Anda di halaman 1dari 9

MATA PELAJARAN : FISIKA

GURU MAPEL : HADIJAH, S.Pd

KOMPETENSI DASAR : 3.16 Menerapkan sifat cermin dan lensa pada alat–alat optik

4.16 Merencanakan pembuatan alat-alat optik sederhana dengan


menerapkan prinsip pemantulan pada cermin dan pembiasan
pada lensa.

BAB 15 OPTIKA

A. Pemantulan Cahaya
Cahaya pada umumnya dipantulkan oleh setiap permukaan benda. Permukaan benda ada yang halus,
mengkilap atau licin, ada juga yang kasar. Pada permukaan benda yang halus, cahaya dipantulkan dengan
arah yang teratur . Sebaliknya pada permukaan yang kasar, cahaya dipantulkan dengan arah tidak teratur
atau baur.

Gambar Pemantulan Teratur Gambar Pemantulan Baur

1. Hukum Snellius pemantulan cahaya


Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukannya, Snellius
merumuskan Hukum Pemantulan Cahaya yang berbunyi sebagai
berikut :
# Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
# Sudut datang sama dengan sudut pantul.

2. Pemantulan pada cermin datar


Cermin datar memiliki permukaan yang datar, pemantulan pada cermin datar terjadi secara teratur. Adapun
sifat-sifat cermin datar yaitu:
 jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
 tinggi bayangan yang terbentuk sama dengan tinggi bendanya.
 bayangan maya, artinya berada di belakang cermin yang dibentuk oleh titik potong perpanjangan
sinar pantul.
Menentukan jumlah bayangan :

3600
𝑛= − 1
𝜃

Dengan
𝑛 = jumlah bayangan yang dibentuk
𝜃 = sudut yang dibentuk kedua cermin

3. Pemantulan pada cermin cekung


Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu
utama dipantulkan mengumpul pada suatu titik yang dinamakan titik fokus cermin.

Gambar berikut menjelaskan tentang pembagian nomor ruang benda dan bayangan.

Sedangkan tabel berikut ini, menjelaskan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
Benda di titik pusat
Benda diruang 1 Benda diruang 2 Benda diruang 3 kelengkungan cermin

Sifat bayangan : Sifat bayangan : Sifat bayangan : Sifat bayangan :


Nyata, terbalik, Nyata, terbalik,
Maya, tegak, Nyata, terbalik,
diperbesar diperkecil
diperbesar sama besar

4. Pemantulan cermin cembung


Cermin cembung adalah bagian dari sebuah bola yang memantulkan sinar dari bagian luar bola. Cermin
cembung bersifat divergen, yaitu bersifat memancarkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama
dipantulkan berpencar. Sifat-sifat cermin cembung sebagai berikut:
 bayangan yang dibentuknya selalu di belakang atau selalu menghasilkan bayangan maya
 bayangan yang dibentuk selalu diperkecil
5. Perhitungan jarak benda, jarak bayangan, dan perbesaran bayangan pada cermin cekung dan cermin
cembung
Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s’) dengan jarak fokus (f) dalam bentuk persamaan
matematis sebagai berikut:
1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
Persamaan tersebut berlaku untuk cermin cembung dan cermin cekung dengan peraturan:
 untuk cermin cembung, nilai f negatif
 untuk cermin cekung, nilai f positif
Sedangkan pembesaran bayangan pada cermin cekung maupun cermin cembung dapat ditentukan
menggunakan persamaan berikut:
ℎ′ 𝑠′
𝑀 = | | 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀 = | |
ℎ 𝑠
dengan
M = perbesaran bayangan s = jarak benda ke permukaan cermin
h = tinggi benda s’ = jarak bayangan ke permukaan cermin
h’ = tinggi bayangan
Bila dari perhitungan diperoleh:
 harga M negatif, berarti sifat bayangan nyata dan terbalik
 harga M positif, berarti sifat bayangan maya dan tegak

