Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan di PAUD Persil Jalan Perjuangan II, Kelurahan
Sunyaragi, Kecamatan Kesambi Kota Cirebon, sekolah ini dikelola oleh
masyarakat Persil, sekolah memiliki tiga rombel kelas dengan jumlah guru
enam guru dan delapan puluh murid. Sekolah PAUD Persil ini di dirikan 2003
dan dan beroprasi pada tanggal 23 Februari 2003. Peneliti melakukan
penelitain dikelas B adapun beberapa yang diamati dalam penelitian
diantaranya:
1. Analisis ketersediaan media pembelajaran Lembar Kerja Anak (LKA)
berbasis tema.
Proses pengumpulan data untuk mengetahui kebutuhan dan
ketersediaan dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil yang
diproleh dari dua kegiatan tersebut bahwa media Lembar Kerja Anak (LKA)
untuk pembelajarn dan evaluasi guru maupun orang tua di semester 2
dengan kesuluruhan tema.
LKA sendiri telah di terapkan pada kelas B PAUD persil namun
keterbatasan LKA untuk evaluasi anak di akhir semester belum pernah
diterapkan. LKA ini sangatlah bermanfaat bukan hanya bagi pengajar guru
kepala sekolah ataupun pihak lembaga pendidikan juga dapat di gunakan
oleh orang tua dalam melihat perkembangan anak di rumah. Evaluasi yang
dilakukan oleh PAUD persil biasanya dilakukan dengan cara melihat
kembali setiap majalah /LKA yang telah di gunakan sebelaumnya. Melalui
wawancara singkat dengan guru dan wali murid dapat di simpulkan bahwa
media ini sangat membantu dalam melihat perkembangan anak selama satu
semester hususnya dalam motorik halus anak, juga dapat melihat dalam
perkembangan kecerdasan lainya seperti kecerdasan bahasa, matematik,
seni, kognitif sosial emosional dan lainya.
Anak kelompok B sangat suka pembelajaran menggunakan gambar,
dimana dalam setiap lembar evaluasi ini menggunakan gambar yang sebisa
mungkin sangat mirip dengan aslinya. Selaian gambar anak sangat antusias
dengan buku yang berwarna-warni, ini dapat terlihat ketika dalam
pembelajaran menggunakan LKA yang penuh dengan warna dan gambar.
Namun dalam evaluasi belum adanya media LKA yang dapat digunakan
oleh orang tua dan guru dalam mengevaluasi satu semester anak dalam
kelas. Oleh karna itu Peneliti pencoba mengembangkan sebuah produk yang
bertujuan untuk membantu proses pembalajaran di PAUD persil agar lebih
optimal.
2. Perencanaan pengembangan media Lembar Kerja Anak (LKA) berbasis
tema
Tahapan ini berkaiatan dengan rancangan produk, dari hasil
pengeumpulan data sebelumnya dapat disimpulkan bahwa perlunya
membuat media LKA berbasis tema. Pada setiap tahap peneliti juga
menyusun instrumen pengembangan yang kemudian di validasi oleh ahli
intrument.
Media LKA ini tentunya mencakup semua tema yang ada di semester
dua kelas B PAUD persil diantaranya tema rekreasi, pekerjaan, air-api-
udara, alat komunikasi, tanah airku, dan alam semesta. Serta dalam
pengembanganya disertai dengan gambar dan warna-warna yang menarik.
3. Pengembangan media Lembar Kerja Anak (LKA) berbasis tema
Berdasarkan hasil analisis kesediaan media dan kebutuhan di PAUD
Persil, mengidikasikan bahwa media LKA berbasis tema ini dikembangkan
dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah media yang dapat membantu
proses belajar mengajar dalam mengasah motorik halus anak usia dini.
Setelah penelitian melewati beberapa tahap sebelumnya yakkni tahap
pengumpulan data dan perencanaan, kemudian peneliti melakukan analisis
prodak atau media yang akan di kembangkan. Berikut merupakan langkah
– langkah pengembangan media LKA berbasis tema.
Media ini dikembangkan berdasarkan tema-tema, pada kesempatan
ini peneliti mencoba untuk memakai tema yang meliputi seluruh semester 2
(dua), yakni tema rekreasi, pekerjaan, air api dan udara, alat komunikasi,
tanah airku, dan alam semesta. Pada masing-masing tema mengambil
hampir keseluruhan sub tema yang ada. Berikut merupakan deskripsi prodak
awal berupa media LKA berbasis tama untuk motorik halus anak usia dini.
LKA berbasis tema merupakan sebuah buku berukuran A4, yang
memiliki 42 halaman sudah termasuk sampul depan belakang. Buku ini
terdiri dari enam tema, dimana masing-masing tema meliputi enam
kegiatan. Sampul buku menggunakan kertas art carton 260 gsm dan isi buku
menggunakan kertas kunstruk.
Desain gambar dalam buku LKA berbasis tema dibuat dengan
menggunakan teknik gabungan antara teknil manual dan digital. Teknik
manual meliputi pembuatan seketsa gambar, sedangkan untuk teknik digital
meliputi proses scanning, pewarnaan, editing dan finishing.
Langkah pertama dalam membuat desain media LKA berbasis tema
yaitu peneliti membuat seketsa gambar sederhana dalam sebuah kertas
dengan menggunakan alat tulis pensil, penggaris dan sepidol.

