Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

TEKNOLOGI IKAN DAN KERANG-KERANGAN


KONSUMSI DAN PEMANFAATAN IKAN TUNA DI PULAU BALI

OLEH :
CHRISTIAN ALDO 1810511039
ANDREAS KURNIAWAN 1810511040
PUTU SUPARTINI 1810511046
DELVI SEMBIRING 1810511050

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut pasal 1 UU 45 tahun 2009, ikan adalah segala jenis organisme


yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan
perairan. Adapun beberapa biota yang termasuk kedalam ikan yakni ikan bersirip
(pisces); udang rajungan, kepiting, dan sebangsanya (crustacea); kerang, tiram,
cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya (mollusca); ubur-ubur dan sebangsanya
(coelenterata); tripang, bulu babi, dan sebangsanya (echinodermata); kodok dan
sebagainya (amphibia); buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air dan
sebangsanya (reptilia); paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sebangsanya
(mammalia); rumput laut dan tumbuhan-tumbuhan lain yang hidup didalam air
(algae); dan biota perairan lainnya. Ikan dalam artian khusus yakni sesuatu yang
berenang di air yang berennag dengan menggunakan sirip. Ikan biasa dipelihara
sebagai ikan hias atau dikonsumsi untuk lauk sehari-hari.
Indonesia dikenal sebagai salah satu surga perikanan dunia dan produsen
terbesar di asia tenggara. Menurut badan pusat statistic pada tahun 2011 produksi
ikan di Indonesia mencapai 13,6 juta ton sedangkan untuk konsumsi ikan sendiri
di Indonesia masih kecil yakni 58,1 kg/kwintal/tahun. Beberapa jenis ikan yang
umum dikonsumsi yakni ikan lele, ikan tongkol, ikan salmon, ikan cakalang, ikan
tuna, ikan kakap, ikan kembung, ikan makarel, ikan tenggiri, dan ikan teri. dsb.
Umumnya hasil perikanan diolah secara tradisional seperti pengeringan,
pengasinan, dipindang, fermentasi, dan dengan cara modern. Pada kesempatan
kali ini saya akan membahas lebih lanjut tentang pemindangan ikan. Baik proses
pengolahan produk, factor-faktor yang mempengaruhi mutu dan dan cara-cara
untuk meminimalkan efek negative dari factor-faktor tersebut.
Ikan juga baik untuk kesehatan karena banyak mengandung protein,
vitamin, dan asam lemak seperti asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9
yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu ikan yang umumdujumpai dipasaran
yakni ikan tuna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tuna
Tuna (Thunnus sp.) merupakan jenis ikan laut pelagis (hidup di perairan
pantai) dan termasuk dalam keluarga Scrombroidae. Ikan tuna berbentuk seperti
cerutu dengan sirip di punggung, sirip depan umumnya pendek dan terpisah dari
sirip belakang. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor
bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung
hypural serta memiliki sirip tambahan di belakang sirip punggung dan sirip dubur.
Tubuh ikan tertutup sisik-sisik berukuran kecil, berwarna biru tua dan agak gelap
pada bagian atas tubuh, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna
kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap (Ditjen Perikanan, 1983).
Ikan tuna dapat hidup di air yang lebih dingin dan bertahan dalam kondisi
yang beragam. Ikan tuna memiliki kebiasaan untuk bermigrasi sepanjang
hidupnya. Kebiasaan ikan tuna untuk bermigrasi didukung oleh sistem
metabolisme ikan tuna yang dapat mengatur jumlah panas yang ada di dalam
tubuh untuk mencapai kondisi biologis yang efektif (Nurjanah, 2011).
Menurut Saanin (1984), ikan tuna berdasarkan taksonominya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

 Filum : Chordata 
 Subfilum : Vertebrata 
 Kelas : Teleostei 
 Subkelas : Actinopterygii 
 Ordo : Perciformes 
 Subordo : Scombridei 
 Family : Scombridae 
 Genus : Thunnus 
 Spesies : Thunnus sp.