6. Aplikasi /Penggunaan cermin cekung dan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari.
1) Aplikasi cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari
 Cermin cembung biasanya dipasang ditoko-toko swalayan guna mengamati bila ada tindak pencurian
yang terjadi. Hal ini dikarenakan cermin cembung bersifat menyebarkan sinar pantul, sehingga cermin
cembung memungkinkan diperoleh daerah pandang yang luas.
 Cermin cembung biasa digunakan pada spion motor dan mobil dengan tujuan agar pengemudi lebih
mudah mengendarai kendaraannya, ketika melihat kendaraan dan benda lain yang ada di belakangnya,
karena sifat-sifat cermin cembung dimana benda jauh dapat terlihat lebih dekat dan lebih kecil.
 Cermin cembung digunakan untuk spion jalan biasanya diletakkan di tikungan jalan raya. Hal ini
bertujuan agar pengendara dapat melihat kendaraan lain pada jalur lain di sebuah pertemuan atau
tikungan jalan. Dengan demikian, akan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan dan kemacetan.

2) Aplikasi cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari


 Cermin cekung banyak dijumpai pada lampu senter atau lampu sorot mobil sebagai reflektor. Reflektor
membuat sinar yang dikeluarkan lampu senter dan lampu mobil menyebar, meskipun lampu mobil dan
lampu senter kecil. Pada lampu senter cermin cekung digunakan dibelakang bola lampu senter . Bola
lampu senter tersebut diletakkan pada titik fokus cermin cekung sehingga diperoleh berkas cahaya yang
kuat.
 Kompor tenaga surya. Prinsipnya adalah mengumpulkan panas dari cahaya matahari pada satu titik
menggunakan cermin cekung. Fungsi cermin cekung disini adalah agar cahaya dapat dipantulkan
terpusat sehingga energi panas yang dihasilkan juga terpusat.

B. Pembiasan Cahaya Pada Lensa


Lensa adalah benda transparan (bening) yang dibatasi dengan dua permukaan lengkung. Lensa dibedakan
atas lensa positif atau lensa cembung (gambar a) dan lensa negatif atau lensa cekung (gambar b).

Gambar. (a) Lensa positif terdiri dari: 1) lensa bikonveks (cembung ganda); 2) plankonfeks (cembung-datar);
dan 3) cembung-cekung (konfeks-konkaf). (b) Lensa negatif terdiri dari: 4) bikonkaf (cekung ganda); 5) plan-
konkaf (cembung-datar); dan 6) cekung-cembung (konkaf-konveks).

Lensa positif (lensa cembung) disebut juga lensa konvergen karena lensa positif mengumpulkan berkas
sinar, sedangkan lensa negatif (lensa cekung) disebut lensa divergen karena menyebarkan berkas sinar.
Lensa cekung selalu menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperkecil.

Persamaan pada lensa cekung dan lensa cembung


1 1 1
= +
𝑓 𝑠 𝑠′
ℎ′ 𝑠′
𝑀 = | | 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀 = | |
ℎ 𝑠
Keterangan:
s = jarak benda h = tinggi benda
s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan
f = jarak fokus
M = Perbesaran bayangan
Persamaan di atas dipergunakan dengan perjanjian sebagai berikut:
 s bertanda (+) jika benda terletak di depan lensa (benda nyata)
 s bertanda (-) jika benda terletak di belakang lensa (benda maya)
 s’ bertanda (+) jika bayangan terletak di belakang lensa (bayangan nyata)
 s’ bertanda (-) jika bayangan terletak di depan lensa (bayangan maya)
 f bertanda (+) untuk lensa cembung.
 f bertanda (-) untuk lensa cekung
 M bertanda (-) maka sifat bayangan nyata dan terbalik
 M bertanda (+) maka sifat bayangan maya dan tegak.

