Anda di halaman 1dari 23

KEPERAWATAN ANAK II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S UMUR 1 TAHUN DENGAN


GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE

Dosen Pengampu : Ns. Oike Wulur, S.Kep

Disusun Oleh :

KELOMPOK III
1. Sri Delviana Daud 1901048
2. Gina Maria Rosalinda Haringan 1901049

PROGRAM STUDI NERS


PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok tentang
asuhan keperawatan gangguan pencernaan “Diare”
Asuhan keperawatan ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami ingin
menyampaikan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah mendukung didalam
penyusunan asuahan keperawatan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa asuhan keperawatan ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami
bisa melakukan perbaikan sehingga menjadi asuhan keperawatan yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga penyusunan tugas kelompok tentang Asuhan
Keperawatan gangguan system pencernaan “Diare” ini bisa memberi manfaat maupun
inspirasi pada pembaca.

Manado, Oktober 2021


Penyusun

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
KONSEP DASAR TEORI.......................................................................................................6
A. Pengertian..................................................................................................................................6
B. Etiolologi...................................................................................................................................6
C. Patofisiologi...............................................................................................................................7
D. Manifestasi Klinis......................................................................................................................7
E. Pemeriksaan Penunjang.............................................................................................................8
F. Pencegahan................................................................................................................................9
G. Komplikasi................................................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................11
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS..................................................................................11
A. Pengkajian...............................................................................................................................11
B. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................16
C. Intervensi Keperawatan...........................................................................................................16
D. Implementasi & Evaluasi Keperawatan...................................................................................18
BAB IV....................................................................................................................................21
PENUTUP...............................................................................................................................21
A. Kesimpulan..............................................................................................................................21
B. Saran........................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele
penanganannya. Pada kenyataanya diare dapat menyebabkan gangguan sistem ataupun
komplikasi yang sangat membahayakan bagi penderita. Beberapa di antaranya adalah
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, shock hipovolemia, gangguan berbagai
organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian. Dengan
demikian menjadi penting bagi perawat untuk mengetahui lebih lanjut tentang diare,
dampak negative yang ditibulkan, serta upaya penanganan dan pencegahan komplikasinya.
Pada kasus pemenuhan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, sebenarnya masih
ada diagnosa keperawatan yang mungkin muncul. Tetapi pada kasus ini difokuskan pada
kasus diare, sehingga tindakan keperawatan lebih banyak diarahkan pada rehidrasi pasien,
dan ternyata  banyak sekali yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan.
Sebenarnya istilah diare lebih tepat untuk menggambarkan kondisi pola defekasi yang
lebih dari 4 kali pada bayi, dibandingkan dengan istilah gastroenteritis. Karena istilah yang
disebut terakhir ini lebih menunjukkan bahwa penyebabnya adalah karena infeksi. Padahal
sesungguhnya diare ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya faktor
malabsorbsi zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak; faktor makanan seperti makanan
nyang telah basi atau beracun; faktor stress pun juga dapat menyebabkan diare.
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usai 21 tahun dan belum pernah
menikah. Batasan 21 tahun ditetapkan karena berdasarkan pertimbangan usaha
kesejahteraan sosial, kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang anak dicapai
pada usia tersebut. Anak adalah potensi serta penerus bangsa yang dasar-dasarnya telah
ditetapkan oleh generasi sebelumnya oleh sebab itu Seorang anak berhak untuk menerima
kasih sayang dan pengertian, mendapatkan gizi yang cukup, pelayanan kesehatan yang
memadai, menikmati pendidikan, bermain, rekreasi, mempunyai nama dan kebangsaan,
menikmati prioritas pertama untuk ditolong dalam keadaan musibah, belajar menjadi
anggota masyarakat yang berguna dan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
bakat-bakat pribadi, dibesarkan dalam lingkungan.
B. Rumusan Masalah
a) Apa definisi dari diare ?
b) Bagaimana etiologi dari diare ?
c) Bagaimana patofisologi dari diare ?
d) Apa manifestasi klinis dari diare ?
e) Bagaimana Pemeriksaan penunjang dari diare ?
f) Bagaimana Pencegahan diare ?
g) Apa Saja Komplikasi dari Asfiksia ?
h) Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus gangguan pencernaan diare ?
C. Tujuan Masalah
a) Tujuan Umum :
Untuk mengetahui dan dapat memahami penjabaran tentang penyakit Apa definisi
dari diare, Bagaimana etiologi dari diare, Bagaimana patofisologi dari diare, Apa
manifestasi klinis dari diare, Bagaimana Pemeriksaan penunjang dari diare,
Bagaimana Pencegahan diare, Apa Saja Komplikasi dari Asfiksia, Bagaimana asuhan
keperawatan pada kasus gangguan pencernaan diare.
b) Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan tentang apa definisi dari diare, Bagaimana etiologi dari diare,
Bagaimana patofisologi dari diare, Apa manifestasi klinis dari diare, Bagaimana
Pemeriksaan penunjang dari diare, Bagaimana Pencegahan diare, Apa Saja
Komplikasi dari Asfiksia, Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus gangguan
pencernaan diare.
2. Mampu menjabarkan dan atau membuat asuhan keperawatan dengan gangguan
pencernaan diare.
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali
sehari.
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih
dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
bercampur lendir dan darah.
Tingkat dehidrasi gastroenteritis atau diare yaitu :
1. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
2. Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek,
suara serak,  presyok nadi cepat dan dalam.
3. Dehidrasi berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma,
otot-otot kaku sampai sianosis.
B. Etiolologi
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang yang
mengakibatkan hipoksia bayi di dalam rahim dan dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi
baru lahir. Beberapa faktor tertentu diketahui dapat menjadi penyebab terjadinya
asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah :
1. Faktor infeksi
- Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella), infeksi virus
(Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
- Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis
dan sebagainya.
2. Faktor Malabsorbs
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa
merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat
pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
- Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap
jenis makanan tertentu.
- Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang terjadi
tetapi dapat ditemukan pada anak yang lebih besar.
C. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke
dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningklatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul
diare kerena peningkatan isi lumen usus.
3. Gangguan motilitas usus
4. Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala diare sebagai berikut :
1. Diare
2. Muntah.
3. Demam.
4. Nyeri abdomen
5. Membran mukosa mulut dan bibir kering
6. Fontanel cekung
7. Kehilangan berat badan
8. Tidak nafsu makan
9. Badan terasa lemah
Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, napsu makan berkurang
kemudian timbul diare. Tinja mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin
lama berubah kehijauan karena bercampur dengan empedu. Daerah anus dan sekitarnya
timbul luka lecet karena sering defekasi dan tinja yang asam akibat laktosa yang tidak
diabsorbsi usus selama diare.
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare dan dapat disebabkan karena
lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
Bila kehilangan cairan terus berlangsung tanpa penggantian yang memadai, gejala
dehidrasi mulai tampak yaitu: berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan
ubun-ubun besar cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit kering.
Bila dehidrasi terus berlanjut dapat terjadi renjatan hipovolemik dengan gejala denyut
jantung menjadi cepat, denyut nadi cepat dan lemah bahkan tidak teraba, tekanan darah
menurun, klien tampak lemah dengan kesadaran menurun. Karena kekurangan cairan,
diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). Bila terjadi asidosis metabolik klien akan
tampak pucat, pernapasan cepat dan dalam (pernapasan Kussmaul).
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada neonatal dengan Asfiksia diantaranyan :
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan tinja
- Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila
memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,
bila memungkinkan.
- Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.
2. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum
Untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan pada
klien diare kronik.
F. Pencegahan
Diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger. Oleh karena itu
upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai penularan tersebut.
Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah:
- Penyiapan makanan yang higienis
- Penyediaan air minum yang bersih
- Kebersihan perorangan
- Cuci tangan sebelum makan
- Pemberian ASI eksklusif
- Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
- Tempat buang sampah yang memadai
- Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
- Lingkungan hidup yang sehat
- Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
- Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping
ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
- Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga
kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota
keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil.
- Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga
kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
- Teruskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
- Perhatikan kebersihan dan gizi yang seimbang untuk pemberian makanan pendamping
ASI setelah bayi berusia 4 bulan.
- Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan / serangga , maka menjaga
kebersihan dengan menjadikan kebiasaan mencuci tangan untuk seluruh anggota
keluarga. Cucilah tangan sebelum makan atau menyediakan makanan untuk sikecil.
- Ingat untuk menjaga kebersihan dari makanan atau minuman yang kita makan. Juga
kebersihan perabotan makan ataupun alat bermain si kecil.
G. Komplikasi
Sebagai akibat dari kehilangan caiaran dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi
berbagai macam komplikasi seperti :
- dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau hipertonik).
- Renjatan hipovolemik.
- Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan
pada elektrokardiogram).
- Hipoglikemia.
- Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisensi enzim laktase karena kerusakan
villi mukosa usus halus.
- Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
- Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, klien juga mengalami
kelaparan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. S
TTL : 17 September 2012
Usia : 1 Tahun
Nama Ayah/ibu : Tn. B dan Ny. R
Alamat : Jatirejo, kawengen Ungaran
Pekerjaan Ayah : Swasta
Pendidikan : SLTA
Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam
2. Penanggung awab
Nama : Tn. B
Usia : 31 thn
Alamat : Jatirejo, kawengen Ungaran
Agama : Islam
Hubungan dg pasien : Ayah
3. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan An.S diare
4. Riwayat Keluarga dan Kelahiran
a) Prenatal An.S merupakan anak ke-2, selama hamil ibu pasien melakukan
pemeriksaan rutin ke bidan kurang lebih 6x. Ibu mengatakan selama hamil tidak
pernah sakit. Obat yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet penambah darah dari
bidan.
b) Intranatal An.S lahir ditolong oleh dukun, lahir dengan spontan, langsung menangis,
lahir dengan cukup bulan ( 9 bulan 5 hari), setelah itu dibawa ke bidan dan
kemudian ditimbang Berat dan tinggi badannya yaitu dengan hasil BB 3,4 kg dan
TB 48 cm.
c) Postnatal An.S di asuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi ASI sejak lahir
sampai sekarang. Sejak usia 6 bulan An.S diberi susu formula dan bubur tim.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
An.S datang ke rumah sakit dengan keluhan diare sebanyak 6 kali, konsistensi cair,
berlendir, tidak ada darah, muntah. Ibu juga mengatakan khawatir dan cemas dengan
kondisi anaknya yang lemas.
6. Riwayat Masa lalu
a) Penyakit masa kecil An.S tidak pernah mengalami diare sepert ini
b) Tindakan operasi An.S tidak pernah dilakukan tindakan operasi
c) Kecelakaan An.S tidak pernah mengalami kecelakaan
d) Alergi An.S tidak memiliki alergi terhadap benda asing ataupun alergen
e) Imunisasi An S mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Hep, polio dan Campak
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita diare,ataupun penyakit
lainnya seperti hipertensi, DM, hepatitis.
8. Genogram

9. Riwayat Sosial
Yang mengasuh kedua anaknya adalah kedua orang tuanya, hubungan anggota
keluarga baik, hubungan dengan teman bermain juga baik.
10. Kebutuhan Dasar
a) Makanan yang disukai
Sebelum sakit : bubur tim
Selama sakit : bubur tim
b) Pola makan
Sebelum sakit : An.S makan 3x sehari dengan 1 porsi bubur tim, habis
Selama sakit : An.S makan 3x sehari dengan 1 porsi bubur tim tidak
Habis
c) Pola tidur
Sebelum sakit : An.S tidur selama 10-12 jam sehari
Selama sakit : An.S tidur selama 9-10 jam sehari
d) Tidur siang
Sebelum sakit : An.S tidur siang selama 2-3 jam sehari
Selama sakit : An.S tidur siang selama 2-3 jam sehari
e) Mandi
Sebelum dan selama sakit, An.S mandi 2x sehari pagi dan sore dengan dibantu
orang tua.
f) Aktifitas bermain
Sebelum dan selama sakit An.S selalu aktif bermain dengan kakak dan keluarga.
11. Keadaan Kesehatan Saat Ini
a) Diagnosa medis : Diare Akut
b) Tindakan operasi : An.S tidak dilakukan tindakan operasi
c) Status nutrisi : kurang baik, An.S makan 3x sehari dengan porsi bubur
tim tidak habis
d) Obat-obatan
1. Infus : RL 12 tpm
2. Oral : L - bio 2x1 sachet
Z - kid 1x1 tab , Paracetamol sirup ¾ cth
3. Parenteral : colsancotin 150 cc/8 jam inj
12. Hasil pemeriksaan laboratorium
Parameter Hasil Nilai normal

Grand % 47,1 % 50,0 – 70,0

HGB 9,6 u/Dl 12,0 – 16,0

HCT 24,3 % 35,0 – 45, 0

MCV 70,7 fl 100 – 130

MCH 23,3 pg 27,0 – 34,0

RDW-SD 311,0 fl 35,0 – 56,0

PLT 311 x 10ᵔ3 /ul 100 – 300

13. Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan umum : baik
b) Kesadaran : CM
c) TTV : N : 100x/mnt. S : 36,5ᵒ C. RR : 24x/mnt.
d) BB/TB : 6,8 kg dan 70 cm
e) Lingkar kepala :-
f) Lingkar lengan :-
g) Mata : bersih, tidak anemis pada konjungtiva
h) Hidung : bersih, tidak ada lesi.
i) Telinga : bersih, tidak ada serumen.
j) Dada & paru :
I : simetris.
Pa : traktil femitus
Pe : sonor.
Aus : vesikuler
k) Jantung :
I : ictus cordis tidak tampak.
Pa : ictus cordis teraba di IC ke-5.
Pe : pekak.
Aus : tidak ada suara tambahan.
l) Abdomen :
I : perut datar.
Aus : BU meningkat
Pa : hepar tidak teraba.
Pe : timpani
m) Ekstremitas : An.S tidak mengalami kelemahan otot.
Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5.
n) Genetalia : bersih, tidak ada kelainan.
o) Kulit : turgor kulit menurun, warna kulit coklat.

14. Pemeriksaan perkembangan anak


a) Kemandirian dan begaul : belum mandiri dan sudah bisa bermain dengan teman
sepermainan dengan dibantu dengan stimulus
b) Motorik halus : sudah bisa memegang benda – benda
c) Kognitif dan bahasa : baik, bisa bicara 4 kata
d) Motorik kasar : memukul mainans
Analisa Data

No Data fokus Etiologi Problem

1. Ds : Virus, Parasit, Diare


Bakteri,
Ibu klien mengatakan An.S
Mikroorganisme
diare sebanyak 6 kali,
konsitensi cair berendir
Infeksi pada sel
Do :
klien tampak lemah
Berkembang diusus
turgor kulit menurun
mukosa bibir kering
Hipersekresi air dan
balance cairan : input : 1445 elektrolit
cc - Output: 1955 cc : -510 cc
Isi rongga usus
berlebihan

Proses infeksi, inflamasi


lambung

Diare

2. Ds : Salah makan Defisit nutrisi


Ibu klien mengatakan An S
lemah, makan tidak habis Toksin tidak dapat
Do : diserap
An S tampak lemah, menolak
makanan, 1 porsi makan Kemampua usus
menyerap makanan
habis. Muntah 2 kali

Muntah dan anoreksia

Ketidakmampuan menelan
makanan

Defisit Nutrisi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Diare b/d Proses infeksi dan inflamasi gastrointestinal
2. Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan dan kurangnya asupan
makanan
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnoosa Tujuan & Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil

1 Diare b/d Proses Setelah dilakukan Observasi :


infeksi dan tindakan keperawatan
1. Identifikasi penyebab diare ( mis.
inflamasi selama 1x24 jam maka
Inflamasi gastrointestinal, iritasi
gastrointestinal eliminasi fekal
gastrointestinal, proses infeksi,
membaik dengan
malabsorbsi, ansietas, stress, efek
kriteria hasil:
obat-obatan, pemeberian botol
a) Frekuensi BAB susu)
membaik 2. Identifikasi riwayat pemberian
b) Konsistensi feses makanan
membaik 3. Monitor warna, volume,
c) Kontrol frekuensi, dan konsistenasi tinja
pengeluaran feses 4. Monitor jumlah pengeluaran diare
meningkat 5. Monitor keamanan penyiapan
makanan
Terapeutik :

6. Berikan asupan cairan oral ( mis.


Larutan garam, gula, oralit,
pedialit, renalit)
7. Pasang jalur intravena
8. Berikan cairan intravena (mis.
Ringer laktat) jika perlu
9. Ambil sampel feses
10. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit, kultur, jika perlu
Edukasi :

11. Anjurkan makanan porsi kecil


dan sering secara bertahab
Kolaborasi :
12. Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses, jika diperlukan

2 Defisit Nutrisi b/d Setelah dilakukan Observasi :


ketidakmampuan tindakan keperawatan
1. Identifikasi status nutrisi
menelan makanan selama 1x24 jam maka
2. Identifikasi makanan yang
dan kurangnya satatus nutrisi
disukai
asupan makanan membaik dengan
3. Monitor asupan makanan
kriteria hasil :
4. Monitor hasil pemeriksaan
a) Porsi makanan yang laboratorium
dihabiskan Terapeutik :
meningkat
5. Lakukan perawatan mulut
b) Diare menurun
sebelum pemeberian makan
c) Frekuensi makan
6. Sediakan makanan yang tepat
membaik
sesuai kondisi pasien
d) Nafsu makan
7. Sajikan makanan yang lebih
membaik
menarik dan suhu yang sesuai
Edukasi :

8. Jelaskan jenis makanan yang


bergizi tinggi, namun tetap
terjangkau
Kolaborasi :
9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan, jika
perlu
D. Implementasi & Evaluasi Keperawatan
Dx I : Diare b/d Proses infeksi dan inflamasi gastrointestinal
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
/Jam
Senin, 01 Observasi : S:
Mei 2021/ ibu mengatakan anaknya
1. Mengidentifikasi penyebab
08.00 WITA masih diare konsistensi air
diare ( mis. Inflamasi
berlendir
gastrointestinal, iritasi
O:
gastrointestinal, proses
turgor kulit menurun, mata
infeksi, malabsorbsi,
cekung, bibir mkosa kering
ansietas, stress, efek obat-
A:
obatan, pemeberian botol
masalah belum teratasi
susu)
P:
2. Mengidentifikasi riwayat
lanjutkan intervensi
pemberian makanan
- pantau tanda dan gejala
3. Memonitor warna, volume,
kekurangan cairan dan
frekuensi, dan konsistenasi
elektrolit
tinja
4. Memonitor jumlah - beri air minum banyak
pengeluaran diare
5. Memonitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik :

6. Memberikan asupan cairan


oral ( mis. Larutan garam,
gula, oralit, pedialit, renalit)
7. Memasang jalur intravena
8. Memberikan cairan
intravena (mis. Ringer
laktat) jika perlu
9. Mengambil sampel feses
Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit, kultur, jika
Edukasi :
10. Menganjurkan makanan
porsi kecil dan sering secara
bertahab
Kolaborasi :
11. Mengkolaborasi pemberian
obat pengeras feses, jika
diperlukan

Dx : Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan dan kurangnya asupan


makanan
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
/Jam
Senin, 01 Observasi : S:
Mei 2021/ ibu pasien mengatakan jika
1. Mengidentifikasi status
08.00 WITA anaknya sudah mau makan
nutrisi
tapi sedikit
2. Mengidentifikasi makanan
O:
yang disukai
An S mau makan
3. Memonitor asupan makanan
A:
4. Memonitor hasil
masalah belum tertasi
pemeriksaan laboratorium
P:
Terapeutik :
lanjutkan intervensi
5. Melakukan perawatan mulut - beri pembatasan diet
sebelum pemeberian makan makanan
6. Menyediakan makanan yang - beri jam istirahat yang
tepat sesuai kondisi pasien cukup
7. Menyajikan makanan yang
lebih menarik dan suhu
yang sesuai
Edukasi :

8. Menjelaskan jenis makanan


yang bergizi tinggi, namun
tetap terjangkau
Kolaborasi :
9. Mengkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan, jika
perlu
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diare adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan
gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,
virus dan parasit yang patogen.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada An. S adalah :
1. Diare b/d Proses infeksi dan inflamasi gastrointestinal
2. Defisit Nutrisi b/d ketidakmampuan menelan makanan dan kurangnya asupan makanan
Penatalaksanaan pada An. S adalah :
1. Infus : RL 12 tpm
2. Oral : L - bio 2x1 sachet, Z - kid 1x1 tab, Paracetamol sirup ¾ cth
3. Parenteral : colsancotin 150 cc/8 jam inj
B. Saran
- Semoga dengan adanya Asuhan keperawatan ini kita semua dapat lebih memahami
masalah asfiksia pada bayi baru lahir, dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
- Diharapkan mahasiswa mampu mengelola pasien An. S dengan diare dengan benar,
sesuai dengan tinjaun teori yang telah dijabarkan di awal makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/upload-document?
archive_doc=120800646&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A
%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action
%22%3A%22download%22% Di akses pada tanggal 13 Oktober 2021 Pukul 21.19 WITA
https://www.scribd.com/doc/315875172/Askep-Anak-Dengan-Diare Di akses pada tanggal
13 Oktober 2021 Pukul 21.21 WITA
https://www.scribd.com/doc/110280673/Askep-Diare Di akses pada tanggal 13 Oktober 2021
Pukul 21.25 WITA

Anda mungkin juga menyukai