1. Kandungan gizi ikan tuna


Daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua, karena otot ikan
tuna lebih banyak mengandung myoglobin dibandingkan ikan lainnya. Tuna
memiliki kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna
mengandung protein antara 22,6 - 26,2 gr/100 gr daging. Lemak antara 0,2 -
2,7 gr/100 gr daging. Ikan tuna juga mengandung mineral kalsium, fosfor,
besi dan sodium, vitamin A (retinol), dan vitamin B (thiamin, riboflavin dan
niasin).
Secara umum bagian tuna yang dapat dimakan (edible portion) berkisar
antara 50-60 % dari tubuh ikan (Stansby 1963). Kadar protein dalam daging
putih ikan tuna lebih tinggi daripada daging merah, namun kadar lemak
daging putih lebih rendah daripada daging merah. Daging merah ikan tuna
kaya akan lemak, suplai oksigen,dan mioglobin, sehingga memungkinkan
untuk berenang pada kecepatan tetap.
2. Kualitas mutu ikan tuna
Tuna memiliki ranking/grade untuk memudahkan penilaian tuna yang
berkualitas. Penentuan ranking/grade yaitu dilihat dari warna daging tuna
yang diambil dengan alat tertentu. Kualitas mutu ikan tuna dibedakan menjadi
empat kategori, yaitu grade/kualitas A, B, C, dan D. Pengujian tingkatan
mutu ikan dilakukan dengan cara menusukkan coring tube yaitu suatu alat
berbentuk batang, tajam, dan terbuat dari besi. Coring tube dimasukkan pada
kedua sisi ikan (bagian belakang sirip atau ekor kanan dan kiri, sehingga
didapatkan potongan daging ikan tuna. Ciri-ciri untuk masing-masing grade
tuna segar adalah sebagai berikut (Fadly, 2009).
a. Grade A 
Ciri-ciri ikan tuna grade A adalah sebagai berikut:
1. Warna daging untuk yellow fin tuna adalah merah seperti darah segar dan
untuk big eye tuna dagingnya berwarna merah tua seperti bunga mawar,
serta tidak ada pelangi. 
2. Mata bersih, terang, dan menonjol . 
3. Kulit normal, warna bersih, dan cerah.
4. Tekstur daging untuk yellow fin tuna keras, kenyal, dan elastis dan untuk
big eye tuna dagingnya lembut, kenyal dan elastis. 
5. Kondisi ikan (penampakannya) bagus dan utuh.
b. Grade B 
Ciri-ciri ikan tuna grade B adalah sebagai berikut:
1. Warna daging merah, terdapat pelangi, otot daging agak elastis,jaringan
daging tidak pecah. 
2. Mata bersih, terang dan menonjol. 
3. Kulit normal, bersih, dan sedikit berlendir. 
4. Tidak ada kerusakan fisik.
c. Grade C 
Ciri-ciri ikan tuna grade C adalah sebagai berikut:
1. Warna daging kurang merah dan ada pelangi. 
2. Kulit normal dan berlendir. 
3. Otot daging kurang elastis. 
4. Kondisi ikan tidak utuh atau cacat, umumnya pada bagian punggung atau
dada.
d. Grade D 
Ciri-ciri ikan tuna grade D adalah sebagai berikut:
1. Warna daging agak kurang merah dan cenderung berwarna coklat dan
pudar. 
2. Otot daging kurang elastis, lemak sedikit dan ada pelangi.
3. Teksturnya lunak dan jaringan daging pecah.
4. Terjadi kerusakan fisik pada tubuh ikan, seperti daging ikan yang sudah
sobek, mata ikan yang hilang, dan kulit terkelupas
Ikan tuna yang memiliki kualitas mutu A dan B akan langsung di
ekspor dalam bentuk utuh dan segar/fresh (tidak dibekukan terlebih dahulu),
sedangkan ikan dengan kualitas mutu C dan D akan diolah terlebih dahulu
sebelum diekspor. Produk olahan tuna kualitas C dan D berupa produk beku
dalam bentuk utuh disiangi (frozen whole gilled and gutted), loin (frozen
loin), steak (frozen steak), tuna saku dan produk tuna kaleng (canned tuna).
Negara tujuan ekspor produk fresh tuna adalah Jepang dan Uni Eropa,
sedangkan untuk produk olahan tuna adalah Amerika Serikat
2.2. Jenis-jenis ikan tuna
Terdapat beberapa jenis ikan tuna menurut Kuncoro dan Wiharto (2009),
antara lain tuna mata besar, tuna albakor, tuna sirip kuning, tuna sirip biru dan
juga tuna gigi anjing. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Tuna Mata Besar (Thunnus obesus)