Gambar 4.1 Sketsa Manual


Langkah kedua, peneliti malakukan proses scanning oleh aplikasi
scanner untuk kemudian diproses secara digital.
Gambar 4.2 Hasil Proses Scanning
Langkah ketiga, sketsa gambar yang sudah di scan akan memulai
proses pembuatan lembar kerja anak sesuai tema, pemberian penjelasan
untuk penilaian atau acuan dalam menilai diantaranya Aspek
Perkembangan, Tema Pembelajaran, Kompetensi Inti (KI) dan
Komepetensi Dasar (KD)dan tidak lupa diberikanya perintah yang jelas di
setiap lembar kerja, tidak lupa pewarnaan gambar dengan menggunakan
Adobe Photoshop CS5, hingga desain dapat diajukan kepada ahli untuk
dilakukan validasi.

Gambar 4.3 Hasil Editing dan Finishing Desain


Validasi desain merupakan tahap selanjutnya setelah pembuatan
prodak awal berupa desain prodak dan dilakukan dalam rangka mengetahui
kelayakan prodak yang kemudian akan dilakukan uji coba pemekaian
terbatas oleh anak sebagai subjek penelitain.
Validasi media LKA Berbasis Tema ini dilakukan oleh ahli materi dan
media untuk menilai dari segi konten atau isi dan untuk menilai dari segi
tampilan.
4. Analisis kelayakan media Lembar Kerja Anak (LKA) berbasis tema
Produk yang telah dibuat, kemudian divalidasi oleh ahli materi dan
media menggunakan angket yang telah divalidasi pakar sebelumnya.
Validasi ahli meteri dan media dilakukan oleh ibu Jazariyah, M.Pd dosen
Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Validasi ahli materi dan media dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap
pertama, dilakukan pada tanggal 10 Januari 2019. Penilaian digunakan
sekala penilaian 1 = tidak layak, 2 = kurang layak, 3 = cukup layak, dan 4 =
layak. Hasil penilaian dari ahli materi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1
Hasil Validasi Materi dan Media
Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema Tahap 1

