Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah Irigasi Sungapan terletak di kabupaten Pemalang Jawa
Tengah, Yang merupakan sumber utama air irigasi untuk mengaliri sawah
pertanian yang ada di daerah tersebut. Seiring berjalannya waktu kebutuhan
air untuk sawah semakin berkurang, karena adanya debit air yang tidak lagi
bisa memenuhi kebutuhan pertanian serta saluran dan bangunan - bangunan
irigasi juga sudah mengalami kerusakan, sehingga mengalami penurunan
fungsi kebutuhan air untuk pertanian di daerah Irigasi Sungapan, tepatnya di
daerah Irigasi Sekunder Bojongbata B.Tw.5 sampai B.Bb.2. (lihat gambar
1.1 dan gambar 1.2).
Karena itu Perencanaan Saluran dan Bangunan Irigasi Sekunder
Bojongbata B.Tw.5 sampai B.Bb.2 Daerah Irigasi Sungapan, Kabupaten
Pemalang, Propinsi Jawa Tengah ini diperlukan untuk meningkatkan
produksi hasil pertanian, melalui pembangunan jaringan irigasi serta
bangunan pelengkapnya yang merupakan bagian jaringan irigasi dari Sub-
Proyek Sungapan, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah.
Pembangunan pekerjaan di atas dilaksanakan oleh Departemen
Pekerjaan Umum (DPU) Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
Semarang, yang di bangun yaitu Jaringan Irigasi Kemuning untuk
mengalirkan sumber air yang berada di Sungai Waluh yang sudah
dibendung oleh Bendung Sungapan, yang kemudian dialirkan ke lahan –
lahan pertanian yang terletak di Desa Bojongbata.
Perencanaan saluran dan bangunan irigasi ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian, sehingga petani mendapat
kebutuhan air sesuai dengan lahannya masing – masing dan bisa mengolah
lahan pertaniannya tanpa mengenal musim dan hasil produksinya semakin
meningkat.

1
2

Lokasi Pekerjaan
“Detail Desain Rehab DI
Sungapan (7.064 Ha)”

Gambar 1.1a :
Peta Lokasi Pekerjaan
“Detail Desain Rehab DI
Sungapan (7.064 Ha) “
hHa)”
Gambar 1.1 Peta lokasi proyek

Gambar 1.2 Peta Lokasi Proyek


3

1.2 Tujuan Proyek


1. Memperbaiki jaringan irigasi;
2. Mendapatkan kebutuhan air irigasi;
3. Mendimensi saluran irigasi beserta bangunannya;
4. Meningkatkan mutu kualitas pertanian dalam sektor perairan;
5. Memanfaatkan potensi Sungai Waluh.

1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


1.3.1 Ruang Lingkup Laporan
Adapun ruang lingkup dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah :
1. Perencanaan Struktur;
2. Gambar Perencanaan;
3. Rencana Kerja dan Syarat (RKS);
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

1.3.2 Pembatasan Masalah


Adapun masalah yang dijabarkan dalam Laporan Tugas Akhir dibatasi,
yaitu :
1. Perencanan struktur meliputi:
a. Perhitungan dimensi saluran sekunder
b. perhitungan bangunan pelengkap yang terdiri dari:
1) Bangunan Sadap 3 buah
2) Bangunan Jembatan 1 buah
3) Bangunan Corongan 3 buah
4) Bangunan Terjun 2 buah
2. Gambar Perancanaan meliputi:
Gambar - gambar bestek saluran sekunder termasuk potongan
memanjang dan melintang, bangunan - bangunan pelengkap, serta
gambar cut and fill.
3. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) meliputi:
Syarat-syarat umum, syarat-syarat teknis pelaksanaan, dan syarat -
syarat administrasi yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan
4

pembangunan Saluran dan Bangunan Daerah Irigasi Bojongbata


B.Tw.5 sampai B.Bb.2. Kabupaten Pemalang.
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) meliputi:
Perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan Jaringan dan Bangunan
Irigasi Bojongbata, Sungapan Kabupaten Pemalang.

1.4 Sumber Data


Dalam perencanaan jaringan irigasi, penulis menggunakan beberapa
metode untuk memperoleh informasi dan kelengkapan data – data yang
dipergunakan dalam perencanaan. Sumber data yang penulis pergunakan
untuk penunjang pelaksanaan perencanaan jaringan irigasi, yaitu :

1.4.1 Data Primer


Adalah data yang diambil di lapangan dengan cara :
1. Wawancara (Interview)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
wawancara dan dialog atau tanya jawab dengan pihak – pihak yang
mengetahui tentang pembangunan Saluran dan Bangunan Daerah
Irigasi Bojongbata Kabupaten Pemalang tepatnya kepada pegawai dari
Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali Juana Semarang;
2. Study grafis
Merupakan metode pembelajaran melalui gambar–gambar rencana serta
gambar kerja yang sudah ada;
3. Pengamatan Langsung di Lapangan (Observasi)
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat
dan mengamati secara langsung dilapangan.
5

1.4.2 Data Sekunder


1. Studi Pustaka
Merupakan metode dengan cara mengumpulkan data dengan membaca
atau mempelajari buku – buku literatur yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang diperlukan oleh penulis dalam menyusun laporan
ini. Metode ini dijadikan sebagai pembanding dan rujukan dalam
menganalisa hal – hal yang timbul selama pelaksanaan;
2. Mata kuliah irigasi, mekanika tanah, manajement, konstruksi jalan, auto
cad dan lainya yang melengkapi pengetahuan kami untuk bekal
kelapangan.