Gambar. Ikan Tuna Mata Besar


Tuna mata besar dapat tumbuh mencapai 2,5 meter dengan berat
hingga 210 kg. Umurnya dapat mencapai 11 tahun. Ikan Tuna jenis ini
tersebar luas di Samudra Hindia, Lautan Atlantik dan Pasifik di daerah
tropis dan subtropis. kan tuna jenis ini dapat hidup di laut lepas sampai
kedalaman 250 meter, waktu untuk penggandaan populasinya dari 1,4
tahun sampai 4,4 tahun dengan jumlah telur mencapai 2 juta butir.
Musim sangat mempengaruhi keberadaan ikan tuna jenis ini, karena
mereka hidup pada suhu 17-22 . Ikan tuna mata besar yang masih kecil
biasanya hidup bergerombol dan berada di dekat objek-objek melayang,
seperti daun kelapa, sampah dll. Ikan tuna jenis ini dapat hidup dengan
memakan berbagai hewan laut termasuk ikan kecil-kecil.
2. Tuna Albakor (Thunnus alalunga)

Gambar. Ikan Tuna Albakor


Tuna Albakor termasuk jenis ikan tuna yang paling kecil, dapat
tumbuh mencapai 1,4 meter dengan berat 60 kg, umurnya dapat
mencapai 9 tahun dan ikan tuna jenis ini tersebar luas di seluruh daerah
tropis. Ikan ini hidup di laut lepas sampai kedalaman 600 meter, biasanya
tuna jenis ini bergerombol dalam jumlah sangat besar dengan ikan tuna
lainnya. Ikan ini matang kelaminnya setelah panjangnya mencapai 90
cm. waktu yang dibutuhkan untuk perkembangbiakannya sekitar 1,4
sampai 4,4 tahun untuk dapat menggandakan populasinya, serta jumlah
telur yang dihasilkan dapat mencapai 2 juta butir.
Albakor umumnya mempunyai badan yang relatif pendek yaitu
dengan permulaan sirip dada terletak di belakang lubang insang, panjang
dan melengkung ke arah ekor hingga di belakang ujung sirip punggung
kedua. Sirip dada jenis Albakor ini panjangnya dapat mencapai sepertiga
dari seluruh panjang badannya. Tubuh atau badannya berwarna perak dan
warna perak tersebut akan semakin memudar sampai ke arah perut.
3. Tuna Sirip Biru (Thunnus maccoyii)

Gambar. Tuna Sirip Biru


Tuna sirip biru mempunyai 2 jenis, yaitu tuna sirip biru selatan dan
tuna sirip biru utara. Tuna sirip biru dapat tumbuh mencapai 245 cm
dengan berat maksimal mencapai 269 kg dan umurnya dapat mencapai
10 tahun. Ikan jenis ini hidup di kedalaman 50 sd 2.443 meter di bawah
air dan tersebar di Lautan Atlantik, Pasifik, dan Samudra Hindia.
Tuna sirip biru dapat meningkatkan temperatur tubuhnya lebih
tinggi daripada suhu air yang ditempati, hal ini terjadi merupakan akibat
dari aktivitas otot-otot dalam tubuhnya. Pada kondisi ini memungkinkan
ikan tuna sirip biru dapat bertahan hidup di perairan bersuhu dingin dan
mampu mendiami habitat yang lebih luas di laut daripada jenis ikan
lainnya. Ikan tuna sirip biru juga dapat mempertahankan suhu tubuh
antara 24 - 35 °C, di air dingin bersuhu 6 °C. Akan tetapi, ikan jenis ini
tidak sama dengan hewan endotermik tertentu, misalnya pada mamalia
atau burung, ikan tuna menjaga suhu tubuhnya tidak dalam kisaran suhu
yang relatif sempit.
Tubuh tuna sirip biru berbentuk oval, tinggi, tebal, dan padat. Ikan
ini mempunyai sirip punggung kedua, sirip dada dan sirip duburnya yang
pendek. Pada bagian punggung badannya berwarna biru tua dan pada
bagian perutnya berwarna keperak-perakan. Ikan ini mempunyai jari-jari
sirip punggung dan dubur berwarna kuning dengan bintik-bintik kuning
pada siripnya.
4. Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares)

