adhi atau kenaikan sebesar 63%. Ke depan,
produksi secara konsolidasi. diharapkan dapat meningkatkan daya manajemen tetap akan melakukan
saing perusahaan yang tentunya akan terobosan-terobosan bisnis sehingga
Target pendapatan usaha maupun laba meningkatkan kepercayaan pelanggan dapat memberikan additional value
bersih untuk tahun 2010 diharapkan kepada Adhi. bagi ADHI yang akan tercermin pada
terjadi pertumbuhan sebesar 12%. peningkatan harga saham ADHI.
Untuk pencapaian ini direncanakan Untuk melihat tingkat penerapan GCG
belanja modal sebesar Rp82,5 miliar yang di ADHI, telah dilakukan assessment – Penghargaan untuk
akan digunakan selain untuk peralatan dengan menggunakan kriteria standar Mendukung Reputasi
produksi juga direncanakan untuk dari Kementerian BUMN – oleh pihak Seperti tahun-tahun sebelumnya,
investasi proyek-proyek properti maupun independen terhadap pengelolaan sepanjang tahun 2009, Perseroan juga
infrastruktur. perusahaan selama tahun 2009 dengan memperoleh sejumlah penghargaan baik
capaian nilai 90,13 atau peringkat yang bersifat mempertahankan prestasi
Dalam jangka panjang untuk dapat Sangat Baik dalam kualitas penerapan sebelumnya maupun yang berupa
tumbuh dan sekaligus dalam rangka GCG. Dengan melihat hasil capaian penghargaan yang baru. Penghargaan
merespon program pembangunan seperti tersebut di atas, maka untuk lebih tsb. a.l. Best Disclosure & Trasparency
infrastruktur dll. di Indonesia, ADHI meningkatkan penerapan GCG di oleh Indonesian Institute for Corporate
memerlukan tambahan modal. Untuk itu perusahaan, pada tahun 2010 kami Directorship (IICD) dan Majalah Business
sesuai dengan rencana sebelumnya, akan berniat untuk meningkatkan standar Review, The Most Trusted Company
dilakukan Rigths Issue yang diharapkan kriteria penilaiannya. dalam penilaian Corporate Governance
akan dapat segera terlaksana. Perception Index (CGPI) oleh The
Perubahan Manajemen Indonesian Institute for Corporate
Inovasi untuk Salah satu keputusan Rapat Umum Governance (IICG) dan Majalah SWA, The
Keberlanjutan Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku Best in Building and Managing Corporate
Perusahaan tidak dapat tumbuh dan 2008 adalah perubahan pengurus Image dalam penghargaan Indonesia’s
bersaing bila tidak ada inovasi. Hal Perseroan yang semula Direksi terdiri Most Admired Company (IMAC)
ini diyakini oleh manajemen sehingga dari lima orang diubah menjadi hanya oleh Frontier Consulting Group dan
manajemen telah berkomitmen untuk empat orang dan untuk sementara – BusinessWeek, Juara I Kategori BUMN
menggali inovasi dengan membentuk sampai dengan RUPS berikutnya – tidak Non Keuangan Listed dalam Annual
bagian khusus yang menangani riset dan dilakukan penggantian Anggota Dewan Report Award, The Best User Interface
pengembangan sekaligus menetapkan Komisaris yang telah meninggal dunia. dalam penghargaan website terbaik oleh
tugas direktorat baru yang bernama RUPS juga memberikan wewenang Kantor Kementerian BUMN, dan dalam
Direktur Pengembangan Usaha kepada Direksi untuk melakukan Indonesia Quality Award (IQA).
pembagian tugas diantara anggota
Dalam pelaksanaan proyek jalan tol Direksi setelah berkonsultasi dengan Penghargaan-penghargaan tsb.
Kanci-Pejagan, ADHI telah berhasil Dewan Komisaris. yang tetap diperoleh oleh Perseroan
menerapkan sistem perkerasan jalan dalam mempertahankan prestasinya
beton pracetak yang diberi gaya Namun saat ditulisnya Laporan Tahunan menunjukkan bahwa sampai saat ini
pratekan. Sistem ini kami beri nama ini, telah dilaksanakan RUPS Luar Biasa Perseroan tetap menjadi Perusahaan
Adhi Concrete Pavement System (ACPS). dengan hasil pengangkatan satu orang yang memiliki reputasi yang tinggi
Sistem ini juga telah kami daftar dan anggota Direksi Bambang Pramusinto dan dipercaya. Semua ini tentunya
patenkan di Departemen Hukum & dan satu orang Komisaris Independen tidak terlepas dari dukungan dan kerja
HAM, Direktorat Jenderal Hak atas Amir Muin. Dengan demikian jumlah sama seluruh pemangku kepentingan
Kekayaan Intelektual. Kami berharap Komisaris Independen telah memenuhi seperti karyawan, manajemen,
– sebagai competitive advantage – persyaratan Bapepam maupun Bursa pemegang saham, dan pemangku
selain akan mendorong pertumbuhan menjadi dua orang atau 40% dari jumlah kepentingan lainnya. Pada kesempatan
perusahaan, dengan ACPS ini akan keseluruhan anggota Dewan Komisaris. ini, disampaikan penghargaan yang
dapat memberikan sumbangsih bagi Susunan anggota Direksi dapat dilihat setinggi-tingginya. Semoga prestasi tsb.
perkembangan infrastruktur jalan di pada bagian Tata Kelola Perusahan dapat tetap dipertahankan maupun
Indonesia. Tentunya upaya ini tidak hanya Laporan Tahunan ini. ditingkatkan di masa yang akan datang
sampai di sini, ke depan diharapkan dengan ridha Tuhan Yang Maha Esa.
inovasi-inovasi lain tetap bermunculan Kinerja Saham Adhi
dan menjadi peningkatan daya saing bagi Pada awal tahun 2009 ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
ADHI. melaksanakan buyback sebagai Direksi,
kelanjutan dari periode buyback
Peningkatan Standar sebelumnya yang dimulai pada
Tata Kelola Perusahaan akhir tahun 2008. realisasi buyback
Tata kelola perusahaan yang baik (Good keseluruhan menjadi sejumlah
Corporate Governance) terkait erat 44.094.500 saham. Sehingga total saham Bambang Triwibowo
dengan kelangsungan hidup perusahaan beredar menjadi 1.757.225.500 saham. Direktur Utama
dalam jangka panjang yang mempunyai Harga saham ADHI sejak awal tahun

Laporan Tahunan ADHI 2009 11


Penghargaan dan Sertifikasi

Annual Report Award (ARA)


Yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia,
Bank Indonesia, Kementerian BUMN, Ditjend. Pajak, Ikatan
Akuntan Indonesia, dan Komite Nasional Kebijakan Governance.

2008 Juara I kategori BUMN Non Keuangan Listed sekaligus


menduduki urutan ke-3 dari 163 peserta.

2007 Juara III untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed


sekaligus menduduki urutan ke-3 dari 167 peserta.

2006 Juara III untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed


sekaligus menduduki urutan ke-3 dari 169 peserta.

2005 Juara I untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed.


2004 Juara II untuk kategori BUMN Non Keuangan Listed.

Indonesia’s Most Admired Company (IMAC)


Yang diselenggarakan Frontier Consulting Group bekerja sama
dengan Majalah BusinessWeek.

2009 ADHI raih predikat “The Best in Building and


Managing Corporate Image” untuk kategori
Kontraktor.

2008 ADHI raih predikat “The Best Corporate Image” untuk


kategori Kontraktor.

Indonesia Quality Award (IQA)


2009, 2007, 2006
ADHI memperoleh penghargaan IQA dari IQA Foundation.

Indonesian Financial Reporting Award CEO BUMN Award 2006 Zero Accident Achievement
(IFRA) 2008

ADHI sebagai pemenang IFRA 2008 untuk Direktur Utama ADHI memperoleh Penghargaan yang diberikan oleh
kategori Industri Kontruksi dari FEUI, penghargaan untuk kategori CEO on PT Chevron Pacific Indonesia kepada ADHI
Bapepam-LK, dan Bisnis Indonesia. Innovation Management dari BUMN dan CEO atas prestasinya yaitu 20 Million Safe Work
BUMN Award. Hours dengan DAFW Incidence Rate: 0
untuk periode Maret 2007 - Mei 2008.

12 Laporan Tahunan ADHI 2009


Indonesia’s Most Trusted Company Award
Berdasarkan Corporate Governance Perception Index yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG).

2009 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya”.


2008 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya”.
2007 ADHI peroleh predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya”
sekaligus “Perusahaan Terbaik” untuk sektor Properti dan
Real Estate.

Indonesia GCG Award 2009


“Best Disclosure & Transparency”
Yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) dan Majalah Business Review.

Website BUMN Award 2009


“The Best User Interface”
Situs (website) ADHI meraih peringkat II untuk kategori The Best
User Interface yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN.

ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 ISO 9001:2008

Dikeluarkan oleh Occupational Health and Safety Management Dikeluarkan oleh United Register Standard
United Register Standard Service pada System dikeluarkan oleh United Register Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan
tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai Standard Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai dengan 27 Juli 2012.
dengan 27 Juli 2012. berlaku sampai dengan 27 Juli 2012.

Laporan Tahunan ADHI 2009 13


Kejadian Penting 2009

12 Januari 1 Mei 10 Juni

ADHI menyelesaikan Pembelian Kembali Penganugerahan GCG Award 2009 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
(Buyback) Saham ADHI tahap I yang sebagai pemenang the Best Disclosure & meresmikan Jembatan Suramadu yang
telah dimulai sejak 13 Oktober 2008. Transparency. Acara ini diselenggarakan dikerjakan oleh Consortium of Indonesia
Jumlah saham yang di-buyback adalah oleh IICD bekerja sama dengan Majalah Contractors (CIC), gabungan dari
40.001.000 saham atau senilai Rp8,714 Business Review di Denpasar, Bali. beberapa kontraktor nasional dimana
miliar. ADHI sebagai leader.

23 Januari

ADHI melanjutkan Pembelian Kembali


(Buyback) Saham ADHI tahap berikutnya,
yang berakhir 22 April 2009. Sehingga
total pembelian kembali saham ADHI
untuk kedua periode adalah sebanyak
44.094.500 saham atau senilai Rp9,7
miliar.

13 Mei 11 Juni

ADHI mengadakan Analyst Meeting Menyelenggarakan Rapat Umum


pertama di tahun 2009 di Jakarta. Pemegang Saham (RUPS) Tahunan
untuk Tahun Buku 2008 di Kantor Pusat
Jakarta.

28 April

Terminal 3 (T3) Bandara Internasional


Soekarno-Hatta, Cengkareng secara
resmi dibuka untuk umum oleh Presiden
RI Susilo Bambang Yudhoyono. T3
menganut konsep terminal eco modern.
T3 dibangun di atas lahan seluas 30.000
meter persegi.

14 Laporan Tahunan ADHI 2009


12 Agustus 25 November 2-3 Desember

Penganugerahan Indonesia’s Most Penghargaan Indonesian Quality Award ADHI berpartisipasi dalam acara Investor
Admired Company (IMAC) 2009 dengan (IQA) 2009 untuk kategori “Early Summit and Capital Market Expo 2009
predikat “The Best in Building and Improvement” dari IQA Foundation. di Jakarta.
Managing Corporate Image” dari
Frontier Consultant bekerja sama dengan
majalah BusinnesWeek

23 November 25 November 3 Desember


Peresmian jalan tol Bogor Ring Road ADHI kembali mengadakan Analyst ADHI menyelenggarakan Paparan
(BRR) Seksi I oleh Menteri Pekerjaan Meeting di Jakarta. Publik yang dihadiri oleh Direksi dan
Umum Djoko Kirmanto. Jalan Tol seksi I Manajemen pada acara Investor Summit
sepanjang 3,8 km ini menghubungkan and Capital Market Expo 2009 di Jakarta.
Sentul Selatan dengan Kedung Halang,
Bogor.

1 Desember

ADHI mendaftarkan Hak Paten ke


Depkumham atas inovasi teknologi di
bidang pekerjaan jalan tol yang diberi
nama ACPS (Adhi Concrete Pavement
System).

Laporan Tahunan ADHI 2009 15


Gedung & Properti

Bisnis Gedung & Properti sempat merasakan dampak


mengetatnya likuiditas perbankan di akhir tahun 2008 dan
sepanjang paruh tahun pertama 2009. Kondisi tersebut
berpengaruh terhadap kelancaran beberapa proyek
pembangunan gedung dan properti di Indonesia. Beruntung
bahwa hal yang sama tidak terjadi pada proyek-proyek yang

16 Laporan Tahunan ADHI 2009


Agar terus berkembang,
sebuah perusahaan harus
ditopang oleh manusia
yang berintegritas, mampu
beradaptasi, serta siap
meningkatkan segala aspek
dari kegiatan bisnis kita,

ditangani oleh ADHI. proyek-proyek tersebut tidak akan


membebani arus kas Perseroan
Sebagai bagian dari sikap secara berlebihan; dan akhirnya,
kehati-hatian yang dianut memastikan bahwa Perseroan
oleh Perseroan, dan dengan dapat melaksanakan berbagai
mengantisipasi dampak krisis proyek pembangunan gedung
keuangan global terhadap dan pengembangan properti
kelancaran pembiayaan proyek tersebut secara efektif baik
secara umum, ADHI meletakkan dari segi biaya, waktu maupun
garis kebijakan yang intinya pemanfaatan sumber daya yang
mengarah pada kepastian terkait.
kelancaran proyek-proyek
pembangunan gedung maupun Berkat garis-garis kebijakan
pengembangan properti yang tersebut, yang diterapkan secara
dilakukan Perseroan. konsisten dan merata sebagai
bagian dari penerapan good
Hal ini diupayakan antara lain corporate governance, maka
dengan menyeleksi secara ADHI mampu menjadikan bidang
cermat proyek-proyek yang usaha Gedung & Properti sebagai
ingin ditangani, mulai dari salah satu pilar utama bisnis
menentukan keikutsertaan Perseroan.
Perseroan dalam tender-tender
proyek yang ditawarkan; Bisnis Gedung & Properti
mengutamakan proyek- menyumbangkan sekitar
proyek yang memiliki sumber 39% dari seluruh perolehan
pendanaan yang pasti dan pendapatan Perseroan, atau
dapat dipertanggungjawabkan; sebesar Rp3 triliun, pada tahun
memastikan bahwa penanganan 2009, dan diperkirakan akan
terus meningkat di tahun 2010
dan selanjutnya.

Laporan Tahunan ADHI 2009 17


Engineering, Procurement,
Construction (EPC)

Jasa rekayasa, pengadaan dan konstruksi atau yang


umumnya disebut jasa EPC (Engineering, Procurement and
Construction), merupakan suatu pengembangan yang wajar
dari jasa konstruksi semata yang di masa lalu merupakan
satu-satunya bidang usaha ADHI. Perkembangan Perseroan
dalam beberapa tahun terakhir ke bidang usaha

18 Laporan Tahunan ADHI 2009


Keberhasilan di setiap
organisasi merupakan
keberhasilan membangun
keakraban dan keharmonisan
antar individu.

EPC, yang antara lain ditandai seperti sektor ketenagalistrikan,


oleh pencanangan positioning migas, pertambangan, properti,
Beyond Construction sejak tahun prasarana, dan lain sebagainya.
2006, telah menempatkan
Perseroan pada jalur peluang Pengembangan usaha ke arah
maupun pertumbuhan usaha EPC turut membuka pasar ADHI
sebagaimana yang diharapkan. dalam arti yang seluas-luasnya.
Saat ini ADHI telah berhasil dan
Sebagaimana diketahui, jasa sedang menyelesaikan proyek-
EPC memberikan marjin usaha proyek EPC lainnya.
yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jasa konstruksi semata, Maka, sejak pencanangan Beyond
dan dengan menguasai bidang Costruction oleh ADHI, EPC
ini, maka Perseroan juga turut telah menjadi salah satu pilar
berperan dalam peningkatan aset bisnis Perseroan yang semakin
intelektual serta kemampuan diandalkan untuk menopang
kontraktor nasional dalam pertumbuhan usaha Perseroan
memberikan layanan end-to- yang berkesinambungan dalam
end secara menyeluruh dan jangka panjang.
terpadu atas sebuah proyek
pembangunan. Pada tahun 2009, bidang jasa
EPC menyumbangkan 7% dari
Diawali dari proyek TPPI Tuban seluruh perolehan pendapatan
pada tahun 2004, maka kiprah Perseroan, atau sebesar Rp540
ADHI sebagai pelaksana EPC miliar.
terus berkembang dan kini telah
mencakup berbagai kegiatan
EPC di beberapa sektor industri

Laporan Tahunan ADHI 2009 19


Infrastruktur

Ketersediaan infrastruktur sangat vital bagi perputaran


roda ekonomi. Pada kondisi yang normal, pembangunan
infrastruktur diperlukan guna mengimbangi laju
pertumbuhan ekonomi, dan dalam kondisi tertentu, bahkan
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Saat dunia

20 Laporan Tahunan ADHI 2009


Masa depan kita...
akan tergantung dari apa
yang kita kerjakan dan
hasilkan saat ini.

dilanda oleh resesi ekonomi Semua ini sangat


yang berkepanjangan, menguntungkan bagi bidang
maka para pemimpin dunia usaha yang digeluti Perseroan,
menyerukan perlunya digalakkan baik sebagai kontraktor
pembangunan infrastruktur pembangunan, sebagai pelaksana
sebagai salah satu stimulus bagi jasa EPC, maupun sebagai
pemulihan perekonomian. penanam modal langsung pada
bebeberapa pengembangan
Pada pertemuan tingkat tinggi infrastruktur tersebut.
negara-negara ASEAN belum
lama ini, joint communique Sejak tahun 2006, juga sebagai
konferensi puncak tersebut manifestasi Beyond Construction
menyerukan perlunya ASEAN ADHI, Perseroan mulai berperan
memperbaiki serta meningkatkan sebagai penanam modal. Dan ke
ketersediaan infrastruktur yang depan oleh karenanya diharapkan
memadai guna memicu laju ADHI akan menjadi pemilik
pertumbuhan ekonomi kawasan. sebagian dari infrastruktur yang
dikembangkan seperti jalan
Sedangkan di Indonesia sendiri, tol, pembangkit tenaga listrik,
Kabinet Indonesia Bersatu II juga dan lain sebagainya disamping
mencanangkan pembangunan sebagai pemilik/pengembang
infrastruktur sebagai kunci properti.
untuk membuka lapangan kerja,
meningkatkan penanaman Pada tahun 2009, bidang
modal, menyediakan sumber usaha Investasi belum memberi
daya energi dalam jumlah kontribusi pendapatan yang
yang memadai, memperlancar signifikan. Namun sejalan dengan
arus barang dan jasa, serta waktu, investasi diharapkan
mempercepat laju pertumbuhan menghasilkan pendapatan tetap
ekonomi. bagi Perseroan, mengimbangi
volatilitas pendapatan bisnis jasa
konstruksi yang tidak sama dari
tahun ke tahun.

Laporan Tahunan ADHI 2009 21


Profil Perusahaan

Langkah Besar Menuju Status ADHI berubah menjadi perkembangan kemampuan


sebuah Perseroan Terbatas pada Perseroan dari waktu ke waktu,
Tahun Emas tanggal 1 Juni 1974 dan telah maka setelah melalui kajian
mendapatkan pengesahan dari yang panjang, Perseroan
Kiprah ADHI dimulai sejak 11 Maret Menteri Kehakiman. menetapkan visi dan misi
barunya. Sejalan dengan itu
1960 saat Menteri Pekerjaan Umum ADHI 100% dimiliki oleh Negara ADHI menambah bidang
Republik Indonesia sampai usaha EPC yang merupakan
menetapkan Architecten-Ingenicure- pada akhir tahun 2003 saat extended business dan bidang
Negara Republik Indonesia investasi sebagai expanded
en Annnemersbedrijf “Associatie Selle melalui Menteri Negara BUMN, businessnya. Namun demikian,
selaku Kuasa Pemegang Saham, jasa konstruksi tetap menjadi
en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. melepas 49% kepemilikannya core business ADHI. Dalam
atas saham ADHI untuk mengembangkan bisnisnya,
(Associatie N.V.), salah satu perusahaan ditawarkan kepada masyarakat ADHI selalu membatasi area
melalui Initial Public Offering pengembangannya disesuaikan
milik Belanda yang dinasionalisasi, (IPO). Keputusan tersebut dengan kemampuan sumber
diikuti oleh pendaftaran saham daya yang dimiliki. Hal ini
menjadi PN Adhi Karya. Nasionalisasi ini ADHI di Bursa Efek Jakarta dilakukan agar komitmen untuk
yang sekaligus menjadikan selalu memberikan kualitas
ditujukan untuk memacu pembangunan ADHI sebagai BUMN konstruksi pelayanan terbaik dapat
pertama yang terdaftar pada dipertahankan.
infrastruktur di Indonesia. bursa.
Dalam kegiatan operasionalnya.
Memantapkan ADHI didukung oleh sembilan
Bidang Usaha divisi yang tersebar di seluruh
Mencermati kondisi eksternal Indonesia dan Luar Negeri.
termasuk kebutuhan dan Dimana beberapa divisi
keinginan konsumen serta diarahkan sebagai divisi

Visi & Misi


Visi dan Misi Perusahaan
Seiring dengan tantangan yang harus dihadapi khususnya pada bidang industri jasa konstruksi dan adanya tuntutan bahwa perusahaan harus
selalu melakukan value creation demi meningkatkan firm value maka ADHI mengubah Visi dan Misinya menjadi sebagai berikut:

Visi 2011
Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa
negara terpilih.

Misi 2007-2011
Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan:
1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan.
2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas
dalam jasa investasi secara selektif.
3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private-Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif-
inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pengembangan kemanusiaan.

Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang bagus sehingga ADHI bertekad
untuk menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi. Bidang EPC ke depan akan semakin berkembang demikian pula dengan bidang Investasi.
Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan yang mendukung kerja sama investasi (skema Public-Private-Partnership) di
bidang infrastruktur, sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan Investasi. ADHI menyadari
bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI akan berperan aktif dalam program CSR.

22 Laporan Tahunan ADHI 2009


Profil Perusahaan

spesialis, yaitu spesialis gedung, bangunan, pembangkit ADHI, walaupun sebenarnya


spesialis infrastruktur dengan listrik, tata udara dan tata proyek EPC menawarkan margin
teknologi tinggi, dan spesialis suara, radio, telekomunikasi, keuntungan yang relatif lebih
EPC. dan instrumentasi serta besar dibandingkan dengan jasa Investment
pemipaan. konstruksi.
ADHI mengelompokkan proyek-
proyek konstruksinya menjadi EPC, yang merupakan Investasi merupakan expanded
dua kelompok, yaitu: extended business ADHI, business yang dipilih oleh EPC
1. Proyek Infrastruktur adalah perpanjangan bisnis jasa ADHI . Bisnis ini mempunyai Services
Terdiri dari proyek-proyek konstruksi yang dipilih karena value creation yang tinggi,
infrastruktur seperti jalan bisnis ini masih sangat berkaitan walaupun untuk masuk
Construction
dan jembatan, pengairan, dengan core business Perseroan. dalam bisnis ini mempunyai Services
pembangkit listrik, Kompetensi ADHI di bidang tantangan yang cukup berat
pelabuhan, dan lain-lain. jasa konstruksi merupakan karena dibutuhkan pola pikir
2. Proyek Bangunan modal kekuatan yang positif yang lebih jangka panjang, dan
Terdiri dari pekerjaan- untuk memenangkan proyek syarat kompetensi yang berbeda
pekerjaan yang berhubungan EPC. Mengingat kompetensi dengan yang telah dimiliki
dengan gedung bertingkat dan sumber daya yang dimiliki Perseroan. Dengan memasuki
seperti hotel dan Perseron, ADHI membatasi bidang investasi, diharapkan
perkantoran; pembangunan pekerjaan EPC yang diambil ADHI dapat menciptakan bisnis
fasilitas umum seperti rumah hanya pada pembangunan EPC dan konstruksi sendiri.
sakit dan sekolah; bangunan pembangkit listrik dan oil Tentunya selain mendapatkan
komersial; perumahan; & gas. Begitu juga dengan keuntungan dari bisnis
kawasan industri dan wilayah operasinya, Divisi EPC investasinya. Dalam bisnis ini,
manufaktur; pekerjaan dibatasi hanya beroperasi di ADHI membatasi hanya terjun
mekanikal dan elektrikal wilayah Indonesia. Kebijakan ke bidang investasi yang dekat
pada gedung dan industri, ini ditetapkan mengingat bisnis dengan bidang konstruksi saja,
transmisi kelistrikan dan merupakan bisnis baru bagi misalnya jalan tol, properti dll.
gardu induk, otomatisasi

Prinsip-prinsip ADHI
Nilai-nilai Perusahaan
Dalam rangka menciptakan nilai (value creation), ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena
itu, dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan yang menggunakan kekuatan nama “ADHI”, dan sebagai hasilnya dirumuskanlah ADHI
Principles yang memiliki nilai:

Advanced, berarti menjadi Determined, berarti tegas, Humane, berarti memiliki Inspiring, maksudnya
maju dan terdepan dalam berkemauan keras, teguh, kepedulian dan empati memberikan inspirasi kepada
pikiran (mind), perasaan (heart) fokus dan konsisten dalam dalam menjalankan operasi rekan sejawat, pelanggan, dan
dan jiwa/spiritual (spirit). menghasilkan Quality, Cost, perusahaan dengan menjaga pemegang saham (inspiring
Delivery (QCD) di bidang lingkungan hidup sekitar to the people, customer and
konstruksi, menjunjung tinggi (preserving environment), shareholder).
nilai-nilai Health, Safety and berkomitmen mendukung
Environment (HSE) di jasa upaya pengembangan
perekayasaan, dan memegang komunitas (supporting
prinsip nilai-nilai tata kelola community development) dan
perusahaan (Good Corporate memelihara kelangsungan
Governance) di investasi. hidup dunia (promoting
sustainable world).

Laporan Tahunan ADHI 2009 23


Profil Perusahaan

Sumber Daya Manusia

Top Talents
Kekuatan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kekuatan sumber daya manusia

di dalamnya. ADHI sebagai perusahaan jasa konstruksi sangat menjaga dan selalu

meningkatkan kekuatan kompetensi sumber daya manusia yang merupakan ujung penggerak

bisnis utama. Untuk menghasilkan sumber daya manusia handal, ADHI memulainya dengan

melakukan proses rekrutmen secara terstruktur. Dilanjutkan dengan program pelatihan dan

pengembangan karyawan yang tepat sasaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan

motivasi dimana setiap karyawan akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk

perusahaan.

