Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KONSEP KALIBRASI PERALATAN


LABORATORIUM”

OLEH:

NAMA : SYAHRIR ZULRAMADHAN USMAN S


NIM : B1D121036
PRODI : D-IV TEKNIK LABORATORIUM MEDIK

UNIVERSITAS MEGAREZKY
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Kesehatan dan Keselamatan Kerja I. Makalah ini disusun secara
sederhana sehingga dapat memudahkan mahasiswa dan pembaca dalam mempelajari
materi yang saya sampaikan.
Karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya, saya menyadari bahwa
makalah ini belum sempurna dan masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir
kata saya berharap semoga makalah ini dapat diterima, dipelajari dan bermanfaat bagi
teman-teman mahasiswa dan pembaca di kalangan masyarakat serta dapat digunakan
sebagai acuan dengan penyusunan makalah yang lainnya.

Majene, 23 Oktober 2021


Penyusun

Syahrir Zulramadhan Usman S

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar Belakang ................................................................................... 1
2. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II Pembahasan
1. Pengertian Kalibrasi .......................................................................... 2
2. Tujuan Kalibrasi ................................................................................ 2
3. Manfaat Kalibrasi .............................................................................. 3
4. Prinsip Kalibrasi ................................................................................ 3
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil ....................................... 3
6. Pemeliharaan Alat ............................................................................. 4
BAB II Penutup
1. Kesimpulan ........................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai kebutuhan untuk
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi
pendidikan,penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat.
Alat dan bahan laboratorium memerlukan pemeliharaan secara rutin dan
berkala. Pemeliharaan alat dimaksudkan agar alat praktik dapat berfungsi
sebagaiamana mestinya dalam waktu yang lama. Pemeliharaan bahan bertujuan
agar bahan untuk praktik tetap terjaga dengan baik.
Kalibrasi peralatan laboratorium adalah kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur atau sistem pengukuran,
atau nilai yang diwakili bahan ukur, dengan nilai nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Kalibrasi diperlukan
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan sudah akurat. Hasil
pengukuran yang tidak konsisten akan berdampak langsung terhadap kualitas
produk.
2. Tujuan
Untuk memahami konsep kalibrasi peralatan di laboratorium.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar
yang tertelusur dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan
acuan tersertifikasi.
Sedangkan pengertian / arti kalibrasi ISO/IEC Guide 17025 adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang
diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar
nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
Mengingat kebenaran penunjukan alat ukur mempunyai arti yang sangat
penting dalam hampir semua kegiatan manusia maka pelaksanaan kalibrasi harus
mengikuti cara-cara yang telah dibakukan prosedurnya, baik mengikuti aturan-
aturan standar ataupun rekomendasi dari pabrikan pembuat alat tersebut. Kalibrasi
suatu alat ukur dilakukan dengan cara membandingkan penunjukan alat ukur yang
dikalibrasi dengan alat ukur standar yang lebih tinggi atau sama kelas/ketelitiannya
dan telah diketahui kesalahan ukurnya. Dengan melakukan kalibrasi pada setiap
alat ukur, dapat ditentukan penyimpangan atau deviasi penunjukan alat ukur
tersebut, sehingga ketelitian atau akurasi alat yang telah dikalibrasi terhadap alat
ukur standar dapat dijamin. Kalibrasi dimaksudkan untuk mendapatkan tingkat
mutu alat ukur yang paling maksimal.
Semua jenis alat ukur yang perlu dikalibrasi adalah alat ukur untuk besaran-
besaran dasar dan turunan. Alat ukur besaran dasar meliputi alat ukur untuk
mengukur panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas
cahaya. Sedang besaran turunan terdiri atas alat untuk mengukur luas, isi,
kecepatan, tekanan, gaya, frekuensi, energi, daya, hambatan listrik, dan
sebagainya.
2. Tujuan Kalibrasi
a) Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional
penunjukan suatu instrumen ukur.
b) Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun
Internasional.

