Revisi Fiks PDF
Revisi Fiks PDF
SKRIPSI
Oleh:
CHABBATUL CHAYATI
NIM. 11114208
2018
i
ii
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an
SKRIPSI
Oleh:
CHABBATUL CHAYATI
NIM. 11114208
2018
iii
iv
v
vi
MOTTO
(Abraham Lincoln)
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua penulis tercinta (Bapak Anwari dan Ibu Safangatun) yang
telah memberikan cinta dan kasih sayangnya serta kesabaran dan doa restu
dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini (Laras Hanifah, Fitrian Khoirul
Aghata Paramita Andiyani, Fitriana Nurul Haqqi, dan Mariza Kurnia Ulfa).
masyarakat Ngleban.
8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa
vii
KATA PENGANTAR
Surat Al-Mu’minun Ayat 1-11 (Telaah Kitab Tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur)‖.
Tak lupa shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi
Ucapan terima kasih penulis kepada pihak yang telah memberikan motivasi,
bimbingan serta memberikan kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya
skripsi ini. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
6. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk
viii
7. Kedua orang tua penulis tercinta, bapak Anwari dan ibu Safangatun yang
telah memberikan cinta, kasih sayang serta pengorbanan yang tiada henti
sujudnya.
Annisa, Nurma W. S.B., Aghata P.A, Fitriana N.H., dan Mariza K.U. yang
13. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang tidak bisa
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata
kesempurnaan. Skripsi ini masih terdapat kekurangan serta kesalahan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi
ini. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan
Penulis
Chabbatul Chayati
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II KOMPILASI AYAT-AYAT
B. Mufrodat ............................................................................................ 16
B. Munasabah ........................................................................................ 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 79
B. Saran .................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
ayat 1-11
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
dilahirkan ke dunia terlahir dalam keadaan suci atau fitrah, kemudian dia akan
belajar melalui panca indera, lingkungan dan masyarakat luas yang telah
Nahl/16:78
1
kepribadian yang utama. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ghufron
hal yang tidak penting untuk dilakukan. Dengan adanya tujuan pendidikan,
diharapkan proses pendidikan dapat mencapai hasil yang efektif dan efisien.
Manfaat dari tujuan pendidikan menurut Jumali dkk (2008:52) adalah pertama,
dengan adanya tujuan, arah yang akan dicapai oleh serangkaian kegiatan
pendidikan menjadi jelas. Kedua, dengan adanya tujuan pendidikan yang jelas,
akan didapatkan titik tolak untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang
Indonesia sesuai dengan falsafah pancasila, menjadi pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, menguasai ilmu
yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan
Untuk mencapai suatu pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang telah
dapat berasal dari mana saja, bisa dari pihak pendidik, peserta didik,
pemerintah serta pihak lain yang terkait dengan pendidikan itu sendiri. Salah
2
satu tantangan untuk mencapai tujuan pendidikan adalah penanaman karakter,
karakter yang baik, karena mereka sebagai pihak yang akan memberikan
contoh serta dicontoh perbuatannya oleh peserta didik. Selain itu, pendidik juga
berkewajiban untuk menanamkan karakter yang baik bagi peserta didik untuk
secara langsung maupun tidak langsung, salah satu contohnya adalah internet.
informasi, tetapi di sisi lain internet juga mengandung unsur kebebasan, yang
perkembangan zaman juga turut mempengaruhi moral anak bangsa yang suka
bangsa kita merupakan penganut budaya timur yang menjunjung rasa hormat
sebanyak 32% remaja usia 14-18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta,
Lembaga survey lain yang dikutip oleh Kesuma dkk (2012:3) menyatakan
3
bahwa pengangguran terdidik yang mengkhawatirkan seperti lulusan SMA,
SMK dan perguruan tinggi semakin meningkat. Data Badan Pusat Statistik atau
yakni 17,26% disusul dengan lulusan SMA sebesar 14,31%, lulusan universitas
mengalami kenaikan yang sebelumnya sebesar 2,6% pada tahun 2008 menjadi
yakni berada di urutan 111 dari 180 negara (naik 15 posisi dari tahun
hari semakin menjadi, dan hal ini terus menerus meningkat setiap tahun. Hal
ini menyebabkan kekhawatiran yang besar bagi setiap orang terutama pendidik
akan terciptanya moral bangsa yang bobrok. Kenakalan yang dilakukan remaja
orang yang lebih muda daripada mereka. Ada pepatah mengatakan ―bangsa
4
yang besar dapat dilihat dari kualitas atau karakter bangsa (manusia itu
sendiri)‖.
tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat, tak terkecuali
Muhammad Saw sebagai nabi terakhir, juga mengemban tugas dari Allah
untuk mendidik manusia agar memiliki akhlak dan karakter yang baik. Salah
satu surat dalam Al-Qur’an yang berisi tentang nilai-nilai pendidikan karakter
pendidikan karakter yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Hal itu
menjadi daya tarik bagi peneliti untuk melakukan telaah pustaka surat Al-
Mu’minun, tetapi terbatas hanya pada ayat 1-11. Oleh karena itu peneliti
B. Rumusan Masalah
masalah yaitu apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam
Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan
tafsir An-Nuur?.
5
C. Tujuan Penelitian
Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan tafsir
An-Nuur.
D. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat teoritis
dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan telaah kitab tafsir Al-
2. Manfaat praktis
peserta didik.
E. Penegasan Istilah
dalam penelitian ini, penulis memberikan penegasan istilah dalam penelitian ini
antara lain:
6
1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
hidupnya. Ada dua hal penting dalam pengertian tersebut. Pertama, orang
dasar ―didik‖ yang mendapat awalan pe dan akhiran an, yang berarti suatu
Dalam mendidik juga akan dihasilkan suatu ―didikan‖ yang berarti hasil
mendidik yang berupa manusia atau hewan yang dididik, ini semua
pendidikan dalam KBBI adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku
melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang berupa proses, cara, dan
perbuatan mendidik.
character yang artinya watak, karakter, atau sifat. Dalam Kamus Bahasa
akhlak atau budi pekerti yang seseorang dengan yang lain, dan watak.
