Manajemen Strategi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN STRATEGI

MODEL RESOURCE BASED VIEW (RBV)

Kelompok 6 :
Wiwi BN C 201 15 424
Yuni saputri C 201 16 190
I Ketut Agus Wartama C 201 16 047
Salmia C 201 16 239
Desti Sucita Wulandari C 201 16 084
Debby Riski Amalia C 201 16 257
Nurwinda Agreni C 201 16 137
Indah Novita Sari C 201 16 290

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Pertolongan dan Rahmat-Nyasehingga penyusunan makalah dengan judul “Model
Resource Based View (RBV)” dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satupersyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Strategi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Tadulako.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari dengan masih
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan penulis sehingga makalah ini masih jauh
dari sempurna. Namun demikian, penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat
menjadi salah satu sumber untuk menambah pengetahuan tentang Manajemen
Strategi serta makalah ini pula diharapkan berguna bagi setiap pembaca.

Palu, 07 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era perkembangan zaman yang pesat seperti saat ini, banyak sekali orang-
orang yang tergiur dengan keuntungan dari suatu usaha atau bisa disebut ingin
menjadi seorang pengusaha. Namun dalam menjalankan suatu usaha dibutuhkan
manajemen strategi yang tepat untuk menjadikan usaha tersebut dapat berjalan
dengan lancar dan mendapatkan keuntungan yang memuaskan, atau bahkan
keuntungan yang mencapai diatas rata-rata.
Strategi merupakan langkah pertama dalam menjalankan suatu usaha, atau
bisa dikatakan strategi merupakan otak dari usaha tersebut. Ada banyak strategi yang
bisa dicoba dan disesuaikan dengan usaha yang ingin digeluti. Semua strategi itu
hanya mengarahkan para pengusaha menuju pada satu tujuan yaitu keuntungan yang
ingin dicapai. Salah satunya adalah strategi dengan menggunakan model Resource
Based View (RBV).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagimana teori Resource Based View (RBV)?
2. Bagaimana model Resource Based View (RBV)?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagimana teori Resource Based View (RBV).
2. Untuk mengetahui bagaimana model Resource Based View (RBV).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Resource Based View (RBV)


Munculnya Resource Based View (RBV) berawal dari pendekatan klasik
dalam formulasi strategi yang pada umumnya berangkat dari penilaian terhadap
kompetensi dan sumber daya perusahaan, yaitu hal-hal yang berbeda (distinctive)
atau superior dari pesaing dapat menjadi keunggulan kompetitif (Wilk et al., 2003).
Barney (1991) menyatakan bahwa RBV berhubungan dengan pilihan strategi yang
menugaskan manajer perusahaan dengan tugas penting untuk mengidentifikasikan,
mengembangkan, dan menggunakan sumber daya utama untuk memaksimumkan
hasilnya.
Asumsi dasar RBV adalah bahwa sumber daya dalam perusahaan tergabung
menjadi satu dan kapabilitas yang mendasari produksi tidak sama satu dengan yang
lainnya (Collis, 1991). Perusahaan yang memiliki serta menggunakan sumber daya
dan kapabilitasnya secara efisien memiliki peluang yang lebih besar untuk beroperasi
secara ekonomis dan lebih baik dalam memuaskan pelanggan. Oleh karena itu,
competitive advantage yang berdasarkan sumber daya dan kapabilitas lebih
sustainable daripada yang didasarkan product/market positioning (Hitt et al., 2001).
Dengan demikian, untuk dapat mempertahankan kinerja perusahaan yang unggul
dalam suatu industri, maka sebuah perusahaan harus dilindungi oleh faktor-faktor
yang mampu membuatnya sulit untuk ditiru oleh pesaing, atau dalam istilah Rumelt.
RBV muncul untuk mempelajari faktor-faktor tersebut, dan mendasarkan
pemikirannya pada pandangan bahwa setiap perusahaan pada dasarnya memiliki
perbedaan yang fundamental karena memiliki sekumpulan resources yang unik. RBV
menyebutkan bahwa pendapatan perusahaan dapat berada di atas normal jika mereka
mempunyai sumber daya yang jauh lebih baik. Sumber daya tersebut juga harus
berharga, susah ditiru, tidak ada pengganti, dan langka (Schroeder et al., 2002).
Dalam hal ini, perusahaan berperan untuk menjaga agar sumber dayanya tidak ditiru
atau beralih kepada pesaing. Urutan-urutan bagaimana memanfaatkan sumber daya
perusahaan sebagai bagian menciptakan keunggulan bersaing adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan mempelajari sumber daya yang kritis bagi perusahaan.
b. Menentukan kemampuan (suatu kumpulan dari sumber daya untuk secara
bersama dipakai untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dalam perusahaan).
c. Menentukan keunggulan kompetitif dari sumber daya (kemampuan perusahaan
untuk mengungguli saingannya).
d. Menentukan daerah dalam industri (atau industri lain) untuk membantu
perusahaan dalam memanfaatkan kekuatannya agar berhasil mengambil peluang
yang ada.
e. Memformulasi strategi dan mengimplementasikannya untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan perusahaan.
Manajemen stratejik tradisional pada umumnya menerjemahkan strategi
dalam bentuk produk atau market positioning sebagai faktor penentu kinerja
perusahaan. Tetapi, menurut resource based perspective, faktor penentu kinerja
perusahaan adalah kapabilitas dan aset perusahaan, termasuk di dalamnya adalah
intangible asset, seperti ketrampilan di bidang teknologi dan managerial serta
mekanisme-mekanisme perlindungan posisi perusahaan (Teece et al., 1997). Lebih
dari itu, konsep RBV lebih mengandalkan sumber daya dan kapabilitasnya yang
unique, valuable, dan inimitable untuk menciptakan sustainable competitive
advantage, seperti yang dikemukakan oleh Collis dan Montgomerry (2005) bahwa
dasar pemikiran dari pandangan sumber daya adalah bahwa perusahaan berbeda
dalam cara mendasar karena setiap perusahaan memiliki sekumpulan sumber daya
yang unik.
Walaupun pendekatan Resource Based View (RBV) memfokuskan pada
analisis internal sebuah organisasi, namun tidak berarti mengabaikan faktor-faktor
eksternal yang penting. Pendekatan ini mengkaitkan kapabilitas internal perusahaan
dengan lingkungan eksternal, seperti apa yang diminta pasar dan apa yang ditawarkan
pesaing. Keunggulan kompetitif akan didapatkan oleh organisasi yang memiliki aset
atau kapabilitas yang unik.

2.2 Model Resource Based View (RBV)


Keberhasilan pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan, akan bergantung pada
pengembangan sumber daya baru sama seperti mengeksploitasi sumber daya yang
lama (Wernerfelt, 1984). Ini juga terjadi pada perubahan kondisi eksternal. Dengan
demikian, RBV juga memperhatikan pembelajaran organisasi, akumulasi
pengetahuan, kemampuan pengembangan, dan proses perubahan asosiasi (Helfat,
2000). Dinamika RBV memberikan perhatian pada hubungan hal-hal tersebut (Helfat
dan Peteraf, 2003).

2.2.1 Retorika, Identitas, dan RBV


1. Retorika
Retorika adalah penggunaan bahasa tertentu digunakan untuk pembujukan
secara persuasi. Dalam organisasi, retorika bisa digunakan sebagai penggambaran
atau simbol. Dan retorika bagi suatu organisasi sangatlah penting. Retorika sebagai
pembujuk-rayuan agar mereka percaya. Sebelum melakukan pembicaraan, maka
ketahui dahulu siapa, apa, dan bagaimana harus berbicara.
Retorika terbagi menjadi dua, yaitu retorika verbal dan non-verbal. Retorika
verbal adalah membujuk seseorang atau sekelompok baik dengan berbicara, melalui
Iklan, maupun yang lainnya. Sedangkan Retorika non-verbal adalah berupa simbol
saja sebagai pengerat kekerabatan misalnya saling berjabat tangan dengan gaya
tertentu, dan sebagainya.
Misalnya dalam suatu perusahaan “A”, mereka mempunyai produk yang
sangat bagus. Mereka ingin memperkenalkan produk ini ke perusahaan lain dan
masyarakat. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut membutuhkan
retorika.
2. Identitas
Identitas Organisasi adalah proses pembangunan proyek dan tidak bertahan
lama atau obyektifitas. Organisasi terbentuk karena adanya identitas. Dari identitas
tersebut mereka mendapatkan sumber daya. Banyak organisasi yang memiliki
identitas ganda.
Perusahaan mengelola banyak identitas melalui tanggapan seperti sekering
identitas bersama (inte-Gration), memisahkan identitas (kompartementalisasi), atau
menghubungkan mereka (agregasi). Identitas organisasi bisa meningkat tergantung
pada dukungan stakeholder, legitimasi dirasakan, nilai strategis masa depan, dan
keterbatasan sumber daya.

3. RBV
Organisasi retorika sering berkonsentrasi pada tingkat di atas bahwa produk
atau stakeholder dan fokus pada memproyeksikan gambar dari organisasi itu sendiri.
Pada tingkat itu, isu-isu identitas organisasi dan sumber daya organisasi menjadi
sangat penting, yang berarti bahwa RBV sangat relevan untuk memahami proyeksi
citra organisasi nasional dan identitas.
Resource based view (RBV) mampunyai arti pengamatan berbasis sumber,
maksudnya pengamatan berdasarkan sumber yang ia dapatkan. Jadi dalam suatu
organisasi, resource-based view (RBV) adalah manajemen bisnis alat yang digunakan
untuk menentukan sumber daya strategis yang tersedia untuk sebuah perusahaan.
Banyak kesepakatan RBV dengan persepsi sumber daya berdasarkan pada
kepercayaan subyektif. Namun tidak memberikan RBV menjelaskan bagaimana aktor
datang untuk memegang keyakinan tentang sumber daya.
Prinsip mendasar dari RBV adalah bahwa dasar untuk keunggulan
kompetitif dari suatu perusahaan terletak terutama dalam penerapan bundel sumber
daya berharga di perusahaan pembuangan. Untuk mentransformasi keunggulan
kompetitif lari-pendek menjadi keuntungan kompetitif yang berkelanjutan
mensyaratkan bahwa sumber daya ini heterogen di alam dan tidak sempurna mobile.
Poin-poin kunci dari teori ini adalah: 
a. Mengidentifikasi potensi sumber daya perusahaan kunci. 
b. Mengevaluasi apakah sumber daya tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut: 
 Berharga 
 Langka 
 Di-imitable 
 Non-disubstitusikan 
c. Mengasuh dan melindungi sumber daya yang memiliki evaluasi tersebut karena
hal sehingga dapat meningkatkan kinerja.

2.2.2 Dua Pengaruh antara Sumber daya dan identitas


Yang dimaksud dengan sumber daya bentuk identitas dan retorika, dan
identitas dan retorika membangun makna sumber daya. Berbagai jenis retorika
mencapai hal ini. Pemasaran retorika proyek identitas dan dengan demikian
menggunakannya sebagai alat pemasaran atau sumber daya. Demikian pula, praktisi
menggunakan gambar sebagai cermin dan dengan demikian sebagai pembuatan
sumber daya akal.
Identitas dan sumber daya dapat metaforis direpresentasikan sebagai
konsumen dan produsen nilai, masing-masing. Menurut metafora ini, mereka timbal
balik yang terkait. Identitas dan sumber daya mempunyai pengaruh antara lain:

