Anda di halaman 1dari 43

BUKU PANDUAN FASILITATOR PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT


III dan TINGKAT IV

AGENDA INOVASI
MATA DIKLAT
BERPIKIR KREATIF DAN INOVATIF

Oleh:

Dr Wahyu Suprapti,MM,MPSi-T
Renny Retnowatie, MSi

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

2016
Berfikir Kreatif dan Inovatif

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) bertujuan mencetak


pemimpin perubahan yang menuntut para peserta menunjukkan kinerjanya
dengan merancang dan memimpin suatu perubahan di unit kerjanya. Dengan
tujuan tersebut, dibutuhkan sistem kediklatan yang baik untuk memastikan bahwa
output Diklatpim dapat dicapai dalam setiap penyelenggaraannya. Salah satu
aspek yang penting dalam sistem kediklatan adalah tenaga pengajar, yang dalam
hal ini adalah Widyaiswara sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan
Diklatpim. Dengan interaksi, motivasi, dan pengetahuan yang dibagikan pada
peserta Diklatpim, peran Widyaiswara menentukan pemahaman dan kemampuan
peserta dalam mengasilkan output diklat.
Dengan peran strategis tersebut, Widyaiswara dituntut untuk semakin profesional
karena hanya dengan kualifikasi yang mumpuni, Widyaiswara dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik dalam mengelola kelas-kelas dalam
Diklatpim. Oleh karena itu untuk menjamin profesionalisme Widyaiswara,
Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menerbitkan Peraturan Kepala LAN
Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Kewidyaiswaraan Substansi Diklatpim Tingkat III dan IV. Perka ini
menjadi dasar bagi diselenggarakannya Diklat TOT Substansi Diklatpim Tingkat
III dan IV dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kompetensi yang
dimiliki oleh Widyaiswara, baik di bidang metodologi maupun substansi, agar
mampu memfasilitasi Diklatpim dengan optimal.
Untuk mendukung penyelenggaraan Diklat TOT Substansi Diklatpim Tingkat III
dan IV, diperlukan adanya bahan ajar yang menjadi standar materi dalam
Diklatpim dan mempermudah peserta dalam memahami maksud pembelajaran
materi yang diajarkan. Dengan demikain, bahan ajar ini lebih merupakan
pedoman bagi pengajar yang diharapkan selalu dikembangkan/disempurnakan
materinya untuk menjamin kualitas penyelenggaraan Diklatpim. Bahan ajar ini
yang terdiri dari 5 (lima) materi yakni: (1) Agenda Umum; (2) Agenda Self
Mastery; (3) Agenda Tim Efektif; (4) Agenda Diagnosis Perubahan Organisasi (5)
Inovasi.
ii
Dengan diterbitkannya bahan ajar ini, meskipun isinya telah dikembangkan
dengan seoptimal mungkin, namun tak dapat dipungkiri masih terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami selalu mengharapkan
saran dan masukan dari para stakeholders demi peningkatan materi bahan ajar
dan kualitas Diklat Kewidyaiswaraan Substansi Diklatpim Tingkat III dan IV.
Selanjutnya, kepada para penulis, kami sampaikan banyak terima kasih dan
penghargaan atas kontribusi dan kerjasamanya.
Akhirnya, semoga Tuhan selalu meridhoi usaha kita semua. Amin.

Jakarta, Oktober 2016


Kepala,

Adi Suryanto

3
33
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................. 1
C. Tujuan Dan Sasaran .................................................... 2
1. Tujuan ...................................................................... 2
2. Sasaran.................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ............................................................. 3
E. Sistematika Penyajian .................................................. 3
BAB II KONSEP ALUR FASILITASI ............................................... 4
A. Tahap Persiapan ............................................................. 5
B. Tahap Pelaksanaan Fasilitasi .......................................... 7
1. Kegiatan Pendahuluan .............................................. 7
2. Kegiatan Penyajian Inti.............................................. 9
3. Kegiatan Penutup...................................................... 11
C. Tahap Tindak Lanjut ........................................................ 12
BAB III ALUR FASILITASI ................................................................. 13
A. Kegiatan Pendahuluan ................................................... 13
1. Menciptakan suasana kelas yang kondusif ............... 13
2. Perkenalan ................................................................ 16
3. Membangun Komitmen Belajar ................................. 17
4. Peranan Mata Diklat dalam Pembentukan 20
Kompetensi Pemimpin Perubahan ............................
5. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok 22
dan Sub Materi Pokok ...............................................
B. Teknik Memandu/memfasilitasi Pembelajaran Inti ........... 23
1. Materi Pokok 1: Konsep, prinsip dan teori inovasi ... 23
2. Materi Pokok 2: Kegiatan berinovasi ......................... 25
3. Materi Pokok 3: Praktik Inovatif Kegiatan. ................. 27

4
C. Tahap Kesimpulan........................................................... 28
D. Tahap Tindak Lanjut ........................................................ 30
BAB V Penutup ................................................................................. 33
A. Kesimpulan...................................................................... 33
B. Tindak Lanjut ................................................................... 34
Daftar Pustaka ...................................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN

ORGANISASI hanya bisa berubah Jika anggotanya


menyadari
Sepenuh hati bahwa perubahan memang harus terjadi
(Harvey Jones)

A. Latar Belakang

Harvey Jones mengatakan bahwa ORGANISASI hanya bisa berubah jika


anggotanya menyadari sepenuh hati bahwa perubahan memang harus
terjadi. Dengan menyadari pentingnya perubahan dalam organisasi, maka
akan meminimalisasi adanya resistensi dalam menghadapi perubahan,
sehingga anggota organisasi siap menghadapi perubahan secara optimal.
Berbagai perilaku dapat dipakai dalam menghadapi perubahan, salah
satunya adalah kemampuan berfikir kreatif dan inovasi. Guna mewujudkan
kreativitas dan inovasi diperlukan lingkungan yang dapat menumbuhkan
budaya kreatif dan inovatif. Budaya tersebut harus diciptakan agar orang-
orang dalam organisasi tersebut dapat mengaktualisasikan potensi berfikir
kreatif dan inovasinya. Untuk itu Peranan Pemimpin sangat menentukan.
Sebelum pemimpin mampu menciptakan lingkungan kerja yang mampu
menumbuhkan budaya kreatif dan inovasi, maka diperlukan pemimpin yang
memiliki kompetensi dalam bidang tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut dalam Diklatpim IV Pola baru muatan


materi yang diberikan diwujudkan dalam bentuk agenda-agenda yang
saling terkait satu sama lain guna membangun sebuah kompetensi
pemimpin perubahan. Salah satu agenda yang dibahas adalah agenda
inovasi. Dalam agenda inovasi Diklat Pim IV terdapat 3 (tiga) mata diklat
yakni Berfikir Kreatif dan Inovasi, Pengenalan Potensi Diri, dan
Benchmarking. Kompetensi Berfikir Kreatif dan Inovasi sangat
diperlukan oleh pemimpin perubahan agar
1
pimpinan perubahan mampu melakukan inovasi-inovasi dalam
organisasinya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam Diklat
Kepemimpinan IV pola baru diberikan muatan materi Berfikir Kreatif dan
Inovatif. Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi
pejabat eselon IV dalam hal kemampuan berpikir kreatif dan melakukan
inovasi dalam operasionalisasi kegiatan instansinya melalui
pembelajaran konsep berpikir kreatif, teknik-teknik berpikir kreatif dan
inovasi, dan praktik-praktik berpikir kreatif dan inovasi di sektor publik. Mata
Diklat disajikan selama 18 Jam Pelajaran @ 45 menit secara interaktif
melalui metode ceramah interaktif, diskusi, simulasi, visualisasi, visitasi,
simulasi dan praktik. Dalam penyajiannya mata diklat ini di bagi dalam dua
tahap. Tahap pertama disajikan dalam kelompok diaknosis kebutuhan
organisasi, dengan konsentrasi pembehasan konsepsi berfikir kreatif dan
inovasi ( 6Jam Pelajaran a 45 menit). Tahap ke dua di berikan pada tahap
merancang proyek perubahan dan membangun tim, dengan konsentrasi
strategi inovasi (12 Jam Pelajaran @45 Menit).