Kekuatan Lensa (daya lensa)


Daya Lensa adalah kekuatan lensa dalam memfokuskan lensa. Daya lensa berkaitan dengan sifat konvergen
(mengumpulkan berkas sinar) dan divergen (menyebarkan sinar) suatu lensa. Untuk Lensa positif, semakin
kecil jarak fokus, semakin kuat kemampuan lensa itu untuk mengumpulkan berkas sinar. Untuk lensa
negatif, semakin kecil jarak fokus semakin kuat kemampuan lensa itu untuk menyebarkan berkas sinar. Oleh
karena itu kuat lensa didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus, seperti persamaan berikut ini:
1 100
𝑃= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑃 =
𝑓 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟) 𝑓 (𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑐𝑚)
Keterangan:
f = jarak fokus
P = Kuat lensa (dioptri)

C. Alat-Alat Optik
1. Mata
Alat optik adalah alat yang bekerja berdasarkan pada sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik, di
antaranya adalah pemantulan dan pembiasan. Alat optik yang terpenting adalah mata. Pada mata terdapat
lensa yang berfungsi untuk mengatur bayangan benda agar tepat jatuh di retina.Karena mata bekerja
berdasarkan pada prinsip pembiasan lensa, maka mata adalah sebuah alat optik. Berikut ini adalah bagian-
bagian mata dan fungsinya:

# Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari


kontak dengan udara luar.
# Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk memberi warna pada
mata.
# Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan
bayangan pada retina.
# Pupil berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke
mata.
# Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul
syaraf optik.
# Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.

Cacat Mata
a. Miopi
Miopi disebut juga rabun jauh. Penderita miopi tak dapat melihat
benda jauh secara jelas. Pada penderita miopi, bayangan jatuh di
depan retina (seperti pada gambar disamping). Penderita miopi
dapat dibantu menggunakan kacamata berlensa cekung. Kekuatan
lensa pada kacamata penderita miopi ditentukan dengan rumus:
100
𝑃=−
𝑃𝑅
dengan
P = kekuatan lensa (dioptri)
𝑃𝑅 = jarak titik jauh penderita miopi (cm)

b. Hipermetropi
Hipermetropi disebut juga rabun dekat. Penderita
hipermetropi tak dapat melihat benda dekat dengan jelas. Pada
penderita hipermetropi, bayangan jatuh di belakang retina
(seperti gambar disamping). Penderita hipermetropi dapat
dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung. Kekuatan
lensa pada kacamata penderita miopi ditentukan dengan
rumus:
100 100
𝑃= −
𝑆𝑛 𝑃𝑝
dengan
P = kekuatan lensa (dioptri)
𝑃𝑝 = jarak titik dekat mata penderita hipermetropi (cm)
𝑆𝑛= jarak benda dari mata (cm)

c. Presbiopi
Presbiopi disebut juga mata tua. Penderita presbiopi tak dapat melihat dengan jelas benda yang
letaknya jauh atau dekat. Penderita presbiopi dapat dibantu menggunakan kacamata berlensa rangkap.

d. Astigmatisma
Cacat mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk
bola melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang lain. Seorang astigmatisma tidak
dapat melihat garis-garis horizontal dan vertikal bersama-sama. Untuk mengatasi cacat mata ini,
digunakan kacamata berlensa silinder.
2. Kamera
Kamera adalah alat optik yang memiliki mekanisme mirip dengan mekanisme kerja mata. Kamera
memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
 Lensa cembung yang berfungsi untuk membiaskan berkas cahaya dan membentuk bayangan pada
film.
 Diafragma yang berfungsi mengatur celah (shutter). Fungsi diafragma pada kamera sama dengan
fungsi iris pada mata.
 Celah (shutter) berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang mengenai film. Diameter
celah disebut juga aperture yang memilki fungsi sama dengan pupil mata.
 Ulir sekrup berfungsi untuk memfokuskan cahaya dengan menggeserkan lensa kamera sesuai
dengan objek yang akan dipotret.
 Penutup/pembuka lensa berfungsi untuk menentukan bisa tidaknya cahaya masuk mengenai film.
 Film berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan atau gambar.
Mekanisme kerja kamera mirip dengan mekanisme kerja mata manusia. Lensa pada kamera
digunakan untuk menghasilkan suatu bayangan dari objek pada sebuah film. Fungsi film seperti
retina pada mata, sebagai layar untuk menangkap dan merekam bayangan yang dihasilkan oleh
lensa. Bayangan yang dihasilkan nyata, terbalik dan diperkecil.

