Anda di halaman 1dari 3

FORM ASESMEN POTENSI SEKOLAH

Jumlah Murid : 953


Jumlah kelas : 27
Perpustakaan : 1
Sarana olahraga : 1 lapangan bola voli, 1 lapangan basket
Fasilitas lainnya : Laboratorium

Jumlah murid dalam satu kelas : 36


Rata-rata umur : 15 Tahun
Jumlah Peserta didik berkebutuhan :  0
khusus
Ukuran kelas : 7mx7m
Seting tempat duduk :  klasikal
Fasitas kelas :  proyektor, papan tulis, media poster
_____________________________________________
Murid yang bisa diperbantukan :  0
dalam pembelajaran bagi PDBK

Jumlah guru & Guru pendamping : 1


Rasio guru dan murid : 1 : 30
Rasio Pendamping dan PDBK :  -
Pelatihan yang pernah diikuti guru :  Diklat Pembelajaran Inklusif
_____________________________________________
_____________________________________________
Pelatihan yang pernah diikuti GPK :  Tidak ada
_____________________________________________
_____________________________________________
Jumlah tenaga ahli yang ada di sekolah : 3
Jenis keahlian : -

Jumlah tenaga ahli luar yang : -


berkerjasama dengani sekolah

Kurikulum yang digunakan : Kurikulum 13


Metode pembelajaran saat ini : Daring

Jenis layanan : Bimbingan Individu


Penanggung jawab/Ahli yang terlibat : -
Waktu pelaksanaan : Setelah kegiatan pembelajaran selesai
Lama layanan : 1 jam

Jenis ekstrakurukuler : Pramuka


Tempat pelaksanaan esktrakurikuler : Di sekolah
Waktu pelaksanaan esktrakurikuler :
Fasilitas penunjang ektrakurikuler : -

Rata-rata jarak rumah ke sekolah : 2-3 km


Kondisi lingkungan di sekitar sekolah : Sekolah dekat lingkungan masyarakat
Tempat yang mungkin dijadikan : lingkungan sekitar
sumber belajar di dekat sekolah
Dukungan kepala sekolah : Sangat mendukung
Dukungan dari pengawas : Sangat mendukung
 
Form Analisis Hasil Asesmen
Potensi Sekolah

Tuliskan potensi sekolah yang bisa Tuliskan tantangan di sekolah yang bisa menghambat
mendukung imlementasi UDL:  imlementasi UDL:
1. Mampu merancang dan 1. Belum tumbuh sikap menerima dan menghargai
menggunakan kurikulum yang fleksibel perbedaan. Padalah sesungguhnya paham pendidikan
2. Tersedia sarana prasarana inklusif menghendaki adanya penghargaan pada martabat
pendidikan yang sesuai dengan prosedur manusia secara universal. Sikap belum bisa menerima dan
operasi standar menghargai perbedaan tercermin dalam perilaku guru,
3. Tersedia sumber dana tetap kepala sekolah, para orang tua, dan para pengambil
yang menjamin kelangsungan kebijakan
penyelenggaraan pendidikan dan tidak 2. Tantangan yang Bersifat Praktik
merugikan peserta didik Dalam prakteknya pendidikan inklusf secara nasional
4. Tersedia pendidik dan tenaga sudah mulai diimplementasikan dibeberapa sekolah yang
kependidikan yang memiliki kualifikasi tersebar hampir di seluruh provinsi di indonesia, akan
akademik dan kompetensi yang sesuai tetapi dalam pelasanaannya masih banyak kekeliruan. Hal
ini disebabkan karena para guru maupun pemangku
kebijakan di daerah masih belum memahami pendidikan
inklsif secara utuh dan baik.

Tulsikan upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi tatangan tersebut


1. Mengubah sikap orang tua, guru dan pemangku kepentingan dalam menerima pendikan inklusif.
2. Membangun persepsi masyarakat bahwa perbedaan merupakan sebuah pengayaan dan bukan
sebuah masalah)
3. Membangun kualitas layanan pendidikan dilihat dari keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam
layanan pendidikan inklusif

Anda mungkin juga menyukai