1.4.3 Data Perencanaan


1. Data proyek
Diperoleh dari kantor PSDA Balai Besar Wilayah Sungai Pemali juana
semarang;
2. Data curah hujan
Diperoleh dari kantor PSDA Balai Besar Wilayah Sungai Pemali juana
semarang;
6

1.5 Skema Bangunan dan Jaringan Irigasi

Gambar 1.3 Skema jaringan


Saluran Sekunder Bojongbata B.Tw.5 - B.Bb.2.

Gambar 1.4 Skema Bangunan


Saluran Sekunder Bojongbata B.Tw.5 - B.Bb.2
7

1.6 Sistimatika Penulisan Laporan


Laporan Tugas Akhir ini disusun menjadi enam bab dengan perincian
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai Latar Belakang Perencanaan, Maksud
dan Tujuan Perencanaan, Ruang Lingkup dan Pembatasan
Masalah, Sumber Data, Skema Bangunan dan Jaringan Irigasi
serta Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang Tinjauan Umum, Tujuan Irigasi, Jaringan
Irigasi Tekhnis, Kriteria Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi,
Kriteria Perencanaan Saluran, dan Bangunan – Bangunan
Pelengkap Jaringan Irigasi.
BAB III PERENCANAAN / METODOLOGI
Bab ini berisi tentang Perhitungan kebutuhan Air Untuk Irigasi,
Perhitungan Dimensi Saluran, Perhitungan Pintu Pengatur
Debit, Perhitungan Bangunan Terjun, Perhitungan Bangunan
Jembatan, dan Perhitungan Muka Air Pada Saluran.
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT
Bab ini berisi tentang Syarat – syarat Umum, Syarat – syarat
Administrasi, dan Syarat – syarat teknis Pelaksanaan.
BAB V RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA
Bab ini berisi tentang Rekapitulasi Awal, Rekapitulasi Akhir,
Analisa Harga Satuan, Daftar Harga Upah dan Bahan, dan
Calculation Sheet.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan - kesimpulan dan saran.
8

1.7 Flowchart

METODOLOGI PELAKSANAAN / FLOWCHART DESAIN


PERENCANAAN SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI
SEKUNDER BOJONGBATA B.Tw.5 - B.Bb.2
DAERAH IRIGASI SUNGAPAN
KABUPATEN PEMALANG – JAWA TENGAH

MULAI

GAMBAR
KERJA
B. SADAP

B.JEMBATAN
GAMBAR GAMBAR
JARINGAN JARINGAN
IRIGASI DETAIL
B.
SAWAH
CORONGAN

B. TERJUN

DATA –
DATA

3 METODE 1. Curah Kontur 1. Beton 1.Pasangan


1.GUMBEL hujan 2. Tulangan batu kali
2.PANMAN 2. Debit 2.Psr, Pc
3.

A
9

PENGOLAHAN
DATA

Debit Elevasi Pasangan Struktur Struktur


Batu Kali Beton Besi

DIMENSI
STRUKTUR
BANGUNAN
N
Nomenklatur

PEMBAGIAN
AIR RENCANA

PETAK
SAWAH

JENIS PADI

SELESAI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum


Irigasi adalah usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan -
bangunan dan saluran – saluran untuk mengalirkan air guna keperluan
pertanian, membagi – bagi air ke sawah – sawah atau ladang – ladang
dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi dengan
sebaik – baiknya. (Ganda Kusuma; Ilmu Irigasi, 1981)
Dalam merencanakan suatu jaringan irigasi, yang pertama harus
dilakukan adalah menentukan tata susunan saluran. Jenis saluran irigasi
terutama ditentukan oleh topografi atau kontur daerah setempat, selain itu
juga dipengaruhi oleh karakteristik khusus pertanian, teknis dan ekonomi
daerah sekitarnya.
Dalam laporan Tugas Akhir ini penulis melakukan design khususnya
pada Saluran dan Bangunan Irigasi Saluran Sekunder Sekunder Bojongbata
B.Tw.5 - B.Bb.2. Daerah Irigasi Sungapan Kabupaten Pemalang. Jaringan
irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran
sekunder, bangunan bagi sadap dan sadap, dan bangunan pelengkapnya
seperti bangunan terjun, jembatan, dan bangunan corong.

2.2 Tujuan Irigasi


Pembangunan jaringan irigasi mempunyai tujuan untuk memenuhi
kebutuhan air lahan pertanian. Jaringan irigasi juga bermanfaat:
1. Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)
Mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring)
yang digunakan dan tidak digunakan dengan bangunan pelengkap
irigasi seperti bangunan sadap supaya kebutuhan air sesuai dengan
kebutuhan yang dibutuhkan.

10

Anda mungkin juga menyukai