Karakter juga bisa berarti huruf, angka, ruang, simbul khusus yang dapat
yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan
7
baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan
yang saling berkaitan yaitu pengetahuan moral, perasaan moral dan perilaku
kebiasaan perbuatan.
hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa (Samani dan Hariyanto, 2014:45).
8
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
2. Surat Al-Mu’minun
termasuk dalam surat makkiyah dan terdiri dari 118 ayat. Ada juga yang
kepada Allah SWT yang dapat ditemukan dalam diri manusia dan alam.
rasul Allah SWT sejak Nabi Nuh a.s. sampai dengan Nabi Muhammad Saw.
Surat ini juga berisi dalih para pengingkar dan keberatan-keberatan mereka
2012:535-536).
9
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
pendidikan karakter.
2. Sumber Data
a. Primer
Sumber data primer yang dimaksud disini adalah kitab tafsir Al-
langsung.
b. Sekunder
10
4. Metode Analisis Data
suatu masalah dengan cara membandingkan antara ayat dengan ayat atau
antar ayat dengan hadits baik dari segi isi maupun redaksi atau antara
G. Kajian Pustaka
dahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun
pahala yang berlipat ganda, tumbuh dan berkembang di sisi Allah seperti
11
tumbuhnya tanaman dari satu biji atau benih menghasilkan 700 buah,
atas batu yang licin akan lenyap ditimpa hujan lebat. Sedangkan pendidikan
berjuang, bertanggung jawab, serta menghindari sifat munafik yang mana sifat
munafik tersebut termasuk sifat yang tercela dan sangat berbahaya kepada
IAIN Salatiga tahun 2016 dengan judul ―Konsep Pendidikan Karakter dalam
Al-Qur’an Surat Luqman ayat 12-19 (Telaah Atas Kitab Tafsir Al-Mishbah)‖
Al-Qur’an surat Luqman ayat 12-19 hasil telaah kitab tafsir Al-Mishbah adalah
penerapan konsep pendidikan karakter dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 12-
19 dalam konteks pendidikan karakter masa kini adalah cara penanaman nilai-
12
yang baik agar nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi yang kokoh dalam
karakter seseorang.
karakter ini dikaji pada Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan
telaah kitab tafsir Al-Mishbah dan tafsir An-Nuur. Peneliti memilih surat Al-
manusia.
H. Sistematika Penulisan
Bab II Kompilasi Ayat berisi tentang surat Al-Mu’minun ayat 1-11 beserta
perbedaan kitab tafsir Al-Mishbah dan An-Nuur dalam menafsirkan surat Al-
Mu’minun ayat 1-11 serta biografi penulis kitab tafsir Al-Mishbah dan An-
Nuur.
Bab III Asbabun Nuzul dan Munasabah berisi tentang sebab-sebab turunnya
surat Al-Mu’minun ayat 1-11 serta hubungan surat Al-Mu’minun dengan surat
13
Bab IV Pembahasan berisi tentang pengertian pendidikan karakter dan nilai-
terkandung dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-11 dari telaah kitab tafsir Al-
14
BAB II
KOMPILASI AYAT-AYAT
Artinya:
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka
Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa.
7. Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang
yang melampaui batas.
8. dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya.
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya.
15
B. Mufrodat surat Al-Mu’minun ayat 1-11
Berikut ini merupakan terjemah per kata surat Al-Mu’minun ayat 1-11
1. Ayat 1
beriman
2. Ayat 2
َن ِم
ا ُم َن َن َن ِم ِم ْم ِم ُم ْم َناَّل ِم يَن
3. Ayat 3
ُم ْم ِم ُم ْم َن ِمَني ا َّل ْم ِم ُم ْم َن اَّل ِم يَن
menjauhkan diri
16
4. Ayat 4
5. Ayat 5
َن ِم ُم َن ِما ُم ُم ِمو ِم ْم ُم ْم َن اَّل ِم يَن
menjaga
6. Ayat 6
َن َن َن ْم َن ْم َن َن ْم َن ِمو ِم ْم َن َن ِم َّل
sesungguhnya kanan
mereka mereka
17
7. Ayat 7
(selain) siapa
itu
8. Ayat 8
َن ُم َن َن َن ْم ِم ِم ْم ِم َن َن َن َن ِم ِم ْم ُم ْم َن اَّل ِم يَن
9. Ayat 9
ُم َن ِم ُم َن َن َن َن ِم ِم ْم َن َن ُم ْم َن اَّل ِم يَن
Memelihara
18
10. Ayat 10
mewarisi
11. Ayat 11
َن ِما ُم َن ِم ْم َن ُم ْم َن ْما ِم ْم اَن ْم َن َن ِم ُم ْم َن اَّل ِم ْميَن
mewarisi yang
Berikut ini merupakan beberapa arti kosa kata dari surat Al-Mu’minun
ayat 1-11:
19
terambil dari kata َن ْما َن َن ْمyang berarti membelah, dari sini petani dinamai
َن ْما َن َّل ْمkarena dia mencangkul untuk membelah tanah lalu menanam benih.
sini maksud memperoleh apa yang diharapkan dinami falah dan hal
falah.
