Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5

Kedudukan Tasawuf dan Tarekat dalam Islam

1.Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat menjelaskan tentang Tasawuf
b. Siswa dapat menjelaskan tentang Tarekat
c. Siswa dapat menjelaskan Kedudukan Tasawuf dan Tarekat dalam Islam

2.Uraian Materi :

A. Pengertian Tasawuf secara Bahasa dan Istilah


Dari segi kebahasaan,asal usul kata tasawuf menurut Harun
Nasutionmencakup lima istilah, yaitu: pertama, ahl as-shuffah,yaitu orang yang
ikut pindah dengan Nabi dari Makkah ke Madinah yang tinggal disamping masjid
Nabawi. Kedua, saf, yaitu barisan pertama yang dijumpai ketika melaksanakan
shalat berjama’ah yang mendapat kemuliaan dan pahala. Ketiga, shufi yaitu
bersih dan suci. Keempat, sophos (bahasa Yunani) yaitu hikmah. Kelima, suf
yaitu kain wol yang kasar1.
Tentu istilah-istilah diatas bukan tanpa alasan mengingat dalam sejarah
bahwa para sufi ini muncul dari tradisi para shahabat Rasul saw yang senantiasa
hidup zuhud dan beribadah kepada Allah, bahkan sering tinggal di samping
mesjid Rasul saw, sehingga sering shalat berjamaah dengan Rasul saw dan
berbaris di shaf pertama agar mendapat pahala yang besar dan kemuliaan.
Mereka semua senantiasa membersihkan diri dengan berbagai riyadhah
dan latihan rohani agar mampu bermahabbah dan berma’rifat kepada Allah dan
hidup sangat sederhana, pakaian mereka menggunakan bulu domba sehingga
sering disebutsufiyun. Takkala kebersihan dan kesucian kalbu sudah diraih dan
mampu bermahabbah dan berma’rifat kepada Allah, maka seluruh hidupnya
senantiasa penuh dengan berbagai hikmah yang bermanfaat kepada seluruh
manusia yang disekelilingnya dan menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Adapun pengertian Tasawuf secara istilah, para Ulama banyak sekali
memberikan definisi terhadap tasawuf. Salah satunya pendapatSyeikh Abdul
Qodir al-Jaelani yang mengatakan bahwa tasawuf adalah usaha membersihkan
(tazkiyah) batin dengan cahaya ma’rifat dan tauhid. Pengertian bersih disini bukan
berarti kosong sama sekali, melainkan penuh dengan Nur Ma’rifat dan Tauhid.
Upaya untuk tazkiyatu al- qulub atau tazkiyatu al- nufus (membersihkan jiwa) tidak
lain dengan zikrullah, yang tata cara pengamalannya dibahas dalam Tarekat.
Menurut Abu al-Wafa’ al-Taftazani, tasawuf adalah falsafah hidup dan
metode tertentu dalam suluk yang dilakukan manusia untuk merealisasikan
kesempurnaan akhlak, pemahaman tentang hakekatnya, dan kebahagiaan
ruhaninya.
Ma’ruf Al-Karkhi (w. 200 H) mengatakan, tasawuf menekankan hal-hal
yang hakiki dan mengabaikan segala apa yang ada pada makhluk. Barangsiapa
yang belum bersungguh-sungguh dengan kefakiran, berarti belum bersungguh-
sungguh dalam bertasawuf. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tasawuf
adalah proses aktualisasi diri untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

1
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1983) cet. III, hlm. 56-57.
Sedangkan menurut al-Junaidi al-Bagdadi , menyatakan :

‫التصوف هو ان تكون مع هللا بال عالقة‬


“Tasawuf adalah engkau ada bersama Allah tanpa a‘laqah (tanpa Perantara)”. 2
Sirri as-Saqati berkata: "Tasawuf adalah suatu nama bagi tiga makna: yakni
(1) nur ma’rifatnya tidak memadamkan cahaya kewaraannya, (2) tidak
berbicara tentang ilmu batin yang bertentangan dengan makna zahir al-Kitab
atau sunnah, dan (3) tidak terbawa oleh karamahnya untuk melanggar
larangan Allah."

Sementara Bisr Ibn al-Haris al-Hafi menyatakan :

‫الصوفي من صفاهللا قلبه‬


"Orang sufi adalah orang yang telah suci bersih hatinya hanya bagi Allah”
Terlepas dari berbagai silang pendapat asal-usul kata Tasawuf dan definisi
yang diberikan oleh para ahli,Tasawuf dapat didefinisikan sebagai upaya
menyucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan
memusatkan perhatian hanya kepada Allah.
Tasawuf secara hakiki berfungsi untuk mengingatkan kembali hakekat
manusia sebenarnya, yang berarti manusia dibangunkan dari mimpinya yang ia
sebut kehidupannya sehari-hari dan bahwa jiwanya bebas dari pembatasan-
pembatasan penjara khayali egonya yang memiliki timbangan obyektif di dalam
apa yang disebut kehidupan dunia menurut bahasa keagamaan.3
.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tasawuf adalah proses
aktualisasi untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui pembersihan hati dan
mensucikan jiwa dari sifat-sifat yang tidak baikdan berbagai penyakit hati.
Sedang ilmu tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa manusia,
terpuji atau tercela, bagaimana cara-cara mensucikan jiwa dari berbagai sifat
yang tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji dan bagaimana cara
mencapai jalan menuju Allah. 4

B. Pengertian Tarekat secara Bahasa dan Istilah


Menurut Harun Nasution, tarekat berasal dari kata tarekat yang artinya jalan
yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi agar ia berada sedekat mungkin
dengan Allah. Tarekat kemudian mengandung arti organisasi (tarekat). Setiap
tarekat mempunyai Syeikh, upacara ritual, dan zikir tersendiri.
Tarekat menurut bahasa artinya “jalan”, “cara”,
“garis”,”kedudukan”,”keyakinan”,dan “agama”. Zamakhsyari Dhofier menjelaskan
bahwa istilah ’tarekat’ berasal dari kata Arab ’tarekat’. Sebagai suatu istilah generik,
perkataan tarekat berarti ’jalan’ atau lebih lengkap lagi ’jalan menuju surga’ di mana

2
Dr. Cecep Alba, MA, Cahaya Tasawuf, Pengantar Prof. Dr. Ahmad Tafsir, MA, Penerbit Gwika Tahun 2011
hlm3
3
Sayyid Husein Nasr, Tasawuf Dulu dan Sekarang, versi terjemah; Abdul Hadi W. M dari judul asli Living
Sufism (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1985), cet. I, hlm. 40.
4
.Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat;Dimensi Esoteris Ajaran Islam” Remaja Rosda Karya Bandung 2012:12
waktu melakukan amalan-amalan tarekat tersebut si pelaku berusaha mengangkat
dirinya melampaui batas-batas kediriannya sebagai manusia dan mendekatkan
dirinya ke sisi Allah SWT.
Menurut istilah tasawuf, tarekat berarti perjalanan seorang salik (pengikut
tarekat) menuju Tuhan dengan cara mensucikan diri atau perjalanan yang harus
ditempuh secara ruhani, maknawi oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri
sedekat mungkin kepada Allah SWT. Syekh Amin al-Kurdi mengatakan bahwa
tarekat ialah cara mengamalkan syariat dan menghayati inti syariat itu dan
menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa melalaikan pelaksanaan dan inti serta tujuan
syariat.
Pendapat lain mengatakan tarekat (tarekat) mempunyai beberapa arti,
antara lain jalan lurus (Islam yang benar, berbeda dari kekufuran dan syirik), tradisi
sufi atau jalan spiritual (tasawuf), dan persaudaraan sufi. Pada arti ketiga, tarekat
berarti organisasi sufi yang memiliki anggota dan peraturan yang harus ditaati, serta
berpusat pada hadirnya seorang mursyid.
Dalam tradisi keilmuan Islam, istilah tarekat sama sekali tidak dapat
dipisahkan dari apa yang disebut tasawuf. Tentu saja tidak demikian sebaliknya,
karena tasawuf bisa saja terpisah tanpa ada hubungan langsung dengan tarekat.
Pada awal mulanya, tarekat belum ada di dalam agama Islam. Akan tetapi
untuk memasuki dunia tasawuf, diperlukan satu jalan untuk dapat mencapai tujuan
utama yang ingin dicapai oleh seseorang. Dari situ timbullah satu cara untuk
mendaki satu maqam ke maqam lainnya yang disebut tarekat.Tasawuf secara
umum merupakan usaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat mungkin,
melalui penyesuaian ruhani dan memperbanyak ibadah. Usaha ini biasanya
dilakukan di bawah bimbingan seorang Syeikh. Ajaran-ajaran tasawuf ini merupakan
hakikat dari tarekat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf ialah usaha
mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat ialah jalan yang ditempuh untuk
mendekatkan diri kepada-Nya.

C. Manfaat Ilmu Tasawuf dan Tarekat

Diantara manfaat mempelajari tasawuf dan tarekat adalah dapat


mengetahui tentang tata cara melakukan pembersihan hati dan mengamalkannya
secara benar. Sehingga mampu membumikan nilai-nilai ajaran Islam secara
kaffah, dalam arti mampu hidup dengan senantiasa mempunyai akhlakul karimah,
seperti : bersikap jujur, tanggung jawab, amanah, ikhlas, dan lainnya.

D. Tujuan Bertarekat dan Bertasawuf

Diantara tujuan bertarekat dan bertasawuf di dalam Islam ialah:


1) Mengadakan latihan keruhanian dengan tujuan untuk melawan hawa nafsu
(mujahadah), membersihkan jiwa dari sfat-sifat yang tercela dan diisi dengan
sifat-sifat yang terpuji.
2) Sentiasa dapat mewujudkan rasa ingat kepada Allah SWT Zat Yang Maha
Agung dan Maha Kuasa atas segalanya. Keadaan ini dapat dicapai dengan
melakukan amalan zikrullah dan wirid yang disertakan muraqabah didalamnya.
3) Melahirkan perasaan takut kepada Allah SWT, sehingga timbul usaha untuk
menghindarkan diri dari segala macam pengaruh duniawi yang menyebabkan
lupa kepada Allah SWT.
4) Mencapai tingkatan ma’rifat, dengan syarat semua ketaatan dilakukan dengan
keikhlasan kepada Allah SWT.

3. Lembar Kerja
a. Buatlah ringkasan dari modul diatas !
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
b. Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1) Apa yang anda ketahui tentang Tasawuf dan tarekat? Jelaskan !
2) Bagaimana posisi Tasawuf dan tarekat dalam ajaran Islam ? beri alasannya !
3) Apa kaitan rukun Ihsan dengan Tasawuf dan tarekat ?
4) Apa yang anda ketahui tentang latihan ruhani ? beri 3 contohnya !
5) Mengapa anda perlu mengamalkan tarekat ? jelaskan disertai alasannya !

Anda mungkin juga menyukai