a. Menggunakan retorika Tentang Identitas untuk Pengaruh Arti Sumber


Daya
Menghubungkan dua antara sumber daya dan identitas melalui empat
subpropositions tentang sumber daya membentuk identitas. dan empat
subpropositions tentang identitas dan retorika membentuk sumber daya digunakan. 
 Menarik Identitas sebagai suatu Sumber Daya berharga 
Organisasi menggunakan identitas sosial yang diperoleh dari keanggotaan
dalam industri-coba dan badan-badan akreditasi sebagai sumber daya untuk
mendapatkan legitimasi. Legitimasi meningkatkan komprehensibilitas dan
stabilitas tindakan organisasi, meningkatkan umur panjang organisasi, dan
memastikan dukungan penyedia sumber daya penting. Legitimasi adalah
sumber daya tidak berwujud kunci untuk mempertahankan keunggulan
kompetitif.
Reputasi untuk menyediakan jasa atau produk yang berharga adalah sumber
daya perusahaan yang pada dasarnya dapat berubah dengan retorika.
Contohnya, pabrik “A” tidak mempunyai cukup biaya. Jika ingin
mempromosikan melalui Iklan. Maka Pabrik A akan memilih Iklan yang paling
murah untuk menutupi kelemahan kualitasnya.
 Identitas khas sebagai suatu Sumber Daya Langka
Identitas sebagian besar didasari oleh apa yang khas. Ketika kekhasan atau
perilaku yang mengarah ke bisnis unik yang berguna, identitas adalah sumber
daya langka.
Retorika tentang kelangkaan menggunakan asumsi biasa seperti "kualitas
langka". Organisasi harus menarik perhatian kelangkaan, sebagai atribut
dominan, sebelum perusahaan dapat menikmati keunggulan kompetitif
berdasarkan kelangkaan sumber daya.
 Centre identitas sebagai sumber daya nonsubtitutability
Retorika dapat menghubungkan identitas inimitability (ditiru) dari sumber daya
ketika pelaku berusaha untuk meyakinkan pesaing bahwa pesaing tidak dapat
menyalin identitas perusahaan.
Contoh, situs web yang bernama facebook sudah tidak bisa ditiru oleh web
yang lain. bahkan facebook menjadi penggemar jutaan orang di dunia. 
Ini meyakinkan pembaca pengetahuan terletak dan tertanam hubungan erat
antara perusahaan konsultan dan kliennya. Identitas sebagai organisasi
berorientasi konsultan-klien tidak tepat specifiable sebagai setumpuk rutinitas,
dan implementasinya tersembunyi di kompleks dan diam-diam proses sosial
perusahaan. Efek retorika dimaksud adalah untuk menunjukkan bahwa identitas
organisasi istimewa dan identifikasi stakeholder yang tinggi membuat kinerja
tinggi, sehingga bertindak sebagai sumber daya dengan cara yang tidak dapat
disalin menarik lebih banyak klien dan menghalangi pesaing potensial.
 Identitas bertahan sebagai suatu Sumber Daya tidak disubstitusikan.
Sebuah perusahaan untuk menggunakan retorika dan identitas untuk
membentuk nonsubstitutability dirasakan sumber daya. Sebagai contoh,
perusahaan dapat menekankan bahwa itu terus meningkatkan 'pekerja
kompetensi dan meningkatkan komitmennya untuk pekerja, sehingga pesaing
potensial meyakinkan bahwa kinerja yang lebih baik adalah tidak mungkin.
Perusahaan dapat mempublikasikan model bisnis tentang bagaimana
mengembangkan dan memanfaatkan pengetahuan baru untuk mencegah
pesaing masuk pasar. Efek retorika dimaksud adalah untuk mencegah atau
menurunkan moral pesaing dengan membuat terlihat fakta bahwa alasan untuk
per-kinerja tinggi tidak disubtitusikan. Dengan cara ini, perusahaan dapat
menggunakan retorika untuk membentuk persepsi pesaing dari tidak
disubtitusikan sumber dayanya.

b. Menggunakan retorika tentang sumber daya untuk pengaruh identitas.


