Ar Adhi 2009
Ar Adhi 2009
Percepatan Pertumbuhan
Tahun 2009 membawa tantangan yang tidak kecil bagi perekonomian dunia termasuk
perekonomian Nasional yang mencatat tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang
lebih rendah daripada pertumbuhan PDB tahun sebelumnya. Namun bagi beberapa sektor
industri, termasuk sektor industri konstruksi dan infrastruktur, tahun 2009 juga menawarkan
Selaku pelaku usaha terkemuka di bidang jasa konstruksi, rekayasa serta investasi
infrastruktur, ADHI berhasil memanfaatkan peluang usaha di tahun 2009 tersebut untuk
dalam juta rupiah, kecuali dinyatakan lain 2009 2008 2007 2006 2005
Laba (Rugi) Proyek Kerja Sama 96.401 28.248 38.513 34.160 39.932
Laba (Rugi) Kotor Sesudah Proyek Kerja Sama 751.880 572.521 495.456 436.987 350.236
Laba (Rugi) Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi 429.983 258.715 309.492 287.544 225.722
Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rupiah penuh) 94.20 46,04 61,96 53,06 43,26
Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan 9.673 15.620 14.121 3.737 4.069
Jumlah Saham Beredar (ribu saham) 1.757.225 1.769.847 1.801.320 1.801.320 1.801.320
Dividen per saham (Rupiah penuh) 11,51 15,04 12,98 10,61 25,96
(milliar Rp)
8.000 7.714 Pendapatan Usaha
7.000 7.059
1500 350
1200 280
900
‘08 ‘09 210
Juta Saham
Rupiah
600 140
300 70
0 0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Harga Volume
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Kuartal 2009 dan 2008
2009 2008
Kuartal Q4 Q3 Q2 Q1 Q4 Q3 Q2 Q1
Tertinggi (Rp) 490 490 475 315 290 610 730 1.390
Terendah (Rp) 390 405 285 250 150 265 580 710
Penutupan (Rp) 410 460 425 275 270 340 600 780
Volume (juta saham) 572 432 783 335 335 221 443 163
* Nisbah
Krisis ekonomi dan keuangan global usaha melakukan inovasi pada metode negeri yang sumber dananya jelas.
tahun 2008 tidak memberikan dampak pelaksanaan pekerjaan. Tentunya keputusan pengambilan proyek
yang signifikan terhadap PT Adhi Karya tersebut telah melalui kajian risiko dan
(Persero) Tbk. (ADHI). Pada tahun 2009 Dihadapkan pada berbagai tantangan tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip
ADHI membukukan kinerja kokoh serta ketidakpastian yang mewarnai tata kelola perusahaan yang baik.
dengan mencetak Laba Bersih sebesar Rp dunia usaha dewasa ini, kemampuan
165,5 miliar, naik 103,07% dari Tahun menghasilkan pendapatan yang Tata kelola perusahaan yang baik, yaitu
2008, dan Pendapatan Usaha sebesar berkesinambungan (sustainable income) pengelolaan perusahaan berdasarkan
Rp7,715 triliun naik sebesar 16,19% dari semakin menjadi tuntutan dan prioritas prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
tahun 2008. setiap kegiatan Perseroan. Terhadap pertanggungjawaban, kewajaran serta
prospek usaha yang disampaikan oleh kemandirian semakin melembaga untuk
Beberapa faktor yang meningkatkan Direksi, Dewan Komisaris berpendapat membentuk budaya kerja ADHI di
kinerja ADHI, antara lain efisiensi bahwa ke depan Perseroan harus lebih semua jajaran insan Perseroan. Untuk
biaya produksi sebesar 0,3% dan selektif dalam memilih proyek dengan itu, seluruh unsur Perseroan di bawah
penghematan biaya usaha sebesar 0,3% mengutamakan pada proyek di dalam kepemimpinan Direksi dan pengawasan
serta ada peningkatan laba proyek kerja
sama menjadi Rp96 miliar dari tahun
2008 sebesar Rp28 miliar. Disamping itu, Peningkatan Laba Berkualitas
ADHI juga mampu menekan Bunga Bank
dari tahun 2008 sebesar 1,6% menjadi 165
1,4% tahun 2009 dengan meningkatkan
: 21%
kesehatan cash flow Perseroan, yang
CAGR*
pada gilirannya dapat meraih Laba Bersih
yang berkualitas (quality of earning). 111
95
Kami menilai usaha dan kebijakan yang 77 81
Indonesian Financial Reporting Award CEO BUMN Award 2006 Zero Accident Achievement
(IFRA) 2008
ADHI sebagai pemenang IFRA 2008 untuk Direktur Utama ADHI memperoleh Penghargaan yang diberikan oleh
kategori Industri Kontruksi dari FEUI, penghargaan untuk kategori CEO on PT Chevron Pacific Indonesia kepada ADHI
Bapepam-LK, dan Bisnis Indonesia. Innovation Management dari BUMN dan CEO atas prestasinya yaitu 20 Million Safe Work
BUMN Award. Hours dengan DAFW Incidence Rate: 0
untuk periode Maret 2007 - Mei 2008.
Dikeluarkan oleh Occupational Health and Safety Management Dikeluarkan oleh United Register Standard
United Register Standard Service pada System dikeluarkan oleh United Register Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan
tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai Standard Service pada tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku sampai dengan 27 Juli 2012.
dengan 27 Juli 2012. berlaku sampai dengan 27 Juli 2012.
ADHI menyelesaikan Pembelian Kembali Penganugerahan GCG Award 2009 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
(Buyback) Saham ADHI tahap I yang sebagai pemenang the Best Disclosure & meresmikan Jembatan Suramadu yang
telah dimulai sejak 13 Oktober 2008. Transparency. Acara ini diselenggarakan dikerjakan oleh Consortium of Indonesia
Jumlah saham yang di-buyback adalah oleh IICD bekerja sama dengan Majalah Contractors (CIC), gabungan dari
40.001.000 saham atau senilai Rp8,714 Business Review di Denpasar, Bali. beberapa kontraktor nasional dimana
miliar. ADHI sebagai leader.
23 Januari
13 Mei 11 Juni
28 April
Penganugerahan Indonesia’s Most Penghargaan Indonesian Quality Award ADHI berpartisipasi dalam acara Investor
Admired Company (IMAC) 2009 dengan (IQA) 2009 untuk kategori “Early Summit and Capital Market Expo 2009
predikat “The Best in Building and Improvement” dari IQA Foundation. di Jakarta.
Managing Corporate Image” dari
Frontier Consultant bekerja sama dengan
majalah BusinnesWeek
1 Desember
Visi 2011
Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra pilihan dalam bisnis jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa
negara terpilih.
Misi 2007-2011
Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan:
1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan.
2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan kapabilitas
dalam jasa investasi secara selektif.
3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private-Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif-
inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pengembangan kemanusiaan.
Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang bagus sehingga ADHI bertekad
untuk menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi. Bidang EPC ke depan akan semakin berkembang demikian pula dengan bidang Investasi.
Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan perundangan yang mendukung kerja sama investasi (skema Public-Private-Partnership) di
bidang infrastruktur, sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan Investasi. ADHI menyadari
bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI akan berperan aktif dalam program CSR.
Prinsip-prinsip ADHI
Nilai-nilai Perusahaan
Dalam rangka menciptakan nilai (value creation), ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena
itu, dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan yang menggunakan kekuatan nama “ADHI”, dan sebagai hasilnya dirumuskanlah ADHI
Principles yang memiliki nilai:
Advanced, berarti menjadi Determined, berarti tegas, Humane, berarti memiliki Inspiring, maksudnya
maju dan terdepan dalam berkemauan keras, teguh, kepedulian dan empati memberikan inspirasi kepada
pikiran (mind), perasaan (heart) fokus dan konsisten dalam dalam menjalankan operasi rekan sejawat, pelanggan, dan
dan jiwa/spiritual (spirit). menghasilkan Quality, Cost, perusahaan dengan menjaga pemegang saham (inspiring
Delivery (QCD) di bidang lingkungan hidup sekitar to the people, customer and
konstruksi, menjunjung tinggi (preserving environment), shareholder).
nilai-nilai Health, Safety and berkomitmen mendukung
Environment (HSE) di jasa upaya pengembangan
perekayasaan, dan memegang komunitas (supporting
prinsip nilai-nilai tata kelola community development) dan
perusahaan (Good Corporate memelihara kelangsungan
Governance) di investasi. hidup dunia (promoting
sustainable world).
Top Talents
Kekuatan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh kekuatan sumber daya manusia
di dalamnya. ADHI sebagai perusahaan jasa konstruksi sangat menjaga dan selalu
meningkatkan kekuatan kompetensi sumber daya manusia yang merupakan ujung penggerak
bisnis utama. Untuk menghasilkan sumber daya manusia handal, ADHI memulainya dengan
melakukan proses rekrutmen secara terstruktur. Dilanjutkan dengan program pelatihan dan
pengembangan karyawan yang tepat sasaran, sehingga akan berdampak pada peningkatan
motivasi dimana setiap karyawan akan memberikan kontribusi terbaik mereka untuk
perusahaan.
Sejak awal, perusahaan telah Pada akhir tahun 2009, jumlah karyawan pengembangan SDM ditujukan
melakukan pemetaan kompetensi tetap ADHI sebanyak 1.853 orang, yang bukan hanya kepada karyawan tetapi
karyawannya melalui kombinasi sebagian besar (76%) berlatar belakang juga kepada pimpinan Perseroan.
antara kinerja dan budaya kerja yang pendidikan teknik. Pengembangan untuk para pimpinan
tercermin pada perilaku, sehingga lebih menitikberatkan pada aspek-aspek
dapat lebih sesuai dengan kebutuhan Program strategis dan wawasan ke depan. Begitu
yang nyata. Sedangkan untuk melihat Pengembangan SDM pula kesempatan untuk meraih jenjang
iklim organisasi, perusahaan telah karir setinggi-tingginya maupun dalam
melaksanakan survey keterikatan Untuk meningkatkan kompetensi mengikuti program pengembangan,
karyawan (Engagement Survey) yang karyawannya, ADHI melakukan ADHI tidak membeda-bedakan gender,
dilanjutkan dengan penyusunan dan bermacam pengembangan dan status maupun kekurangan fisik setiap
pelaksanaan program peningkatannya. pelatihan baik dilaksanakan secara karyawan untuk tetap mempunyai hak
internal melalui On the Job Traning/ dan kesempatan yang sama.
Untuk menjaga kesinambungan magang, penambahan tanggung jawab
ketersediaan SDM yang kompeten dan (enrichment), coaching dan counseling Penyempurnaan kesisteman SDM yang
sekaligus memiliki keterikatan yang dsb. yang lebih menitikberatkan pada telah dimulai sejak tahun 2007 masih
tinggi terhadap perusahaan, setiap peningkatan keterampilan teknis. Selain terus dikembangkan. Pada tahun 2009
tahap dari proses pengelolaan SDM itu, untuk menambah dan meningkatkan telah dilakukan penyempurnaan lebih
yang dimulai dari desain organisasi, wawasan serta kompetensi manajerial, mendalam tentang Organisasi, Job
perencanaan, rekrutmen/seleksi, diupayakan melalui pengembangan Description, Job Requirement dan Sistem
penempatan, pengembangan sampai secara eksternal. Penilaian Kinerja.
dengan berakhirnya hubungan kerja,
selalu dimasukkan faktor produktivitas Program pengembangan SDM Pelatihan
dan keterikatan. Dengan demikian yang dilaksanakan pada tahun
kompetensi ADHI dapat selalu meningkat 2009 merupakan kelanjutan dari Program pelatihan dan pengembangan
dari waktu kewaktu guna menjawab pengembangan program yang dilakukan karyawan yang dilakukan ADHI secara
tantangan dalam kompetisi yang ada. pada tahun sebelumnya. Program berkesinambungan, akan melahirkan
19 18
1.183 214 1.162 212
435 426
2009 2008
27 23
962 964
647 626
2009 2008
217 205
592 551
2009 2008
367 342
Struktur Organisasi
Direktur utama
Bambang Triwibowo
Sekretaris
audit internal
Perusahaan
Budhi Hidayati
Kurnadi Gularso
direktur
direktur direktur direktur
PENGEMBANGAN
operasi i operasi iI keuangan & SDm
USAHA
Indradjaja Manopol Bambang Pramusinto Supardi
M. Fauzan
DEPARTEMEN
divisI divisI departemen
RISET dan anak
konstruksi i konstruksi II keuangan
PENGEMBANGAN perusahaan
Teuku Bagus MN Djoko Prabowo Anis Anjayani
Ferry Febrianto
divisI departemen
divisI departemen
konstruksi III akuntansi
konstruksi v penunjang operasi
Wijaya Iman Santosa Adriyanto Karyo
Hadi Bagus Mudjaka A. Tharmuzie Romlie
Utomo
departemen
divisI divisI sistem
departemen sdm
konstruksi vi konstruksi Iv manajemen
Amrozi Hamidi
Imam Baehaki Ipuk Nimpuno DAN it
Triyoni
divisi
internasional
M. Aprindi
Keterangan:
*Program buy back
Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% Atau Lebih per 31 Desember 2009
Keterangan:
*Program buy back
Program EMBO terlaksana sebesar Pasar yang Berpotensi Krisis, Perseroan Perseroan merencanakan untuk
maksimal 49% dari seluruh jumlah melakukan pembelian kembali (buy melakukan pembelian kembali saham
saham Perseroan yang telah ditempatkan back) saham ADHI untuk periode ADHI sebanyak-banyaknya 320.263.000
dan disetor penuh. Saham EMBO 13 Oktober 2008 – 12 Januari 2009 (tiga ratus dua puluh juta dua ratus
ditetapkan untuk di-lock-up sampai sebanyak 40.001.000 saham atau senilai enam puluh tiga ribu) saham. Dan
dengan secepat-cepatnya akhir triwulan Rp8.705.681.000,- (delapan miliar tujuh sampai dengan akhir periode, ADHI telah
II tahun 2006 dan berdasarkan SK ratus lima juta enam ratus delapan puluh melakukan pembelian kembali saham
Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. No: satu ribu rupiah). sebanyak 4.093.500 saham atau senilai
014-6/026 tanggal 15 Juni 2006 lock-up Rp1.044.052.500,- (satu miliar empat
tersebut telah dibuka pada tanggal 3 Juli Perseroan melaksanakan Pembelian puluh empat juta lima puluh dua ribu
2006. Kembali Saham tahap kedua pada lima ratus rupiah). Sehingga total realisasi
periode 23 Januari 2009 – 22 April pembelian kembali saham (buy back)
Pada Oktober 2008, ADHI melakukan 2009, mengingat penggunaan dana ADHI selama periode 13 Oktober 2008
pembelian kembali saham. Berpedoman pembelian kembali saham tersebut sampai dengan 12 Januari 2009 dan
Peraturan Bapepam No.XI.B.3 tentang belum digunakan secara maksimal serta periode 23 Januari sampai dengan 22
Pembelian Kembali Saham Emiten memperhatikan kondisi pasar yang masih April 2009 adalah sebanyak 44.094.500
atau Perusahaan Publik dalam Kondisi belum menunjukan perbaikan yang saham atau senilai Rp9,749 miliar.
signifikan.
Kronologis
Deskripsi Jumlah Saham Penerbitan dan
Jumlah Saham diterbitkan (A) 1.801.320.000 Pencatatan
Buyback
Obligasi
• Periode I : (13/10/2008 - 12/01/2009) 40.001.000 Obligasi IV ADHI Tahun
• Periode II : (23/01/2009 - 22/04/2009) 4.093.500 2007
Perseroan telah menerbitkan
Total Buyback (B) 44.094.500 Obligasi IV ADHI tahun 2007 sebesar
Jumlah Saham beredar setelah Buyback (A)-(B) 1.757.225.500 Rp375.000.000.000,- dengan bunga
tetap sebesar 11% per tahun. Jangka
Harga rata-rata perolehan Buyback Rp221
waktu Obligasi IV ADHI ini adalah
lima tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 dicatatkan dan diperdagangkan pada Negative Outlook tersebut dikarenakan
sampai dengan 6 Juli 2012. Rencana Bursa Efek Indonesia. dispute atas proyek Qatar yang
penggunaan dan hasil obligasi ini adalah diperkirakan akan berdampak negatif
untuk refinancing dan modal kerja. PT Pefindo telah melakukan terhadap ADHI. Namun pencapaian
pemeringkatan atas Obligasi IV ADHI kinerja tahun 2009 telah jauh melampaui
Sukuk Mudharabah I Tahun 2007 dan Sukuk Mudharabah I target begitu pula diharapkan pada
ADHI Tahun 2007 ADHI Tahun 2007 dengan hasil: idA– tahun-tahun mendatang, sehingga hasil
Bersamaan dengan penerbitan Obligasi IV (Single A Minus; Stable Outlook) dan pemantauan pemeringkatan berikutnya
ADHI, Perseroan juga menerbitkan Sukuk idA(Sy)– (Single A Minus Syariah; Stable dapat jauh lebih baik.
Mudharabah I ADHI tahun 2007 sebesar Outlook).
Rp125.000.000.000,- dengan nisbah Sampai dengan akhir tahun buku 2009
pemegang Sukuk sebesar 76,39%, Hasil pemantauan pemeringkatan untuk tidak ada tindakan korporasi terhadap
Jangka waktu Sukuk ini adalah lima periode 16 September 2009 – 1 Juni penerbitan obligasi dan sukuk tersebut
tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 sampai 2010 yang dilakukan oleh PT Pefindo, sehingga sejak awal pencatatan hingga
dengan 6 Juli 2012 Rencana penggunaan atas Obligasi IV ADHI Tahun 2007 saat tsb. tidak ada perubahan atas
dana hasil Sukuk ini seutuhnya untuk mendapat peringkat idA– (Single A jumlahnya.
modal kerja. Minus; Negative Outlook) dan Sukuk
Mudharabah I ADHI tahun 2007
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk mendapat peringkat idA(Sy)– (Single A
Mudharabah I ADHI Tahun 2007 telah Syariah Minus; Negative Outlook).
Penjamin Pelaksana Emisi PT Ciptadana Sekuritas Citra Graha 8th Floor, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950.
Akuntan Publik Soejatna, Mulyana & Rekan Ruko Taman Meruya Blok M/78, Jakarta 11620.
Konsultan Hukum Gani Djemat & Partner Gani Jemat Plaza 8th Floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Pusat.
Notaris Imas Fatimah, SH. Wisma Danamon Aetna Life 9th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 45-46, Jakarta Pusat.
Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.
LEMBAGA PENUNJANG OBLIGASI IV ADHI TAHUN 2007 DAN SUKUK MUDHARABAH I ADHI TAHUN 2007
Penjamin Pelaksana Emisi PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri 28th Floor, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190.
Wali Amanat PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega, 16th Floor, Jl. Kapten Tendean Kav. 12 -14A Jakarta 12970.
Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan Wisma Staco, 3rd Floor, Suite D, Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta 12870.
Konsultan Hukum Priyadi & Co. Rasuna Office Park IO-10, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta 12960.
Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH. Jl. Panglima Polim V/11, Jakarta 12160.
Perusahaan Pemeringkat Efek PT PEFINDO Setiabudi Atrium 8th Floor, suite 809-810 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia.
Kantor Akuntan Publik Husni, Mucharam dan Rasidi Komplek Perkantoran Royal Palace Blok C-18 Jl. DR. Soepomo, SH., No. 178 A, Jakarta 12780.
Notaris DR. A. Partomuan Pohan, SH., LL.M. Jl. Wolter Mongonsidi No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta 12110.
Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club annex, Jl. Jend. Sudirman 34, Jakarta 10220.
struktur perseroan
beyond construction
PT Adhi Realty Adhi Oman LLC PT Adhicon Adhi MultiPower PT Duri Indah
Persada Pte. Ltd. Raya
Pengembang, serta Jasa Konstruksi, serta
kegiatan yang usaha terkait lainnya. General Trading.
Jasa Konstruksi, serta Properti serta kegiatan
berhubungan dengan Muscat, Oman Singapore
usaha terkait lainnya. usaha terkait.
Realti. ADHI 70,00% ADHI 100,00%
Jakarta, Indonesia Pekanbaru, Riau
Jakarta, Indonesia
ADHI 99,00% ADHI 90,00%
ADHI 97,93%
PT Indonesia PT Jakarta
Transit Central Monorail
Beroperasi
Belum Beroperasi
Tinjauan Umum
Dihadapkan pada berbagai tantangan demikian bisnis Jasa Konstruksi masih Tinjauan Keuangan
serta ketidakpastian yang mewarnai menjadi pilihan utama Perseroan sebagai
dunia usaha dewasa ini, kemampuan core bussines. Produksi
menghasilkan pendapatan yang Total Kontrak, termasuk Proyek Kerja
berkesinambungan (sustainable Income) Perseroan berusaha fokus pada Growth Sama, yang dikerjakan Perseroan
semakin menjadi tuntutan dan prioritas yang diimbangi dengan upaya melakukan di tahun 2009 adalah sebesar
setiap kegiatan Perseroan. Ke depan efisiensi yang dapat meningkatkan Rp14.760.070 juta, naik 9,12% dari
diharapkan Perseroan akan lebih competitiveness Perseroan. Untuk tahun 2008.
selektif dalam memilih proyek, dengan mencapai hal tersebut, Perseroan
mengutamakan pada proyek di dalam bertekad meningkatkan kinerja internal Dengan komposisi diantaranya
negeri yang sumber dananya jelas. dengan membentuk tim khusus Rp8.133.318 juta (55,10%) merupakan
Tentunya keputusan pengambilan proyek yang fokus pada upaya peningkatan sisa kontrak tahun 2008 dan
tersebut telah melalui kajian risiko dan efisiensi, peningkatan kompetensi Rp6.626.752 juta (44,90%) adalah murni
tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip SDM, dan efisiensi biaya bunga dengan kontrak tahun ini.
tata kelola perusahaan yang baik. meningkatkan kesehatan cash flow
Perseroan. Salah satu targetnya adalah Perolehan kontrak baru tahun 2009
Perseroan pun menyadari bahwa dengan meningkatkan turn over dan dihasilkan diantaranya dari pekerjaan
persaingan di dunia bisnis semakin tinggi, menurunkan tingkat collection period. Infrastruktur jalan dengan diperolehnya
begitu pun pada usaha jasa konstruksi Proyek SOR Gedebage Bandung
yang menjadi core bussines Perseroan. Perseroan dalam Tahun Buku 2009 telah dengan nilai kontrak Rp451 miliar,
Bisnis ini juga mempunyai risiko dengan mampu meningkatkan kinerjanya, hal ini Taxiway Bandara Kuala Namu dengan
berbagai kompleksitas usaha, untuk itu tampak dengan dicapainya Pendapatan nilai kontrak Rp382 miliar, Jalan Tol
Perseroan mencoba untuk melakukan Usaha Tahun Buku 2009 sebesar Rp7,715 Semarang-Bawen dengan nilai kontrak
terobosan baru menciptakan unit bisnis triliun atau meningkat 16,18% dari Rp374 miliar, Kuningan City dengan nilai
lain yang lebih memberikan imbal yang sebelumnya serta Laba Bersih Tahun 2009 kontrak Rp252 miliar, pengadaan dan
cukup tinggi dan risiko yang rendah sebesar Rp165,5 miliar atau meningkat pemasangan ME Bandara Kuala Namu
dengan melakukan diversifikasi usaha 103,15% dari tahun sebelumnya. dengan nilai kontrak Rp180 miliar
yaitu yaitu EPC dan Investasi. Walaupun
Segmen Usaha Pendapatan Usaha 2009 Persentase Pendapatan Usaha 2008 Persentase
Jasa Konstruksi 6.800.697 88,15 5.996.273 91,31
EPC 215.348 2,79 300.098 4,52
Investasi 698.569 9,06 343.571 5,37
TOTAL 7.714.614 100,00 6.639.942 100,00
6.0
6.2
7.9 38.9 9.8
10.9
18.9 42.6
2009 2008
30.5
28.3
kenaikan Piutang Usaha 19,42% dan Rp33.065 juta (8,84%) PT PLN penurunan persediaan Gedung
Piutang Prestasi 19,46%. (Persero), Rp28.935 juta (7.74%) Menara MTH di Jalan MT Haryono
a. Kas dan Setara Kas Departemen Pekerjaan Umum, dan sebesar Rp34.665 juta, meskipun
Pos ini terdiri dari Kas sebesar Rp21.007 juta (5.62%) Pemerintah ada juga kenaikan persediaan atas
Rp26.117 juta dan Rp280.785 juta Daerah Provinsi. Gedung Mandau Town Square
Setara Kas dalam Simpanan Giro dan sebesar Rp51.806 juta dan kenaikan
Berjangka. Komposisi Simpanan Giro Sedangkan porsi Pihak Ketiga persediaan Apartemen Salemba
dan Berjangka ini adalah 87,45% diantaranya adalah Rp48.996 sebesar Rp26.754 juta yang
Rupiah, 8,84% USD, 3.70% Real juta (13,10%) Tilal Development merupakan reklasifikasi dari biaya
Oman, dan sisanya 0,0043% dalam Company LLC, Rp32.972 juta dibayar dimuka.
mata uang Riyal Qatar dan Yen. Pos (8,82%) PT Cakrawala Bumimandala,
Setara Kas ini tersebar di 27 Bank dan Rp15.583 juta (4,17%) PT Zelan Aktiva Tidak Lancar
yang berbeda dengan Suku Bunga Priamanaya. Di tahun 2009, Aktiva Tidak Lancar
rata-rata 5% - 10%. Kas dan Setara Perseroan turun sebesar 10,01%,
Kas mengalami penurunan 15,90% d. Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja menjadi Rp425.088 juta. Hal ini
dari Rp364.904 juta pada tahun Tagihan Bruto Pada Pemberi Kerja dikarenakan adanya koreksi Aktiva Pajak
lalu, hal ini terjadi karena digunakan meningkat sebesar Rp310.589 Tangguhan sebesar Rp47.773 juta akibat
untuk pembayaran operasional juta (19,46%) dari tahun 2008 penerapan PPh final jasa konstruksi
proyek. Rp1.596.244 juta menjadi dan adanya penjualan aktiva tanah,
Rp1.906.832 juta di 2009. Komposisi bangunan beserta peralatan pabrik yang
b. Piutang Usaha di tahun 2009, sebesar Rp964.937 ada di Cibitung yang masih mempunyai
Kenaikan Piutang Usaha 19,42% juta (50,60%) merupakan Tagihan nilai buku Rp.15.602 juta dengan harga
dari tahun lalu Rp1.116.259 juta Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak yang jual sebesar Rp60.000 juta.
menjadi Rp1.333.081 juta (net) Mempunyai Hubungan Istimewa,
di tahun ini tentunya berkaitan diantaranya kepada Departemen Total Kewajiban
dengan peningkatan Pendapatan Pekerjaan Umum Rp328.640 juta Total Kewajiban Perseroan di 2009
Usaha Perseroan. Komposisi Piutang (17,23%), PT Angkasa Pura (Persero) sebesar Rp4.888.581 juta terdiri dari
Usaha di tahun ini terdiri dari Rp164.725 (8,64%), Pemerintah Rp4.352.268 juta (89,03%) Kewajiban
26,44% Pihak yang Mempunyai Daerah Provinsi Rp90.075 (4.72%), Lancar dan Rp536.313 juta (10,97%)
Hubungan Istimewa dan 73,56% Rp64.717 juta (3,39%) PT PLN Kewajiban Jangka Panjang. Total
Pihak Ketiga. Di tahun 2009 ini (Persero) dan Rp59.548 juta (3,12%) Kewajiban Perseroan meningkat 8,02%
Perseroan mencadangkan Rp72.883 PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dari tahun 2008 Rp4.525.469 juta
juta sebagai Penyisihan Piutang sedangkan sebesar Rp941.895 juta menjadi Rp4.888.581 juta.
Ragu-ragu. Dari Rp72.883 juta ini, (49,40%) merupakan Tagihan Bruto
91,77% -nya berasal dari Piutang Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga Kewajiban Lancar
Usaha Pihak Ketiga. Selanjutnya, yang diantaranya adalah kepada Di tahun 2009, Kewajiban Lancar
untuk penghapusan Piutang Tak Al Habtoor Engineering Enterprises Perseroan Meningkat 9,82% menjadi
Tertagih hanya bisa dilakukan setelah LLC Rp221.846 juta (11,63%), Rp4.352.268 juta. Komposisi dari
mendapat persetujuan dari Dewan Tilal Development Company Kewajiban Lancar Perseroan ini adalah
Komisaris. LLC Rp147.373 (7,73%), sebesar Hutang Usaha 65,48%, Hutang Bank dan
Rp105.362 juta (5,53%) PT Jakarta Non Bank 8,13%, Hutang Pajak 1,10%,
c. Piutang Retensi Monorail, sebesar Rp96.571 juta Pendapatan Diterima Dimuka 2,15%,
Dibandingkan dengan tahun (5,06%) PT Chevron Pacific Indonesia Uang Muka Kontrak 12,60%, Biaya
2008, Piutang Retensi Perseroan dan sebesar Rp 87.876 juta (4,61%) Masih Harus Dibayar 5,73%, Bagian
mengalami kenaikan 21,91% kepada PT Putra Pratama Sukses. Kewajiban Jangka Panjang Yang Akan
menjadi Rp373.942 juta di tahun Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 3,21%,
2009. Sebesar Rp147.031 juta e. Persediaan dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 1,60%.
(39,32%) adalah Piutang Retensi Penurunan Persediaan dari tahun Pos-pos yang mengalami peningkatan/
kepada Pihak Yang Mempunyai lalu sebesar 15,95% dari Rp606.988 penurunan lebih dari 20% adalah Hutang
Hubungan Istimewa dan Rp226.911 juta menjadi Rp510.174 juta di Usaha naik 20,98%, Hutang Bank dan
juta (60,68%) kepada Pihak Ketiga. 2009. Komponen terbesar dalam Non Bank naik 62,83%, Pendapatan
Rincian Piutang Retensi kepada penurunan ini adalah pemakaian Diterima di muka naik 70,87%, Uang
Pihak Yang Mempunyai Hubungan bahan baku proyek konstruksi Muka Kontrak turun 40,77%, Biaya
Istimewa diantaranya adalah sebesar Rp125.830 juta dan Masih Harus Dibayar naik 38,69% dan
Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Saldo Uang Muka yang cukup besar Hak Minoritas Anak
Akan Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun diantaranya adalah Uang Muka Perusahaan
naik 33,05%. Kontrak atas Proyek PLTU Lampung Hak Minoritas Anak Perusahaan di
a. Hutang Usaha Rp156.218 juta (28,48%) dari total tahun 2009 sebesar Rp9.673 juta,
Hutang Usaha Perseroan pada saldo Uang Muka Kontrak 2009, Al turun 38,07% dari tahun 2008 sebesar
2009 sebesar Rp2.849.718 juta, Madina Real Estate (ADHI Oman) Rp15.620 juta. Penurunan Hak Minoritas
meningkat 20,98% dari tahun 2008 Rp88.208 juta (16,08%), Pasar Atas Anak Perusahaan berasal dari PT
yang nilainya Rp2.355.605 juta. Tanah Abang Blok B Rp28.823 Duri Indah Raya turun sebesar Rp3.677
Berdasarkan Sifat Hubungannya, juta (5,25%), Jalan Tol Semarang - juta, ADHI – Oman LLC turun sebesar
Hutang Usaha Perseroan terdiri dari Bawen Thp I Rp23.210 juta (4,23%), Rp2.680 juta, PT Adhi Realty naik
Hutang Usaha Pada Pihak Hubungan dan Kuningan City Rp22.281 juta sebesar Rp381 juta dan PT Adhicon
Istimewa 4,50%, dan Hutang Kepada (4,06%). Sedangkan penurunan Persada naik sebesar Rp28 juta.
Pihak Ketiga 95,5%. yang cukup besar adalah Uang
b. Hutang Bank Muka Kontrak PLTU Lampung Ekuitas
Hutang Bank meningkat cukup besar sebesar Rp97.440 jt (38,41%), BRR Ekuitas Perseroan meningkat 25,15%
yakni 62,83%, dari tahun 2008 NAD & Nias sebesar Rp29.610 juta menjadi Rp731.200 juta dari tahun
Rp217.250 juta menjadi Rp353.741 dan Puspem Badung Bali sebesar 2008 Rp584.279 juta, yang disebabkan
di tahun 2009. Hal ini terjadi karena Rp26.811 juta. oleh meningkatnya Saldo Laba Tidak
adanya penambahan kredit modal Dicadangkan di tahun 2009 Rp162.178
kerja (KMK) Indonesia Exim Bank e. Biaya yang Masih Harus Dibayar juta dari Rp78.131 juta di tahun
untuk proyek Jalan Tol Semarang- Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar 2008 dan peningkatan di Saldo Laba
Bawen sebesar Rp100.000 juta dan Rp249.233 juta terdiri dari Biaya Dicadangkan di tahun 2009 Rp366.690
kredit MML Bank CIMB Niaga untuk Bunga Obligasi 5,15%, Biaya juta dari Rp306.189 juta di tahun 2008.
tambahan modal kerja sebesar Operasional Proyek 52,14%, Biaya
Rp50.000 juta . Komposisi Hutang Pekerjaan Proyek 36,49% dan Pendapatan Usaha
Bank di 2009 terdiri dari Pihak Yang Cadangan Tantiem & insentif 6,23%. Di tahun 2009 ADHI membukukan
Mempunyai Hubungan Istimewa, Pos ini naik 38,69% dari tahun 2008 Pendapatan Usaha sebesar Rp7.714.614
yakni Bank Mandiri 35,62%, Bank Rp179.709 juta menjadi Rp249.233 juta, hasil ini meningkat 16,18% dari
BNI ‘46 1,17%, Bank BTN 0,57%, juta di tahun 2009 seiring dengan tahun 2008 Rp6.639.942 juta. Kontribusi
Bank Bumiputera 0,55%, dan Pihak kenaikan pendapatan usaha. masing-masing segmen ditahun 2009
Ketiga yakni Indonesia Eximbank yaitu : 88,15% Jasa Konstruksi atau
28,27%; Muscat Bank 19,69%; Bank f. Hutang Lainnya mengalami kenaikan 13,42% dari tahun
CIMB Niaga 14,13%. Pos Hutang Lainnya terhadap 2008 sebesar 91,31%, segmen EPC yang
Total Kewajiban adalah 1,42%. Pos mengalami penurunan sebesar 28,24%
c. Hutang Pajak Hutang Lainnya ini turun 15,58% dari tahun 2008 dari 4,52% menjadi
Hutang Pajak Perseroan meningkat dari tahun 2008 Rp82.347 juta 2,79% ditahun 2009. Berbeda dengan
seiring dengan peningkatan menjadi Rp69.519 juta di tahun segmen Investasi yang mengalami
Pendapatan Usaha. Hutang Pajak ini 2009. Penurunan ini diantaranya peningkatan sebesar 103,33% pada
meningkat 14,09% dari tahun 2008 disebabkan adanya penurunan tahun 2009 yaitu dari 5,17% ditahun
Rp42.144 juta menjadi Rp48.080 juta Hutang Jangka Pendek Lainnya yang 2008 menjadi 9,06% ditahun 2009.
di tahun 2009. ada pada anak perusahaan.
Beban Kontrak
d. Uang Muka Kontrak Kewajiban Tidak Beban Kontrak Perseroan ditahun 2009
Pos ini merupakan sisa Uang Muka Lancar sebesar Rp7.059.135 juta, meningkat
dari Pemberi Kerja yang belum Komposisi Kewajiban Tidak Lancar 15,81% dibanding tahun 2008
diperhitungkan secara proporsional Perseroan sebesar Rp536.313 juta Rp6.095.669 juta. Persentase kenaikan
dengan tagihan termin. Di tahun adalah Hutang Obligasi 93,00%, ini lebih kecil dari kenaikan Pendapatan
2009 saldo Uang Muka Kontrak Kewajiban Imbalan Kerja 4,25%, dan Usaha Perseroan yang meningkat
Rp548.889 juta, turun 40,77% Hutang Jangka Panjang Lainnya 2.75%. 16,18%, hal ini menunjukan adanya
dari tahun 2008 Rp926.156 juta. Kewajiban Tidak Lancar Perseroan turun efisiensi beban kontrak sebesar 0,3%
4,64% dari tahun 2008 Rp562.418 juta dibandingkan dengan tahun 2008.
menjadi Rp536.313 juta di tahun 2009.
Laba (Rugi) Proyek di 2009, hal ini disebabkan selain karena (Bank dan Obligasi) (15,14%) dan sisanya
Kerja Sama peningkatan pendapatan usaha juga dari utang usaha, uang muka dan lainnya
Perseroan juga melakukan kerja sama karena adanya efisiensi (efisiensi beban (76,91%) dari total asset Perseroan.
dengan pihak lain dalam mengerjakan kontrak, beban usaha, penurunan biaya Permodalan Perseroan masih ditopang
proyek. Ditahun 2009 laba dari proyek- bunga) dan peningkatan laba proyek oleh pembiayaan dari leveransir.
proyek kerja sama mencapai Rp96.401 kerjasama.
juta atau mengalami kenaikan sebesar Kebijakan Manajemen
241,27% dari tahun 2008 sebesar Solvabilitas dan atas Struktur Modal
Rp28.246 juta. Kolektibilitas Perusahaan telah menetapkan suatu
Kemampuan Solvabilitas Perseroan kebijakan atas Struktur Modal Perseroan
Lima Proyek Kerja Sama Terbesar Tahun
2009 (dalam juta Rp) meningkat dari 1,22 kali pada tahun yaitu Struktur Utang terhadap Modal
2008 menjadi 1,17 kali di tahun 2009, atau Debt Equity Ratio (DER) yang tidak
Nama Proyek 2009 hal ini disebabkan oleh meningkatnya boleh melebihi 3,5 kali tetapi harus
Pengadaan Tabung LPG 3 kg 26.730 hutang bank masih lebih kecil memperhatikan kemampuan Perseroan
dibandingkan dengan kenaikan modal dalam membayar Bunga Bank atau Time
Jembatan Suramadu 11.670
Perseroan akibat meningkatnya laba Interest Earning (TIE) harus lebih besar
Rigid Taxiway Bandara Kualanamu 8.022
tahun 2009. Kemampuan Perseroan dari 1,85 kali. Realisasi pada tahun 2009
Dermaga Pantoloan 6.462
membayar bunga pinjaman meningkat untuk DER 1,17 kali dan TIEsebesar 3,99
Bojonegoro Barrage LRSIP II 6.067 dari 2,43 kali ditahun 2008 menjadi kali
3,99 kali ditahun 2009. Untuk tingkat
Beban Usaha Kolektibilitas Perseroan, ditahun 2009 Tingkat Likuiditas
Terjadi kenaikan Beban Usaha di tahun adalah 62 hari sedangkan pada tahun Perseroan
2009 menjadi Rp215.061 juta dari 2008 adalah 61 hari, hal ini karena Kemampuan Perseroan untuk membayar
Rp204.613 juta di tahun 2008 atau naik terdapatnya piutang yang baru jatuh Kewajiban Lancarnya dari Aktiva
sebesar 5,11%. Tetapi secara prosentase tempo awal tahun 2010 Lancarnya (Likuiditas) harus lebih besar
terhadap pendapatan usaha terjadi dari 1,1 kali. Realisasi Likuiditas pada
Rasio 2009 2008
penurunan dari 3,08% ditahun 2008 tahun 2009 sebesar 1,20 kali masih di
Debt to Equity Ratio (x) 1,17 1,22
menjadi 2,79% ditahun 2009, sehingga atas rasio yang ditetapkan Perseroan.
terdapat efisiensi sebesar 0,30%. TIE (x) 3.99 2,43
Collection Period (hari) 62 61
Rasio 2009 2008
Laba Bersih
Laba Bersih konsolidasi (setelah Pajak Struktur modal Rasio Lancar (%) 119,58% 117,41%
Penghasilan) Perseroan meningkat perseroan Modal Kerja (juta Rp) 852.098 689.926
cukup besar 103,15% dari tahun 2008 Struktur modal Perseroan terdiri dari
Rp81.482 juta menjadi Rp165.530 juta Modal Sendiri (7,95%), Utang berbunga
Ikatan Material dalam Divestasi aktiva tetap Perseroan selama d. Mempunyai anggota pengurus yang
Investasi Barang tahun 2009 adalah penjualan atas tanah, sama dengan Perusahaan Anak, yaitu
Modal bangunan pabrik dan peralatan pabrik Direksi Perusahaan menjadi Komisaris
Tidak ada ikatan material dalam investasi yang ada didalamnya di daerah Cibitung pada Perusahaan Anak.
barang modal. seharga Rp60.000 juta dengan nilai buku Pihak yang mempunyai hubungan
Rp15.602 juta sehingga terdapat laba Istimewa dengan Perseroan yang
Informasi Keuangan sebesar Rp44.398 juta. kontribusi paling besar terhadap
dengan Kejadian asset Perseroan adalah Departemen
Luar Biasa dan Jarang Transaksi yang Pekerjaan Umum dengan hubungan
Terjadi mengandung sebagai pemberi kerja pada Perseroaan
Tidak terdapat kontribusi material dari kepentingan pihak- sebesar 5,84% pada Tagihan Bruto
kejadian luar biasa selama tahun 2009. pihak afiliasi Pemberi Kerja terhadap Total Aset
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang Perseroan. Sedangkan hubungan dalam
Informasi Material mempunyai hubungan istimewa adalah pembiayaan/permodalan atau transaksi
Tentang Investasi dan sebagai berikut: rekening Koran dengan Perseroan adalah
Divestasi a. Pemerintah RI diwakili oleh Menteri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan
Guna meningkatkan produktivitas, BUMN merupakan pemegang saham kontribusi terhadap total asset sebesar
Perseroan telah melakukan investasi Perusahaan dan BUMN lain memiliki 2,24%.
berupa peralatan proyek, kendaraan hubungan afiliasi melalui penyertaan
dan peralatan kantor sebesar Rp9.072 modal Pemerintah RI. Aset dan Kewajiban
juta yang sumber dananya berasal dari b. Perusahaan yang menempatkan dalam Mata Uang
laba penjualan aktiva tetap. Investasi dana dan memiliki pinjaman dana Asing
Aktiva Tetap sebesar Rp9.072 juta pada bank-bank yang dimiliki oleh Transaksi valuta asing dibukukan setelah
atau turun 82,37% dari tahun 2008 Pemerintah atau dari bank-bank dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
yang sebesar Rp51.448 juta, sehingga yang dimiliki oleh BUMN dengan dengan menggunakan kurs pada saat
nilai akhir 2009 untuk Investasi Aktiva persyaratan dan tingkat bunga normal terjadinya transaksi.
Tetap adalah Rp278.245 juta (sebelum sebagaimana yang berlaku untuk Pada setiap tanggal neraca:
dikurangi akumulasi penyusutan). nasabah pihak ketiga. 1. Pos aktiva dan kewajiban moneter
Komposisi Investasi Aktiva Tetap Rp9.072 c. Perusahaan yang mengadakan dalam mata uang asing dilaporkan
juta tersebut terdiri dari 60,70% perjanjian dalam rangka usaha, ke dalam mata uang rupiah dengan
peralatan proyek, 7,46% kendaraan, dengan BUMN-BUMN lain maupun menggunakan kurs tanggal neraca.
4,91% peralatan kantor, dan Akt SGU - anak perusahaan BUMN serta badan- 2. Pos non moneter tidak boleh
Kendaraan 26,94% badan lembaga-lembaga pemerintah dilaporkan dengan menggunakan
yang berwenang. kurs tanggal neraca tetapi
tetap harus dilaporkan dengan
menggunakan kurs tanggal transaksi. 1,60% ditahun 2008 menjadi 1,40% Dewan Komisaris
3. Pos non moneter yang dinilai ditahun 2009, yang terdiri dari beban Komisaris Utama :
dengan nilai wajar dalam mata bunga kredit bank sebesar Rp52.846 Imam Santoso Ernawi
uang asing harus dilaporkan dengan juta dan beban bunga obligasi & sukuk Komisaris :
menggunakan kurs yang berlaku sebesar Rp55.000 juta. Harry Susetyo Nugroho
pada saat nilai tersebut ditentukan. Komisaris :
Peningkatan atau Gatot Trihargo
Deskripsi Aset Kewajiban
Penurunan yang Komisaris Independen :
US$ 98.126.222 55.662.974
Material dari Murhadi
Yen 65.291 - Pendapatan Usaha atau Komisaris Independen :
Singapore $ 50 - Pendapatan Bersih Amir Muin
Riyal Omani 10.433.830 10.433.830 Peningkatan pendapatan usaha terbesar
selama tahun 2009 adalah kepada PT Dewan Direksi
Semesta Marga Raya atas proyek Jalan Direktur Utama :
Uraian komponen- Tol Kanci-Pejagan sebesar Rp673.538 Bambang Triwibowo
komponen substansial juta dari tahun 2008 sebesar Rp618.535 Direktur Operasi I :
dari pendapatan menjadi sebesar Rp1.292.072 juta Indradjaja Manopol
(biaya) lainnya ditahun 2009. Direktur Operasi II :
Bambang Pramusinto
Pendapatan (Beban) Dampak Perubahan Direktur Pengembangan Usaha :
Lainnya Harga terhadap M. Fauzan
Ditahun 2009, Pendapatan (Beban) Pendapatan Usaha/ Direktur Keuangan dan SDM :
Lain-lain Perseroan turun 30,11% dari Pendapatan Bersih serta Supardi
Beban Lainnya sebesar (Rp139.079 juta) Laba Operasi (2009-2008)
di tahun 2008 menjadi Beban lainnya Tidak terdapat dampak perubahan harga Pada tanggal 11 Desember 2009
sebesar (Rp97.200 juta). Pendapatan yang signifikan terhadap pendapatan telah dikeluarkan Surat Ketetapan
(Beban) Lain-lain tahun 2009 dikarenakan usaha / pendapatan bersih selama tahun Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun
adanya pembebanan pencairan jaminan 2009. 2007 dengan nilai lebih bayar sebesar
pelaksanaan proyek Qatar sebesar Rp35.626.132.100 yang diterima
Rp89.762 juta, penyisihan piutang Peristiwa setelah pencairannya di bulan Januari 2010.
proyek Qatar sebesar Rp23.478 juta Tanggal Neraca
dan penyisihan beberapa proyek lainnya Sampai dengan dibuat Laporan per Pada tanggal 19 Februari 2010
dengan jumlah penyisihan sebesar 31 Desember 2009 ada beberapa dikeluarkan Instruksi Presiden Republik
Rp27.954 serta adanya beban provisi dan kejadian penting setelah tanggal neraca Indonesia Nomor 1 tentang Percepatan
administrasi bank sebesar Rp25.445 juta. diantaranya : Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Selain itu dalam pendapatan (beban) Pada tanggal 27 Januari 2010, PT Nasional Tahun 2010. Dalam Instruksi
lainnya terdapat pendapatan atau laba Adhi Karya (Persero) Tbk beserta Para Presiden RI tersebut proyek monorail
atas penjualan aktiva tetap sebesar Pemegang Saham mengadakan Rapat termasuk dalam prioritas di bidang
Rp44.398 juta. Penjelasan secara lengkap Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang infrastruktur, dengan rincian penjelasan
tentang penyisihan dapat dilihat pada diadakan di Kantor Pusat PT Adhi Karya sebagai berikut:
Catatan Laporan Keuangan No. 5 dan 7. (Persero) Tbk Jl. Pasar Minggu Km.18, • Perhitungan investasi atas proyek
dengan hasil RUPSLB menetapkan monorail yang telah dilakukan
Beban Keuangan perubahan susunan Direksi dan Komisaris selambat-lambatnya diselesaikan
Beban Bunga Perseroan ditahun 2009 dengan adanya penambahan 1 (satu) akhir Maret 2010.
mengalami kenaikan sebesar Rp1.557 orang Direksi dan Komisaris baru • Konsep dan proposal pembangunan
juta dari Rp106.289 juta ditahun 2008 sehingga susunan komisaris dan direksi proyek monorail ditargetkan selesai
menjadi Rp107.846 juta di tahun 2009, setelah RUPS Luar Biasa tersebut adalah bulan Agustus 2010.
tetapi secara prosentase terhadap sebagai berikut:
pendapatan usaha ada penurunan dari
Pada tanggal 2 Februari 2010 Perseroan memberikan dampak yang signifikan Nilai proyek konstruksi di tahun 2010
dan Lapindo Brantas Inc. membuat kepada Perseroan. Struktur biaya yang diproyeksikan akan mencapai Rp170
Kesepakatan Penyelesaian Utang Nomor: sehat diharapkan akan terus terjaga dan triliun dimana 55% diantaranya adalah
AGR-021/FIN/2010 - 017-0/008A semakin membaik di periode-periode proyek-proyek APBN/APBD dan sisanya
(Catatan 57) dengan cara pelunasan selanjutnya. adalah proyek-proyek swasta. Pemerintah
yang tercantum dalam pasal 2 ayat 1 menawarkan 100 proyek kemitraan
sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi tahun 2009 pemerintah-swasta atau yang dikenal
• Pembayaran tunai sebesar mencapai 4,5% dengan tingkat inflasi dengan Public Private Partnership (PPP)
Rp1.247.887.380 selambat- yang cukup rendah 2,8% sedangkan untuk periode 2010-2014 dengan nilai
lambatnya pada tanggal 19 Februari BI Rate berada di tingkat 6,5% di akhir US$47,3 miliar yang terdiri dari sektor
2010. tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi transportasi udara/darat/laut, rel kereta
• Sisanya sebesar Rp23.709.860.232 nasional termasuk dalam top three api, jalan tol, penyediaan air, sanitasi &
akan dilakukan pelunasan dengan kinerja ekonomi negara-negara emerging manajemen sampah, dan pembangkit
penyerahan aset milik Lapindo market, di bawah Cina dan India. Artinya listrik (PPP Book 2010). Sementara itu,
Brantas Inc. yang berupa Kavling bahwa, di tengah kondisi perekonomian Kementerian PU juga menawarkan 42
Siap Bangun yang terletak di daerah global yang sedang recovery, proyek senilai Rp159 triliun terdiri dari
Graha Kota dan Pager Wojo, Indonesia berhasil menggerakkan proyek jalan tol dan pengolahan air
Sidoarjo, Jawa Timur selambat- roda perekonomian dengan sukses. minum.
lambatnya tanggal 30 Juni 2010 Lebih mikro, laju pertumbuhan sektor Menurut Bappenas diperlukan total dana
• Pembayaran tagihan PPN 10% konstruksi pada tahun lalu mencapai investasi sebesar Rp2.000 triliun atau
sebesar Rp8.896.843.408 dibayarkan 10% atau memiliki kontribusi sebesar setara 5% dari PDB untuk mempercepat
tunai selambat-lambatnya pada saat 0,4% dari Pertumbuhan Domestik Bruto pembangunan infrastruktur selama
penyerahan fisik aset. (PDB) 2009. Sektor ini pula mampu periode 2010-2014. Melihat potret
menyerap tenaga kerja langsung hingga tersebut di atas, Perseroan optimis
Pada tanggal 17 Maret 2010 Lapindo 4%-5%. dalam pencapaian target tahun ini
Brantas Inc. telah melakukan pembayaran yang tercermin dari komposisi atas
tunai sebesar Rp. 623.778.973,00 dan Perseroan melihat prospek bisnis target Pendapatan Usaha tahun 2010
sisanya sebesar Rp623.778.973 akan ke depan akan semakin membaik. dimana 65% disumbangkan dari proyek
dibayar akhir bulan Maret 2010. Hal ini tidak tanpa alasan karena pemerintah dan 35% adalah proyek
ada dua alasan utama yaitu faktor swasta. Untuk target perolehan kontrak,
Prospek Usaha eksternal, meningkatnya permintaan Perseroan menargetkan Rp9,8 triliun
Kinerja positif Perseroan yang berhasil dari pemerintah dan swasta; dan kontrak baru diperoleh di tahun ini.
dibukukan di tahun 2009 sebagaimana faktor internal, Perseroan akan Sehingga diharapkan order book tahun
yang sudah dipaparkan dalam Laporan mengembangkan inovasi-inovasi baru 2010 mencapai Rp15,6 triliun.
Direksi pada Laporan Tahunan ini melalui Departemen Riset & Teknologi
menunjukkan bahwa situasi dan kondisi sehingga akan tercipta metode-metode Perseroan juga menyadari bahwa
perekonomian nasional khususnya kerja yang lebih efektif dan efisien seperti sejumlah kendala klasik dapat
pada industri jasa konstruksi sudah halnya keunggulan kompetitif ADHI pada mengganggu program percepatan
mulai membaik meskipun saat itu pekerjaan jalan tol yaitu ACPS (Adhi infrastruktur Pemerintah. Pembebasan
perekonomian nasional masih mengalami Concrete Pavement System). lahan (land acquisition) untuk jalan tol
fase recovery akibat dari krisis keuangan misalnya. Hingga saat ini kemajuan
global yang terjadi di semester kedua Di dalam APBN-P tahun 2010, proses pembebasan lahan tol Trans
tahun 2008. Pemerintah menargetkan pertumbuhan Jawa baru mencapai 30,38% dari total
PDB 5,5%, Inflasi 5,7%, dan BI Rate lahan yang harus dibebaskan sekitar
Antisipasi yang dilakukan manajemen pada level 7,0%. Potensi kenaikan 4.500 hektare (ha). Keterbatasan
dalam upaya menghadapi tantangan inflasi di tahun ini akan mempengaruhi finansial dan masalah di lapangan seperti
industri jasa konstruksi di tahun lalu, daya beli masyarakat. Namun, sejumlah spekulan tanah, penolakan dari pemilik
ternyata berhasil membuahkan prestasi program pembangunan siap dijalankan lahan (landowner), membuat progres
kinerja yang memuaskan. Efisiensi dan Pemerintah seperti proyek-proyek pembebasan lahan sangat lambat.
produktifitas perusahaan ditingkatkan infrastruktur jalan tol, pembangkit listrik, Diperlukan peraturan terobosan baru dan
sehingga terjadi penghematan- agar supaya perekenomian tetap tumbuh koordinasi antar instansi terkait sehingga
penghematan yang secara overall melalui penciptaan lapangan kerja. eksekusi di lapangan bisa terkoordinir
dengan rapi dan efektif.
Disamping itu untuk proyek pembangkit khususnya untuk pekerjaan proyek EPC, Dividen
listrik, pemerintah dalam waku dekat pengendalian biaya yang lebih baik lagi, Pada tahun buku 2007, Perseroan
akan mengadakan proyek percepatan dan tentunya inovasi akan teknologi menerapkan kebijakan pembagian
pembangunan pembangkit listrik maupun metode kerja, diharapkan dividen sebesar 25% dari Laba Bersih
10.000 MW tahap dua. Diperkirakan kinerja tahun 2010 akan lebih baik lagi Rp111.601 juta dikurangi laba dari
total investasi untuk tahap kedua dan dapat meningkatkan nilai bagi para Pendapatan Usaha aktiva sebesar Rp
ini bisa mencapai US$16,343 miliar. pemegang saham. 5.122 juta, menjadi sebesar Rp26.620
Perseroan juga membidik proyek ini, juta (Rp14,78/saham) yang dibayarkan
dan mengupayakan kerja sama operasi Aspek Pemasaran tanggal 25 Juli 2008. Untuk tahun buku
(Joint Operation) dengan mitra yang 2008, Perseroan menerapkan kebijakan
sarat pengalaman di bidang EPC agar Portofolio realisasi perolehan kontrak pembagian dividen sebesar 25% dari
dapat memenangkan tender-tender yang baru tahun 2009 masih didonimasi Laba Bersih Rp81.482 juta menjadi
ditawarkan. oleh proyek-proyek infrastruktur yang sebesar Rp20.371 juta (Rp11,51/saham)
menghasilkan Pendapatan Usaha dengan yang dibayarkan tanggal 11 Agustus
Sedangkan untuk pasar luar negeri, portofolio proyek infrastruktur sebesar 2009.
untuk saat ini Perseroan masih fokus 54% diikuti dengan proyek-proyek
pada penyelesaian proyek-proyek yang gedung sebesar 39% dan sisanya sebesar Realisasi Penggunaan
sedang berjalan (existing) yaitu di Oman 7% adalah proyek EPC. Dana Hasil Penawaran
dan India. Melalui anak perusahaan Dari sisi pemilik proyek, portofolio Umum
Adhi Oman LLC., saat ini ADHI sedang proyek swasta meningkat menjadi 44%
menyelesaikan pembangunan proyek dibenadingkan proyek pemerintah Obligasi IV ADHI Tahun 2007
Mix-Use Complex yaitu hotel, apartemen, sebesar 56%. Hal ini dikarenakan Realisasi penggunaan dana dari
dan shopping mall Tilal Complex at Al- terdapat proyek pembangunan jalan tol Obligasi IV ADHI Tahun 2007 adalah
Khuwair serta proyek Shadden Al Hail. Ke Kanci-Pejagan yang dimiliki oleh swasta sebagai berikut: (i) Pelunasan hutang
depan, ADHI akan menerapakan srategi senilai Rp2 triliun Perseroan berdasarkan Obligasi III Adhi
Joint Venture dengan perusahaan lokal Karya yang jatuh tempo pada tanggal
setempat dalam mengerjakan proyek- Posisi proyek carry over dari tahun 2009 13 Juli 2007 sekitar Rp173 miliar; (ii)
proyek di luar negeri seperti di kawasan yang dibawa ke tahun 2010 adalah Pelunasan Hutang Bank Perseroan di
Timur Tengah. sebesar Rp5,75 triliun yang terdiri dari PT Bank Syariah Mandiri sekitar sekitar
proyek Non Joint Operation sebesar Rp100 miliar. Hutang Bank tersebut
Melalui strategi pemilihan proyek yang Rp4,34 triliun dan proyek Joint Operation adalah hutang modal kerja dengan
selektif, pemilihan mitra yang kompeten sebesar Rp1,41 triliun. ekspektasi nisbah bagi hasil ekuivalen
Lain-lain 76.5
7
4 Tabel Dividen
4 ADHI 7
76.5 3.5
A:4 Rasio 2008 2007
2.5
1.5 Laba Bersih (Rp) 81.482.495.008 111.601.403.512
B:4
1
2009 C : 3.5
Dividen (Rp) 20.370.623.752 26.619.838.290
E : 1.5
F:1
ADHI beserta seluruh jajaran berkomitmen penuh dalam melaksanakan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap kegiatan bisnisnya.
Implementasi GCG akan memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi bisnis
Nilai-nilai yang terkandung pada Adhi The Indonesian Institute for Corporate akuntabilitas (accountability), tanggung
Principles merupakan komitmen ADHI Governance (IICG) yang bekerja sama jawab (responsibility), kemandirian
dalam melaksanakan prinsip GCG tsb., dengan Majalah SWA dengan perolehan (independency), serta kewajaran dan
dimana seluruh insan ADHI harus tegas skor 81,54. Memperoleh penghargaan kesetaraan (fairness) yang diperkenalkan
dan konsisten memegang prinsip tata Best Disclosure & Transparency dari oleh Organization for Economic Co-
kelola perusahaan yang baik sehingga The Indonesian Institute for Corporate Operation and Development (OECD)
akan memperkuat daya saing ADHI. Directorship (IICD) yang bekerja sama dan Komite Nasional GCG (KN-GCG).
dengan majalah Business Review. Pelaksanaan GCG oleh ADHI mengacu
Perwujudan implementasi GCG di ADHI juga menduduki Peringkat I pada Keputusan Menteri Negara BUMN
lingkungan ADHI ditunjukkan dalam: untuk Kategori BUMN Non Keuangan No. 117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus
1. Pelaksanaan Job Description Dewan Listed dalam Annual Report Award 2002.
Komisaris dan Anggota Direksi. dan sekaligus menjadi Juara Umum
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Ketiga dalam penghargaan tsb. Hal Struktur Tata Kelola
komite-komite dan satuan kerja yang ini menunjukkan komitmen Perseroan Struktur tata kelola ADHI terdiri atas
menjalankan fungsi pengendalian beserta seluruh jajarannya sebagai Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan
internal perseroan. tanggung jawabnya dalam transparansi Komisaris, dan Direksi sebagai organ
3. Penerapan fungsi kepatuhan melalui dan keterbukaan informasi. Perseroan dengan dilengkapi komite-
audit internal dan audit eksternal. komite di bawah Dewan Komisaris
4. Implementasi pengelolaan manajemen Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, yang terdiri dari Komite Audit, Komite
risiko. ADHI memiliki strategi yaitu tersedianya Nominasi dan Remunerasi, Komite
5. Transparansi kondisi keuangan dan Manual Perusahaan berikut peraturan Manajemen Risiko, dan Komite Kebijakan
non keuangan perseroan. dan prosedur internal lainnya; GCG Corporate Governance, Internal Auditor,
Manual, Board Manual yang mengatur Risk Management Department serta
Hasil implementasi GCG di lingkungan hubungan antarkomisaris, antardirektur, Corporate Secretary.
ADHI diwujudkan dengan telah dan antara Dewan Komisaris dengan
dilaksanakannya assessment GCG sesuai Direksi, serta hubungan antara Direksi Rapat Umum Pemegang
standar kriteria Kementerian BUMN Perseroan dengan Direksi/Dewan Saham
untuk periode tahun 2009 oleh Sodiq, Komisaris Anak Perusahaan; Komite- Sesuai Anggaran Dasar Perseroan,
Purwoko & Associates Consulting dengan Komite sebagai perangkat Komisaris Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
pencapaian nilai 90,13 atau mencapai serta Corporate Secretary. memiliki wewenang untuk mengangkat
kualifikasi sangat baik. Demikian pula dan memberhentikan Anggota Dewan
penghargaan dari pihak eksternal, Landasan Penerapan Komisaris serta Anggota Direksi
baik dari kalangan pemerintah otoritas GCG Perseroan, menentukan besarnya
perbankan, Pasar Modal, maupun Prinsip tata kelola perusahaan yang kompensasi para Komisaris dan Direktur,
lembaga independen. ADHI meraih diacu oleh ADHI dalam penerapan GCG menilai kinerja Perseroan selama
predikat Perusahaan Terpercaya dari adalah transparansi (transparency), tahun fiskal melalui sejumlah evaluasi,
Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009
Imam Santoso Ernawi 24.000.000 800.000 24,800,000 297.600.000 60,000,000 357,600,000
Harry Susetyo Nugroho 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000
Gatot Trihargo 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000
Murhadi 21.000.000 720.000 21.720.000 260.640.000 54.000.000 314.640.000
Keterangan:
Selain tunjangan di atas, Komisaris juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari
gaji
Keterangan:
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris 22 kali
• Melakukan pengawasan atas yaitu 30%. Selain tugas pengawasan, pemeriksaan terhadap Laporan
kebijakan pengurusan dan memberi Komisaris Independen juga berperan Keuangan Perseroan.
nasihat kepada Direksi. dalam memperjuangkan kepentingan • Mengusulkan calon-calon anggota
• Melakukan tugas yang secara pemegang saham minoritas. Dewan Komisaris dan anggota Direksi
khusus diberikan kepadanya Perseroan untuk disampaikan kepada
menurut Anggaran Dasar, peraturan Profil anggota Dewan Komisaris disajikan RUPS sebagaimana direkomendasikan
perundang-undangan yang berlaku pada halaman 68-69. oleh Komite Nominasi dan
dan/atau berdasarkan keputusan Remunerasi.
RUPS. Kewajiban Dewan • Melakukan tugas pengawasan lainnya
• Dalam melakukan tugasnya bertindak Komisaris yang ditentukan oleh RUPS.
untuk kepentingan dan usaha Secara terperinci Dewan Komisaris • Memberikan tanggapan atas laporan
Perseroan dan bertanggungjawab memiliki kewajiban sbb.: berkala Direksi (triwulanan, tahunan)
kepada RUPS. • Mengawasi pelaksanaan Rencana serta pada setiap waktu yang
• Meneliti dan menelaah Laporan Kerja dan Anggaran Perseroan serta diperlukan mengenai perkembangan
Tahunan yang dipersiapkan oleh menyampaikan hasil penilaian dan Perseroan.
Direksi serta menandatangani Laporan pendapatnya kepada RUPS.
Tahunan tsb. • Mengikuti perkembangan kegiatan Selama tahun 2009, Dewan Komisaris
Perseroan dan memberikan laporan telah melakukan pengawasan terhadap:
Komisaris Independen kepada RUPS disertai saran dan • Kinerja Keuangan.
Jumlah dan komposisi Anggota Dewan langkah perbaikan manakala • Kerangka Manajemen Risiko.
Komisaris Perseroan telah memenuhi kinerja Perseroan memperlihatkan • Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
Peraturan di bidang Pasar Modal dimana kemunduran yang berarti. audit internal dan eksternal.
jumlah anggota Dewan Komisaris • Memberikan pendapat dan saran • Kecukupan sistem pengendalian
Perseroan pada saat ini adalah lima kepada RUPS mengenai berbagai intern.
orang dimana dua orang diantaranya persoalan yang dianggap penting • Rencana Bisnis Perseroan.
atau 40% adalah Komisaris Independen. dalam pengelolaan Perseroan. • Mengusulkan Remunerasi Dewan
Hal tsb. telah melebihi batas minimum • Mengusulkan kepada RUPS Komisaris dan Direksi.
jumlah Komisaris Independen yang penunjukan Kantor Akuntan • Mengusulkan calon Komisaris
ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia Publik (KAP) yang akan melakukan Independen dan anggota Direksi.
Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2009 Tantiem Pendapatan 2009
Bambang Triwibowo 60.000.000 17.000.000 77.000.000 924.000.000 75.000.000 999.000.000
Indradjaja Manopol 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
M. Fauzan 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
Supardi 54.000.000 17.000.000 71.000.000 852.000.000 135.000.000 987.000.000
Bambang Subekti* 54.000.000 17.000.000 71.000.000 426.000.000 135.000.000 561.000.000
Keterangan:
* Menjabat Direksi hingga Juni 2009
Selain tunjangan di atas, Direksi juga mendapatkan tunjangan Purna Jabatan berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji
Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Direksi 50 kali
Remunerasi Anggota • Memelihara dan mengurus kekayaan • Memimpin dan mengelola kegiatan
Dewan Komisaris Perseroan. produksi termasuk quality control
Remunerasi anggota Dewan Komisaris dan pelaksanaan K3L di wilayah
diusulkan dan ditetapkan pada RUPS Selain itu, Direksi juga bertanggung operasinya.
setelah Dewan Komisaris memperhatikan jawab atas terlaksananya Good • Membina pengelolaan SDM di wilayah
saran dan usulan yang diberikan Corporate Governance (GCG). operasinya.
oleh Komite Nominasi & Remunerasi. • Membina kegiatan sinerji antar unit
Remunerasi anggota Dewan Komisaris Sehubungan dengan tugas pokok kerja operasional dan pengembangan
terdiri dari honorarium, tunjangan- tersebut di atas, Direksi dalam teknologi.
tunjangan dan tantiem. Selain operasional sehari-hari membagi tugas
mendapatkan honorarium bulanan sebagai berikut: Direktur Pengembangan
dan untuk menunjang tugas-tugasnya, Usaha
Komisaris juga mendapatkan tunjangan Direktur Utama Bertanggung jawab atas kegiatan yang
transportasi, tunjangan telekomunikasi Bertanggung jawab atas kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas sbb.:
dan asuransi purna jabatan. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: • Memimpin dan mengelola kegiatan
• Menetapkan visi, misi, filosofi, riset dan pengembangan teknologi.
Rapat Dewan Komisaris sasaran, dan strategi Perseroan • Memimpin dan mengelola kegiatan
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan berdasarkan kajian internal dan investasi dan pengembangan usaha.
untuk membahas hal-hal yang bersifat eksternal. • Mengkoordinir, memimpin, dan
strategis. Rapat Dewan Komisaris harus • Menyiapkan Rencana Jangka Panjang mengelola kegiatan pemasaran,
diselenggarakan sekurang-kurangnya Perseroan (RJPP). produksi, dan SDM bidang EPC.
satu kali dalam satu bulan dan setiap • Menyiapkan Rencana Kerja dan • Memimpin dan mengelola kegiatan
saat atas permintaan seorang atau lebih Anggaran Perseroan (RKAP). pemasaran berkaitan dengan
anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat • Menyelenggarakan Rapat Umum perencanaan pengembangan pasar
Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari Pemegang Saham (RUPS). baru.
setengah anggota Dewan Komisaris hadir • Memimpin kegiatan yang bersifat • Memimpin dan mengelola kegiatan
atau diwakilkan dengan kuasa kepada strategis dalam pengembangan kesisteman dan teknologiinformasi
Komisaris lain. Keputusan rapat diambil Perseroan. Perseroan.
secara mufakat. Jika mufakat tidak • Mengkoordinir kegiatan para Direktur. • Memimpin dan mengelola kegiatan
terjadi, maka dilakukan pemungutan • Melakukan pembinaan anak evaluasi kinerja Perseroan termasuk
suara di antara anggota Dewan Komisaris perusahaan dan perusahaan joint administrasi kontrak.
yang hadir atau diwakilkan dalam rapat venture. • Mengkoordinir kegiatan monitoring
dan keputusan diambil berdasarkan suara • Mengarahkan dan membina dan evaluasi kinerja Anak Perusahaan.
setuju lebih dari setengah dari jumlah pelaksanaan tugas Internal Audit.
suara yang sah. Jika jumlah suara yang Seluruh anggota Direksi bertanggung
setuju dan tidak setuju sama, maka Direktur Keuangan dan jawab dalam membina kegiatan investor
usulan yang disampaikan ditolak, kecuali Sumber Daya Manusia relations, corporate communication,
mengenai diri orang akan diputuskan Bertanggung jawab atas kegiatan yang kesekretariatan, Pelayanan Hukum,
oleh Ketua Rapat. berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: tanggung jawab sosial perusahaan.
• Memimpin dan mengelola kegiatan
Dewan Komisaris telah melakukan Rapat keuangan dan akuntansi Perseroan. Susunan Anggota Direksi Perseroan
Dewan Komisaris sebanyak 22 kali pada • Memimpin dan mengelola kegiatan berdasarkan Rapat Umum Pemegang
tahun 2009, dengan frekuensi kehadiran mitigasi risiko. Saham pada tanggal 11 Juni 2009
sebagaimana disajikan pada tabel. • Memimpin, mengelola serta serta pembagian tugas anggota Direksi
mengembangkan sistem SDM dan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi
kegiatan umum di Kantor Pusat. tanggal 27 Juli 2009 adalah sebagai
2. Direksi • Membina kegiatan non struktural. berikut:
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Penilaian performance Direksi tahun dan notulen rapat yang dibuat oleh
Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2010, 2009 dijabarkan dalam Balance Scored Corporate Secretary. Notulen Rapat yang
menghasilkan salah satu keputusan yaitu Card (BSC) diukur berdasarkan indikator- telah ditandatangani oleh Direksi yang
mengangkat Sdr. Bambang Pramusinto indikator sesuai dengan aspek-aspek Key hadir dalam rapat, didistribusikan kepada
sebagai Direktur serta pembagian tugas Performance Indicator (KPI) Kementerian seluruh Direktur dan bila perlu kepada
anggota Direksi berdasarkan Keputusan BUMN yaitu aspek Keuangan, aspek unit kerja yang terkait dengan keputusan
Rapat Direksi tanggal 3 Februari 2010, Operasional, dan aspek Dinamis. rapat.
sehingga Susunan Anggota Direksi
menjadi sebagai berikut: Rapat Direksi Untuk tahun 2009, Direksi telah
Rapat Direksi diselenggarakan setiap melakukan Rapat Direksi sebanyak 50 kali
Direktur Utama : Bambang Triwibowo waktu bilamana dipandang perlu atas dengan tingkat kehadiran seperti terlihat
Direktur Operasi I: Indradjaja Manopol permintaan seorang atau lebih anggota pada tabel berikut:
Direktur Operasi II: Bambang Pramusinto Direksi atau atas permintaan dari Dewan
Direktur Pengembangan Usaha: M. Komisaris dengan menyebutkan hal-hal Program Pelatihan
Fauzan yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi
Direktur Keuangan dan SDM: Supardi Direksi tercapai jika lebih dari setengah Sehubungan dengan adanya pergantian
anggota Direksi hadir atau diwakilkan Komisaris dan Direksi, maka untuk
Profil masing-masing anggota Direksi dengan kuasa kepada anggota Direksi memberikan gambaran dan pemahaman
disajikan pada halaman 70-71. lainnya. Keputusan rapat diambil secara kepada pejabat baru tentang kondisi
mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, yang ada dalam perusahaan, telah
Remunerasi Anggota maka dilakukan pemungutan suara di dilaksanakan program pengenalan
Direksi antara anggota Direksi yang hadir atau komprehensif atas perusahaan. Program
Remunerasi anggota Direksi diusulkan diwakilkan dalam rapat dan keputusan pengenalan diarahkan agar pejabat
oleh Dewan Komisaris atas rekomendasi diambil berdasarkan suara setuju lebih baru memahami hal-hal yang berkaitan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi dari setengah dari jumlah suara yang dengan organisasi dan operasional
yang selanjutnya ditetapkan oleh RUPS. sah. Jika jumlah suara yang setuju dan perusahaan, seperti: struktur organisasi,
Remunerasi anggota Direksi terdiri tidak setuju sama, maka usulan yang key person, nature of business, serta
dari gaji, tunjangan-tunjangan berupa disampaikan ditolak, kecuali mengenai job description. Untuk memastikan agar
tunjangan perumahan, tunjangan diri orang akan diputuskan oleh Ketua pejabat baru mendapatkan pemahaman
transportasi, tunjangan telekomunikasi, Rapat. yang komprehensif atas perusahaan dan
dan asuransi purna jabatan. Di samping tugas serta kewajibannya, maka kepada
itu anggota Direksi diberikan tantiem Setiap kali rapat diselenggarakan, setiap pejabat baru diberikan satu paket
yang besarnya sesuai dengan hasil dibuat daftar hadir yang ditandatangani dokumen yang terdiri dari:
evaluasi kinerja anggota Direksi. oleh seluruh peserta rapat yang hadir • Undang Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas;
Keterangan:
* Menjabat sebagai Direksi hingga Juni 2009
Jumlah frekuensi rapat Dewan Komisaris - Direksi 9 kali
• Anggaran Dasar Perseroan; yang tidak memiliki hubungan, baik Direksi dan menyampaikan hasilnya
• Struktur Organisasi Perusahaan berikut langsung maupun tidak langsung dengan kepada Dewan Komisaris.
nama pejabatnya; Perseroan. f. Melakukan penelaahan terhadap
• Rencana Kerja dan Anggaran Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan tahun yang bersangkutan Profil masing-masing anggota Komite Perusahaan tahun 2010.
beserta Rencana Jangka Panjang Audit disajikan pada halaman 72-73. g. Melakukan evaluasi praktek Good
Perusahaan yang terkait; Corporate Governance.
• Laporan-laporan bulanan tahun yang h. Melakukan penelaahan atas efektifitas
bersangkutan; Tugas dan Tanggung sistem internal kontrol Perseroan.
• Materi mengenai Good Corporate Jawab Komite Audit i. Mengkaji, memahami, dan melakukan
Governance (GCG); Berdasarkan Piagam Komite Audit yang pengawasan atas pelaksanaan
• Manual Perusahaan; disahkan oleh Dewan Komisaris tanggal kebijakan pengelolaan resiko yang
• Board Manual; 1 Oktober 2004, tugas dan tanggung ditetapkan oleh Perseroan.
jawab Komite Audit adalah sbb.: j. Menkaji, memahami, dan mengevaluasi
Persaingan di industri konstruksi yang • Melakukan evaluasi atas efektifitas dari kepatuhan Perseroan terhadap
semakin kompetitif menuntut Direksi pengendalian interen Perseroan pada kepatuhan peraturan yang berlaku.
untuk terus meningkatkan kompetensi laporan keuangan lainnya, termasuk
yang dimilikinya. Dalam upaya evaluasi atas efektifitas pengawasan
meningkatkan kualitas dan kompetensi dan keamanan pada teknologi Komite Nominasi dan
Direksi untuk dapat menunjang informasi yang digunakan. Remunerasi
pelaksanaan tugasnya, Direksi telah • Menelaah ruang lingkup dari kajian Diketuai oleh Imam S. Ernawi dengan
mengikuti seminar-seminar, seperti: audit interen atas Laporan Keuangan, anggota:
• Mitigasi Risiko Kontrak bagi BUMN serta memperoleh daftar temuan dan • Harry Susetyo Nugroho
dan Penyelesaian Sengketa. rekomendasi, termasuk tanggapan dari • Gatot Trihargo
• Internalizing Best Practices of GCG and pihak manajemen. • Murhadi
Directorship in Facing Global Finance • Melaporkan berbagai risiko yang
Crisis. dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Dalam keanggotaan Komite Nominasi
• Konvergensi IFRS dan dampaknya manajemen risiko oleh Perseroan. dan Remunerasi ini terdapat satu
terhadap industri. • Memastikan ketaatan Perseroan anggota independen yaitu Murhadi,
• Pengembangan Teknologi Informasi. terhadap regulasi yang berlaku. yang sekaligus sebagai Komisaris
• Papua Investment. Independen. Selanjutnya riwayat
• Peningkatan efektivitas birokrasi, Komite Audit telah mengadakan rapat singkat anggota Komite Nominasi
konsistensi kebijakan menuju sebanyak 18 kali, dengan tingkat dan Remunerasi disajikan pada profil
pertumbuhan ekonomi yang kehadiran 100%. Komisaris halaman 68-69.
berkualitas serta berkelanjutan.
• Aplikasi teknologi untuk mendorong Rincian kegiatan Komite Audit dalam Tugas dan Tanggung
sektor riil pembangunan jangka tahun 2009 adalah sebagai berikut: Jawab Komite Nominasi
menengah 2010-2014. a. Melakukan evaluasi laporan hasil audit dan Remunerasi
internal dan menyampaikan hasil Berdasarkan Surat Keputusan Dewan
3. Komite-Komite penilaiannya kepada Dewan Komisaris. Komisaris No.KEP.087/DK K/2005 tanggal
Kegitan ini dilakukan dalam rangka 18 Desember 2007, tugas dan tanggung
Komite Audit menilai efektifitas pengendalian jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Diketuai oleh Pjs. Murhadi yang juga internal perseroan dan meningkatkan adalah sbb.:
menjabat sebagai Komisaris Independen efektifitas fungsi dan tindak lanjut • Menyusun, menganalisa, dan
menggantikan Prof. Dr. Mas’ud hasil audit internal. melaksanakan kriteria dan prosedur
Machfoedz. Anggota Komite Audit pada b. Melakukan reviu atas Laporan nominasi bagi calon anggota Dewan
tahun 2009 adalah: Keuangan Interim. Komisaris dan Direksi.
• Gatot Trihargo c. Menetapkan TOR dan • Menyusun, menganalisa, dan
• Erick, SH, M.Si., CPA menyelenggarakan proses penunjukan melaksanakan kriteria dan prosedur
• Syaiful (diangkat sejak bulan Mei KAP dengan pemenang KAP Husni, pemberhentian anggota Dewan
2008) Mucharam, dan Rasidi. Komisaris dan Direksi.
d. Mereviu dan membantu kelancaran • Menyusun sistem penilaian kinerja
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan audit atas Laporan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
pelaksanaan tugasnya, dua anggota Keuangan tahun 2009. • Memberikan rekomendasi yang
Komite Audit yaitu Erick, SH, M.Si., CPA e. Melakukan penelaahan atas informasi berkaitan dengan jumlah anggota
dan Syaiful adalah personil-personil keuangan yang dipublikasikan oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
Komite Nominasi dan Remunerasi telah disiapkan oleh Direksi dan memberi Tugas dari Komite Kebijakan Corporate
mengadakan rapat sebanyak dua kali, masukan kepada Dewan Komisaris Governance meliputi:
dengan tingkat kehadiran 100%. sebelum kebijakan itu dijalankan. • Pengkajian kebijakan Corporate
• Melakukan reviu dan evaluasi Governance yang disusun oleh Direksi
Kegiatan Komite Nominasi dan penetapan area risiko bisnis Perseroan secara menyeluruh serta menilai
Remunerasi: yang dilakukan oleh Direksi untuk konsistensi penerapannya termasuk
- Melakukan evaluasi dan penilaian bersama-sama disepakati dengan yang bertalian dengan etika bisnis dan
terhadap bakal calon Direksi yang akan Dewan Komisaris. tanggung jawab sosial perusahaan
direkomendasikan kepada Dewan • Melakukan reviu/valuasi atas upaya (Corporate Social Responsibility);
Komisaris untuk menggantikan Sdr. pencegahan risiko sistemik dan non- • Penelaahan dan pengkajian Anggaran
Bambang Subekti. sistemik atas aktivitas investasi. Dasar dan peraturan-peraturan yang
- Melakukan evaluasi dan penilaian terkait dengan penerapan kebijakan
terhadap bakal calon Komisaris Dalam tahun 2009, Perseroan telah Corporate Governance yang meliputi:
Independen yang akan - memiliki dan mengimplementasikan - Kesesuaian Anggaran Dasar
direkomendasikan kepada Dewan sistem informasi manajemen risiko secara Perseroan dengan peraturan
Komisaris untuk mengisi kekosongan terintegrasi, sehingga secara berkala perundangan yang berlaku dan
Komisaris Independen. Direksi dan Dewan Komisaris menerima tujuan Perseroan;
- Merekomendasikan besarnya gaji, laporan peta risiko atas kegiatan yang - Implikasi peraturan-peraturan
tunjangan, dan tantiem Dewan sedang dikerjakan (Risk Mapping report). terhadap penerapan kebijakan
Komisaris dan Direksi tahun 2009 Corporate Governance.
kepada Dewan Komisaris untuk KMR melakukan reviu laporan itu • Pelaksanaan tugas khusus terkait
diusulkan dalam RUPS. dalam rapat-rapat berkala dan memberi dengan penerapan kebijakan
- Merekomendasikan besarnya gaji, masukan tentang upaya mitigasi risiko Corporate Governance.
tunjangan, dan tantiem Dewan yang diperlukan, khususnya untuk
Komisaris dan Direksi tahun 2010 proyek-proyek konstruksi dan EPC Komite Kebijakan Corporate Governance
kepada Dewan Komisaris untuk yang bernilai Rp100 milyar atau lebih. telah mengadakan rapat sebanyak 8 kali,
dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Masukan dari KMR dapat juga berupa dengan tingkat kehadiran 100%.
Anggaran Perusahaan Tahun 2010. rekomendasi kepada Komite Audit untuk
mengupayakan dilakukannya audit Kegiatan Komite Kebijakan Corporate
Komite Manajemen Risiko kinerja atas proyek-proyek konstruksi Governance selama tahun 2009 adalah:
Diketuai oleh Murhadi dengan anggota: dan EPC tertentu yang dinilai sedang • Menajamkan area of improvement
• Antonius Alijoyo menghadapi risiko berkategori tinggi baik hasil self assessment praktek-praktek
• Eddy F. Sinaga dari segi kemungkinannya (likelihood) GCG tahun 2008, di mana area yang
maupun dari dampaknya. Komite diidentifikasi untuk diperbaiki adalah:
Untuk menjaga independensi dalam Manajemen Risiko telah mengadakan a. Perlunya peningkatan disclosure
pelaksanaan tugasnya, Komite rapat sebanyak 10 kali, dengan tingkat atas informasi baik yang bersifat
ini diketuai oleh seoran Komisaris kehadiran 100%. keuangan dan non keuangan
Independen dengan dua orang anggota kepada para pemegang saham.
yang dipilih dari personil-personil yang Komite Kebijakan b. Dalam RUPS, perlu dibahas dalam
tidak memiliki hubungan baik langsung Corporate Governance mata acara tersendiri mengenai
maupun tidak langsung dengan Diketuai oleh Gatot Trihargo dengan evaluasi kinerja yang bersifat
Perseroan. anggota: korporat.
• AP Purnomo Widodo c. Perlu penyempurnaan berbagai
Profil masing-masing anggota Komite • Bin Nahadi manual GCG terutama terkait
Manajemen Risiko disajikan pada dengan penyesuaian manual
halaman 75. Untuk menjaga independensi dalam dengan UU PT Nomor 40 Tahun
pelaksanaan tugasnya, kedua Anggota 2007 serta penyempurnaan Code
Komite Manajemen Risiko (KMR) Komite Kebijakan Corporate Governance of Conduct.
adalah perangkat Dewan Komisaris tersebut dipilih dari personil-personil d. Perlunya mendisain KPI, Komisaris,
untuk membantu pelaksanaan tugas yang tidak memiliki hubungan baik dan Direksi sebagai dasar penilaian
pengawasan dalam bidang pemantauan langsung maupun tidak langsung dengan kinerja secara formal.
dan mitigasi risiko Perseroan. Perseroan. • Menyusun TOR untuk assessment GCG
bagi independent Assessor.
Tugas dan tanggung jawab KMR Profil masing-masing anggota Komite
meliputi: Kebijakan Coporate Govermance
• Melakukan reviu dan evaluasi konsep disajikan pada halaman 74.
kebijakan manajemen risiko yang
Adapun tugas dan tanggung jawab Realisasi sampai dengan 31 Desember 1. Awareness & Culture yang kondusif
Internal Audit : 2009 telah dilaksanakan 14 (empat terhadap penerapan Manajemen Risiko
• Melakukan audit internal terhadap belas) kali kunjungan audit reguler, dua secara menyeluruh;
efektifitas sistem dan pelaksanaannya kali audit Joint Operation, dua kali audit 2. Alignment penerapan Manajemen
untuk menjamin kegiatan usaha yang khusus serta dua kali audit cut off. Risiko dengan Visi, Misi & Strategi
mengarah pada tercapainya sasaran Korporasi;
Perseroan dan pelaksanaan Good Jumlah temuan/ketidaksesuaian dalam 3. Penentuan Risk Tolerance & Risk
Corporate Governance (GCG). Laporan Hasil Audit sampai dengan 31 Appetite;
• Menyampaikan laporan dan Desember 2009 sebanyak XX (tujuh 4. Penentuan Struktur Organisasi &
rekomendasi terhadap hasil puluh delapan) ketidaksesuaian, dengan Fungsi Risk Management Department;
audit sebagai bagian dari upaya status: 5. Penetapan Risk Management Policy
memperbaiki kinerja Perseroan secara yang tertulis jelas dan memiliki
berkelanjutan. Pada akhir tahun 2009 seorang Auditor batasan-batasan yang diperlukan.
memasuki masa pensiun, sehingga
Audit dilakukan dengan risk based karyawan di Internal Audit tinggal Secara khusus Direksi dengan SK No.
audit yang mengacu pada Internal berjumlah 5 (lima) orang, terdiri 014-6/053 tertanggal 22 Juni 2007
Audit Charter, Manual Perusahaan , dari seorang Chief of Internal Audit tentang Penerapan Enterprise Risk
Standar Audit, Prosedur, dan Peraturan merangkap Auditor, 3 (tiga) orang Management (ERM) pada PT Adhi
Perundangan. Laporan Hasil Audit Auditor, dan seorang staf Tata Usaha. Karya (Persero) Tbk., yang menetapkan
disampaikan kepada Direktur Utama dan Seluruh Auditor merupakan auditor infrastruktur & software yang diperlukan
Dewan Komisaris melalui Komite Audit. terlatih dan memiliki sertifikat Qualified untuk mengelola sistim manajemen
Internal Auditor (QIA). Internal Audit risiko.
Perseroan telah memiliki Audit Charter juga dibantu seorang outsourcing auditor
sejak 14 Oktober 2005 yang antara lain yang memiliki sertifikat Audit Safety, Penetapan infrastruktur & software
berisi: Lingkungan dan Mutu. tersebut memperhatikan:
Visi dan Misi, wewenang, kewajiban, 1. Pendekatan & metodologi yang sudah
ruang lingkup pekerjaan, tanggung 7. Risiko Perseroan teruji dalam industri jasa konstruksi;
jawab, standar pelaksanaan pekerjaan Industri konstruksi sebagaimana 2. Penggunaan teknologi informasi yang
internal audit, serta persetujuan oleh industri-industri lainnya memiliki efektif dan sesuai dengan kebutuhan;
Direktur Utama dan Komite Audit atas isi risiko. Untuk meminimalisasi risiko, 3. Prosedur yang baku untuk memastikan
Audit Charter. Perseroan melakukan pengendalian terjadinya proses manajemen risiko di
risiko dimulai dari proses evaluasi setiap lini proses bisnis perusahaan;
Audit Charter merupakan dokumen yang informasi proyek, proses tender, proses 4. Platform sistem pelaporan yang
secara formal mengakui pembentukan kontrak, pelaksanaan konstruksi memastikan kecukupan kapasitas
fungsi Internal Audit Charter dapat hingga pemeliharaannya. Seluruh untuk membangun sistim informasi
dipandang sebagai kontrak antara kegiatan dalam rangka meminimalisasi yang terstruktur dengan baik dari segi
Internal Audit dengan Direksi dan risiko tersebut, harus dikelola secara isi maupun arus informasi, sehingga
Komisaris (Komite Audit) yang memberi bertanggung jawab dengan berlandaskan dengan sistem dashboard, manajemen
wewenang untuk memulai pekerjaan pada prinsip kehati-hatian untuk dapat melakukan pengendalian
auditing dalam perusahaan. Audit menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat berbasis risiko secara efektif.
Charter menetapkan hak Kepala Internal dan berkelanjutan
Audit dan para Auditor untuk memeriksa Proses Manajemen Risiko yang sistematis
setiap bagian dalam organisasi, dan ADHI telah memiliki Risk Management dan berbasis pada rujukan penerapan
melihat berbagai aset serta dokumen Department, yang dibentuk dengan terbaik akan memastikan terjadinya
perusahaan. tujuan agar Perseroan lebih fokus dalam manfaat optimal dari penerapan
mengelola risiko di seluruh proses Manajemen Risiko secara keseluruhan
Pada tahun 2009, sesuai dengan bisnisnya, yaitu Jasa Konstruksi, bisnis yang mencakup antara lain:
Program Kerja Audit Tahunan (PKAT), EPC, dan Investasi. 1. Identitas & pendefinisian risiko yang
Internal Audit merencanakan 25 (dua dihadapi perusahaan;
puluh lima) kali kunjungan ke unit-unit Untuk menjaga agar implementasi sistem 2. Asesmen & pengukuran risiko sebagai
kerja di Kantor Pusat, Divisi Operasional Manajemen Risiko berjalan dengan baik proses kuantifikasi risiko yang telah
dan Proyek-proyek. Pelaksanaan audit pada seluruh jajaran Perseroan, maka teridentifikasi;
melibatkan 4 (lima) orang anggota dilakukan penetapan Risk Management 3. Bagaimana memilih tindakan antisipasi
Internal Auditor, tidak termasuk Chief of Framework yang mencakup pemastian: atau cara pengelolaan risiko yang
Internal Audit. tepat & efektif;
4. Pelaksanaan proses pemantauan & Kecukupan Perangkat Manual Manajemen Risiko memberi
pelaporan yang memadai bagi seluruh Sistim Manajemen Risiko petunjuk yang meliputi:
pihak yang membutuhkan informasi Dalam rangka pengelolaan risiko, 1 Tanggung jawab personel dan
dengan menggunakan software untuk Perseroan telah menetapkan Risk struktur;
mengefektifkan proses pelaksanaan Philosophy dan membuat Kebijakan, 2 Penentuan kriteria untuk asesmen
Manajemen Risiko pada berbagai Prosedur, dan Manual, yang kesemuanya Risiko;
tingkatan, mulai dari proyek, divisi dan telah ditetapkan untuk menunjang 3 Ketentuan toleransi Risiko /
korporat; pelaksanaan Sistim Manajemen Risiko. Risk Tolerance & Selera Risiko
5. Pada masing-masing tingkatan / Risk Appetite yang perlu
ada segregasi risiko yang harus 1. Filosofi Risiko diberi tanggapan dan perlakuan
dikendalikan oleh Proyek, Divisi, dan Filosofi Risiko Perseroan adalah (sesuaikan dengan kebijakan,
Korporat; memastikan pencapaian laba tujuan dan sasaran organisasi,
yang stabil dan meningkat melalui kepentingan para pemegang
Perseroan melaksanakan pengelolaan pengelolaan risiko yang proaktif kepentingan dan persyaratan
Sistim Manajemen Risiko secara dan effektif pada seluruh aktifitas peraturan);
berjenjang, yaitu: Perseroan untuk mencapai Visi 4. Identifikasi Risiko;
a. Tingkat Korporat, yang Perseroan. 5. Assessment, menganalisis
bertanggungjawab adalah Direktur ; untuk menetapkan level
b. Di masing-masing Unit Kerja Kantor Melalui peningkatan risk awarness Risiko & mengevaluasi untuk
Pusat, yang bertanggungjawab adalah secara terus menerus, dengan membandingkan level Risiko yang
Head of Department / Corporate peningkatan capacity building agar ditemukan dalam analisis dan
Secretary; filosofi risiko ini dipahami dan menetapkan prioritas Risiko (untuk
c. Di masing-masing Unit Kerja dijalankan oleh para pemilik risiko tindakan lebih lanjut);
Operasional, yang bertanggungjawab pada berbagai tingkatan organisasi 6. Memberi tanggapan & perlakuan
adalah Head of Division/Project Perseroan dalam rangka menjaga atas Risiko, penanganan dan
Manager. pencapaian VISI Perseroan. tindakan, pencegahan atas
peristiwa Risiko;
Secara periodik dilakukan pembahasan, 2. Manual Manajemen Risiko 7. Program Rencana Tindakan
baik pada tingkat Proyek, Divisi, dan Maksud dan Tujuan (tanggapan & perlakuan);
Korporat mengenai keefektifan proses Perseroan menyusun Manual 8. Memantau dan mengkaji ulang;
pelaksanaan Manajemen Risiko. Proyek Manajemen Risiko dengan maksud 9. Komunikasi dan konsultasi;
melaksanakan pembahasan setiap untuk memberikan petunjuk secara 10. Langkah penyempurnaan
dua minggu, sedangkan pembahasan umum mengenai pelaksanaan sistem manajemen Risiko dan
di tingkat Divisi dan tingkat Korporat Manajemen Risiko agar dapat penerapannya;
dilakukan setiap bulan. dilaksanakan secara efektif dan 11. Program dan pelaksanaan audit
terpadu. internal;
Pengawasan Aktif Dewan 12. Standar informasi / pelaporan &
Komisaris dan Direksi Adapun tujuan dari disusunnya rekaman-tercatat;
Direksi dan Dewan Komisaris memonitor Manual Manajemen Risiko adalah 13. Pengendalian dokumen.
perkembangan profil Risiko secara sebagai pedoman bagi pejabat/fungsi
kontinu. Secara periodik dilakukan terkait yang bertanggung jawab di 3. Prosedur Pengelolaan Risiko P000
pembahasan untuk mengkaji profil Risiko masing-masing unit kerja untuk dapat PM034.
Korporat dengan Dewan Komisaris dan merumuskan dan menjabarkan tugas Prosedur tentang Pengelolaan
Direksi, dan ditetapkan suatu strategi dan dan fungsinya ke dalam Manual Risiko yang dimiliki oleh Perseroan,
rencana mitigasi. Manajemen Risiko. mulai berlaku efektif terhitung dari
tanggal 1 Juli 2008 dan terakhir
Dalam melaksanakan tugasnya, Ruang Lingkup ditinjau pada tanggal 1 Juli 2009.
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Manual Manajemen Risiko berdasarkan Dalam prosedur tersebut diatur
Manajemen Risiko yang menjadi pada Australian/NZ Standard 4360, antara lain uraian aktivitas yang
counterpart dari Risk Management merupakan pedoman penerapan berkaitan dengan penanganan
Department. manajemen risiko di seluruh unit kerja risiko, yang meliputi: menetapkan
baik di tingkat Kantor Pusat, Divisi/ sasaran, pengidentifikasian risiko,
Proyek, termasuk sub kontraktor, kegiatan asesmen risiko, memberikan
pemasok serta asset dan siapapun tanggapan atas risiko yang akan
yang berada di lingkungan ADHI. ditindaklanjuti/direspon sesuai dengan
urutan prioritas, melakukan kajian Jenis risiko yang dilakukan adalah sebagai berikut:
terhadap biaya dan manfaat setiap dikelola • Melakukan kontrak pengadaan
respon yang akan ditindaklanjuti, Berdasarkan tingkat risiko yang paling dengan pemasok utama yang akan
menguji ulang hasil tindak lanjut mempengaruhi, Perseroan dihadapkan terikat untuk memasok barang yang
respon risiko, mempertahankan level pada risiko pembayaran, kenaikan dibutuhkan oleh Perseroan dengan
risiko yang sudah dapat diterima serta harga bahan baku/material, perubahan harga, jumlah, dan waktu yang telah
membuat program pelaksanaan atas kurs, kebijakan pemerintah, kondisi ditentukan sebelumnya.
hasil respon risiko tersebut, melakukan ekonomi dan sosial politik, persaingan • Melakukan perencanaan dan
monitoring terhadap pelaksanaan usaha, perbedaan regulasi di luar negeri, pengelolaan kebutuhan barang secara
kegiatan yang sesuai dengan program tidak diterimanya instrumen perbankan akurat, khususnya bagi barang yang
pelaksanaan respon risiko, melakukan nasional di luar negeri, pemutusan pemesanannya meminta jumlah
pengendalian kontrol dan evaluasi kontrak, dan kelangkaan bahan baku. minimal tertentu.
terhadap keefektifan respon dengan • Khusus untuk kontrak dengan pemberi
melakukan analisa ulang, melakukan Risiko Pembayaran kerja dicantumkan pasal tentang
komunikasi dan mengkonsultasikan Risiko pembayaran dapat terjadi eskalasi.
peristiwa/skenario risiko, kondisi, manakala pemberi pekerjaan menunda
asumsi kemungkinan dan akibat atau tidak membayar biaya proyek yang Risiko Perubahan Kurs
serta respon yang dipilih kepada para mengakibatkan cost of fund meningkat Risiko ini timbul apabila Perseroan
pihak yang terkait sesuai dengan area dan piutang bermasalah yang pada mengambil hutang dalam bentuk valuta
risikonya. gilirannya akan berdampak negatif asing atau apabila Perseroan menerima
terhadap kegiatan usaha Perseroan. pembayaran dalam valuta asing dalam
4. Kebijakan Korporasi kontrak-kontrak proyeknya. Risiko ini
Beberapa kebijakan korporasi yang Untuk mengurangi kemungkinan dapat dimitigasi dengan melakukan
di dalamnya memperhatikan aspek terjadinya risiko tersebut, Perseroan telah hedging maupun menyamakan
manajemen risiko, antara lain: menetapkan beberapa langkah sebagai denominasi kewajiban pembayaran
berikut: kepada pihak ketiga dengan denominasi
• SK Direksi 014-6/019 yang mengatur • Menilai bonafiditas dan reputasi pembayaran termijn pekerjaan.
kebijakan pengambilan proyek; pemberi pekerjaan.
• Mengharuskan adanya Uang Muka Risiko Kebijakan
• SK Direksi 014-6/001A yang Proyek dan pelaksanaan pekerjaan Pemerintah, Kondisi
mengatur tentang Penyempurnaan dilakukan sesuai dengan termin yang Ekonomi, dan Sosial
Kebijakan Keuangan, disepakati. Politik
• Melindungi kepentingan Perseroan Kebijakan Pemerintah baik yang
• SK Direksi 014-6/001 yang mengatur dengan isi perjanjian kontrak yang menyangkut ekonomi dan moneter
tentang Kerjasama Operasi, kuat. serta kondisi sosial politik yang kurang
• Mengambil langkah-langkah negosiasi kondusif akan berakibat menurunnya
• SK Direksi 014-6/019 yang mengatur jika terjadi perselisihan dengan pihak investasi dan pembangunan. Hal ini
batasan kewenangan finalisasi pemberi pekerjaan untuk mencegah dapat menyebabkan tertundanya proyek-
tender; terjadinya risiko tidak dibayar. proyek yang telah maupun yang akan
diperoleh Perseroan.
Kebijakan-kebijakan yang tertuang Risiko Kenaikan Harga
dalam SK Direksi tersebut, terus Bahan Baku/Material Risiko ini merupakan risiko yang
dimonitor oleh Internal Audit/SPI, Nilai kontrak pekerjaan proyek disepakati bersifat sistemik (systemic risk) di
untuk mengukur effektifitas dan sebelum dilaksanakannya kegiatan mana bila risiko ini terjadi maka akan
pelanggaran yang terjadi lewat. produksi bahan baku/material. Kondisi mempengaruhi secara negatif seluruh
ini menimbulkan risiko atas kenaikan variabel yang terlibat. Artinya, sulit untuk
Selera risiko harga material dan upah baik secara menghindarkan diri dari risiko ini bila
Adalah gambaran jumlah risiko yang siap regular maupun dikarenakan adanya terjadi. Bahkan diversifikasipun tidak
diterima, ditoleransi atau diekspose oleh kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi mampu menghilangkan risiko ini.
Perseroan di saat kapanpun risiko itu dan moneter, selama pelaksanaan
terjadi dalam upaya pencapaian sasaran. proyek. Apabila terjadi kenaikan harga Upaya yang bisa dilakukan adalah
Selera Risiko memberikan gambaran dapat mengakibatkan penurunan laba meminimalisasi dampak bila risiko ini
kapasitas Perseroan untuk menanggung Perseroan. terjadi:
suatu kerugian yang dapat terjadi pada 1. Segera menekan biaya overhead yang
berbagai level probabilitas. Selera Risiko Untuk mengurangi kemungkinan tidak perlu.
yang ditetapkan untuk tahun 2009 terjadinya risiko kenaikan harga bahan 2. Mengurangi hutang dengan bunga
adalah sebesar Rp30 miliar baku/material ini maka tindakan yang tinggi, atau restrukturisasi hutang.
3. Meningkatkan upaya pencairan berdampak pada terhambatnya proses Risiko Bahan Baku/
tagihan-tagihan yang masih bisnis itu sendiri. Material
outstanding. Dalam pelaksanaan kegiatan
4. Bersikap hati-hati dalam memilih Untuk mengurangi kemungkinan risiko penyelesaian proyek, bahan utama
proyek dan menghindarkan diri tersebut, dalam masa penjajagan bisnis, produksi berupa bahan olahan seperti
mengerjakan proyek yang berpotensi Perseroan mengedepankan penguasaan semen dan produk baja bisa saja terjadi
besar macet bila risiko ini terjadi. regulasi suatu negara di mana bisnis akan kelangkaan/kekurangan penyediaan
5. Menjaga dan menghemat cashflow dijalankan. di beberapa daerah yang dapat
sebagai “cadangan” untuk bisnis saat mengganggu penyelesaian proyek.
kondisi membaik. Risiko Tidak Diterimanya Instrumen Kelangkaan bahan dapat mengakibatkan
6. Menghentikan investasi yang kurang Perbankan Nasional oleh Perbankan naiknya harga bahan dan mundurnya
perlu. Luar Negeri dimana Bisnis Perseroan waktu pelaksanaan sehingga dapat
7. Menghentikan pengerjaan proyek Dijalankan menyebabkan penurunan laba Perseroan.
yang besar kemungkinannya untuk
tidak terbayar. Risiko ini dapat terjadi manakala Untuk mengurangi kemungkinan
8. Membentuk konsorsium dalam hal instrumen perbankan nasional yang terjadinya risiko ini maka tindakan yang
proyek yang dikerjakan bernilai besar. akan digunakan oleh Perseroan ternyata dilakukan adalah sebagai berikut:
9. Mencantumkan klausul dalam kontrak ditolak/tidak diterima oleh lembaga
tentang eskalasi harga apabila terjadi perbankan luar negeri di mana bisnis • Memonitor penuh supply-demand
perubahan kebijakan moneter. Perseroan sedang dijalankan, yang bahan baku utama di pasar untuk
berdampak pada terhambatnya proses dasar pembuatan keputusan yang
Risiko Persaingan Usaha bisnis. harus dilakukan.
Persaingan pada bidang usaha jasa
konstruksi disadari akan semakin tajam, Untuk mengurangi kemungkinan risiko • Perencanaan kebutuhan bahan yang
baik oleh pemain dalam maupun asing. tersebut, Perseroan berupaya semaksimal baik.
Pada saat krisis, jumlah pemain menurun, mungkin untuk dapat memenuhi
tetapi sejalan dengan bangkitnya persyaratan yang disyaratkan, antara lain • Kontrak pengadaan barang dengan
perekonomian Indonesia dan mulai dengan memberikan cross collateral yang beberapa pemasok yang mengikat
dilaksanakannya proyek-proyek yang dikeluarkan oleh bank Nasional atau pemasok dalam hal harga, jumlah, dan
tertunda, maka pemain-pemain yang Bank Asing yang berada di Indonesia waktu.
bergerak di bidang jasa konstruksi akan yang memiliki hubungan korespondensi
semakin bertambah dan hal ini dapat dengan Bank di luar negeri tersebut. Di luar risiko-risiko tersebut di atas,
menurunkan pendapatan Perseroan. Perseroan juga menghadapi risiko-risiko
Risiko Pemutusan yang secara spesifik ada dalam bisnis EPC
Untuk mengurangi kemungkinan Kontrak dan Investasi.
terjadinya risiko persaingan usaha ini Hal-hal yang tidak diinginkan dalam
maka tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan kontrak proyek, antara lain Risiko Perseroan dalam
sebagai berikut: adalah pembatalan atau pemutusan Bisnis EPC
• Meningkatkan efisiensi yang dapat perjanjian secara sepihak yang
menekan harga pokok produksi (cost disebabkan oleh ketidakmampuan Risiko Gagal Tender
of good sold) yang dampaknya dapat melaksanakan pekerjaan sesuai Hal yang tidak diinginkan dalam setiap
meningkatkan tingkat kompetisi perjanjian. Hal ini dapat menurunkan mengikuti proses tender adalah saat
Perseroan. pendapatan Perseroan. tender tidak berhasil dimenangkan. Hal
• Pemanfaatan teknik-teknik terbaru tersebut bisa terjadi oleh karena adanya
yang dapat menaikkan efisiensi. Untuk mengurangi kemungkinan kompetitor yang memiliki penawaran
• Melakukan kerja sama dengan pihak terjadinya risiko pemutusan kontrak ini lebih baik atau bisa juga terjadi karena
lain yang mempunyai keunggulan maka tindakan yang dilakukan adalah ketidakmampuan dalam memenuhi
kompetitif yang tidak dimiliki oleh sebagai berikut: syarat-syarat tender.
Perseroan. • Strategi aliansi dalam pengerjaan
proyek yang bukan menjadi Dibandingkan dengan persiapan dalam
Risiko Perbedaan kompetensinya. pengerjaan proyek-proyek konvensional
Regulasi di Luar Negeri • Menyiapkan alternatif solusi lainnya, biaya yang dikeluarkan untuk
Risiko ini dapat terjadi manakala penyelesaian outsourcing ataupun persiapan tender dan pengerjaan proyek
Perseroan menjalankan bisnis di luar pengalihan kepada pihak lain dalam EPC relatif lebih besar. Dengan demikian
negeri namun tidak diikuti dengan hal diketahui bahwa ADHI mempunyai dapat dipastikan, kegagalan dalam
penguasaan regulasi yang berlaku di masalah teknis dalam menyelesaikan mengikuti tender proyek EPC akan
negara tersebut, yang pada akhirnya kontraknya. berdampak pada timbulnya High Cost.
Untuk mengurangi kemungkinan partner kerja sama, perlu dilakukan due syarat-syarat tender, yang berakibat pada
terjadinya risiko ini maka tindakan yang dilligence/uji tuntas atas calon mitra/ timbulnya High Cost, hal ini karena biaya
dilakukan adalah sebagai berikut: partner kerja sama untuk mengetahui yang dikeluarkan untuk persiapan tender
• Meningkatkan efisiensi. kapabilitas, kompetensi dan performance investasi relatif cukup besar berbeda
• Melakuan persiapan yang matang dari segi teknis, sumber daya manusia dengan biaya yang dikeluarkan untuk
dalam mengikuti proses tender EPC. dan keuangannya. proyek konvensional lainnya.
• Membentuk konsorsium dengan Untuk mengurangi kemungkinan risiko
perusahaan lain yang memiliki Risiko atas Kegagalan Desain pada fase pra konstruksi, maka tindakan
keunggulan kompetitif yang tidak Berbeda dengan jasa konstruksi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
dimiliki Perseroan. konvensional, di mana kontraktor hanya • Meningkatkan efisiensi.
melaksanakan pekerjaan berdasarkan • Melakuan persiapan yang matang
Risiko Dalam Pemilihan Mitra/ desain/rancangan yang dibuat oleh pihak dalam mengikuti proses tender
Partner lain (perencana), maka dalam proyek investasi.
Seperti tahun sebelumnya, saat ini EPC, di samping sebagai pelaksana • Membentuk konsorsium dengan
tender/pengadaan proyek-proyek EPC konstruksi, Kontraktor EPC juga sekaligus perusahaan lain yang memiliki
juga masih booming, terutama proyek sebagai pembuat desain/rancangan keunggulan kompetitif yang tidak
Power Plant. Perseroan menyadari adanya (engineering) dan melaksanakan dimiliki Perseroan.
proyek-proyek EPC tersebut di satu sisi pengadaan (procurement) sendiri.
sebagai tantangan dan prospek cerah Dengan demikian, tanggung jawab atas
namun juga sekaligus merupakan batu keseluruhan pekerjaan dalam proyek EPC Investasi atas proyek-proyek infrastruktur,
ujian yang sesungguhnya karena bila berada pada Kontraktor EPC. khususnya untuk pembangkit tenaga
tidak direncanakan secara matang dan listrik, pembangunan jalan tol, dan
penuh kehati-hatian akan menimbulkan Kegagalan proyek EPC sebagai akibat pelabuhan, memerlukan pendanaan yang
kerugian yang tidak sedikit. dari kegagalan desain/rancangan dapat cukup besar dengan masa konstruksi
dipastikan sebagai sebuah bencana besar yang sangat panjang. Konsekuensinya,
Menyadari kekhususan dari bidang karena desain/rancangan merupakan proyek semacam ini mempunyai risiko
EPC khususnya untuk proyek-proyek kegiatan awal dari keseluruhan tinggi pada masa konstruksi, yang
Power Plant dan pengalamannya yang rangkaian pekerjaan proyek EPC yang antara lain ditunjukkan dengan makin
belum cukup luas, dalam mengikuti mempunyai dampak besar pada output lamanya waktu yang diperlukan dalam
tender/pengadaan proyek-proyek yang diharapkan. Mempertimbangkan penyelesaian konstruksi. Akibatnya, biaya
EPC, Perseroan mau tak mau harus beratnya tanggung jawab dalam yang diperlukan semakin membengkak.
menggandeng perusahaan-perusahaan pengerjaan proyek EPC tersebut,
yang telah memiliki nama dan Perseroan telah melakukan langkah- Untuk mengurangi kemungkinan risiko
pengalaman di bidang tersebut dengan langkah untuk mencegah/meminimalisasi pada fase konstruksi, Perseroan dapat
membentuk sebuah konsorsium atau risiko atas kemungkinan kegagalan mengalihkan risiko tersebut kepada pihak
Joint Operation. desain/rancangan, antara lain dengan: kontraktor yang mempunyai reputasi dan
• Menggandeng partner yang memiliki kredibilitas tinggi melalui kontrak kerja
Mencari dan menentukan mitra/partner kompetensi/keahlian dan pengalaman dalam bentuk turn key project.
kerja sama merupakan risiko tersendiri luas dalam pengerjaan proyek-proyek
karena kesalahan dalam memilih mitra/ EPC; Risiko Pada Fase
partner kerja sama baik dalam bentuk • Mengasuransikan proyek EPC pada Operasional
konsorsium maupun joint operation, perusahaan-perusahaan Asuransi yang Dalam proyek-proyek investasi di bidang
akan secara langsung/tidak langsung bonafid; infrastruktur, terutama yang masih
menimbulkan kerugian bagi Perseroan, • Mempersiapkan engineer-engineer bersifat monopoli, sangat tergantung dari
karena dalam kemitraan/partnership, ada yang handal. regulasi penentuan dan penyesuaian tarif
satu kesatuan tanggung jawab dalam oleh pemerintah. Pengalaman yang ada
memenuhi kewajiban kepada pemilik Risiko Perseroan selama ini, penyesuaian tarif selalu tidak
proyek/Owner. Ketidakmampuan mitra/ dalam Bisnis Investasi tegas, bahkan setiap akan dilakukan
partner dalam memenuhi kewajibannya Risiko Pada Fase Pra penyesuaian tarif selalu mendapatkan
sebagai mitra secara langsung/tidak Konstruksi protes keras dari masyarakat serta
langsung akan berimbas kepada Risiko pada fase pra konstruksi dapat badan legislatif, yang pada akhirnya
Perseroan sebagai mitra/partner dalam terjadi manakala Perseroan gagal penyesuaian tarif ditentukan bukan
kerja sama. memenangkan proses tender investasi berdasarkan pertimbangan finansial,
yang bisa disebabkan oleh karena adanya tetapi lebih pada pertimbangan politis.
Untuk mengurangi terjadinya potensi kompetitor yang memiliki penawaran Distorsi pasar sangat terkait dengan
risiko kerugian yang disebabkan lebih baik atau bisa juga terjadi karena kemungkinan tidak tepatnya proyeksi
oleh kesalahan dalam memilih mitra/ ketidakmampuan dalam memenuhi pemakai jasa infrastruktur (demand
projection) yang diketahui pada saat Komitmen perusahaan Melakukan survey kepuasan pelanggan
proyek tersebut beroperasi. terhadap perlindungan terhadap kinerja seluruh divisi
konsumen dan operasional. Survey dilakukan dengan
Untuk mengurangi kemungkinan risiko stakeholder lainnya. menyebarkan kuesioner kepada para
pada fase operasional, Perseroan dapat Perlindungan hak-hak konsumen Pemilik Proyek dengan sasaran untuk
menempuh jalan negosiasi dengan dengan melakukan penerapan Kebijakan mengetahui tingkat kualitas kinerja
meminta kepada pemerintah untuk Mutu dan Pemeliharaan Lingkungan Perseroan di mata para Pemilik Proyek
memberikan kompensasi dalam rangka merupakan Komitmen yang dilakukan dan masyarakat pada umumnya.
public service obligation (PSO), dan Perseroan yaitu : Untuk menjaga obyektifitas, survey
meminta jaminan jumlah minimum • Mengusahakan jasa dan produk yang tersebut dilakukan oleh sebuah
pemakaian jasa dari pemerintah untuk bermutu tinggi untuk memenuhi lembaga independen dan hasilnya akan
mengurangi risiko kegagalan pasar. kelancaran, keamanan, dan dipergunakan untuk dasar dalam upaya
kenyamanan konsumen. meningkatkan kualitas pelayanan kepada
8. Tanggung Jawab • Mendorong segenap jajaran konsumen.
Sosial Perusahaan Perseroan untuk selalu meningkatkan
Komitmen Perseroan dalam tanggung ketrampilan dan keahlian serta selalu Dalam melakukan pengelolaan atas
jawab sosial dalam rangka kepedulian bertanggung jawab dan tertib dalam keluhan pelanggan, ADHI menetapkan
masyarakat dan lingkungan dapat dilihat menjalankan tugasnya. penanggungjawab untuk tiap-tiap
dalam misi korporasi serta ADHI Priciple. • Menyempurnakan sistem dan tingkatan organisasi, yaitu tingkat
Pada butir 3 Misi Adhi 2007 – 2011 lingkungan kerja secara terus menerus proyek, tingkat Divisi, dan tingkat Kantor
disebutkan, “Berperan aktif dalam ke arah yang lebih efektif dan efisien Pusat. Biaya rework yang dikeluarkan
program Public-Private Partnership untuk mendukung tercapainya mutu berkaitan dengan penyelesaian keluhan
(PPP) untuk mendukung pertumbuhan pelayanan. pelanggan dimasukkan ke dalam biaya
ekonomi, dan menjalankan inisiatif- proyek. Realisasi biaya rework selama
inisiatif Corporate Social Responsibility Pembentukan Pusat tahun 2009 adalah sebesar Rp5,785
(CSR) dalam rangka pengembangan Pengaduan Konsumen miliar.
Sumber Daya Manusia.” Artinya, ADHI Dalam hal pelayanan
harus berkembang secara bisnis, namun terbaik kepada ADHI memiliki ADHI Base yang antara
tetap peduli terhadap pertumbuhan konsumen, Perseroan memberikan lain berisi metode kerja yang pernah
ekonomi masyarakat dan ikut Pusat Pengaduan Konsumen yang dapat dilaksanakan di proyek maupun inovasi-
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. dilihat dalam website www.adhi.co.id, inovasi yang telah dihasilkan dan diuji
Hal tersebut dapat dilihat pada satu nilai telepon maupun facsimile, melakukan keberhasilannya. Melalui sarana tersebut,
ADHI yaitu dalam prinsip “humane” rapat koordinasi mingguan dengan dan dengan memperhatikan diharapkan
terdapat nilai “preserving environtment” owner yang merupakan arena untuk dapat menghindari terjadinya defect
dan “supporting community penyampaian komplain, dan klausul yang sama di waktu yang akan datang.
development”. dalam kontrak yang mengatur tentang
masa pemeliharaan. Program Kemitraan DAN
Secara tegas, ADHI juga menyatakan, Biaya untuk peningkatan layanan kepada Bina Lingkungan (PKBL)
penerapan CSR bagi ADHI adalah konsumen telah dialokasikan pada biaya Sebagai Badan Usaha Milik Negara, peran
bertujuan: overhead, mulai dari tingkat proyek sosial ADHI dituangkan dalam Surat
a) menjadi mitra bagi pengembangan sampai ke tingkat pusat. Peraturan Menteri Negara BUMN yang
ekonomi masyarakat yang berwatak sekarang menjadi Kementerian BUMN
kemanusiaan dan berkelanjutan Program Peningkatan Nomor : PER-05/MBU/2007 tentang
(sustainable) dengan komitmen Layanan kepada Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
mengentaskan kemiskinan Konsumen Kecil dan Program Bina Lingkungan,
b) menjadi agen perubahan sosial demi Dalam memberikan pelayanan kepada serta Surat Edaran Menteri Negara Badan
peningkatan kualitas hidup yang Dalam memberikan pelayanan kepada Usaha Milik Negara Nomor : SE-433/
berkaitan dengan pendidikan dan konsumen, ADHI melakukan hal-hal MBU/2003 tanggal 16 September 2003
kehidupan spiritual sebagai berikut: tentang Petunjuk Pelaksanaan Program
c) mengambil inisiatif dalam pelestarian Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
lingkungan hidup. dan Program Bina Lingkungan.
Pertanggung Jawaban atas pelaksanaan Dana Program Kemitraan tersebut Berdasarkan Wilayah
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan didistribusikan ke wilayah dengan jumlah Uraian Jumlah
(PKBL) dituangkan dalam sebuah Laporan mitra sebagai berikut : Pinjaman Modal
Keuangan setahun sekali dan diaudit Wilayah Nilai (Rp.) Jumlah DKI Jakarta 382,500,000
oleh Akuntan Publik yang ditunjuk Mitra
Perseroan dan selanjutnya disampaikan Jawa Barat 560,000,000
kepada Menteri BUMN. Sesuai keputusan DKI Jakarta 382,500,000 21 Banten 215,000,000
Menteri BUMN, kinerja PKBL juga Jawa Barat 560,000,000 20
Jawa Tengah 290,000,000
merupakan salah satu unsur yang Banten 215,000,000 13
mempengaruhi penilaian atas kinerja Jawa Tengah 290,000,000 3 Lampung 270,000,000
Perseroan Jawa Timur 270,000,000 2
Jawa Timur -
Sulawesi -
Program Kemitraan Sedangkan Dana Pembinaan Kemitraan
Program Kemitraan merupakan program dipergunakan untuk pembiayaan Sub Jumlah 1,717,500,000
untuk meningkatkan kemampuan usaha kegiatan yang diharapkan dapat
Beban Pembinaan
kecil agar menjadi tangguh dan mandiri mendorong perkembangan usaha serta
melalui pemanfaatkan dana dari sebagian meningkatan produktivitas Mitra Binaan Banten 44,033,350
laba perusahaan. Dimana pinjaman atau penelitian dan pengembangan.
DKI Jakarta 46,581,000
kepada mitra binaan tersebut akan Pembinaan dapat berupa pendidikan,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelatihan, magang, pemasaran, Sub Jumlah 90,614,350
Modal Kerja atau Investasi dalam rangka dan pameran. Di tahun 2009 telah Jumlah 1,808,114,350
pengembangan usaha. dikeluarkan Dana Pembinaan Kemitraan
sebesar Rp166,2 Juta yang dipergunakan
Pinjaman program kemitraan ini untuk pelatihan dan pameran. Program Bina
mensyaratkan bahwa usaha yang diberi Lingkungan
pinjaman adalah perusahaan yang Mitra Binaan yang telah dibina dan diberi Program Bina Lingkungan adalah
memiliki kekayaan bersih maksimal pinjaman sampai bisa lebih Mandiri merupakan program pemberdayaan
Rp200 juta atau omset maksimal Rp1 dan tangguh dalam sisi finansial, maka kondisi sosial masyarakat yang bertujuan
miliar per tahun, telah melakukan diharapkan dapat menjadi Bankable. memberikan manfaat kepada masyarakat
kegiatan usaha minimal 1 tahun dan Sampai saat ini ada sepuluh mitra binaan di wilayah sekitar wilayah kerja
WNI. Jasa administrasi bagi pinjaman ADHI yang sudah Bankable, diantaranya perseroan.
ini adalah 6% per tahun, yang akan dua mitra dari Jakarta, lima mitra dari
dipergunakan untuk biaya operasional Jawa Barat, dua mitra dari Jawa Tengah Sumber dana Program Bina Lingkungan
penyaluran, seperti biaya survey dan satu mitra dari Jawa Timur. perseroan tahun 2009 ini berasal dari
lapangan, penagihan, pembinaan, beban penyisihan laba bersih perseroan setelah
administrasi, dan umum. pajak tahun buku 2008 sebesar 0,5%
Realisasi Penyaluran Dana Program yaitu sebesar Rp407.412.475 ditambah
Sumber dana Program Kemitraan di Kemitraan Tahun 2009 (dalam Rp) saldo awal dan pendapatan bunga
tahun 2009 berasal dari Penyisihan Laba Berdasarkan Sektor jasa giro, dengan total dan sebesar
Bersih perusahaan tahun buku 2008 Uraian Jumlah Rp1.644.549.098.
yang besarnya ditentukan berdasarkan Pinjaman Modal
hasil keputusan RUPS yaitu 0,25% atau Di tahun 2009 ADHI telah menyalurkan
Sektor Industri 907,500,000
Rp203.706.238 ditambah Angsuran dana Bina Lingkungan sebanyak
Sektor Perdagangan 530,000,000
Pokok Pinjaman, Pendapatan Jasa Rp401,28 Juta yang dialokasikan
Sektor Pertanian 10,000,000
Administrasi dan Saldo awal tahun 2009 di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
dengan total dana Rp1.892.877.931. Sektor Peternakan 10,000,000
Jawa Tengah, Lampung, Jawa Timur,
Sektor Perkebunan 15,000,000 Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera
Di tahun 2009, ADHI telah menyalurkan Sektor Perikanan - Barat. Dana Program Bina Lingkungan
pinjaman Program Kemitraan sebesar Sektor Jasa 195,000,000 tersebut diberikan untuk kegiatan :
Rp1,717 Miliar kepada para mitra • Bantuan Bencana Alam.
Sektor Lainnya 50,000,000
binaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Perseroan memberikan bantuan
Sub Jumlah 1,717,500,000
Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa sandang dan pangan untuk korban
Beban Pembinaan
Tengah. Sektor usaha yang mendapat bencana alam di Padang sebesar
pinjaman dari ADHI untuk tahun 2009 Pendidikan & Pelatihan 44,033,350
Rp100 Juta dan bencana alam di
adalah industri, perdagangan, pertanian, Promosi & Pameran 46,581,000 Kabupaten Garut sebesar Rp100 Juta.
peternakan, perkebunan, jasa, dan Sub Jumlah 90,614,350
lainnya. Jumlah 1,808,114,350
Pusat dimana pada masing-masing 9. Perkara Penting Monorail merupakan salah satu
tingkatan dilakukan evaluasi untuk yang Sedang Dihadapi proyek yang menjadi prioritas untuk
perbaikan. Dalam tahun 2009, anggota Direksi dilaksanakan.
maupun Dewan Komisaris tidak
Contoh implementasi manajemen mempunyai perkara penting yang Nilai tagihan yang dicairkan dan
lingkungan di kantor adalah : sedang dihadapi. Sedangkan Perseroan tagihan yang belum dibayar dapat
1. Mengurangi penggunaan listrik dan air mempunyai beberapa perkara sbb.: dilihat pada Laporan Keuangan
untuk operasional Kantor ; Audited tahun buku 2009 pada
2. Membantu program langit biru 1. Proyek Jakarta Monorail bagian terakhir Laporan Tahunan ini.
Pemerintah dengan mensyaratkan Pada proyek tersebut ADHI sebagai
bahwa setiap kendaraan operasional Kontraktor Design and Build dan
Kantor sudah lulus uji emisi; sebagai pemilik proyek adalah PT 2. Proyek Shangri-la dan Merweb Tower
3. Menggunakan lampu hemat energi; Jakarta Monorail. Saat ini proyek Doha City Centre Qatar
4. Menggunakan freon ramah terhenti dikarenakan PT Jakarta ADHI sebagai sub kontraktor dari Al
lingkungan; Monorail belum dapat menyediakan Habtoor Engineering. Pada proyek
5. Menurunkan jumlah pemakaian kertas; pendanaan proyek sehingga ini terjadi pemutusan kontrak secara
6. Menjaga baku mutu air buangan & pekerjaan-pekerjaan yang telah sepihak oleh Al Habtoor Engineering
standar kebisingan; diselesaikan oleh ADHI tidak terbayar, dengan alasan ADHI tidak dapat
sehingga ADHI melakukan gugatan memenuhi kewajibannya sesuai
Implementasi di Proyek: kepada PT Jakarta Monorail atas dengan kontrak, sehingga jaminan
1. menjaga baku mutu air buangan & piutang tersebut. Dalam persidangan pelaksanaan dicairkan dan tagihan-
standar kebisingan; ADHI dan PT Jakarta Monorail sepakat tagihan atas pekerjaan yang telah
2. mengelola limbah B3; untuk melakukan perdamaian. Adapun diselesaikan tidak dibayar.
3. berupaya mematuhi Peraturan isi perdamaian antara lain: Atas hal tersebut ADHI berusaha
Perundangan yang terkait dengan • PT Jakarta Monorail mengakui melakukan negosiasi dengan
pelaksanaan Proyek; seluruh hutangnya terdiri dari pokok Al Habtoor Engineering agar
4. mengelola sampah padat; dan bunga kepada ADHI, permsalahan tersebut dapat
5. mengusulkan penggunaan lampu • PT Jakarta Monorail akan membayar diselesaikan secara musyawarah.
hemat energi; kepada ADHI setelah adanya Namun apabila cara tersebut tidak
6. mengusulkan penggunaan freon financial closed dan draw down berhasil akan ditempuh jalur hukum
ramah lingkungan; dana, yaitu melalui Arbitrase.
7. mengusulkan penggunaan building • ADHI akan mendapat prioritas utama
system management; untuk mendapatkan pembayaran Permasalahan tersebut akan
8. kendaraan operasional Proyek lulus uji sebagai piutang yang diutamakan/ berpengaruh kepada cash flow dan
emisi; kreditur preferen. berpotensi menimbulkan kerugian,
9. melakukan evaluasi operasi terkait namun ADHI secara bertahap
aspek lingkungan yang penting. Proyek tersebut saat ini sedang melakukan penyisihan atas pencairan
dilakukan audit oleh Pemerintah jaminan dan tagihan yang belum
Bantuan Pelestarian Alam Provinsi DKI Jakarta dan BPKP terbayar. Nilai jaminan yang dicairkan
• ADHI memberikan bantuan untuk Perwakilan Provinsi DKI untuk dan tagihan yang belum dibayar
kegiatan penanaman 10.000 bibit melakukan penilaian kelayakan atas dapat dilihat pada Laporan Keuangan
pohon mahoni muda di Kabupaten biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Audited tahun buku 2009 pada
Wonogiri Propinsi Jawa Tengah dan Hal tersebut dilakukan dalam rangka bagian akhir Laporan Tahunan ini.
Kabupaten Kulon Progo Propinsi penjajakan pengambilalihan proyek
DI Yogyakarta dengan jumlah dana oleh Pemerintah. ADHI dalam menyelesaikan
sebesar Rp85,5 Juta. permasalahan tersebut dibantu oleh
Kondisi tersebut akan sedikit Pemerintah RI antara lain Utusan
• Kegiatan yang sama juga dilakukan di berpengaruh terhadap cashflow, Khusus Pemerintah RI untuk Urusan
sekitar Proyek PLTU Tarahan Lampung namun ADHI berkeyakinan piutang Timur Tengah, Kementerian BUMN,
sejumlah 1.000 pohon usia sedang tersebut akan terbayar. Hal ini Kedutaan Besar RI di Qatar dan
dengan nilai Rp80 juta dan di sekitar dikarenakan pemerintah telah Kantor Hukum dari Indonesia maupun
proyek Banjir Kanal Timur sejumlah menerbitkan Instruksi Presiden Lauyer yang bertaraf International dan
1.176 pohon trembesi usia sedang No.1 Tahun 2010 tentang Prioritas berpraktek di Qatar. Dengan demikian
dengan nilai Rp220 juta. Pembangunan dimana Proyek ADHI berkenyakinan bahwa dengan
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 22 September 1955 (54 tahun) di
Jakarta. Meraih gelar S1 Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980,
dan Master dari University of Denver, AS pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai Deputi
Meneg BUMN Bidang Logistik dan Pariwisata. Jabatan lain yang pernah dipegang antara
lain yaitu: Asisten Deputi Urusan Usaha Industri Lainnya (2002-2003); Kepala Bidang Usaha
Aneka Industri Lainnya (2001-2002); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Persero Industri dan
Perdagangan (2000-2001); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Pertambangan (1999-
2000); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Industri Manufaktur dan Pertambangan
(1998-1999); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Jasa Umum (1996-1998);
Direktur PT Berikat Nusantara (1995-1996); Kasubdit. Pendanaan dan Sumber Daya (1993-
1995); Kepala Seksi Pertambangan dan Energi (1990-1993).
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1960 (49 tahun) di
Yogyakarta. Meraih gelar S1 Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, pada tahun
1989 dan Master of Accountancy and Financial Information Systems (MAFIS) dari Cleveland
State University, Cleveland, Ohio, AS, pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat sebagai: Asisten
Deputi Urusan Informasi dan Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian BUMN sejak
2006; Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain yaitu: Staf Menteri Negara BUMN
(2006-2007); Staf Sekretaris Kementerian Negara BUMN (2004-2006); Staf Khusus BUMN
(2002-2004); BPPN (1999-2002); Kepala Seksi Pengawasan Usaha Patungan I Pertamina
BPKP (1995-1999); Ketua Tim Pemeriksaan Restitusi Pajak (1989-1990); Anggota Tim
Deputi Pengawasan Perminyakan dan Gas Bumi, Pertamina, BPKP (1983-1986).
Bambang Triwibowo
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 Agustus 1953 (56 tahun) di Cilacap.
Memperoleh gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979
dan Sekolah Bisnis Manajemen Prasetya Mulya pada tahun 2001. Menjabat sebagai
Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2008 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai: Direktur Operasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP
(2004-2008); Direktur Teknik & Pemasaran PT PP (2002-2004); Kepala Divisi Operasi II
(1999-2002); Kepala Cabang PT PP (1992-1999); Manager di PT PP (1984-1992); Asisten
Dosen di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta (1977-1979).
Indradjaja Manopol
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1958 (51 tahun) di Surabaya.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
pada tahun 1984. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006 sampai
dengan sekarang. Juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adhi Realty dan sebagai
Representative Partner Adhi Oman LLC. Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala
Cabang I Medan (2001-2006); Audit Supervisor (2000-2001); Manajer Pemasaran Adhimix
Precast (1998-2000); Manajer Pemasaran Adhi Beton (1991-1998); Kabag. Teknik Unit
Adhi Property (1991-1991); Manajer Teknik JO ADHIKMAS (1991-1991); Office Engineer
Proyek-Proyek di Sulawesi (1988-1991); Operation Manager Proyek-Proyek di NTT (1986-
1988); Kepala Proyek-Proyek di Jawa Timur (1979-1986).
Bambang Pramusinto
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di
Semarang. Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun
1983. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010 sampai dengan sekarang.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi II (2007-2010); Kepala
Cabang VII Balikpapan (2000-2007); Kepala Bagian Teknik merangkap Kepala Cabang
VIII Balikpapan (1998-2000); Koordinator Kepala Proyek-proyek Pengembangan Bandara
Pattim (1997-1998).
Supardi
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Maret 1958 (51 tahun) di Cirebon.
Meraih gelar S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
pada tahun 1983 dan S2 dari STIE IBII pada tahun 2003. Menjabat sebagai Direktur
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Perekayasaan (2003-2006); Wakil Kepala Divisi Perekayasaan (2002-
2003); Kepala Divisi ME (2000-2003); Wakil Kepala Divisi ME (1996-2000); Kepala Bagian
Teknik (1991-1996); Kepala Proyek (1987-1991).
Ketua
Murhadi
Riwayat singkat Murhadi disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.
Anggota
Gatot Trihargo
Riwayat singkat Gatot Trihargo disajikan pada Profil Komisaris halaman 68.
Anggota
Erick
Dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1973 (36 tahun) di Jakarta, Lulusan S2
Manajemen Akuntansi dan S1 Ekonomi dan Hukum dari Universitas
Indonesia.
Slamet Widodo
Lulusan S1 Teknik Arsitektur Universitas Borobudur yang dilahirkan pada
19 Agustus 1973 (36 tahun) dengan pengalaman kerja selama 10 tahun
di beberapa perusahaan konstruksi.
Anggota
Syaiful
Lahir di Pariaman pada 15 Agustus 1958 (51 tahun). Lulus Sarjana STAN
Jakarta pada tahun 1989. Mengawali karir sebagai Auditor pemerintah di
BPKP (1981-2000). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara
XI (2006-sekarang). Anggota Komite Audit pada Perum Penjaminan Kredit
Indonesia (2006-sekarang). Konsultan Bidang Akuntansi dan Keuangan
pada RSAB Harapan Kita (2008-sekarang), RS Ananda Bekasi (2003-
sekarang), Institut Pertanian Bogor (2004-sekarang). Staf Ahli Dewan
Komisaris pada PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Bandar Lampung
(2006-2007). Anggota Komite Audit pada PT Perkebunan Nusantara VII
Bandar Lampung (2004-2006).
Ketua
Gatot Trihargo
Riwayat singkat disajikan pada profil Komisaris Halaman 68.
Anggota
AP Purnomo Widodo
Lahir 9 Agustus 1968 (41 tahun) di Semarang, meraih gelar MBA dari International
University of Japan (UIJ) Nagata tahun 2001. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah
di BPKP (1990-1999). Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Pusat Kompartemen Sektor
Publik tahun 2005-2008. Sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang menjadi konseptor,
penulis pedoman GCG dan quality assurance atas assessment GCG di BUMN.
Anggota
Bin Nahadi
Dilahirkan pada tanggal12 Februari 1976 (33 tahun) di Boyolali. Lulus sarjana dari STAN
tahun 1999, dilanjutkan dengan meraih gelar MBA dari University of The Thai Chamber
of Commerce Bangkok Thailand tahun 2005. Saat ini juga menjabat sebagai Pengajar
di STAN, Anggota Komite Audit PT Hutama Karya, Peneliti The Indonesia Economic
Intelligence.
Ketua
Murhadi
Riwayat singkat Murhadi, disajikan pada Profil Komisaris halaman 69.
Anggota
Antonius Alijoyo
Kelahiran Jakarta 25 November 1963 (46 tahun), meraih gelar S2 dari
IPPM. Saat ini menjabat sebagai Asia Pasific Group Director of PRMIA,
anggota Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Leading
Consultant di Indonesia bidang Corporate Governance dan Enterprise Risk
Management.
Anggota
Eddy F. Sinaga
Lahir di Siantar 10 Juni 1958 (51 tahun), meraih gelas S1 dari STAN.
Mengawali karir sebagai auditor pemerintah di BPKP. Kemudian bekerja
di BPPN sampai dengan tahun 2004 dengan posisi terakhir sebagai Senior
Vice President di Unit Aset Manajemen Investasi (AMI). Saat ini bekerja
sebagai konsultan swasta.
Laporan Tahunan
Laporan 2009
Tahunan ADHI 2009 77
Jaringan dan Alamat
Indonesia
Qatar
India
Philippines
Oman
Singapore
Jl. Letjen. Hertasning B II/02 Jl. Iskandarsyah I No. 8, Kebayoran Baru ADHI MULTIPOWER Pte. Ltd
Makassar 90222 - Indonesia Jakarta 12160 - Indonesia 20 Mactaggart Road #07-02
P. +62 411 867 176 P. +62 21 7279 6567 Singapore 368079
+62 411 867 183 F. +62 21 7279 6568 P. +65 6256 7790
F. +62 411 862 212 E. epc@adhi.co.id F. +65 6254 5487
E. adhimks@adhi.co.id
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18
Divisi Internasional Jakarta 12510 - Indonesia
Perum. Vuria Indah Jalur V No. 225
Jayapura - Indonesia P. +62 21 797 5312
P. +62 967 588 346 Indonesia F. +62 21 797 5311
F. +62 967 588 346 Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 Lt. 3
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 21 7130 0707 PT ADHICON PERSADA
Jl. Camar No. 82 HBM Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18
Sorong - Indonesia F. +62 21 7918 2927
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 951 329 828 E. adhi.international@adhi.co.id
P. +62 21 797 4523
F. +62 951 329 828 +62 21 797 4524
Qatar F. +62 21 797 4525
Jl. Nusantara IV Trikora, Wosi Dalam PO Box 55126, Doha - State of Qatar E. adhicon@adhi.co.id
Manokwari - Indonesia Ramanda Signal Area
P. +62 986 212 269 Al-Mana Building, 2nd Floor, Office #6
F. +62 986 212 269 P. +974 437 6286 PT DURI INDAH RAYA
Jl. Tuanku Tambusai No. 459 B
F. +974 431 4467
Jl. Istiqlal Lingkungan II No. 78 Pekan Baru - Riau
Kampung Arab, Manado - Indonesia P. +62 761 659 99
P. +62 431 852 893 India F. +62 761 650 88
F. +62 431 852 893 Plot No. N3/3 IRC Village, Nayapali E. matos_duri@yahoo.co.id
Bhuneswar fi 751015
Orissa, India Jl. Jendral Sudirman
Divisi Konstruksi VII P. +91 9938 748 988 Komp. Duri Indah Raya Kav. 109
Duri Riau - Indonesia
Jl. Merdeka VIII/6, Denpasar P. +62 765 597 888
Bali 80235 - Indonesia Philippines
#6A, Church Street, Grace Village F. +62 765 597 733
P. +62 361 244 722 - 3
+62 361 246 197 Quezon City - The Philippines
F. +62 361 246 196 P. +632 367 9943
E. adhidps@adhi.co.id F. +632 367 9984
Kebenaran isi Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh Dewan
Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing di bawah ini.
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
Bambang Triwibowo
Direktur Utama
M. Fauzan Supardi
Direktur Pengembangan Usaha Direktur Keuangan & SDM