Keberhasilan pembelajaran mata diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi ini


sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah
Widyaiswara. Berkaitan dengan hal tersebut, Widyaiswara perlu memiliki
kompetensi dalam hal konten materi juga dalam memandu pembelajaran.
Modul fasilitasi dalam memandu mata Diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi
sangat diperlukan sebagai acuan dasar dalam memfasilitasi pembelajaran
mata Diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi di Diklat Pim IV Pola Baru

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Tujuan penyusunan panduan fasilitator untuk mata Berfikir Kreatif dan


Inovasi adalah sebagai panduan minimal bagi para Widyaiswara yang
berperan sebagai fasilitator dalam memandu proses pembelajaran
mata
Berfikir Kreatif dan Inovatif

Diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi agar mencapai hasil belajar yang
diharapkan.

2. Sasaran

Tersedianya panduan bagi fasilitator dalam memandu pembelajaran


mata diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi dalam Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV, sehingga proses pembelajaran akan efektif dan efisien
sesuai dengan hasil belajar yang telah ditentukan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam modul ini dibatasi pada panduan fasilitator dalam
memandu proses pembelajaran mata diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi
pada Diklatpim IV Pola Baru.

D. Sistematika Penyajian

Adapun sistimatika penyajian meliputi:

BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, deskripsi singkat, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup serta sistimatika penyajian.

BAB II Konsep Alur Fasilitasi


Berisi kerangka dasar teori yang mendasari pelaksanaan
fasilitasi pembelajaran. Meliputi Tahap Persiapan,
Pelaksanaan Fasilitasi (yang berisi Pendahuluan, Penyajian
Inti dan Penutup) dan Tindak Lanjut.

BAB III Tahapan Fasilitasi/Alur Fasilitasi


Berisi tahapan-tahapan dalam pelaksanaan fasilitasi. Kegiatan
ini dilakukan mulai tahap: Pendahuluan, Penyajian Inti dan
Penutup.

BAB IV Penutup
Berisi kesimpulan dan tindak lanjut.
BAB II
KONSEP ALUR FASILITASI

Indikator Keberhasilan :
Setelah selesai membaca bab ini anda
dapat
Menguraikan konsep dasar alur fasilitasi

Apakah alur fasilitasi pembelajaran itu? Berbicara tentang alur fasilitasi tidak
lepas kaitannya dengan kegiatan belajar dan mengajar. Mengapa? Karena
belajar akan efektif apabila didukung oleh proses fasilitasi yang efektif dan
efisien. Apakah belajar itu? Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata,
1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda
dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Moh. Surya (1981:32),
definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

Belajar adalah perubahan dari


diri seseorang yang relatif
permanen dan perubahan bukan
karena proses alami

Peserta Diklatpim 4 merupakan orang dewasa yang memiliki karakteristik


tersendiri. Oleh karena itu belajar akan efektif apabila memperhatikan
karakteristik belajar orang desawa. Bagi orang dewasa belajar merupakan suatu
proses yang bersifat pribadi dan alamiah. Belajar mencakup perubahan dan
belajar akan efektif apabila dilakukan dengan mengalami, oleh karena itu
belajar
harus mengalami. Oleh karena itu dalam anda memandu pembelajaran mata
diklat ini perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa.
Salah satu prinsip pembelajaran orang dewasa adalah orang dewasa akan
cepat menyerap informasi apabila dilakukan dengan bertahap dan sistimatis,
yang dimulai dengan kemampuan dasar yang dimilikinya. Oleh karena itu
dalam kegiatan fasilitasi mata diklat Berfikir Kreatif dan Inovasi dilakukan
melalui tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahap Persiapan,
Pelaksanaan Fasilitasi, dan Tindak Lanjut fasilitasi. Tahapan tersebut
tergambar sebagai berikut:

Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahapan Tindak


Fasilitasi Lanjut

•Tahap awal • Kegiatan inti • Tindak lanjut


sebelum dalam setelah fasilitasi
melaksanakan pelaksanaan guna lebih
fasilitasi fasilitasi menginternalisasi

Gambar 1: Alur kegitan persiapan fasilitasi

Secara rinci tahapan kegiatan tersebut diuraikan sebagai berikut:

A. Tahap Persiapan

Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena


gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan
kegagalan (Abdullah Gymnastiar)

Anda setuju dengan kata bijak di atas? Kata bijak di atas juga berlaku
dalam kegiatan anda sebelum melakukan pembelajaran. Perencanaan
dalam kegiatan pembelajaran termasuk dari kegiatan persiapan. Tahap
persiapan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan oleh
Widyaiswara sebelum melakukan fasilitasi pembelajaran. Lalu kegiatan
apakah yang yang harus anda lakukan dalam tahap persiapan ini? Berikut
ini disajikan beberapa hal yang anda harus persiapkan antara lain:
Berfikir Kreatif dan Inovatif

1. Ingat!!! Mata diklat ini disajikan pada tahap 1 (pertama) selama 6 Jam
Pelajaran dan 12 Jam Pelajaran pada tahap ke 3 (ke tiga). Penyajian
pada tahap awal dimaksudkan agar peserta diklat memahami konsepsi
dasar berfikir kreatif publik. Dengan memahai konsep dasar inovasi
publik akan membantu peserta dalam melakukan kegiatan diagnosis
organisasi secara komprehensif. Diagnosis yang dilakukan oleh peserta
juga sudah mempertimbangkan pada kegiatan mana yang perlu di
inovasi.
2. Pahamilah keterkaitan antar agenda dalam membangun kompetensi
Pemimpin Perubahan, agar anda memiliki pemikiran yang komprehensif
dalam memandu pembelajaran.
3. Kuasailah modul Berfikir Kreatif dan inovasi di Sektor Publik dan
literatur yang terkait serta contoh-contoh inovasi-inovasi di sektor publik.
4. Memperoleh informasi awal tentang kompetensi yang dimiliki peserta
Diklat.
5. Menguasai dan mampu menerapkan model-model dan metode-metode
pembelajaran inovatif.
6. Menyusun Rancang Bangun Program Pembelajaran Permata Diklat
(RBPMD) dan Rancangan Pembelajaran (RP), dengan mengacu pada
kurikulum dan bahan ajar Berfikir Kreatif dan inovasi.
7. Menyiapkan media pembelajaran yang relevan dengan materi antara
lain berupa : Video, instrument berfikir kreatif, lembar umpan balik,
Lembar pengamatan peserta, skenario kisah, games berfikir kreatif dan
inovasi, kasus-kasus berfikir kreatif dan inovasi, media lain yang terkait
dengan pembelajaran.
8. Mengecek sarana dan prasarana meliputi Ruang Kelas (kelas besar
dan kelas kecil untuk diskusi), speaker, Post-it, LCD dan Laptop, Wifi,
Pointer, kertas Meta Plan dan lain-lain.
9. Mempersiapkan dan melakukan evaluasi diklat secara andragogis.
B. Tahap Pelaksanaan Fasilitasi

Apakah anda telah mempersiapkan pembelajaran ini dengan benar? Ini


berarti anda telah melaksanakan serangkaian kegiatan persiapan dengan
benar. Kini saatnya anda melaksanakan pelaksanaan fasilitasi. Adapun
tahap pelaksanaan fasilitasi tergambar sebagai berikut:

• Bangun suasana kondusif


Penyajian Inti • Umpan balik
• Komitmen belajar, • Rangkuman
• perkenalan, • Inti penyajian • Motivasi berupa himbuan,
• peranan mata diklat • Teori yg relevan kata bijak dll
• tujuan pembelajaran • Contoh • Kaitan dengan mata diklat
• non contoh yang lain
• internalisasi
Pendahuluan Penutup

Gambar 2: Alur fasilitasi dalam penyajian.