2
c) Mencapai ketertelusuran pengukuran atau menjaga agar traceability link ini
tidak putus.
3. Manfaat Kalibrasi
Diantara banyak manfaatnya, manfaat dasarnya adalah untuk :
a) Mendukung sistem mutu yang diterapkan di industri. Ini yang pada awalnya
paling populer menjadi pendorong orang atau industri mau mengkalibrasi
alatnya. Semua alat ukur yang terkait dalam produksi harus dijamin mutu
keakuratannya[3]. Dan salah satu tool utama untuk ini adalah dengan
melakukan kalibrasi. Requirement ini pada tahun-tahun terakhir semakin
terasa tidak populer seiring dengan semakin longgarnya penerapan ISO 9000.
Apalagi saat ini banyak perusahaan pemberi sertifikat yang saling bersaing
mendapatkan kastamer, yang akhirnya memunculkan dampak negatif juga
yaitu dengan makin melonggarkan aturan sehingga (misalnya) dengan
melakukan kalibrasi 10 alat ukurnya saja, dari 100 alat ukur yang harusnya
dikalibrasi, selesai sudah masalahnya.
b) Dapat mengetahui penyimpangan harga benar dengan harga yang ditunjukkan
alat ukur. Kalau ini memang menjadi alasan yang teknis sifatnya, dan teknisi
saja yang biasanya merasakan riil manfaatnya
4. Prinsip-prinsip Kalibrasi
Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi. Prinsip kalibrasi alat ukur volume dilakukan dengan mengukur bobot
suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini
kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume
tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya.
Kalibrasi alat ukur volume dilakukan untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran volume agar sesuai dengan besaran dari
standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
5. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Kalibrasi
a) Prosedur
Kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah
diakui. Kesalahan pemahaman prosedur akan membuahkan hasil yang kurang
benar dan tidak dapat dipercaya. Pengesetan sistem harus teliti sesuai dengan
aturan pemakaian alat, agar kesalahan dapat dihindari.
b) Kalibrator
Kalibrator harus mampu telusur kestandar Nasional dan atau
Internasional. Tanpa memiliki ketelusuran, hasil kalibrasi tidak akan diakui
oleh pihak lain. Demikian pulaketelitian, kecermatan dan kestabilan kalibrator
harus setingkat lebih baik dari pada alat yang dikalibrasi

3
c) Tenaga pengkalibrasi
Tenaga pengkalibrasi harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang
memadai, karena hasil kalibrasi sangat tergantung kepadanya. Kemampuan
mengoperasikan alat dan kemampuan visualnya, umumnya sangat diperlukan,
terutama untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh peralak maupun
penalaran posisi skala.
d) Periode kalibrasi
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu alat
ukur dengan kalibrasi berikutnya. Periode kalibrasi tergantung pada beberapa
faktor antara lain pada kualitas metrologis alat ukur tersebut, frekuensi
pemakaian, pemeliharaan atau penyimpanan dan tingkat ketelitianya. Periode
kalibrasi dapat ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu
kalender atau gabungan dari keduanya.
e) Lingkungan
Lingkungan dapat menyebabkan pengaruh yang sangat besar terhadap
kalibrasi terutama untuk mengkalibrasi kalibrator. Misalnya kondisi suhu,
kelembabab, getaran mekanik medan listrik, medan magnetik, medan elektro
magnetik, tingkat penerangan dan sebagainya.
f) Alat yang dikalibrasi
Alat yang dikalibrasi harus dalam keadaan maksimal, artinya dalam
kondisi jalan dengan baik, stabil dan tidak terdapat kerusakan yang
menggangu.
6. Pemeliharaan Peralatan
a) Alat standar
Alat standar sedapat mungkin disimpan dalam kondisi yang mencegah
perubahan sifat fisik alat standar seperti karat misalnya. Untuk alat-alat yang
perlu disimpan dalam kelembaban rendah agar disimpan dalam desikator atau
lemari yang dapat diatur kelembabannya.
Anak timbangan perlu disimpan dalam kotak kayu yang dindingnya
dilapisi beludru untuk menghindarkan goresan karena gesekan logam dengan
kayu. Kotak anak timbangan disimpan dalam lemari yang kering. Jika cukup
banyak desikator, dapat juga disimpan dalam desikator untuk menghindarkan
karat.
Catatan penggunaan alat dapat ditempatkan di tempat penyimpanan
alat untuk memudahkan pencatatan jika akan digunakan untuk kalibrasi.
Setiap pengeluaran alat standar selalu dicatat mengenai nama alat standar,
tanggal pengeluaran, nama pengguna, dan tanda tangan pengguna alat.
Catatan akan diberi keterangan ‘telah kembali’ jika alat bersangkutan telah
dikembalikan.

4
b) Alat ukur
Alat ukur umumnya digunakan jauh lebih sering daripada alat standar.
Hal ini mengakibatkan alat ukur tersebut mudah menjadi tidak normal. Jadi
pemeliharaan haruslah kegiatan yang ditujukan agar alat bersangkutan dapat
dipertahankan beroperasi normal.

5
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi. Bertujuan untuk mencapai ketertelusuran pengukuran.
Pada kegiatan industri dan penelitian peranan kalibrasi merupakan salah satu tolak
ukur jaminan mutu suatu produk/penelitian, sehingga semua alat ukur
(instrumentasi) dan bahan ukur harus dilakukan kalibrasi secara periodik, sesuai
dengan persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai