DISUSUN OLEH:
YOGI DWI HENDRA IRANTO 1941223001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
“Laporan Praktik Kerja Lapangan” ini tepat pada waktunya.
2. Bapak Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang.
3. Bapak Nurhadi, S.Pd., S.ST., M.T., selaku Ketua Program Studi D IV Teknik
Otomotif Elektronik Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang.
iv
5. Bapak Purwoko, ST., M.T., selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang telah membimbing penyusun dalam penyelesaian
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
10. Bapak, Ibu, dan keluarga tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan
motivasi, arahan, doa, dan dukungan baik secara moral maupun material.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
3.5.1 Definisi .............................................................................................. 22
3.5.2 Jenis – Jenis Forklift ........................................................................ 23
3.5.3 Bagian Utama Forklift ..................................................................... 23
3.5.4 Prinsip Kerja Forklift ...................................................................... 25
3.6 Sistem Keselamatan Kerja ..................................................................... 25
3.6.1 Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)25
3.6.2 Alat Pelindung Diri (APD) .............................................................. 27
BAB IV TUGAS KHUSUS DAN HAMBATAN LAPANGAN ....................... 29
4.1 Prefentive Maintenance Forklift Toyota 7FD-30 ................................... 29
4.1.1 Pembersihan Filter Udara............................................................... 30
4.1.2 Penyetelan Celah Katup .................................................................. 30
4.1.3 Penggantian Oli Hidrolik ................................................................ 31
4.1.4 Penggantian filter solar ................................................................... 32
4.1.5 Penggantian Oli Gardan ................................................................. 34
4.1.6 Penggantian Oli Transmisi ............................................................. 35
4.1.7 Pengecekan Baterai (Accu) ............................................................. 35
4.1.8 Penggantian Radiator ...................................................................... 36
4.1.9 Penggantian Tie Rod ....................................................................... 37
4.1.10 Penggantian Bearing Roda Pada Unit Forklift ............................. 38
4.1.11 Penggantian Bushing Mast Pada Unit Forklift ............................. 39
4.1.12 Pengecekan Busi Pemanas .............................................................. 39
4.1.13 Penyetelan Kampas Kopling ........................................................... 40
4.2 Hambatan Selama Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ................... 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 43
5.1. Simpulan................................................................................................... 43
5.2. Saran ......................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan didunia industri saat ini semakin banyak, dari industri kecil
sampai industri besar. Sejalan dengan kondisi tersebut tingkat penggunaan
akan alat bantu angkut berkapasitas besar dalam hal ini adalah forklift
memegang peranan penting dalam menunjang proses pemindahan dan proses
penataan barang-barang hasil produksi yang ada pada pabrik. Forklift
merupakan salah satu unit peralatan yang sangat menunjang jalannya
perpindahan material dari gudang penyimpanan hingga lini produksi.
Maintenance peralatan sangatlah dibutuhkan dalam hal menunjang
ketersediaan (availability) ketika peralatan tersebut digunakan. Oleh sebab itu
manitenance baik dari preventive maintenance, corrective maintenance,
predictive maintenance maupun troubleshooting dibutuhkan untuk
mempertahankan masa pakai dari unit itu sendiri.
Preventive maintenance memegang peranan yang sangat besar didalam
dunia industri. Saat satu unit forklift tidak bekerja karena terdapat trouble,
maka perusahaan dapat merugi. Preventive maintenance memegang sekitar
40-50% pengeluaran suatu pabrik. Maintenance yang baik dan teratur akan
meminimalisir terjadinya breakdown pada unit sehingga unit tersebut dapat
beroperasi secara maksimal. Maintenance pada unit sebaiknya dilakukan
secara terjadwal sehingga permasalahan dapat termonitor dan dapat teratasi
maupun diprediksikan sehingga dapat dipersiapkan untuk langkah
selanjutnya dalam maintenance berikutnya.
PT. Gatra Mapan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
furniture. Produk utama PT Gatra Mapan adalah TV rak / entertainment
furniture dengan menggunakan bahan baku utama partikel board dan MDF
(Medium Density Fiber) serta finishing laminasi PVC yang menggunakan
metode knock down. Kini seiring dengan perjalanan waktu, PT. Gatra Mapan
1
mampu menciptakan produk-produk interior furniture seperti lemari pakaian,
meja tulis, lemari hias, dan lain-lain.