Gambar. Tuna Sirip Kuning


Tuna sirip kuning dapat tumbuh mencapai 239 cm dengan berat
maksimal mencapai 2 kwintal, dapat berumur mencapai umur 9 tahun.
Ikan ini tersebar luas di perairan tropis dan subtropis akan tetapi tidak
ada pada laut Mediterania.
Ikan tuna jenis ini dapat hidup di laut sampai kedalaman 250 meter,
mempunyai daya perkembangbiakan yang cepat karena hanya butuh
waktu 1,4 sampai 4,4 tahun untuk menggandakan populasinya. Jumlah
telur yang dihasilkan bisa mencapai sekitar 200 ribu butir. Namun, tuna
sirip kuning jarang terlihat di sekitar karang, karena hidupnya dengan
cara berkelompok dalam jumlah yang sedang sampai besar dan kadang
juga bergerombol dengan ikan lumba-lumba. Ikan ini sangat sensitif
terhadap kandungan oksigen yang terlarut dalam air laut sehingga ikan
ini jarang sekali ditemukan di bawah kedalaman 250 meter.
Ikan tuna sirip kuning mempunyai tubuh yang gemuk dan kuat.
Ikan ini mempunyai sirip punggung kedua dan sirip dubur yang
melengkung panjang ke arah ekor yang ramping dan runcing yang
berbentuk sabit. Pada bagian ujung sirip dada berakhir pada permulaan
sirip dubur, dan semua sirip yang ada pada ikan jenis ini mempunyai
warna kuning keemas-emasan cerah, yang pada bagian pinggir dan
ujungnya berwarna hitam yang tajam. Pada badan bagian atas
mempunyai warna kehijau-hijauan dan semakin ke bawah berwarna
keperak-perakan.
5. Tuna Gigi Anjing (Gymnosarda unicolor)

Gambar. Tuna Gigi Anjing


Jenis tuna ini dinamakan sebagai tuna gigi anjing karena
mempunyai mulut seperti anjing. Ikan ini dapat tumbuh mencapai 2,5
meter tetapi rata-rata hanya mencapai 1,5 meter. Ikan ini tersebar luas di
perairan tropis dunia, dapat hidup di laut lepas dengan kedalaman 20-300
meter. Ikan jenis ini yang masih kecil lebih suka dan lebih sering berada
di sekitar karang karena untuk memangsa ikan-ikan karang dan ikan
pelagis kecil di sekitar pantai sedangkan ikan jenis ini yang sudah besar
biasanya berada di laut dalam.
Ikan tuna gigi anjing hidup dengan cara bergerombol dalam jumlah
kecil, sehingga apabila terpancing satu maka teman-temannya akan
menyusul. Ikan ini menjadi favorit dari kalangan pemancing karena
mempunyai tarikan yang kuat dan banyak terdapat di laut selatan pulau
jawa sehingga lebih mudah untuk mendapatkannya.
BAB III
METODE

Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan juga literatur.