1. Kegiatan Pendahuluan

Apakah yang anda lakukan dalam memfasilitasi pembelajaran di awal


pembelajaran? Melakukan bina suasana? Menjelaskan materi pokok
dan sub materi pokok? Mengenalkan diri? Wooo anda telah melakukan
kegiatan pembelajaran dengan baik. Apakah kegiatan pendahuluan
dalam memfasilitasi pembelajaran, apakah manfaatnya dan
bagaimanakah tahapannya? Inilah topik yang akan dibahas dalam sub
materi pokok ini.

Kegiatan Pendahuluan adalah kegiatan yang dilakukan oleh


Widyaiswara dalam membuka pembelajaran (set Induction). Yakni
suatu kegiatan yang dilakukan oleh widyaiswara/pemandu
pembelajaran untuk menciptakan prakondisi bagi peserta pelatihan
agar mental ataupun perhatian berpusat pada apa yang akan
dipelajarinya,sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang
positif terhadap kegiatan belajar. Tujuannya adalah menimbulkan
minat pada peserta serta pemusatan perhatian terhadap materi yang
akan
diberikan.

Kegiatan pemdahuluan merupakan tahap awal


pembelajaran sebelum memasuki materi inti
Waktu yang diperlukan antara 5 sd 10 %

Tahap pendahuluan merupakan tahap menentukan dalam


memfasilitasi kegiatan berikutnya. Anda dapat melakukan kegiatan
antara lain menciptakan suasana kelas yang kondusif, bangun
komitmen belajar, perkenalan, tujuan mata diklat, materi pokok dan sub
materi pokok, peranan mata diklat dalam pembentukan kompetensi
kepemimpinan. Anda sebagai fasilitator dapat melakukan inovasi -
inovasi dalam pelaksanaan kegiatan pendahuluan. bagaimana agar
indikator tahap ini berhasil? Peserta siap melaksanakan proses
pembelajaran berikutnya, dengan kondisi funs.

Ingat Ciptakan gelombang


Alfa agar pembelajaran efektif
Gambar 3: klasifikasi gelombang otak,
sumber http://umibuyaku.blogspot.co.id gelombang-otak.html,
oleh Wahyu Suprapti tanggal 18 Mei 2016

2. Kegiatan Penyajian Inti

Tahapanan ini merupakan tahap utama


dalam penyajian waktu 75% sampai
dengan 80%.

Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses


pembentukan pengalaman dan kemampuan peserta secara terprogram
yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Widyaiswara perlu
mengupayakan bagaimana caranya supaya peserta dapat
mengoptimalkan kegiatan belajarnya. Melalui kegiatan inti
pembelajaran peserta tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan
yang merupakan
dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran
yang dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif
terhadap bahan pelajaran yang dibahas.

Dalam kegiatan ini anda perlu menerapkan model-model pembelajaran


inovatif seperti model pembelajaran konstektual learning, model
pembelajaran kooperatif learning. Model-model tersebut diaplikasikan
dalam metode pembelajaran. Model-model dan metode-metode
pembelajaran tersebut telah dibahas dalam modul metode
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran. Metode yang disarankan
antara lain metode simulasi, metode main peran, metode sajian
situasi, kelompok aplikasi, kelompok sindikat, dan Kelompok T.

Dalam kegiatan penyajian inti dibahas tentang sajian nyata, Uraian


(Explanation) baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. contoh
dan non contoh yang praktis dan konkrit dari uraian konsep sesuai
dengan indikator keberhasilan dan latihan- latihan. Latihan-latihan
dilakukan secara individual maupun kelompok dengan panduan
Widyaiswara. Di setiap latihan diproses sesuai dengan konsep dasar
teori yang mendasarinya. Dalam kegiatan ini juga dilakukan
internalisasi- internalisasi agar materi yang diberikan masuk ke
permanen sistem menggunakan metode-metode yang telah
ditentukan. Internalisasi dilakukan dengan metode-metode inovatif
seperti dalam modul model-
model pembelajaran inovatif.

Gunakan
Model Pembelajaran Konstektual Learning,
Model Pembelajaran Kooperatif Learning.
Beri contoh dan non contoh
Lakukan internalisasi.
Berfikir Kreatif dan Inovatif

3. Kegiatan Penutup

• Waktu 5 s/d 10 %
• Kegiatan penutup
. merupakan tahap
akhir suatu
penyajian

Kegiatan yang dilakukan oleh widyaiswara untuk mengakhiri pelajaran


atau kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah (1) memberi gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta (2)
mengetahui tingkat pencapaian peserta dan tingkat keberhasilan
Widyaiswara dalam proses pembelajaran.

Dalam tahapan ini anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan antara


lain:

a. Rangkuman seluruh materi yang telah difasilitasi dengan


melibatkan partisipasi aktif peserta diklat;
b. Himbauan kepada peserta diklat untuk menerapkan materi yang
diberkan dalam diklat kepemimpinan dalam menjalankan tugas
sebagai pemimpin perubahan.
c. Sebuah pernyataan untuk dipikirkan, pernyataan untuk bertindak ini
merupakan motivasi kepada peserta diklat.
d. Melakukan evaluasi pembelajaran. Kegiatan evaluasi dapat
dilakukan secara partisipatif. Ingat prinsip-prinsip belajar orang
dewasa.
e. Kata-kata bijak yang terkait dengan materi agar peserta termotivasi
untuk melakukan inovasi-inovasi di unit oerganisasinya dengan
mengoptimalkan kompetensi berfikir kreatif.
Anda dapat melakukan modifikasi-
modifikasi dalam pelaksanaan memandu
pembelajaran.

C. Tahap Tindak Lanjut

Tahapan akhir dalam proses fasilitasi adalah tahap tindak lanjut. Tahap ini
penting, mengapa? Karena ilmu tanpa aplikasi tanpa ada artinya. Tahapan
ini dimaksudkan untuk lebih menginternalisasi dengan cara pengulangan
dan aplikasi. Gail Ellis dan Barbara Sinclair dalam bukunya mengatakan
bahwa pada umumnya orang lupa akan 80% dari apa yang mereka pelajari
dalam jangka 24 jam apabila tidak ada pengulangan. Mengingat pentingnya
melakukan pengulangan terhadap hal-hal maupun ilmu yang telah
dipelajari, maka mereka yang telah mengambil keputusan untuk
mempelajari suatu ilmu "perlu" menjadwalkan waktu untuk melakukan
pengulangan.