Untuk membantu mempermudah memindahkan bahan baku, kardus dan
barang jadi, maka digunakanlah unit forklift. Pada PT. Gatra Mapan terdapat
total 24 unit forklift, setiap hari unit forklift bekerja 24 jam dan membutuhkan
perawatan. Dengan melakukan kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Gatra
Mapan, diharapkan penulis mendapatkan pengetahuan yang terkait dengan
topik, yaitu perawatan unit forklift.
Politeknik Negeri Malang sebagai salah satu lembaga pendidikan di kota
Malang yang memiliki sistem pendidikan yang menitik beratkan pada praktik
dan teori, yang diharapkan mampu mencetak atau menghasilkan tenaga-
tenaga profesional yang siap pakai sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk
mewujudkannya, Politeknik Negeri Malang mempunyai program praktek
kerja lapangan bagi mahasiswa. Praktek kerja lapangan diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja yang sebelumnya
tidak diketahui.
Selain dapat menambah wawasan mahasiswa dan membandingkan
antara teori dengan praktik di perusahaan atau instansi tertentu sehingga
mahasiswa lulusan dari Politeknik Negeri Malang akan memperoleh kesiapan
dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Praktek kerja lapangan
dilakukan sesuai dengan jurusan dan konsentrasi mahasiswa sehingga
mahasiswa bisa mendapatkan deskripsi mengenai pengimplementasian
ilmunya di dunia nyata dan diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk
lebih memahami bidang studi yang sedang ditekuninya. Kegiatan praktek
kerja lapangan juga merupakan salah satu syarat kelulusan mahasiswa dalam
memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST) pada Program Studi D4 Teknik
Otomotif Elektronik di Politeknik Negeri Malang. Dengan demikian
praktikan tertarik untuk mempersiapkan diri untuk menjadi lulusan yang
mampu diandalkan di perusahaan.
2
1.2. Rumusan Solusi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan
masalah, yaitu:
1.4. Tujuan
Pada penulisan laporan ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu:
1. Memahami apa saja permasalahan yang sering terjadi pada forklift
2. Memahami cara preventive maintenance pada forklift
3. Memahami solusi untuk perbaikan komponen forklift yang Mengalami
Masalah/Trouble?
1.5. Manfaat
Manfaat yang didapat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah
sebagai berikut :
1.5.1 Bagi Mahasiswa Pelaksana
1. Mahasiswa dapat mengetahui secara mendalam tentang
kenyataan yang ada dalam dunia kerja sehingga nantinya
diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan
dalam dunia kerja.
3
2. Membentuk pola pikir mahasiswa agar terkonstruktif baik
serta memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun
dunia kerja.
3. Serta dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman selaku generasi yang terdidik untuk siap terjun
secara langsung di masyarakat khususnya dilingkungan kerja
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
Sejarah dan perkembangan PT Galangcitra Majumapan (PT Gatra Mapan).
Perusahaan berbentuk Perseroaan Terbatas (PT) dengan nama Galangcitramitra
Majumapan atau disingkat dengan PT GATRA MAPAN, bergerak dalam bidang
manufaktur untuk produk-produk entertainment furniture. Secara umum
kegiatannya mencakup pembuatan desain, proses produksi, dan pemasarannya.
PT Gatra Mapan didirikan pada tahun 1984 dengan dengan nama UD
“AKIE”. Memulai usaha dengan tenaga kerja sebanyak tiga orang dan kapasitas
produksi 14 unit per bulan. Dalam perkembangannya mengalami beberapa tahapan
perubahan diantaranya pada tahun 1991 menjadi PT Cipta Pesona Pertiwi Perkasa.
Kemudian pada tanggal 16 September 1992 menjadi PT Galangcitramitra
Majumapan. Pada awal berdirinya, produk utama PT Gatra Mapan adalah TV
rak/entertainment furniture. Kini seiring dengan perjalanan waktu, PT Gatra Mapan
mampu menciptakan produk-produk interior furniture seperti lemari pakaian, meja
tulis, lemari hias, dan lain-lain.
Dalam hal produk, para pendiri PT Gatra Mapan telah menanamkan dengan
bijak, sabar, dan tekun tentang arti kualitas serta desain produk. Suatu hal yang
membanggakan adalah desain-desain hasil karya putra putri Indonesia yang
dihasilkan sangat diminati oleh para pelanggan PT Gatra Mapan. Kualitas produk
yang meliputi kualitas hasil produksi, keamanan dan keindahan produk juga telah
banyak diakui oleh pelanggan-pelanggan PT Gatra Mapan. PT Gatra Mapan
memiliki cakupan areal kerja seluas 145.956 m² dengan dukungan ± 1.364
karyawan, kapasitas terpasang sebesar 60.000 unit per bulan dan kapasitas produksi
5
sebesar 51.000 unit per bulan. Pangsa pasar perusahaan terdiri dari 30% pasar
lokal/domestik yang mengcakup ± 900 pelanggan dan 70% pasar ekspor yang
meliputi ± 60 negara. Cakupan pemasaran lokal/domestik meliputi seluruh kota
besar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, Bali, dan
Lombok. Sedangkan pemasaran ekspor meliputi negara-negara antara lain: Asia
Tengah, Australia, Jepang, Belanda, Perancis, Amerika Serikat, Kanada, Inggris,
Swiss, Belgia, Jerman, Luksemburg, India, Italia, Slovakia, dan Spanyol.
Oleh para pendiri PT Gatra Mapan, bisnis ini memiliki filosofi sebagai
perusahaan selalu mengutamakan kerjasama dan kebersamaan, diwujudkan dalam
nama perusahaan yaitu Galangcitramitra Majumapan. Nama tersebut memiliki
makna sebagai bentuk/wujud (citra) nyata dari mengajak/mengumpulkan (galang)
partner (mitra) kerja (dalam hal ini adalah karyawan, pemasok, pelanggan) untuk
bersama-sama menjadi lebih baik (maju) dan stabil (mapan).
Oleh sebab itu, nilai yang selalu melekat pada PT Gatra Mapan adalah selalu
mendengarkan, memperhatikan suara, respon, masukan dari karyawan, pemasok,
dan pelanggan demi kemajuan bersama. Dan segala bentuk keputusan kepada mitra
kerja selalu diutamakan untuk memilih keputusan yang “win-win solution”.
Dengan membawa nilai, filosofi, visi, dan misi PT Gatra Mapan, akhirnya
terwujudlah tujuan dari PT Gatra Mapan yaitu memiliki kemitraan yang luas. Tidak
hanya mitra dalam negeri tetapi juga sampai di penjuru dunia antara lain: Eropa,
Amerika Utara, Asia, dan Afrika. Untuk di dalam negeri, guna memenuhi
6
kebutuhan pelanggan, PT Gatra Mapan membuka kantor-kantor pemasaran di 12
Ibu kota di seluruh Indonesia.
7
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT Gatra Mapan Malang
(Sumber: PT Gatra Mapan Malang, 2018)
1. Direktur Utama
a. Menyusun, merencanakan dan mengembangkan serta mengawasi serta
pelaksanaan pencapaian sasaran perusahaan dan melakukan evaluasi hasil
terhadap sasaran.
b. Mengatur limit otorisasi yang mengacu Struktur Organisasi untuk
melaksanakan kontrol terhadap pemakaiaan biaya.
c. Memastikan bahwa perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban yang
harus dipenuhi, mentaati peraturan dan ketentuan regulasi pemerintahan
yang ada.
8
2. Wakil Direktur Utama
a. Memastikan bahwa semua properti dan fasilitas yang ada dijaga dengan
baik oleh departemen yang bertanggung jawab.
b. Melakukan review terhadap bisnis plan tahun berjalan dan memberikan
arahan untuk dipakai sebagai dasar penyusunan bisnis plan tahun
berikutnya.
c. Merencanakan, mengarahkan dan memonitor kegiatan manufacturing dan
engineering untuk bertanggung jawab penuh terhadap kualitas, cost dan
on time delivery.
Menyusun, mengembangkan policy/strategy dan prosedur yang diperlukan
untuk kegiatan rutin/sehari-hari perusahaan. Secara efektif mengkomunikasikan
policy/prosedur ini melalui manual, memo, circular dan cara-cara publikasi yang
lainnya.
1. Sekretaris Direksi
a. Menyelanggarakan surat menyurat dan tata kearsipan antar eksternal dan
internal.
b. Mengatur penerimaan tamu bagi pemimpin.
c. Menyiapkan bahan laporan dan bahan untuk rapat Direksi.
d. Mengurus persiapan perjalanan dinas pimpinan.
e. Menjadi penghubung antara pimpinan dengan pejabat/relasi.
