Anda di halaman 1dari 25

TUGAS

WORKSHOP ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR


-------------------------------------------------------------------
RESUME ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR TEGANGAN
MENENGAH (APP-TM)

OLEH:

Nama : Zanuar Adhy Kurniawan


NRP : 1303197010
Kelas : 3 D3K PLN
Dosen : Bapak Lucky Pradigta Setiya Raharja,
S.ST.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS TEGANGAN MENENGAH (APP-TM)
3.1. Pendahuluan
Alat Pengukur dan Pembatas
Alat Pengukur dan Pembatas adalah suatu peralatan yang dipasang pada pelanggan
untuk mengetahui/mengukur pemakaian energi yang digunakan serta membatasi daya
yang digunakan sesuai daya kontraknya.
Pada pelanggan pengukuran TM alat ukur yang digunakan adalah Kwh meter untuk
mengukur energi aktip dan kVarh meter untuk mengukur energi reaktip yang
digunakan pelanggan sedangkan pemabatas dayanya digunakan Rele atau pemutus
lebur.
Definisi
Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adlah pengukuran untuk menetukan besarnya
pemakaian daya dan energi listrik. Dalam pengukuran ini alat ukur yang digunakan
adalah :

Meter kWh
Meter kVarh
Meter KVA maximum
Meter Arus
Meter Tegangan

Pembatasan
Yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas
pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. Pembatasan daya digunakan alat
pembatas antara lain :

Pemutus arus
Pelebur
Relai
Yang dimaksud dengan arus nominal pembatas adalah

S
In  , untuk fase tunggal dalam ampere
E

S
In  , untuk fase tiga dalam ampere
3 E

Dimana :
In = arus nominal dalam ampere
S = daya terpasang dalam volt ampere
E = tegangan fase netral untuk fase tunggal dalam volt
= tegangan fase-fase untuk fase tiga dalam volt

Perlengkapan
Yang dimaksud dengan perlengkapan adalah perlengkapan yang memungkinkan
dipasangnya alat pengukur dan pembatas, sehingga dapat berfungsi sesuai dengan
yang disyaratkan.
Perlengkapan yang dimaksud adalah meliputi kotak atau lemari APP, trafo arus,
trafo tegangan, meter arus, meter tegangan dan sakelar waktu.

Segel
Pelindung untuk mencegah agar alat atau komponen yang dilindungi dimaksud
tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang.

3.2. Sistem Pengukuran dan Pembatasan

Sistem Pengukuran
Pengukuran daya dan energi listrik yang digunakan pelanggan dilakukan dengan
salah satu cara dibawah ini :
Untuk system tegangan menengah yang tidak dibumikan/resistansi tinggi
pengukuran daya dan energi menggunakan 2 buah trafo arus dan 2 buah tarfo
tegangan fase-fase.
Untuk system tegangan menengah yang dibumikan langsung atau dibumikan
dengan resistansi rendah, pengukuran daya dan energi menggunakan 3 buah
tarfo arus dan 3 buah trafo tegangan.

Siatem Pembatasan
Pembatas daya tersambung dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut :

Tiga buah pelebur tegangan menengah


Sebuah pemutus tenaga tegangan menengah yang dilengkapi dengan relai
primer yang mempunyai karakteristik arus yang disesuai dengan arus nominal
untuk daya tersambung.
Sebuah pemutus tenaga tegangan menengah yang dilengkapi relai sekunder
melalui trafo arus.
3.3. Batas Daya Pelanggan TM

Tabel 1. Batas Daya Pelanggan TM


Tabel 2. Batas Daya Pelanggan TM
3.4. Golongan Tarif
Tabel 3. Jenis Golongan Tarif Dasar Listrik

3.5. ALAT PENGUKUR PEMBATAS DAN PERLENGKAPANNYA

3.5.1. ALAT PENGUKUR


Yang dimaksud dengan alat ukur pelanggan TM ialah semua peralatan ukur
besaran listrik yang terpasang pada kotak lemari APP pelanggan TM yang
berfungsi sebagai pengukur daya dan energi terpakai oleh pelanggan dan
pengukurannya dilaksanakan pada sisi tegangan menengah.