Tahapan ini berupa himbauan kepada peserta diklat setelah kembali ke unit
kerja. Himbauan ini dapat berupa bagaimana aplikasi mata diklat yang
telah dikuasai oleh peserta diklat ke dalam pelaksanaan proyek perubahan
serta aplikasinya dalam pekerjaan sehari-hari. Di samping itu juga perlunya
sharing knowledge kepada ASN (Aparatur Sipil Negara) lain di lingkungan
pekerjaannya serta melakukan Berfikir Kreatif dan Inovasi secara terus
menerus karena tidak akan pernah ada inovasi kalau tidak mampu
mengembangkan diri secara terus menerus.
BAB III
ALUR FASILITASI

Indikator Keberhasilan :
Setelah selesai membaca bab ini Anda
diharapkan dapat menerapkan alur fasilitasi dalam

Setelah anda menguasai bab II berkaitan dengan strategi alur fasilitasi, maka
anda telah siap untuk melakukan fasilitasi pembelajaran. Bagaimana anda
memulai memfasilitasi materi berfikir kreatif dari novasi ? Uraian berikut berlaku
untuk penyajian materi Konsep Inovasi pada tahap 1 selama 6 Jam Pelajaran
@ 45 menit dan tahap ke 2 berfikir kreatif dan inovasi dengan konsentrasi
strategi inovasi pada tahap ke dua selama 12 Jam @ 45 menit. Berikut
diuraikan tahapan memfasilitasi sebagai berikut:

A. Kegiatan Pendahuluan.

1. Menciptakan suasana kelas yang kondusif,

a. Indikator Keberhasilan: setelah selesai membaca kegiatan ini


diharapkan dapat memandu menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif dalam proses pembelajaran konsep inovasi dan
berfikir kreatif dan inovatif.

b. Uraian Materi: Apa yang anda rasakan jika anda belajar dalam
suasana kelas yang kondusif? Senang, bahagia, mudah menerima
informasi? Inilah pentingnya menciptakan suasana kondusif
sebelum pembelajaran. Kegiatan mencairkan suasana yang
kondusif dilakukan pada sesie awal yang dimaksudkan untuk
menyiapkan peserta Diklat dalam suasana gelombang otak alfa.
Gelombang otak alfa berada pada kisaran 8-13 Hz, dengan alfa
optimum berada pada frekuensi 10,5 Hz (Adi W Gunawan:203:63)
Dalam gelombang otak alfa kita akan merasa rileks, tetapi
waspada sehingga memudahkan informasi masuk ke dalam otak
kita. Oleh karena itu anda perlu menstimulus peserta diklat agar
masuk ke gelombang otak. Gelombang otak yang anda ciptakan
adalah gelombang alfa dimana peserta dapat rileks, senang, tidak
kaku, cair sehingga akan mendukung suasana pembelajaran yang
kondusif. Di samping itu juga untuk menyiapkan atau
mengkondisikan peserta supaya siap, aktif dan bersemangat
dalam mengikuti kegiatan Diklat. Dampaknya adalah tercapainya
hasil belajar optimal. Mengapa? karena otak akan menyerap
informasi apabila dalam kondisi Funs. Hal-hal yang perlu anda
persiapkan antara lain:

1) Lakukan kegiatan energizer untuk menciptakan suasana


pembelajaran yang menyenangkan dan kondusif Anda
meminta beserta untuk mengungkapkan perasaanya dan
meminta peserta untuk memaknai kegiatan tersebut. Lakukan
ceramah pendek tentang gelombang otak yang berperan
dalam pembelajaran. Tekankan bahwa saat tepat untuk
belajar ialah pada gelombang Alfa (7-13 Hz). Dalam kondisi ini
manusia bersikap santai tapi waspada. Neuron (sel syaraf)
otak sedang dalam keadaan harmoni. Dalam pengertian,
ketika menembakkan impuls listrik secara bersamaan
(kompak), demikian pula saat beristirahat (rileksasi). Tekankan
bahwa peranan otak dalam belajar sangat dominan. Otak
secara konstan memproses informasi melalui ke lima indera.
Secara visual kita memproses dekitar 100 juta bit data per
detik. Otak memprses informasi yang bersumber dari
auditori sekitar
30.000 bit data per detik, dan lebih dari 100 juta bit informasi
yag berhubungan dengan indera perabaan dan sentuhan
(DePorter, Bobbi and Hernacki : 2000:97). Guna mengecek
Berfikir Kreatif dan Inovatif

apakah peserta sudah mencapai gelombang otak maka


ajaklah peserta Diklat untuk memainkan games yang dapat
menstimulus gelombang otak alfa. Anda dapat menggunakan
berbagai games ice breaking seperti angka, tepuk tangan,
bintang kejora, tabak gambar, kisah, vedio dan lain
sebagainya. Andapun dapat meminta peserta Diklat untuk
memandu games untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif.

Proses kegiatan ini dengan teknik belajar berdasarkan


pengalaman dengan model konstektual learning. Proses
kegiatan ini dengan kaitkan dengan peranan gelombang otak
dalam pembelajaran. Widyaiswara menjelaskan teori otak
kaitannya dengan belajar. Karena belajar suatu proses
perubahan yang relatif permanen dalam perilaku individu
sebagai hasil dari suatu pengalaman (Fortana,1981).

2) Secara partisipatif jelaskan bahwa mata diklat berfikir kreatif


dan inovasi merupakan bagian dari agenda inovasi agar
peserta mampu merancang inovasi di unit organisasinya. Mata
diklat ini diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama yakni
pada tahap diagnosis kebutuhan Organisasi, dengan
kekhususan konsepsi berpikir kreatif dan inovasi. Sedangkan
dalam tahap ke dua diberikan pada tahap Merancang
Perubahan dan Membangun Tim dengan kekhususan stretegi
inovasi.

Tahap pembelajaran ini mengarahkan peserta untuk


menyusun rancangan proyek perubahan yang inovatif dan
cara membangun tim yang efektif untuk melaksanakan
perubahan terkait dengan kegiatan yang berhubungan dengan
tugas dan fungsi unit. Kekhususan dalam penyajian tahap ini
adalah terkait dengan strategi inovasinya agar mampu
merancang proyek perubahan.
Berfikir Kreatif dan Inovatif

3) Apabila materi yang anda bawakan konsepsi berfikir kreatif


dan inovasi, maka ajaklah peserta untuk curah pendapat.
Tema curah pendapat adalah mengapa konsep berfikir kreatif
dan inovasi diperlukan dalam merancang proyek perubahan?
Sedangkan bila materi anda berfikir kreatif dalam inovasi
dengan konsentrasi teknik-teknik inovasi, maka anda dapat
melakukan tanya jawab atau games untuk merefleksi kembali
materi konsep berfikir kreat.if dalam inovasi. Ingat belajar
harus masuk ke permanen sistem sehingga perlu
pengulangan.

4) Widyaiswara menayangkan judul materi Diklat dan meminta


peserta Diklat untuk mencermati. Cek apakah suasana
pembelajaran sudah kondusif dan kaitkan dengan kegiatan
perkenalan.

c. Metode: Simulasi games, tugas individual, visitasi, ceria (


ceramah interaktif)
d. Media: games ice breaking, transparan, bahan ajar, instruksi.
e. Alat Bantu: Speaker, Post-it, LCD dan Laptop, wifi, pointer
f. Waktu: 5 menit (disesuaikan dengan waktu yang dialokasikan
apakah 6 jam pelajaran ataukan 12 jam pelajaran)

2. Perkenalan

a. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan dapat memandu pembelajaan perkenalan secara
dengan menerapkan model-model pembelajaan inovatif.
b. Uraian materi: Kegiatan ini dilakukan dengan melihat situasi dan
kondisi. Apabila anda telah memandu mata diklat di agenda
inovasi maka anda dalam kegiatan perkenalan cukup
memperkenalkan materi yang akan dibahas. Namun apabila anda
belum memandu pembelajaran maka dalam sesi ini anda
Berfikir Kreatif dan Inovatif
mengajak peserta untuk mengenal kekuatan dan kelemahan
pribadi dalam hal berfikir
Berfikir Kreatif dan Inovatif

kreatif, serta inovasi-inovasi apakah yang sudah dilakukan.