4. Management Representative
a. Menyelenggarakan tugas-tugas pengelolaan, pengolahan dan analisa
semua data yang terkait dengan upaya untuk mewujudkan sistem
pelaporan yang sistematis dan akurat, dalam rangka peningkatan kinerja
Sistem Manajemen Mutu dan Pengembangannya.
b. Membuat konsep-konsep pengelolaan, pengolahan dan analisa data
terpadu terkait dengan kegiatan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
dan Pengembangannya dengan memperhatikan faktor-faktor terkait,
misalnya: tahapan, prosedur, sistematika, kontekstualitas, prioritas,
efisiensi dan efektifitas, kemudahan, kecepatan dan ketetapan.
9
c. Sedangkan Audit bertanggung jawab untuk menyiapkan konsep-konsep
dan membuat laporan berkala Rekapitulasi Hasil Audit Departemen dan
membaut laporan berkala Rekapitulasi Hasil Audit Departemen
Pengembangan Sistem Manajemen Mutu.
5. Auditor
Melaksanakan tugas-tugas audit finansial mengenai semua laporan yang
berhubungan dengan PT Gatra Mapan, mulai dari:
a. Penganggaran modal adalah keseluruhan proses perencanaan pengeluaran
uang yang akan diperoleh kembali pada satu waktu dimasa depan.
b. Pembuatan laporan keuangan yang akan bermanfaat bagi berbagai pihak
misalnya pemodal, pemilik saham dalam mengambil keputusan tentang
berlanjut tidaknya kegiatan penanaman modal.
c. Mengatur seluruh aset perusahaan dan membuat laporan rugi laba
perusahaan.
6. Direktur Pemasaran
a. Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh
kegiatan perencanaan dan pemasaran.
b. Memimpin dan bertanggung jawab yang meliputi kegiatan perencanaan
pemasaran, penjualan, distribusi dan transportasi untuk mencapai target
penjualan yang telah ditetapkan.
7. Direktur Keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap pelaporan keuangan perusahaan untuk
kepentingan internal dan eksternal perusahaan (Bank dan Pajak).
b. Bertanggung jawab terhadap pelaporan performance perusahaan yang
dibandingkan dengan anggaran yang ada.
c. Bertanggung jawab terhadap pengarsipan semua bukti transaksi yang
berhubungan dengan keuangan.
8. Direktur Pabrik
Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan yang diperlukan, termasuk
material baru, komponen pembantu, komponen sinergi melalui koordinasi dengan
logistik, PPIC dan prosedur inventory control.
10
9. Direktur Logistik
a. Memberikan arah pengembangan Direktorat Logistik untuk mencapai visi
perusahaan termasuk membuat sasaran jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang.
b. Menyusun dan membuat strategi untuk mencapai tujuan perusahaan dan
Direktorat Logistik.
c. Merencanakan, menyelenggarakan dan bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh kegiatan Direktorat Logistik khususnya pada Ekspedisi, CS,
Gudang, PPIC, dan Pengadaan.
10. Manajer SDM
Membantu masalah ketenagakerjaan seperti:
a. Membantu permasalahan hukum diperusahaan.
b. Membantu bagian ketenagakerjaan dalam penegakan tata tertib disiplin
karyawan.
11. Assistant Manager QA dan SD
a. Menyelangarakan kegiatan-kegiatan pengendalian dan pemastian mutu
secara ketat atas semua bahan baku yang datang dari pemasok dan yang
akan digunakan dalam proses produksi, sedemikian rupa sehingga
memberikan jaminan mutu atas produk-produk yang dihasilkan.
b. Menyelenggarakan kegiatan pemeriksaan, pemantauan dan evaluasi mutu
(sesuai dengan manual mutu)
2.4.1 Departemen
Departemen adalah suatu bagian yang memiliki tugas spesifik dari
suatu organisasi yang lebih besar. Istilah ini biasanya digunakan untuk
kementrian dalam suatu pemerintahan Negara, bagian dari suatu perusahaan,
departemen, subdivisi dari suatu negara, atau jurusan pada perguruan tinggi.
PT Gatra Mapan Malang dibagi dalam 13 Departemen, yaitu sebagai
berikut:
11
1. Departemen Pemasaran
Depatemen pemasaran adalah Departemen yang bergerak dalam
bidang penjualan produk atau berkaitan dengan penarikan konsumen
(promosi).
2. Departemen R&D
Departemen R&D (Research Development) bertugas untuk
mengorganisasikan, menyelenggarakan kegiatan, dan bertanggung jawab
terhadap operasional R&D. mengkoordinasikan dengan pihak-pihak
departemen lain untuk hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokok R&D
dan memeriksa sampel, estimasi pemakain bahan, estimasi HPP,
spesifikasi, packaging, dan data lain yang berkaitan.
3. Departemen Laminasi
Departemen Laminasi bertugas dalam proses cutting untuk dilaminasi
atau dilapisi dengan bahan selanjutnya. Bagian ini yang melakukan
penyeleksian bahan setelah cutting.
4. Departemen Produksi
Departemen produksi bertugas untuk menjamin terlaksananya proses
produksi dapat berjalan dengan lancar. Menjaga efisiensi dan efektifitas
ditiap bagian Departemen Produksi agar tetap dapat berjalan dengan baik
dan senantiasa terkendali. Serta menjamin agar setiap produk yang
dihasilkan dapat memenuhi standart kualitas dan biaya yang telah
ditetapkan, serta dapar diselesaikan tepat pada waktunya.
5. Departemen Pengadaan
a. Menerima order permintaan pembelian barang-barang sebagai
berikut:
Kaca pintu, kaca meja atas yang baru, karton box yang baru,
sparepart, aneka pipa, dan partikel lokal.
b. Memeriksa keabsahan order permintaan pembelian sesuai dengan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
c. Meminta dan menerima penawaran-penawaran barang yang
sesuai dengan tipe barang seperti diatas.
12
6. Departemen Gudang Barang Jadi
Bertujuan untuk mengontrol, meyimpan, pengeluaran barang baku
dan sparepart. Menyiapkan dokumen surat ijin keluar kendaraan dan
mendelegasikan jika memungkinkan. Dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh penanggung jawab gudang bahan baku dan sparepart.
7. Departemen Umum
Bertujuan dalam membuat perencanaan yang baik dalam operasional
sehari-hari agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Selain itu
menjamin aktivitas Departemen Umum dapat berjalan dengan baik, yang
meliputi:
a. Pekerjaan pelaksanaan proyek bangunan baik pengumpulan data,
tender, pengembangan dan perijinan yang diperlukan.
b. Pekerjaan pelaksanaan pembelian tanah lokasi proyek
pengembangan perusahaan.
c. Membantu pelaksanaan pembelian mesin-mesin dan investasi
lainnya.
d. Pekerjaan pelaksanaan pengadaan ATK dan inventaris kantor.
e. Pekerjaan pelaksanaan perbaikan dan pemeliharaan bangunan,
fasilitas dan taman milik perusahaan.
f. Pekerjaan operasional hubungan kemasyaratakan, dalam masa
proyek pembangunan gedung.
g. Ikut membantu mencari data-data yang diperlukan dalam
investasi baik mesin maupun bangunan. Dan juga
mengendalikan, mengkoordinasikan dan memberikan arahan
kepada semua staff di Departemen Umum dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
8. Departemen Engineering
a. Menyelenggarakan semua aspek kegiatan operasional
engineering, termasuk penyediaan logistik, penyediaan tenaga
listrik, angin, perbaikan/modifikasi mesin-mesin produksi.
13
b. Memastikan pelaksanaan prosedur perawatan, workshop dan
administrasi logistik berjalan secara konsisten.
9. Departemen SDM
Bertanggung jawab dalam membantu masalah ketenagakerjaan:
a. Membantu permasalahan hukum diperusahaan.
b. Membantu bagian ketenagakerjaan dalam penegakan tata tertib
disiplin karyawan.
10. Departemen PPIC (Production Planning Inventory Control)
Bertanggung jawab dalam membuat laporan rekapitulasi pemakaian
bahan baku non spek sebagai dasar pembukaan Order Pengadaan Barang
(OPB). Lalu membuat laporan inventory untuk analisa kekuatan
stok/tingkat sediaan bahan. Dan membuat laporan pemantauan bahan dos,
kaca, dan part.
14
pelaporan yang sistematis dan akurat, dalam rangka peningkatan
kinerja Sistem Manajemen Mutu dan Pengembangannya.
b. Membuat konsep-konsep pengelolahan dan analisa data terpadu
terkait dengan kegiatan Pengembangan Sistem Manajemen Mutu
dan pengembangannya dengan memperhatikan faktor-faktor
terkait, misalnya: tahapan, prosedur, sistematika, kontekstualitas,
prioritas, efisiensi, dan efektifitas, kemudahan, kecepatan dan
ketepatan.
c. Menyiapkan konsep-konsep laporan hasil analisa dan kesimpulan
Pengendalian Sistem Manajemen Mutu dan pengembangannya.
d. Membuat laporan dan analisa data secara periodik.
e. Memantau kegiatan operasional Pengendalian Sistem
Manajemen Mutu dan pengembangannya melalui kelancaran dan
ketepatan data.
f. Menyelenggarakan dan melaksanakan pengarsipan
data/dokumen secara sistematis.
g. Menjaga dan memelihara kebersihan, kenyamanan, dan
keamanan kerja di lingkungan kerjanya.
2.5 Jam Kerja Karyawan
Jam dan hari kerja yang berlaku untuk karyawan PT Gatra Mapan sebagai
berikut:
Tabel 2. 1 Daftar Jam Kerja Karyawan
(Sumber: PT Gatra Mapan Malang, 2018)
Hari Jam Kerja Istirahat Jam Kerja
Senin – Kamis 07.30 – 11.30 11.30 – 12.30 12.30 – 15.45
Jumat 07.30 – 11.15 11.15 – 13.00 13.00 – 15.45
Sabtu 07.30 – 12.00 - -
15
Malang, dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka PT Gatra
Mapan Malang telah menerapkan sistem manajemen dan mendapatkan beberapa
sertifikat sebagai berikut:
2. Pelatihan Internal Audit ISO 9001:2008 dari SGS pada tanggal 17 Maret
2011
16
BAB III
SISTEM PERAWATAN
17
3. Menjamin ketersediaan optimum mesin/peralatan.
a. Departemen Maintenance.
b. Operasional.
c. Fasilitas .
d. Desain.
e. Pelaksana proyek.
f. Kontruksi.
h. Pembelian.
18
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Panneerselvam (2005:469),
“Total Productive Maintenance (TPM) is a management system for
optimizing the productivity of manufacturing equipment thruogh systematic
equipment maintenance involving employees at all levels.” Dimana semua
karyawan dari berbagai level dan tingkatan, serta berbagai divisi ikut
bertanggung jawab atas kegiatan perawatan agar kegiatan manufaktur
berjalan secara optimal (Alhadi, Ritonga et al. 2021).
1. Utonomous maintenance.
2. Metode Kaizen.
3. Planned aintenance.
4. Quality aintenance.
5. Pelatihan.
6. Office TPM.
19
a. Meningkatkan efektifitas dari mesin/peralatan. Memastikan bahwa
suatu mesin/peralatan bekerja sesuai dengan fungsi dan
spesifikasinya secara efektif.
2. Routine Maintenance
20
3. Turn Around
4. Preventive Maintenance
5. Corective Maintenance
6. Predictive Maintenance
7. Shutdown Maintenance
8. Emergency Maintenance
21
9. Urgent Maintenance
3.5 Forklift
3.5.1 Definisi
22
3.5.2 Jenis – Jenis Forklift
Menurut sumber energi yang digunakan, forklift terbagi atas dua tipe
yaitu :
1. Forklift diesel
2. Forklift electric
23
Pada umumnya Forklift tersusun atas:
1. Fork
Adalah bagian utama dari sebuah forklift yang berfungsi
sebagai penopang untuk membawa dan mengangkat barang . Fork
berbentuk dua buah besi lurus dengan panjang rata-rata 2,5 m.
posisi peletakan barang atass pallet masuk ke dalam fork juga
menentukan beban maksimal yang dapat diangkat oleh sebuah
forklift.
2. Carriage
Carriage merupakan bagian dari forklift yang berfungsi
sebagai penghubung antara mast dan fork. Ditempat inilah fork
melekat. Carriage juga berfungsi sebagai sandaran dan pengaman
bagi barang-barang dalam pallet untuk transportasi atau
pengangkatan.
3. Mask
Mask adalah bagian utama terkait dengan fungsi kerja sebuah
fork dalam forklift. Mask adalah satu bagian yang berupa dua
buah besi tebal yang terkait dengan hydrolic system dari sebuah
forklift. Mask ini berfungsi untuk lifting dan tilting.
4. Overhead Guard
Overhead guard merupakan pelindung bagi seorang forklift
driver. Fungsi pelindung ini terkait dengan safety user dari
kemungkinan terjadinya barang yang jatuh saat diangkat atau
diturunkan, juga sebagai pelindung dari panas dan hujan.
5. Counterweight
Counterweight merupakan bagian peyeimbang beban dari
sebuah forklift. Letaknya berlawanan dengan posisi fork.
24
3.5.4 Prinsip Kerja Forklift
Pada Forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan fork. Fungsi fork
ini adalah sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpassang
pada kerangka (backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mask.
Fork assembly diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat
pada beam tiang penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli (wheel) yang
melekat pada ujung atas dari batang torak pada lift silinder.
Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder
yang mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam tiang
penyokong (outer mast). Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar
sekaligus naik turun oleh gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung
rantai yang lainnya akan bergerak mengangkat backrest dan fork-nya
ketinggian maksimum yaitu 3 m.
25
daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
26
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur,
terstuktur dan terintegrasi.
27
Untuk melindungi kepala terhadap benturan, kemungkinan
tertimpa benda-benda yang jatuh. Digunakan oleh operator forklift
selama jam kerja di daerah pabrik.
2. Safety Shoes (Sepatu Pengaman)
Berfungsi untuk melindungi kaki dari bahaya-bahaya
kecelakaan kerja. Safety shoes digunakan untuk melindungi kaki dari
benda yang keras atau tajam, tertembus benda tajam dan untuk
menjaga agar seseorang tidak jatuh terpeleset oleh oli yang tercecer.
3. Wearpack (Baju Pelindung)
Berfungsi untuk melindungi seluruh bagian tubuh mekanik dari
kotoran dll saat melakukan maintenance dan wearpack juga berfungsi
sebagai identitas/tanda pengenal untuk membedakan mekanik dengan
karyawan pabrik yang lain.
4. Masker
Masker pada PT. Gatra Mapan berfungsi untuk melindungi
pekerja dari debu yang masuk ke pernapasan yang dapat
mengakibatkan gangguan saluran pernapasan dan melindungi pekerja
dari terhirupnya udara yang berasal dari partikel-partikel kayu yang
terbawa angin .
28
BAB IV
TUGAS KHUSUS DAN HAMBATAN LAPANGAN
29
4.1.1 Pembersihan Filter Udara
Filter udara adalah salah satu komponen paling penting dalam
kendaraan. Tugas utama dari komponen ini adalah menyaring udara dari air
intake ke ruang pembakaran.
30
Gambar 4. 3 Rocker arm
4.1.3 Penggantian Oli Hidrolik
Fluida hidrolik atau oli hidrolik adalah media untuk mentransfer daya
pada mesin hidrolik. Fluida hidrolik yang umum adalah berupa minyak atau
air. Filter hidrolik berfungsi untuk menyaring kotoran padat dan zat koloid
pada oli agar tenaga yang dihasilkan dapat maksimal. Spesifikasi oli hidrolik
yang digunakan adalah Meditran SAE 10W API SERVICE CF. Untuk
kapasitas oli hidrolik forklift Toyota 7FD-30 adalah 30 liter.
Langkah-langkah penggantian oli hidrolik:
1. Lepaskan drain plug hidrolik yang terletak dibawah tangki hidrolik
forklift
2. Setelah oli hidrolik habis, buka baut saringan oli hidrolik dan bersihkan
tangki
3. Lepas filter saluran dan ganti dengan yang baru. Kemudian, pasang
penutup tangki.
4. Isi ulang oli hidrolik melalui lubang nafas. Periksa level oli dengan
pengukur level oli.
31
Gambar 4. 4 Pengisian Oli Hidrolik
32
Pada saat solar berada di tanki solar, tanki solar bisa menjadi karatan dan
terdapat campuran air. Hal ini bisa menyebabkan solar terkontaminasi. Dengan
adanya fuel filter atau filter solar, solar yang dikirim untuk proses pembakaran
akan tersaring dan bersih dari partikel kotoran dan karat. Penggantian filter
solar pada PT. Gatra Mapan dilakukan setiap 50 jam pada hours meter forklift.