Alat ukur yang dipakai adalah :


meter kWh
meter kVArh
meter kVA mak
meter arus
meter tegangan

Penyambungan pada sambungan listrik tegangan menengah dilakukan dari


jaringan tegangan menengah. Alat ukur yang digunakan anatara lain :

Meter kWh tarif tunggal digunakan untuk mengukur energi listrik (kWh) yang
digunakan pelanggan
Meter kWh tariff ganda digunakan untuk mengukur energi listrik (kWh) selama
waktu beban puncak (WBP) dan Luar Beban Puncak (LWBP)
Meter KVA maks digunakan untuk mengukur beban tertinggi bulanan pada
pelanggan tertentu
Meter kVarh tariff tunggal digunakan untuk mengukur energi rekatif (kVarh)
yang digunakan pelanggan.
Meter Arus digunakan untuk mengukur arus yang digunakan pelanggan pada
saat itu.
Meter Tegangan digunakan untuk mengetahui tenagan masuk saaat itu yang
digunakan pelanggan.

Meter kWh
Meter kWh adalah suatu alat ukur integrasi yang digunakan untuk mengukur
besarnya energi aktif yang digunakan pelanggan dalam satuan kilo watt jam (kWh).

Meter yang digunakan pada pelanggan sambungan tegangan menengah ialah :

Meter kWh fase tiga – 3 kawat, untuk JTM fase tiga – 3 kawat
Meter kWh fase tiga – 4 kawat, untuk JTM fase tiga – 4 kawat
Meter kWh tersebut diatas adalah meter kWh kelas 1 atau yang lebih teliti
Data dan Spesifikasi meter kWh
Nama / merek pabrik
Sstem pengawatan
Tipe meter
Nomor Seri dan tahun pembuatan
Tegangan Acuan Standar, arus dasar, ratio tranformator instrument ukur
Nilai frekuensi pengenal
Konstanta meter (putaran /kWh atau wh/putaran)
Satuan energi listrik (kWH atau MWH)
Kelas meter
Tanda segi empat ganga untuk meter berkotak isolasi
Nama Pemilik
Untuk meter tariff ganda register hitung diberi tanda WPB dan LWBP
Gambar 1. Meter kWh Tarif Ganda

Tegangan Penengenal pemindah tariff


Arah putaran kWh
Tanda bantalan batu ganda magnit apung

Meter kWh yang menggunakan tariff ganda harus dilengkapi dengan saklar waktu
(time switch) guna menunjukan pemakaian kWh pada Waktu Beban Puncak
(WBP) dan Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).
Waktu beban punck adalah jam 18.00 s/d 22.00 dan Luar Waktu Beban Puncak
adalah ja, 22.00 s/d 18.00 waktu setempat.
Jam nyala perbulan adalah jumlah pemakain kWhJam nyala perbulan adalah
jumlah pemakain kWh perbulan dibagi dengan daya tersambung (kVA).

Meter kVarh
Meter kVarh adalah suatu alat ukur integrasi yang digunakan untuk mengukur
besarnya energi reaktif yang digunakan pelanggan dalam satuan kilo volt amper
reaktip jam (kVarh).

Meter yang digunakan pada pelanggan sambungan tegangan menengah ialah :


Meter kVarh fase tiga – 3 kawat, untuk JTM fase tiga – 3 kawat
Meter kVarh fase tiga – 4 kawat, untuk JTM fase tiga – 4 kawat
Meter kVarh tersebut diatas adalah meter kVarh kelas 3 atau yang lebih teliti
Data dan Spesifikasi meter kVarh
Nama / merek pabrik
Sstem pengawatan
Tipe meter
Nomor Seri dan tahun pembuatan
Tegangan Acuan Standar, arus dasar, ratio tranformator
instrument ukur
Gambar 2. Meter kVArh

Nilai frekuensi pengenal


Konstanta meter (putaran /kVarh atau varh/putaran)
Satuan energi listrik (kVarh atau MVARH)
Kelas meter
Tanda segi empat ganga untuk meter berkotak isolasi
Nama Pemilik
Tegangan Penengenal pemindah tariff
Arah putaran kVarh
Tanda bantalan batu ganda magnit apung

Meter kVA Maksimum atau kW Maksimum


Meter kVA maksimum atau kW maksimum yang digunakan ialah meter pengukur
daya yang dapat menunjukkan daya maksimum dengan interval 25 menit
Yang dimaksud dengan daya ukur maksimum dengan interval 15 menit adalah ” Nilai
daya terukur untuk tiap-tiap bulan sama dengan 4 kali nilai tertinggi dari kVA mak
atau kW mak yang dipakai selama tiap 15 menit terus menerus dalam bulan tersebut”.
Untuk mengukur kVA maks dapat juga digunakan meter arus maksimum berdasarkan
rumus :
1
kVA Maks = x jumlah I maksimum masing masing fase x 3 xE
3

Gambar 3. Meter kWh + kW Maksimum

Meter Arus dan Meter Tegangan


Meter arus dan meter tegangan yang terpasang pada pelanggan TM
memerlukan peralatan bantu yaitu trafo arus (CT) maupun trafo tegangan (PT), kelas 2
atau yang lebih teliti
Gambar 4. Meter Arus dan tegangan

3.5.2. ALAT PEMBATAS

Pada pelanggan Tegangan Menengah pembatasan daya tersambung dilakukan


dengan salah satu cara antara lain :
Tiga buah pelebur tegangan menengah
Sebuah PMT yang dilengkapi dengan rele Primer
Sebuah PMT yang dilengkapi dengan rela Sekunder

Pelebur
Pelabur adalah suatu alat pemutus dengan meleburnya dari komponennya yang
dirancang sedemikian rupa yang disesuaikan dengan ukurannya. Membuka
rangkaian dimana pelebur tersebut dipasang dan memutuskan arus bila arus
tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam waktu yang cukup

Tabel 4. Ketentuan Pelebur


Jenis-jenis pelebur
Pelebur Jenis Pembatas Arus
Pelebur Jenis Letupan

Pelebur jenis pembatas arus


Pelebur yang selama kerjanya adalam selang arus tertentu, membatasi arus
yang lewat kesuatu nilai yang cukup rendah dari arus puncak arus perkirannya

Gamar 4. Pelebur Jenis Pembatas Arus

Pelebur Jenis Letupan


Pelebur dimana busur listrik yang terjadi waktu pemutusan dipadamkan oleh
semprotan gas yang timbul karena panas busur listrik itu sendiri
Gambar 5. Pelebur Jenis Letupan

3.5.3. RELE
Rele pembatas adalah suatu alat yang digunakan untuk membatasi arus yang masuk
ke pelanggan TK
Jenis Rele Pembatas menurut fungsinya ada 2 macam :

Rele Over Load


Rele Over Current
Menurut prinsip kerjanya ada 3 macam :
Rele magnetis :
Relai ini bekerka berdasarkan prinsip Medan magnit dari statu kumparan listrik
Rele Thermis :
Relai ini bekerja berdasarkan prinsip elektrostatik dari suatu elemen
pemanas/bimetal
Relai Eelktronik
Relai ini bekerka berdasarkan prinsip elektrostatik dari beberapa komponen
elektronik

Menurut Penempatannya ada 2 macam yaitu :

Relai Primer
Peralatan relai dipasang langsung pada saluran utama tegangan menengah (rel TM
Instalasi saklar pemutus tenaga PMT)
Relai primer yang terpasang pada pelanggan TN secara bertahap akan diganti
dengan Relai sekunder, sehingga tidak ada lagi pelanngan TM yang menggunakan
rele primer.
Gambar 6. Relai Primer

Rele Sekunder
Peralatan relai dipasang atau disambungkan dari sisi sekunder peralatan bantu
tarfo arus (CT) yang dipasang pada saluran Utama.
Gambar 7. Relai Sekunder

Karakteristik Rele Pembatas

Relai Definit
Sifat karakteristik dari relai definit adalah baru akan bekerja bila arus yang
mengalir pada rele tersebut melebihi besarnya arus seting (Is) yang telah
ditentukan. Lamanya selang waktu relai bekerja uantuk memberikan komandi
tripping adalah sesuai dengan waktu setting (Ts) yang diinginkan. Pada Relai
ini waktu bekerjanya ( Tt =Ts) tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh besarnya
arus yang mengerjakan relai tersebut.

T (s)

In
1 2 3 4
Gambar 8. Karakteristik Kurva Relai Definit

Relai Invers
Sifat karakteristik dari relai invers adalah rela baru akan bekerja bila arus yang
mengalir pada relai tersebut melebihi besarnya arus setting (Is) yang telah ditentukan.
Lamanya selang waktu relai bekerja uantuk memberikan komandi tripping adalah
sesuai dengan waktu setting (Ts) yang diinginkan. Pada Relai ini waktu bekerjanya
tidak sama dengan waktu setting, karena sangat tergantung dengan besarnya arus yang
mengerjakan relai tersebut. Makin besar arus yang melabihi arus setting makin cepat
relai bekerja.

Gambar 9 . Karakteristiki Kurva Relai Invers


3.6. Penyetelan Pembatas
Besarnya arus nominal perfasa menjadi dasar penyetelan relai pembatas dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :

S
In  , untuk fase tiga dalam ampere
3 E

Dimana : S = Daya tersambung


E = Tegangan Nominal Fasa-fasa

Penentuan penyetelan relai primer atau sekunder berdasarkan SPLN n0 55 : 1990


tentang Alat Ukur Pembatas dan Perlengkapannya.

Tabel 5. Karakteristik Relai


Dilihat dari karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa relai yang dipasang pada
pembatas hádala kombinasi antara :
Relai invers yang berfungsi sebagai pembatas
Relai momen (intantaneous) yang berfungsi sebagai
pengaman arus lebih

Untuk mendapatkan relai dengan karakteristik diatas, maka dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Memasang 1 buah relai yang mempunyai karakteristik kombinasi
Memasang 2 buah relai yang masing-masing mempunyai karakteristik inverse
dan moment

3.6.2. Penyetelan Relai Sekunder


Sebagai sumber utama untuk kerja relai sekunder digunakan trafo arus (CT), untuk
itu pemilihan pengenal taro arus harus disesuaikan dengan arus pengenal dari relai
sekunder tersebut.

Contoh Penyetelan :
Daya Semu yang tersambung pada pelanggan 1110 kVA/20KV, pemabatasan daya
menggunakan Relai Sekunder dengan In = 5A.
Pemilihan CT :
1110
In = = 32,04 A
20  3

Maka CT yang dipilih adalah 3 x 40/5 A

Maka untuk memenuhi karakteristik point : 1, 2 dan 3 maka relai disetel pada :
32,04
x In Relai
40

= 0,801 x In Relai

=0,801 x 5 A = 4,005 A

Relai Sekunder tersebut disetel pada 0,801

Untuk memenuhi karakteristik point 4 maka relai disetel pada

32,04
4 x In Relai
40

= 3,204 x In Relai

= 3,204 x 5 A = 16,02 A

Relai Sekunder tersebut disetel pada 3,204

Kesimpulan :
In
Besarnya penyetelan adalah = Ip  Ir

Dimana
In = Arus nominal perfasa
Ip =Arus pengenal CT
Ir = Arus nominal Relai

3.7. PERLENGKAPAN
Perlengkapan APP TM agar pengkuran energi listrik yang digunakan pelanggan
antara lain : Trafo Arus, Trafo Tegangan, Time Swicth, Selector Switch dll.
Trafo ARus (CT)
Trafo arus berfungsi untuk ke mentransformasikan Arus dari nilai yang besar
menjadi nilai yang rendah sebagai standarisasi untuk masukan alat-alat ukur
maupun sistem proteksi Penurunan nilai arus ini digunakan untuk keperluan
pengukuran energi listrik yangdigunakan pelanggan.
Arus Primer yang banyak dipakai untuk TM adalah : 10/5 A, 15/5 A, 20/5 A, 25/5
A, 30/5 A, 40/5 A dstnya.
Arus pengenal sekunder hádala 1 A atau 5 A

Gambar 10. Tarfo Arus ( CT )


Trafo Tegangan (PT)
Trafo tegangan berfungsi untuk ke mentransformasikan tegangan dari nilai yang
besar menjadi nilai yang rendah sebagai standarisasi untuk masukan alat-alat ukur
maupun sistem proteksi Penurunan nilai tegangan ini digunakan untuk keperluan
pengukuran energi listrik yang digunakan pelanggan.
Teagangan Peimer yang banyak dipakai untuk TM adalah: 24 KV 22 KV, 20 KV
dstnya.
Tegangan pengenal sekunder hádala 57.7 Volt phase netral dan 100 V atau 110 V
phase-phase
Gambar 11. Trafo Tegangan

Anda mungkin juga menyukai