Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Informasi di Bidang Keuangan dan Perbankan (FINTECH)

Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan pesat teknologi informasi


serta praktek keuangan terbaru telah mengubah landskap dari wajah lembaga
intermediasi terutama perbankan. Teknologi telah mempercepat berkembangnya
inovasi keuangan yang mengubah ragam jasa dan produk perbankan, proses
produksi dan struktur organisasi. Tentu saja dengan inovasi ini perbankan
berharap akan adanya efisiensi biaya, menurunkan risiko bank yang berujung
pada peningkatan kesejahteraan bagi semua stakeholder.
Ketua Program Studi MBA Graduate School Swiss German University,
Dr. Ir. Yosman Bustaman menyatakan bahwa teknologi membantu mengubah
industri jasa keuangan untuk shifting dari ketergantungan pekerjaan yang
dilakukan oleh manusia ke mesin. Contoh paling mencolok adalah penyediaan
mesin ATM menggantikan tenaga kasir di dekade 80-an. penggunaan artificial
intelligence (AI) dan machine learning dimanfaatkan dalam proses marketing,
persetujuan dan pengawasan kredit. Credit scoring membantu analis kredit
mempercepat proses, mengukur risiko kredit lebih terukur dan objektif. Real
time proses clearing dan RTGS dan paling baru penyediaan platform online di
gadget nasabah dalam banyak proses transaksi seperti pembukaan akun sampai
transfer dana pembelian dan pembayaran real time.
Persaingan lembaga keuangan saat ini diperketat dengan masuknya
penyedia jasa keuangan dengan kombinasi aplikasi teknologi terkini yang
disebut dengan “fintech”. Perusahaan “fintech” yang meyediakan platform
aplikasi mengombinasikan proses analisis calon nasabah dengan menggunakan
sistem teknologi yang ramah dan mudah bagi pengguna, dan tentu saja berbiaya
lebih rendah.
Financial Technology (Fintech) memiliki arti dan pengertian yang luas.
Sebuah lembaga riset NDRC (The National Digital Research Centre)
menyebutkan bahwa Fintech adalah sebuah istilah untuk inovasi dalam jasa
finansial, dimana teknologi adalah kuncinya. Fintech Weekly menyebutkan
dalam websitenya bahwa “Fintech describes a business that aims at providing
financial services by making use of software and modern technology”. Fintech
merupakan sebuah bisnis yang bertujuan menyediakan layanan keuangan
dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi modern.
Menurut Douglas W. Arner dalam bukunya “The Evolution of Fintech”,
menyatakan bahwa terdapat tiga tipe financial technology adalah sebagai
berikut:
1. Sistem pembayaran melalui pihak ketiga (Third-party payment systems) ,
Contoh - contoh sistem pembayaran melalui pihak ketiga yaitu
crossborderEC, online-to-offline (O2O), system pembayaran mobile, dan
platform pembayaran yang menyediakan jasa seperti pembayaran bank dan
transfer.
2. Peer-to-Peer (P2P) Lending.Peer-to-Peer Lending merupakan platform yang
mempertemukan pemberi pinjaman dan peminjam melalui internet. Peer-to-
Peer Lending menyediakan mekanisme kredit dan manajemen risiko.
Platform ini membantu pemberi pinjaman dan peminjam memenuhi
kebutuhan masing-masing dan menghasilkan penggunaan uang secara efisien
dan langsung melalui platform online, tanpa campur tangan dari para
perantara keuangan yang tradisional seperti bank.
3. Crowdfunding, Crowdfunding merupakan tipe Fintech di mana sebuah
konsep atau produk seperti desain, program, konten, dan karya kreatif
dipublikasikan secara umum dan bagi masyarakat yang tertarik dan ingin
mendukung konsep atau produk tersebut dapat memberikan dukungan secara
finansial.Crowdfunding dapat digunakan untuk mengurangikebutuhan
finansial kewirausahaan, dan memprediksi permintaan pasar.

Keunggulan dan Kelemahan Fintech Menurut Otoritas Jasa Keuangan,


kelebihan dari Fintech adalah:
1. Melayani masyarakat Indonesia yang belum dapat dilayani oleh industri
keuangan tradisional dikarenakan ketatnya peraturan perbankan dan adanya
keterbatasan industry perbankan tradisional dalam melayani masyarakat di
daerah tertentu.
2. Menjadi alternatif pendanaan selain jasa industri keuangan tradisional dimana
masyarakat memerlukan alternative pembiayaan yang lebih demokratis dan
transparan.
Sedangkan kekurangan dari Fintech adalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fintech merupakan pihak yang tidak memiliki lisensi untuk memindahkan
dana dan kurang mapan dalam menjalankan usahanya dengan modal yang
besar, jika dibandingkan dengan bank.
2. Ada sebagaian perusahaan Fintech belum memiliki kantor fisik, dan
kurangnya pengalaman dalam menjalankan prosedur terkait sistemkeamanan
dan itegritas produknya.

Peluang besar dari produk inovasi keuangan, jelas merupakan tantangan


besar bagi bank sentral, regulator serta lembaga pengawas keuangan. Apakah
kita semuanya dapat menerima atau bisa berdampingan dengan produk inovasi
keuangan sebagai dampak kemajuan teknologi ? Sepertinya inilah dekade yang
patut kita tunggu dari keberlanjutan inovasi keuangan dan tentu saja evolusi dari
bisnis perbankan itu sendiri. Menariknya, keberlanjutan inovasi keuangan dan
evolusi dari bisnis perbankan ini dikaji secara komprehensif di universitas
internasional pertama di Indonesia ini, teristimewa di kelas Master of Arts in
Business Graduate School Swiss German University.

SONY SETIAWANDANI
02.2020.1.90681
KONSEP TEKNOLOGI KELAS Q

Anda mungkin juga menyukai