berarti yang beriman, yang percaya (Yunus, 2010:49). Iman adalah ucapan
dan perbuatan. Ucapan hati dan lisan, dan amal hati, lisan dan anggota
tubuh, iman itu bertambah dengan taat dan berkurang dengan maksiat (At-
Tuwaijri, 2012:33)
Kata َن َن ِم ِم ْم merupakan ض لdari kata َن َن وٌح dengan tambahan
dhomir ِم ْم. Dalam kamus Arab-Indonesia kata َن َن وٌح yang berarti berdo’a
(1992:834) salat dalam arti bahasa ialah do’a, adapun dalam istilah hukum
Islam salat adalah suatu ibadat yang terdiri dari beberapa perkataan dan
disudahi dengan memberi salam. Kata َن َن ِم ِم ْم menurut Shihab (2012:314)
20
menisbahkan salat itu kepada pelakunya, bukan kepada Allah, walaupun
Kata ا َّل ْم ِمmerupakan ض ل dari kata اَن َن. Dalam kamus Arab-
Indonesia kata ا َّل ْم ِمmeruapakan asal kata dari ً اَن ُم- اَن َن – َن ْم ُم ْمyang berarti
berkata dengan perkataan yang tiada guna, tanpa berfikir dahulu (Yunus,
dan pebuatan yang tidak baik (Makhruf,1996:184). Kata اَن َن َن اَن ِم َنberarti
(2012:314) kata ا َّل ْم ِمterambil dari kata اَن َنyang berarti batal, yaitu
21
Sedangkan dalam kamus Al Munawwir (1997:917) kata (ض َن ْم َن َن
ض ) َن َن َن
kata ُم ْم َن ُم ْم ِمterambil dari kata َن ْما ُم ْم ضyang berarti samping, maksudnya
berkembang, bersih atau baih dan terpuji. Dalam hukum Islam istilah
tersebut berarti nama bagi kadar tertentu untuk kekayaan yang diserahkan
bahasa berarti suci dan berkembang, hal ini karena menafkahkan harta
Kata َن َن ِم ُمmerupakan ض ل dari kata َن ِم َنل. Dalam kamus
22
9. ِما ُم ُم ِمو ِم ْمberasal dari kata َن َن ٌح
kata َن َن ٌح yang berarti kemaluan manusia, qubul dan dubur (Yunus,
) ُم ُم ْم ٌح ( yang artinya celah, kata َن َن ٌحyang dimaksud disini ْم ُم ْمث َن
juga diungkapkan Shihab (2012:324) kata ْم ُم ُم adalah jamak dari kata
Kata َن َن ِم ُمmerupakan ض لdari kata َن ِم َن. Dalam kamus Arab-
Indonesia kata َن َن ِم ُمberasal dari kata ً ِم ْم- َن ْم َن ُم- َن ِم َنyang berarti
Shihab (2012:323) kata َن َن ِم ُم terambil dari kata ِم ِم ْم yang berarti
Kata َن ْم َن ِمو ِم ْمdalam kamus Arab-Indonesia berasal dari kata ِم َن ْم َن
yang merupakan jamak dari kata َن ْم ٌحyang artinga suami, isteri, sepasang
(Yunus, 2010:159).
23
12. َن َن َن ْمberasal dari kata َن َن َن
َن ُم ْم ِم يَن terambil dari kata اُم ْمyaitu kecaman atau celaan terhadap
perbuatan dan atau ucapan dari pihak lain yang dinilai pengecam sebagai
tidak wajar.
Kata ِم ْمبت َن َنmerupakan ض لdari kata بَن َن. Dalam kamus Arab-
Indonesia kata بُم َن ًا( ْمبت َن َن- َن ْمب ِم- )بَن َنyang berarti mencari, menghendaki,
24
16. َن ْما َن اُم
(Makhruf,1996:184).
itu, َن َن َن َن ُمjuga berarti orang yang dapat dipercaya (jujur), orang yang
oleh Shihab (2012:327) bahwa kata أ َن َن َنتِم ِم ْمadalah bentuk jamak dari أ َن َن ْم
Dalam kamus Arab-Indonesia kata berasal dari kata ً ُم ْم- َن ُم َن- َن َن
25
oleh Shihab (2012:328) bahwa kata َن َن ُمterambil dari kata َن ِم َنyang
bearti memelihara, membimbing. Dari akar kata yang sama lahir kata َن ِم
Kata َن َن ِم ِم ْم merupakan ض لdari kata َن َن وٌح dengan tambahan
ensiklopedia Islam, salat menurut arti bahasa ialah do’a, adapun dalam
istilah hukum Islam salat adalah suatu ibadat yang terdiri dari beberapa
Menurut kamus Al Munawwir (1997:792) َن َّل artinya doa, berdoa seperti
Arab-Indonesia kata َن َن ِم ُمberasal dari kata ً ِم ْم- َن ْم َن ُم- َن ِم َنyang berarti
26
kamus Al Munawwir (1997:279) ً َن ِم َن ـ ِم ْمberarti menjaga, memelihara,
melindungi.
24. َن َن ْما ِم ْم اَن ْمberasal dari kata ِم ْم اَن ْم َن
27
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh,
bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal”.
Kata ini dapat dijumpai dalam Al-Qur’an dalam dua tempat yakni dalam
1996:251).
Dalam kamus Arab-Indonesia kata َن َن ِما ُمberasal dari kata َن َن َن
abadi.
1. Ayat 1-2
yang khusyu‟ dalam salatnya, yakni tenang, rendah hati lahir dan batin,
28
serta perhatiannya terarah kepada salat yang sedang mereka kerjakan. Istilah
berarti kesopanan spiritual dan fisik, yang disandang secara lahiriah oleh
bahasa berarti diam dan tenang. Patron kata yang digunakan ayat ini
(Shihab, 2012:314).
2. Ayat 3
29
Shihab (2012:317) menyatakan salat yang benar dan baik menjauhkan
pelakunya dari hal-hal yang buruk bahkan yang mestinya ditiadakan, sifat
mereka telah disebut pada ayat yang lalu, termasuk juga yang akan
hal-hal yang tidak bermanfaat adalah orang-orang yang tidak acuh, yakni
tidak memberi perhatian atau menjauhkan diri secara lahir dan batin dari
hal-hal tersebut.
