Anda di halaman 1dari 29

NEUROLOGICAL

ASPECT OF
LONG COVID-19

1
OUTLINE
 Mekanisme SARS-CoV-2 ke CNS
 Manifestasi Neurologis pada Infeksi SARS-CoV-2
 Long Covid-19
 Aspek Neurologis pada Long Covid-19
 Terapi

2
PENDAHULUAN

 Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2

 Desember 2019 pertama kali ditemukan endemic di Wuhan, China → Menyebar ke seluruh Dunia
dan dinyatakan Pandemik oleh WHO 11 Maret 2020
 Data Worldometer 13 Juni 2021 : 176, 3 Juta terinfeksi dengan kasus kematian mencapai 3,8
juta, Indonesia 1,9 juta terinfeksi dan kasus kematian mencapai 52.879
 Manifestasi klinis >> pada system respirasi berupa sesak nafas, demam dan batuk dan pada
organ lain yang memiliki reseptor ACE-2
 SARS-CoV-2 bersifat neurotropik via Reseptor ACE-2 yang terdapat di Neuron dan Sel glia di Otak
(>> batang otak) dan transinaptik route via bulbus olfactorius → astrogliosis dan aktivasi
mikroglia dan respon inflamasi

Sheraton, 2020, Ahmed, 2020 3


MEKANISME SARS-COV-2 KE CNS
 SARS-CoV-2 merupaka varian beta corona virus yang bersifat neurotropik dengan ACE-2 sebagai
reseptor utama
 Manifestasi bisa mengenai CNS yang ditandai adanya Asam Nukleat Virus pada LCS
 Bagaimana mekanisme SARS-CoV-2 dapat mencapai CNS?
 Direct infectioun Injury → melalui cribiformis via bulbus olfactorius sehingga menyebabkan
anosmia/hyposmia, virus terdeteksi di cortek infralimbic, piriformis, basal ganglia
 Blood Circulation Pathway →
 Virus dalam sistem sirkulasi masuk ke dalam sirkulasi otak akibat interaksi Viral Spike Protein
dengan Reseptor ACE2 di kapiler endhotel
 Kerusakan endothel → masuk ke dalam otak dan menimbulkan inflamasi, kerusakan kapiler
cerebral
 Neuronal Pathway
 Anterograde dan retrograde transport melalui protein Kinesin dan Dynein pada sensory dan
motoric Nerve Ending terutama Nervus Vagus pada paru-paru dan Gastrointestinal
Ahmed, 2020, Cataldi, 2020 4
MEKANISME SARS-
COV-2 KE CNS

TONG 2021 5
MEKANISME
SARS-COV-2
KE CNS

6
ZALDIVAR, 2021
MEKANISME SARS-
COV-2 KE CNS

7
HERRERO, 2021
MEKANISME SARS-
COV-2 KE CNS

CATALDI, 2020 8
MEKANISME SARS-COV-2 DAN DISFUNGSI CNS

 Immune Mediated Injury


 Kerusakan CNS akibat mediator inflamasi terutama IL-6, IL—2, IL-5 dan TNF-α dari sel glia
yang dikenal dengan Cytokine Storm Syndrome
 Hypoxic Injury
 Hypoxemia acute menyebabkan hypoxic ischemic encephalopathy → demyelinisasi dan
oligodendroglial cel injury dan kerusakan BBB yang dapat menyebabkan microhemorrhage
 Disfungsi organ perifer → disfungsi Paru, Ginjal dan hepar
 Others mechanism
 Dyselectrolytemia → hyponatremia menyebabkan diffuse cerebral edema
 Hypercoagulability → disfungsi koagulasi menginduksi terjadinya perubahan cerebrovaskuler
yang dapat menyebabkan stroke, Dural VT dan ICH

AHMED, 2020, PARRY, 2020, HENEKA, 2020 9


MANIFESTASI NEUROLOGIS COVID-19

Manifestasi Gambaran Klinis


Encephalitis Demam, fatigue, nyeri kepala, penurunan
kesadaran
Anosmia Anosmia dengan sakit kepala, fatigue
Viral Meningitis Nyeri kepala, kejang, demam dan fatigue
GBS Paraparesis ekstremitas bawah, tetraplegi,
demam, diplopia, bilateral numbness
Acute Disseminated post infectious Penurunan kesadaran, koma, ataxia dan deficit
Encephalomyelitis (ADEM) motoric fokal, opthalmoplegia
Stroke Stroke infak dan stroke ICH, SAH
Parkinsonims Tremor

AHMED, 2020, ELLUL, 2020, MONTALVAN, 2020 10


MANIFESTASI NEUROLOGIS COVID-19

SHERATON, 2020 11
MRI PASIEN COVID-19
DENGAN ACUTE
NECROTIZING HEMORRHAGIC
ENCEPHALOPATHY

12
POYIADJI, 2020
LONG COVID-19 SYNDROME

 Long Covid-19 dikenal dengan Persisten Covid-19 symptoms/Post Covid 19 Syndrome/Long Haul
Covid-19
 Gejala dan tanda yang menetap 3 minggu setelah diagnosis Covid-19
 Insiden 10-35%, 80% penderita yang dirawat di RS, mengenai multiorgan dan tidak terbatas pada
penderita Covid yang berat
 Faktor yang berkaitan antara lain dampak dari residu inflamasi, kerusakan organ, efek pemakaian
ventilator (post intensive care syndrome), masa opname yang lama, isolasi dan dampak dari
penyakit sebelumnya (underlying disease)
 Gejala bervariasi
 >> pada penderita yang mempunyai komorbid terutama HT dan DM
 >> usia 40-60 tahun, ada gejala saat opname, dan ada sesak atau abnormal pada paru-paru

PAVLI, 2021 13
LONG COVID-19 SYNDROME
Fatigue • Insiden 17.5%
• Chronic Fatigue Syndrome, Mudah Capek, Depresi, Disfungsi Kognitif
• Bisa berlangsung berbulan-bulan
• >> Laki-laki, Hipertensi dan DM
Sesak dan Nyeri Dada • Sequele dari gangguan paru
• Bisa berlangsung berbulan-bulan
• 22 % menderita nyeri dada dan berlangsung 2 bulan
Gejala Psikiatri dan PTSD • Insidens 23-26% → Cemas, Depresi, gangguan kogntive, gangguan tidur
• Faktor penyebab multifaktorial : efek langsung infeksi Virus, isolasi, stigma, Tx
steroid, perawatan di ICU, respon imunologis
• >> Perempuan
• Kemungkinan akibat komplikasi inflamasi pada otak dan kerusakan langsung
virus ke cortek dan subcortek
Dysfungsi Penciuman dan • Perbaikan disfungsi penciuman dan pengecapan ± 1 bulan, 9-11 % sampai 6
Pengecapan bulan
• Kerusakan neuroan reseptor olfactorius pada epithel olfactorius
• Gangguan pengecapan belum diketahui mekanisme
Gangguan Neurologis
14
PAVLI, 2021
SEQUELE COVID-19

PAVLI 2021 15
ASPEK NEUROLOGIS PADA LONG COVID-19 : POST COVID NEUROLOGICAL
SYNDROME (PCNS)

 Covid-19 meningkatkan risiko terjadinya sequele gangguan neurologis


dan psikiatri terutama pasien yang dirawat di RS, ICU, mengalami
encephalopati dan terdapat komorbid sebelumnya
 Mekanisme Potential → invasi virus ke CNS, hiperkoagulasi dan efek
respon imun (Cytokine Storm Syndrome)
 PCNS
 Depresi, kecemasan, gangguan tidur, PTSD, muscel pain, dizziness,
headache, fatigue
 14-90 hari setelah terdiagnosis Covid-19

WIREJATNE, 2020, WILLI 2020 16


GANGGUAN TIDUR PASKA COVID-19

 Gangguan tidur selama mengalami Covid-19 terjadi akibat berbagai faktor antara
lain isolasi, stress, finansial
 Penelitian di Italia 57,1 % kualitas tidur penderita buruk, Insomnia >> dikaitkan
dengan hypoxia
 Gangguan tidur kemungkinan berkaitan dengan proses imun
 Studi menunjukkan bahwa penderita Covid 19 mengalami mimpi buruk, siklus
tidurnya abnormal dan mudah terbangun
 Faktor yang mempengaruhi → pola tidur sebelum sakit, ada tidaknya gangguan
tidur sebelum mengalami Covid-19

TONY, 2020, CARBONEL 2020 17


PENGARUH COVID-19 PADA SLEEP

CARBONEL 2020 18
PENGARUH COVID-19 PADA SLEEP

CARBONEL, 2020 19
MYOPATHY AFTER COVID-19
 Terjadi pada pasien yang dirawat di ICU dalam jangka waktu lama → Critical ill myopathy (CIM)

 Kelemahan otot yang berat

 Patofisiologi belum sepenuhnya dipahami → perubahan mikrosirkulasi, kegagalan pembentukan


energi akibat disfungsi mitokondria, perubahan metabolic dan perubahan eksitasi-kontraksi pada
otot
 Pemicu terjadinya CIM → sepsis, hiperglikemia, penggunaan ventilator, pemakaian obat
neuromuscular blocking
 Terapi
 Fisioterapi
 Nutrisi yang adekuat
 Mobilisasi awal
 Pengontrolan kadar gula darah dengan baik
BAGNATO, 2020 20
HEADACHE AFTER COVID-19
 Nyeri kepala paska covid-19 dapat memicu terjadinya New Daily Persisten Headache (NDPH)

 NDPH → nyeri kepala yang menetap dan onsetnya dapat diingat dengan jelas. Nyeri kepala
tersebut tidak memiliki ciri khas dan bisa menyerupai migrain atau TTH, atau memiliki elemen
keduanya
 Prevalensi nyeri kepala penderita Covid-19 berkisar 6,5-13,6% (China), 70.3% (Eropa) dan 64,4%
(Brazil)
 Perempuan > laki-laki

 Penyebab → peningkatan sitokin proinflamasi dimana SARS-CoV-2 dapat memicu keadaan


hiperinflamasi (badai sitokin) terutama melalui IL-6
 Terapi → tidak ada spesifik tergantung tipe nyeri kepalanya, profilaksis diperlukan dengan
pemberian amitriptilin atau topiramate

CARONNA, 2020, PENG KP 2020 21


SYNDROME FATIGUE KRONIS PASKA COVID-19

 Chronic Fatigue Syndrome (CFS) merupakan komplikasi penyakit jangka panjang dimana
mengalami fatigue/kelelahan minimal 6 bulan
 Etiologi pasti masih belum jelas

 CFS → infeksi viral seperti EBV, cytomegalovirus, sistem imun, genetik, endokrin, nutrisi

 CFS → berkaitan dengan peningkatan aktivitas sitotoksik CD8 T cell dan rendahnya fungsi NK
cell, peningkatan jumlah CD16+/CD3 NK cell dan adanya interferon- pada serum dan LCS
 Abnormal endokrin dan metabolic → tubuh kekurangan energi akibat sel kurang mampu
menghasilkan energi dari 02, KH, Lipid dan asam amino
 Terapi : CBT, Terapi Latihan (aerobic exercise)

WONG 2021, YANCEY 2012 22


CFS

YANCEY 2012

23
CFS & COVID-19

WONG 2021 24
CFS & COVID-19

WONG 2021 25
POST COVID NEUROLOGICAL SYNDROME (PCNS)

 Efek secara tidak langsung jangka panjang → Neurodegenerative


 Gangguan kognitif → Kadar sitokin menyebabkan atropi hipokampus terutama
pasien dengan ARDS dan Ventilator dan proses inflamasi memicu terjadinya
akumulasi neurodegeneration-associated peptides seperti -amyloid
 Parkinsonims
 akibat kerusakan substansia nigra
 inflamasi luas atau hypoxic brain injury (ensefalopati)
 Gejala Parkinson Disease yang masih belum terdeteksi
 Infeksi virus memicu terjadinya Parkinson pada individu yang mempunyai
kerentanan genetik

MERELLO, 2021 26
MEKANISME COVID-
19 MEMICU
PARKINSONISM

MERELLO, 2021 27
PENUTUP
 Infeksi Covid-19 banyak mengakibatkan perubahan biologis multiorgan maupun
psikologis
 Efek jangka panjang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita
 Aspek Neurologi pada long Covid-19 bisa berdampak jangka pendek maupun
jangka Panjang
 Perlu strategi yang harmonis antara masyarakat dan pemerintah agak pandemi
segera mereda/berakhir sehingga kualitas hidup kembali baik untuk generasi
yang akan datang

28
ROHADI, 2021 29

Anda mungkin juga menyukai