No Indikator Butir yang Diamati Skor

1. Kurikulum Kesesuaian LKA dengan STTPA 2


LKA sesuai dengan perkembangan
2
anak
Tema-tema dalam LKA sesuai
2
dengan kurikulum 2013 PAUD
LKA dapat menstimulasi semua
2
perkembangan
2. Tampilan Variasi warna cover tidak monoton 2
Gambar pada cover sesuai dengan
3
tema LKA yang di kembangkan
Pengantar pada buku sesuai tema 2
Deskripsi kompetensi inti pada
3
setiap tema sesuai dengan STPPA
3 Petunjuk Petunjuk pengerjaan /penggunaan
3
terbaca jelas
Petunjuk pengerjaan dapat difahami
2
oleh pengguna
Petunjuk penggunaan LKA
2
menggunakan bahasa baku
Jumlah 25
Presentase 56,81 %
Kriteria Cukup Layak

Berdasarkan hasil data validasi materi dan media dalam tabel diatas,
penialain ahli materi dalam media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis
Tema ini yang mencakup tiga indikator yakni, kurikulum, tampilan dan
petunjuk mendapatkan skor 25 dengan presentase 56,81 % dan termasuk
kedalam kategori “ Cukup Layak “. Ada beberapa revisi yang diperlukan
untuk memperbaiki media LKA Berbasis Tema.
Catatan revisi yang diberikan diantaranya dapat digunakan dua aspek
sekaligus dalam satu lembar kerja, beberapa kalimat perintah untuk lebih
jelas dan dapat di cerna oleh pengguna, dalam mengenal angka gambar
diberi kotak dan bantuan angka jumlah gambar dalam setiap tugas. Selain
itu dalam pengantar dalam buku beberapa tata bahasa yang harus diperbaiki,
dan dalam pedoman pengguna media terdapat beberpa butir pengguna yang
di perbaiki tatabahasanya.
Revisi yang dilakukan oleh ahli materi dan media meliputi bahasa
perintah, tata letak gambar dan pergantian dalam lembar kerja yang tidak
sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STTPA).
Berikut merupakan masukan akhli media dan materi.
Tabel 4.3
Saran dari ahli media /media dan revisi produk
No Saran Revisi
1 Perbaiki perintah agar Mengubah beberapa perintah
lebih jelas dan dapat di dalam pengerjaan baik itu ejaan
pahami oleh pengguna. maupun bahasa, menjadi lebih
menyeluruh agar dapat dipahami
2 Mengganti kegiatan yang Mengubah kegiatan yang kurang
kurang sesuai dengan sesuai denga STPPA menjadi
STTPA. sederhana dan lebih di pahami oleh
pengguna.
3 Perbaiki lay out dalam Memperbaiki lagi lay out dalam
kegiatan mengenal angka. kegiatan mengenal angka
diberikan kotak agar pengguna
dapat memahmi dengan baik
kegiatan yang diberikan.

Perbaikan mengenai kata perintah yang harus di perjelas menjadi lebih


jelas dan sesederhana mungkin agar pengguna dapat mememahami dari kata
perintah tersebut, mengganti beberapa kegiatan yang belum sesuai dengan
STPPA dan memperbaiaki lag outing dalam kegiatan mengenal angka.
Bagian yang dilingkari merah adalah bagian perbaikan yang disarankan oleh
ahli.

sebelum sesudah
Gambar 4.4 Hasil Revisi Perbaiakan kata Perintah

Dalam tema rekreasi halaman 4 terdapat perintah yang belum jelas


berdasarkan petunjuk ahli bahwa harusnya ditambah perintah di depanya
untuk anak mendengarkan cerita gurunya, baru melengkapi ceritanya,
selanjutnya dihalaman 20 dengan tema alat komunikasi ahli memeberi
saran untuk mengubah kata siapakah menjadi apakah, dikarenakan
siapakah untuk menanyakan manusia sedangkan surat adalah benda mati
jadi yang tepat adalah “apakah aku”.

sebelum sesudah
Gambar 4.5 Hasil Revisi penggantian kegiatan yang kurang
sesuai dengan STTPA

Hasil dari revisi penggantian kegiatan yang belum sesuai dengan


STTPA diantaranya, halaman dubelas pada tema rekreasi ahli memberi
masukan bahwa anak belum bisa diberi perintah untuk menulis nama Pak
Pos dengan abjad yang diacak sehingga ahli memberikan masukan untuk
anak hanya memindahkan atau menulis kembali nama pak pos.
kemudian pada halaman tujuh belas pada tema air api udara terdapat
perintah untuk mengelompokan dengan tanda (√) pada gambar tempat air
dan (X) pada yag bukan tempat air, ahli materi dan media memberi masukan
bahwa untuk anak perintah dalam lembar kerja harus lebih spesifik dan jelas
bahwa perbandingan dalam pengelompokan harus satu banding satu (satu
tema dengan tema lain) menjadi (√) pada gambar tempat air dan (X) pada
alat komunikasi. Selain itu terdapat masukan untuk mengurangi jumlah
gambar dalam lembar LKA agar anak dapat fokus dan dapat dimengerti
segera oleh anak.
sebelum sesudah
Gambar 4.6 Hasil Revisi Lay Out
Selanjutnya hasil revisi lay out, pertama dalam tema rekreasi
halaman lima, halaman empat belas pada tema air api udara, tema alat
komunikasi halaman dua puluh empat, dan alam semesta halaman tiga puluh
tiga, ahli memberi saran dalam lembar kerja kognitif mengenal angka lebih
baik gambar dikelompokan dalam satu kotak agar anak dapat membedakan
mana gambar satu dua tiga dan empat. Dan di jawaban diberi petunjuk
gambar yag harus anak jawab, pada halaman tigapuluh tiga anak
diperintahkan untuk menggambar bintang dengan jumlah yang sesuai
dengan jawaban.
Pada halaman delapan dalam tema pekerjaan terdapat perintah
melengkapi kata polisi lalulintas, ahli mmeberi masukan akan lebih baik jika
untuk jawaban anak diberi kotak agar anak lebih memahami apa yang harus
dilakukanya. Selanjutnya pada tema air api udara halaman lima belas
terdapat perintah untuk menghubungkan manfa’at air api udara, agar anak
dapat memahami dengan perintah yang harus dilakukan maka ahli memberi
saran agar gambar api udara di beri kotak.
Setelah melakukan proses revisi, validasi materi dan media dilakukan kembali
untuk tahap kedua tanggal 16 Januari 2019 dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Validasi Materi dan Media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis
Tema Tahap II

No Indikator Butir yang Diamati Skor

1. Kurikulum a. Kesesuaian LKA dengan STTPA 3


b. LKA sesuai dengan
3
perkembangan anak
c. Tema-tema dalam LKA sesuai
3
dengan kurikulum 2013 PAUD
d. LKA dapat menstimulasi semua
3
perkembangan
2 Tampilan a. Variasi warna cover tidak
4
monoton
b. Gambar pada cover sesuai
dengan tema LKA yang di 4
kembangkan
c. Pengantar pada buku sesuai
3
tema
d. Deskripsi kompetensi inti pada
setiap tema sesuai dengan 3
STPPA
3 Petunjuk a. Petunjuk pengerjaan
3
/penggunaan terbaca jelas
b. Petunjuk pengerjaan dapat
3
difahami oleh pengguna
c. Petunjuk penggunaan LKA
3
menggunakan bahasa baku
Jumlah 35
Presentase 79,54 %
Kriteria Layak

Berdasarkan hasil validasi ahli materi dan media tahap kedua pasca
revisi tahap pertama didapat jumlah sekor 35 dengan presentase 79,54 %,
hal ini menunjukan bahwa media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema
termasuk kedalam kategori “ Layak “ . Oleh karna itu, media layak diuji
cobakan di lapangan tanpa revisi.
Revisi dilakukan oelah peneliti atas dasar saran, masukan dan
komentar yang diberikan oleh para ahli materi dan media. Revisi dilakukan
untuk mengetahui kelayakan produk untuk kemudian diuji cobakan
dilapangan secara terbatas.
5. Analisis hasil uji coba terbatas pemakaian produk
Uji coba terbatas dilakukan kepada 33 anak kelompok B PAUD Persil
dengan kemampuan berbeda-beda. Uji coba ini dilakukan satu kali pada
tanggal 28 januari 2019, bertujuan untuk mengamati aktivitas anak dalam
proses pembelajaran menggunakan LKA berbasis tema dikelompok B
PAUD Persil.
Ketika pertama kali media LKA Berbasis Tema ini di perlihatkan di
depan pengguna, baik guru maupun anak terlihat sangat antusias, guru mulai
menjelaskan tentang tema dan subtema yang akan dipelajari hari ini, mulai
bernyanyi dan memperlihatkan gambar yang ada di buku dengan tema
rekreasi, kemudian setalah guru selesai menyampaikan subtema tentang
kendaraan guru kemudian menjelaskan tentang tugas yang akan dilakukan
anak dengan memperlihatkan halaman pertama menebalkan mobil,
mewarnainya dan melengkapi nama mobil. Selanjutnya guru meminta
saahsatu siswa untuk membaca petunjuk dalam pengerjaan LKA. Dengan
cakapnya anak tersebut dapat membaca petunjuk dalam LKA dengan baik
dan benar. Dalam hal ini peneliti dapat melihat anak kelas B PAUD persil
hampir keseluruhan dapat membaca meski masih ada yang terbata-bata.
Selanjutnya anak mulai mengerjakan LKA dengan tuntunan dari guru,
peneliti melihat anak-anak kalas B PAUD persil ini dapat mengerjakan
dengan cepat ketika guru menugaskan untuk menebalkan garis, dan
selanjutnya mewarnai mobil dan melengkapi nama mobil. Meski dapat
mengerjakan dengan cepat anak masih banyak yang dalam penyelesaian
lembar LKA masih berantakan dalam pewarnaan maupun tulisan.
Pada pelaksanaan uji coba terbatas ini peneliti mengamati secara
langsung aktivitas anak saat proses pemberian LKA Berbasis Tema.
Berdasarkan penemuan peneliti,media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis
Tema memiliki mamfaat bagi peningkatan dalam pengembangan motorik
halus anak, selain motorik halus juga anak dapat mencakup beberapa
perkembangan dalam bahasa, kognitif juga bahasa. Setelah pelaksanaan uji
coba terbatas ini peneliti elakukan penilaian prodak berdasarkan tanggapan
guru kelas yakni bu Suryani, S.Pd mengenai kelayakan media. Berikut
merupakan hasil penilaian prodak berdasarkan tanggapan guru kelas :
Tabel 4.4
Hasil tanggapan guru terhadap media

No Indikator Butir yang Diamati Skor

1. Kepraktisan a. Media Lembar Kerja Anak (LKA)


berbasis tema mudah untuk 4
digunakan.
b. Media LKA berbasis tema ini dapat
digunakan dalam jangka waktu yang 3
lama.
c. Media LKA berbasis tema ini dapat
3
membantu proses pembelajaran anak.
2. Tampilan a. Variasi warna cover tidak monoton 4
b. Gambar pada cover sesuai dengan
4
tema LKA yang di kembangkan
c. Pengantar pada buku sesuai tema 3
d. Deskripsi kompetensi inti pada setiap
4
tema sesuai dengan STPPA
3 Petunjuk a. Petunjuk pengerjaan /penggunaan
4
terbaca jelas
b. Petunjuk pengerjaan dapat difahami
4
oleh pengguna
c. Petunjuk penggunaan LKA
4
menggunakan bahasa baku
Jumlah 37
Presentase 92,5 %
Penilaian Media Layak

Berdasarkan hasil tanggapan dan penilaian guru mengenai uji coba


terbatas menggunakan media dengan tiga indikator yakni kepraktisan,
tampilan serta petunjukmenunjukan bahwa media Lembar Kerja Anak
(LKA) Berbasis Tema dikategorikan “Layak” dengan presentase sebesar
92,5%. Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Anak (LKA)
Berbasis Tema layak digunakan untuk pembelajaran dalam meningkatkan
motorik halus anak, khususnya dikelompok B PAUD Persil.
Penilaian motorik halus anak yang dilakukan oleh guru pada hari
dimana penelitian diadakan terdapat penilaian dari tigapuluh tiga anak
sebegai berikut: 50% anak dikategorikan berkembang sesuai harapan, 40%
anak dikategrikan berkembang sangat baik, dan 10% anak mulai
berkembang.
Pada tahap uji coba terbatas ini, LKA Berbasis Tema tidak mengalami
revisi hanya saran tanpa merubah isi media dalam tahap ini untuk tahap
kedepanya dalam pengembangan dapat digunakan saran tersebut oleh
peneliti oleh karna itu hasil uji coba dan tanggapan guru terhadap media
LKA berbasis tema termasuk kedalam kategori “Layak” digunakan dalam
pembelajaran dikelas untuk membantu proses peningkatkan motorik halus
anak usia dini.
B. Pembahasan
Penelitian dan pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan sekolah
akan adanya media untuk membantu meningkatkan proses perkembangan
motorik halus anak. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan
guru, keterbatasan media yang ada di sekolah membuat pengajar dan pihak
sekolah merasa perlu adanya media pendukung dalam pengembangan
kecerdasan anak terutama dalam pengembangan mororik halus anak.
Dikarenakan perkembangan motorik halus anak sangatlah penting untuk tahap
jenjang pendidikan lebih lanjut, seperti halnya yang disampaikan oleh Mudjito
(2007) mencatat beberapa alasan tentang fungsi perkembangan motorik halus
yaitu: a). Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang, b) melalui keterampilan motorik, anak dapat
beranjak dari kondisi helpness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama
kehidupanya, c). melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuikan diri
dengan lingkungan sekolah (Aquarisnawati, 2011).
Adanya berbagai macam kendala menjadikan penggunaan media dalam
proses belajar mengajar menjadi kurang optimal, peneliti terdorong untuk
melakukan penelitian pengembangan media dalam membantu proses
perkembangan motorik halus, yaitu Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema
dengan mengambil keseluruhan tema semester 2 kelas B yang berjumlah 6
tema diantaranya: tema rekreasi, pekerjaan, tema alat komunikasi, tema air api
udara, tema negaraku, dan tema alam semesta.
Hasil validasi dari dosen ahli dan guru kelas menunjukan bahwa media
Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema termasuk kedalam media yang
layak digunakan dalam peningkatan motorik lalus anak usia dini, khususnya di
PAUD Persil kelompok B Kesambi Kota Cirebon. Berikut merupakan
beberapa hal yang menjadi Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema ini layak
dijadikan media pembelajaran dalam meningkatkan kecerdasan motorik halus
anak.
1. Teks dalam Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema menggunakan gaya
bahasa anak yang sederhana hingga mudah dipahami oleh anak.
Bahasa yang digunakan, baik dalam petunjuk pengerjaan maupun
dalam cerita sudah sesuai dengan pengejaan dan bahasa baku yang dapat
dipahami oleh anak maupun guru. Setiap petunjuk penggunaan dalam
lebaran LKA juga terbaca dengan jelas.
2. Media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis Tema memiliki gambar yang
jelas dan menarik.
Dalam LKA ini terdapat gambar-gambar yang di susun secara jelas
pertema, gambar sampul buku yang memiliki wakil dari setiap tema dan
warna yang mencolok. Gambar dalam media sangatlah menarik dan telah
sesuai untuk anak usia dini. Gambar-gambar dalam LKA juga cukup
mewakili benda dan profesi asli meskipun ada beberapa gambar yang
diilustrasikan seakan-akan benda mati menjadi hidup dan gambar profesi
seperti halnya dalam gambar kartun yang di lihat di televisi.
Media LKA ini menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan motorik individu, bagaimana yang telah di paparkan
menurut Hurlock sebagai berikut:
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan
memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan
memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap
bola atau memainkan alai-alai mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak
berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi
yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat
lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan
menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas- kelas
awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar,
melukis, dan baris berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak
dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang
tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman
sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menajdi anak yang
terpinggirkan.
3. Media LKA ini telah memuat pendekatan pembelajaran tematik dengan
gambar yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran anak usia dini.
Media yang dikembangkan oleh peneliti ini telah memuat
pembelajaran temataik, dimana didalamnya terdapat tema-tema yang
dapat mebantu anak dalam mencapai perkembangan yang diharapkan.
Seperti yang di kemukakan oleh Kusdaryani dan Aptaningrum (2010 : 95)
pendekatan tematik memiliki karakteristik diantaranya: a). Berpusasat
pada peserta didik, b). Memberikan pengetahuan langsung dengan
melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar, c). mengembangkan
keterampilan berfikir dan kreatif anak , d). Bersifat fleksibel, e).
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Media ini juga bermanfaat untuk memperkenalkan dengan benda-
benda disekitarnya, dengan bantuan gambar yang jelas dan dapat di
mengengerti oleh setiap pengguna terutama anak, seperti memperkenalkan
anak terhadap pekerjaan yang sering di temuainya di kehidupan sehari-
hari, guru, dokter, polisi, tentara, anak juga dapat di kenalkan dengan
pekerjaan yang lebih luas seperti pak pos, perawat, abang becak, masinis,
nahkoda dan astronot.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
produk media Lembar Kerja Anak (LKA) Berbasis tema memiliki kualitas
yang baik sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam
meningkatkan motorik halus anak usia dini. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
penilaian ahli dan guru mengenai keseluruhan aspek media yang
dikembangkan. Dalam LKA Berbasis Tema ini petunjuk menggunakan bahasa
baku dan jelas, kalimat dan kosakata yang dapat dipahami oleh anak maupun
guru, konten gambar setiap tema dapat menarik perhatian, minat dan antusias
dari anak dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Mengacu dari kesimpulan
ini dapat di lihat dari prinsip media pembelajran diataranya: Pertama; tidak ada
suatu media yang terbaik untuk mencapai semua tujuan pembelajaran. Kedua;
Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral
dari penyajian pelajaran. Ketiga; Penggunaan media harus mempertimbangkan
kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
Keempat; Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan
belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar klasikal, kelompok kecil, belajar
secara individual dan belajar mandiri.
Kelima; Guru hendaknya kenal betul dengan alat yang akan digunakan.
Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti
mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan. Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap yang professional dalam membelajarkan siswa-siswanya.(Abarua, 2017).
Keenam; Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan
partisipasi aktif peserta. Ketujuh; Media yang digunakan hendaknya dipilih
secara objektif, tidak didasarkan atas kesenangan pribadi. Kedelapan; Aneka
ragam media. Kesembilan; Kepraktisan dan ketersediaan media.
C. Keterbatasan pengembangan
Berikut merupakan beberapa keterbatasan dalam penelitian dan
pengembangan ini :
1. Wawancara dan observasi kebutuhan hanya di lakukan di satu sekolah.
2. Penelitian dan pengembangan ini hanya pada tema-tema yang terdapat di
semester dua, yakni tema rekreasi, pekerjaan, alat komunikasi, air api udara,
negaraku, dan alam semesta.
3. Uji coba media LKA ini hanya uji coba terbatas tidak pada uji luas.
Dana dalam peneliti terbatas hingga peneliti belum dapat memperbanyak buku
LKA untuk satu anak atau pengguna satu.

Anda mungkin juga menyukai