Langkah-langkah penggantian filter solar:
1. lepas filter solar menggunakan SST
2. Ganti Filter solar dengan yang baru dan kencangkan menggunakan SST
3. Tekan pada priming pump hingga udara di saluran bahan bakar hilang
(proses bleeding)
33
Gambar 4. 9 Proses Bleeding Pada Nozzle
4.1.5 Penggantian Oli Gardan
Gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Gardan terdiri dari gigi-gigi yang
saling bergesekan, untuk mengurangi keausan gigi maka digunakanlah oli
gardan. Oli gardan forklift Toyota 7FD-30 yaitu 2 liter dan penggantian oli
gardan pada PT. Gatra Mapan dilakukan setiap 100 jam kerja pada hours meter
forklift.
Langkah-langkah penggantian oli gardan
1. Buka baut refill plug dan baut drain plug.
2. Kuras oli garden dan tunggu hingga habis.
3. Kencangkan kembali baut refill plug dan baut drain plug, tambahkan
silicon red agar tidak terjadi kebocoran.
4. Periksa ketinggian oli setelah diisi ulang.
34
4.1.6 Penggantian Oli Transmisi
Oil transmisi sangat penting juga di dalam unit forklift karena didalam
transmisi banyaknya komponenen yang bergesekan. Oli transmisi forklift
Toyota 7FD-30 yaitu 3 liter dan penggantian oli transmisi pada PT. Gatra
mapan dilakukan setiap 100 jam pada hours meter.
Langkah-langkah penggantian oli transmisi
1. Buka baut drain plug transmisi
2. Letakkan wadah dibawah transmisi dan tunggu hingga oli trasmisi
3. Tutup baut drain plug.
4. Isi kembali oli transmisi dan check ketinggian oli transmisi
35
Gambar 4. 12 Pengecasan baterai
36
7. Pasang radiator baru
8. Beri sealend pada bagian radiator dan pasang kembali selang radiator serta
kencangkan clam dengan bantuan obeng –
37
Gambar 4. 16 Penyetelan tie rod
38
4.1.11 Penggantian Bushing Mast Pada Unit Forklift
1. Lepas pengunci pada batang hidrolik dengan mast itu sendiri dengan
menggunakan kunci 14
2. Lepas selang hidrolik yang berada pada mast .
3. Lepas mast dengan bantuan forklift atau juga dapat dengan bantuan
katrol.
4. Buka cover dari mast dengan bantuan kunci 19
5. Lepas mast bekas , dan pasang mast baru .
39
1. Lepaskan busi pemanas dari blok silinder dengan membuka pengunci
kuncian yaitu menggunakan kunci 12.
2. Sediakan kabel
3. Beri kabel negative kearah bodi busi pemanas dan arus positif ke ujung
busi pemanas
4. Kemudian putar kunci kontak ke arah kiri sekitar 15 detik lihat perubahan
pada probe busi pemanas apakah berasap atau muncul warna kemerah-
merahan berarti busi pada keadaan normal
40
3. Putar discluth searah jarum jam dengan bantuan SST
4. Lakukan penyetelan pada mur kampas kopling dengan menggunakan
kunci 14 rasakan hingga mur terasa sedikit berat . jika terlalu kencang
makan kampas kopling mejadi menempel dengan flywhell
41
3. Proses perbaikan komponen forklift yang dilempar ke pihak ke 3 menjadi
lebih lama dikarenakan banyaknya toko di Malang Kota yang tutup
dikarenakan pemberlakuan PPKM.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan apa yang telah ditulis pada bab-bab sebelumnya, serta
pengamatan selama kerja praktek maka penyusun dapat menyimpulkan, yaitu
sebagai berikut :
1. Preventive maintenance merupakan bagian yang sangat penting dalam
perawatan forklift pada PT. Gatra Mapan karena jika terjadi trouble pada salah
satu forklift saat jam kerja maka akan mengganggu proses pemindahan barang
dari satu gudang ke gudang lainnya.
2. Preventive maintenance dapat juga berfungsi untuk memperpanjang usia
Mesin.
5.2. Saran
Berdasarkan praktek kerja lapangan yang telah dilakukan, maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut:
1. Selalu saat membuka suatu komponen gunakan alat/tool yang sesuai
2. Selalu utamakan k3 dalam setiap kegiatan perawatan dan perbaikan unit
forklift.
3. Meningkatkan komunikasi Antara pembimbing lapangan ataupun pegawai
perusahaan dengan peserta Praktek Kerja Lapangan agar terjalin hubungan
baik dilingkungan perusahaan.
4. Ketika menghadapi kesulitan jangan malu bertanya pada pegawai ataupun
senior yang lebih berpengalaman
43
DAFTAR PUSTAKA
44