Para Kepala Departemen (dari kiri ke kanan) :


Anis Anjayani, Kurnadi Gularso, Triyoni, Ferry Febrianto, Shoful Ulum, M. Ziad Choirin

24 Laporan Tahunan ADHI 2009


Profil Perusahaan

Sejak awal, perusahaan telah Pada akhir tahun 2009, jumlah karyawan pengembangan SDM ditujukan
melakukan pemetaan kompetensi tetap ADHI sebanyak 1.853 orang, yang bukan hanya kepada karyawan tetapi
karyawannya melalui kombinasi sebagian besar (76%) berlatar belakang juga kepada pimpinan Perseroan.
antara kinerja dan budaya kerja yang pendidikan teknik. Pengembangan untuk para pimpinan
tercermin pada perilaku, sehingga lebih menitikberatkan pada aspek-aspek
dapat lebih sesuai dengan kebutuhan Program strategis dan wawasan ke depan. Begitu
yang nyata. Sedangkan untuk melihat Pengembangan SDM pula kesempatan untuk meraih jenjang
iklim organisasi, perusahaan telah karir setinggi-tingginya maupun dalam
melaksanakan survey keterikatan Untuk meningkatkan kompetensi mengikuti program pengembangan,
karyawan (Engagement Survey) yang karyawannya, ADHI melakukan ADHI tidak membeda-bedakan gender,
dilanjutkan dengan penyusunan dan bermacam pengembangan dan status maupun kekurangan fisik setiap
pelaksanaan program peningkatannya. pelatihan baik dilaksanakan secara karyawan untuk tetap mempunyai hak
internal melalui On the Job Traning/ dan kesempatan yang sama.
Untuk menjaga kesinambungan magang, penambahan tanggung jawab
ketersediaan SDM yang kompeten dan (enrichment), coaching dan counseling Penyempurnaan kesisteman SDM yang
sekaligus memiliki keterikatan yang dsb. yang lebih menitikberatkan pada telah dimulai sejak tahun 2007 masih
tinggi terhadap perusahaan, setiap peningkatan keterampilan teknis. Selain terus dikembangkan. Pada tahun 2009
tahap dari proses pengelolaan SDM itu, untuk menambah dan meningkatkan telah dilakukan penyempurnaan lebih
yang dimulai dari desain organisasi, wawasan serta kompetensi manajerial, mendalam tentang Organisasi, Job
perencanaan, rekrutmen/seleksi, diupayakan melalui pengembangan Description, Job Requirement dan Sistem
penempatan, pengembangan sampai secara eksternal. Penilaian Kinerja.
dengan berakhirnya hubungan kerja,
selalu dimasukkan faktor produktivitas Program pengembangan SDM Pelatihan
dan keterikatan. Dengan demikian yang dilaksanakan pada tahun
kompetensi ADHI dapat selalu meningkat 2009 merupakan kelanjutan dari Program pelatihan dan pengembangan
dari waktu kewaktu guna menjawab pengembangan program yang dilakukan karyawan yang dilakukan ADHI secara
tantangan dalam kompetisi yang ada. pada tahun sebelumnya. Program berkesinambungan, akan melahirkan

Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi 2009 dan 2008

19 18
1.183 214 1.162 212

435 426

2009 2008

General Manager Manager Officer Staf

Laporan Tahunan ADHI 2009 25


Profil Perusahaan

Para Kepala Departemen (dari kiri ke kanan) :


Berdiri : Ferry Febrianto, Adriyanto Karyo Utomo, Anis Anjayani, Budhi Hidayati, Amrozi Hamidi, Shoful Ulum.
Duduk : Kurnadi Gularso, A. Tharmuzie Romlie

Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2009 dan 2008

27 23
962 964
647 626

2009 2008

217 205

Pasca Sarjana Sarjana Diploma SLTA

26 Laporan Tahunan ADHI 2009


Profil Perusahaan

karyawan ADHI mampu bersaing secara • Hukum Kontrak Konstruksi berikut :


sehat dengan para pesaingnya. Realisasi • Pasca Sarjana Hukum Bisnis • Comunication Skill
biaya pelatihan untuk tahun 2009 adalah • Komunikasi Persuasif • General Humance Resources
sebesar Rp1,87 miliar yang diikuti oleh • Pemahaman dan Penerapan Sistem K3 • Cost Control
412 karyawan. • Pelatihan Mediasi • Project Management
• Hubungan Industrial • Trade Service
Pelatihan yang dilaksanakan tahun 2009 • Pelatihan Cost Control • Risk Management
antara lain adalah : • HSE Management • Bank Garansi
• Project Management • Project Planning & Schedulling • Treasury
• Risk Based Audit & Fruad Audit • Kuliah Umum Teknologi Beton • Finance Management
• ADB Business Opportunities • Contract Management • Finon
• Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN • Sertifikasi berbagai keahlian dan
dan Penyelesaian sengketa Pelatihan dan sertifikasi ini dilaksanakan ketrampilan.
• Audit Intern Tingkat Lanjutan oleh instansi yang kredibel dan kompeten
• Contract Administration di bidangnya. Selain untuk meningkatkan
• Risk Management kompetensi dan profesionalitas
• PSAK 50 & PSAK 55 Akuntansi karyawan, dengan program sertifikasi
Instrumen Keuangan profesi ini akan dapat menunjang
• Sertifikasi Ahli Struktur Perseroan dalam proses perolehan
• Sertifikasi Ahli Mechanical & Electrical pekerjaan.
• Sertifikasi Pelaksana
• Sertifikasi Ahli Madya Sumber Daya Untuk tahun 2010, perusahaan
Air merencanakan pengembangan karyawan
• Sertifikasi Ahli Utama Struktur dengan anggaran sebesar Rp4,63 miliar.
• Sertifikasi Ahli Utama Teknik Sipil
• Sertifikasi Ahli Utama Pelaksana Selain melanjutkan pelatihan yang masih
Jembatan berlanjut dari tahun sebelumnya, ADHI
• Sertifikasi Ahli Madya Geoteknik merencanakan program pendidikan dan
• Sertifikasi Ahli Madya Geodesi pelatihan untuk tahun 2010 sebagai

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia 2009 dan 2008

137 757 133 792

592 551

2009 2008

367 342

Di bawah 29 tahun Usia 30 - 39 tahun Usia 40 - 49 tahun Lebih 50 tahun

Laporan Tahunan ADHI 2009 27


Profil Perusahaan

Struktur Organisasi

Direktur utama
Bambang Triwibowo

Sekretaris
audit internal
Perusahaan
Budhi Hidayati
Kurnadi Gularso

direktur
direktur direktur direktur
PENGEMBANGAN
operasi i operasi iI keuangan & SDm
USAHA
Indradjaja Manopol Bambang Pramusinto Supardi
M. Fauzan

DEPARTEMEN
divisI divisI departemen
RISET dan anak
konstruksi i konstruksi II keuangan
PENGEMBANGAN perusahaan
Teuku Bagus MN Djoko Prabowo Anis Anjayani
Ferry Febrianto

divisI departemen
divisI departemen
konstruksi III akuntansi
konstruksi v penunjang operasi
Wijaya Iman Santosa Adriyanto Karyo
Hadi Bagus Mudjaka A. Tharmuzie Romlie
Utomo

departemen
divisI divisI sistem
departemen sdm
konstruksi vi konstruksi Iv manajemen
Amrozi Hamidi
Imam Baehaki Ipuk Nimpuno DAN it
Triyoni

divisI divisi departemen


konstruksi vii epc manajemen risiko
Dono Purwoko A. Ali Fauzi Shoful Ulum

divisi
internasional
M. Aprindi

28 Laporan Tahunan ADHI 2009


Profil Perusahaan

Informasi Pemegang Saham

Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan


Pemodal Nasional
Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28%
Perorangan Indonesia 283.301.500 16,12%
Reksa Dana 160.346.000 9,12%
Dana Pensiun 94.447.000 5,37%
Asuransi 31.255.000 1,78%
Perseroan Terbatas 18.076.312 1,03%
Yayasan 5.506.000 0,31%
Karyawan 10.000 0,00%
Sub Total I 1.511.621.812 86,02%
Pemodal Asing
Badan Usaha Asing 240.080.188 13,66%
Perorangan Asing 5.523.500 0,31%
Sub Total II 245.603.688 13,98%
Sub Total I + II (Saham Beredar) 1.757.225.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 -
Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 -

Keterangan:
*Program buy back

Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jabatan Jumlah Saham Kepemilikan


Dewan Komisaris
Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 0 0,00%
Harry Susetyo Nugroho Komisaris 0 0,00%
Gatot Trihargo Komisaris 0 0,00%
Murhadi Komisaris Independen 0 0,00%
Direksi
Bambang Triwibowo Direktur Utama 0 0,00%
Indradjaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 1.999.500 0,11%
M. Fauzan Direktur Operasi I 4.236.000 0,24%
Supardi Direktur Operasi II & EPC 1.750.000 0,10%
Total 7.985.500 0,45%

Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% Atau Lebih per 31 Desember 2009

Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan


Negara Republik Indonesia 918,680,000 52,28%
Fortis Bank (Nederland) N.V. 100.000.000 5,69%
Sub Total 1.018.680.000 57,97%
Pemegang Saham Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 738.545.500 42,03%
Total (saham beredar) 1.757.225.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 -
Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 -

Keterangan:
*Program buy back

Laporan Tahunan ADHI 2009 29


Profil Perusahaan

Pencatatan Saham dan Efek Lainnya

Kronologis Pencatatan Saham


Menjadi Perusahaan Terbuka disandang ADHI pada tahun 2003. Melalui Surat Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep 289/MBU/2003 tanggal 7 November 2003,
Pemerintah menyetujui untuk menjual sebagian kepemilikannya atas saham ADHI melalui
Penawaran Umum kepada Masyarakat dan/atau penawaran khusus melalui Program EMBO.
Program EMBO tersebut terlaksana pada tanggal 4 Maret 2004, ditandai dengan adanya jual
beli 441.320.000 (empat ratus empat puluh satu juta tiga ratus dua puluh ribu) saham milik
Negara kepada Koperasi Pesaham Adhi Karya dengan nilai nominal Rp100 pada harga Rp150
per lembar saham. Sedangkan Penawaran Umum saham kepada masyarakat efektif berlaku
pada tanggal 18 Maret 2004. Saham ADHI dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia.

Program EMBO terlaksana sebesar Pasar yang Berpotensi Krisis, Perseroan Perseroan merencanakan untuk
maksimal 49% dari seluruh jumlah melakukan pembelian kembali (buy melakukan pembelian kembali saham
saham Perseroan yang telah ditempatkan back) saham ADHI untuk periode ADHI sebanyak-banyaknya 320.263.000
dan disetor penuh. Saham EMBO 13 Oktober 2008 – 12 Januari 2009 (tiga ratus dua puluh juta dua ratus
ditetapkan untuk di-lock-up sampai sebanyak 40.001.000 saham atau senilai enam puluh tiga ribu) saham. Dan
dengan secepat-cepatnya akhir triwulan Rp8.705.681.000,- (delapan miliar tujuh sampai dengan akhir periode, ADHI telah
II tahun 2006 dan berdasarkan SK ratus lima juta enam ratus delapan puluh melakukan pembelian kembali saham
Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. No: satu ribu rupiah). sebanyak 4.093.500 saham atau senilai
014-6/026 tanggal 15 Juni 2006 lock-up Rp1.044.052.500,- (satu miliar empat
tersebut telah dibuka pada tanggal 3 Juli Perseroan melaksanakan Pembelian puluh empat juta lima puluh dua ribu
2006. Kembali Saham tahap kedua pada lima ratus rupiah). Sehingga total realisasi
periode 23 Januari 2009 – 22 April pembelian kembali saham (buy back)
Pada Oktober 2008, ADHI melakukan 2009, mengingat penggunaan dana ADHI selama periode 13 Oktober 2008
pembelian kembali saham. Berpedoman pembelian kembali saham tersebut sampai dengan 12 Januari 2009 dan
Peraturan Bapepam No.XI.B.3 tentang belum digunakan secara maksimal serta periode 23 Januari sampai dengan 22
Pembelian Kembali Saham Emiten memperhatikan kondisi pasar yang masih April 2009 adalah sebanyak 44.094.500
atau Perusahaan Publik dalam Kondisi belum menunjukan perbaikan yang saham atau senilai Rp9,749 miliar.
signifikan.
Kronologis
Deskripsi Jumlah Saham Penerbitan dan
Jumlah Saham diterbitkan (A) 1.801.320.000 Pencatatan
Buyback
Obligasi
• Periode I : (13/10/2008 - 12/01/2009) 40.001.000 Obligasi IV ADHI Tahun
• Periode II : (23/01/2009 - 22/04/2009) 4.093.500 2007
Perseroan telah menerbitkan
Total Buyback (B) 44.094.500 Obligasi IV ADHI tahun 2007 sebesar
Jumlah Saham beredar setelah Buyback (A)-(B) 1.757.225.500 Rp375.000.000.000,- dengan bunga
tetap sebesar 11% per tahun. Jangka
Harga rata-rata perolehan Buyback Rp221
waktu Obligasi IV ADHI ini adalah

30 Laporan Tahunan ADHI 2009


Profil Perusahaan

lima tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 dicatatkan dan diperdagangkan pada Negative Outlook tersebut dikarenakan
sampai dengan 6 Juli 2012. Rencana Bursa Efek Indonesia. dispute atas proyek Qatar yang
penggunaan dan hasil obligasi ini adalah diperkirakan akan berdampak negatif
untuk refinancing dan modal kerja. PT Pefindo telah melakukan terhadap ADHI. Namun pencapaian
pemeringkatan atas Obligasi IV ADHI kinerja tahun 2009 telah jauh melampaui
Sukuk Mudharabah I Tahun 2007 dan Sukuk Mudharabah I target begitu pula diharapkan pada
ADHI Tahun 2007 ADHI Tahun 2007 dengan hasil: idA– tahun-tahun mendatang, sehingga hasil
Bersamaan dengan penerbitan Obligasi IV (Single A Minus; Stable Outlook) dan pemantauan pemeringkatan berikutnya
ADHI, Perseroan juga menerbitkan Sukuk idA(Sy)– (Single A Minus Syariah; Stable dapat jauh lebih baik.
Mudharabah I ADHI tahun 2007 sebesar Outlook).
Rp125.000.000.000,- dengan nisbah Sampai dengan akhir tahun buku 2009
pemegang Sukuk sebesar 76,39%, Hasil pemantauan pemeringkatan untuk tidak ada tindakan korporasi terhadap
Jangka waktu Sukuk ini adalah lima periode 16 September 2009 – 1 Juni penerbitan obligasi dan sukuk tersebut
tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 sampai 2010 yang dilakukan oleh PT Pefindo, sehingga sejak awal pencatatan hingga
dengan 6 Juli 2012 Rencana penggunaan atas Obligasi IV ADHI Tahun 2007 saat tsb. tidak ada perubahan atas
dana hasil Sukuk ini seutuhnya untuk mendapat peringkat idA– (Single A jumlahnya.
modal kerja. Minus; Negative Outlook) dan Sukuk
Mudharabah I ADHI tahun 2007
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk mendapat peringkat idA(Sy)– (Single A
Mudharabah I ADHI Tahun 2007 telah Syariah Minus; Negative Outlook).

Profesi Penunjang Pasar Modal

Lembaga Penunjang Nama Lembaga Alamat

LEMBAGA PENUNJANG IPO

Penjamin Pelaksana Emisi PT Ciptadana Sekuritas Citra Graha 8th Floor, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950.
Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Ruko Taman Meruya Blok M/78, Jakarta 11620.
Konsultan Hukum Gani Djemat & Partner Gani Jemat Plaza 8th Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Pusat.
Notaris Imas Fatimah, SH. Wisma Danamon Aetna Life 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Jakarta Pusat.
Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.

LEMBAGA PENUNJANG OBLIGASI IV ADHI TAHUN 2007 DAN SUKUK MUDHARABAH I ADHI TAHUN 2007

Penjamin Pelaksana Emisi PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190.
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega, 16th Floor, Jl. Kapten Tendean Kav. 12 -14A Jakarta 12970.
Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan Wisma Staco, 3rd Floor, Suite D, Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta 12870.
Konsultan Hukum Priyadi & Co. Rasuna Office Park IO-10, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12960.
Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11, Jakarta 12160.
Perusahaan Pemeringkat Efek PT PEFINDO Setiabudi Atrium 8th Floor, suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia.

LEMBAGA PENUNJANG TAHUN 2009:

Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi Komplek Perkantoran Royal Palace Blok C-18 Jl. DR. Soepomo, SH., No. 178 A, Jakarta 12780.

Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH., LL.M. Jl. Wolter Mongonsidi No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta 12110.

Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.

Laporan Tahunan ADHI 2009 31


Profil Perusahaan

struktur perseroan

beyond construction

PT Adhi Realty Adhi Oman LLC PT Adhicon Adhi MultiPower PT Duri Indah
Persada Pte. Ltd. Raya
Pengembang, serta Jasa Konstruksi, serta
kegiatan yang usaha terkait lainnya. General Trading.
Jasa Konstruksi, serta Properti serta kegiatan
berhubungan dengan Muscat, Oman Singapore
usaha terkait lainnya. usaha terkait.
Realti. ADHI 70,00% ADHI 100,00%
Jakarta, Indonesia Pekanbaru, Riau
Jakarta, Indonesia
ADHI 99,00% ADHI 90,00%
ADHI 97,93%

PT Indonesia PT Jakarta
Transit Central Monorail

Investasi, transportasi, Investasi, transportasi,


dan infrastruktur. dan infrastruktur.

Jakarta, Indonesia Jakarta, Indonesia


ADHI 24,57% ADHI 7,65%

Beroperasi

Belum Beroperasi

32 Laporan Tahunan ADHI 2009


Laporan Tahunan ADHI 2009 33
Analisa dan Pembahasan Manajemen

34 Laporan Tahunan ADHI 2009


analisa dan pembahasan
manajemen

Tinjauan Umum
Dihadapkan pada berbagai tantangan demikian bisnis Jasa Konstruksi masih Tinjauan Keuangan
serta ketidakpastian yang mewarnai menjadi pilihan utama Perseroan sebagai
dunia usaha dewasa ini, kemampuan core bussines. Produksi
menghasilkan pendapatan yang Total Kontrak, termasuk Proyek Kerja
berkesinambungan (sustainable Income) Perseroan berusaha fokus pada Growth Sama, yang dikerjakan Perseroan
semakin menjadi tuntutan dan prioritas yang diimbangi dengan upaya melakukan di tahun 2009 adalah sebesar
setiap kegiatan Perseroan. Ke depan efisiensi yang dapat meningkatkan Rp14.760.070 juta, naik 9,12% dari
diharapkan Perseroan akan lebih competitiveness Perseroan. Untuk tahun 2008.
selektif dalam memilih proyek, dengan mencapai hal tersebut, Perseroan
mengutamakan pada proyek di dalam bertekad meningkatkan kinerja internal Dengan komposisi diantaranya
negeri yang sumber dananya jelas. dengan membentuk tim khusus Rp8.133.318 juta (55,10%) merupakan
Tentunya keputusan pengambilan proyek yang fokus pada upaya peningkatan sisa kontrak tahun 2008 dan
tersebut telah melalui kajian risiko dan efisiensi, peningkatan kompetensi Rp6.626.752 juta (44,90%) adalah murni
tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip SDM, dan efisiensi biaya bunga dengan kontrak tahun ini.
tata kelola perusahaan yang baik. meningkatkan kesehatan cash flow
Perseroan. Salah satu targetnya adalah Perolehan kontrak baru tahun 2009
Perseroan pun menyadari bahwa dengan meningkatkan turn over dan dihasilkan diantaranya dari pekerjaan
persaingan di dunia bisnis semakin tinggi, menurunkan tingkat collection period. Infrastruktur jalan dengan diperolehnya
begitu pun pada usaha jasa konstruksi Proyek SOR Gedebage Bandung
yang menjadi core bussines Perseroan. Perseroan dalam Tahun Buku 2009 telah dengan nilai kontrak Rp451 miliar,
Bisnis ini juga mempunyai risiko dengan mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini Taxiway Bandara Kuala Namu dengan
berbagai kompleksitas usaha, untuk itu tampak dengan dicapainya Pendapatan nilai kontrak Rp382 miliar, Jalan Tol
Perseroan mencoba untuk melakukan Usaha Tahun Buku 2009 sebesar Rp7,715 Semarang-Bawen dengan nilai kontrak
terobosan baru menciptakan unit bisnis triliun atau meningkat 16,18% dari Rp374 miliar, Kuningan City dengan nilai
lain yang lebih memberikan imbal yang sebelumnya serta Laba Bersih Tahun 2009 kontrak Rp252 miliar, pengadaan dan
cukup tinggi dan risiko yang rendah sebesar Rp165,5 miliar atau meningkat pemasangan ME Bandara Kuala Namu
dengan melakukan diversifikasi usaha 103,15% dari tahun sebelumnya. dengan nilai kontrak Rp180 miliar
yaitu yaitu EPC dan Investasi. Walaupun

Tabel Peningkatan Produksi (dalam juta Rp)

Tipe Proyek Kontrak 2009 Persentase Kontrak 2008 Persentase


Gedung 5.850.864 39,64 7.447.593 55,06
EPC 891.504 6,04 3.237.899 23,94
Infrastruktur 8.017.632 54,32 2.840.968 21,00
TOTAL 14.760.000 100.00 13.526.460 100,00

Tabel Pendapatan Usaha (dalam juta Rp)

Segmen Usaha Pendapatan Usaha 2009 Persentase Pendapatan Usaha 2008 Persentase
Jasa Konstruksi 6.800.697 88,15 5.996.273 91,31
EPC 215.348 2,79 300.098 4,52
Investasi 698.569 9,06 343.571 5,37
TOTAL 7.714.614 100,00 6.639.942 100,00

Laporan Tahunan ADHI 2009 35


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pendapatan Usaha Profitabilitas pracetak dengan kekuatan pratekan


Selama tahun 2009, ADHI berhasil Di tahun 2009 Laba Usaha Perseroan sehingga pekerjaan proyek terutama
membukukan Pendapatan Usaha sebesar meningkat 45,91% dari tahun 2008, proyek-proyek infrastruktur jalan tol lebih
Rp7.714.614 juta, meningkat 16,18% bahkan Laba Bersihnya meningkat cepat, lebih baik, dan lebih efisien,
dari tahun 2008. Pendapatan Usaha ini sebesar 103,15% dari tahun 2008 hal ini
berasal dari tiga segmen usaha, yakni disebabkan selain karena peningkatan Beban Kontrak
Jasa Konstruksi, EPC, dan Investasi, pendapatan usaha juga karena adanya Komponen beban kontrak terbesar
dengan tipe proyek Gedung, EPC, dan efisiensi (efisiensi beban kontrak, beban adalah untuk pembelian bahan Rp
Infrastruktur. usaha, penurunan biaya bunga) dan 2.745.829,85 juta (38,90%), sub
peningkatan laba proyek kerjasama. kontraktor Rp 1.997.215,63 juta
Kontribusi masing-masing segmen (28,29%), upah Rp1.331.919,71 juta
Rasio (%) 2009 2008
di tahun 2009 yaitu: Jasa Konstruksi (18,87%), umum Rp558.366,13 juta
88,15% yang merupakan kontribusi Net Profit Margin 2,15 1,23 (7,91%), dan peralatan Rp425.803,51
terbesar adalah proyek jalan dengan Return on Assets 5,94 1,59 juta (6,03%).
adanya penerapan ACPS (Adhi Return on Equity 27,08 19,22
Concrete Pavement System) yaitu Uraian atas Kinerja
sistem perkerasan kaku modular yang Peningkatan/ Keuangan
mengunakan metode beton pracetak Penurunan Kapasitas Total Aktiva
dengan kekuatan pratekan sehingga Produksi Tiap Segmen Di tahun 2009 Total Aset Perseroan
pekerjaan proyek terutama proyek- Usaha adalah Rp5.629.454 juta terdiri dari
proyek infrastruktur jalan tol lebih cepat, Pendapatan Usaha Perseroan terdiri 92,45% Aktiva Lancar dan 7,55%
lebih baik dan lebih efisien, EPC 2,79% dari tiga segmen usaha yakni Jasa Aktiva Tidak Lancar. Nilai Total Aset ini
dengan kontribusi dari proyek-proyek Konstruksi, EPC, dan Investasi. Segmen meningkat Rp504.086 juta atau 9,84%
EPC seperti PLTU Lampung dan Investasi Jasa Konstruksi meningkat 13.42%, dari Rp5.125.369 juta pada tahun 2008.
9,06% dengan kontribusi terbesar pada segmen EPC turun 28,24%, sedangkan Peningkatan yang cukup tinggi terdapat
proyek-proyek realty & property serta jasa segmen Investasi meningkat 103,33%. pada Piutang Prestasi dan Piutang Usaha
konstruksi anak perusahaan. Sedangkan Peningkatan terbesar adalah pada masing-masing sebesar 19,46% dan
kontribusi di tahun 2008 adalah Jasa segmen Jasa Konstruksi terutama pada 19,42%.
Konstruksi 90,31%, EPC 4,52% dan proyek-proyek infrastruktur seperti Jalan
Investasi 5,17%. Pendapatan Usaha Tol Kanci Pajagan yang menerapkan Aktiva Lancar
dari sisa kontrak 2008 adalah sebesar ACPS (Adhi Concrete Pavement System) Aktiva Lancar Perseroan meningkat
Rp5.662.503 juta dan Pendapatan yaitu sistem perkerasan kaku modular 11,85% menjadi Rp5.204.366 juta di
Usaha dari Kontrak Baru 2009 sebesar yang mengunakan metode beton tahun 2009 hal ini disebabkan karena
Rp2.052.111 juta.

Perbandingan Beban Kontrak Tahun 2009 dan 2008

6.0
6.2
7.9 38.9 9.8

10.9
18.9 42.6
2009 2008

30.5
28.3

Material Sub Kontraktor Peralatan Biaya Umum Upah

36 Laporan Tahunan ADHI 2009


Analisa dan Pembahasan Manajemen

kenaikan Piutang Usaha 19,42% dan Rp33.065 juta (8,84%) PT PLN penurunan persediaan Gedung
Piutang Prestasi 19,46%. (Persero), Rp28.935 juta (7.74%) Menara MTH di Jalan MT Haryono
a. Kas dan Setara Kas Departemen Pekerjaan Umum, dan sebesar Rp34.665 juta, meskipun
Pos ini terdiri dari Kas sebesar Rp21.007 juta (5.62%) Pemerintah ada juga kenaikan persediaan atas
Rp26.117 juta dan Rp280.785 juta Daerah Provinsi. Gedung Mandau Town Square
Setara Kas dalam Simpanan Giro dan sebesar Rp51.806 juta dan kenaikan
Berjangka. Komposisi Simpanan Giro Sedangkan porsi Pihak Ketiga persediaan Apartemen Salemba
dan Berjangka ini adalah 87,45% diantaranya adalah Rp48.996 sebesar Rp26.754 juta yang
Rupiah, 8,84% USD, 3.70% Real juta (13,10%) Tilal Development merupakan reklasifikasi dari biaya
Oman, dan sisanya 0,0043% dalam Company LLC, Rp32.972 juta dibayar dimuka.
mata uang Riyal Qatar dan Yen. Pos (8,82%) PT Cakrawala Bumimandala,
Setara Kas ini tersebar di 27 Bank dan Rp15.583 juta (4,17%) PT Zelan Aktiva Tidak Lancar
yang berbeda dengan Suku Bunga Priamanaya. Di tahun 2009, Aktiva Tidak Lancar
rata-rata 5% - 10%. Kas dan Setara Perseroan turun sebesar 10,01%,
Kas mengalami penurunan 15,90% d. Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja menjadi Rp425.088 juta. Hal ini
dari Rp364.904 juta pada tahun Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja dikarenakan adanya koreksi Aktiva Pajak
lalu, hal ini terjadi karena digunakan meningkat sebesar Rp310.589 Tangguhan sebesar Rp47.773 juta akibat
untuk pembayaran operasional juta (19,46%) dari tahun 2008 penerapan PPh final jasa konstruksi
proyek. Rp1.596.244 juta menjadi dan adanya penjualan aktiva tanah,
Rp1.906.832 juta di 2009. Komposisi bangunan beserta peralatan pabrik yang
b. Piutang Usaha di tahun 2009, sebesar Rp964.937 ada di Cibitung yang masih mempunyai
Kenaikan Piutang Usaha 19,42% juta (50,60%) merupakan Tagihan nilai buku Rp.15.602 juta dengan harga
dari tahun lalu Rp1.116.259 juta Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak yang jual sebesar Rp60.000 juta.
menjadi Rp1.333.081 juta (net) Mempunyai Hubungan Istimewa,
di tahun ini tentunya berkaitan diantaranya kepada Departemen Total Kewajiban
dengan peningkatan Pendapatan Pekerjaan Umum Rp328.640 juta Total Kewajiban Perseroan di 2009
Usaha Perseroan. Komposisi Piutang (17,23%), PT Angkasa Pura (Persero) sebesar Rp4.888.581 juta terdiri dari
Usaha di tahun ini terdiri dari Rp164.725 (8,64%), Pemerintah Rp4.352.268 juta (89,03%) Kewajiban
26,44% Pihak yang Mempunyai Daerah Provinsi Rp90.075 (4.72%), Lancar dan Rp536.313 juta (10,97%)
Hubungan Istimewa dan 73,56% Rp64.717 juta (3,39%) PT PLN Kewajiban Jangka Panjang. Total
Pihak Ketiga. Di tahun 2009 ini (Persero) dan Rp59.548 juta (3,12%) Kewajiban Perseroan meningkat 8,02%
Perseroan mencadangkan Rp72.883 PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dari tahun 2008 Rp4.525.469 juta
juta sebagai Penyisihan Piutang sedangkan sebesar Rp941.895 juta menjadi Rp4.888.581 juta.
Ragu-ragu. Dari Rp72.883 juta ini, (49,40%) merupakan Tagihan Bruto
91,77% -nya berasal dari Piutang Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga Kewajiban Lancar
Usaha Pihak Ketiga. Selanjutnya, yang diantaranya adalah kepada Di tahun 2009, Kewajiban Lancar
untuk penghapusan Piutang Tak Al Habtoor Engineering Enterprises Perseroan Meningkat 9,82% menjadi
Tertagih hanya bisa dilakukan setelah LLC Rp221.846 juta (11,63%), Rp4.352.268 juta. Komposisi dari
mendapat persetujuan dari Dewan Tilal Development Company Kewajiban Lancar Perseroan ini adalah
Komisaris. LLC Rp147.373 (7,73%), sebesar Hutang Usaha 65,48%, Hutang Bank dan
Rp105.362 juta (5,53%) PT Jakarta Non Bank 8,13%, Hutang Pajak 1,10%,
c. Piutang Retensi Monorail, sebesar Rp96.571 juta Pendapatan Diterima Dimuka 2,15%,
Dibandingkan dengan tahun (5,06%) PT Chevron Pacific Indonesia Uang Muka Kontrak 12,60%, Biaya
2008, Piutang Retensi Perseroan dan sebesar Rp 87.876 juta (4,61%) Masih Harus Dibayar 5,73%, Bagian
mengalami kenaikan 21,91% kepada PT Putra Pratama Sukses. Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan
menjadi Rp373.942 juta di tahun Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 3,21%,
2009. Sebesar Rp147.031 juta e. Persediaan dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 1,60%.
(39,32%) adalah Piutang Retensi Penurunan Persediaan dari tahun Pos-pos yang mengalami peningkatan/
kepada Pihak Yang Mempunyai lalu sebesar 15,95% dari Rp606.988 penurunan lebih dari 20% adalah Hutang
Hubungan Istimewa dan Rp226.911 juta menjadi Rp510.174 juta di Usaha naik 20,98%, Hutang Bank dan
juta (60,68%) kepada Pihak Ketiga. 2009. Komponen terbesar dalam Non Bank naik 62,83%, Pendapatan
Rincian Piutang Retensi kepada penurunan ini adalah pemakaian Diterima di muka naik 70,87%, Uang
Pihak Yang Mempunyai Hubungan bahan baku proyek konstruksi Muka Kontrak turun 40,77%, Biaya
Istimewa diantaranya adalah sebesar Rp125.830 juta dan Masih Harus Dibayar naik 38,69% dan

Laporan Tahunan ADHI 2009 37


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Saldo Uang Muka yang cukup besar Hak Minoritas Anak
Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun diantaranya adalah Uang Muka Perusahaan
naik 33,05%. Kontrak atas Proyek PLTU Lampung Hak Minoritas Anak Perusahaan di
a. Hutang Usaha Rp156.218 juta (28,48%) dari total tahun 2009 sebesar Rp9.673 juta,
Hutang Usaha Perseroan pada saldo Uang Muka Kontrak 2009, Al turun 38,07% dari tahun 2008 sebesar
2009 sebesar Rp2.849.718 juta, Madina Real Estate (ADHI Oman) Rp15.620 juta. Penurunan Hak Minoritas
meningkat 20,98% dari tahun 2008 Rp88.208 juta (16,08%), Pasar Atas Anak Perusahaan berasal dari PT
yang nilainya Rp2.355.605 juta. Tanah Abang Blok B Rp28.823 Duri Indah Raya turun sebesar Rp3.677
Berdasarkan Sifat Hubungannya, juta (5,25%), Jalan Tol Semarang - juta, ADHI – Oman LLC turun sebesar
Hutang Usaha Perseroan terdiri dari Bawen Thp I Rp23.210 juta (4,23%), Rp2.680 juta, PT Adhi Realty naik
Hutang Usaha Pada Pihak Hubungan dan Kuningan City Rp22.281 juta sebesar Rp381 juta dan PT Adhicon
Istimewa 4,50%, dan Hutang Kepada (4,06%). Sedangkan penurunan Persada naik sebesar Rp28 juta.
Pihak Ketiga 95,5%. yang cukup besar adalah Uang
b. Hutang Bank Muka Kontrak PLTU Lampung Ekuitas
Hutang Bank meningkat cukup besar sebesar Rp97.440 jt (38,41%), BRR Ekuitas Perseroan meningkat 25,15%
yakni 62,83%, dari tahun 2008 NAD & Nias sebesar Rp29.610 juta menjadi Rp731.200 juta dari tahun
Rp217.250 juta menjadi Rp353.741 dan Puspem Badung Bali sebesar 2008 Rp584.279 juta, yang disebabkan
di tahun 2009. Hal ini terjadi karena Rp26.811 juta. oleh meningkatnya Saldo Laba Tidak
adanya penambahan kredit modal Dicadangkan di tahun 2009 Rp162.178
kerja (KMK) Indonesia Exim Bank e. Biaya yang Masih Harus Dibayar juta dari Rp78.131 juta di tahun
untuk proyek Jalan Tol Semarang- Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar 2008 dan peningkatan di Saldo Laba
Bawen sebesar Rp100.000 juta dan Rp249.233 juta terdiri dari Biaya Dicadangkan di tahun 2009 Rp366.690
kredit MML Bank CIMB Niaga untuk Bunga Obligasi 5,15%, Biaya juta dari Rp306.189 juta di tahun 2008.
tambahan modal kerja sebesar Operasional Proyek 52,14%, Biaya
Rp50.000 juta . Komposisi Hutang Pekerjaan Proyek 36,49% dan Pendapatan Usaha
Bank di 2009 terdiri dari Pihak Yang Cadangan Tantiem & insentif 6,23%. Di tahun 2009 ADHI membukukan
Mempunyai Hubungan Istimewa, Pos ini naik 38,69% dari tahun 2008 Pendapatan Usaha sebesar Rp7.714.614
yakni Bank Mandiri 35,62%, Bank Rp179.709 juta menjadi Rp249.233 juta, hasil ini meningkat 16,18% dari
BNI ‘46 1,17%, Bank BTN 0,57%, juta di tahun 2009 seiring dengan tahun 2008 Rp6.639.942 juta. Kontribusi
Bank Bumiputera 0,55%, dan Pihak kenaikan pendapatan usaha. masing-masing segmen ditahun 2009
Ketiga yakni Indonesia Eximbank yaitu : 88,15% Jasa Konstruksi atau
28,27%; Muscat Bank 19,69%; Bank f. Hutang Lainnya mengalami kenaikan 13,42% dari tahun
CIMB Niaga 14,13%. Pos Hutang Lainnya terhadap 2008 sebesar 91,31%, segmen EPC yang
Total Kewajiban adalah 1,42%. Pos mengalami penurunan sebesar 28,24%
c. Hutang Pajak Hutang Lainnya ini turun 15,58% dari tahun 2008 dari 4,52% menjadi
Hutang Pajak Perseroan meningkat dari tahun 2008 Rp82.347 juta 2,79% ditahun 2009. Berbeda dengan
seiring dengan peningkatan menjadi Rp69.519 juta di tahun segmen Investasi yang mengalami
Pendapatan Usaha. Hutang Pajak ini 2009. Penurunan ini diantaranya peningkatan sebesar 103,33% pada
meningkat 14,09% dari tahun 2008 disebabkan adanya penurunan tahun 2009 yaitu dari 5,17% ditahun
Rp42.144 juta menjadi Rp48.080 juta Hutang Jangka Pendek Lainnya yang 2008 menjadi 9,06% ditahun 2009.
di tahun 2009. ada pada anak perusahaan.
Beban Kontrak
d. Uang Muka Kontrak Kewajiban Tidak Beban Kontrak Perseroan ditahun 2009
Pos ini merupakan sisa Uang Muka Lancar sebesar Rp7.059.135 juta, meningkat
dari Pemberi Kerja yang belum Komposisi Kewajiban Tidak Lancar 15,81% dibanding tahun 2008
diperhitungkan secara proporsional Perseroan sebesar Rp536.313 juta Rp6.095.669 juta. Persentase kenaikan
dengan tagihan termin. Di tahun adalah Hutang Obligasi 93,00%, ini lebih kecil dari kenaikan Pendapatan
2009 saldo Uang Muka Kontrak Kewajiban Imbalan Kerja 4,25%, dan Usaha Perseroan yang meningkat
Rp548.889 juta, turun 40,77% Hutang Jangka Panjang Lainnya 2.75%. 16,18%, hal ini menunjukan adanya
dari tahun 2008 Rp926.156 juta. Kewajiban Tidak Lancar Perseroan turun efisiensi beban kontrak sebesar 0,3%
4,64% dari tahun 2008 Rp562.418 juta dibandingkan dengan tahun 2008.
menjadi Rp536.313 juta di tahun 2009.

38 Laporan Tahunan ADHI 2009


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laba (Rugi) Proyek di 2009, hal ini disebabkan selain karena (Bank dan Obligasi) (15,14%) dan sisanya
Kerja Sama peningkatan pendapatan usaha juga dari utang usaha, uang muka dan lainnya
Perseroan juga melakukan kerja sama karena adanya efisiensi (efisiensi beban (76,91%) dari total asset Perseroan.
dengan pihak lain dalam mengerjakan kontrak, beban usaha, penurunan biaya Permodalan Perseroan masih ditopang
proyek. Ditahun 2009 laba dari proyek- bunga) dan peningkatan laba proyek oleh pembiayaan dari leveransir.
proyek kerja sama mencapai Rp96.401 kerjasama.
juta atau mengalami kenaikan sebesar Kebijakan Manajemen
241,27% dari tahun 2008 sebesar Solvabilitas dan atas Struktur Modal
Rp28.246 juta. Kolektibilitas Perusahaan telah menetapkan suatu
Kemampuan Solvabilitas Perseroan kebijakan atas Struktur Modal Perseroan
Lima Proyek Kerja Sama Terbesar Tahun
2009 (dalam juta Rp) meningkat dari 1,22 kali pada tahun yaitu Struktur Utang terhadap Modal
2008 menjadi 1,17 kali di tahun 2009, atau Debt Equity Ratio (DER) yang tidak
Nama Proyek 2009 hal ini disebabkan oleh meningkatnya boleh melebihi 3,5 kali tetapi harus
Pengadaan Tabung LPG 3 kg 26.730 hutang bank masih lebih kecil memperhatikan kemampuan Perseroan
dibandingkan dengan kenaikan modal dalam membayar Bunga Bank atau Time
Jembatan Suramadu 11.670
Perseroan akibat meningkatnya laba Interest Earning (TIE) harus lebih besar
Rigid Taxiway Bandara Kualanamu 8.022
tahun 2009. Kemampuan Perseroan dari 1,85 kali. Realisasi pada tahun 2009
Dermaga Pantoloan 6.462
membayar bunga pinjaman meningkat untuk DER 1,17 kali dan TIEsebesar 3,99
Bojonegoro Barrage LRSIP II 6.067 dari 2,43 kali ditahun 2008 menjadi kali
3,99 kali ditahun 2009. Untuk tingkat
Beban Usaha Kolektibilitas Perseroan, ditahun 2009 Tingkat Likuiditas
Terjadi kenaikan Beban Usaha di tahun adalah 62 hari sedangkan pada tahun Perseroan
2009 menjadi Rp215.061 juta dari 2008 adalah 61 hari, hal ini karena Kemampuan Perseroan untuk membayar
Rp204.613 juta di tahun 2008 atau naik terdapatnya piutang yang baru jatuh Kewajiban Lancarnya dari Aktiva
sebesar 5,11%. Tetapi secara prosentase tempo awal tahun 2010 Lancarnya (Likuiditas) harus lebih besar
terhadap pendapatan usaha terjadi dari 1,1 kali. Realisasi Likuiditas pada
Rasio 2009 2008
penurunan dari 3,08% ditahun 2008 tahun 2009 sebesar 1,20 kali masih di
Debt to Equity Ratio (x) 1,17 1,22
menjadi 2,79% ditahun 2009, sehingga atas rasio yang ditetapkan Perseroan.
terdapat efisiensi sebesar 0,30%. TIE (x) 3.99 2,43
Collection Period (hari) 62 61
Rasio 2009 2008
Laba Bersih
Laba Bersih konsolidasi (setelah Pajak Struktur modal Rasio Lancar (%) 119,58% 117,41%
Penghasilan) Perseroan meningkat perseroan Modal Kerja (juta Rp) 852.098 689.926
cukup besar 103,15% dari tahun 2008 Struktur modal Perseroan terdiri dari
Rp81.482 juta menjadi Rp165.530 juta Modal Sendiri (7,95%), Utang berbunga

Neraca Konsolidasian (dalam juta Rp)

Deskripsi 2009 2008 Naik/ (Turun) Pertumbuhan (%)


Aktiva Lancar 5.204.366 4.652.976 551.390 11,85
Aktiva Tidak Lancar 425.088 472.392 (47.304) -10,01
Total Aktiva 5.629.454 5.125.369 504.085 9,84
Kewajiban Lancar 4.352.268 3.963.051 389.217 9,82
Kewajiban Tidak Lancar 536.313 562.418 (26.105) -4,64
Hak Minoritas pada Anak Perusahaan 9.673 15.620 (5.947) -38,07
Ekuitas 731.200 584.279 146.921 25,15
Total Kewajiban dan Ekuitas 5.629.454 5.125.369 504.085 9,84

Laporan Tahunan ADHI 2009 39


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikatan Material dalam Divestasi aktiva tetap Perseroan selama d. Mempunyai anggota pengurus yang
Investasi Barang tahun 2009 adalah penjualan atas tanah, sama dengan Perusahaan Anak, yaitu
Modal bangunan pabrik dan peralatan pabrik Direksi Perusahaan menjadi Komisaris
Tidak ada ikatan material dalam investasi yang ada didalamnya di daerah Cibitung pada Perusahaan Anak.
barang modal. seharga Rp60.000 juta dengan nilai buku Pihak yang mempunyai hubungan
Rp15.602 juta sehingga terdapat laba Istimewa dengan Perseroan yang
Informasi Keuangan sebesar Rp44.398 juta. kontribusi paling besar terhadap
dengan Kejadian asset Perseroan adalah Departemen
Luar Biasa dan Jarang Transaksi yang Pekerjaan Umum dengan hubungan
Terjadi mengandung sebagai pemberi kerja pada Perseroaan
Tidak terdapat kontribusi material dari kepentingan pihak- sebesar 5,84% pada Tagihan Bruto
kejadian luar biasa selama tahun 2009. pihak afiliasi Pemberi Kerja terhadap Total Aset
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang Perseroan. Sedangkan hubungan dalam
Informasi Material mempunyai hubungan istimewa adalah pembiayaan/permodalan atau transaksi
Tentang Investasi dan sebagai berikut: rekening Koran dengan Perseroan adalah
Divestasi a. Pemerintah RI diwakili oleh Menteri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan
Guna meningkatkan produktivitas, BUMN merupakan pemegang saham kontribusi terhadap total asset sebesar
Perseroan telah melakukan investasi Perusahaan dan BUMN lain memiliki 2,24%.
berupa peralatan proyek, kendaraan hubungan afiliasi melalui penyertaan
dan peralatan kantor sebesar Rp9.072 modal Pemerintah RI. Aset dan Kewajiban
juta yang sumber dananya berasal dari b. Perusahaan yang menempatkan dalam Mata Uang
laba penjualan aktiva tetap. Investasi dana dan memiliki pinjaman dana Asing
Aktiva Tetap sebesar Rp9.072 juta pada bank-bank yang dimiliki oleh Transaksi valuta asing dibukukan setelah
atau turun 82,37% dari tahun 2008 Pemerintah atau dari bank-bank dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
yang sebesar Rp51.448 juta, sehingga yang dimiliki oleh BUMN dengan dengan menggunakan kurs pada saat
nilai akhir 2009 untuk Investasi Aktiva persyaratan dan tingkat bunga normal terjadinya transaksi.
Tetap adalah Rp278.245 juta (sebelum sebagaimana yang berlaku untuk Pada setiap tanggal neraca:
dikurangi akumulasi penyusutan). nasabah pihak ketiga. 1. Pos aktiva dan kewajiban moneter
Komposisi Investasi Aktiva Tetap Rp9.072 c. Perusahaan yang mengadakan dalam mata uang asing dilaporkan
juta tersebut terdiri dari 60,70% perjanjian dalam rangka usaha, ke dalam mata uang rupiah dengan
peralatan proyek, 7,46% kendaraan, dengan BUMN-BUMN lain maupun menggunakan kurs tanggal neraca.
4,91% peralatan kantor, dan Akt SGU - anak perusahaan BUMN serta badan- 2. Pos non moneter tidak boleh
Kendaraan 26,94% badan lembaga-lembaga pemerintah dilaporkan dengan menggunakan
yang berwenang. kurs tanggal neraca tetapi
tetap harus dilaporkan dengan

Laba Rugi Konsolidasian (dalam juta Rp)

Deskripsi 2009 2008 Naik/ (Turun) Pertumbuhan (%)


Pendapatan Usaha 7.714.614 6.639.942 1.074.672 16,18
Beban Kontrak (7.059.135) (6.095.669) 963.466 15,80
Laba Kotor 655.479 544.273 111.206 20,43
Laba Kotor Setelah Proyek Kerja Sama 751.880 572.521 179.359 31,33
Beban Operasi (215.061) (204.613) 10.448 5,11
Laba Operasi 536.819 367.908 168.911 45,91
Pendapatan (Beban) Lain-lain (97.200) (139.079) (41.879) (30,11)
Beban Bunga (net) (107.846) (106.289) 1.557 1,46
Laba Sebelum Pajak 331.773 122.539 209.234 170,75
Pajak (168.850) (39.545) 129.305 326,98
Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan 2.606 (1.512) 4.118 272,37
Laba Bersih 165.530 81.482 84.048 103,15

40 Laporan Tahunan ADHI 2009


Analisa dan Pembahasan Manajemen

menggunakan kurs tanggal transaksi. 1,60% ditahun 2008 menjadi 1,40% Dewan Komisaris
3. Pos non moneter yang dinilai ditahun 2009, yang terdiri dari beban Komisaris Utama :
dengan nilai wajar dalam mata bunga kredit bank sebesar Rp52.846 Imam Santoso Ernawi
uang asing harus dilaporkan dengan juta dan beban bunga obligasi & sukuk Komisaris :
menggunakan kurs yang berlaku sebesar Rp55.000 juta. Harry Susetyo Nugroho
pada saat nilai tersebut ditentukan. Komisaris :
Peningkatan atau Gatot Trihargo
Deskripsi Aset Kewajiban
Penurunan yang Komisaris Independen :
US$ 98.126.222 55.662.974
Material dari Murhadi
Yen 65.291 - Pendapatan Usaha atau Komisaris Independen :
Singapore $ 50 - Pendapatan Bersih Amir Muin
Riyal Omani 10.433.830 10.433.830 Peningkatan pendapatan usaha terbesar
selama tahun 2009 adalah kepada PT Dewan Direksi
Semesta Marga Raya atas proyek Jalan Direktur Utama :
Uraian komponen- Tol Kanci-Pejagan sebesar Rp673.538 Bambang Triwibowo
komponen substansial juta dari tahun 2008 sebesar Rp618.535 Direktur Operasi I :
dari pendapatan menjadi sebesar Rp1.292.072 juta Indradjaja Manopol
(biaya) lainnya ditahun 2009. Direktur Operasi II :
Bambang Pramusinto
Pendapatan (Beban) Dampak Perubahan Direktur Pengembangan Usaha :
Lainnya Harga terhadap M. Fauzan
Ditahun 2009, Pendapatan (Beban) Pendapatan Usaha/ Direktur Keuangan dan SDM :
Lain-lain Perseroan turun 30,11% dari Pendapatan Bersih serta Supardi
Beban Lainnya sebesar (Rp139.079 juta) Laba Operasi (2009-2008)
di tahun 2008 menjadi Beban lainnya Tidak terdapat dampak perubahan harga Pada tanggal 11 Desember 2009
sebesar (Rp97.200 juta). Pendapatan yang signifikan terhadap pendapatan telah dikeluarkan Surat Ketetapan
(Beban) Lain-lain tahun 2009 dikarenakan usaha / pendapatan bersih selama tahun Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun
adanya pembebanan pencairan jaminan 2009. 2007 dengan nilai lebih bayar sebesar
pelaksanaan proyek Qatar sebesar Rp35.626.132.100 yang diterima
Rp89.762 juta, penyisihan piutang Peristiwa setelah pencairannya di bulan Januari 2010.
proyek Qatar sebesar Rp23.478 juta Tanggal Neraca
dan penyisihan beberapa proyek lainnya Sampai dengan dibuat Laporan per Pada tanggal 19 Februari 2010
dengan jumlah penyisihan sebesar 31 Desember 2009 ada beberapa dikeluarkan Instruksi Presiden Republik
Rp27.954 serta adanya beban provisi dan kejadian penting setelah tanggal neraca Indonesia Nomor 1 tentang Percepatan
administrasi bank sebesar Rp25.445 juta. diantaranya : Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Selain itu dalam pendapatan (beban) Pada tanggal 27 Januari 2010, PT Nasional Tahun 2010. Dalam Instruksi
lainnya terdapat pendapatan atau laba Adhi Karya (Persero) Tbk beserta Para Presiden RI tersebut proyek monorail
atas penjualan aktiva tetap sebesar Pemegang Saham mengadakan Rapat termasuk dalam prioritas di bidang
Rp44.398 juta. Penjelasan secara lengkap Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang infrastruktur, dengan rincian penjelasan
tentang penyisihan dapat dilihat pada diadakan di Kantor Pusat PT Adhi Karya sebagai berikut:
Catatan Laporan Keuangan No. 5 dan 7. (Persero) Tbk Jl. Pasar Minggu Km.18, • Perhitungan investasi atas proyek
dengan hasil RUPSLB menetapkan monorail yang telah dilakukan
Beban Keuangan perubahan susunan Direksi dan Komisaris selambat-lambatnya diselesaikan
Beban Bunga Perseroan ditahun 2009 dengan adanya penambahan 1 (satu) akhir Maret 2010.
mengalami kenaikan sebesar Rp1.557 orang Direksi dan Komisaris baru • Konsep dan proposal pembangunan
juta dari Rp106.289 juta ditahun 2008 sehingga susunan komisaris dan direksi proyek monorail ditargetkan selesai
menjadi Rp107.846 juta di tahun 2009, setelah RUPS Luar Biasa tersebut adalah bulan Agustus 2010.
tetapi secara prosentase terhadap sebagai berikut:
pendapatan usaha ada penurunan dari

Laporan Tahunan ADHI 2009 41


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pada tanggal 2 Februari 2010 Perseroan memberikan dampak yang signifikan Nilai proyek konstruksi di tahun 2010
dan Lapindo Brantas Inc. membuat kepada Perseroan. Struktur biaya yang diproyeksikan akan mencapai Rp170
Kesepakatan Penyelesaian Utang Nomor: sehat diharapkan akan terus terjaga dan triliun dimana 55% diantaranya adalah
AGR-021/FIN/2010 - 017-0/008A semakin membaik di periode-periode proyek-proyek APBN/APBD dan sisanya
(Catatan 57) dengan cara pelunasan selanjutnya. adalah proyek-proyek swasta. Pemerintah
yang tercantum dalam pasal 2 ayat 1 menawarkan 100 proyek kemitraan
sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 pemerintah-swasta atau yang dikenal
• Pembayaran tunai sebesar mencapai 4,5% dengan tingkat inflasi dengan Public Private Partnership (PPP)
Rp1.247.887.380 selambat- yang cukup rendah 2,8% sedangkan untuk periode 2010-2014 dengan nilai
lambatnya pada tanggal 19 Februari BI Rate berada di tingkat 6,5% di akhir US$47,3 miliar yang terdiri dari sektor
2010. tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi transportasi udara/darat/laut, rel kereta
• Sisanya sebesar Rp23.709.860.232 nasional termasuk dalam top three api, jalan tol, penyediaan air, sanitasi &
akan dilakukan pelunasan dengan kinerja ekonomi negara-negara emerging manajemen sampah, dan pembangkit
penyerahan aset milik Lapindo market, di bawah Cina dan India. Artinya listrik (PPP Book 2010). Sementara itu,
Brantas Inc. yang berupa Kavling bahwa, di tengah kondisi perekonomian Kementerian PU juga menawarkan 42
Siap Bangun yang terletak di daerah global yang sedang recovery, proyek senilai Rp159 triliun terdiri dari
Graha Kota dan Pager Wojo, Indonesia berhasil menggerakkan proyek jalan tol dan pengolahan air
Sidoarjo, Jawa Timur selambat- roda perekonomian dengan sukses. minum.
lambatnya tanggal 30 Juni 2010 Lebih mikro, laju pertumbuhan sektor Menurut Bappenas diperlukan total dana
• Pembayaran tagihan PPN 10% konstruksi pada tahun lalu mencapai investasi sebesar Rp2.000 triliun atau
sebesar Rp8.896.843.408 dibayarkan 10% atau memiliki kontribusi sebesar setara 5% dari PDB untuk mempercepat
tunai selambat-lambatnya pada saat 0,4% dari Pertumbuhan Domestik Bruto pembangunan infrastruktur selama
penyerahan fisik aset. (PDB) 2009. Sektor ini pula mampu periode 2010-2014. Melihat potret
menyerap tenaga kerja langsung hingga tersebut di atas, Perseroan optimis
Pada tanggal 17 Maret 2010 Lapindo 4%-5%. dalam pencapaian target tahun ini
Brantas Inc. telah melakukan pembayaran yang tercermin dari komposisi atas
tunai sebesar Rp. 623.778.973,00 dan Perseroan melihat prospek bisnis target Pendapatan Usaha tahun 2010
sisanya sebesar Rp623.778.973 akan ke depan akan semakin membaik. dimana 65% disumbangkan dari proyek
dibayar akhir bulan Maret 2010. Hal ini tidak tanpa alasan karena pemerintah dan 35% adalah proyek
ada dua alasan utama yaitu faktor swasta. Untuk target perolehan kontrak,
Prospek Usaha eksternal, meningkatnya permintaan Perseroan menargetkan Rp9,8 triliun
Kinerja positif Perseroan yang berhasil dari pemerintah dan swasta; dan kontrak baru diperoleh di tahun ini.
dibukukan di tahun 2009 sebagaimana faktor internal, Perseroan akan Sehingga diharapkan order book tahun
yang sudah dipaparkan dalam Laporan mengembangkan inovasi-inovasi baru 2010 mencapai Rp15,6 triliun.
Direksi pada Laporan Tahunan ini melalui Departemen Riset & Teknologi
menunjukkan bahwa situasi dan kondisi sehingga akan tercipta metode-metode Perseroan juga menyadari bahwa
perekonomian nasional khususnya kerja yang lebih efektif dan efisien seperti sejumlah kendala klasik dapat
pada industri jasa konstruksi sudah halnya keunggulan kompetitif ADHI pada mengganggu program percepatan
mulai membaik meskipun saat itu pekerjaan jalan tol yaitu ACPS (Adhi infrastruktur Pemerintah. Pembebasan
perekonomian nasional masih mengalami Concrete Pavement System). lahan (land acquisition) untuk jalan tol
fase recovery akibat dari krisis keuangan misalnya. Hingga saat ini kemajuan
global yang terjadi di semester kedua Di dalam APBN-P tahun 2010, proses pembebasan lahan tol Trans
tahun 2008. Pemerintah menargetkan pertumbuhan Jawa baru mencapai 30,38% dari total
PDB 5,5%, Inflasi 5,7%, dan BI Rate lahan yang harus dibebaskan sekitar
Antisipasi yang dilakukan manajemen pada level 7,0%. Potensi kenaikan 4.500 hektare (ha). Keterbatasan
dalam upaya menghadapi tantangan inflasi di tahun ini akan mempengaruhi finansial dan masalah di lapangan seperti
industri jasa konstruksi di tahun lalu, daya beli masyarakat. Namun, sejumlah spekulan tanah, penolakan dari pemilik
ternyata berhasil membuahkan prestasi program pembangunan siap dijalankan lahan (landowner), membuat progres
kinerja yang memuaskan. Efisiensi dan Pemerintah seperti proyek-proyek pembebasan lahan sangat lambat.
produktifitas perusahaan ditingkatkan infrastruktur jalan tol, pembangkit listrik, Diperlukan peraturan terobosan baru dan
sehingga terjadi penghematan- agar supaya perekenomian tetap tumbuh koordinasi antar instansi terkait sehingga
penghematan yang secara overall melalui penciptaan lapangan kerja. eksekusi di lapangan bisa terkoordinir
dengan rapi dan efektif.