Organisasi dapat menggunakan retorika untuk membuat perusahaan anggota
merasa baik tentang diri mereka sendiri dan tentang apa yang anggota lakukan
bersama sebagai sebuah organisasi, yang mengarah ke komitmen yang lebih besar
dan perilaku yakin lebih yang akan meningkatkan keunggulan kompetitif.
 Sumber daya berharga adalah sebagai Meningkatkan Daya Tarik Identitas
Agen Perubahan bisa menggunakan sumber daya fisik untuk mengubah
identitas organisasi.sumber daya fisik bisa difoto dan akibatnya dapat memiliki
makna visual simbolik. Ini makna simbolik sebagian berasal dari sumber daya
nonvisual.
Serangkaian keberhasilan dikombinasikan dengan umpan balik reputasi positif,
aliran terlihat baik, dan sumber daya yang mendukung ekspansi keyakinan
identitas positif. Contoh, seorang Pijat urat bisa digambarkan sebagai dokter
yang ajaib. Dengan pijat uratnya bisa mengobati berbagai macam penyakit. 
 Sumber daya langkah adalah sebagai mengaktifkan klaim identitas khusus
Perusahaan bergengsi memberikan status anggota dan dukungan identitas. Oleh
karena itu perusahaan reputasi adalah sumber daya langka yang mendukung
pekerjaan identitas yang dilakukan oleh anggota atas nama citra organisasi dan
identitas organisasi.
Retorika merupakan pusat proses pembangunan dan unik karakteristik positif
terhadap perusahaan, terutama ketika perusahaan membuat suatu yang lain dari
potong produk yang jelas. Contoh, seorang penduduk kota sidoarjo
menunjukkan sumber daya langkanya yaitu Udang dan suasana tambak di
Sidoarjo. 
 Perusahaan khusus, sumber daya ditiru sebagai Pusat Atribut Identitas.
RBV menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif yang berkelanjutan berasal
dari set yang unik sumber daya pesaing tidak dapat meniru. Perusahaan
dipengaruhi dalam strategi mereka dengan persepsi mereka tentang pesaing dan
kemudahan relatif seseorang pesaing menyalin.
Organisasi berasal beberapa aspek identitas mereka dari jenis pekerjaan yang
mereka lakukan. Jika suatu perusahaan melakukan pekerjaan yang tidak dapat
disalin, pekerjaan menjadi salah satu pusat mendefinisikan dan karakteristik
identitas perusahaan.

2.2.3 Menggunakan Retorika Praktitioner untuk Mengelola beberapa identitas


Sumber daya dan identitas mengedepankan retorika memungkinkan praktisi
untuk beralih di antara identitas bila diperlukan. organisasi dengan banyak identitas
sering memiliki normatif, identitas etis dan rasional, identitas ekonomi.
Misalnya, rumah sakit memiliki banyak identitas, yaitu identitas ekonomi
sebagai penghasilan dan identitas normatif sebagai pelayanan pengobatan bagi orang-
orang yang sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
RBV membahas mengenai sumber daya dan kemampuan internal
perusahaan serta hubungannya dengan pengambilan keputusan strategis. Selain itu,
RBV menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan mempengaruhi hasil dan
proses yang kompetitif secara eksternal. Tambahan dari RBV adalah faktor
persaingan perusahaan dan peranan dari sumber daya internal pada perusahaan dalam
menentukan hasil yang kompetitif. 
Menggunakan RBV untuk menunjukkan bagaimana organisasi
menggunakan retorika tentang identitas ganda untuk meningkatkan kompetitif
keunggulan perusahaan. Menyajikan model yang menggambarkan bagaimana
retorika dapat beralih perhatian audience antara identitas dan sumber daya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif. 
Menurut RBV, strategi dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya
kepada kebutuhan pasar pada saat kemampuan perusahaan pesaing tidak mencukupi
sehingga akan memberikan hasil yang efektif bagi perusahaan. Sumber daya dan
kemampuan perusahaan merupakan hal yang penting dalam strategi tingkat bisnis.
Dan sumber daya bernilai yang dapat mempengaruhi berbagai usaha yang dilakukan
perusahaan merupakan hal yang penting dalam strategi tingkat korporasi
(Montgomery, 1997).

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai Resource Based View,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami
banyak berharap para pembaca yang budiman memberi kritik dan saran yang
membangun untuk pihak kami agar lebih baik lagi dan demi kesempurnaan makalah
ini dan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/329658839/Model-Rbv-Dan-Model-Io-2
http://manajemenbr.blogspot.com/2016/06/model-resource-based-view-rbv.html?m=1
http://maswig.blogspot.com/2008/06/penelitian-pelengkap-model-resource.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai