Anda di halaman 1dari 15

J. Indo. Soc. Integ. Chem.

, 2015, Volume 8, Nomor 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES DAN


SIKAP ILMIAH PADA MATERI TERMOKIMIA KELAS XI MIA SMA NEGERI 10
KOTA JAMBI

Haryanto1, Harizon2 dan Nanda Kumala Rantih3

Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Jambi,Kampus Pinang Masak, Jambi, Indonesia
1
email:haryanto.fkip@unja.ac.id
2
email: horizon.fkip@unja.ac.id
3
email: nanda.rantih@gmail.com

ABSTRAK

Proses penilaian aspek sikap ilmiah dan keterampilan proses pada praktikum disekolah belum
dilakukan secara terperinci. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
mengembangkan instrumen penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah serta apakah
instrumen yang dikembangkan layak untuk digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan instrumen penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah untuk mengetahui
kelayakan instrumen penilaian dalam mengukur kemampuan psikomotorik dan afektif peserta
didik pada praktikum melalui validasi ahli dan penilaian guru SMAN 10 Kota Jambi. Penelitian
ini menggunakan model pengembangan Dick dan Carey yang terdiri dari 10 tahap. Tahap yang
difokuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (5) mengembangkan instrumen penilaian,
(8) merancang dan mengembangkan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi terhadap instrumen
penilaian, (10) merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif. Produk instrumen penilaian ini
divalidasi oleh tim ahli. Instrumen penilaian ini memiliki validitas isi yang memenuhi kriteria
“sangat baik” berdasarkan hasil validasi ahli dengan rata-rata skor validasi 4,40 dan 4,20. Selain
itu instrumen penilaian ini memiliki kriteria “sangat kuat” yang berarti instrumen penilaian yang
telah dikembangkan bersifat positif dengan persentase nilai respon guru yaitu 86,67%.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian keterampilan proses dan
sikap ilmiah pada praktikum penentuan entalpi reaksi berdasarkan kalorimeter layak digunakan.
Dalam pelaksanaan uji coba produk, guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian
karena penilaian yang dilakukan harus mengamati peserta didik satu per satu. Sarannya, dalam
melakukan uji coba produk ini, dibutuhkan observer yang membantu guru melakukan penilaian
dan untuk penelitian pengembangan selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji coba produk
kelompok besar.

Kata Kunci : Instrumen Penilaian, Keterampilan Proses, Sikap Ilmiah

ABSTRACT

The assessment process aspects of the scientific attitude and process skills in the practicum
schools have not been conducted in detail. The formulation of the problem in this research is how
to develop assessment instruments process skills and scientific attitude as well as whether the
instrument developed is feasible for use. This research aims to develop assessment instruments

21
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

process skills and scientific attitude to determine the feasibility of assessment instruments in
measuring the ability of psychomotor and affective learners in the practicum through the
validation of experts and the assessment of the teachers of SMAN 10 Kota Jambi. This study
uses the development model of Dick and Carey, which consists of 10 stages. The stage that is
focused in this study are as follows: (5) develop assessment instruments, (8) design and develop
formative evaluation, (9) make revisions to the assessment instrument, (10) designing and
developing the summative evaluation. The product of the assessment instruments were validated
by a team of experts. Assessment instruments have the validity of the content that meets the
criteria of “very good” based on the results of validation experts with the average score of the
validation 4,40 and 4,20. In addition the assessment instruments has the criteria of “very strong”
which means assessment instruments that have been developed are positive with a percentage of
the value of the response of the teacher namely 86,67%.Based on the results of the analysis can
be concluded that the assessment instrument process skills and attitudes. Scientific on lab
determination of enthalpy of reaction based on the calorimeter feasible to use. In the
implementation of product testing, teachers have difficulty in conducting the assessment because
the assessment carried out must observe the learners one by one.To advice, in doing trials of this
product, it takes the observer to help the teacher do the assessment and to research the
development of next expected can do product testing large groups.

Keywords : Assessment Instruments, Process Skills, Scientific Attitude

22
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

PENDAHULUAN demikian, mempelajari ilmu kimia berarti


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) harus mencakup kimia sebagai produk
merupakan bagian dari ilmu sains. IPA dan kimia sebagai proses. Dalam hal ini,
merupakan ilmu yang lahir dan praktikum dilaboratorium berperan
berkembang lewat langkah-langkah sebagai kegiatan untuk mempelajari ilmu
observasi, perumusan masalah, kimia sebagai proses.
penyusunan hipotesis, pengujian Salah satu materi dalam pelajaran
hipotesis melalui eksperimen, penarikan kimia yang dapat didukung dengan
kesimpulan serta perumusan teori dari metode praktikum adalah termokimia.
konsep. Dengan demikian, IPA Pengembang memilih materi termokimia
membangkitkan minat manusia agar yaitu praktikum mengenai penentuan
ingin meningkatkan kecerdasan dan perubahan entalpi reaksi berdasarkan
pemahamannya11). kalorimeter karena dalam praktiknya
Secara umum IPA meliputi tiga nanti peserta didik selain mampu
bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika mengembangkan keterampilan
dan kimia. Mata pelajaran kimia sebagaimana pada praktikum sebelumnya
merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan juga mampu mengeksplorasi pembuatan
Alam yang mempelajari secara khusus proyek dalam hal ini pembuatan
materi, sifat, perubahan energi yang kalorimeter sederhana.
menyertai perubahannya3). Kimia Selama kegiatan praktikum
merupakan salah satu mata pelajaran berlangsung perlu dilakukan penilaian
yang erat kaitannya dengan kegiatan sama halnya dengan penilaian pada saat
ilmiah maka dalam pembelajaran kimia kegiatan belajar mengajar dikelas.
dipergunakanlah metode praktikum yang Penilaian adalah melakukan pengukuran
akan menunjang kegiatan ilmiah tersebut. untuk memperoleh data yang akan
Metode praktikum dilaboratorium dibandingkan dengan kriteria yang ada,
dalam pembelajaran kimia menjadi memberikan interpretasi terhadap data
penting jika ditinjau dari ilmu kimia yang hasil pengukuran apakah sesuai ataukah
dibangun dengan metode ilmiah. Melalui menyimpang dari kriteria yang ada,
tahapan ilmiah, maka diperoleh produk- menentukan pendapat dan mengambil
produk ilmu kimia seperti konsep, prinsip, keputusan sebagai tindak langsung hasil
aturan, hukum dan teori. Dengan penilaian1). Penilaian bertujuan untuk

41
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

mengetahui sejauh mana peserta didik tertulis, tes lisan yaitu mengenai hasil
mencapai tujuan pembelajaran, belajar peserta didik serta pengamatan
yanselanjutnya digunakan untuk keterampilan yang terdiri dari praktek,
mengambil keputusan. proyek, fortofolio yang diamati pada saat
Berdasarkan Peraturan Menteri eksperimen secara langsung. Sehingga
Pendidikan Nasional (Permendiknas) memaksa guru untuk membuat instrumen
Nomor 20 Tahun 2007 menyebutkan penilaian dari berbagai komponen
bahwa salah satu prinsip penilaian adalah tersebut4).
menyeluruh dan berkesinambungan. Berdasarkan hasil observasi dan
Penilaian secara menyeluruh memiliki wawancara diketahui bahwa penilaian
arti bahwa penilaian tidak hanya aspek sikap ilmiah dan keterampilan
dilakukan pada salah satu aspek tertentu proses pada praktikum kimia belum
saja, namun meliputi berbagai aspek. Hal dilakukan secara terperinci. Penilaian
ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang dilakukan oleh guru hanya sebatas
(PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat pengamatan/observasi saja, yakni hanya
4 yang juga menyatakan bahwa mengamati peserta didik dalam
kompetensi lulusan mencakup sikap melakukakan kegiatan praktikum. Untuk
(afektif), pengetahuan (kognitif), dan format penilaian praktikum yang
keterampilan (psikomotorik)5). Terlebih digunakan masih bersifat umum untuk
lagi sistem pendidikan di Indonesia semua materi praktikum kimia padahal
sekarang ini tengah menggunakan keterampilan proses terutama proyek
kurikulum 2013. Banyaknya komponen pada praktikum kimia berbeda antara
penilaian yang harus dicapai dalam materi pokok yang satu dengan yang lain,
penerapan kurikulum 2013 dengan dan juga format penilaian yang diberikan
menggunakan pendekatan ilmiah, mulai dari sekolah untuk praktikum poinnya
dari pengamatan sikap peserta didik, sama dengan format penilaian pada saat
pengetahuan serta keterampilan. melakukan diskusi yang meliputi religius,
Sikap ilmiah meliputi rasa ingin disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti,
tahu, respek terhadap data/fakta, berpikir kreatif, dan peduli tanpa disertai dengan
kritis, kreativitas, berpikiran terbuka dan deskriptor yang jelas. Padahal saat
bekerjasama, dan ketekunan. Pengamatan melakukan praktikum yang diperhatikan
kognitif yang terdiri dari penugasan, tes adalah keterampilan proses peserta didik

42
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

dilaboratorium. Format penilaian yang Termokimia Di Kelas XI MIA SMAN


baik itu menggunakan rubrik dan teknik 10 Kota Jambi”.
penskoran sehingga penilaian yang TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan bersifat objektif. Sedangkan Pengembangan Instrumen Non Tes
format penilaian yang digunakan guru Dalam suatu penelitian tertentu
tidak disertai rubrik dan pedoman peneliti harus mengikuti langkh-langkah
penilaian yang jelas sehingga dapat pengembangan instrumen, yaitu: (1)
mengacu penilaian yang bersifat mendefinisikan variabel; (2) menjabarkan
subyektif9). variabel kedalam indikator yang lebih
Berdasarkan hasil wawancara rinci; (3) menyusun butir-butir; (4)
tersebut, maka pengembang tertarik melakukan uji coba; dan (5) menganalisis
untuk mengembangkan instrumen kesahihan (validity) dan keterandalan
penilaian sikap ilmiah dan keterampilan (reliability)9).
proses pada praktikum kimia secara Teknik Penskoran
spesifik dalam materi pokok termokimia, Salah satu kegiatan dari penulisan
yang akan mengukur keterampilan proses butir soal yaitu teknik penskoran. Pada
dilaboratorium secara terperinci dan hakikatnya penskoran adalah suatu proses
dilengkapi juga dengan rubrik penilaian pengukuran jawaban instrumen menjadi
yang bertujuan untuk menghindari angka-angka yang merupakan nilai
subjektivitas dalam penilaian. Telah kuantitatif dari suatu jawaban terhadap
melakukan penelitian pengembangan item dalam instrumen9).
instrumen penilaian afektif namun belum Penilaian Untuk Pembelajaran
dilengkapi rubrik penilaian2). Dalam Hakikat penilaian dan evaluasi
penelitian pengembangan ini peneliti adalah upaya sistematik untuk
tertarik untuk mengembangkan instrumen mengumpulkan dan mengolah data atau
penilaian keterampilan proses dan sikap informasi yang sahih (valid) dan reliabel
ilmiah yang disertai dengan rubrik dalam rangka melakukan pertimbangan
penilaian. Berdasarkan latar belakang untuk pengambilan kebijakan suatu
tersebut, pengembang melakukan program pendidikan. Penilaian yang
penelitian dengan judul “Pengembangan dilakukan oleh guru dikelas terkait
Instrumen Penilaian Keterampilan dengan kegiatan belajar mengajar
Proses dan Sikap Ilmiah Pada Materi merupakan sebuah proses menghimpun

43
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

fakta-fakta dan dokumen belajar siswa Keduanya saling berhubungan. Sikap


untuk melakukan perbaikan program ilmiah dibedakan dari sekedar sikap
pembelajaran. Penilaian dapat terhadap sains, karena sikap terhadap
dimanfaatkan oleh guru untuk membuat sains hanya terfokus pada apakah siswa
atau memperbaiki perencanaan suka atau tidak terhadap pembelajaran
pembelajaran7). sains. Pengelompokkan sikap ilmiah oleh
Keterampilan Proses para ahli cukup bervariasi. Variasi
Komponen instrumen penilaian muncul hanya dalam penempatan dan
sikap ilmiah dan keterampilan proses penamaan sikap ilmiah4).
berisikan komponen-komponen Metode Praktikum
keterampilan proses dasar dan Metode praktikum merupakan
terintegrasi. Komponen-komponen salah satu metode yang sangat tepat
keterampilan proses dasar yang meliputi diterapkan dalam pembelajaran ilmu
mangamati, menanya, mengukur kimia karena metode ini memberikan
menyimpulkan, mengkomunikasi. kesempatan kepada peserta didik untuk
Sedangkan keterampilan proses menemukan sendiri fakta yang
terintegrasi terdiri atas merancang diperlukan untuk meningkatkan
penyelidikan mengidentifikasi variabel, penguasaan dan pemahamannya terhadap
melakukan eksperimen, menganalisis materi kimia yang dipelajari. Pada
penyelidikan, mengkonstruksi tabel data, metode praktikum kegiatannya
mengkonstruksi grafik, mengumpulkan menitikberatkan untuk melakukan
dan memproses data inilah akan pengamatan, percobaan, pengumpulan
dikembangkan menjadi instrumen data yang dilakukan di laboratorium atau
penilaian6). tempat lain yang disamakan dengan
Sikap Ilmiah laboratorium, melakukan pembahasan
Sikap merupakan sebuah ekspresi dan membuat laporan12).
dari nilai-nilai atau pandangan hidup Termokimia
yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat Dalam termokimia, ada dua hal
dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau yang perlu diperhatikan menyangkut
tindakan yang diinginkan. Sikap ilmiah perpindahan energi, yaitu sistem dan
dalam pembelajaran sains sering lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu
dikaitkan dengan sikap terhadap sains. yang menjadi pusat perhatian, sedangkan

44
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

hal-hal diluar sistem yang membatasi mengembangkan bahan ajar, (6)


sistem dan dapat memengaruhi sistem mengembangkan strategi pembelajaran,
disebut lingkungan. Berdasarkan (7) mengembangkan bahan ajar, (8)
interaksinya dengan lingkungan, sistem merancang dan melakukan evaluasi
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: formatif, (9) melakukan revisi, (10)
1.1 Sistem terbuka merancang dan mengembangkan evaluasi
Sistem terbuka adalah suatu system sumatif.
yang memungkinkan terjadinya Instrumen pengumpulan data terdiri
perpindahan kalor dan zat (materi) dari kuisioner, angket validasi ahli
antara lingkungan dengan sistem. materi/produk instrumen penilaian
1.2 Sistem tertutup keterampilan proses, instrumen penilaian
Sistem tertutup adalah suatu sistem keterampilan proses, lembar kerja peserta
dimana antara sistem dan lingkungan didik dan angket respon guru.
dapat terjadi perpindahan kalor tetapi Data yang akan diperoleh dalam
tidak dapat terjadi pertukaran materi. penelitian ini adalah berupa data
1.3 Sistem terisolasi kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
Sistem terisolasi merupakan suatu diambil dari tanggapan, saran/masukan
sistem dimana tidak memungkinkan yang diberikan oleh tim ahli dari segi
terjadinya perpindahan kalor dan substansi, konstruk, kebahasaan, dan
materi antara sistem dengan praktikalitas mengenai produk instrumen
lingkungan8). keterampilan proses dan sikap ilmiah.
METODOLOGI PENELITIAN Demikian pula data kualitatif yang lain
Jenis penelitian ini adalah diperoleh dari guru kimia sebagai
penelitian pengembangan Research and pengguna instrumen berupa saran dan
Development (R & D). Model tanggapan terhadap produk dari segi
pengembangan yang digunakan adalah praktikalitas. Sedangkan data kuantitatif
Dick dan Carey. Model ini terdiri dari diperoleh dari penghitungan kriteria
sepuluh tahap yaitu:(1) mengidentifikasi lembar penilaian validasi instrumen
tujuan pembelajaran, (2) melakukan penilaian keterampilan proses dan sikap
analisis instruksional, (3) ilmiah serta penghitungan skor peserta
mengidentifikasi karakter peserta didik, didik dalam melaksanakan praktikum.
(4) merumuskan tujuan pembelajaran, (5)

45
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

Analisis data untuk hasil angket Kemudian lembar Penilaian Skor


ahli materi/produk instrumen penilaian Sikap Ilmiah Peserta Didik pada
keterampilan proses, sikap ilmiah dan praktikum penentuan entalpi reaksi
angket respon guru menggunakan analisis berdasarkan kalorimeter dapat dilihat dari
deskriptif kuantitatif. Instrumen angket tabel berikut:
validasi desain perangkat instrumen Tabel 2. Kriteria hasil penilaian sikap
penilaian psikomotor memiliki pilihan ilmiah (skor) peserta didik
jawaban sebagai berikut: 5 = Sangat baik Rentang skor Kriteria
(SB), 4 = Baik (B), 3 = Sedang (C), 2 = 59 – 69 Sangat Baik
Tidak baik (K), 1 = Sangat tidak baik 48 – 58 Baik
(SK). Analisis perhitungannya adalah: 37 – 47 Cukup Baik
Jumlah skor (N) = 26 – 36 Kurang Baik
Untuk skor maksimum 5 dan skor 15 – 25 Sangat Kurang Baik
minimum 1, maka rentang skor (R)
adalah 5 –1=4. Dalam menentukan Sedangkan untuk lembar Penilaian
kategori kevalidasian (sangat baik, baik, Skor Keterampilan Proses Pada
sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik) , Praktikum Penentuan entalpi reaksi
maka panjang kelas intervalnya (i) adalah berdasarkan kalorimeter dapat dilihat dari
4 : 5 = 0,8. Dimana 4 = rentang skor (R) tabel berikut:
dan 5 = skor tertinggi tiap butir. Secara Tabel 3. Kriteria hasil penilaian
kontinum dapat dibuat kategori interval keterampilan proses (skor)
sebagai berikut: peserta didik
Tabel 1. Kriteria penilaian angket Rentang skor Kriteria
validasi instrumen penilaian 73 – 83 Sangat Baik
keterampilan proses dan sikap ilmiah 62 – 72 Baik
1,00 ≤ N ≤ 1,79 Sangat tidak baik 51 – 61 Cukup Baik
1,80 ≤ N ≤ 2,59 Tidak baik 31 – 41 Kurang Baik
2,60 ≤ N ≤ 3,39 Sedang Sangat Kurang
3,40 ≤ N ≤ 4,19 Baik 20 – 30 Baik
4,20 ≤ N ≤ 5,00 Sangat Baik

Untuk menganalisis data dari


angket dilakukan langkah-langkah

46
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

sebagai berikut: angket yang telah diisi Dalam mengembangkan


responden, diperiksa kelengkapan perangkat instrumen penilaian
jawabannya, mengkuantitatifkan setiap keterampilan proses dan sikap ilmiah
pernyataan dengan memberikan skor pengembang menggunakan model desain
sesuai dengan bobot yang memiliki Dick dan Carey. Tahap yang difokuskan
rentang 1-5 menurut skala Likert, dalam penelitian ini adalah sebagai
menghitung jumlah responden (guru) berikut:
melalui pilihan jawaban pada setiap butir Tahap 5: Mengembangkan Instrumen
pernyataan, menghitung jumlah nilai Penilaian
respon guru tiap jawaban untuk tiap butir Sebelum mengembangkan
pernyataan dan dicari persentase dengan instrumen penilaian, pengembang
rumus: terlebih dahulu menganalisis instrumen
Keterangan: penilaian yang digunakan guru bidang
= Persentase nilai respon guru studi kimia kelas XI MIA. Instrumen
= Total nilai respon Guru yang digunakan guru sudah mencakup
= Total pertanyaan tiga aspek kompetensi, yaitu pengetahuan,
HASIL DAN PEMBAHASAN keterampilan, dan sikap. Tetapi penilaian
PENELITIAN dalam kegiatan praktikum kimia
Hasil dari penelitian dilaboratorium masih belum dilakukan
pengembangakan ini berupa: (1) secara terperinci. Berdasarkan hasil
Instrumen penilaian keterampilan proses observasi dan wawancara diketahui
(psikomotor) beserta pedoman penilaian bahwa penilaian aspek sikap (afektif) dan
kelas XI MIA mata pelajaran kimia pada keterampilan (psikomotorik) pada
kegiatan praktikum penentuan entalpi praktikum kimia belum dilakukan secara
suatu reaksi berdasarkan percobaan terperinci. Penilaian yang dilakukan oleh
kalorimeter sederhana. (2) Instrumen guru hanya sebatas pengamatan/observasi
penilaian sikap ilmiah (afektif) beserta saja, yakni hanya mengamati peserta
pedoman penilaian kelas XI MIA mata dalam melakukan kegiatan praktikum.
pelajaran kimia pada kegiatan praktikum Untuk format penilaian praktikum yang
penentuan entalpi suatu reaksi digunakan masih bersifat umum untuk
berdasarkan percobaan kalorimeter semua materi praktikum kimia padahal
sederhana. keterampilan proses (psikomotor)

47
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

terutama proyek pada praktikum kimia data/fakta, berpikir kritis, kreativitas,


berbeda antara materi pokok yang satu berpikiran terbuka dan bekerjasama,
dengan yang lain, dan juga format ketekunan. Sedangkan indikator atau
penilaian yang diberikan dari sekolah kriteria pada aspek keterampilan proses
untuk praktikum poinnya sama dengan adalah merancang percobaan,
format penilaian pada saat melakukan merumuskan hipotesis, merangkai alat,
diskusi yang meliputi religius, disiplin, melakukan pengukuran, melakukan
tanggung jawab, jujur, teliti, kreatif, dan pengamatan, menuliskan data kedalam
peduli tanpa disertai dengan deskriptor bentuk tabel, menganalisis data,
yang jelas. Padahal saat melakukan menyimpulkan percobaan dan menjawab
praktikum yang diperhatikan adalah pertanyaan.
keterampilan proses peserta didik Selain itu produk yang
dilaboratorium. Format penilaian juga dikembangkan dapat mengukur
tidak disertai rubrik dan pedoman keterampilan proses dan sikap ilmiah
penilaian yang jelas sehingga dapat pada praktikum termokimia secara
mengacu penilaian yang bersifat terperinci dan dilengkapi juga dengan
subyektif. pedoman penskoran yang bertujuan untuk
Setelah melakukan analisis menghindari subjektifitas dalam penilaian.
terhadap instrumen penilaian, maka tahap Tahap 8: Merancang dan
selanjutnya adalah mengembangkan Mengembangkan Evaluasi Formatif
produk instrumen penilaian tersebut. Langkah pertama dalam melakukan
Produk yang dikembangkan berupa evaluasi formatif adalah melakukan
instrumen penilaian keterampilan proses validasi dan revisi terhadap produk
dan sikap ilmiah dalam kegiatan instrumen penilaian yang telah
praktikum dengan teknik non tes berupa dikembangkan. Validator yang akan
lembar observasi yang disertai dengan memvalidasi isi produk (draft 1) adalah
kriteria atau indikator yang digunakan tim ahli yaitu Aulia Sanova, S.T., M.Pd.
untuk menentukan keberhasilan peserta validasi ini dilakukan untuk mendapatkan
didik dalam mencapai kompetensi atau penilaian terhadap produk instrumen
tujuan pembelajaran. Indikator atau penilaian keterampilan proses dan sikap
kriteria pada aspek sikap ilmiah adalah ilmiah sekaligus LKPD yang telah
rasa ingin tahu, respek terhadap dikembangkan. Melalui pertimbangan

48
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

ahli ini, maka diperoleh masukan/saran (draft 3) siap untuk diujicobakan pada
positif dari ahli yang digunakan untuk tahap selanjutnya.
perbaikan instrumen penilaian Tahap 9: Melakukan Revisi Terhadap
keterampilan proses dan sikap ilmiah Instrumen Penilaian
serta LKPD yang telah dirancang. Setelah Revisi desain dilakukan dengan
dilakukan validasi kemudian direvisi mempertimbangkan pendapat dan
sesuai dengan komentar dan saran-saran masukan serta penilaian dari para ahli
dari tim ahli yang digunakan mengenai produk. Mempertimbangkan
pengembang untuk memperbaiki produk. bagian mana yang harus ditambah dan
Setelah direvisi sesuai saran tersebut, dibuang atau yang harus diperbaiki.
maka didapatkanlah produk instrumen Revisi dilakukan untuk memperbaiki
yang disebut dengan draft 2. Pengembang kelemahan-kelemahan desain setelah
melakukan validasi dan revisi sebanyak diadakannya validasi dari ahli.
tiga kali. Sehingga produk akhir yang Tahap 10: Merancang dan
didapatkan disebut dengan draft 3. Mengembangkan Evaluasi Sumatif
Jumlah skor penilaian dari validator Dalam tahap ini, produk hasil revisi
adalah 44 pada jumlah tertinggi 50 maka setelah dilakukan validasi oleh tim ahli
hasil penilaiannya berdasarkan rata-rata siap untuk diujicobakan. Ujicoba produk
skor validasi yaitu 4,40. Sehingga hasil dilakukan pada ujicoba produk kelompok
penilaian termasuk dalam kategoti 4,20- kecil yaitu yang terdiri dari 10 orang
5,00: “sangat baik”. Jadi untuk kelayakan peserta didik kelas XI MIA 3 SMAN 10
substansi perangkat instrumen penilaian Kota Jambi. Uji coba produk sendiri
keterampilan proses sudah sangat baik. bertujuan untuk mengetahui keefektifan
Sedangkan jumlah skor penilaian dari dari penerapan instrumen penilaian
validator adalah 38 pada jumlah tertinggi keterampilan proses dan sikap ilmiah
45 maka hasil penilaiannya berdasarkan pada materi termokimia yaitu praktikum
rata-rata skor validasi yaitu 4,20. mengenai penentuan ∆H berdasarkan
Sehingga hasil penilaian termasuk dalam kalorimeter. Instrumen penilaian ini
kategori 4,20-5,00: “sangat baik”. Jadi diterapkan pada saat kegiatan praktikum
untuk kelayakan subtansi perangkat berlangsung. Prosedurnya, 10 orang
instrumen penilaian sikap ilmiah sudah peserta didik tersebut diberi label nama A,
sangat baik. Selanjutnya produk akhir B, C, D, E, F, G, H, I, J kemudian

49
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

mereka melakukan kegiatan praktikum penilaian kelompok kecil dilihat dari


berdasarkan prosedur kerja yang ada angket respon guru terhadap produk
dalam LKPD. Selanjutnya kegiatan instrumen penilaian yang telah
praktikum tersebut akan dinilai dikembangkan. Selain itu perolehan skor
berdasarkan instrumen penilaian dari hasil kegiatan praktikum peserta
keterampilan dan sikap ilmiah yang telah didik.
dikembangkan. Penilaian ini dilakukan Skor rata-rata yang diperoleh dari
oleh 1 orang guru bidang studi kimia tabel skor penilaian sikap ilmiah peserta
yang bersangkutan yaitu Ibu Indrawati, didik yaitu (50,8). Jika dikategorikan
S.Pd dan 4 orang mahasiswa FKIP kimia berdasarkan kategori tingkatan skor
Universitas Jambi yang berperan sebagai kegiatan praktikum peserta didik, maka
observer atau tim penilai. Keputusan perolehan skor rata-rata tersebut
melibatkan mahasiswa atau observer ini dikategorikan “ baik” dari skor rata-rata
diambil atas saran dari tim ahli guna tertinggi (60). Sedangkan untuk skor rata-
meningkatkan keefektifan dan rata yang diperoleh dari tabel skor
keakuratan data yang diperoleh dari uji penilaian keterampilan proses peserta
coba nantinya. 10 peserta didik tersebut didik yaitu (73). Jika dikategorikan
dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap berdasarkan tingkatan skor kegiatan
kelompok akan diamati oleh 2 orang praktikum peserta didik, maka perolehan
observer yang akan membantu guru skor rata-rata tersebut dikategorikan
melakukan penilaian. Sehingga kelalaian “sangat baik” dari skor rata-rata tertinggi
dapat diminimalisir dan data yang (80).
diperoleh lebih akurat. Produk akhir dalam bentuk
Penerapan produk instrumen instrumen penilaian keterampilan proses
penilaian keterampilan proses dan sikap dan sikap ilmiah ini merupakan hasil
ilmiah dilakukan dengan cara mengisi revisi yang telah divalidasi oleh tim ahli
lembar observasi yang telah yang disebut dengan draft 3. Evaluasi
dikembangkan. Setiap peserta didik yang dilakukan pada tahap ini adalah
diberi label nama yang ditempelkan untuk melihat bagaimana hasil dari hal-
dibaju mereka masing-masing sehingga hal yang dilakukan terhadap tahap- tahap
memudahkan observer untuk melakukan sebelumnya. Evaluasi diperoleh dari
penilaian. Hasil ujicoba produk instrumen pengadaan angket respon guru. Setelah

50
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

diadakan uji coba produk kelompok kecil. KESIMPULAN


Berdasarkan perhitungan, diperoleh Kesimpulan yang diambil dari penelitian
persentase nilai respon guru yaitu 86,67 pengembangan ini antara lain:
dari persentase tertinggi 100 , maka 1. Penelitian ini menggunakan model
kriteria persentase penilaiannya termasuk pengembangan Dick dan Carey yang
dalam kategori , maka respon tersebut terdiri dari 10 tahap pengembangan.
termasuk dalam kategori “ sangat kuat” Tahap yang difokuskan dalam
atau bersifat positif. Hasilnya bahwa penelitian ini adalah tahap (5):
produk instrumen penilaian keterampilan mengembangkan instrumen penilaian.
proses dan sikap ilmiah yang telah Pada tahap ini, produk yang
dikembangkan mendapat respon positif dikembangkan berupa instrumen
dari guru yang bersangkutan baik dalam penilaian keterampilan proses dan
penyusunan indikator maupun dari segi sikap ilmiah dalam kegiatan
praktikalitas. Kesulitan yang ditemui praktikum berupa lembar observasi
dalam penelitian pengembangan ini dengan teknik non tes yang disertai
terdapat pada tahap uji coba produk. dengan kriteria dan indikator yang
Dalam pelaksanaan uji coba produk, guru digunakan untuk menentukan
mengalami sedikit kendala dalam keberhasilan peserta didik dalam
melakukan penilaian karena penilaian mencapai tujuan pembelajaran. Tahap
yang dilakukan harus mengamati peserta (8): merancang dan mengembangkan
didik satu per satu. evaluasi formatif. Pada tahap ini,
Oleh sebab itu, dalam melakukan produk yang telah dirancang divalidasi
uji coba produk ini, dibutuhkan observer oleh tim ahli maka diperoleh
yang membantu guru melakukan masukan/saran positif berupa
penilaian. Dalam penelitian ini, pemilihan aspek keterampilan proses
dibutuhkan 4 orang observer. Masing- yang dinilai, pemilihan kata yang tepat
masing kelompok terdiri dari 5 orang dalam merumuskan instrumen
peserta didik dan dinilai oleh 2 orang penilaian dan kesesuaian antara
observer. Sehingga dengan adanya dimensi, indikator, dan kriteria
observer ini dapat membantu mengurangi penilaian yang digunakan untuk
kesulitan guru dalam melakukan perbaikan instrumen penilaian. Tahap
penilaian. (9): melakukan revisi terhadap

51
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

instrumen penilaian. Revisi yang menutup kemungkinan instrumen


dilakukan adalah mengganti kalimat penilaian ini dapat digunakan sebagai
yang memiliki kesamaan arti, kriteria pedoman pada mata pelajaran lain
penilaian disesuaikan dengan indikator. yang melakukan penilaian psikomotor
Revisi ini bertujuan untuk dan afektif dalam kegiatan praktikum.
memperbaiki kelemahan-kelemahan 2. Instrumen penilaian keterampilan
desain setelah dilakukannya validasi proses dan sikap ilmiah dapat
oleh ahli. Tahap (10): merancang dan digunakan oleh SMAN 10 Kota Jambi
mengembangkan evaluasi sumatif. dan dapat juga digunakan oleh SMA
Pada tahap ini, produk hasil revisi lainnya yang memiliki karakteristik
setelah dilakukan validasi oleh tim sekolah yang sama dengan SMAN 10
ahli siap untuk diujicobakan. Kota Jambi.
2. Instrumen penilaian keterampilan 3. Penilaian yang dilakukan yaitu
proses dan sikap ilmiah ini memiliki mengamati sikap ilmiah dan
validitas isi yang memenuhi kriteria keterampilan proses peserta didik pada
“sangat baik” berdasarkan hasil saat praktikum maka diperlukan
validasi ahli dengan rata-rata skor bantuan asisten guru untuk melakukan
validasi 4,40 dan 4,20. Selain itu pengamatan agar pengamatan lebih
instrumen penilaian ini memiliki akurat dan efisien.
kriteria kepraktisan “sangat kuat” 4. Untuk penelitian pengembangan
yang berarti instrumen penilaian yang selanjutnya diharapkan dapat
telah dikembangkan bersifat positif melakukan uji coba produk kelompok
dengan persentase nilai respon guru besar.
yaitu 86,67%.
Saran Pemanfaatan DAFTAR PUSTAKA
Beberapa saran untuk instrumen 1. Anas. 2011. Pengantar
penilaian keterampilan proses dan sikap Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
ilmiah adalah sebagai berikut: Rajawali Pers.
1. Penilaian keterampilan proses 2. Andriani, 2014. Pengembangan
(psikomotor) dan sikap ilmiah Instrumen Penilaian Psikomotor pada
(afektif) digunakan sebagai instrumen Materi Hukum Hess Berbasis Proyek
penilaian mata pelajaran kimia, tidak Siswa Kelas XI IPA SMAN Ferdy

52
J. Indo. Soc. Integ. Chem., 2015, Volume 8, Nomor 1

Ferry Putra Kota Jambi. Jambi:


Universitas Jambi
3. Dasim, B. 2007. Model Pembelajaran
Portofolio. Bandung : Genesindo
4. Herson, A. 2009. Penilaian Sikap
Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains.
Jurnal Pelangi Ilmu, 2(5): 106-109
5. Kurniasih, I. 2014.
Implementasi Kurikulum 2013
Konsep dan Penerapan. Surabaya:
Kata Pena
6. Rezba. 2007. Membangun Literasi
Sains Peserta Didik. Bandung:
Humaniora
7. Sani, R.A. 2014. Pembelajaran
Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
Aksara
8. Sudarmo, U. 2014. Kimia untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
9. Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar
Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu
10. Sugiyono. 2012. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta
11. Sumarji. 1998. Pengelolaaan
Pengajaran Kimia. Jakarta: Prenada
Media Grup
12. Wardani. 2012. Pembelajaran di
Laboratorium. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan

53

Anda mungkin juga menyukai