Wawancara dilakukan pada hari Selasa, 20 Oktober 2020 bertempat di Pasar
Kedonganan dengan narasumber yang para pedagang ikan. Alat yang diperlukan
pada sesi wawancara adalah pulpen, kertas ataupun HP sebagai sarana untuk
mencatat dan dokumentasi.
Kemudian untuk literatur memanfaatkan sumber-sumber terkait yang linier
terhadap topik bahasan yang didapkan dari internet berupa jurnal, artikel ilmiah
ataupun publikasi dari kementrian KKP.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dalam video wawancara yang dilakukan langsung ke pedagang ikan dipasar
disebutkan hasil penjualan ikan tuna perhari hanya mencapai 28-30 kg dan yang
membeli biasanya adalah dari restaurant dan villa.
Berdasarkan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Loka Riset Perikanan
Tuna Denpasar, Bali, Senin (19/2/2018) siang, Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Bali, Made Gunaja mengatakan saat ini konsumsi ikan
masyarakat di Bali hanya 33.52 kg perkapita pertahun. Namun, volume ekspor
perikanan provinsi Bali menurut komoditi tahun 2017 mengalami kenaikan
daripada tahun 2016. Pada tahun 2016 total ekspornya yaitu 36.177,82 ton dan
tahun 2017 naik menjadi 38.852,76 ton. Jenis komoditas ekspor perikanan Bali
tahun 2017 meliputi tuna segar 8.029,16 ton dan tuna beku atau olahan 5.822,28
ton. Sehingga jumlah total tuna yang diekspor tahun 2017 yaitu 13.851,44 ton.
4.2 Pembahasan
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa jumlah ekspor ikan jauh
lebih tinggi daripada konsumsi ikan di Provinsi Bali. Terutama ekspor tuna yang
cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa proses perencanaan pemasaran
dilakukan bukan hanya setelah produk siap untuk dijual, melainkan telah
dilakukan sejak proses penangkapan, penanganan pascapanen hingga strategi
pemilihan produk dan pasar yang kompetitif. Maka dari itu perlu memanfaatkan
potensi pasar domestik di Bali dan dilakukan dengan upaya sosialisasi makan ikan
kepada penduduk masyarakat Bali sehingga semakin tingginya konsumsi ikan di
Provinsi Bali. Hal ini juga bentuk upaya dalam peningkatan konsumsi ikan di
Indonesia. Selain banyak mengonsumsi ikan kondisi ikan yang dikonsumsi juga
harus diperhatikan kesegarannya. Ciri-ciri ikan yang segar adalah : tidak berbau
amis, dagingnya masih kenyal, mata tampak terang jernih dan cembung, insang
berwarna merah terang.
Adapun negara yang tujuan utama ekspor tuna Indonesia adalah Jepang, hal
ini berkaitan juga dengan tingkat kecerdasan orang jepang yang diatas rata-rata
kecerdasan orang asia lainnya. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan ilmu dan
teknologi Jepang yang sangat maju. Adapun manfaat lain yang diperoleh dari
mengonsumsi ikan antara lain :
1. Ikan sebagai sumber protein
Sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat
baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega-3 dan
omega-6 yang bermanfaat bagi kesehatan. Ikan sebagai bahan makanan yang
mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu
nilai biologisnya mencapai 90 % dengan jaringan pengikat sedikit sehingga
lebih mudah dicerna. Kadar protein ikan tuna mencapai 23,7%; cakalang
24,2%; bandeng 21,7%,;lemuru 20,2%; ikan mas 16%. Kandungan lemak
ikan biasanya rendah umumnya hanya dibawah 5%, jika dibandingkan
dengan kandungan lemak pada ayam yang mencapai 25% maka konsumsi
ikan jauh lebih sehat dan dianjurkan.
2. Menyehatkan jantung
Dari total lemak yang ada pada ikan tuna, sebagian besarnya
merupakan asam lemak omega-3. Komponen tersebut dapat menurunkan
kadar trigliserida di dalam darah, mengurangi risiko terjadinya aritmia
jantung, dan memperlambat penumpukan plak kolesterol yang bisa
menghambat aliran darah.
3. Menjaga kesehatan reproduksi
Mengonsumsi sekitar 50 gram tuna saja sudah dapat memenuhi 60%
kebutuhan selenium di tubuh. Selenium adalah sejenis antioksidan yang dapat
membantu tubuh terlindungi dari kerusakan oksidatif akibat paparan radikal
bebas dan penting untuk kesehatan reproduksi.
4. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tidak hanya baik untuk jantung, kandungan asam lemak omega-3 yang
ada dalam tuna juga membuatnya bisa menurunkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, kalium yang ada pada tuna juga berperan sebagai vasodilasator
atau melebarkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah bisa berkurang.
5. Menyehatkan mata
Lagi-lagi, manfaat ikan tuna yang satu ini didapatkan dari asam lemak
omega-3 yang dikandungnya. Komponen yang satu ini, mampu mencegah
terjadinya penyakit mata seperti degenerasi makula. Selain itu, mengonsumsi
ikan tuna juga bisa menurunkan risiko terjadinya kerusakan mata akibat
diabetes atau diabetic retinopathy.
6. Meningkatkan daya tahan tubuh
Ikan tuna mengandung vitamin C dan berbagai mineral yang dapat
berperan sebagai antioksidan bagi tubuh. Selain itu, selenium dari ikan ini
juga memiliki peran besar dalam melindungi tubuh dari paparan radikal bebas
yang berisiko memicu timbulnya berbagai penyakit.
7. Mendukung tumbuh kembang anak
Protein memiliki peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang
anak. Komponen ini, bisa dibilang sebagai pondasi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan sekaligus memberikan kemampuan penyembuhan luka dan
penyakit secara lebih cepat bagi tubuh. Ikan tuna merupakan asupan yang
bisa menjadi sumber protein yang baik bagi Si Kecil.
8. Cocok sebagai makanan diet
Ikan tuna adalah makanan yang rendah kalori dan rendah lemak. Dua
formula paten yang diperlukan oleh makanan untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, asam lemak omega-3 yang ada pada ikan tuna juga dapat
menstimulasi hormon leptin yang berfungsi mengontrol keinginan kita untuk
makan.
9. Menambah energi
Vitamin B kompleks yang ada pada tuna bisa memberikan berbagai
manfaat untuk tubuh, termasuk meningkatkan energi di tubuh. Selain itu,
komponen ini juga dinilai mampu melindungi kulit dari kerusakan dan
tingkatkan efisiensi fungsi organ.
10. Mencegah kanker
Manfaat ikan tuna yang satu ini berasal dari antioksidan yang
dimilikinya. Komponen ini memang bisa mengurangi risiko terjadinya
beberapa jenis kanker, terutama kanker kolorektal.
11. Menjaga fungsi ginjal
Mengonsumsi tuna bisa membantu menjaga keseimbangan cairan di
tubuh. Hal ini penting. Sebab, ginjal kita dapat berfungsi dengan baik dan
risiko timbulnya kerusakan ginjal pun akan berkurang, jika cairan tubuh
seimbang.Meski begitu, apabila memiliki riwayat mengalami penyakit ginjal
kronis, pastikan Anda sudah mendapat lampu hijau dari dokter sebelum
mengonsumsi tuna. Sebab, tuna mengandung kalium dan fosfor. Keduanya
bisa menumpuk di tubuh dan berbahaya bagi tubuh.
12. Memperlancar sirkulasi darah
Ikan mengandung zat besi dan jika digabungkan dengan vitamin B
kompleks yang juga dimilikinya, akan berperan sangat penting dalam
pembentukan sel darah merah. Dengan begitu, pasokan sel darah merah di
tubuh akan selalu terjaga dan sirkulasinya pun lancar.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan juga literatur terkait penjualan ikan tuna
di Bali masih tergolong rendah, yakni pada kisaran 28 sampai 30 kg dengan
pembeli utama adalah pihak restoran, jadi secara tidak langsung konsumsi
masyarakat terhadap ikan tuna masih cukup rendah. Meskipun sesungguhnya
diketahui bahwa ikan tuna memiliki beragam manfaat bagi tubuh seperti sumber
protein dan juga asam lemak esensial.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2019. Kelautan dan Perikanan Dalam


Angka 2018 Telah Terbit.
https://kkp.go.id/setjen/satudata/artikel/9669-kelautan-dan-perikanan-
dalam-angka-2018-telah-terbit (Diakses pada tanggal 23 Oktober 2020)
Supartika, 2018. Konsumsi Ikan Masyarakat Bali Hanya 33 Kg Perkapita.
https://bali.tribunnews.com/2018/02/19/konsumsi-ikan masyarakat-bali-
hanya-33-kg-perkapita-pertahun-namun-ekspor-tuna-melonjak-13851-
ton. (Diakses 23 Oktober2020)
Putri N Hertiwi, 2020. Cicipi 11 Manfaat Ikan Tuna, Salah Satunya Tingkatkan
Daya Tahan Tubuh. https://www.sehatq.com/artikel/cicipi-manfaat-
ikan-tuna-salah-satunya-tingkatkan-daya-tahan-tubuh. (Diakses 23
Oktober 2020)
https://www.kajianpustaka.com/2020/02/ikan-tuna-klasifikasi-jenis-kandungan-
gizi-dan-grade-mutu.html (Diakses pada tanggal 25 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai