Anda di halaman 1dari 13

Laboratorium Power System

LABORATORIUM POWER SYSTEM


SEMESTER GANJIL 2020/2021
PENGUJIAN TAHANAN KUMPARAN

Dibuat Oleh :
Kelompok 1
Safaruddin (321 18 078)
Teman Kelompok :
Rian Indrawan (321 18 076)
Rizaldy Agus Riansyah (321 18 077)
Siti Aulia Wulandari Indrawan (321 18 079)

Kelas 3D D3 Teknik Listrik

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
Laboratorium Power System

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1
1.1 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II TEORI DASAR ......................................................................................... 2
BAB III METODE PERCOBAAN ........................................................................ 4
3.1 Alat dan Bahan ......................................................................................... 4
3.2 Rangkaian Percobaan ............................................................................... 4
3.3 Langkah Kerja .......................................................................................... 5
BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN .......................................................
6 BAB V ANALISA DAN
PEMBAHASAN ............................................................ 7 BAB VI
KESIMPULAN ........................................................................................ 8
LAMPIRAN ............................................................................................................
9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tipikal rangkaian pengukuran tahanan belitan transformator ........... 3

Gambar 3. 1 Rangkaian Tahanan Belitan Transformator........................................


4
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Data Pengujian Tahanan Kumparan ..................................................................


6

ii
Laboratorium Power System

iii
Laboratorium Power System

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui besar tahanan belitan transformator di setiap fasa pada

kedua sisi tegangan transformator

2. Untuk menentukan sisi tegangan transformator yang lebih tinggi dari sisi

lainnya (atau sebaliknya).

1
Laboratorium Power System

BAB II TEORI DASAR

Sebelum suatu transformator daya (power transformer) ataupun

transformator distribusi (distribution transformer) dioperasikan diperlukan

beberapa pengetesan. Salah satu pengetesan yang dilakukan adalah pengukuran

tahanan kumparan (winding resistance measurement) pada suhu tertentu, yang

dimaksudkan untuk:

1. Menghitung rugi-rugi karena komponen konduktor (kumparan) yakni I 2.R

bilamana transformator telah dibebani (dialiri arus).

2. Dapat menghitung suhu/ temperature (temperature) belitan pada akhir

siklus pengetesan temperature.

3. Sebagai dasar penentuan apakah transformator mengalami kerusakan atau

tidak.

Suatu transformator rentan terhadap vibrasi. Gangguan pada trafo dapat

terjadi karena desain yang buruk, pemasangan yang kurang baik, penanganan

yang tidak sesuai prosedur, beban lebih (overloading) ataupun karena pemeliharan

yang buruk (poor maintenance). Pengukuran tahanan belitan transformator pada

terminalnya menentukan kualitas koneksi belitan internal transformator dan

pengukuran tahanan sebagai indikasi bahwa tidak ada rangkaian belitan yang open

(putus). Bila koneksi internal transformator mengalami kelonggaran, maka

pembacaan tahanan kumparan menjadi tidak stabil.

Banyak transformator memiliki tapping. Tapping ini memungkin perubahan

ratio antara belitan primer dan belitan sekunder. Dan setiap perubahan tap ini

dijuga perlu untuk dilakuakn pengetesan tahanan belitan.

2
Laboratorium Power System

Pengukuran tahanan, pada suhu tertentu, memberikan dasar untuk perhitungan

suhu pada belitan yang sama bila dilakukan pengukuran tahanan berikutnya. Dari

perubahan tahanan, maka perubahan temperature yang terjadi dapat disimpulkan.

Tahanan belitan dc pada dua suhu, T1 dan t2, akan bernilai R1 dan r2.

Hubungan antara tahanan belitan dan suhu rata-rata seperti pada persamaan

berikut:

𝑅 𝑇 +𝑇
=
𝑅 𝑇 +𝑇

Dimana:

R1 adalah nilai tahanan belitan pada suhu T1

R2 adalah nilai tahanan belitan pada suhu T2

Tk bernilai 234.5oC untuk tembaga dan 225oC untuk aluminium.


R EXTERNAL R WINDING
L WINDING

DC V

Gambar 2. 1 Tipikal rangkaian pengukuran tahanan belitan transformator

BAB III METODE PERCOBAAN

3
Laboratorium Power System

3.1 Alat dan Bahan

1. 3 unit transformator 1 phase atau 1 unit transformator 3 fase (1 modul

tranformator)

2. 1 buah Ohmmeter (analog / digital)

3. Kabel penghubung secukupnya

4. Thermometer

Gambar 3. 1 Rangkaian Tahanan Belitan Transformator

3.3 Langkah Kerja

1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Pastikan tranformator yang akan diukur tidak bertegangan

4
Laboratorium Power System

3. Ukur suhu belitan tranformator/ ruangan sesaat sebelum tahanan belitan

diukur.

4. Kalibrasi alat ukur tahanan.

5. Lakukan pengukuran seperti pada gambar 4.2, dimulai dari belitan fase R

atau U sisi primer dan sisi sekunder. Karena sisi sekunder terdapat tapping

belitan maka pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pada terminal 1u1 –

1u2, 2u1 – 2u2 dan 1u1 – 2u2 dengan menghubungkan (jumper) 1u2 –

2u1.

6. Ulangi langkah no. 5 untuk fase lainnya (Fase S atau V dan fase T atau W)

7. Catat setiap hasil percobaan seperti pada tabel berikut.

BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN

Tabel 4. 1 Data Pengujian Tahanan Kumparan


No. Fase Sisi Tap Tahanan
Belitan (Ohm)
1 R atau U Primer 1U1 – 1U2 8,9
1U1 – 1U3 2,5

5
Laboratorium Power System

Sekunder 2U1 – 2U2 1,5


3U1 – 3U2 1,7
2U1 – 3U2 4,1
2 S atau V Primer 1V1 – 1V2 9,4
1V1 – 1V3 2,8
Sekunder 2V1 – 2V2 1,8
3V1 – 3V2 1,8
2V1 – 3V2 3,8
3 T atau W Primer 1W1 – 1W2 9,0
1W1 – 1W3 2,8
Sekunder 2W1 – 2W2 1,8
3W1 – 3W2 2,3
2W1 – 3W2 3,8

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, dilakukan pengukuran tahanan kumparan pada

transformator di kedua sisi baik primer (tegangan tinggi) maupun sekunder

6
Laboratorium Power System

(tegangan rendah). Pengukuran dilakukan tiap-tiap fasa R,S, dan T pada setiap sisi

dengan menggunakan alat ukur ohmmeter.

Dari data yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa nilai kumparan sisi

primer lebih tinggi dibandingkan sisi sekunder baik pada fase R, fase S maupun

fase T. Seperti yang dapat dilihat, pada fase R sisi primer memiliki nilai tahanan

belitan yang paling besar di 1U1-1U2 = 8,9 Ω sedangkan sisi sekunder nilai

terbesar pada 2U1-3U2 = 4,1 Ω . Pada fase S, sisi primer memiliki nilai tahanan

belitan yang paling besar di 1V1-1V2 = 9,4 Ω sedangkan sisi sekunder nilai

terbesar pada 2V1-3V2 = 3,8 Ω. Pada fase T, sisi primer memiliki nilai tahanan

belitan yang paling besar di 1W1-1W2 = 9,0 Ω sedangkan sisi sekunder nilai

terbesar pada 2W1-3W2 = 3,8 Ω.

Berdasarkan data dapat diketahui bahwa pada transformator sisi primer

lebih tinggi dibanding sisi sekunder. Serta transformator masih dalam kondisi

yang stabil karena hasil pengukuran yang diperoleh pada setiap fasa tidak

berbanding jauh dengan fasa lainnya.

BAB VI KESIMPULAN

Setelah menyelesaikan praktikum, praktikan dapat menarik beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

7
Laboratorium Power System

1. Praktikan mampu untuk mengetahui besar tahanan transformator di setiap


fasa pada kedua sisi tegangan transformator, yang dapat dilihat dari data
percobaan yang telah praktikan peroleh.
2. Praktikan mampu untuk menentukan sisi tegangan transformator yang lebih
tinggi dari sisi lainnya (atau sebaliknya), hal ini praktikan telah menjelaskan
pada bab analisis percobaan.

LAMPIRAN

8
Laboratorium Power System

9
Laboratorium Power System

10

Anda mungkin juga menyukai