42 Laporan Tahunan ADHI 2009


Analisa dan Pembahasan Manajemen

Disamping itu untuk proyek pembangkit khususnya untuk pekerjaan proyek EPC, Dividen
listrik, pemerintah dalam waku dekat pengendalian biaya yang lebih baik lagi, Pada tahun buku 2007, Perseroan
akan mengadakan proyek percepatan dan tentunya inovasi akan teknologi menerapkan kebijakan pembagian
pembangunan pembangkit listrik maupun metode kerja, diharapkan dividen sebesar 25% dari Laba Bersih
10.000 MW tahap dua. Diperkirakan kinerja tahun 2010 akan lebih baik lagi Rp111.601 juta dikurangi laba dari
total investasi untuk tahap kedua dan dapat meningkatkan nilai bagi para Pendapatan Usaha aktiva sebesar Rp
ini bisa mencapai US$16,343 miliar. pemegang saham. 5.122 juta, menjadi sebesar Rp26.620
Perseroan juga membidik proyek ini, juta (Rp14,78/saham) yang dibayarkan
dan mengupayakan kerja sama operasi Aspek Pemasaran tanggal 25 Juli 2008. Untuk tahun buku
(Joint Operation) dengan mitra yang 2008, Perseroan menerapkan kebijakan
sarat pengalaman di bidang EPC agar Portofolio realisasi perolehan kontrak pembagian dividen sebesar 25% dari
dapat memenangkan tender-tender yang baru tahun 2009 masih didonimasi Laba Bersih Rp81.482 juta menjadi
ditawarkan. oleh proyek-proyek infrastruktur yang sebesar Rp20.371 juta (Rp11,51/saham)
menghasilkan Pendapatan Usaha dengan yang dibayarkan tanggal 11 Agustus
Sedangkan untuk pasar luar negeri, portofolio proyek infrastruktur sebesar 2009.
untuk saat ini Perseroan masih fokus 54% diikuti dengan proyek-proyek
pada penyelesaian proyek-proyek yang gedung sebesar 39% dan sisanya sebesar Realisasi Penggunaan
sedang berjalan (existing) yaitu di Oman 7% adalah proyek EPC. Dana Hasil Penawaran
dan India. Melalui anak perusahaan Dari sisi pemilik proyek, portofolio Umum
Adhi Oman LLC., saat ini ADHI sedang proyek swasta meningkat menjadi 44%
menyelesaikan pembangunan proyek dibenadingkan proyek pemerintah Obligasi IV ADHI Tahun 2007
Mix-Use Complex yaitu hotel, apartemen, sebesar 56%. Hal ini dikarenakan Realisasi penggunaan dana dari
dan shopping mall Tilal Complex at Al- terdapat proyek pembangunan jalan tol Obligasi IV ADHI Tahun 2007 adalah
Khuwair serta proyek Shadden Al Hail. Ke Kanci-Pejagan yang dimiliki oleh swasta sebagai berikut: (i) Pelunasan hutang
depan, ADHI akan menerapakan srategi senilai Rp2 triliun Perseroan berdasarkan Obligasi III Adhi
Joint Venture dengan perusahaan lokal Karya yang jatuh tempo pada tanggal
setempat dalam mengerjakan proyek- Posisi proyek carry over dari tahun 2009 13 Juli 2007 sekitar Rp173 miliar; (ii)
proyek di luar negeri seperti di kawasan yang dibawa ke tahun 2010 adalah Pelunasan Hutang Bank Perseroan di
Timur Tengah. sebesar Rp5,75 triliun yang terdiri dari PT Bank Syariah Mandiri sekitar sekitar
proyek Non Joint Operation sebesar Rp100 miliar. Hutang Bank tersebut
Melalui strategi pemilihan proyek yang Rp4,34 triliun dan proyek Joint Operation adalah hutang modal kerja dengan
selektif, pemilihan mitra yang kompeten sebesar Rp1,41 triliun. ekspektasi nisbah bagi hasil ekuivalen

Pangsa Pasar Konstruksi 2009

Lain-lain 76.5
7
4 Tabel Dividen
4 ADHI 7
76.5 3.5
A:4 Rasio 2008 2007
2.5
1.5 Laba Bersih (Rp) 81.482.495.008 111.601.403.512
B:4
1
2009 C : 3.5
Dividen (Rp) 20.370.623.752 26.619.838.290

Dividen per Saham (Rp) 11,59 14,78


D : 2.5 Payout Ratio (%) 25,00 23,85

E : 1.5

F:1

Laporan Tahunan ADHI 2009 43


dengan suku bunga sebesar 13,00% per Perubahan Peraturan pendanaan melalui pasar modal
tahun, dimana hutang tersebut dapat Perundangan/
dilunasi sewaktu-waktu; dan (iii) Sisanya Regulasi Baru 2. Keputusan Ketua Bappepam dan LK
digunakan untuk modal kerja. yang Berpengaruh Nomor : Kep-412/BL/2009, tanggal
Signifikan 25 Nopember 2009, tentang Transaksi
Tidak ada perubahan dari rencana dalam Dalam tahun 2009, terdapat beberapa Afilasi dan Benturan Kepentingan
merealisasikan penggunaan dana. Biaya peraturan atau ketentuan yang dapat Transaksi Tertentu, (Peraturan
emisi obligasi sebesar Rp1.745 juta memberi dampak signifikan terhadap Bapepam LK. No. IX.E.1) yang
diamortisir setiap bulan sampai dengan kinerja ADHI, perubahan peraturan merupakan perubahan atas Keputusan
jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. tersebut adalah Ketua Bappepam dan LK Nomor : Kep-
521/BL/2008.
Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun 2007 perubahan peraturan dibidang Pasar
Realisasi penggunaan dana dari Sukuk Modal, adalah : Perubahan Peraturan IX.E.1
Mudharabah I ADHI Tahun 2007 adalah menyebabkan perubahan paradigma
seluruhnya digunakan untuk modal kerja 1. Keputusan Ketua Bappepam dan LK signifikan sebagai berikut:
proyek jasa konstruksi dan tidak ada Nomor : Kep-429/BL/2009, tanggal 9 • Transaksi yang mengandung
perubahan dalam realisasi penggunaan Desember 2009, tentang Penambahan Benturan Kepentingan bukan hanya
dana dari rencana awal. Modal Tanpa Hak Memesan Efek berasal dari Transaksi Afiliasi namun
Terlebih Dahulu (Peraturan Bapepam juga dapat berasal dari transaksi
Biaya emisi dari Sukuk Mudharabah LK. No. IX.D4), yang merupakan dengan pihak ketiga;
I ADHI adalah sebesar Rp665 juta, perubahan atas Keputusan Ketua • Emiten memiliki tanggung jawab
diamortisir tiap bulan sampai dengan Bappepam dan LK Nomor : Kep-44/ yang besar untuk menentukan
jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. PM/1998 tanggal 4 Agustus 1998. mana transaksi yang mengandung
benturan kepentingan dan mana
Selain penggunaan dana hasil penerbitan Secara garis besar perubahan- yang tidak;
Obligasi dan Sukuk tsb. di atas, Perseroan perubahan yang ada pada Peraturan
juga telah menggunakan dana hasil IX.D.4, meliputi: Peraturan ini akan memberikan
IPO sesuai dengan prospektus yang • Perubahan jangka waktu dampak waktu yang lebih panjang,
telah diterbitkan tanggal 9 Maret 2004. penambahan modal; mengingat Transaksi Afiliasi yang
Dana hasil penawaran umum yang • Perubahan presentase maksimum dilakukan ADHI bertujuan untuk
diperoleh tsb. saat ini seluruhnya telah penambahan modal; mendukung kegiatan opesional ADHI
dipergunakan. Hal tsb. telah disampaikan • Penambahan kewajiban guna pencapaian laba, sehingga
melalui surat No. 062/SP-IV/09 tanggal pengumuman pelaksanaan dan hasil dengan adanya perubahan peraturan
27 April 2009. pelaksanaan penambahan modal ini, yang mewajibkan menyampaikan
tanpa HMETD. keterbukaan kepada Bapepam-LK
Informasi Material dan Bursa Efek, dan mengumumkan
Lain Peraturan ini khususnya ketentuan melalui media massa, akan memakan
ADHI melakukan transaksi dengan tentang persentase penambahan biaya dan waktu yang relatif lama.
Perusahaan Asosiasi PT Jakarta Monorail modal maksimum akan memberikan
yang telah dilakukan pada tahun 2004 dampak yang positif bagi ADHI, 3. Keputusan Ketua Bappepam dan LK
senilai US$200 juta, pada tahun 2007 karena ketentuan tersebut akan Nomor : Kep-413/BL/2009, tanggal
statusnya masih berjalan. memperbesar jumlah alternatif 25 Nopember 2009, tentang Transaksi

44 Laporan Tahunan ADHI 2009


Material dan Perubahan Kegiatan Peraturan ini khususnya ketentuan
Usaha Utama, (Peraturan Bapepam yang membedakan Transaksi Material
LK. No. IX.E.2 )yang merupakan atas dasar Nilai Transaksi, memberikan
perubahan atas Keputusan Ketua keleluasaan bagi manajemen ADHI dalam
Bappepam dan LK Nomor : Kep-02/ melaksanakan transaksi-transaksi yang
PM/2001. nilai transaksinya antara 20% sampai
dengan 50% dari ekuitas Perusahaan
Berbeda dengan peraturan sebelumnya, saja, karena untuk melaksanakan
peraturan IX.E.2 yang baru ini secara transaksi dengan nilai tersebut tidak
definitif menguraikan transaksi-transaksi perlu adanya persetujuan dari RUPS.
apa saja yang masuk di dalam Transaksi Sedangkan untuk transaksi yang nilainya
Material, yaitu: > 50% dari ekuitas, harus terlebih dahulu
• Pembelian saham termasuk dalam mendapatkan persetujuan dari RUPS.
rangka pengambilalihan;
• Penjualan saham;
• Penyertaan pada badan usaha, proyek,
dan/atau kegiatan usaha tertentu;
• Pembelian, penjualan, pengalihan,
tukar menukar atas segmen usaha atau
aset selain saham;
• Sewa menyewa aset;
• Pinjam meminjam dana;
• Menjaminkan aset; dan/atau
memberikan jaminan perusahaan,
dengan nilai 20% atau lebih dari
ekuitas Perusahaan, yang dilakukan
dalam satu kali atau dalam suatu
rangkaitan transaksi untuk suatu tujuan
atau kegiatan tertentu.

Dari sisi besarnya Nilai Transaksi,


Transaksi Material dibedakan menjadi
dua, yaitu:
• Transaksi Material dengan nilai
transaksi 20% sampai dengan 50%
dari ekuitas Perusahaan;
• Transaksi Material dengan nilai
transaksi di atas 50% dari ekuitas
Perusahaan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 45


Tata Kelola Perusahaan

46 Laporan Tahunan ADHI 2009


tata kelola perusahaan

ADHI Corporate Governance

ADHI beserta seluruh jajaran berkomitmen penuh dalam melaksanakan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap kegiatan bisnisnya.

Implementasi GCG akan memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi bisnis

dan peningkatan kinerja ADHI secara berkesinambungan.

Nilai-nilai yang terkandung pada Adhi The Indonesian Institute for Corporate akuntabilitas (accountability), tanggung
Principles merupakan komitmen ADHI Governance (IICG) yang bekerja sama jawab (responsibility), kemandirian
dalam melaksanakan prinsip GCG tsb., dengan Majalah SWA dengan perolehan (independency), serta kewajaran dan
dimana seluruh insan ADHI harus tegas skor 81,54. Memperoleh penghargaan kesetaraan (fairness) yang diperkenalkan
dan konsisten memegang prinsip tata Best Disclosure & Transparency dari oleh Organization for Economic Co-
kelola perusahaan yang baik sehingga The Indonesian Institute for Corporate Operation and Development (OECD)
akan memperkuat daya saing ADHI. Directorship (IICD) yang bekerja sama dan Komite Nasional GCG (KN-GCG).
dengan majalah Business Review. Pelaksanaan GCG oleh ADHI mengacu
Perwujudan implementasi GCG di ADHI juga menduduki Peringkat I pada Keputusan Menteri Negara BUMN
lingkungan ADHI ditunjukkan dalam: untuk Kategori BUMN Non Keuangan No. 117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus
1. Pelaksanaan Job Description Dewan Listed dalam Annual Report Award 2002.
Komisaris dan Anggota Direksi. dan sekaligus menjadi Juara Umum
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Ketiga dalam penghargaan tsb. Hal Struktur Tata Kelola
komite-komite dan satuan kerja yang ini menunjukkan komitmen Perseroan Struktur tata kelola ADHI terdiri atas
menjalankan fungsi pengendalian beserta seluruh jajarannya sebagai Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
internal perseroan. tanggung jawabnya dalam transparansi Komisaris, dan Direksi sebagai organ
3. Penerapan fungsi kepatuhan melalui dan keterbukaan informasi. Perseroan dengan dilengkapi komite-
audit internal dan audit eksternal. komite di bawah Dewan Komisaris
4. Implementasi pengelolaan manajemen Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, yang terdiri dari Komite Audit, Komite
risiko. ADHI memiliki strategi yaitu tersedianya Nominasi dan Remunerasi, Komite
5. Transparansi kondisi keuangan dan Manual Perusahaan berikut peraturan Manajemen Risiko, dan Komite Kebijakan
non keuangan perseroan. dan prosedur internal lainnya; GCG Corporate Governance, Internal Auditor,
Manual, Board Manual yang mengatur Risk Management Department serta
Hasil implementasi GCG di lingkungan hubungan antarkomisaris, antardirektur, Corporate Secretary.
ADHI diwujudkan dengan telah dan antara Dewan Komisaris dengan
dilaksanakannya assessment GCG sesuai Direksi, serta hubungan antara Direksi Rapat Umum Pemegang
standar kriteria Kementerian BUMN Perseroan dengan Direksi/Dewan Saham
untuk periode tahun 2009 oleh Sodiq, Komisaris Anak Perusahaan; Komite- Sesuai Anggaran Dasar Perseroan,
Purwoko & Associates Consulting dengan Komite sebagai perangkat Komisaris Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
pencapaian nilai 90,13 atau mencapai serta Corporate Secretary. memiliki wewenang untuk mengangkat
kualifikasi sangat baik. Demikian pula dan memberhentikan Anggota Dewan
penghargaan dari pihak eksternal, Landasan Penerapan Komisaris serta Anggota Direksi
baik dari kalangan pemerintah otoritas GCG Perseroan, menentukan besarnya
perbankan, Pasar Modal, maupun Prinsip tata kelola perusahaan yang kompensasi para Komisaris dan Direktur,
lembaga independen. ADHI meraih diacu oleh ADHI dalam penerapan GCG menilai kinerja Perseroan selama
predikat Perusahaan Terpercaya dari adalah transparansi (transparency), tahun fiskal melalui sejumlah evaluasi,

Laporan Tahunan ADHI 2009 47


Tata Kelola Perusahaan

mengesahkan perubahan Anggaran 2. Persetujuan dan penetapan 5. Pengukuhan pemberlakuan Peraturan


Dasar, memberikan persetujuan atas penggunaan laba bersih setelah pajak Menteri Negara BUMN No. PER-05/
laporan tahunan, menunjuk akuntan Perseroan untuk tahun buku 2008, MBU/2008 tanggal 3 September 2008
publik, dan memutuskan jumlah yaitu: tentang pedoman umum pelaksanaan
penggunaan laba perusahaan. RUPS a. Sebesar 25% dari laba bersih pengadaan barang dan jasa Badan
merupakan otoritas dan struktur tertinggi dibagikan dalam bentuk dividen Usaha Milik Negara sebagai salah satu
pada perusahaan, serta merupakan tunai kepada para pemegang pedoman pelaksanaan pengadaan
forum utama dimana para pemegang saham sebesar Rp20.370.623.752 barang dan jasa Perseroan.
saham dapat menggunakan hak dan atau Rp11,59 per saham. 6. Pengukuhan pelaksanaan pembelian
otoritasnya pada Perseroan. RUPS b. Sebesar 0,25% dari laba bersih atau kembali saham perseroan (shares buy
Tahunan diselenggarakan setiap tahun Rp203.706.238 dialokasikan untuk back) sesuai Peraturan Bapepam & LK
sekali, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat Program Kemitraan. No. XI.B.3. yang telah dilaksanakan
dilakukan setiap saat apabila dipandang c. Sebesar 0,50% dari laba bersih atau pada tanggal 13 Oktober 2008.
perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Rp407.412.475 dialokasikan untuk 7. a. Menguatkan keputusan Dewan
Komisaris dan/atau Pemegang Saham. Program Bina Lingkungan. Komisaris tanggal 5 Mei 2009
Forum ini juga merupakan otoritas d. Sebesar 74,25% dari laba bersih No. 041/DK-AK/2009 dengan
tertinggi dimana sejumlah resolusi atau Rp60.500.752.543 dibukukan memberhentikan Sdr. Bambang
penting diputuskan dan disahkan untuk sebagai laba ditahan. Subekti sebagai Direktur Luar
kemudian menjadi kebijakan resmi e. Melimpahkan wewenang kepada Negeri.
Perseroan. Direksi untuk menetapkan b. Pembagian tugas dan wewenang
jadwal dan tata cara pembagian di antara anggota Direksi Perseroan
Dalam rangka menjaga perlakuan dividen sesuai dengan ketentuan dilaksanakan sesuai dengan
yang sama terhadap semua pemegang perundang-undangan yang berlaku. ketentuan pasal 92 ayat (6) UU
saham, ADHI selalu memberikan 3. Persetujuan dan penetapan besaran PT No. 40 Tahun 2007 diputuskan
kemudahan untuk melakukan akses gaji dan tunjangan bagi setiap anggota oleh Direksi dengan berkonsultasi
informasi mengenai Perseroan setiap Direksi dan anggota Dewan Komisaris terlebih dahulu dengan Dewan
saat melalui website maupun press Perseroan serta penetapan besaran Komisaris. Sehingga susunan
release yang diterbitkan oleh Perseroan. tantiem tahun 2008 bagi anggota Pengurus Perseroan menjadi
Anggaran Dasar ADHI menjamin hak Direksi dan anggota Dewan Komisaris. sebagai berikut:
para pemegang saham sesuai peraturan 4. a. Penunjukkan kembali Kantor
perundangan yang berlaku. Akuntan Publik Husni, Mucharam Dewan Komisaris
& Rasidi untuk melakukan audit • Komisaris Utama: Imam Santoso
Selama tahun 2009, ADHI telah Laporan Keuangan Perseroan Ernawi
menyelenggarakan satu kali RUPS tahun buku 2009 dan melakukan • Komisaris: Harry Susetyo Nugroho
dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2009 audit tahunan Program Kemitraan • Komisaris: Gatot Trihargo
yang menghasilkan keputusan yaitu: dan Bina Lingkungan tahun buku • Komisaris Independen: Murhadi
2009, serta memberikan kuasa
1. a. Persetujuan atas Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris untuk Direksi
Perseroan untuk tahun buku menetapkan honorarium dan • Direktur Utama: Bambang Triwibowo
2008 termasuk Pengesahan persyaratan lainnya sesuai dengan • Direktur : Indradjaja Manopol
Laporan Keuangan Perseroan dan ketentuan yang berlaku. • Direktur : M. Fauzan
mengesahkan Laporan Program b. Melimpahkan wewenang dan kuasa • Direktur : Supardi
Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada Dewan Komisaris untuk
untuk tahun buku 2008. menunjuk Kantor Akuntan Publik Pada tanggal 27 Januari 2010, ADHI
b. Memberikan pelunasan dan pengganti termasuk menetapkan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang
pembebasan tanggung jawab kondisi dan syarat-syarat menghasilkan keputusan yaitu:
sepenuhnya kepada segenap penunjukan apabila Kantor Akuntan 1. Pengangkatan Sdr. Amir Muin,
anggota Direksi dan anggota Publik yang ditunjuk tidak dapat sebagai Komisaris Independen.
Dewan Komisaris Perseroan melanjutkan atau melaksanakan 2. Pengangkatan Sdr. Bambang
atas tindakan pengurusan dan tugasnya karena sebab apapun dan Pramusinto, sebagai Direktur.
pengawasan yang telah dijalankan atau berdasarkan ketentuan dan 3. Pemberian wewenang dan kuasa
selama tahun buku 2008. peraturan di bidang pasar modal. kepada Dewan Komisaris untuk

48 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

menetapkan pembagian tugas dan Dewan Komisaris Peran Dewan


wewenang di antara anggota Direksi. Komisaris Utama : Imam Santoso Ernawi Komisaris dan Direksi
4. Pemberian kuasa kepada Direksi Komisaris : Harry Susetyo Nugroho Anggaran Dasar Perseroan
Perseroan dengan hak substitusi Komisaris : Gatot Trihargo mengamanatkan secara jelas tugas
untuk menyatakan kembali keputusan Komisaris Independen : Murhadi dan tanggung jawab Dewan Komisaris
mengenai perubahan susunan Komisaris Independen : Amir Muin sebagai pengawas serta tugas dan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi tanggung Direksi sebagai penanggung
Perseroan tersebut kepada Menteri Direksi jawab atas pengelolaan Perseroan sesuai
Hukum dan HAM Republik Indonesia Direktur Utama : Bambang Triwibowo dengan fungsinya masing-masing.
serta melakukan segala tindakan yang Direktur : Indradjaja Manopol Dewan Komisaris dan Direksi telah
diperlukan sesuai dengan ketentuan Direktur : M. Fauzan memiliki Board Manual yang bersifat
hukum dan peraturan perundang- Direktur : Supardi mengikat bagi setiap anggota Dewan
undangan. Direktur : Bambang Pramusinto Komisaris dan Direksi.

Keterangan: dengan masa jabatan untuk Sdr. Amir 1. Dewan Komisaris


Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan Muin dan Sdr. Bambang Pramusinto Dewan Komisaris bertanggung jawab
pembagian tugas anggota Direksi adalah terhitung sejak ditutupnya kepada para pemegang saham dan
diputuskan dalam Rapat Direksi setelah Rapat sampai dengan penutupan RUPS memiliki kewajiban untuk melakukan
terbitnya Surat Keputusan Dewan Tahunan yang ke-5 (lima) setelah tanggal pengawasan dan memberikan nasihat
Komisaris sesuai Keputusan RUPS No. 3 pengangkatannya atau sampai dengan kepada Direksi serta memastikan bahwa
di atas. penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang Perseroan melaksanakan tata kelola
akan diadakan pada tahun 2014. perusahaan yang baik pada seluruh
Sehingga susunan Pengurus Perseroan tingkatan atau jenjang organisasi.
menjadi sebagai berikut: Anggaran Dasar Perseroan pasal 17
menyebutkan bahwa tugas utama
Dewan Komisaris adalah:

Tabel Remunerasi Komisaris (dalam Rp)

Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009
Imam Santoso Ernawi 24.000.000 800.000 24,800,000 297.600.000 60,000,000 357,600,000
Harry Susetyo Nugroho 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000
Gatot Trihargo 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000
Murhadi 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000

Keterangan:
Selain tunjangan di atas, Komisaris juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari
gaji

Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2009

Nama Jabatan Jumlah Kehadiran


Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 18
Harry Susetyo Nugroho Komisaris 19
Gatot Trihargo Komisaris 20
Murhadi Komisaris Independen 19

Keterangan:
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris 22 kali

Laporan Tahunan ADHI 2009 49


Tata Kelola Perusahaan

• Melakukan pengawasan atas yaitu 30%. Selain tugas pengawasan, pemeriksaan terhadap Laporan
kebijakan pengurusan dan memberi Komisaris Independen juga berperan Keuangan Perseroan.
nasihat kepada Direksi. dalam memperjuangkan kepentingan • Mengusulkan calon-calon anggota
• Melakukan tugas yang secara pemegang saham minoritas. Dewan Komisaris dan anggota Direksi
khusus diberikan kepadanya Perseroan untuk disampaikan kepada
menurut Anggaran Dasar, peraturan Profil anggota Dewan Komisaris disajikan RUPS sebagaimana direkomendasikan
perundang-undangan yang berlaku pada halaman 68-69. oleh Komite Nominasi dan
dan/atau berdasarkan keputusan Remunerasi.
RUPS. Kewajiban Dewan • Melakukan tugas pengawasan lainnya
• Dalam melakukan tugasnya bertindak Komisaris yang ditentukan oleh RUPS.
untuk kepentingan dan usaha Secara terperinci Dewan Komisaris • Memberikan tanggapan atas laporan
Perseroan dan bertanggungjawab memiliki kewajiban sbb.: berkala Direksi (triwulanan, tahunan)
kepada RUPS. • Mengawasi pelaksanaan Rencana serta pada setiap waktu yang
• Meneliti dan menelaah Laporan Kerja dan Anggaran Perseroan serta diperlukan mengenai perkembangan
Tahunan yang dipersiapkan oleh menyampaikan hasil penilaian dan Perseroan.
Direksi serta menandatangani Laporan pendapatnya kepada RUPS.
Tahunan tsb. • Mengikuti perkembangan kegiatan Selama tahun 2009, Dewan Komisaris
Perseroan dan memberikan laporan telah melakukan pengawasan terhadap:
Komisaris Independen kepada RUPS disertai saran dan • Kinerja Keuangan.
Jumlah dan komposisi Anggota Dewan langkah perbaikan manakala • Kerangka Manajemen Risiko.
Komisaris Perseroan telah memenuhi kinerja Perseroan memperlihatkan • Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
Peraturan di bidang Pasar Modal dimana kemunduran yang berarti. audit internal dan eksternal.
jumlah anggota Dewan Komisaris • Memberikan pendapat dan saran • Kecukupan sistem pengendalian
Perseroan pada saat ini adalah lima kepada RUPS mengenai berbagai intern.
orang dimana dua orang diantaranya persoalan yang dianggap penting • Rencana Bisnis Perseroan.
atau 40% adalah Komisaris Independen. dalam pengelolaan Perseroan. • Mengusulkan Remunerasi Dewan
Hal tsb. telah melebihi batas minimum • Mengusulkan kepada RUPS Komisaris dan Direksi.
jumlah Komisaris Independen yang penunjukan Kantor Akuntan • Mengusulkan calon Komisaris
ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia Publik (KAP) yang akan melakukan Independen dan anggota Direksi.

Tabel Remunerasi Direksi (dalam Rp)

Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009
Bambang Triwibowo 60.000.000 17.000.000 77.000.000 924.000.000 75.000.000 999.000.000
Indradjaja Manopol 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
M. Fauzan 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
Supardi 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
Bambang Subekti* 54.000.000 17.000.000 71.000.000 426.000.000 135.000.000 561.000.000
Keterangan:
* Menjabat Direksi hingga Juni 2009

Selain tunjangan di atas, Direksi juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji

Tabel Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2009


Nama Jabatan Jumlah Kehadiran
Bambang Triwibowo Direktur Utama 46
Indradjaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 44
M. Fauzan Direktur Operasi I 48
Supardi Direktur operasi II & EPC 48
Bambang Subekti* Direktur Luar Negeri 16

Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Direksi 50 kali

50 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

Remunerasi Anggota • Memelihara dan mengurus kekayaan • Memimpin dan mengelola kegiatan
Dewan Komisaris Perseroan. produksi termasuk quality control
Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaan K3L di wilayah
diusulkan dan ditetapkan pada RUPS Selain itu, Direksi juga bertanggung operasinya.
setelah Dewan Komisaris memperhatikan jawab atas terlaksananya Good • Membina pengelolaan SDM di wilayah
saran dan usulan yang diberikan Corporate Governance (GCG). operasinya.
oleh Komite Nominasi & Remunerasi. • Membina kegiatan sinerji antar unit
Remunerasi anggota Dewan Komisaris Sehubungan dengan tugas pokok kerja operasional dan pengembangan
terdiri dari honorarium, tunjangan- tersebut di atas, Direksi dalam teknologi.
tunjangan dan tantiem. Selain operasional sehari-hari membagi tugas
mendapatkan honorarium bulanan sebagai berikut: Direktur Pengembangan
dan untuk menunjang tugas-tugasnya, Usaha
Komisaris juga mendapatkan tunjangan Direktur Utama Bertanggung jawab atas kegiatan yang
transportasi, tunjangan telekomunikasi Bertanggung jawab atas kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas sbb.:
dan asuransi purna jabatan. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: • Memimpin dan mengelola kegiatan
• Menetapkan visi, misi, filosofi, riset dan pengembangan teknologi.
Rapat Dewan Komisaris sasaran, dan strategi Perseroan • Memimpin dan mengelola kegiatan
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan berdasarkan kajian internal dan investasi dan pengembangan usaha.
untuk membahas hal-hal yang bersifat eksternal. • Mengkoordinir, memimpin, dan
strategis. Rapat Dewan Komisaris harus • Menyiapkan Rencana Jangka Panjang mengelola kegiatan pemasaran,
diselenggarakan sekurang-kurangnya Perseroan (RJPP). produksi, dan SDM bidang EPC.
satu kali dalam satu bulan dan setiap • Menyiapkan Rencana Kerja dan • Memimpin dan mengelola kegiatan
saat atas permintaan seorang atau lebih Anggaran Perseroan (RKAP). pemasaran berkaitan dengan
anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat • Menyelenggarakan Rapat Umum perencanaan pengembangan pasar
Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari Pemegang Saham (RUPS). baru.
setengah anggota Dewan Komisaris hadir • Memimpin kegiatan yang bersifat • Memimpin dan mengelola kegiatan
atau diwakilkan dengan kuasa kepada strategis dalam pengembangan kesisteman dan teknologiinformasi
Komisaris lain. Keputusan rapat diambil Perseroan. Perseroan.
secara mufakat. Jika mufakat tidak • Mengkoordinir kegiatan para Direktur. • Memimpin dan mengelola kegiatan
terjadi, maka dilakukan pemungutan • Melakukan pembinaan anak evaluasi kinerja Perseroan termasuk
suara di antara anggota Dewan Komisaris perusahaan dan perusahaan joint administrasi kontrak.
yang hadir atau diwakilkan dalam rapat venture. • Mengkoordinir kegiatan monitoring
dan keputusan diambil berdasarkan suara • Mengarahkan dan membina dan evaluasi kinerja Anak Perusahaan.
setuju lebih dari setengah dari jumlah pelaksanaan tugas Internal Audit.
suara yang sah. Jika jumlah suara yang Seluruh anggota Direksi bertanggung
setuju dan tidak setuju sama, maka Direktur Keuangan dan jawab dalam membina kegiatan investor
usulan yang disampaikan ditolak, kecuali Sumber Daya Manusia relations, corporate communication,
mengenai diri orang akan diputuskan Bertanggung jawab atas kegiatan yang kesekretariatan, Pelayanan Hukum,
oleh Ketua Rapat. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: tanggung jawab sosial perusahaan.
• Memimpin dan mengelola kegiatan
Dewan Komisaris telah melakukan Rapat keuangan dan akuntansi Perseroan. Susunan Anggota Direksi Perseroan
Dewan Komisaris sebanyak 22 kali pada • Memimpin dan mengelola kegiatan berdasarkan Rapat Umum Pemegang
tahun 2009, dengan frekuensi kehadiran mitigasi risiko. Saham pada tanggal 11 Juni 2009
sebagaimana disajikan pada tabel. • Memimpin, mengelola serta serta pembagian tugas anggota Direksi
mengembangkan sistem SDM dan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi
kegiatan umum di Kantor Pusat. tanggal 27 Juli 2009 adalah sebagai
2. Direksi • Membina kegiatan non struktural. berikut:

Tugas Pokok Direksi Direktur Utama: Bambang Triwibowo


Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Direktur Operasi Direktur Keuangan, SDM, dan
pasal 14 ayat 3, maka tugas pokok Bertanggung jawab atas kegiatan yang Kesisteman: Indradjaja Manopol
Direksi adalah: berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: Direktur Operasi I: M. Fauzan
• Memimpin, mengurus, dan • Mengkoordinir kegiatan pemasaran Direktur Operasi II dan EPC: Supardi
mengendalikan Perseroan sesuai (penetrasi pasar dan pelayanan
dengan tujuan Perseroan dan pada pelanggan) khususnya pasar
senantiasa berusaha meningkatkan konvensional.
efisiensi dan efektivitas Perseroan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 51


Tata Kelola Perusahaan

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Penilaian performance Direksi tahun dan notulen rapat yang dibuat oleh
Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2010, 2009 dijabarkan dalam Balance Scored Corporate Secretary. Notulen Rapat yang
menghasilkan salah satu keputusan yaitu Card (BSC) diukur berdasarkan indikator- telah ditandatangani oleh Direksi yang
mengangkat Sdr. Bambang Pramusinto indikator sesuai dengan aspek-aspek Key hadir dalam rapat, didistribusikan kepada
sebagai Direktur serta pembagian tugas Performance Indicator (KPI) Kementerian seluruh Direktur dan bila perlu kepada
anggota Direksi berdasarkan Keputusan BUMN yaitu aspek Keuangan, aspek unit kerja yang terkait dengan keputusan
Rapat Direksi tanggal 3 Februari 2010, Operasional, dan aspek Dinamis. rapat.
sehingga Susunan Anggota Direksi
menjadi sebagai berikut: Rapat Direksi Untuk tahun 2009, Direksi telah
Rapat Direksi diselenggarakan setiap melakukan Rapat Direksi sebanyak 50 kali
Direktur Utama : Bambang Triwibowo waktu bilamana dipandang perlu atas dengan tingkat kehadiran seperti terlihat
Direktur Operasi I: Indradjaja Manopol permintaan seorang atau lebih anggota pada tabel berikut:
Direktur Operasi II: Bambang Pramusinto Direksi atau atas permintaan dari Dewan
Direktur Pengembangan Usaha: M. Komisaris dengan menyebutkan hal-hal Program Pelatihan
Fauzan yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi
Direktur Keuangan dan SDM: Supardi Direksi tercapai jika lebih dari setengah Sehubungan dengan adanya pergantian
anggota Direksi hadir atau diwakilkan Komisaris dan Direksi, maka untuk
Profil masing-masing anggota Direksi dengan kuasa kepada anggota Direksi memberikan gambaran dan pemahaman
disajikan pada halaman 70-71. lainnya. Keputusan rapat diambil secara kepada pejabat baru tentang kondisi
mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, yang ada dalam perusahaan, telah
Remunerasi Anggota maka dilakukan pemungutan suara di dilaksanakan program pengenalan
Direksi antara anggota Direksi yang hadir atau komprehensif atas perusahaan. Program
Remunerasi anggota Direksi diusulkan diwakilkan dalam rapat dan keputusan pengenalan diarahkan agar pejabat
oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi diambil berdasarkan suara setuju lebih baru memahami hal-hal yang berkaitan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi dari setengah dari jumlah suara yang dengan organisasi dan operasional
yang selanjutnya ditetapkan oleh RUPS. sah. Jika jumlah suara yang setuju dan perusahaan, seperti: struktur organisasi,
Remunerasi anggota Direksi terdiri tidak setuju sama, maka usulan yang key person, nature of business, serta
dari gaji, tunjangan-tunjangan berupa disampaikan ditolak, kecuali mengenai job description. Untuk memastikan agar
tunjangan perumahan, tunjangan diri orang akan diputuskan oleh Ketua pejabat baru mendapatkan pemahaman
transportasi, tunjangan telekomunikasi, Rapat. yang komprehensif atas perusahaan dan
dan asuransi purna jabatan. Di samping tugas serta kewajibannya, maka kepada
itu anggota Direksi diberikan tantiem Setiap kali rapat diselenggarakan, setiap pejabat baru diberikan satu paket
yang besarnya sesuai dengan hasil dibuat daftar hadir yang ditandatangani dokumen yang terdiri dari:
evaluasi kinerja anggota Direksi. oleh seluruh peserta rapat yang hadir • Undang Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;

Jumlah Rapat Dewan Komisaris - Direksi Tahun 2009

Nama Jabatan Jumlah Kehadiran

Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 9


Harry Susetyo Nugroho Komisaris 9
Gatot Trihargo Komisaris 9
Murhadi Komisaris Independen 8
Bambang Triwibowo Direktur Utama 7
Indrajaja Manopol Direktur Keuangan & SDM 8
M. Fauzan Direktur Operasi I 6
Supardi Direktur Operasi II & EPC 9
Bambang Subekti* Direktur Luar Negeri 4

Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris - Direksi 9 kali

52 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

• Anggaran Dasar Perseroan; yang tidak memiliki hubungan, baik Direksi dan menyampaikan hasilnya
• Struktur Organisasi Perusahaan berikut langsung maupun tidak langsung dengan kepada Dewan Komisaris.
nama pejabatnya; Perseroan. f. Melakukan penelaahan terhadap
• Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan tahun yang bersangkutan Profil masing-masing anggota Komite Perusahaan tahun 2010.
beserta Rencana Jangka Panjang Audit disajikan pada halaman 72-73. g. Melakukan evaluasi praktek Good
Perusahaan yang terkait; Corporate Governance.
• Laporan-laporan bulanan tahun yang h. Melakukan penelaahan atas efektifitas
bersangkutan; Tugas dan Tanggung sistem internal kontrol Perseroan.
• Materi mengenai Good Corporate Jawab Komite Audit i. Mengkaji, memahami, dan melakukan
Governance (GCG); Berdasarkan Piagam Komite Audit yang pengawasan atas pelaksanaan
• Manual Perusahaan; disahkan oleh Dewan Komisaris tanggal kebijakan pengelolaan resiko yang
• Board Manual; 1 Oktober 2004, tugas dan tanggung ditetapkan oleh Perseroan.
jawab Komite Audit adalah sbb.: j. Menkaji, memahami, dan mengevaluasi
Persaingan di industri konstruksi yang • Melakukan evaluasi atas efektifitas dari kepatuhan Perseroan terhadap
semakin kompetitif menuntut Direksi pengendalian interen Perseroan pada kepatuhan peraturan yang berlaku.
untuk terus meningkatkan kompetensi laporan keuangan lainnya, termasuk
yang dimilikinya. Dalam upaya evaluasi atas efektifitas pengawasan
meningkatkan kualitas dan kompetensi dan keamanan pada teknologi Komite Nominasi dan
Direksi untuk dapat menunjang informasi yang digunakan. Remunerasi
pelaksanaan tugasnya, Direksi telah • Menelaah ruang lingkup dari kajian Diketuai oleh Imam S. Ernawi dengan
mengikuti seminar-seminar, seperti: audit interen atas Laporan Keuangan, anggota:
• Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN serta memperoleh daftar temuan dan • Harry Susetyo Nugroho
dan Penyelesaian Sengketa. rekomendasi, termasuk tanggapan dari • Gatot Trihargo
• Internalizing Best Practices of GCG and pihak manajemen. • Murhadi
Directorship in Facing Global Finance • Melaporkan berbagai risiko yang
Crisis. dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Dalam keanggotaan Komite Nominasi
• Konvergensi IFRS dan dampaknya manajemen risiko oleh Perseroan. dan Remunerasi ini terdapat satu
terhadap industri. • Memastikan ketaatan Perseroan anggota independen yaitu Murhadi,
• Pengembangan Teknologi Informasi. terhadap regulasi yang berlaku. yang sekaligus sebagai Komisaris
• Papua Investment. Independen. Selanjutnya riwayat
• Peningkatan efektivitas birokrasi, Komite Audit telah mengadakan rapat singkat anggota Komite Nominasi
konsistensi kebijakan menuju sebanyak 18 kali, dengan tingkat dan Remunerasi disajikan pada profil
pertumbuhan ekonomi yang kehadiran 100%. Komisaris halaman 68-69.
berkualitas serta berkelanjutan.
• Aplikasi teknologi untuk mendorong Rincian kegiatan Komite Audit dalam Tugas dan Tanggung
sektor riil pembangunan jangka tahun 2009 adalah sebagai berikut: Jawab Komite Nominasi
menengah 2010-2014. a. Melakukan evaluasi laporan hasil audit dan Remunerasi
internal dan menyampaikan hasil Berdasarkan Surat Keputusan Dewan
3. Komite-Komite penilaiannya kepada Dewan Komisaris. Komisaris No.KEP.087/DK K/2005 tanggal
Kegitan ini dilakukan dalam rangka 18 Desember 2007, tugas dan tanggung
Komite Audit menilai efektifitas pengendalian jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Diketuai oleh Pjs. Murhadi yang juga internal perseroan dan meningkatkan adalah sbb.:
menjabat sebagai Komisaris Independen efektifitas fungsi dan tindak lanjut • Menyusun, menganalisa, dan
menggantikan Prof. Dr. Mas’ud hasil audit internal. melaksanakan kriteria dan prosedur
Machfoedz. Anggota Komite Audit pada b. Melakukan reviu atas Laporan nominasi bagi calon anggota Dewan
tahun 2009 adalah: Keuangan Interim. Komisaris dan Direksi.
• Gatot Trihargo c. Menetapkan TOR dan • Menyusun, menganalisa, dan
• Erick, SH, M.Si., CPA menyelenggarakan proses penunjukan melaksanakan kriteria dan prosedur
• Syaiful (diangkat sejak bulan Mei KAP dengan pemenang KAP Husni, pemberhentian anggota Dewan
2008) Mucharam, dan Rasidi. Komisaris dan Direksi.
d. Mereviu dan membantu kelancaran • Menyusun sistem penilaian kinerja
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan audit atas Laporan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
pelaksanaan tugasnya, dua anggota Keuangan tahun 2009. • Memberikan rekomendasi yang
Komite Audit yaitu Erick, SH, M.Si., CPA e. Melakukan penelaahan atas informasi berkaitan dengan jumlah anggota
dan Syaiful adalah personil-personil keuangan yang dipublikasikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

Laporan Tahunan ADHI 2009 53


Tata Kelola Perusahaan

Komite Nominasi dan Remunerasi telah disiapkan oleh Direksi dan memberi Tugas dari Komite Kebijakan Corporate
mengadakan rapat sebanyak dua kali, masukan kepada Dewan Komisaris Governance meliputi:
dengan tingkat kehadiran 100%. sebelum kebijakan itu dijalankan. • Pengkajian kebijakan Corporate
• Melakukan reviu dan evaluasi Governance yang disusun oleh Direksi
Kegiatan Komite Nominasi dan penetapan area risiko bisnis Perseroan secara menyeluruh serta menilai
Remunerasi: yang dilakukan oleh Direksi untuk konsistensi penerapannya termasuk
- Melakukan evaluasi dan penilaian bersama-sama disepakati dengan yang bertalian dengan etika bisnis dan
terhadap bakal calon Direksi yang akan Dewan Komisaris. tanggung jawab sosial perusahaan
direkomendasikan kepada Dewan • Melakukan reviu/valuasi atas upaya (Corporate Social Responsibility);
Komisaris untuk menggantikan Sdr. pencegahan risiko sistemik dan non- • Penelaahan dan pengkajian Anggaran
Bambang Subekti. sistemik atas aktivitas investasi. Dasar dan peraturan-peraturan yang
- Melakukan evaluasi dan penilaian terkait dengan penerapan kebijakan
terhadap bakal calon Komisaris Dalam tahun 2009, Perseroan telah Corporate Governance yang meliputi:
Independen yang akan - memiliki dan mengimplementasikan - Kesesuaian Anggaran Dasar
direkomendasikan kepada Dewan sistem informasi manajemen risiko secara Perseroan dengan peraturan
Komisaris untuk mengisi kekosongan terintegrasi, sehingga secara berkala perundangan yang berlaku dan
Komisaris Independen. Direksi dan Dewan Komisaris menerima tujuan Perseroan;
- Merekomendasikan besarnya gaji, laporan peta risiko atas kegiatan yang - Implikasi peraturan-peraturan
tunjangan, dan tantiem Dewan sedang dikerjakan (Risk Mapping report). terhadap penerapan kebijakan
Komisaris dan Direksi tahun 2009 Corporate Governance.
kepada Dewan Komisaris untuk KMR melakukan reviu laporan itu • Pelaksanaan tugas khusus terkait
diusulkan dalam RUPS. dalam rapat-rapat berkala dan memberi dengan penerapan kebijakan
- Merekomendasikan besarnya gaji, masukan tentang upaya mitigasi risiko Corporate Governance.
tunjangan, dan tantiem Dewan yang diperlukan, khususnya untuk
Komisaris dan Direksi tahun 2010 proyek-proyek konstruksi dan EPC Komite Kebijakan Corporate Governance
kepada Dewan Komisaris untuk yang bernilai Rp100 milyar atau lebih. telah mengadakan rapat sebanyak 8 kali,
dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Masukan dari KMR dapat juga berupa dengan tingkat kehadiran 100%.
Anggaran Perusahaan Tahun 2010. rekomendasi kepada Komite Audit untuk
mengupayakan dilakukannya audit Kegiatan Komite Kebijakan Corporate
Komite Manajemen Risiko kinerja atas proyek-proyek konstruksi Governance selama tahun 2009 adalah:
Diketuai oleh Murhadi dengan anggota: dan EPC tertentu yang dinilai sedang • Menajamkan area of improvement
• Antonius Alijoyo menghadapi risiko berkategori tinggi baik hasil self assessment praktek-praktek
• Eddy F. Sinaga dari segi kemungkinannya (likelihood) GCG tahun 2008, di mana area yang
maupun dari dampaknya. Komite diidentifikasi untuk diperbaiki adalah:
Untuk menjaga independensi dalam Manajemen Risiko telah mengadakan a. Perlunya peningkatan disclosure
pelaksanaan tugasnya, Komite rapat sebanyak 10 kali, dengan tingkat atas informasi baik yang bersifat
ini diketuai oleh seoran Komisaris kehadiran 100%. keuangan dan non keuangan
Independen dengan dua orang anggota kepada para pemegang saham.
yang dipilih dari personil-personil yang Komite Kebijakan b. Dalam RUPS, perlu dibahas dalam
tidak memiliki hubungan baik langsung Corporate Governance mata acara tersendiri mengenai
maupun tidak langsung dengan Diketuai oleh Gatot Trihargo dengan evaluasi kinerja yang bersifat
Perseroan. anggota: korporat.
• AP Purnomo Widodo c. Perlu penyempurnaan berbagai
Profil masing-masing anggota Komite • Bin Nahadi manual GCG terutama terkait
Manajemen Risiko disajikan pada dengan penyesuaian manual
halaman 75. Untuk menjaga independensi dalam dengan UU PT Nomor 40 Tahun
pelaksanaan tugasnya, kedua Anggota 2007 serta penyempurnaan Code
Komite Manajemen Risiko (KMR) Komite Kebijakan Corporate Governance of Conduct.
adalah perangkat Dewan Komisaris tersebut dipilih dari personil-personil d. Perlunya mendisain KPI, Komisaris,
untuk membantu pelaksanaan tugas yang tidak memiliki hubungan baik dan Direksi sebagai dasar penilaian
pengawasan dalam bidang pemantauan langsung maupun tidak langsung dengan kinerja secara formal.
dan mitigasi risiko Perseroan. Perseroan. • Menyusun TOR untuk assessment GCG
bagi independent Assessor.
Tugas dan tanggung jawab KMR Profil masing-masing anggota Komite
meliputi: Kebijakan Coporate Govermance
• Melakukan reviu dan evaluasi konsep disajikan pada halaman 74.
kebijakan manajemen risiko yang

54 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

4. Corporate Secretary • Menatausahakan serta menyimpan pengendalian empat fungsi yaitu


Dalam upaya mematuhi hukum, dokumen perusahaan, termasuk tetapi keuangan, produksi, pemasaran,
peraturan, dan ketentuan pasar modal, tidak terbatas pada, Daftar Pemegang dan SDM, pengendalian kesisteman,
serta menjamin pelaksanaan GCG, Saham Khusus dan Risalah Rapat pengendalian IT, dll.
Perseroan sebagai perusahaan publik Direksi maupun RUPS.
telah memiliki Corporate Secretary. • Bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengendalian tersebut dilakukan melalui
Corporate Secretary merupakan jabatan tanggung jawab sosial Perusahaan. beberapa audit yaitu berupa Audit Sistem
struktural satu tingkat di bawah Direksi Mutu, Audit Sistem Lingkungan, Audit
dan bertanggung jawab langsung kepada Di tahun 2009 Corporate Secretary telah Sistem K3L/OHSAS, Audit Sistem IT,
Direksi. Corporate Secretary tidak hanya melakukan beberapa kegiatan yang Audit Implementasi GCG, Performance
bertanggung jawab dalam memastikan terkait dengan stakeholder antara lain: Excellence Audit, Audit Internal dan
kepatuhan pada hukum, peraturan • Menyelenggarakan Rapat Umum Audit Eksternal untuk bidang audit
dan ketentuan pasar modal, namun Pemegang Saham. operasional.
juga harus memastikan kelancaran • Menyenggarakan/partisipasi Public
komunikasi antara Perseroan dengan Expose, Analyst Meeting, Conference, Tindak lanjut hasil audit dilakukan
pemangku kepentingan; dan menjamin Exibition. melalui Management Review Meeting
tersedianya informasi yang boleh diakses • Menyelenggarakan press conference. (MRM), yang dilaksanakan secara
oleh pemangku kepentingan sesuai • Menjalin komunikasi dengan berjenjang yaitu satu kali dalam satu
dengan kebutuhan wajar dari pemangku Kementerian BUMN, Departemen minggu untuk tingkat
kepentingan. Keuangan, Sekretarat Negara, proyek, satu kali dalam satu bulan
Bapepam, Self Regulatory Organisation untuk tingkat divisi, dan dilakukan satu
Corporate Secretary dijabat oleh Kurnadi (KSEI, BEI, KPEI, BAE, Lembaga kali dalam tiga bulan untuk tingkat
Gularso. Profil Corporate Secretary Pemeringkat), Dewan Perwakilan korporat. Sedangkan untuk mitigasi risiko
disajikan pada halaman 76. Rakyat, dan lembaga-lembaga terkait dilakukan mulai saat
lainnya. Perseroan menentukan akan mengambil
Tugas dan Tanggung Jawab • Menyempurnakan website Perseroan. proyek sampai dengan proyek
Tugas dan tanggung jawab Corporate • Bekerja sama dengan Dinas Koperasi diselesaikan yang dipantau oleh Risk
Secretary di antaranya: Pandeglang menyelenggarakan Management Department.
• Memastikan kelancaran komunikasi pelatihan pembukuan dan motivasi
(corporate communication) antara kepada Mitra Binaan. Perseroan juga membentuk Tim Efisiensi
perusahaan dengan pemangku • Dan Lain-lain. yang bertugas melakukan reviu atas
kepentingan yang meliputi antara lain: biaya-biaya produksi maupun biaya
pemegang saham, karyawan, mitra Selain tugas-tugas tsb. di atas, Corporate usaha yang sudah direncanakan dan
bisnis, masyarakat serta pengguna jasa Secretary juga mempunyai tugas yang memberikan rekomendasi kepada Direksi
sesuai dengan kebutuhan wajar dari lain yaitu: untuk dilakukan efisiensi.
pemangku kepentingan tersebut. • Bidang Hukum, meliputi compliance
• Menjamin tersedianya informasi terhadap regulasi, penanganan 6. Internal Audit
yang boleh diakses oleh pemangku masalah-masalah hukum (konsultasi, Berdasarkan SK Direksi PT ADHI
kepentingan sesuai dengan kebutuhan negosiasi, mediasi, litigasi), pendirian KARYA (Persero) Tbk. nomor: 014-
wajar dari pemangku kepentingan. anak perusahaan, 6/033, tanggal 19 Juni 2008, tentang
• Menjalankan kegiatan fungsi investor • Bidang Corporate Communications, Penyempurnaan Struktur Organisasi PT
relations (antara lain: RUPS, Public yaitu pencitraan Perusahaan melalui ADHI KARYA (Persero) Tbk., Internal
Expose, Analyst Meeting, Investor pemberitaan di media massa, press Audit yang sebelumnya bernama Satuan
Meeting, dll.). conference, pameran, penerbitan Pengawasan Intern bertanggung jawab
• Memastikan kepatuhan terhadap company profile, penerbitan annual dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
peraturan perundang-undangan yang report, pemasangan iklan, menjadi audit, dengan prioritas audit operasional
berlaku. sponsor event tertentu dll. di samping audit Sistem Mutu, audit
• Memfasilitasi penyelenggaraan rapat SMK3, dan audit Lingkungan. Internal
manajemen di tingkat pusat. 5.Pengendalian Audit bertanggung jawab langsung
• Bertanggung jawab kepada Direksi Internal kepada Direktur Utama.
dan laporan pelaksanaan tugasnya Pengendalian internal Perseroan
disampaikan pula kepada Dewan dilakukan di semua lini, mulai dari Kepala Internal Audit dijabat oleh Budhi
Komisaris. Proyek, Divisi dan tingkat Korporasi. Hidayati. Profil Kepala Internal Audit
Pengendalian mencakup antara lain disajikan pada halaman 76.

Laporan Tahunan ADHI 2009 55


Tata Kelola Perusahaan

Adapun tugas dan tanggung jawab Realisasi sampai dengan 31 Desember 1. Awareness & Culture yang kondusif
Internal Audit : 2009 telah dilaksanakan 14 (empat terhadap penerapan Manajemen Risiko
• Melakukan audit internal terhadap belas) kali kunjungan audit reguler, dua secara menyeluruh;
efektifitas sistem dan pelaksanaannya kali audit Joint Operation, dua kali audit 2. Alignment penerapan Manajemen
untuk menjamin kegiatan usaha yang khusus serta dua kali audit cut off. Risiko dengan Visi, Misi & Strategi
mengarah pada tercapainya sasaran Korporasi;
Perseroan dan pelaksanaan Good Jumlah temuan/ketidaksesuaian dalam 3. Penentuan Risk Tolerance & Risk
Corporate Governance (GCG). Laporan Hasil Audit sampai dengan 31 Appetite;
• Menyampaikan laporan dan Desember 2009 sebanyak XX (tujuh 4. Penentuan Struktur Organisasi &
rekomendasi terhadap hasil puluh delapan) ketidaksesuaian, dengan Fungsi Risk Management Department;
audit sebagai bagian dari upaya status: 5. Penetapan Risk Management Policy
memperbaiki kinerja Perseroan secara yang tertulis jelas dan memiliki
berkelanjutan. Pada akhir tahun 2009 seorang Auditor batasan-batasan yang diperlukan.
memasuki masa pensiun, sehingga
Audit dilakukan dengan risk based karyawan di Internal Audit tinggal Secara khusus Direksi dengan SK No.
audit yang mengacu pada Internal berjumlah 5 (lima) orang, terdiri 014-6/053 tertanggal 22 Juni 2007
Audit Charter, Manual Perusahaan , dari seorang Chief of Internal Audit tentang Penerapan Enterprise Risk
Standar Audit, Prosedur, dan Peraturan merangkap Auditor, 3 (tiga) orang Management (ERM) pada PT Adhi
Perundangan. Laporan Hasil Audit Auditor, dan seorang staf Tata Usaha. Karya (Persero) Tbk., yang menetapkan
disampaikan kepada Direktur Utama dan Seluruh Auditor merupakan auditor infrastruktur & software yang diperlukan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit. terlatih dan memiliki sertifikat Qualified untuk mengelola sistim manajemen
Internal Auditor (QIA). Internal Audit risiko.
Perseroan telah memiliki Audit Charter juga dibantu seorang outsourcing auditor
sejak 14 Oktober 2005 yang antara lain yang memiliki sertifikat Audit Safety, Penetapan infrastruktur & software
berisi: Lingkungan dan Mutu. tersebut memperhatikan:
Visi dan Misi, wewenang, kewajiban, 1. Pendekatan & metodologi yang sudah
ruang lingkup pekerjaan, tanggung 7. Risiko Perseroan teruji dalam industri jasa konstruksi;
jawab, standar pelaksanaan pekerjaan Industri konstruksi sebagaimana 2. Penggunaan teknologi informasi yang
internal audit, serta persetujuan oleh industri-industri lainnya memiliki efektif dan sesuai dengan kebutuhan;
Direktur Utama dan Komite Audit atas isi risiko. Untuk meminimalisasi risiko, 3. Prosedur yang baku untuk memastikan
Audit Charter. Perseroan melakukan pengendalian terjadinya proses manajemen risiko di
risiko dimulai dari proses evaluasi setiap lini proses bisnis perusahaan;
Audit Charter merupakan dokumen yang informasi proyek, proses tender, proses 4. Platform sistem pelaporan yang
secara formal mengakui pembentukan kontrak, pelaksanaan konstruksi memastikan kecukupan kapasitas
fungsi Internal Audit Charter dapat hingga pemeliharaannya. Seluruh untuk membangun sistim informasi
dipandang sebagai kontrak antara kegiatan dalam rangka meminimalisasi yang terstruktur dengan baik dari segi
Internal Audit dengan Direksi dan risiko tersebut, harus dikelola secara isi maupun arus informasi, sehingga
Komisaris (Komite Audit) yang memberi bertanggung jawab dengan berlandaskan dengan sistem dashboard, manajemen
wewenang untuk memulai pekerjaan pada prinsip kehati-hatian untuk dapat melakukan pengendalian
auditing dalam perusahaan. Audit menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat berbasis risiko secara efektif.
Charter menetapkan hak Kepala Internal dan berkelanjutan
Audit dan para Auditor untuk memeriksa Proses Manajemen Risiko yang sistematis
setiap bagian dalam organisasi, dan ADHI telah memiliki Risk Management dan berbasis pada rujukan penerapan
melihat berbagai aset serta dokumen Department, yang dibentuk dengan terbaik akan memastikan terjadinya
perusahaan. tujuan agar Perseroan lebih fokus dalam manfaat optimal dari penerapan
mengelola risiko di seluruh proses Manajemen Risiko secara keseluruhan
Pada tahun 2009, sesuai dengan bisnisnya, yaitu Jasa Konstruksi, bisnis yang mencakup antara lain:
Program Kerja Audit Tahunan (PKAT), EPC, dan Investasi. 1. Identitas & pendefinisian risiko yang
Internal Audit merencanakan 25 (dua dihadapi perusahaan;
puluh lima) kali kunjungan ke unit-unit Untuk menjaga agar implementasi sistem 2. Asesmen & pengukuran risiko sebagai
kerja di Kantor Pusat, Divisi Operasional Manajemen Risiko berjalan dengan baik proses kuantifikasi risiko yang telah
dan Proyek-proyek. Pelaksanaan audit pada seluruh jajaran Perseroan, maka teridentifikasi;
melibatkan 4 (lima) orang anggota dilakukan penetapan Risk Management 3. Bagaimana memilih tindakan antisipasi
Internal Auditor, tidak termasuk Chief of Framework yang mencakup pemastian: atau cara pengelolaan risiko yang
Internal Audit. tepat & efektif;

56 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

4. Pelaksanaan proses pemantauan & Kecukupan Perangkat Manual Manajemen Risiko memberi
pelaporan yang memadai bagi seluruh Sistim Manajemen Risiko petunjuk yang meliputi:
pihak yang membutuhkan informasi Dalam rangka pengelolaan risiko, 1 Tanggung jawab personel dan
dengan menggunakan software untuk Perseroan telah menetapkan Risk struktur;
mengefektifkan proses pelaksanaan Philosophy dan membuat Kebijakan, 2 Penentuan kriteria untuk asesmen
Manajemen Risiko pada berbagai Prosedur, dan Manual, yang kesemuanya Risiko;
tingkatan, mulai dari proyek, divisi dan telah ditetapkan untuk menunjang 3 Ketentuan toleransi Risiko /
korporat; pelaksanaan Sistim Manajemen Risiko. Risk Tolerance & Selera Risiko
5. Pada masing-masing tingkatan / Risk Appetite yang perlu
ada segregasi risiko yang harus 1. Filosofi Risiko diberi tanggapan dan perlakuan
dikendalikan oleh Proyek, Divisi, dan Filosofi Risiko Perseroan adalah (sesuaikan dengan kebijakan,
Korporat; memastikan pencapaian laba tujuan dan sasaran organisasi,
yang stabil dan meningkat melalui kepentingan para pemegang
Perseroan melaksanakan pengelolaan pengelolaan risiko yang proaktif kepentingan dan persyaratan
Sistim Manajemen Risiko secara dan effektif pada seluruh aktifitas peraturan);
berjenjang, yaitu: Perseroan untuk mencapai Visi 4. Identifikasi Risiko;
a. Tingkat Korporat, yang Perseroan. 5. Assessment, menganalisis
bertanggungjawab adalah Direktur ; untuk menetapkan level
b. Di masing-masing Unit Kerja Kantor Melalui peningkatan risk awarness Risiko & mengevaluasi untuk
Pusat, yang bertanggungjawab adalah secara terus menerus, dengan membandingkan level Risiko yang
Head of Department / Corporate peningkatan capacity building agar ditemukan dalam analisis dan
Secretary; filosofi risiko ini dipahami dan menetapkan prioritas Risiko (untuk
c. Di masing-masing Unit Kerja dijalankan oleh para pemilik risiko tindakan lebih lanjut);
Operasional, yang bertanggungjawab pada berbagai tingkatan organisasi 6. Memberi tanggapan & perlakuan
adalah Head of Division/Project Perseroan dalam rangka menjaga atas Risiko, penanganan dan
Manager. pencapaian VISI Perseroan. tindakan, pencegahan atas
peristiwa Risiko;
Secara periodik dilakukan pembahasan, 2. Manual Manajemen Risiko 7. Program Rencana Tindakan
baik pada tingkat Proyek, Divisi, dan Maksud dan Tujuan (tanggapan & perlakuan);
Korporat mengenai keefektifan proses Perseroan menyusun Manual 8. Memantau dan mengkaji ulang;
pelaksanaan Manajemen Risiko. Proyek Manajemen Risiko dengan maksud 9. Komunikasi dan konsultasi;
melaksanakan pembahasan setiap untuk memberikan petunjuk secara 10. Langkah penyempurnaan
dua minggu, sedangkan pembahasan umum mengenai pelaksanaan sistem manajemen Risiko dan
di tingkat Divisi dan tingkat Korporat Manajemen Risiko agar dapat penerapannya;
dilakukan setiap bulan. dilaksanakan secara efektif dan 11. Program dan pelaksanaan audit
terpadu. internal;
Pengawasan Aktif Dewan 12. Standar informasi / pelaporan &
Komisaris dan Direksi Adapun tujuan dari disusunnya rekaman-tercatat;
Direksi dan Dewan Komisaris memonitor Manual Manajemen Risiko adalah 13. Pengendalian dokumen.
perkembangan profil Risiko secara sebagai pedoman bagi pejabat/fungsi
kontinu. Secara periodik dilakukan terkait yang bertanggung jawab di 3. Prosedur Pengelolaan Risiko P000
pembahasan untuk mengkaji profil Risiko masing-masing unit kerja untuk dapat PM034.
Korporat dengan Dewan Komisaris dan merumuskan dan menjabarkan tugas Prosedur tentang Pengelolaan
Direksi, dan ditetapkan suatu strategi dan dan fungsinya ke dalam Manual Risiko yang dimiliki oleh Perseroan,
rencana mitigasi. Manajemen Risiko. mulai berlaku efektif terhitung dari
tanggal 1 Juli 2008 dan terakhir
Dalam melaksanakan tugasnya, Ruang Lingkup ditinjau pada tanggal 1 Juli 2009.
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Manual Manajemen Risiko berdasarkan Dalam prosedur tersebut diatur
Manajemen Risiko yang menjadi pada Australian/NZ Standard 4360, antara lain uraian aktivitas yang
counterpart dari Risk Management merupakan pedoman penerapan berkaitan dengan penanganan
Department. manajemen risiko di seluruh unit kerja risiko, yang meliputi: menetapkan
baik di tingkat Kantor Pusat, Divisi/ sasaran, pengidentifikasian risiko,
Proyek, termasuk sub kontraktor, kegiatan asesmen risiko, memberikan
pemasok serta asset dan siapapun tanggapan atas risiko yang akan
yang berada di lingkungan ADHI. ditindaklanjuti/direspon sesuai dengan

Laporan Tahunan ADHI 2009 57


Tata Kelola Perusahaan

urutan prioritas, melakukan kajian Jenis risiko yang dilakukan adalah sebagai berikut:
terhadap biaya dan manfaat setiap dikelola • Melakukan kontrak pengadaan
respon yang akan ditindaklanjuti, Berdasarkan tingkat risiko yang paling dengan pemasok utama yang akan
menguji ulang hasil tindak lanjut mempengaruhi, Perseroan dihadapkan terikat untuk memasok barang yang
respon risiko, mempertahankan level pada risiko pembayaran, kenaikan dibutuhkan oleh Perseroan dengan
risiko yang sudah dapat diterima serta harga bahan baku/material, perubahan harga, jumlah, dan waktu yang telah
membuat program pelaksanaan atas kurs, kebijakan pemerintah, kondisi ditentukan sebelumnya.
hasil respon risiko tersebut, melakukan ekonomi dan sosial politik, persaingan • Melakukan perencanaan dan
monitoring terhadap pelaksanaan usaha, perbedaan regulasi di luar negeri, pengelolaan kebutuhan barang secara
kegiatan yang sesuai dengan program tidak diterimanya instrumen perbankan akurat, khususnya bagi barang yang
pelaksanaan respon risiko, melakukan nasional di luar negeri, pemutusan pemesanannya meminta jumlah
pengendalian kontrol dan evaluasi kontrak, dan kelangkaan bahan baku. minimal tertentu.
terhadap keefektifan respon dengan • Khusus untuk kontrak dengan pemberi
melakukan analisa ulang, melakukan Risiko Pembayaran kerja dicantumkan pasal tentang
komunikasi dan mengkonsultasikan Risiko pembayaran dapat terjadi eskalasi.
peristiwa/skenario risiko, kondisi, manakala pemberi pekerjaan menunda
asumsi kemungkinan dan akibat atau tidak membayar biaya proyek yang Risiko Perubahan Kurs
serta respon yang dipilih kepada para mengakibatkan cost of fund meningkat Risiko ini timbul apabila Perseroan
pihak yang terkait sesuai dengan area dan piutang bermasalah yang pada mengambil hutang dalam bentuk valuta
risikonya. gilirannya akan berdampak negatif asing atau apabila Perseroan menerima
terhadap kegiatan usaha Perseroan. pembayaran dalam valuta asing dalam
4. Kebijakan Korporasi kontrak-kontrak proyeknya. Risiko ini
Beberapa kebijakan korporasi yang Untuk mengurangi kemungkinan dapat dimitigasi dengan melakukan
di dalamnya memperhatikan aspek terjadinya risiko tersebut, Perseroan telah hedging maupun menyamakan
manajemen risiko, antara lain: menetapkan beberapa langkah sebagai denominasi kewajiban pembayaran
berikut: kepada pihak ketiga dengan denominasi
• SK Direksi 014-6/019 yang mengatur • Menilai bonafiditas dan reputasi pembayaran termijn pekerjaan.
kebijakan pengambilan proyek; pemberi pekerjaan.
• Mengharuskan adanya Uang Muka Risiko Kebijakan
• SK Direksi 014-6/001A yang Proyek dan pelaksanaan pekerjaan Pemerintah, Kondisi
mengatur tentang Penyempurnaan dilakukan sesuai dengan termin yang Ekonomi, dan Sosial
Kebijakan Keuangan, disepakati. Politik
• Melindungi kepentingan Perseroan Kebijakan Pemerintah baik yang
• SK Direksi 014-6/001 yang mengatur dengan isi perjanjian kontrak yang menyangkut ekonomi dan moneter
tentang Kerjasama Operasi, kuat. serta kondisi sosial politik yang kurang
• Mengambil langkah-langkah negosiasi kondusif akan berakibat menurunnya
• SK Direksi 014-6/019 yang mengatur jika terjadi perselisihan dengan pihak investasi dan pembangunan. Hal ini
batasan kewenangan finalisasi pemberi pekerjaan untuk mencegah dapat menyebabkan tertundanya proyek-
tender; terjadinya risiko tidak dibayar. proyek yang telah maupun yang akan
diperoleh Perseroan.
Kebijakan-kebijakan yang tertuang Risiko Kenaikan Harga
dalam SK Direksi tersebut, terus Bahan Baku/Material Risiko ini merupakan risiko yang
dimonitor oleh Internal Audit/SPI, Nilai kontrak pekerjaan proyek disepakati bersifat sistemik (systemic risk) di
untuk mengukur effektifitas dan sebelum dilaksanakannya kegiatan mana bila risiko ini terjadi maka akan
pelanggaran yang terjadi lewat. produksi bahan baku/material. Kondisi mempengaruhi secara negatif seluruh
ini menimbulkan risiko atas kenaikan variabel yang terlibat. Artinya, sulit untuk
Selera risiko harga material dan upah baik secara menghindarkan diri dari risiko ini bila
Adalah gambaran jumlah risiko yang siap regular maupun dikarenakan adanya terjadi. Bahkan diversifikasipun tidak
diterima, ditoleransi atau diekspose oleh kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi mampu menghilangkan risiko ini.
Perseroan di saat kapanpun risiko itu dan moneter, selama pelaksanaan
terjadi dalam upaya pencapaian sasaran. proyek. Apabila terjadi kenaikan harga Upaya yang bisa dilakukan adalah
Selera Risiko memberikan gambaran dapat mengakibatkan penurunan laba meminimalisasi dampak bila risiko ini
kapasitas Perseroan untuk menanggung Perseroan. terjadi:
suatu kerugian yang dapat terjadi pada 1. Segera menekan biaya overhead yang
berbagai level probabilitas. Selera Risiko Untuk mengurangi kemungkinan tidak perlu.
yang ditetapkan untuk tahun 2009 terjadinya risiko kenaikan harga bahan 2. Mengurangi hutang dengan bunga
adalah sebesar Rp30 miliar baku/material ini maka tindakan yang tinggi, atau restrukturisasi hutang.

58 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

3. Meningkatkan upaya pencairan berdampak pada terhambatnya proses Risiko Bahan Baku/
tagihan-tagihan yang masih bisnis itu sendiri. Material
outstanding. Dalam pelaksanaan kegiatan
4. Bersikap hati-hati dalam memilih Untuk mengurangi kemungkinan risiko penyelesaian proyek, bahan utama
proyek dan menghindarkan diri tersebut, dalam masa penjajagan bisnis, produksi berupa bahan olahan seperti
mengerjakan proyek yang berpotensi Perseroan mengedepankan penguasaan semen dan produk baja bisa saja terjadi
besar macet bila risiko ini terjadi. regulasi suatu negara di mana bisnis akan kelangkaan/kekurangan penyediaan
5. Menjaga dan menghemat cashflow dijalankan. di beberapa daerah yang dapat
sebagai “cadangan” untuk bisnis saat mengganggu penyelesaian proyek.
kondisi membaik. Risiko Tidak Diterimanya Instrumen Kelangkaan bahan dapat mengakibatkan
6. Menghentikan investasi yang kurang Perbankan Nasional oleh Perbankan naiknya harga bahan dan mundurnya
perlu. Luar Negeri dimana Bisnis Perseroan waktu pelaksanaan sehingga dapat
7. Menghentikan pengerjaan proyek Dijalankan menyebabkan penurunan laba Perseroan.
yang besar kemungkinannya untuk
tidak terbayar. Risiko ini dapat terjadi manakala Untuk mengurangi kemungkinan
8. Membentuk konsorsium dalam hal instrumen perbankan nasional yang terjadinya risiko ini maka tindakan yang
proyek yang dikerjakan bernilai besar. akan digunakan oleh Perseroan ternyata dilakukan adalah sebagai berikut:
9. Mencantumkan klausul dalam kontrak ditolak/tidak diterima oleh lembaga
tentang eskalasi harga apabila terjadi perbankan luar negeri di mana bisnis • Memonitor penuh supply-demand
perubahan kebijakan moneter. Perseroan sedang dijalankan, yang bahan baku utama di pasar untuk
berdampak pada terhambatnya proses dasar pembuatan keputusan yang
Risiko Persaingan Usaha bisnis. harus dilakukan.
Persaingan pada bidang usaha jasa
konstruksi disadari akan semakin tajam, Untuk mengurangi kemungkinan risiko • Perencanaan kebutuhan bahan yang
baik oleh pemain dalam maupun asing. tersebut, Perseroan berupaya semaksimal baik.
Pada saat krisis, jumlah pemain menurun, mungkin untuk dapat memenuhi
tetapi sejalan dengan bangkitnya persyaratan yang disyaratkan, antara lain • Kontrak pengadaan barang dengan
perekonomian Indonesia dan mulai dengan memberikan cross collateral yang beberapa pemasok yang mengikat
dilaksanakannya proyek-proyek yang dikeluarkan oleh bank Nasional atau pemasok dalam hal harga, jumlah, dan
tertunda, maka pemain-pemain yang Bank Asing yang berada di Indonesia waktu.
bergerak di bidang jasa konstruksi akan yang memiliki hubungan korespondensi
semakin bertambah dan hal ini dapat dengan Bank di luar negeri tersebut. Di luar risiko-risiko tersebut di atas,
menurunkan pendapatan Perseroan. Perseroan juga menghadapi risiko-risiko
Risiko Pemutusan yang secara spesifik ada dalam bisnis EPC
Untuk mengurangi kemungkinan Kontrak dan Investasi.
terjadinya risiko persaingan usaha ini Hal-hal yang tidak diinginkan dalam
maka tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan kontrak proyek, antara lain Risiko Perseroan dalam
sebagai berikut: adalah pembatalan atau pemutusan Bisnis EPC
• Meningkatkan efisiensi yang dapat perjanjian secara sepihak yang
menekan harga pokok produksi (cost disebabkan oleh ketidakmampuan Risiko Gagal Tender
of good sold) yang dampaknya dapat melaksanakan pekerjaan sesuai Hal yang tidak diinginkan dalam setiap
meningkatkan tingkat kompetisi perjanjian. Hal ini dapat menurunkan mengikuti proses tender adalah saat
Perseroan. pendapatan Perseroan. tender tidak berhasil dimenangkan. Hal
• Pemanfaatan teknik-teknik terbaru tersebut bisa terjadi oleh karena adanya
yang dapat menaikkan efisiensi. Untuk mengurangi kemungkinan kompetitor yang memiliki penawaran
• Melakukan kerja sama dengan pihak terjadinya risiko pemutusan kontrak ini lebih baik atau bisa juga terjadi karena
lain yang mempunyai keunggulan maka tindakan yang dilakukan adalah ketidakmampuan dalam memenuhi
kompetitif yang tidak dimiliki oleh sebagai berikut: syarat-syarat tender.
Perseroan. • Strategi aliansi dalam pengerjaan
proyek yang bukan menjadi Dibandingkan dengan persiapan dalam
Risiko Perbedaan kompetensinya. pengerjaan proyek-proyek konvensional
Regulasi di Luar Negeri • Menyiapkan alternatif solusi lainnya, biaya yang dikeluarkan untuk
Risiko ini dapat terjadi manakala penyelesaian outsourcing ataupun persiapan tender dan pengerjaan proyek
Perseroan menjalankan bisnis di luar pengalihan kepada pihak lain dalam EPC relatif lebih besar. Dengan demikian
negeri namun tidak diikuti dengan hal diketahui bahwa ADHI mempunyai dapat dipastikan, kegagalan dalam
penguasaan regulasi yang berlaku di masalah teknis dalam menyelesaikan mengikuti tender proyek EPC akan
negara tersebut, yang pada akhirnya kontraknya. berdampak pada timbulnya High Cost.

Laporan Tahunan ADHI 2009 59


Tata Kelola Perusahaan

Untuk mengurangi kemungkinan partner kerja sama, perlu dilakukan due syarat-syarat tender, yang berakibat pada
terjadinya risiko ini maka tindakan yang dilligence/uji tuntas atas calon mitra/ timbulnya High Cost, hal ini karena biaya
dilakukan adalah sebagai berikut: partner kerja sama untuk mengetahui yang dikeluarkan untuk persiapan tender
• Meningkatkan efisiensi. kapabilitas, kompetensi dan performance investasi relatif cukup besar berbeda
• Melakuan persiapan yang matang dari segi teknis, sumber daya manusia dengan biaya yang dikeluarkan untuk
dalam mengikuti proses tender EPC. dan keuangannya. proyek konvensional lainnya.
• Membentuk konsorsium dengan Untuk mengurangi kemungkinan risiko
perusahaan lain yang memiliki Risiko atas Kegagalan Desain pada fase pra konstruksi, maka tindakan
keunggulan kompetitif yang tidak Berbeda dengan jasa konstruksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
dimiliki Perseroan. konvensional, di mana kontraktor hanya • Meningkatkan efisiensi.
melaksanakan pekerjaan berdasarkan • Melakuan persiapan yang matang
Risiko Dalam Pemilihan Mitra/ desain/rancangan yang dibuat oleh pihak dalam mengikuti proses tender
Partner lain (perencana), maka dalam proyek investasi.
Seperti tahun sebelumnya, saat ini EPC, di samping sebagai pelaksana • Membentuk konsorsium dengan
tender/pengadaan proyek-proyek EPC konstruksi, Kontraktor EPC juga sekaligus perusahaan lain yang memiliki
juga masih booming, terutama proyek sebagai pembuat desain/rancangan keunggulan kompetitif yang tidak
Power Plant. Perseroan menyadari adanya (engineering) dan melaksanakan dimiliki Perseroan.
proyek-proyek EPC tersebut di satu sisi pengadaan (procurement) sendiri.
sebagai tantangan dan prospek cerah Dengan demikian, tanggung jawab atas
namun juga sekaligus merupakan batu keseluruhan pekerjaan dalam proyek EPC Investasi atas proyek-proyek infrastruktur,
ujian yang sesungguhnya karena bila berada pada Kontraktor EPC. khususnya untuk pembangkit tenaga
tidak direncanakan secara matang dan listrik, pembangunan jalan tol, dan
penuh kehati-hatian akan menimbulkan Kegagalan proyek EPC sebagai akibat pelabuhan, memerlukan pendanaan yang
kerugian yang tidak sedikit. dari kegagalan desain/rancangan dapat cukup besar dengan masa konstruksi
dipastikan sebagai sebuah bencana besar yang sangat panjang. Konsekuensinya,
Menyadari kekhususan dari bidang karena desain/rancangan merupakan proyek semacam ini mempunyai risiko
EPC khususnya untuk proyek-proyek kegiatan awal dari keseluruhan tinggi pada masa konstruksi, yang
Power Plant dan pengalamannya yang rangkaian pekerjaan proyek EPC yang antara lain ditunjukkan dengan makin
belum cukup luas, dalam mengikuti mempunyai dampak besar pada output lamanya waktu yang diperlukan dalam
tender/pengadaan proyek-proyek yang diharapkan. Mempertimbangkan penyelesaian konstruksi. Akibatnya, biaya
EPC, Perseroan mau tak mau harus beratnya tanggung jawab dalam yang diperlukan semakin membengkak.
menggandeng perusahaan-perusahaan pengerjaan proyek EPC tersebut,
yang telah memiliki nama dan Perseroan telah melakukan langkah- Untuk mengurangi kemungkinan risiko
pengalaman di bidang tersebut dengan langkah untuk mencegah/meminimalisasi pada fase konstruksi, Perseroan dapat
membentuk sebuah konsorsium atau risiko atas kemungkinan kegagalan mengalihkan risiko tersebut kepada pihak
Joint Operation. desain/rancangan, antara lain dengan: kontraktor yang mempunyai reputasi dan
• Menggandeng partner yang memiliki kredibilitas tinggi melalui kontrak kerja
Mencari dan menentukan mitra/partner kompetensi/keahlian dan pengalaman dalam bentuk turn key project.
kerja sama merupakan risiko tersendiri luas dalam pengerjaan proyek-proyek
karena kesalahan dalam memilih mitra/ EPC; Risiko Pada Fase
partner kerja sama baik dalam bentuk • Mengasuransikan proyek EPC pada Operasional
konsorsium maupun joint operation, perusahaan-perusahaan Asuransi yang Dalam proyek-proyek investasi di bidang
akan secara langsung/tidak langsung bonafid; infrastruktur, terutama yang masih
menimbulkan kerugian bagi Perseroan, • Mempersiapkan engineer-engineer bersifat monopoli, sangat tergantung dari
karena dalam kemitraan/partnership, ada yang handal. regulasi penentuan dan penyesuaian tarif
satu kesatuan tanggung jawab dalam oleh pemerintah. Pengalaman yang ada
memenuhi kewajiban kepada pemilik Risiko Perseroan selama ini, penyesuaian tarif selalu tidak
proyek/Owner. Ketidakmampuan mitra/ dalam Bisnis Investasi tegas, bahkan setiap akan dilakukan
partner dalam memenuhi kewajibannya Risiko Pada Fase Pra penyesuaian tarif selalu mendapatkan
sebagai mitra secara langsung/tidak Konstruksi protes keras dari masyarakat serta
langsung akan berimbas kepada Risiko pada fase pra konstruksi dapat badan legislatif, yang pada akhirnya
Perseroan sebagai mitra/partner dalam terjadi manakala Perseroan gagal penyesuaian tarif ditentukan bukan
kerja sama. memenangkan proses tender investasi berdasarkan pertimbangan finansial,
yang bisa disebabkan oleh karena adanya tetapi lebih pada pertimbangan politis.
Untuk mengurangi terjadinya potensi kompetitor yang memiliki penawaran Distorsi pasar sangat terkait dengan
risiko kerugian yang disebabkan lebih baik atau bisa juga terjadi karena kemungkinan tidak tepatnya proyeksi
oleh kesalahan dalam memilih mitra/ ketidakmampuan dalam memenuhi pemakai jasa infrastruktur (demand

60 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

projection) yang diketahui pada saat Komitmen perusahaan Melakukan survey kepuasan pelanggan
proyek tersebut beroperasi. terhadap perlindungan terhadap kinerja seluruh divisi
konsumen dan operasional. Survey dilakukan dengan
Untuk mengurangi kemungkinan risiko stakeholder lainnya. menyebarkan kuesioner kepada para
pada fase operasional, Perseroan dapat Perlindungan hak-hak konsumen Pemilik Proyek dengan sasaran untuk
menempuh jalan negosiasi dengan dengan melakukan penerapan Kebijakan mengetahui tingkat kualitas kinerja
meminta kepada pemerintah untuk Mutu dan Pemeliharaan Lingkungan Perseroan di mata para Pemilik Proyek
memberikan kompensasi dalam rangka merupakan Komitmen yang dilakukan dan masyarakat pada umumnya.
public service obligation (PSO), dan Perseroan yaitu : Untuk menjaga obyektifitas, survey
meminta jaminan jumlah minimum • Mengusahakan jasa dan produk yang tersebut dilakukan oleh sebuah
pemakaian jasa dari pemerintah untuk bermutu tinggi untuk memenuhi lembaga independen dan hasilnya akan
mengurangi risiko kegagalan pasar. kelancaran, keamanan, dan dipergunakan untuk dasar dalam upaya
kenyamanan konsumen. meningkatkan kualitas pelayanan kepada
8. Tanggung Jawab • Mendorong segenap jajaran konsumen.
Sosial Perusahaan Perseroan untuk selalu meningkatkan
Komitmen Perseroan dalam tanggung ketrampilan dan keahlian serta selalu Dalam melakukan pengelolaan atas
jawab sosial dalam rangka kepedulian bertanggung jawab dan tertib dalam keluhan pelanggan, ADHI menetapkan
masyarakat dan lingkungan dapat dilihat menjalankan tugasnya. penanggungjawab untuk tiap-tiap
dalam misi korporasi serta ADHI Priciple. • Menyempurnakan sistem dan tingkatan organisasi, yaitu tingkat
Pada butir 3 Misi Adhi 2007 – 2011 lingkungan kerja secara terus menerus proyek, tingkat Divisi, dan tingkat Kantor
disebutkan, “Berperan aktif dalam ke arah yang lebih efektif dan efisien Pusat. Biaya rework yang dikeluarkan
program Public-Private Partnership untuk mendukung tercapainya mutu berkaitan dengan penyelesaian keluhan
(PPP) untuk mendukung pertumbuhan pelayanan. pelanggan dimasukkan ke dalam biaya
ekonomi, dan menjalankan inisiatif- proyek. Realisasi biaya rework selama
inisiatif Corporate Social Responsibility Pembentukan Pusat tahun 2009 adalah sebesar Rp5,785
(CSR) dalam rangka pengembangan Pengaduan Konsumen miliar.
Sumber Daya Manusia.” Artinya, ADHI Dalam hal pelayanan
harus berkembang secara bisnis, namun terbaik kepada ADHI memiliki ADHI Base yang antara
tetap peduli terhadap pertumbuhan konsumen, Perseroan memberikan lain berisi metode kerja yang pernah
ekonomi masyarakat dan ikut Pusat Pengaduan Konsumen yang dapat dilaksanakan di proyek maupun inovasi-
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. dilihat dalam website www.adhi.co.id, inovasi yang telah dihasilkan dan diuji
Hal tersebut dapat dilihat pada satu nilai telepon maupun facsimile, melakukan keberhasilannya. Melalui sarana tersebut,
ADHI yaitu dalam prinsip “humane” rapat koordinasi mingguan dengan dan dengan memperhatikan diharapkan
terdapat nilai “preserving environtment” owner yang merupakan arena untuk dapat menghindari terjadinya defect
dan “supporting community penyampaian komplain, dan klausul yang sama di waktu yang akan datang.
development”. dalam kontrak yang mengatur tentang
masa pemeliharaan. Program Kemitraan DAN
Secara tegas, ADHI juga menyatakan, Biaya untuk peningkatan layanan kepada Bina Lingkungan (PKBL)
penerapan CSR bagi ADHI adalah konsumen telah dialokasikan pada biaya Sebagai Badan Usaha Milik Negara, peran
bertujuan: overhead, mulai dari tingkat proyek sosial ADHI dituangkan dalam Surat
a) menjadi mitra bagi pengembangan sampai ke tingkat pusat. Peraturan Menteri Negara BUMN yang
ekonomi masyarakat yang berwatak sekarang menjadi Kementerian BUMN
kemanusiaan dan berkelanjutan Program Peningkatan Nomor : PER-05/MBU/2007 tentang
(sustainable) dengan komitmen Layanan kepada Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
mengentaskan kemiskinan Konsumen Kecil dan Program Bina Lingkungan,
b) menjadi agen perubahan sosial demi Dalam memberikan pelayanan kepada serta Surat Edaran Menteri Negara Badan
peningkatan kualitas hidup yang Dalam memberikan pelayanan kepada Usaha Milik Negara Nomor : SE-433/
berkaitan dengan pendidikan dan konsumen, ADHI melakukan hal-hal MBU/2003 tanggal 16 September 2003
kehidupan spiritual sebagai berikut: tentang Petunjuk Pelaksanaan Program
c) mengambil inisiatif dalam pelestarian Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
lingkungan hidup. dan Program Bina Lingkungan.

Laporan Tahunan ADHI 2009 61


Tata Kelola Perusahaan

Pertanggung Jawaban atas pelaksanaan Dana Program Kemitraan tersebut Berdasarkan Wilayah
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan didistribusikan ke wilayah dengan jumlah Uraian Jumlah
(PKBL) dituangkan dalam sebuah Laporan mitra sebagai berikut : Pinjaman Modal
Keuangan setahun sekali dan diaudit Wilayah Nilai (Rp.) Jumlah DKI Jakarta 382,500,000
oleh Akuntan Publik yang ditunjuk Mitra
Perseroan dan selanjutnya disampaikan Jawa Barat 560,000,000
kepada Menteri BUMN. Sesuai keputusan DKI Jakarta 382,500,000 21 Banten 215,000,000
Menteri BUMN, kinerja PKBL juga Jawa Barat 560,000,000 20
Jawa Tengah 290,000,000
merupakan salah satu unsur yang Banten 215,000,000 13
mempengaruhi penilaian atas kinerja Jawa Tengah 290,000,000 3 Lampung 270,000,000
Perseroan Jawa Timur 270,000,000 2
Jawa Timur -
Sulawesi -
Program Kemitraan Sedangkan Dana Pembinaan Kemitraan
Program Kemitraan merupakan program dipergunakan untuk pembiayaan Sub Jumlah 1,717,500,000
untuk meningkatkan kemampuan usaha kegiatan yang diharapkan dapat
Beban Pembinaan
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri mendorong perkembangan usaha serta
melalui pemanfaatkan dana dari sebagian meningkatan produktivitas Mitra Binaan Banten 44,033,350
laba perusahaan. Dimana pinjaman atau penelitian dan pengembangan.
DKI Jakarta 46,581,000
kepada mitra binaan tersebut akan Pembinaan dapat berupa pendidikan,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan, magang, pemasaran, Sub Jumlah 90,614,350
Modal Kerja atau Investasi dalam rangka dan pameran. Di tahun 2009 telah Jumlah 1,808,114,350
pengembangan usaha. dikeluarkan Dana Pembinaan Kemitraan
sebesar Rp166,2 Juta yang dipergunakan
Pinjaman program kemitraan ini untuk pelatihan dan pameran. Program Bina
mensyaratkan bahwa usaha yang diberi Lingkungan
pinjaman adalah perusahaan yang Mitra Binaan yang telah dibina dan diberi Program Bina Lingkungan adalah
memiliki kekayaan bersih maksimal pinjaman sampai bisa lebih Mandiri merupakan program pemberdayaan
Rp200 juta atau omset maksimal Rp1 dan tangguh dalam sisi finansial, maka kondisi sosial masyarakat yang bertujuan
miliar per tahun, telah melakukan diharapkan dapat menjadi Bankable. memberikan manfaat kepada masyarakat
kegiatan usaha minimal 1 tahun dan Sampai saat ini ada sepuluh mitra binaan di wilayah sekitar wilayah kerja
WNI. Jasa administrasi bagi pinjaman ADHI yang sudah Bankable, diantaranya perseroan.
ini adalah 6% per tahun, yang akan dua mitra dari Jakarta, lima mitra dari
dipergunakan untuk biaya operasional Jawa Barat, dua mitra dari Jawa Tengah Sumber dana Program Bina Lingkungan
penyaluran, seperti biaya survey dan satu mitra dari Jawa Timur. perseroan tahun 2009 ini berasal dari
lapangan, penagihan, pembinaan, beban penyisihan laba bersih perseroan setelah
administrasi, dan umum. pajak tahun buku 2008 sebesar 0,5%
Realisasi Penyaluran Dana Program yaitu sebesar Rp407.412.475 ditambah
Sumber dana Program Kemitraan di Kemitraan Tahun 2009 (dalam Rp) saldo awal dan pendapatan bunga
tahun 2009 berasal dari Penyisihan Laba Berdasarkan Sektor jasa giro, dengan total dan sebesar
Bersih perusahaan tahun buku 2008 Uraian Jumlah Rp1.644.549.098.
yang besarnya ditentukan berdasarkan Pinjaman Modal
hasil keputusan RUPS yaitu 0,25% atau Di tahun 2009 ADHI telah menyalurkan
Sektor Industri 907,500,000
Rp203.706.238 ditambah Angsuran dana Bina Lingkungan sebanyak
Sektor Perdagangan 530,000,000
Pokok Pinjaman, Pendapatan Jasa Rp401,28 Juta yang dialokasikan
Sektor Pertanian 10,000,000
Administrasi dan Saldo awal tahun 2009 di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
dengan total dana Rp1.892.877.931. Sektor Peternakan 10,000,000
Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur,
Sektor Perkebunan 15,000,000 Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera
Di tahun 2009, ADHI telah menyalurkan Sektor Perikanan - Barat. Dana Program Bina Lingkungan
pinjaman Program Kemitraan sebesar Sektor Jasa 195,000,000 tersebut diberikan untuk kegiatan :
Rp1,717 Miliar kepada para mitra • Bantuan Bencana Alam.
Sektor Lainnya 50,000,000
binaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Perseroan memberikan bantuan
Sub Jumlah 1,717,500,000
Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa sandang dan pangan untuk korban
Beban Pembinaan
Tengah. Sektor usaha yang mendapat bencana alam di Padang sebesar
pinjaman dari ADHI untuk tahun 2009 Pendidikan & Pelatihan 44,033,350
Rp100 Juta dan bencana alam di
adalah industri, perdagangan, pertanian, Promosi & Pameran 46,581,000 Kabupaten Garut sebesar Rp100 Juta.
peternakan, perkebunan, jasa, dan Sub Jumlah 90,614,350
lainnya. Jumlah 1,808,114,350

62 Laporan Tahunan ADHI 2009


• Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Dalam pelaksanaan kegiatan Program berbagai aplikasi teknologi, maka
Perseroan memberikan bantuan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), perseroan dengan senantiasa menjaga
bea siswa untuk siswa yang kurang Kementerian BUMN sudah memasukan keseimbangan antara pekerjaan dengan
mampu, khususnya anak karyawan dalam suatu Sistem Informasi alam sekitarnya dengan menjaga
yang berprestasi, pemberian ATK dan Kementerian BUMN dengan nama www. kebersihan disekitar tempat kerja dan
Buku Pelajaran untuk siswa, bantuan bumn.go.id dengan nama Portal PKBL menjaga keselamatan pekerja dari
komputer, renovasi sekolah, dengan yang mencakup : Rencana Tahunan, hal–hal yang mengakibatkan keadaan
jumlah bantuan yang diberikan Laporan Kinerja Triwulan, Laporan Kinerja tidak aman.
sebesar Rp106.27 Juta. Tahunan, Cerita Sukses, Data dan Produk
• Bantuan Peningkatan Kesehatan Mitra, Kegiatan Bina Lingkungan, Berita, Setiap insan ADHI berkomitmen untuk
Perseroan memberikan bantuan Siaran Pers, Makalah, Situs, Agenda. melaksanakan kegiatan baik di kantor
untuk Pos Sehat bagi para balita dan maupun di proyek dengan selalu
memberikan pelayanan kesehatan KEGIATAN SOSIAL ADHI memperhatikan aspek lingkungan,
kepada salah satu sekolah dengan LAINNYA menjaga kestabilan lingkungan
jumlah dana sebesar Rp5 Juta. Perseroan dalam rangka pelestarian sekitarnya dalam rangka turut
• Bantuan Sarana dan Prasarana Seni Budaya warisan bangsa, ADHI memelihara kelangsungan hidup dunia.
Perseroan memberikan bantuan untuk mengadakan lomba pertunjukan Perilaku individu unggul ini dibentuk
perbaikan jalan setapak dan selokan Ketoprak yang dilaksanakan di Jakarta. dan ditanamkan terus menerus pada
di daerah Depok dengan jumlah dana Di saat bersamaan diselenggarakan setiap insan ADHI berdasarkan nilai-nilai
sebesar Rp2 Juta. juga pertandingan Vokal Group antar yang tercantum pada ADHI Principle.
• Bantuan Sarana Ibadah Divisi ADHI, untuk mempererat rasa ADHI selalu berupaya agar setiap insan
Perseroan memberikan bantuan untuk persaudaraan antar karyawan unit ADHI selalu peduli terhadap kelestarian
kegiatan musholah dan Majelis Taklim operasi seluruh Indonesia dan karyawan lingkungan yang bertujuan agar ADHI
sebesar Rp2,5 Juta. di Kantor Pusat. menjadi perusahaan besar yang selalu
peduli terhadap lingkungan.
Dalam meningkatkan kesadaran
Realisasi Penyaluran Dana Bina karyawan untuk pemakaian produk Hal ini dibuktikan dengan telah
Lingkungan Tahun 2009 (dalam Rp)
dalam negeri dan pelestarian seni didapatnya sertifikasi Manajemen
Per Bidang budaya, Perseroan menyelenggarakan Lingkungan berdasarkan ISO 14001,
Bantuan Jumlah Pasar Rakyat di Jakarta yang penjualnya dimana secara periodik dilakukan
Korban Bencana Alam 100,000,000 merupakan Mitra Binaan ADHI, assessment oleh pihak eksternal untuk
Pendidikan & Pelatihan 106,275,000 produk yang di jual berupa : Batik dari memastikan apakah dalam setiap
Penngkatan Kesehatan 5,000,000 Pekalongan dan Cirebon, Suvenir dari kegiatannya ADHI telah memenuhi
Tasikmalaya, Produk Kulit dari Garut, persyaratan Standar & Peraturan
Prasarana & Sarana
Umum 2,000,000 makanan ringan dari Kuningan, dan lain- perundangan yang berlaku. Sejak
Sarana Ibadah 2,500,000 lain. Dalam kegiatan tersebut ADHI telah diperolehnya sertifikat pada tahun 2007
memberikan dukungan dana sebesar sampai dengan saat ini belum terdapat
Pelestarian Alam 85,500,000
Rp30 Juta. non conformance (NC) yang sifatnya
Sub Jumlah 301,275,000
major.
BUMN Peduli 100,000,000 Dalam rangka promosi produk Mitra
Jumlah 401,275,000 Binaan ADHI mengikutsertakan Mitra Secara organisasi telah ditetapkan
Binaannya dalam Pameran Gelar Karya penanggungjawab secara berjenjang
Per Wilayah
PKBL BUMN dan Inactraft di Jakarta untuk pengelolaan lingkungan, yaitu:
Bantuan Jumlah
Convention Center Jakarta dengan • Tingkat proyek adalah Kepala Proyek
DKI Jakarta 77,100,000 mendukung pendanaan sebesar Rp84 dibantu oleh HSE Supervisor;
Banten 7,500,000 Juta. • Tingkat Divisi adalah Kepala Divisi
Jawa Barat 100,000,000 dibantu oleh Manajer Produksi;
Jawa Tengah 85,500,000 Tanggung Jawab Sosial • Tingkat Kantor Pusat adalah Finance
Lampung 5,000,000
Perusahaan terhadap & HR Director dibantu oleh Operating
pelestarian alam dan Support Department &
Jawa Timur 11,175,000
Manajemen Lingkungan • General Affair;
Sumatera 105,000,000
Dalam melaksanakan fungsi usahanya
Kalimantan 5,000,000 Perseroan bergerak dibidang Usaha Pelaporan juga dilakukan secara
Sulawesi 5,000,000 Jasa Konstruksi, setiap hari bersentuhan berjenjang bersama dengan Laporan K3
Sub Jumlah 401,275,000 dengan lingkungan disekitarnya dengan dari Proyek ke Divisi, dari Divisi ke Kantor

Laporan Tahunan ADHI 2009 63


Tata Kelola Perusahaan

Pusat dimana pada masing-masing 9. Perkara Penting Monorail merupakan salah satu
tingkatan dilakukan evaluasi untuk yang Sedang Dihadapi proyek yang menjadi prioritas untuk
perbaikan. Dalam tahun 2009, anggota Direksi dilaksanakan.
maupun Dewan Komisaris tidak
Contoh implementasi manajemen mempunyai perkara penting yang Nilai tagihan yang dicairkan dan
lingkungan di kantor adalah : sedang dihadapi. Sedangkan Perseroan tagihan yang belum dibayar dapat
1. Mengurangi penggunaan listrik dan air mempunyai beberapa perkara sbb.: dilihat pada Laporan Keuangan
untuk operasional Kantor ; Audited tahun buku 2009 pada
2. Membantu program langit biru 1. Proyek Jakarta Monorail bagian terakhir Laporan Tahunan ini.
Pemerintah dengan mensyaratkan Pada proyek tersebut ADHI sebagai
bahwa setiap kendaraan operasional Kontraktor Design and Build dan
Kantor sudah lulus uji emisi; sebagai pemilik proyek adalah PT 2. Proyek Shangri-la dan Merweb Tower
3. Menggunakan lampu hemat energi; Jakarta Monorail. Saat ini proyek Doha City Centre Qatar
4. Menggunakan freon ramah terhenti dikarenakan PT Jakarta ADHI sebagai sub kontraktor dari Al
lingkungan; Monorail belum dapat menyediakan Habtoor Engineering. Pada proyek
5. Menurunkan jumlah pemakaian kertas; pendanaan proyek sehingga ini terjadi pemutusan kontrak secara
6. Menjaga baku mutu air buangan & pekerjaan-pekerjaan yang telah sepihak oleh Al Habtoor Engineering
standar kebisingan; diselesaikan oleh ADHI tidak terbayar, dengan alasan ADHI tidak dapat
sehingga ADHI melakukan gugatan memenuhi kewajibannya sesuai
Implementasi di Proyek: kepada PT Jakarta Monorail atas dengan kontrak, sehingga jaminan
1. menjaga baku mutu air buangan & piutang tersebut. Dalam persidangan pelaksanaan dicairkan dan tagihan-
standar kebisingan; ADHI dan PT Jakarta Monorail sepakat tagihan atas pekerjaan yang telah
2. mengelola limbah B3; untuk melakukan perdamaian. Adapun diselesaikan tidak dibayar.
3. berupaya mematuhi Peraturan isi perdamaian antara lain: Atas hal tersebut ADHI berusaha
Perundangan yang terkait dengan • PT Jakarta Monorail mengakui melakukan negosiasi dengan
pelaksanaan Proyek; seluruh hutangnya terdiri dari pokok Al Habtoor Engineering agar
4. mengelola sampah padat; dan bunga kepada ADHI, permsalahan tersebut dapat
5. mengusulkan penggunaan lampu • PT Jakarta Monorail akan membayar diselesaikan secara musyawarah.
hemat energi; kepada ADHI setelah adanya Namun apabila cara tersebut tidak
6. mengusulkan penggunaan freon financial closed dan draw down berhasil akan ditempuh jalur hukum
ramah lingkungan; dana, yaitu melalui Arbitrase.
7. mengusulkan penggunaan building • ADHI akan mendapat prioritas utama
system management; untuk mendapatkan pembayaran Permasalahan tersebut akan
8. kendaraan operasional Proyek lulus uji sebagai piutang yang diutamakan/ berpengaruh kepada cash flow dan
emisi; kreditur preferen. berpotensi menimbulkan kerugian,
9. melakukan evaluasi operasi terkait namun ADHI secara bertahap
aspek lingkungan yang penting. Proyek tersebut saat ini sedang melakukan penyisihan atas pencairan
dilakukan audit oleh Pemerintah jaminan dan tagihan yang belum
Bantuan Pelestarian Alam Provinsi DKI Jakarta dan BPKP terbayar. Nilai jaminan yang dicairkan
• ADHI memberikan bantuan untuk Perwakilan Provinsi DKI untuk dan tagihan yang belum dibayar
kegiatan penanaman 10.000 bibit melakukan penilaian kelayakan atas dapat dilihat pada Laporan Keuangan
pohon mahoni muda di Kabupaten biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Audited tahun buku 2009 pada
Wonogiri Propinsi Jawa Tengah dan Hal tersebut dilakukan dalam rangka bagian akhir Laporan Tahunan ini.
Kabupaten Kulon Progo Propinsi penjajakan pengambilalihan proyek
DI Yogyakarta dengan jumlah dana oleh Pemerintah. ADHI dalam menyelesaikan
sebesar Rp85,5 Juta. permasalahan tersebut dibantu oleh
Kondisi tersebut akan sedikit Pemerintah RI antara lain Utusan
• Kegiatan yang sama juga dilakukan di berpengaruh terhadap cashflow, Khusus Pemerintah RI untuk Urusan
sekitar Proyek PLTU Tarahan Lampung namun ADHI berkeyakinan piutang Timur Tengah, Kementerian BUMN,
sejumlah 1.000 pohon usia sedang tersebut akan terbayar. Hal ini Kedutaan Besar RI di Qatar dan
dengan nilai Rp80 juta dan di sekitar dikarenakan pemerintah telah Kantor Hukum dari Indonesia maupun
proyek Banjir Kanal Timur sejumlah menerbitkan Instruksi Presiden Lauyer yang bertaraf International dan
1.176 pohon trembesi usia sedang No.1 Tahun 2010 tentang Prioritas berpraktek di Qatar. Dengan demikian
dengan nilai Rp220 juta. Pembangunan dimana Proyek ADHI berkenyakinan bahwa dengan

64 Laporan Tahunan ADHI 2009


Keterbukaan Informasi

Bulan Kegiatan Media
Januari Pemberitahuan Meninggal Dunia Bapak Mas’oed Mahfuz Komisaris Independen ADHI BEI
Penyampaian informasi tentang Rencana Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Realisasi Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK
Februari Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo BEI
Koreksi Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Jalan Tol Semarang-Solo BEI
Maret Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-7 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
April Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Kuningan City dan Bandara Kuala Namu BEI
Pemberitahuan Informasi tentang Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan per 31
BEI, Bapepam-LK
Desember 2008 (Diaudit)
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan per 31 Desember 2008 (Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Realisasi Buyback Saham ADHI BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per 31 Desember 2008 (Diaudit) Surat Kabar
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per Maret 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Mei Penyampaian Materi Merryl Lynch Conference BEI
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Materi Analyst Meeting BEI
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK
Juni Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-8 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
Pemberitahuan Informasi tentang Perubahan Tanggal Dimulainya Periode Perdagangan Tanpa
BEI, Bapepam-LK
Hak Dividen (Ex Dividen)
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Taxiway Bandar Udara Medan Baru BEI
Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham BEI, Bapepam-LK
Juli Penyampaian Informasi tentang Revisi Besaran Dividen Tahun 2008 BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per Juni 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
September Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Stadion Gedebage BEI
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-9 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
Oktober Penjelasan atas Pertanyaan Bursa tentang Pemberitaan tentang ADHI di media massa BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Terkait Bencana Alam di Sumbar BEI
Penjelasan atas volatilitas transaksi yang Dapat Mempengaruhi Harga Saham ADHI BEI
Penyampaian Laporan Keuangan per September 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Koreksi Penyampaian Laporan Keuangan per September 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
November Penyampaian Materi Citi Indonesia Investor Conference BEI
Pemberitahuan Penyelenggaraan Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Materi Analyst Meeting BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Materi Public Expose BEI, Bapepam-LK
Desember Laporan Hasil Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-10 Sukuk Mudharabah I BEI
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BEI, Bapepam-LK

Laporan Tahunan ADHI 2009 65


langkah-langkah tersebut memitigasi 4. Perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Perseroan oleh Komisi Pengawas
risiko kerugian. Selatan. Persaingan Usaha (KPPU) telah
Melalui Gugatan No. 1382/ dinyatakan bersalah atas dugaan
3. Perkara No. 409/PDT.PLW/2007, pdt.G/2008/PNSlt, tanggal 27 Oktober pelanggaran terhadap larangan
Perseroan melakukan gugatan 2008, Perseroan mengajukan gugatan praktek monopoli dan persaingan
perlawanan atas penetapan eksekusi wan prestasi kepada PT Lumbung usaha tidak sehat, dan Perseroan
sebagai tindak lanjut dari permohonan Mustika Perkasa atas pembayaran dikenakan sanksi administrasi berupa
eksekusi sertifikat hak tanggungan No. (pokok ditambah bunga) senilai denda sebesar Rp. 1.500.000.000,-
103/S&P/IX/07 tanggal 3 September Rp52.500.000.000,- Pembangunan
2007 yang dimohonkan oleh PT Hero Proyek Mall Merdeka Square di Sehubungan dengan Putusan Perkara
Supermarket Tbk. Perseroan merasa Tangerang. No. 62/KPPU-L/2008, tanggal 18 Mei
berhak atas asset bangunan yang akan 2009, Perseroan telah dinyatakan
dilelang oleh PT Hero Supermarket, Tanggal 27 Agustus 2009 atas perkara melanggar pasal 22 Undang-Undang
karena sampai dengan saat diajukan ini Majelis Hakim Pengadilan Negeri No. 5 Tahun 1999, tentang Larangan
gugatan Perseroan belum sepenuhnya Jakarta Selatan memutuskan untuk Praktek Monopoli dan Persaingan
menerima pelunasan pembayaran dari mengabulkan permohonan Perseroan. Usaha Tidak Sehat,atas Pengadaan
PT Lumbung Mustika Perkasa selaku Atas putusan ini PT Lumbung Mustika Barang/Jasa Konstruksi SNVT
pemilik proyek. Perkasa dan PT Hero Supermarket Tbk. Pembangunan Jalan dan Jembatan
telah mengajukan banding. Sumbawa, Paket Peningkatan
Gugatan yang telah diajukan oleh Jalan Sejorong -Tetar Lunyuk Tahun
Perseroan berdasarkan Putusan Pada saat Laporan Tahunan ini dibuat Anggaran 2008.
PN Tangerang tanggal 31 Juli perkara tersebut sudah disepakati
2008, gugatan Perseroan ditolak. untuk diselesaikan dengan perdamaian Perseoan atas putusan KPPU tersebut
Atas putusan tersebut Perseroan yaitu disepakati untuk menjual mengajukan Gugatan Keberatan di
mengajukan banding dan telah bersama asset tanah dan bangunan Pengadilan Negeri Denpasar dengan
diputuskan oleh Pengadilan Tinggi yang menjadi pokok perkara yang Nomor Perkara : 261/pdt.g/2009/
Tangerang yang mengabulkan hasilnya akan dibagi sebagaimana pn.dps tanggal 24 Juni 2009. Atas
permohonan banding Perseroan. diatur dalam kesepakatan. gugatan tersebut Pengadilan Negeri
Saat ini PT Hero Supermarket Tbk. Denpasar melalui putusan tanggal
dan PT Lumbung Mustika Perkasa, Dengan demikian dampak terhadap 12 Oktober 2009 Pengadilan Negeri
mengajukan Kasasi atas Putusan No. keuangan Perseroan sedikit Denpasar menolak Gugatan Keberatan
84/PDT/2008 tanggal 2 Desember mempengaruhi arus kas dan biaya Perseroan.
2008. bunga bank namun relatif tidak
signifikan. Saat ini Perseroan telah melakukan
Pada saat Laporan Tahunan ini dibuat permohonan Kasasi ke Mahkamah
perkara tersebut sudah disepakati 5. Peradilan di Pengadilan Negeri Agung
untuk diselesaikan dengan perdamaian Denpasar
yaitu disepakati untuk mensual Dalam perkara ini Perseroan Dengan demikian dampak terhadap
bersama asset tanah dan bangunan melakukan kerjasama operasi dengan keuangan Perseroan sedikit
yang menjadi pokok perkara yang PT Metro Lestari Utama dengan porsi mempengaruhi arus kas dan biaya
hasilnya akan dibagi sebagaimana 60 : 40.Perseroan memenangkan bunga bank namun relatif tidak
diatur dalam kesepakatan. tender atas Proyek Pembangunan signifikan.
Jalan dan Jembatan Sumbawa, Paket
Dengan demikian dampak terhadap Peningkatan Jalan Sejorong -Tetar 6. Peradilan Tata Usaha Negara di
keuangan Perseroan sedikit Lunyuk. Namun setelah dinyatakan Semarang.
mempengaruhi arus kas dan biaya sebagai pemenang ada pihak yang Perseroan melalui surat gugatannya
bunga bank namun relatif tidak melaporkan kepada KPPU bahwa telah No. 21/G/TUN/2009/PTUN.Smg,
signifikan. terjadi persekongkolan dalam proses menggugat Badan Pertanahan
tender tersebut. Nasional Semarang, atas Terbitnya

66 Laporan Tahunan ADHI 2009


Sertifikat Hak Guna Bangunan No. Seluruh kegiatan keterbukaan dilakukan Sebagai upaya penegakan pelaksanaan
38 Desa Randugarut Kotamadya di bawah koordinasi Corporate Secretary ADHI Principles tersebut, manajemen
Semarang atas nama PT Simongan melalui bagian Investor Relations dan akan melakukan penilaian atas
Plastik Factory. Corporate Communications. Perseroan konsistensi perilaku jajaran Perseroan
Dalam sertifikat tersebut sebagian secara konsisten telah melakukan siaran dalam mengamalkan ADHI Principles
tanah milik Perseroan masuk kedalam pers, analyst meeting, majalah internal tersebut. ADHI Principles telah
batas tanah milik PT Simongan Plastik yang juga disampaikan kepada para mitra disosialisasikan kepada seluruh
Factory, sehingga tanah Perseroan kerja ADHI dan pemangku kepentingan karyawan.
berkurang +/- 205 m2. lainnya, pameran, konferensi di dalam
maupun di luar negeri serta pemaparan Sedangkan pada tahun 2009, ADHI
Atas perkara tersebut Pengadilan publik. Selama 2009, Perseroan telah melaksanakan survey keterikatan
Tata Usaha Negara Semarang melalui mempublikasikan siaran pers yang berisi karyawan (Engagement Survey) yang
putusan Perkara No. 21/G/TUN/2009/ berbagai perkembangan material seperti dilakukan oleh PT Synovate dalam
PTUN.Smg, tanggal 6 Oktober 2009, perolehan kontrak baru dan klarifikasi rangka mengukur iklim organisasi
mengabulkan Permohonan Perseroan. atas pemberitaan proyek Monorail di perusahaan. Hasil pelaksanaan survey
media serta mempublikasikan empat tsb. akan ditindaklanjuti dengan
Menanggapi putusan tersebut, Badan laporan keuangan triwulanan. Selain itu penyusunan dan pelaksanaan program
Pertanahan Nasional Semarang, seluruh publikasi kegiatan Perseroan juga peningkatan atas rekomendasi yang
dan Intervien (PT Simongan Plastik dapat diakses masyarakat luas melalui disampaikan.
Factory) Pada tanggal 30 Oktober website ADHI, www.adhi.co.id dan sub
2009 melakukan upaya banding di portal pada www.bumn.go.id. 12. Lain-lain
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Apabila pada tahun-tahun sebelumnya,
Surabaya. Atas perkara tersebut 11. Etika Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pengadilan Tata Usaha Negara Sebagai perusahaan jasa konstruksi memberikan wewenang kepada Dewan
Surabaya mengabulkan permohonan terpercaya, reputasi ADHI merupakan Komisaris untuk menetapkan Kantor
banding Badan Pertanahan Nasional asset yang sangat berharga yang Akuntan Publik (KAP) yang akan
Semarang, dan Intervien (PT Simongan harus senantiasa dipertahankan dan melakukan audit atas laporan tahun
Plastik Factory). dikembangkan oleh seluruh jajaran ADHI. buku yang bersangkutan, maka pada
RUPS Tahun 2009 telah ditetapkan
Dampak terhadap keuangan Perseroan Etika Perusahaan dan hukum merupakan langsung KAP Husni, Mucharam & Rasidi
tidak berpengaruh terhadap arus kas hal yang harus dipahami dimengerti untuk melakukan audit atas laporan
dan biaya bunga bank. dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran keuangan Perseroan tahun buku 2009.
Perseroan dalam melakukan aktifitas
10. Akses Data dan bisnis. Perilaku karyawan yang Untuk keperluan monitoring kinerja
Informasi Perusahaan bertentangan dengan etika perusahaan anak-anak perusahaan, manajemen
Keterbukaan (transparency) kepada dan hukum akan berdampak pada telah menugaskan Business
para pemegang saham dan masyarakat kepercayaan dan reputasi Perseroan. Development Department melakukan
luas telah dilakukan dalam bentuk analisa atas laporan manajemen anak
keterbukaan informasi melalui berbagai Perseroan pada tahun 2007 telah perusahaan dan sekaligus melakukan
media dan kegiatan pengungkapan membangun etika perusahaan yang koordinasi dengan komisaris anak
(disclosure) sesuai dengan peraturan disebut juga dengan budaya “ADHI perusahaan.
otoritas pasar modal. Hal ini sejalan “ (Advanced, Determined, Humane,
dengan kebijakan Perseroan untuk Inspiring) atau ADHI Principles yang
menegakkan dan mendorong dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk 78 Penyelenggaraan Rapat Komisaris dan
keterbukaan. Dan pada tahun 2009 macam perilaku yang harus dilaksanakan Direksi selama tahun 2009 sebanyak
ADHI telah menerima penghargaan oleh seluruh jajaran Perseroan. Hal 15 kali, dengan tingkat kehadiran
Best Disclosure and Transparency oleh tersebut dibangun dalam upaya sebagaimana terlihat pada tabel.
Indonesian Institute for Corporate mempertahankan kepercayaan dan dalam
Directorship (IICD) dan Majalah Business rangka mencapai Visi dan Misi ADHI.
Review.

Laporan Tahunan ADHI 2009 67


Profil Dewan Komisaris

Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc.


Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1955 (54 Tahun) di Tuban.
Meraih gelar S1 Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1979, dan
S2 Construction Management, Engineering Policy dari Washington University, St. Louis, AS
pada tahun 1991. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2007 sampai dengan
sekarang. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen
Pekerjaan Umum. Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain, yaitu: Staf Ahli Menteri
PU Bidang Keterpaduan Pembangunan (2005-2007); Kepala Pusat Kajian Kebijakan,
Dep. PU (2003-2005); Direktur Bina Teknik, Ditjen. Perumahan dan Permukiman, Dep.
Kimpraswil (2001-2003); Kepala Biro Perencanaan dan Informasi Publik, Dep. Kimbangwil
(1999-2001); Direktur Bina Program Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1998-1999); Kepala
Subdit Tata Bangunan Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1994-1998). Keanggotaan profesi
antara lain Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), Himpunan
Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia (HAMKI), Society Value Engineers (SAVE), dan
Construction Management Association of America (CMAA).

Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 22 September 1955 (54 tahun) di
Jakarta. Meraih gelar S1 Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980,
dan Master dari University of Denver, AS pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai Deputi
Meneg BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata. Jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain yaitu: Asisten Deputi Urusan Usaha Industri Lainnya (2002-2003); Kepala Bidang Usaha
Aneka Industri Lainnya (2001-2002); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Persero Industri dan
Perdagangan (2000-2001); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Pertambangan (1999-
2000); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Industri Manufaktur dan Pertambangan
(1998-1999); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Jasa Umum (1996-1998);
Direktur PT Berikat Nusantara (1995-1996); Kasubdit. Pendanaan dan Sumber Daya (1993-
1995); Kepala Seksi Pertambangan dan Energi (1990-1993).

Gatot Trihargo, Ak., MAFIS

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1960 (49 tahun) di
Yogyakarta. Meraih gelar S1 Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, pada tahun
1989 dan Master of Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) dari Cleveland
State University, Cleveland, Ohio, AS, pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai: Asisten
Deputi Urusan Informasi dan Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian BUMN sejak
2006; Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Staf Menteri Negara BUMN
(2006-2007); Staf Sekretaris Kementerian Negara BUMN (2004-2006); Staf Khusus BUMN
(2002-2004); BPPN (1999-2002); Kepala Seksi Pengawasan Usaha Patungan I Pertamina
BPKP (1995-1999); Ketua Tim Pemeriksaan Restitusi Pajak (1989-1990); Anggota Tim
Deputi Pengawasan Perminyakan dan Gas Bumi, Pertamina, BPKP (1983-1986).

68 Laporan Tahunan ADHI 2009


Murhadi, S.Sos, M.Si.
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1950 (59 tahun) di Surakarta.
Lulus AKABRI Darat pada tahun 1973 dan lulus SESKOAD pada tahun 1990. Meraih gelar
S1 Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Islam Malang pada tahun 2000 dan S2 Ilmu
Administrasi Negara dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2002. Menjabat sebagai
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jabatan
lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Bupati Kepala Daerah Tingkat II Probolinggo
(1998-2003); Asisten Logistik Kodam V Brawijaya (1997-1998); Kazidam V Brawijaya
(1995-1997); Pabandya 3/Devisa Paban II Ren Srenad (1993-1995); Kabag Inven Subdit
Binmatzi Ditziad (1991-1993); Gumil Golvdepnubika Pusdikzi (1990-1991); Pabanda
Renops Sops ABRI (1984-1990); Pasi II/Ops Yonzikon 12 (1981-1984); Dankiziban Yonzikon
12 (1979-1981); Paur Diklat Yonzikon 12 (1977-1979); Danton 1 KI.A. Yonzikon 12 (1974-
1977).

Amir Muin, BME, M.Sc.


Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 1 Desember 1943 (66 tahun) di
Bukittinggi. Memperoleh gelar BME dari Akademi Teknik PUTL jurusan Mesin Departemen
PUTL di Bandung pada tahun 1967. Meraih gelar M.Sc. dari Sekolah Tinggi Manajemen
Industri Departemen Perindustrian di Jakarta pada tahun 1974. Menjabat sebagai Komisaris
Independen Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang. Jabatan lain yang
pernah dipegang antara lain yaitu: Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara VIII
(2003-2008); Sekjen KPKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (2000-2004); Asisten Deputi
IV Menpan Urusan Evaluasi Tata Laksana dan Kinerja Pelayanan Publik (2000); Pembantu
Asisten Bidang Kebijaksanaan Menko Wasbangpan Urusan Kebijaksanaan PAN (1998-
2000); Pembantu Asisten Bidang Ketatalaksanaan Menpan Urusan Pelayanan Umum
(1989-1998); Kepala Bagian Analisa Hasil Pengawasan, Itjen. Dept. PU (1983-1989); Kepala
Sub. Bagian Analisa & Evaluasi Bagian Informasi & Tata Laksana Ditjen Bina Marga, Dept.
PU (1977-1983) .

Laporan Tahunan ADHI 2009 69


Profil Dewan Direksi

Bambang Triwibowo
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 Agustus 1953 (56 tahun) di Cilacap.
Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979
dan Sekolah Bisnis Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2001. Menjabat sebagai
Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2008 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai: Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP
(2004-2008); Direktur Teknik & Pemasaran PT PP (2002-2004); Kepala Divisi Operasi II
(1999-2002); Kepala Cabang PT PP (1992-1999); Manager di PT PP (1984-1992); Asisten
Dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta (1977-1979).

Indradjaja Manopol
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1958 (51 tahun) di Surabaya.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
pada tahun 1984. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006 sampai
dengan sekarang. Juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Realty dan sebagai
Representative Partner Adhi Oman LLC. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala
Cabang I Medan (2001-2006); Audit Supervisor (2000-2001); Manajer Pemasaran Adhimix
Precast (1998-2000); Manajer Pemasaran Adhi Beton (1991-1998); Kabag. Teknik Unit
Adhi Property (1991-1991); Manajer Teknik JO ADHIKMAS (1991-1991); Office Engineer
Proyek-Proyek di Sulawesi (1988-1991); Operation Manager Proyek-Proyek di NTT (1986-
1988); Kepala Proyek-Proyek di Jawa Timur (1979-1986).

Bambang Pramusinto
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di
Semarang. Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun
1983. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi II (2007-2010); Kepala
Cabang VII Balikpapan (2000-2007); Kepala Bagian Teknik merangkap Kepala Cabang
VIII Balikpapan (1998-2000); Koordinator Kepala Proyek-proyek Pengembangan Bandara
Pattim (1997-1998).

70 Laporan Tahunan ADHI 2009


M. Fauzan
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 8 April 1953 (56 tahun) di Gresik. Meraih
gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pada tahun 1978
dan S2 Manajemen dari STM Prasetiya Mulya pada tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Konstruksi I, Jakarta (1998-2001); Kabag/Manager SDM Divisi
Konstruksi I, Jakarta (1999-2001); Kepala Divisi ME, Jakarta (1996-2000); Kepala Divisi
Gedung, Jakarta (1996-1998); Kepala Divisi Konstruksi II, Jakarta (1996); Kepala Cabang
IV, Jakarta & Jawa Barat (1991-1996); Kepala Cabang merangkap Kabagtek Cabang V
& VI, Aceh & Sumut (1990-1991); Wakil Kepala Cabang V & VI (Aceh & Sumut) (1989-
1990); Kepala Bagian Teknik Cabang III, Semarang (1987-1990); Resident Engineer Cabang
Lampung (1979-1981); Resident Engineer Cabang Kalimantan Barat (1978-1979).

Supardi
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Maret 1958 (51 tahun) di Cirebon.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
pada tahun 1983 dan S2 dari STIE IBII pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Perekayasaan (2003-2006); Wakil Kepala Divisi Perekayasaan (2002-
2003); Kepala Divisi ME (2000-2003); Wakil Kepala Divisi ME (1996-2000); Kepala Bagian
Teknik (1991-1996); Kepala Proyek (1987-1991).

Laporan Tahunan ADHI 2009 71


Komite Audit

Ketua

Murhadi
Riwayat singkat Murhadi disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.

Anggota

Gatot Trihargo
Riwayat singkat Gatot Trihargo disajikan pada Profil Komisaris halaman 68.

Anggota

Erick
Dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1973 (36 tahun) di Jakarta, Lulusan S2
Manajemen Akuntansi dan S1 Ekonomi dan Hukum dari Universitas
Indonesia.

72 Laporan Tahunan ADHI 2009


Anggota

Slamet Widodo
Lulusan S1 Teknik Arsitektur Universitas Borobudur yang dilahirkan pada
19 Agustus 1973 (36 tahun) dengan pengalaman kerja selama 10 tahun
di beberapa perusahaan konstruksi.

Anggota

Syaiful
Lahir di Pariaman pada 15 Agustus 1958 (51 tahun). Lulus Sarjana STAN
Jakarta pada tahun 1989. Mengawali karir sebagai Auditor pemerintah di
BPKP (1981-2000). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara
XI (2006-sekarang). Anggota Komite Audit pada Perum Penjaminan Kredit
Indonesia (2006-sekarang). Konsultan Bidang Akuntansi dan Keuangan
pada RSAB Harapan Kita (2008-sekarang), RS Ananda Bekasi (2003-
sekarang), Institut Pertanian Bogor (2004-sekarang). Staf Ahli Dewan
Komisaris pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung
(2006-2007). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara VII
Bandar Lampung (2004-2006).

Laporan Tahunan ADHI 2009 73


Komite Kebijakan Corporate Governance

Ketua

Gatot Trihargo
Riwayat singkat disajikan pada profil Komisaris Halaman 68.

Anggota

AP Purnomo Widodo
Lahir 9 Agustus 1968 (41 tahun) di Semarang, meraih gelar MBA dari International
University of Japan (UIJ) Nagata tahun 2001. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah
di BPKP (1990-1999). Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Pusat Kompartemen Sektor
Publik tahun 2005-2008. Sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi konseptor,
penulis pedoman GCG dan quality assurance atas assessment GCG di BUMN.

Anggota

Bin Nahadi
Dilahirkan pada tanggal12 Februari 1976 (33 tahun) di Boyolali. Lulus sarjana dari STAN
tahun 1999, dilanjutkan dengan meraih gelar MBA dari University of The Thai Chamber
of Commerce Bangkok Thailand tahun 2005. Saat ini juga menjabat sebagai Pengajar
di STAN, Anggota Komite Audit PT Hutama Karya, Peneliti The Indonesia Economic
Intelligence.

74 Laporan Tahunan ADHI 2009


Komite Manajemen Risiko

Ketua

Murhadi
Riwayat singkat Murhadi, disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.

Anggota

Antonius Alijoyo
Kelahiran Jakarta 25 November 1963 (46 tahun), meraih gelar S2 dari
IPPM. Saat ini menjabat sebagai Asia Pasific Group Director of PRMIA,
anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Leading
Consultant di Indonesia bidang Corporate Governance dan Enterprise Risk
Management.

Anggota

Eddy F. Sinaga
Lahir di Siantar 10 Juni 1958 (51 tahun), meraih gelas S1 dari STAN.
Mengawali karir sebagai auditor pemerintah di BPKP. Kemudian bekerja
di BPPN sampai dengan tahun 2004 dengan posisi terakhir sebagai Senior
Vice President di Unit Aset Manajemen Investasi (AMI). Saat ini bekerja
sebagai konsultan swasta.

Laporan Tahunan ADHI 2009 75


Tata Kelola Perusahaan

Corporate Secretary Kepala Audit Internal

Kurnadi Gularso Budhi Hidayati


Lahir di Surabaya 26 Mei 1966 (43 tahun), lulusan Sarjana Teknik Lahir di Bandung pada tanggal 12 Februari 1956 (53 tahun). Lulus
Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan lulus S2 Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun
Bidang Strategic Management dari STM Prasetiya Mulya. Menjabat 1982. Menjabat sebagai Chief of Internal Audit sejak tahun 2010
sebagai Corporate Secretary sejak tahun 2004 sampai dengan sampai dengan sekarang. Auditor Internal pada Internal Audit/
sekarang. Komisaris PT Adhicon Persada (2009-sekarang). Direktur Satuan Pengawasan Intern (2003-2010). Manajer Pengendalian
Adhi MultiPower Pte. Ltd (2008-sekarang). Anggota Dewan dan Pembinaan Proyek Divisi P3T (1997-2003). Kasie Pengendalian
Pengawas Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008-2009). Direktur Proyek Cabang Semarang (1985-1992), Kasie Pengendalian dan
Teknik Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2005-2008). Regulator Pengawasan Sistem Mutu Divisi P3T (1992-1997). Mengawali karir
Member dari Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia, Presidium sebagai Estimator Cabang Semarang (1983-1985).
Forum Humas BUMN (2006-sekarang). Marketing Manager Divisi
Konstruksi II (2002-2004). General Manager Adhi Lao Precast
Corporation, Philippines (2001-2002). Kepala Bagian Teknik Divisi
Adhimix & Precast (1996-2001). Plant/Area Manager Unit Adhimix
& Precast (1991-1996). Mengikuti dan menjadi pembicara di
berbagai pelatihan dan seminar baik di dalam maupun luar negeri.

76 Laporan Tahunan ADHI 2009


Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tahunan
Laporan 2009
Tahunan ADHI 2009 77
Jaringan dan Alamat

Indonesia
Qatar
India
Philippines
Oman
Singapore

Kantor Pusat Divisi Konstruksi III Jl. Residen Abdul Rozak


Komp. Perum. Kebun Sirih Satelit
Jl. Dr. Mansyur No. 169 Blok A No.1
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Palembang 30114 - Indonesia
Jakarta 12510 - Indonesia Medan 20121 - Indonesia
P. +62 61 821 2607- 9 P. +62 711 813 449
P. +62 21 797 5312 F. +62 711 811 644
F. +62 21 797 5311 +62 61 821 5454
F. +62 61 821 2610 E. adhitgk@adhi.co.id
E. corsec@adhi.co.id Jl. Arief Rahman Hakim No. 38
E. adhimes@adhi.co.id
www.adhi.co.id Bandar Lampung 35132 - Indonesia
Jl. Babu Rahma No.7 Setui P. +62 721 708 966
Divisi Banda Aceh, NAD - Indonesia F. +62 721 708 964
P. +62 651 429 59
Jl. Tembok Baru No. 6
Divisi Konstruksi I F. +62 651 429 59
Bengkulu 38222 - Indonesia
Jl. Rambutan No. 27 P. +62 736 21662
Jl. Iskandarsyah Raya No. 65 A-B F. +62 736 21662
Pekanbaru 28294 - Indonesia
Jakarta 12160 - Indonesia
P. +62 761 561 330
P. +62 21 7278 8050
F. +62 21 7278 8051
F. +62 761 561 329 Divisi Konstruksi IV
E. adhipku@adhi.co.id
E. adhicons1@adhi.co.id
Jl. Gayung Kebonsari No. 167A
Jl. Khatib Sulaeman No. 68
Surabaya 60231 - Indonesia
Divisi Konstruksi II Padang 25135 - Indonesia
P. +62 31 828 7251
P. +62 751 705 2115
+62 31 829 1671
Jl. Ir. H. Juanda No. 39 F. +62 751 705 2115
+62 31 829 0910
Jakarta 10120 - Indonesia F. +62 31 829 0710
P. +62 21 345 5731 Jl. Blekok Raya No. 25
E. adhisub@adhi.co.id
F. +62 21 345 5730 Rt. 25/Rw. 08 Kota Baru
E. adhicons2@adhi.co.id Jambi - Indonesia
Jl. Pemuda No. 82
P. +62 741 410 64
Semarang 50133 - Indonesia
Jl. Cilaki No. 57 F. +62 741 410 64
P. +62 24 354 7455
Bandung 40114 - Indonesia +62 24 354 7456
P. +62 22 721 3346 +62 24 351 6474
+62 22 710 7205 F. +62 24 355 1911
+62 22 723 4156 E. adhisrg@adhi.co.id
F. +62 22 727 1605
E. adhibdg@adhi.co.id

78 Laporan Tahunan ADHI 2009


Jaringan dan Alamat

Divisi Konstruksi V Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 35-37


Pagesangan, Mataram
Anak Perusahaan
Jl. Milono No. 16 NTB - Indonesia
P. +62 370 626 894 PT ADHI REALTY
Balikpapan 76112 - Indonesia
F. +62 370 626 894 Gedung Adhi Graha Lt. 15 Suite 1503
P. +62 542 736 315
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56
F. +62 542 735 221
Jl. Cak Doko No. 6, Kupang Jakarta 12950 - Indonesia
E. adhibpn@adhi.co.id
NTT - Indonesia P. +62 21 526 4545
P. +62 380 838 228 F. +62 21 526 3535
Jl. Uray Bawadi No. 25
Pontianak - Indonesia F. +62 380 831 444 E. info@adhirealti.co.id
P. +62 561 734 860 E. adhikupang@telkom.net ADHI OMAN, LLC
F. +62 561 732 508 PO Box 1826, Postal Code 130,
Jl. Nusantara No. 1 Jl. Wolter Monginsidi Al Azaiba Block 38, Way 4011,
Loktabat Selatan RT. 001/RW. 01, Passo Building 847, Suite 106, Plot No. 435/19
Banjarbaru - Indonesia Maluku - Indonesia North Ghubrah, Muscat,
P. +62 511 477 3424 P. +62 911 361 036 Sultanate of Oman
F. +62 511 477 3424 F. +62 911 361 036 P. +968 2449 4710
F. +968 2449 5367

Divisi Konstruksi VI Divisi EPC E. adhioman@omantel.net.om

Jl. Letjen. Hertasning B II/02 Jl. Iskandarsyah I No. 8, Kebayoran Baru ADHI MULTIPOWER Pte. Ltd
Makassar 90222 - Indonesia Jakarta 12160 - Indonesia 20 Mactaggart Road #07-02
P. +62 411 867 176 P. +62 21 7279 6567 Singapore 368079
+62 411 867 183 F. +62 21 7279 6568 P. +65 6256 7790
F. +62 411 862 212 E. epc@adhi.co.id F. +65 6254 5487
E. adhimks@adhi.co.id
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18
Divisi Internasional Jakarta 12510 - Indonesia
Perum. Vuria Indah Jalur V No. 225
Jayapura - Indonesia P. +62 21 797 5312
P. +62 967 588 346 Indonesia F. +62 21 797 5311
F. +62 967 588 346 Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Lt. 3
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 21 7130 0707 PT ADHICON PERSADA
Jl. Camar No. 82 HBM Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18
Sorong - Indonesia F. +62 21 7918 2927
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 951 329 828 E. adhi.international@adhi.co.id
P. +62 21 797 4523
F. +62 951 329 828 +62 21 797 4524
Qatar F. +62 21 797 4525
Jl. Nusantara IV Trikora, Wosi Dalam PO Box 55126, Doha - State of Qatar E. adhicon@adhi.co.id
Manokwari - Indonesia Ramanda Signal Area
P. +62 986 212 269 Al-Mana Building, 2nd Floor, Office #6
F. +62 986 212 269 P. +974 437 6286 PT DURI INDAH RAYA
Jl. Tuanku Tambusai No. 459 B
F. +974 431 4467
Jl. Istiqlal Lingkungan II No. 78 Pekan Baru - Riau
Kampung Arab, Manado - Indonesia P. +62 761 659 99
P. +62 431 852 893 India F. +62 761 650 88
F. +62 431 852 893 Plot No. N3/3 IRC Village, Nayapali E. matos_duri@yahoo.co.id
Bhuneswar fi 751015
Orissa, India Jl. Jendral Sudirman
Divisi Konstruksi VII P. +91 9938 748 988 Komp. Duri Indah Raya Kav. 109
Duri Riau - Indonesia
Jl. Merdeka VIII/6, Denpasar P. +62 765 597 888
Bali 80235 - Indonesia Philippines
#6A, Church Street, Grace Village F. +62 765 597 733
P. +62 361 244 722 - 3
+62 361 246 197 Quezon City - The Philippines
F. +62 361 246 196 P. +632 367 9943
E. adhidps@adhi.co.id F. +632 367 9984

Laporan Tahunan ADHI 2009 79


Tanggung Jawab Pelaporan

Kebenaran isi Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Dewan
Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing di bawah ini.

DEWAN KOMISARIS

Ir. Imam Santoso Ernawi, MCM, M.Sc.


Komisaris Utama

Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA Gatot Trihargo, Ak., MAFIS


Komisaris Komisaris

Murhadi, S.Sos., M.Si. Amir Muin, M.Sc.


Komisaris Independen Komisaris Independen

DIREKSI

Bambang Triwibowo
Direktur Utama

Indradjaja Manopol Bambang Pramusinto


Direktur Operasi I Direktur Operasi II

M. Fauzan Supardi
Direktur Pengembangan Usaha Direktur Keuangan & SDM

80 Laporan Tahunan ADHI 2009

Anda mungkin juga menyukai