Kata ) ) َن ْما َّل ْم ِمterambil dari kata ( )اَن َنyang berarti batal, yakni sesuatu
yang seharusnya tidak ada. Laghw pada dasarnya adalah hal-hal yang
bersifat mubah, yakni sesuatu yang tidak terlarang, tetapi tidak ada
yang tidak memberi perhatian kepada sesuatu, dia tidak akan melihat dan
3. Ayat 4
dari segi bahasa berarti suci dan berkembang. Hal ini karena menafkahkan
30
samping itu, ia menjadi pengembang harta tersebut. Al-Qur’an seringkali
menggunakan kata ini dalam arti sedekah yaitu pada surat At-Taubah/9:60
4. Ayat 5-7
manusia dan yang pertama serta terutama disucikan adalah alat kelamin,
pasangannya atau pun budak yang dimiliki, maka mereka itulah orang-orang
31
5. Ayat 8
(Shihab, 2012:328).
6. Ayat 9
Salah satu yang terpenting menyangkut amanat dan janji adalah salat.
Karena itu, pada ayat ini ibadah salat tersebut ditekankan lagi antara lain
ini merupakan ayat penutup sifat-sifat terpuji bagi seorang mukmin yang
ayat kedua telah disebut juga shalat, tetapi dalam konteks yang berbeda.
Pada ayat kedua berisi tentang kekhusyukan dan pada ayat ini tentang
2012:329).
32
Menurut Thahir Ibn Asyur dalam Shihab (2012:330) bila kita
bahwa apa yang diperintahkan adalah hal-hal yang biasanya nafsu terdorong
harta atau menunaikan amanat yang biasanya ingin terus disimpan oleh
terpuji di atas mencerminkan dua hal pokok yang harus menghiasi setiap
menahan diri.
7. Ayat 10-11
surga firdaus serta mereka kekal berada di dalamnya. Kata ( ) َن ْما َن ِم ُم ْم َنdan
) ( َن ِم ُم ْمterambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf wau, ra, dan tsa.
Maknanya berkisar pada peralihan sesuatu kepada sesuatu yang lain. Ada
yang memahami ayat ini dalam arti orang mukmin, yang sifatnya seperti
diuraikan ayat-ayat lalu, akan mewarisi yakni akan dialihkan kepada mereka
surga yang tadinya Allah SWT telah siapkan untuk semua manusia. Tetapi,
karena ada diantara mereka yang kafir, mereka tidak berhak memperolehnya
33
dan dengan demikian, surga yang Allah SWT siapkan buat orang-orang
pewaris yang akan mewarisi surga dan tinggal di dalamnya untuk selamanya.
1. Ayat 1
disifati oleh Allah dengan enam sifat sebagaimana yang difirmankan Allah
2. Ayat 2
anggota badan sehingga tidak bergerak di luar gerakan salat, kecuali sangat
diperlukan dan dalam tidak lebih dari tiga kali berturut-turut, atau bahkan
34
atau ke kanan, tidak menguap, tidak menutup mulut dengan tangan, tidak
sembahyang. Ketika itu, yang terdapat dalam hati dan jiwanya hanyalah
tenang, konsentrasi, dan selama salat sama sekali tidak terbersit hal-hal yang
jiwanya dan melepaskan diri dari selain sembahyang. Ketika itu, yang
Shiddieqy, 2000:2724).
3. Ayat 3
Kedua, mereka yang menjauhkan diri dari segala sesuatu yang tidak
35
berguna meliputi syirik, kemaksiatan, dan hal yang tidak berfaedah yang
pembicaraan yang batal dan dari segala perbuatan yang tidak memberi
4. Ayat 4
Menurut lahiriah ayat ini, yang dimaksud dengan zakat adalah memberi
nafkah (infak) di jalan Allah, bukan zakat yang telah ditentukan nishab dan
jumlahnya (zakat wajib, maal, atau fitrah). Zakat yang demikian itu baru
berinfak di jalan Allah SWT secara mutlak. Dalam surat Al-An’am, Tuhan
Shiddieqy, 2000:2725).
menyangkut dengan jiwa dan diri seseorang. Seseorang akan merasa berat
36
mengeluarkan sebagian dari harta yang dirasanya adalah miliknya, yang
pada lahirnya adalah hasil jerih payahnya. Dalam hal tersebut, sikap rakus
dan cinta harta selalu menjadi kendala bagi pelaksanaan zakat. Di antara
hikmah zakat adalah untuk membasmi sikap rakus dan cinta harta yang
1992:1004).
5. Ayat 5-6
dengan isteri yang telah dihalalkan untuk mereka (sah) atau budak-budak
tanpa melalui akad pernikahan yang sah menurut syariat. Islam memandang
perbuatan zina sebagai perbuatan keji yang harus dijauhi oleh umat manusia
yang diancam dengan hukuman berat pula. Para ulama dalam Nasution
37
(1992:1009) membedakan zina menjadi dua macam yaitu zina muhsan dan
zina ghairu muhsan. Zina muhsan adalah zina yang dilakukan oleh orang-
orang yang telah berkeluarga (telah pernah menikah) dan juga telah pernah
ghairu muhsan adalah zina yang dilakukan oleh mereka yang belum pernah
pernah menikah.
6. Ayat 7
7. Ayat 8
38
ِ ِال حدَّثَنَا ََنفِع بن مال ِ ِ َ َالربِي ِع ق
ك بْ ِن أَِِب َ ُْ ُ َ َ َيل بْ ُن َج ْع َف ٍر قُ ال َحدَّثَنَا إ ْْسَاع َّ َحدَّثَنَا ُسلَْي َما ُن أَبُو
ٌ ال آيَةُ الْ ُمنَافِ ِق ثَََل
ث َ َاَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق
َّ صلَّى
َ َّب ِ ِ ِِ ٍ ٍِ
ِّ َعامر أَبُو ُس َهْيل َع ْن أَبيه َع ْن أَِب ُهَريْ َرةَ َع ْن الن
َّث َ َ َ َوإِ َا َو َع َد أَ ْ لَ َ َوإِ َا ْاؤُِ َن َ ا َن َ إِ َا َحد
dan dari para nabi serta orang banyak pada umumnya.. Masing-masing dari
pemimpin jalan kebenaran, harta benda yang dimiliki, tanggung jawab yang
dipikul, serta kedudukan sosial yang kita miliki semuanya adalah amanat-
8. Ayat 9
39
merupakan pendidikan tertinggi menuju kesadaran jiwa dan hati serta
menyatu dengan semua ritusnya maka ia akan menjadi landasan yang pasti
9. Ayat 10-11
seperti telah diterangkan itulah orang yang layak menduduki martabat surga
yang paling tinggi (surga firdaus) sebagai pembalasan atas amal dan
mendapatkan warisan tanpa melalui kesulitan atau kerja keras. Tentu saja,
diri, penyucian dan perjuangan. Tetapi, imbalan besar yang diperoleh untuk
(1992:365-366) “Surga itu ada seratus tingkat, antara satu tingkat bagai
antara langit dan bumi. Firdaus itu surga tingkat yang paling tinggi. Dari
40
situ memancar empat sungai surga dan di atasnya terletak „Arasy. Sebab itu,
kalau kamu meminta kepada Allah SWT mintalah kepada-Nya surga firdaus
bahasa Arab berarti kebun, yang artinya tempat terbaik di surga karena di
surat Al-Mu’minun ayat 1-11 menurut penulis adalah kedua kitab tafsir sama-
mereka yang khusyuk dalam salat, menjauhkan diri dari hal yang tidak
bermanfaat, menyucikan jiwa dan harta melalui zakat, menjauhi perbuatan zina,
Sedangkan perbedaan kedua kitab tafsir terletak dalam jumlah sifat yang
pertama, mereka yang khusyuk dalam salat. Kedua, menjauhkan diri secara
lahir dan batin dari hal yang tidak bermanfaat. Ketiga, melakukan penyucian
jiwa dan harta melalui zakat. Keempat, menjauhi perbuatan zina. Kelima,
41
yang diterimanya. Keenam, memelihara secara sungguh-sungguh janji dan
pelaksanaan salat baik waktu, rukun, syarat serta adabnya. Tetapi dalam kitab
enam yaitu pertama, orang yang mengerjakan salat dengan khusyuk. Kedua,
Perbedaan mencolok dari kedua tafsir di atas adalah tambahan sifat orang
mukmin yang akan mewarisi surga firdaus dalam kitab tafsir Al-Mishbah yaitu
adanya sifat memelihara amanat atau janji berdasarkan waktu yang telah
dan guru besar dalam bidang tafsir dan dipandang sebagai salah seorang
42
Sulawesi Selatan (Shihab, 1998:6). Pendidikan formalnya dimulai dari
kelas II Tsanawiyyah al-Azhar. Pada tahun 1967, beliau meraih gelar Lc (S-
Selain itu, beliau juga diserahi jabatan-jabatan lain , baik di dalam kampus
Indonesia Timur‖ pada tahun 1975 dan ―Masalah Wakaf Sulawesi Selatan‖
43
Demi cita-citanya, pada tahun 1980 M. Quraish Shihab menuntut ilmu
Quran. Untuk meraih gelar doktor dalam bidang ini, beliau hanya
1988:111).
forum di tingkat nasional, antara lain menjadi wakil ketua MUI (Majelis
Pendidikan Nasional sejak tahun 1989. Selain itu, beliau juga aktif di
44
M. Quraish Shihab memang bukan satu-satunya pakar Al-Qur’an di
(Ambary, 2003:111-112).
Tengku Amrah adalah putri Tengku Abdul Aziz yang memangku jabatan
Qadli Chik Maharaja Mangkubumi. Beliau juga keponakan Abdul Jalil yang
bergelar Chik di Awe Geutah yang dikenal sebagai ulama sekaligus pejuang
tersebut, ternyata M. Hasbi tidak hanya berasal dari keluarga pejabat, tetapi
juga keluarga pendidik dan pejuang Aceh. Kendatipun berasal dari keluarga
45
terpandang serta keturunan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ke-37, namun
tidak memberikan jaminan keistimewaan hidup pada beliau. Hal ini terbukti
dengan perjalanan hidupnya, di mana pada saat usianya enam tahun ibunya
Tengku Syamsiah, karena ayahnya menikah lagi. Dua tahun kemudian yaitu
dipanggil Tengku Muda atau Tengku di Lhok. Pada usia 19 tahun, beliau
pertama. Tidak lama setelah itu, M. Hasbi menikah lagi dengan Tengku
Nyak Aisyah binti Tengku Haji Hanum. Dari hasil pernikahnya itu, ia
mendapat empat orang anak, dua orang laki-laki dan dua orang perempuan.
sejak usia delapan tahun. Ketika berusia sembilan tahun, beliau sudah
belajar qira'ah, tajwid dan dasar-dasar tafsir serta fiqih pada ayahnya sendiri.
Selama delapan tahun M. Hasbi menjadi santri dari satu dayah (sistem
sekolah Islam tradisional yang berada di Aceh) ke dayah lain. Pada tahun
46
1920 beliau pulang ke Lhokseumawe dan diizinkan membuka dayah sendiri
(Shiddiqi, 1997:13-14).
di Buloh Beureughang pada tahun 1924, dan didukung oleh Tengku Raja
sehingga tidak ada siswa yang mau mendaftar ke sana, dan akhirnya ditutup.
kursus yang diadakan oleh Jong Islamiten Bond Daerah Aceh (JIBDA).