Berbagai metode dapat anda terapkan dalam perkenalan ini.
Tujuan akhir adalah kegiatan pembelajaran akan dapat
memenuhi kebutuhan, minat mereka dan tepat berdasarkan
dengan perkembangan mereka.

Hal yang diperhatikan dalam kegiatan perkenalan ini adalah:


1) Tahap pembelajaran ini mengarahkan peserta untuk
melakukan assessment diri tentang potensi berfikir kreatif dan
inovai. Karena pada dasarnya setiap orang mampu untuk
berfikir kreatif dan inovatif.
2) Mengidentifikasi kemampuan awal peserta diklat terkait
dengan materi yang akan disajikan.
3) Lebih mengenal peserta agar dapat lebih menciptakan
pembelajaran yang kondusif.
4) Akhiri pembelajaran dengan meminta peserta untuk
mengungkapkan harapannya terhadap materi yang diberikan.
5) Gunakan berbagai pendekatan pembelelajaran dengan
metode-metode inovasi.

c. Metode: Simulasi, kerja mandiri, ceramah singkat, tanya jawab.

d. Media: Games citra diri, tranparancy, bahan bacaan, modul,


gambar sejumlah peserta,

e. Alat Bantu: Musik, speaker, sound sistem Post-ET, Lakban,


marker, flipe chart, White board dan Marker, kertas meta plan

f. Alokasi Waktu: 5 menit

3. Membangun Komitmen Belajar

sifatnya pilihan, boleh anda lakukan atau tidak, tergantung dari apakah
anda sudah melakukan pembelajaran sebelumnya di kelas yang anda
pandu.
a. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta
diharapkan dapat memandu kegiatan membangun komitmen
belajar

b. Uraian materi: Pernahkah anda memfasilitasi pembelajaran di


mana peserta asik dengan kegiatan masing-masing? Misalnya
main HP, main internet, menelepon dan lain sebagainya. Mengapa
hal ini dapat terjadi? Hal ini di sebabkan tidak adanya komitmen
dalam belajar. Komitmen merupakan janji untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Komitmen belajar adalah
suatu janji kesepakatan untuk melakukan hal-halyang disepakati
dalam belajar. Hal ini penting, mengapa? Karena orang dewasa
akan senang mengikuti pembelajaran sesuai dengan
kebutuhannya. Kebutuhan orang dewasa bermacam-macam,
oleh karena itu dalam pembelajaran perlu membangun komitmen
dalam pembelajaran agar pembelajaran sesuai dengan hasil
belajar yag telah ditentukan Komitmen belajar adalah janji untuk
melakukan atau tidak melakukan kegiatan tertentu dalam
pembelajaran agar hasil belajar dapat tercapai, beberapa
contoh dalam komitmen belajar misalnya : disiplin, HP silent,
proaktif, menghargai orang lain dan lain sebagainya. Komitmen
ini ditempel di Ruang belajar sebagai acuan yang harus ditepati
selama prose pembelajaran. Komitmen juga dapat berupa
komitmen terhadap kebutuhan belajar apakah yang diharapkan
oleh peserta diklat. Untuk itu maka anda harus memandu untuk
menggali harapan-harapan pesert terhadap sesie anda , termasuk
analisis kebutuhan belajarnya.
Ingat !!!!
apabila anda telah mengampu salah satu materi dalam
agenda Inovasi, maka kegiatan membangun komitmen tidak
perlu anda lakukan, hanya cukup mengingatkan kembali
komitmen yang telah dibuat.

Dalam membangun komitmen belajar anda dapat menggunakan


beberapa teknik (Anda dapat menggunakan teknik-teknik tertentu
sesuai dengan tujuan membangun komitmen belajar). Salah satu
teknik yang dapat anda lakukan adalah sebagai berikut:

1. Widyaiswara menekankan pentingnya komitmen dalam


pembelajaran, oleh karena itu membuat komitmen
pembelajaran sangat diperlukan. Peserta diminta untuk
menuliskan 5 perilaku yang sebaiknya digunakan dalam
pembelajaran. Widyaiswara tidak diajurkan untuk
mempengaruhi pilihan peserta. Widyaiswara menuliskan
pilihan peserta dan mengajak peserta untuk menyepakati 5
(lima) perilaku dalam belajar dan meminta peserta untuk
menandatangani komitmen peserta dan menuliskan komitmen
peserta di kertas lebar.
2. Tempelkan hasil kesepakatan di kelas sebagai bahan acuan
dalam proses pembelajaran.
3. Tekankan bahwa komitmen ini akan dilaksanakan selama
proses pembelajaran.
4. Lakukan pembahasan tahapan-tahapan dalam membuat
komitmen pembelajaran.

c. Metode: Ceramah singkat, buzz group, simulasi, visualiasi, tanya


jawab.

d. Media: Games, tranparancy, bahan bacaan, modul, gambar.


e. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,
Screen, Post-ET, Lakban, marker, flipe chart, White board dan
Marker, kertas meta plan.

f. Alokasi Waktu: 10 menit

4. Peranan Mata Diklat dalam Pembentukan Kompetensi Pemimpin


Perubahan.

a. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan dapat memandu pembelajaran dalam hal peranan
mata diklat dalam pembentukan kompetensi pemimpin perubahan
dalam mata diklat berfikir kreatif dan inovasi.

b. Uraian materi: Sub materi pokok ini dimaksudkan untuk


memberikan pemahaman bagi fasilitator tentang peranan mata
Diklat berfikir kreatif dan inovatif dalam Pembentukan Kompetensi
Pemimpin perubahan. Tugas utama pemimpin perubahan adalah
selalu melakukan perubahan yang inovatif dalam unit
organisasinya. Untk itu maka diperlukan kemampuan berfikir
kreatif dan inovasi. Berkaitan dengan hal tersebut maka mata
diklat berfikir kreatif dan inovasi dibahas dalam diklat
Kepemimpinan tingkat 4.

Adapun tahapan dalam pembelajaran ini antara lain:

1) Tayangkan vedio mini tentang inovasi yang dihasilkan oleh


anak bangsa. Meminta peserta mencermati dan menganalisa
apakah tayangan tersebut merupakan kreatifitas atau inovasi.
Lakukan pembulatan dan kaitkan dengan mata diklat yang
dibahas.
2) Fasilitator meminta peserta diklat untuk menjelaskan mengapa
pemimpin perubahan perlu memiliki kompetensi Berfikir
Kreatif dan Inovasi? Beri apresiasi kepada peserta yang
berpartiipai aktif. Buat kesimpulan dari jawaban peserta.
Berfikir Kreatif dan Inovatif

3) Secara partisipatif menjelaskan tentang peranan mata diklat


dalam membangun kompetensi kepemimpinan.
4) Widyaiswara mereview kembali PerkaLAN tentang Pedoman
Penyelenggaraan Diklat Pim IV Pola baru disebutkan bahwa
tujuan Diklat Pim IV pola baru adalah membentuk kompetensi
kepemimpinan operasional pada pejabat struktural eselon IV
yang akan berperan dan melaksanakan tugas dan fungsi
kepemerintahan di instansinya masing-masing.
5) Dalam rangka mengaplikasi kompetensi taktikal seorang
pemimpin harus mampu menunjukan kinerjanya sebagai
pemimpin perubahan. salah satu tugas pemimpin perubahan
adalah membuat perubahan-perubahan dalam organisasi.
Perubahan menuntut adanya inovasi. Inovasi perlu bahan
bakar dalam berfikir kreatif. Karena tanpa kreativitas tidak ada
inovasi. Widyaiswara mengecek tingkat pemahaman peserta
diklat dengan metode simulasi dan memberikan motivasi
kepada peserta Diklat.
6) Widyaiswara memberikan inspirasi-inspirasi tentang kisah
orang yang selalu berfikir kreatif dan inovasi dalam mencapai
kesuksesannya. Widyaiswara juga dapat meminta peserta
untuk mencari tokoh-tokoh sukses. Meminta peserta untuk
menuliskan pelajaran yang diperoleh dari tokoh-tokoh yang
mengispirasi,

c. Metode: Ceramah singkat, contoh, visualisasi, tanya jawab

d. Media: Skenario, tranparancy, bahan bacaan, video,modul,


gambar.

e. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,


Screen, Lakban, marker, flipe chart, White board dan Marker.

f. Alokasi Waktu: 5 menit.


5. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok dan Sub Materi
Pokok

a. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan dapat memandu kegiatan menjelaskan tujuan
pembelajaran, materi pokok dan sub materi pokok dalam mata
diklat berfikir kreatif dan inovasi.

b. Uraian materi: Fasilitator menjelaskan keluaran materi dan materi


pokok serta sub materi pokok.

c. Hasil Belajar: Setelah membaca bagian ini peserta diharapkan


mampu menginovasi kegiatan organisasi

d. Indikator Hasil Belajar: Setelah membaca bagian ini, peserta


diharapkan dapat:
1) menjelaskan konsep, prinsip dan teori inovasi;

2) menginovasi kegiatan organisasi.

e. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1) konsepsi, prinsip, dan teori berinovasi;
2) kegiatan berinovasi; dan
3) praktik inovasi kegiatan.

f. Metode: Ceramah singkat, tanya jawab

g. Media: Tranparancy, bahan bacaan, modul, gambar.

h. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,


Screen

i. Alokasi Waktu: 10 menit


B. Teknik Memandu/memfasilitasi Pembelajaran Inti

Bagaimanakah
memfasilitasi
pembelajaran inti?

Memfasilitasi kegiatan pembelajaran sepertihalnya mengorkestrasi simponi


pertunjukan, diperlukan teknik-teknik agar menghasilkan harmonisasi yang
enak didengar dan ditonton. Demikian juga dalam pembelajaran diperlukan
model-model pembelajaranyang inovatif dengan perpaduan metode
pembelajaran yang dapat menginternalisasi materi pembelajaran. Berikut
ini akan disajikan teknik memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan
materi pokok yang di bahas.

1. Materi Pokok 1: Konsep, prinsip dan teori inovasi

a. Indikator Hasil Belajar: Setelah membaca bagian ini diharapkan


dapat memfasilitasi peserta Diklat dalam konsep, prinsip dan
teori inovasi.

b. Uraian materi: Materi pokok Konsep,prinsip dan teori inovasi


dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pemimpin
perubahan dalam hal pengertian berfikir kreatif, proses kreatif dan
hambatan berfikir kreatif, pengertian, tipe,jenis, faktor-faktor yang
mempengaruhi dan prinsip inovasi, perbedaan kreativitas dan
inovasi. Materi ini diberikan pada tahap pertama dalam diagnosis
kebutuhan organisasi. Guna mencapai kompetensi seperti yang
dijelaskan di atas, maka tahapan dalam memfasilitasi antara lain
sebagai berikut:

1) Lakukan bina suasana dengan teknik tertentu agar peserta


merasa rileks dan santai, kaitkan dengan teori otak.
2) Jelaskan materi pokok, sub materi pokok serta indikator
keberhasilan materi pokok 1.
3) Mulailah memfasilitasi dengan memberikan kata bijak:
"Perubahan tidak dapat dihindari ... perubahan memberikan
kesempatan untuk inovasi. Ini memberi Anda kesempatan
untuk menunjukkan kreativitas Anda. "-Felice Jones ( anda
dapat menggunakan kata bijak lain yang terkait dengan
potensi manusia). Anda meminta anggapan peserta
tentang kata bijak di atas, dan mengkaitkan dengan
pengertian berfikir kreatif, proses kreatif dan hambatan
berfikir kreatif
4) Jelaskan pengertian berfikir kreatif, contoh-contoh-contoh
produk, proses yang merupakan hasil pemikiran kreatif.
Bagikan instrument potensi berfikir kreatif, beri penugasan,
dan lakukan intrepretasi kecenderungannya. Jelaskan ciri-ciri
orang yang memiliki pemikiran kreatif, proses berfikir kreatif
dan hambatan proses kreatif.
5) Meminta peserta diklat untuk bekerja dalam kelompok mencari
tokoh yang kreatif dan inovatif. Mengapa tokoh tersebut yang
diangkat? Analisis menggunakan pengertian berfikir kreatif,
proses kreatif, ciri-ciri orang kreatif, hambatan proses kreatif
dan konsep dasar inovasi.
6) Akhiri dengan ceramah singkat tentang pengertian berfikir
kreatif, proses kreatif dan hambatan berfikir kreatif, pengertian,
tipe,jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi dan prinsip
inovasi, perbedaan kreativitas dan inovasi. Penjelasan
hubungan
Berfikir Kreatif dan Inovatif

antara kreativitas dan inovasi. Berikan contoh-contoh yang


relevan.
7) Lakukan peragaan teknik-teknik berfikir kreatif dan berikan
penjelasan serta contohnya. Baik tingkat berfikir kreatif tingkat
pertama, tingkat ke dua maupun teknik berfikir kreatif tingkat
ke tiga.Peragakan dan meminta beserta diklat untuk
menyontohkannya.
8) Cek tingkat pemahaman peserta, dapat dilakukan secara
individu atau kelompok. Lakukan secara partisipatif dengan
menggunakan berbagai metode pembelajaran.
c. Metode: Visualisasi, diskusi kelompok,ceramah singkat, simulasi,
tanya jawab.

d. Media: Games, tranparancy, bahan bacaan, modul, gambar.

e. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,


Screen, Lakban, marker, flipe chart, White board dan Marker,
kertas meta plan.

f. Alokasi waktu: 5 jam a 45 menit

2. Materi Pokok 2: Kegiatan berinovasi.

a. Indikator Keberhasilan: Setelah selesai membaca bagian ini


peserta diharapkan dapat menginovasi kegiatan organisasi.

b. Uraian materi: Pembahasan materi pokok ini dimaksudkan untuk


meningkatkan kompetensi para emimpin perubahan dalam hal
melakukan kegiatan inovasi di Unit organisasinya. Hal-hal yang
dibahas meliputi inovasi dan reformasi birokrasi, model-model
inovasi yang berkembang, belajar dari inovasi yang berkembang di
Indonesia maupun di Luar Negeri. Dalam memfasilitasi materi ini
anda dapat menggunakan berbagai metode inovatif agar
internalisasi materi terealisasikan.
Berfikir Kreatif dan Inovatif

Hal-hal yang dapat dilakukan dalam memfasilitasi materi ini antara


lain:

1) Lakungan pengecekan kembali pemahaman peserta terhadap


konsep dasar konsep dasar berfikir kreatif dan inovasi.
Kaitkan dengan materi sebelumnya, jelaskan materi pokok
dan indikator hasil belajar, pastikan peserta memahami
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.
2) Tayangkan beberapa contoh inovasi publik, baik sebagai
individu maupu pemimpin kelompoknya. Meminta pesera
mencermati visualisasi dan menganalisis learning point yang
dapat sebagai bahan panduan. Anda juga dapat memberikan
penugasan kepada peserta diklat untuk mencari jenis-jenis
inovasi yang sedang berkembang baik di dalam maupun di
luar negeri serta inovasi yang berkembang di masyarakat.
Meminta menganalisis mengapa disebut inovasi, prinsip-
prinsip inovasi apakah yang ada, bagaimana mengembangkan
budaya inovasi, serta bagaimana tahapan munculnya inovasi.
Masing - masing kelompok menyajikan, kelompok lain
memberikan tanggapan. Berikan penguatan dan motivasi
dengan menganalisa setiap kegiatan inovasi sesuai dengan
prinsip inovasi, proses inovasi, tahapan munculnya inovasi
serta budaya kerja inovasi yang dikembangkan.
3) Lakukan internalisasi dengan tanya jawab atau dengan teknik
lain, Berbagai metode dapat anda lakukan, seperti dengan
melakukan pemutaran video tokoh kreatif dan inovatif yang
sukses. Peserta diminta untuk mengidentifikasi
4) Anda juga dapat mengajak peserta untuk melakukan visitasi
ke unit organisasi yang telah memiliki inovasi-inovasi.
Sebelum melakukan visitasi jelaskan kanvas inovasi sebagai
alat untuk melakukan visitasi. Diakhir visitasi peserta
diminta untuk
Berfikir Kreatif dan Inovatif

mempresentasikan hasil visitasinya. Hal-hal yang diungkap


antara lain : (1) jenis inovasi, cara membangun budaya
inovasi, hambatan – hambatan dalam melakukan inovasi, cara
mengatasi hambatan dan resistensi yang ada, key learning
point yang dapat diangkat dalam pelaksanaan visitasi.
5) Berilah penguatan kepada peserta yang berpartisipasi aktif.
Akhiri materi ini dengan mengkaitkan dengan materi pokok

c. Metode: Simulasi, ceramah singkat, tanya jawab, visualisai,


visitasi, diskusi kelompok.

d. Media: Games, tranparancy, bahan bacaan, modul, gambar dan


vedio

e. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,


Screen, Post-ET, Lakban, marker, flipe chart, White board dan
Marker, kertas meta plan.

f. Alokasi waktu: 7 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit)

3. Materi Pokok 3: Praktik Inovatif Kegiatan

a. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan dapat mempraktikan praktik inovasi kegiatan.

b. Uraian materi: Materi pokok identifikasi dimaksudkan untuk


meningkatkan kompetensi peserta diklat dalam memfasilitasi
peserta diklat dalam mempraktikan kegiatan inovatif. Langkah-
langkah kegiatan yang dapat anda lakukan dalam memfasilitasi
kegiatan ini antara lain:

1) Fasilitator mengawali penyajian ini dengan mengkaitkan


materi pada sesie sebelumnya.
2) Mengecek tingkat pemahaan peserta dengan menggunakan
metode Make - A Match, beri apresiasi bagi kelompok yang
berprestasi.
Berfikir Kreatif dan Inovatif

3) Fasilitator memandu peserta dalam pembuatan canvas inovasi


sesuai dengan judul proyek perubahannya. Kegiatan ini dapat
dilakukan secara mandiri maupun kelompok. Cek tingkat
pemahaman peserta terhadap kemampuan dalam membuat
kanvas inovasi. Presentasikan judul proyek perubahan dan
kanvas inovasinya. Setiap judul proyek perubahan dianalisis
apakah sudah memenuhi kriteria inovasi, dan prisnsip-prinsip
inovasi, berikan masukan-masukan agar lebih inoatif. Cek
pembuatan canvas inovasinya, apakah sudah sesuai dengan
kaidah pembuatan canvas inovasi.
4) Akhiri kegiatan ini dengan memberikan penugasan kepada
peserta diklat untuk mengecek kembali judul proyek
perubahan serta proposal proyek perubahannya apakah
sudah sesuai dengan kriteria inovasi.
c. Metode: ceramah singkat, tanya jawab, diskusi kelompok, kerja
individu

d. Media: contoh kanvas inovasi, video kanvas inovasi, bahan


bacaan, modul, gambar. Power point,

e. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker, sound sistem,


Screen, Post-ET, Lakban, marker, flipe chart, White board dan
Marker, kertas meta plan.

f. Alokasi waktu: 3 jam a 45 menit

C. Tahap Kesimpulan

1. Indikator Keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan dapat memandu tahap menyimpulkan dalam mata diklat
berfikir kreatif dan inovasi.

2. Uraian materi: Tahap akhir dalam penyajian adalah menyimpulkan.


Menyimpulkan merupakan tahapan akhir dalam memfasilitasi
pembelajaran. Hal yang dibahas antara lain rangkuman seluruh materi
Berfikir Kreatif dan Inovatif

yang telah dibahas, evaluasi pembelajaran, himbauan kepada peserta


diklat untuk menerapkan materi yang diberikan dalam diklat
kepemimpinan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin
perubahan, sebuah pernyataan untuk dipikirkan, pernyataan untuk
bertindak ini merupakan motivasi kepada peserta Diklat.

Berikut ini dibahas tahapan memfasilitasinya antara lain:


1) Widyaiswara menggunakan metode Example Non Example dan
mempersiapkan gambar-gambar`sesuai dengan indikator
keberhasilan.
2) Membagi peserta dalam kelompok kecil dan membagikan gambar
masing-masing berbeda dalam kelompoknya, meminta peserta
untuk berkumpul dan mendiskusikannya. ( gambar terkait dengan
mata diklat berfikir kreatif dan inovasi, misalnya gambar yang
terkait dengan inovasi-inovasi).
3) Simpulkan seluruh jawaban peserta kaitkan dengan indikator
keberhasilan
4) Widyaiswara menimpulkan seluruh materi berfikir kreatif da
inovasi.
5) Lakukan kegiatan evaluasi pembelajaran, dengan cara peserta
diklat secara berkelompok diminta membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan materi berfikir kreatif dan inovasi. Setiap
kelompok diminta membuat pertanyaan di masing-masing satu
kertas meta plan. Kumpulkan dan serahkan ke kelompok lain
untuk menjawabnya. Beri waktu untuk kegiatan ini. Meminta
kelompok untuk tampil ke depan menjawab pertanyaan kelompok
lain. Lakukan apresiasi bagi yang benar, dan berikan jawaban
yang benar bila ada yang salah. Cek kembali apakah sudah
sesuai dengan indicator keberhasilan.
6) Lakukan internalisasi dengan tayangan vedio kontemplasi.
3. Metode: Example Non Example, diskusi kelompok, ceramah singkat.

4. Media: Post-it, transparancy, lembar evaluasi, modul, gambar-gambar


sesuai dengan indikator keberhasilan, meta plan dan lain sebagainya.

5. Alat Bantu: Komputer, LCD, Sound Sistem, Screen, Laser point,


speaker

6. Waktu: 30 menit.

D. Tahap Tindak Lanjut.

1. Indikator keberhasilan: Setelah membaca bagian ini peserta


diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan tindak lanjut dalam mata
diklat berfikir kreatif dan inovatif.

2. Materi: Kegiatan ini dimaksudkan meningkatkan kompetensi peserta


diklat dalam memfasilitasi teknik tindak lanjut dalam pembelajaran, Hal
yang dibahas meliputi tahapan umpan balik dan himbauan terhadap
peserta diklat setelah selesai pembelajaran. Tahapan ini berupa umpan
balik (feed back) dan himbauan kepada peserta diklat setelah kembali
ke unit kerja masing-masing. Himbauan ini dapat berupa bagaimana
aplikasi mata Diklat yang telah dikuasai oleh peserta Diklat ke dalam
pelaksanaan proyek perubahan serta aplikasinya dalam pekerjaan
sehari-hari. Di samping itu juga perlunya sharing knowledge kepada
ASN lain di lingkungan pekerjaannya.