3. Lup
Lup sering disebut juga kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar tampak lebih besar dari ukuran sebenarnya. Bayangan yang dihasilkan lup
selalu bersifat maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran bayangan pada lup untuk mata tak
berakomodasi dirumuskan sebagai:
𝑆𝑛
𝑀=
𝑓
Sedangkan perbesaran bayangan pada lup untuk mata berakomodasi dirumuskan sebagai:
𝑆𝑛
𝑀= +1
𝑓
dengan:
𝑆𝑛 = jarak titik dekat maya (untuk mata normal 25 cm)
𝑓 = titik fokus lup
𝑀 = perbesaran bayangan

4. Mikroskop
Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil. Mikroskop terdiri dari 2 lensa
cembung. Lensa yang langsung berhadapan dengan mata disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang
berhadapan dengan benda disebut lensa objektif. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif
adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Sedangkan bayangan akhir oleh lensa okuler bersifat maya,
terbalik dan diperbesar. Perbesaran bayangan pada mikroskop merupakan hasil kali antara perbesaran
oleh lensa okuler dan perbesaran oleh lensa objektif yang dapat dirumuskan sebagai:
 Perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi
𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘
𝑆′𝑜𝑏 𝑆𝑛
𝑀=[ ][ + 1]
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
𝑑 = 𝑆′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

 Perbesaran bayangan untuk mata berakomodasi


𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘
𝑆′𝑜𝑏 𝑆𝑛
𝑀=[ ][ ]
𝑆𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
𝑑 = 𝑆′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

Dengan
𝑀 = Perbesaran total
𝑀𝑜𝑘 =perbesaran lensa okuler
𝑀𝑜𝑏 =perbesaran lensa objektif
𝑆𝑛 =jarak titik dekat mata (25 cm)
𝑓𝑜𝑘 =titik fokus lensa okuler
𝑓𝑜𝑏 = titik fokus lensa objektif
𝑑 = jarak antara lensa objektif dan lensa okuler/ panjang mikroskop

5. Teleskop
Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang jauh agar
nampak lebih dekat dan jelas.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang menggunakan 2 lensa cembung yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Perbesaran
bayangan pada teropong bintang dirumuskan sebagai:
𝑓𝑜𝑏
𝑀=
𝑓𝑜𝑘
Panjang teropong bintang adalah jarak antara lensa objektif dan okuler dirumuskan sebagai:
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
dengan
𝑓𝑜𝑏 = titik fokus lensa objektif
𝑓𝑜𝑘 = titik fokus lensa okuler
d = panjang teropong

b. Teropong Bumi
Teropong bumi digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh yang terletak di permukaan bumi.
Teropong bumi terdiri atas 3 lensa cembung yang berperan sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa
okuler. Lensa pembalik berfungsi membalik bayangan dari lensa objektif. Perbesaran bayangan yang
dibentuk oleh teropong bumi dirumuskan:

MATERI ARUS LISTRIK BOLAK BALIK (RLC) _ FISIKA SMK KELAS X _ SEMESTER GENAP 2021 _ HADIJAH, S.Pd
𝑓𝑜𝑏
𝑀=
𝑓𝑜𝑘
Panjang teropong bumi mata tidak berakomodasi dirumuskan:
𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4 𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘
dengan 𝑓𝑝 adalah jarak fokus lensa pembalik.

Anda mungkin juga menyukai