Pada tahun 1937, beliau diminta mengajar di Jadam Montasik, dan tahun
1941 mengajar dan membina Ma’had Imanul Mukhlis atau Ma’had Iskandar
47
1960, beliau diangkat menjadi guru besar dalam Ilmu Syari’ah pada IAIN
sejak tahun 1960 sampai 1972. Selain itu, beliau juga mengajar di
hidup hingga saat ini, antara lain: Koleksi Hadits-hadits Hukum (9 jilid),
Mutiara Hadits (5 jilid), Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran dan Tafsir
1958, Sejarah Pengantar Ilmu Hadits, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tafsir,
Kriteria antara Sunnah dan Bid‟ah, serta lainnya (Depag RI, 1993:770-771).
48
BAB III
A. Asbabun Nuzul
karena (Yunus, 2010:161). Sebab adalah kejadian atau sesuatu hal yang
turunnya ayat Al-Qur’an. Hal serupa juga diungkapkan oleh Al-Shalih dalam
suatu ayat yang memberi jawaban terhadap sebab itu, dan menerangkan
SWT kepada Nabi Muhammad Saw. Al-Qur’an itu sendiri diturunkan secara
berangsur-angsur kurang lebih selama 23 tahun. Dilihat dari segi turunnya, Al-
Qur’an dibedakan menjadi dua kelompok, pertama, ayat yang tidak memiliki
sebab dan hubungan dengan kejadian. Kedua, ayat yang memiliki sebab
dengan suatu peristiwa (Ichwan, 2008:74). Dengan kata lain, ayat dalam Al-
Qur’an tidak semuanya memiliki asbabun nuzul. Dalam surat Al-Mu’minun ini
ayat 1-11 terdapat satu asbabun nuzul yaitu pada ayat 1-2 . Adapun asbabun
nuzul surat Al-Mu’minun ayat 1-2 adalah Iman Al Hakim meriwayatkan dari
Abu Hurairah bahwasanya dulu Rasulullah Saw setiap salat selalu mengangkat
49
Sedangkan asbabun nuzul surat Al-Mu’minun itu sendiri menurut Ash-
―beginilah perangai Rasulullah Saw‖ katanya. Diriwayatkan oleh Umar ibn al-
terdengarlah suara seperti lebah. Maka kami pun berdiam sejenak, lalu
dengan membaca
Setelah itu Nabi Muhammad Saw memberitahu bahwa beliau baru saja
seraya membacakan sepuluh ayat pertama dari surat Al-Mu’minun yang baru
saja diterima.
B. Munasabah
50
dasar) ً َن َن َنل ـ ُم َن ِم ُمل ـ ُم َن َن َن. Secara etimologi munasabah berarti kedekatan dan
ilmu Al-Qur’an yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar ayat atau
surat dalam Al-Qur’an secara keseluruhan dan latar belakang penempatan ayat
dan suratnya. Syadali dan Rofi’i (1997:168) juga mengungkapkan bahwa ilmu
dengan ayat yang lain, surat sebelumnya dan surat sesudahnya baik yang ada di
1. Munasabah ayat
Allah SWT. Maka pada permulaan surat Al-Mu’minun ini Allah SWT
Mu’minun
yang beruntung yang akhirnya masuk surga firdaus, maka pada ayat-ayat
51
berikutnya ini Allah SWT menerangkan permulaan penciptaan mereka
dan seluruh umat manusia, agar mereka menyadari betapa besar nikmat
dan karunia Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada mereka (Depag
RI, 2009:477).
2. Munasabah surat
ada juga yang menghitung hanya 117 ayat. Sedangkan surat Al-Hajj
juga sebagai dalil untuk kebangkitan manusia dari kuburnya dan hari
surat dikemukakan tentang kisah nabi-nabi yang telah lalu beserta umat
52
masing-masing untuk menjadi ibarat dan pelajaran bagi kita sekarang.
Surat An-Nur terdiri atas enam puluh empat ayat dan termasuk
diambil dari kata an-nur yang terdapat pada ayat 35. Dalam ayat ini,
tangga.
disebutkan bahwa salah satu tanda orang-orang mukmin itu ialah orang-
kisah ifk (gosip), keharusan menutup mata terhadap hal-hal yang akan
53
sebagainya. Kedua, pada surat Al-Mu’minun dijelaskan bahwa dibalik
penciptaan alam ini pasti ada hikmahnya, yaitu agar semua makhluk yang
itu.
54
BAB IV
terdiri dari kata pais yang berarti anak dan again memiliki membimbing. Jadi
paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Sama halnya dengan
belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang
Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga,
menurut Ryan dan Bohlin dalam Majid dan Andayani (2013:11) karakter
mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good),
mencintai kebaikan (loving the good) dan melakukan kebaikan (doing the
good). Dalam pendidikan karakter kebaikan itu sering kali dirangkum dalam
baku.
55
Hal serupa juga diungkapkan oleh Winton dalam Samani dan Hariyanto
manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Zuchdi, 2015:16-17).
Menurut Koesoema dalam Nata (2013: 149) pendidikan karakter bukan hanya
dewasa.
1. Religius
56
2. Jujur
pekerjaan.
3. Toleransi
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya.
4. Disiplin
5. Kerja Keras
sebaik-baiknya.
6. Kreatif
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
57
9. Rasa ingin tahu
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
58
15. Gemar Membaca
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan YME.
penanaman nilai-nilai. Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-
nilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-
menolong dan gotong royong/ kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja
keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati,
2015:77-78).
59
B. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Surat Al-Mu’minun Ayat 1-11
Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan telaah kitab tafsir al-mishbah dan an-nuur
1. Religius
religius. Religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (Fadhillah dan Khorida,
orang yang melakukan salat dengan khusyuk. Salat berarti doa, bermunajat
dan berkomunikasi. Selain itu salat merupakan ibadah fardhu „ain yang
harus ditegakkan oleh setiap umat Islam yang sudah memenuhi syarat
(Subur, 2015:137). Kata khusyuk dari segi bahasa, berasal dari kata
60
Sedangkan secara istilah, khusyuk adalah khidmat atau konsentrasinya hati
merendahkan diri dan merasa takut kepada Allah SWT (El-Sutha, 2016:97).
pencipta.
yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, serta
sesuai dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah
Pada hakikatnya, salat bukan sekedar ucapan dengan lidah dan bibir
serta gerakan anggota badan. Akan tetapi, salat juga merupakan ibadah hati.