Feed back (umpan balik) adalah pengetahuan yang diperoleh


berkenaan suatu tugas, perbuatan atau respon yang diberikan (Rusli
Lutan, 1988: 300). Umpan balik merupakan informasi yang
disampaikan oleh Widyaiswara untuk memberikan masukan terhadap
pelasanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Umpan balik dapat
dilakukan dengan memberikan pertanyaan untuk mengetahui sejauh
mana peserta mencapai target “output” dan “outcome” dari
pembelajaran yang dilakukan. selain itu, umpan balik dapat digunakan
untuk fasilitator mengetahui sejauh mana efektifitas fasilitasi
pembelajaran yang
dilakukan. Selanjutnya, bersama dengan peserta “mengemas”
kembali sintesa atas pengetahuan, skill dan sikap yang didapat dari
pembelajaran yang dilakuan dalam bentuk komitmen untuk
menerapkan kompetensi tersebut ke depan.

Dalam kegiatan tindak lanjut juga memperhatikan komitmen ke depan


dalam mengaplikasikannya dalam proyek perubahan.

Tahapan memfasilitasi adalah sebagai berikut:

1) Widyaiswara memberikan umpan balik kepada peserta berkaitan


dengan proses pembelajaran. Tekankan pada hal-hal positif dan
memberikan motivasi kepada yang berprestasi.
2) Tekankan pentingnya berfikir kreatif dan inovasi guna mendukung
inovasi-inovasi dalam organisasi. Tekankan pula bahwa resistensi
dalam melaksanakan kegiatan inovasi selalu ada, oleh karena itu
3) Pemutaran video sebagai bahan kontemplasi guna lebih
meningkatkan berfikir kreatif dan inovatif(anda boleh memilih vedio
yang relevan dengan mata diklat, indikator peserta diklat dan latar
belakang peserta diklat. Beri penugasan sebelum pemutaran
vedio. Lakukan debiefing dan buat kesimpulan.
4) Akhiri sesi ini dengan memberikan kata bijak, renungan-renungan
yang terkait dengan berfikir kreatif dan inovatif , salah satu contoh
renungan sebagai berikut:

Setiap individu memiliki potensi berfikir kreatif dan inovasi


Kitalah yang bisa mengembangkan atau mematikannya
(Wahyu Suprapti)

3. Metode: Ceramah singkat, tanya jawab, kontemplasi

4. Media: Games, vedio, transparancy, bahan bacaan, modul dan gambar.

5. Alat Bantu: Komputer, LCD, Laser point, speaker.

6. Alokasi waktu: 15 menit


Berfikir Kreatif dan Inovatif

32
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mata diklat berfikir kreatif dan inovatif bukan sekedar dalam tataran
pengetahuan dan ketrampilan, namun harus sudah melekat dalam perilaku
yang harus diterapkan didunia kerja sehingga mendorong terwujudnya
organiasi dengan kinerja tinggi. Sebagai konsekuensi logisnya anda
sebagai fasilitator harus mampu memfasilitasi proses pembelajaran sampai
pada permanen sistem, Karena pada dasarnya belajar adalah perubahan
sikap dan perilaku sampai pada permanen sistem. Oleh karena itu dalam
mata diklat ini perlu banyak dilakukan dengan praktik-praktik.

Berkaitan dengan hal itu maka anda harus benar-benar memahami teknik
fasilitasi pembelajaran yang efektif, dengan menggunakan model-model
pembelajaran yang efektif. Salah satu panduannya adalah yang sedang
anda baca ini. Anda dapat memperkaya sesuai dengan pengalaman anda.
Dalam aplikasinya menggunaan model-model pembelajaran inovatif tidak
dapat berdiri sendiri, namun perlu dikombinasikan. Demikian juga dalam
pemilihan dan penggunaan metode pembelajarannya. Model-model
pembelajaran tersebut diantaranya adalah konstektual learning, model
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kuantum, model
pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran eksperiensial
learning cicle.

Namun demikian anda sebagai widyaiswara yang memfasilitasi


pembelajaran perlu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran
disesuaikan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi metode
pembelajaran. Faktor tersebut diantaranya adalah peserta Diklat,
widyaiswara, sarana dan prasarana, media pembelajaran, materi, indikator
keberhasilan serta lingkungan Diklat. Apapun model pembelajaran yang

33
anda pergunakan dalam melaksanaan fasilitasi, pada dasarnya
menggunakan tiga tahapan yakni tahapan persiapan, tahapan penyajian inti
dan tahapan penutup.

Tahap persiapan merupakan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh


fasilitator sebelum memfasilitasi pembelajaran. Sedangkan tahapan
penyajian meliputi kegiatan pendahuluanm penyajian inti dan penutup.
Kegiatan akhir pembelajaran meliputi feedback dan kesimpulan.

B. Tindak Lanjut

Guna lebih efektif dalam memandu pembelajaran anda silahkan membaca


literature yang terdapat di dalam daftar pustaka. "Kalau mau paham
laksanakan, dan buatlah inovasi-inovasi dalam pembelajaran anda"
DAFTAR PUSTAKA

1. Ancok, Djamaludin. 2012. Psikologi Kepemimpinan dan Inovasi, Surabaya: PT Erlangga.


2. Alex Osborn, Applied Imagination, 1986
3. Duncan Mac Rae, Jr and James A. Wild, Policy Analysis For Public Decision
University of North Carolina at Chapel Hill
4. Bambang Hendrawanto, http://ikhtisar.com/rahasia-pemecahan-masalah-
kreatif/#sthash.lxtOBZ7r.dpuf
5. Dahlen, Dahlen, Creativity Unlimited, Thinking Inside The Box for Business
Innovation , England :Jhon Whley &Son,Ltd, 2008
6. Davila, Epstein, Shelton, Profit-making Innovation, Jakarta : PT Buana Ilmu popular, 2009.
7. Dave Francis and Mike Woodcock, Manajer tanpa Hambatan, PT Gramedia, Jakarta,1986
8. De Bono, Edward, Lateral thiking
http://dkv.binus.ac.id/files/2012/05/Banner05-152x64.jpg
9. Reed, James and G Stoltz Paul, Put Your Mindset to work, PT Elex Media
Komputindo, Kompas Gramedia, Jakarta, 2011
10. Endang Supardi, Drs, M.Si, Kiat Mengembangkan Sikap Kreatif dan Inovatif, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen Pendidikan Nasional, 2004
11. , Kreativitas, Direktorat Tenaga Kependidikan-Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008
12. Carol Kinsey Goman, Ph.D, Creativity in Business A Practical Guide for Positive Thinking,
Thomson Course Technology, Boston, 2000
(http://www.axzopress.com/downloads/pdf/1560525339pv.pdf), diakses 12
Nopember 2012
13. Suprapti, Wahyu, Pengaruh Kepemimpinan transformasional, sikap
menghadapi perubahan, aktualisasi diri , kreativitas terhadap inovasi,
Disertasi, Jakarta,2013 .

14. Bahan Presentasi Ciputra University, 2012


15. http://bisnis.liputan6.com/read/783906/tahun-depan-pns-yang-
kreatif- inovatif-dapat-tunjangan-kerja (diakses tanggal 8 Januari
2014)

Anda mungkin juga menyukai