Anda di halaman 1dari 12

Makalah Antropologi Kesehatan

“Perilaku Sehat dan Sakit”

Dosen Pengampu : Eny Hastuti, S.KM., M.Pd.,M.PH

Kelompok 3 :

1. Ravenna Andhika : SA21011


2. Destiana : SA21012
3. M. Rizqullah : SA21013
4. Auryn Hersya Damayanti : SA21014

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO LESTARI

i
KATA PENGANTAR

Syukur Allhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Antropologi
Kesehatan dengan judul Perilaku Sehat Dan Sakit.

Selayaknya manusia biasa yang tidak pernah lepas dari kesalahan, maka dari
pembuatan makalah ini masih banyak yang harus di koreksi dan saran sangat di
anjurkan guna memperbaiki kesalahan dalam makalah ini.

Demikian, apabila terjadi kesalahan dan kekurangan dalam isi penulisan


mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan.

Banjarbaru, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... I

KATA PENGANTAR.........................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................II

BAB I. PENDAHULUAN...................................................................IV

A.Latar Belakang...................................................................1

B.Tujuan.................................................................................1

BAB II. TOPIK DAN BAHAN KAJIAN..........................................V

A. Perilaku Sehat Dan Sakit...................................................2

B. Bentuk dan jenis perilaku.................................................2

C. Metode dan proses pembentukan perilaku.......................3

D. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku..............4

E. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku...............5

BAB III. PENUTUP..........................................................................VI

A. Kesimpulan.......................................................................7

DATAR PUSTAKA ..........................................................................

LAMPIRAN MAKALAH.................................................................

iii
BAB I

A. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Materi ini merupakan mata kuliah lanjut yang menekankan


pada pemahaman mengenai perilaku sehat dan sakit.
Dalam halupaya pencegahan permasalahankesehatan di masyarakat, harus
diketahui terlebih dahulu mengenai perilaku dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan perilaku. Agar upaya pencegahan baik berupa
promotif maupun preventif untuk menjadikan perilaku masyarakat ke arah yang
lebih baik bias berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

B. Tujuan

Tujuan Instruksional:
a.Tujuan Instruksional umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkanmampu menjelaskan tentang
perilaku sehat dan sakit.

b.Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan:
1). Bentuk dan jenis perilaku.
2). Metode dan proses pembentukan perilaku.
3). Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku.
4). Teori para ahli yang berhubungan dengan perilaku sehat.
5). Health Belief Model.

iv
BAB II
TOPIK DAN BAHAN KAJIAN

A. Materi Pembelajaraan

Perilaku sehat dan sakit


Perilaku kesehatan adalah responseseorang terhadap stimulus yang
berhubungan dengan konsep sehat, sakit dan penyakit. Bentuk operasional
perilaku kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga wujud, yaitu:

1) perilaku dalam wujud pengetahuan yakni dengan mengetahui situasi


atau rangsangan dari luar yang berupa konsep sehat, sakit dan penyakit;
2) perilaku dalam wujud sikap yakni tanggapan batin terhadap
rangsangan dari luar yang dipengaruhi faktor lingkungan fisik yaitu
kondisi alam, biologis yang berkaitan dengan makhluk hidup laindan
lingkungan sosial yakni masyarakat sekitar;
3) perilaku dalam wujud tindakan yang sudah nyata, yakni berupa
perbuatan terhadapsituasi atau ransamgan luar

1. Bentuk dan jenis perilaku.


Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi
manusia dengan lingkungannya. Wujud perilaku bisa berupa pengetahuan,
sikap dan tindakan. Perilaku manusia terdiri atas sudut pandang psikologi,
fisiologi dan sosial yangbersifat menyeluruh. Sudutpandang ini sulit
dibedakan pengaruh dan peranannya terhadap pembentukan perilaku
manusia (Budiharto,2013)
Perilaku manusia dari segi biologi dapat diartikan sebagai aktivitas
manusia yang sangat bersifat kompleks, antara lain perilaku dalam
berbicara, berpakaian, berjalan dan sebagainya. Perilaku umumnya dapat
diamati oleh orang lain, namun ada perilaku yang tidak dapat diamati oleh
orang lainyang disebut internal activities seperti persepsi, emosi, pikiran dan
motivasi (Herijuliantidkk, 2001).

v
Perilaku manusia merupakan pencerminan dari berbagai unsur
kejiwaan yang mencakup hasrat,sikap, reaksi, rasa takut dan sebagainya
yang dipengaruhi atau dibentuk dari faktor-faktor dalam diri manusia.Faktor
lingkunganmemiliki peran dalam perkembangan perilaku manusia.
Lingkungan terdiri atas lingkungan fisik alamiah dan lingkungan sosial atau
budaya.
Terkait perilaku, dikenal pula teori Weber yang dikemukakan oleh
Max Weber. Weber berpendapat, perilaku adalah hasil dari pengalaman,
pemahaman, penafsiran, yang distimulus oleh persepsi, motivasi, dan emosi.
Perilaku seseorang akan berbeda dalam situasi emosi dan motivasi yang
berbeda pula. Hal itu tergantung dari bagaimana motivasi seseorang
terhadap sesuatu yang dihadapinya saat itu. Dalam hal ini, tiap individu
harus memaham waktu terbaik untuk menyampaikan pesan-pesannya
agarmudah diterima. Misalnya dalam promosi kesehatan, petugas kesehatan
perlu mempertimbangkan kondisi emosi dan waktu agar tercipta motivasi
kesehatan yang baik dari masyarakat. Dilihat dari bentuk respon terhadap
stimulus.

Maka perilaku dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:


a. Perilaku tertutup.
Perilaku terttup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang
terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka
Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka respon terhadap terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek,

2. Metode dan proses pembentukan perilaku


Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan. Penelitian
Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku
baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yaitu:
a. Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau mengetahui
stimulus (objek) terlebih dahulu.
b. Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
c. Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini
berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

vi
d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

3. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku


a. Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh
faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara
lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan
intelegensia. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti
di bawah ini.
1) Jenis Ras/Keturunan: Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan
tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras,
karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid antara lain
bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah
raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, senang bergotong royong,
agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual.
2) Jenis Kelamin: Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain
cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian tugas
pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor hormonal,
struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali
beperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug
berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik: Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang
berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut,
wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan
senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.
4) Kepribadian: segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam
dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap
segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari
lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu
kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian
tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap
perilaku sehari-hari.

b. FaktorEksternal
1). Pendidikan: Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar.
Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku.
Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku

vii
seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya
dengan orang yang berpendidikan rendah.
2). Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan norma
dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.
3). Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban
manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda
dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku
orang Jawa dengan tingkah laku orangPapua.
4). Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk
mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat merupakan
lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus
berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan
dapatdikuasainya.
5). Sosial Ekonomi: Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga
status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilakuseseorang.Contohnya
adalah ibu sudah membawa anaknya ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan
lain untuk imunisasi karena perilaku ibu terbentuk akibat dorongan faktor
eksternal dan tampak dalam bentuk tindakan nyata, maka disebut
overtbehavior.

4. Faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku

Faktor-faktor yang mempengaruhi manusia ada dua yaitu faktor


keturunan atau biologis dan faktor lingkungan atau
sosiopsikologis.Faktor biologis memandang bahwa perilaku manusia
dipengaruhi oleh warisan biologis dari kedua orang tua, sedangkan faktor
sosiopsikologis menyebutkankarena manusia merupakan mahluk sosial
maka perilakudipengaruhi oleh proses sosial.Faktor keturunan merupakan
bawaan dari seseorang yang melekat pada dirinya sebagai warisan orang
tua, termasuk dalam faktor keturunan antara lain emosi, kemampuan
sensasi, kemampuan berpikir. Faktor lingkungan adalah lingkungan
tempat seseorang berada dantinggal, dimulai dari lingkungan keluarga,
tempat tinggal, lingkungan bermain, sekolah dan lingkungan kerja bagi
yang sudah bekerja (Herijulianti dkk, 2001).
Menurut Budiharto (2013), perubahan perilaku dapat dipengaruhi oleh
orang lain. Faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku ialah
penyesuaian perilaku berdasarkan orang yang mempengaruhi, identifikasi

viii
dan internalisasi yaitu menerima sikap baru yang selaras dan memiliki
nilai-nilai yang sama dengan sebelumnya.

Perilaku manusia seringkali mengalami perubahan, bentuk perubahan


perilaku sangat bervariasi sesuai dengan konsep yang digunakan oleh
para ahli. Artinya perubahan perilaku memiliki variasi yang didasari dari
pemahaman para ahli. Menurut WHO perubahan perilaku terdiri dari
perubahan alami, terencana dan kesedian untuk berubah (Notoatmodjo,
2012). Tiga cara perubahan perilaku yaitu:
1) terpaksa (complience), cara individu merubah perilakunya karena
mengharapkanimbalan materi maupun non materi, memperoleh
pengakuan dari kelompokatau dari orang yang menganjurkan
perubahan perilaku tersebut, terhindar dari hukuman dan tetap
terpeliharahubungan baik dengan yang menganjurkan perubahan
perilaku tersebut.

2) ingin meniru (identification), cara individu merubah perilakunya


karena ingin disamakandengan orang yang dikagumi.

3) menghayati (internalization), individu menyadari perubahan


merupakan bagiandarihidup, karena itu perubahan cara ini umumnya
bersifat alami. Perubahan seperti inilah yang diharapkan untuk
tercapainya pendidikankesehatan (Notoadmodjo, 2010).

ix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemahaman mengenai konsep pembentukan perilaku


sehat dan sakit pada masyarakat perlu diketahui dengan baik Hal ini berkaitan
dengan upaya pencegahan dan promotif terhadap kesehatan masyarakat agar tujuan
untuk pembentukan perilaku masyarakat dalam kesehatan agar menjadi lebih baik.
Semoga semuaa uraian yang terdapat dalam makalah perilaku sehat dan sakit ini
dapat dimanfaatkan nantinya.

x
DATAR PUSTAKA

1. http://eprints.ulm.ac.id/7103/1/BUKU%20AJAR%20Antropologi%20Sosial.pdf
2. http://repository.akperykyjogja.ac.id/101/1/Buku%20Antropologi
%20Kesehatan%20Lengkap.pdf
3. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2426/4/CHAPTER%202.pdf
4. http://repository.uki.ac.id/2758/1/BUKUAJARANTROPOLOGIKEPERAWAT
AN.pdf

xi
LAMPIRAN MAKALAH

xii

Anda mungkin juga menyukai