61
Saat lidah dan bibir membaca ―Allahu Akbar‖, hati membenarkan
Islam antara lain: pertama, salat dinilai sebagai tiang agama. Kedua, salat
mempunyai peranan untuk menjauhkan diri dan pekerjaan jahat dan munkar
2011:169).
Artinya: “bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al
Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
62
Untuk melaksanakan salat khusyuk tentu tidaklah mudah, manusia
harus berkonsentrasi serta melepaskan beban duniawi yang setiap saat selalu
menemani. Berikut ini merupakan kiat-kiat untuk salat khusyuk menurut El-
2. Disiplin
63
Dari kata ini kemudian muncul kata disclipina yang berarti pengajaran atau
pemerintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah
sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih
karena diawali dengan ayat ke-3 yang menyatakan ―dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna‖. Ayat
Ayat ke-5, ayat ke-6 dan ayat ke-7 yang memiliki terjemah ―dan
mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam
hal ini tiada terceIa ― dan ―Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka
64
budak yang mereka miliki serta mereka yang mencari dibalik itu merupakan
orang yang melampaui batas. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa orang
sesaat yang tak bertanggung jawab serta harus dihindari oleh setiap manusia
dimulai dengan hal-hal kecil, misalnya zina mata (melihat gambar senonoh,
65
Artinya: “dan Barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak
cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi
beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-
budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu;
sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu
kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah
maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun
wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan
(pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya;
dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian
mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), Maka atas mereka
separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang
bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-
orang yang takut kepada kemasyakatan menjaga diri (dari
perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu lebih baik
bagimu. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang dikutip oleh
Suharsono dan Agustina (2008:357) ―diantara tanda-tanda kiamat adalah
ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa,
zina dilakukan secara terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-
laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria
(HR. Muslim)”.
Di era masa kini, pergaulan bebas seolah telah menjadi trademark
tersendiri seperti seks di luar nikah atau biasa disebut dengan free sex.
Mereka para pelakunya kebanyakan tidak merasa malu telah melakukan hal
mematikan seperti HIV, AIDS, Siphillis serta penyakit kelamin yang lain.
Kebanyakan pelaku zina atau free sex tidak dapat menahan hawa nafsu
Pendidikan seks seharusnya telah ditanamkan oleh orang tua sedari anak
kecil bahkan lebih penting lagi saat anak memasuki masa remaja dimana
mereka sedang dalam mencari proses jati diri dan merasa menjadi orang
66
Hal menarik persoalan seksualitas dalam ajaran Islam adalah ketika
mematikan hawa nafsu termasuk nafsu seksual tetapi lebih pada bagaimana
72). Puasa sendiri dalam Islam tidak boleh makan, minum serta melakukan
seseorang.
orang mukmin selalu memelihara salat mereka baik dari segi waktu
pelaksanaan, syarat salat, rukun salat maupun adab salat. Hal tersebut
merupakan salah satu hal yang paling disukai oleh Allah SWT. Rasulullah
Saw bersabda
67
3. Kerja Keras
Ayat dalam surat Al-Mu’minun yang menunjukkan bahwa ada nilai kerja
berbunyi
zina dibutuhkan kerja keras untuk mencapai hal tersebut. Setiap orang
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Dengan
68
Ayat ke-9 surat Al-Mu’minun juga menunjukkan nilai kerja keras,
kerja keras. Tanpa hal tersebut, seseorang akan menganggap mudah ibadah
salat dan yang terjadi selanjutnya adalah tidak mengerjakan salat yang
menjadi kewajibannya.
4. Peduli Sosial
Ayat ke empat dalam surat Al-Mu’minun ini mengandung nilai peduli sosial
yang berbunyi
Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
dan Khorida, 2012:204). Ayat ke-4 menunjukkan nilai peduli sosial karena
secara tidak langsung adalah kita telah memberikan bantuan kepada mereka.
membutuhkan juga sebagai ajang penyucian jiwa dan juga harta yang telah
dimiliki. Harta yang dimiliki selama hidup di dunia hanya titipan dari Allah
SWT yang tidak akan kekal serta kita bawa ketika kita meninggal dunia.
Menurut Mannan dalam Huda dkk (2015:1) zakat adalah istilah Al-
kekayaan individu dan harta untuk amal. Secara harfiah zakat berasal dari
69
bahasa arab yang berarti memurnikan dan menumbuhkan. Zakat merupakan
salah satu dari rukun Islam dan disebut beriringan dengan salat. Allah SWT
serta ijma’ (Sabiq, 1982:5). Hal serupa juga diungkapkan oleh Faqih
muslim zakat berarti bagian khusus dari harta benda seseorang yang harus
zakat
Selain itu firman Allah SWT juga terdapat dalam surat Al-Hajj/22:41
70
Allah SWT menjadikan pemberian zakat itu sebagai salah satu tujuan dari
dari Abu Kabsyah al-Anmari dalam Sabiq (1982:9) Nabi Muhammad Saw
bersabda yang artinya “ada tiga perkara yang saya bersumpah benar-benar
seorang hamba yang diterimanya dengan hati yang sabar, kecuali Allah
kemiskinan.”
zakat itu karena adanya proses tumbuh kembang pada harta itu sendiri atau
tumbuh kembang pada aspek pahala yang semakin menjadi banyak dan
kesejahteraan umat. Zakat tidak hanya berfungsi sebagai suatu ibadah yang
71
berfungsi sebagai wujud ibadah yang bersifat horizontal (hablumminannas)
Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam yaitu: pertama,
zakat mal (zakat harta) meliputi zakat emas, perak, binatang, tumbuh-
Kedua, zakat nafs (zakat jiwa) atau biasa disebut dengan zakat fitrah yaitu
surat At-Taubah/9:60
a. Fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
72
b. Miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
membagikan zakat.
d. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru
g. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan
5. Bertanggung Jawab
73
Artinya: “kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka
miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa”.
negara dan Tuhan YME (Fadhillah dan Khorida, 2012:205). Setiap manusia
jawab kepada Allah SWT di hari kiamat, karena pada hari itu manusia akan
sosial maupun budaya. Tanggung jawab kepada masyarakat dan sosial bisa
berupa cara adaptasi maupun interaksi antara manusia satu dengan yang lain.
Bila kita mengetahui apa hak dan kewajiban kita dalam lingkungan
74
kebanjiran. Banyak sekali jenis-jenis sampah yang ada, mulai dari yang
mudah diuraikan oleh tanah seperti sayuran, dan sampah yang tidak mudah
untuk menguraikannya, yaitu sampah plastik dan puntung rokok. Tak hanya
itu manusia yang menebang pohon secara liar serta tidak melakukan
reboisasi juga merupakan salah satu hal yang dapat mengakibatkan bencana
banjir. Hal tersebut juga diperkuat dengan firman Allah SWT dalam Al-
menjaga kelestarian alam yang ada. Tanpa adanya kelestarian alam maka
yang ada di sekitar kita. Budaya yang ada banyak macamnya dimulai dari
hari budaya yang ada di sekitar kita mulai hilang, dikarenakan manusia yang
budaya dari barat yang mereka anggap sebagai budaya yang modern.
75
Hilangnya budaya akan mengakibatkan kita tidak memiliki suatu ciri khas
serta kita tidak akan dapat mewariskannya kepada anak cucu kita kelak. Bila
budaya kita hilang maka anak cucu kita tidak akan mengetahui bila pada
yang indah.
kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Mereka
besar serta hukumannya sangat berat. Untuk itu, manusia sudah seharusnya
menjauhi perbuatan zina, baik zina mata, zina telinga serta zina-zina yang
lain. Manusia memang diciptakan memiliki hawa nafsu salah satunya adalah
nafsu seksual, namun perlu kita garis bawahi bahwa kita harus mengelola
nafsu seksual tersebut secara baik. Misal bagi orang yang sudah menikah,
mereka miliki, namun tentu hal tersebut tidak dapat dilakukan bila sang
isteri atau budak sedang dalam masa menstruasi atau nifas. Bagi orang yang
belum menikah dan hasrat untuk melakukan hubungan seksual itu sering
unsur tambahan dari opini mereka sendiri. Selain itu, mereka selalu
76
berusaha untuk menepati janji yang telah mereka buat. Bila manusia tidak
mempunyai kedua sifat tersebut, manusia itu disebut sebagai orang munafik.
munafik dengan siksaan yang berat seperti dalam firman Allah SWT dalam
surat An-Nisa/3:138
Hal tersebut karena setiap mukmin yang memelihara salatnya seperti salat
77
Selain itu, memelihara salat juga merupakan salah satu perbuatan yang
sangat disukai oleh Allah SWT seperti dalam hadits berikut ini yang dikutip
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil kesimpulan yaitu beberapa nilai pendidikan karakter dalam surat Al-
Mu’minun ayat 1-11 berdasarkan telaah kitab tafsir al-mishbah dan an-nuur
1. Religius
memiliki sikap religius, tentu dia jauh dari ancaman api neraka. Dia selalu
2. Disiplin
Disiplin bisa dikatakan sebagai taat, taat terhadap peraturan dan taat
akan kewajiban dan larangan perintah Allah SWT. Dalam surat Al-
ayat yaitu pada ayat ke-3, ke-5, ke-6, ke-7, dan ayat ke-9.
3. Kerja keras
wajib dimiliki oleh setiap manusia. Kerja keras menunjukkan sikap yang
surat Al-Mu’minun ayat 1-11 yang menunjukkan nilai kerja keras terdapat
pada tiga ayat yaitu ayat ke-5, ayat ke-6 dan ayat ke-9.
4. Peduli sosial
79
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak akan bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain dan alam sekitar. Karena hal itu, sudah
sepantasnya manusia memiliki sikap peduli terhadap orang lain dan alam
sekitar. Dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-11 terdapat satu ayat yang
5. Tanggung jawab
Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT pada hari kiamat
hanya sekedar mulut yang bersaksi atas perbuatan mereka tetapi seluruh
jawab adalah pada ayat ke-5, ayat ke-6, ayat ke-8 dan ayat ke-9.
B. Saran
sebagai berikut:
rumah. Dengan hal ini diharapkan kita dapat menyiapkan generasi yang
mereka dapat bekal untuk menjalani masa depan. Mereka harus memiliki
80
Daftar Pustaka
Hamdani. 2015. Pengantar Studi Al-Qur‟an. Semarang: CV. Karya Abadi Jaya.
Harahap, Syahrin. 1997. Islam Dinamis. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan; Umum dan Agama Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.
Helmawati. 2013. Pendidikan Nasional Dan Optimalisasi Majelis Ta‟lim: Peran
Aktif Majelis Ta‟lim Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Huda, Nurul dkk. 2015. Zakat Perspektif Mikro-Makro; Pendekatan Riset.
Jakarta: Prenamedia Group.
Ibrahim, M. Katsir. Tt. Kamus Arab (Arab-Indonesia Indonesia-Arab); untuk
menambah perbendaharaan kata dalam percakapan bahasa Arab
sebagai bahasa dunia. Surabaya: APOLLO.
Ichwan, Muhammad Nor. 2008. Memasuki Dunia Al-Qur‟an. Semarang: Lubuk
Raya.
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Penulis,
Chabbatul Chayati
Nim. 11114208