Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK


(Studi Kasus Sektor Makanan Dan Minuman)

Oleh :
Julia Putri
Email : juliaputri247@gmail.com
Pembimbing : Dra. Ruzikna, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi – Program Studi Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya JL HR. Subrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28294 Telp/Fax.
0761-63277

Abstract

This study aims to identify and analyze the influence of Capital Structure of the
Company Value. The period used in this study was 5 years, from 2010 to 2014. The data
used in this research is secondary data, financial highlights (annual report) and performance
summary. This study used purposive samplingmethodinorder tocollectthesample. Samples
used are the 4 company of Food and Beverages. Analysis of data using simple linear
regression analysisAnalysis of data using multiple linear regression analysis with SPSS 19.
The results showed that the capital structure simultaneously not significantly affect
the Company Value. The results of this study indicate that the variable X no affect variable
Y.

Keywords : Capital Structure, and Value of The Company.

1. PENDAHULUAN internal, maupun eksternal. Pada


umumnya, perusahaan lebih
Persaingan dalam dunia bisnis dan mengutamakan pendanaan internal dalam
ekonomi yang semakin keras telah membiayai kegiatan usahanya. Struktur
membuat suatu perusahaan berusaha modal merupakan pertimbangan antara
meningkatkan nilai perusahaan. penggunaan modal sendiri dengan modal
Meningkatkan nilai perusahaan salah asing, dimana modal sendiri berupa laba
satunya dapat dilakukan melalui ditahan dan kepemilikan saham,
peningkatan kemakmuran kepemilikan sedangkan modal asing berupa hutang.
atau sumber modal dari pemegang saham. Perkembangan sektor
Keberadaan para pemegang saham dan perekonomian yang mendukung
peranan manajemen sangatlah penting kelancaran aktivitas ekonomi, khususnya
dalam menentukan besar keuntungan yang sektor makanan dan minuman di Indonesia
nantinya akan diperoleh. sangat menarik untuk dicermati.
Perusahaan makanan dan minuman
Menurut Myers (1996) dalam merupakan salah satu sektor yang diminati
Saidi (2004), Perusahaan memerlukan oleh para investor, alasannya adalah sektor
modal untuk menjalankan kegiatan ini merupakan salah satu sektor yang dapat
usahanya, baik yang berasal dari pihak bertahan ditengah kondisi perekonomian

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 1


Indonesia, karena pendirian perusahaan modal optimal yang di dalamnya terdapat
makanan dan minuman yang semakin proporsi antara modal asing atau utang
banyak diharapkan dapat memberikan dengan modal sendiri. Semua struktur
prospek yang menguntungkan dalam modal adalah baik. Tetapi kalau dengan
memenuhi kebutuhan masyarakat (Devi merubah struktur modal ternyata nilai
dan Ni Putu,2012 :2). perusahaan berubah, maka akan diperoleh
Struktur modal adalah struktur modal yang terbaik (Suad
pembelanjaan permanen yang Husnan, 2004: 263).
mencerminkan pertimbangan atau
perbandingan antara utang jangka panjang Struktur modal merupakan topik
dengan modal sendiri. Struktur modal yang komplek dan salah satu faktor yang
menunjukan penggunaan utang untuk menentukan nilai perusahaan. Sumber
membiayai investasinya, maka dengan modal dapat berasal dari dalam perusahaan
hanya melihat struktur modal perusahaan, atau sumber intern dan dapat juga berasal
investor dapat mengetahui keseimbangan dari luar perusahaan atau sumber ekstern.
antara risk dan return(Ryanto,2008). Perusahaan juga dapat menambah modal
Nilai perusahaan merupakan dari dalam perusahaan dan dari pinjaman.
persepsi investor terhadap perusahaan, Perbandingan antara jumlah modal dari
yang sering dikaitkan dengan harga saham. dalam perusahaan dengan modal pinjaman
Harga saham yang tinggi membuat nilai mencerminkan komposisi sumber modal.
perusahaan meningkat. Tujuan utama Komposisi itu akan membentuk struktur
perusahaan menurut theory of the firm modal perusahaan yang akan berpengaruh
adalah untuk memaksimumkan kekayaan pada biaya modal dan nilai perusahaan.
atau nilai perusahaan (value of the Komposisi pembelanjaan yang tepat akan
firm)(Salvatore, 2005). Memaksimalkan membentuk struktur modal yang optimal,
nilai perusahaan sangat penting artinya yaitu struktur modal yang mempunyai nilai
bagi suatu perusahaan, karena dengan perusahaan yang maksimum dengan biaya
memaksimalkan nilai perusahaan berarti modal yang minimum. (Murhadi, 2011).
juga memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham yang merupakan tujuan
1.2 Rumusan masalah
utama perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan harga Berdasarkan latar belakang yang
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli sudah dijelaskan, maka rumusan masalah
apabila perusahaan tersebut dijual. yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
Manajer keuangan harus memperhatikan a. Bagaimana struktur modal
dampak perubahan pada kombinasi modal, perusahaan pada perusahaan sektor
hal ini penting karena berpengaruh pada makanan dan minuman di bei
persepsi investor terhadap tingkat resiko periode 2010-2014
dalam menginvestasikan dananya. b. Bagaimana nilai perusahaan pada
Jika utang perusahaan terlalu besar, perusahaan sektor makanan dan
maka harus dicegah penambahan utang minuman di bei periode 2010-2014
oleh perusahaan tersebut. Pada titik c. Bagaimana pengaruh struktur
tertentu peningkatan hutang akan modal terhadap nilai perusahaan
menurunkan nilai perusahaan karena pada perusahaan sektor makanan
manfaat yang diperoleh dari penggunaan dan minuman di bei periode 2010-
hutang lebih kecil daripada biaya yang 2014
ditimbulkannya Keown (2004).
Masalah pendanaan merujuk pada
permodalan, tugas utama manajemen
perusahaan menentukan target struktur

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 2


1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian referensi terhadap struktur modal
terhadap nilai perusahaan
Tujuan dari penelitian c. Sebagai masukan yang dapat
Berdasarkan rumusan masalah dijadikan tolak ukur pemikiran
yang sudah disebutkan, maka tujuan dalam dalam menyusun suatu struktur
penelitian ini adalah: modal yang optimum dengan
a. Mengetahui dan menganalisa harapan dapat meningkatkan nilai
struktur modal perusahaan pada perusahaan.
perusahaan sektor makanan dan d. dapat menambah pengetahuan,
minuman di bei periode 2010-2014 referensi, informasi, dan wawasan
b. Mengetahui dan menganalisa nilai teoritis khususnya tentang
perusahaan pada perusahaan sektor pengaruh pertumbuhan perusahaan,
makanan dan minuman di bei struktur aktiva, profitabilitas, dan
periode 2010-2014 ukuran perusahaan terhadap
c. Menjelaskan pengaruh struktur struktur modal.
modal terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan sektor makanan 1.4 Kerangka Teoritis
dan minuman di bei periode 2010-
2014 1. Struktur Modal
Manfaat dari penelitian
Penelitian ini diharapkan Struktur modal menunjukkan
memberikan manfaat sebagai berikut : perimbangan atau perbandingan antara
1. Bagi penulis sumber modal asing (utang) dan modal
a. Penelitian ini sebagai media untuk sendiri, yang merupakan salah salah satu
mengimplementasikan teori yang fungsi dalam pengambilan keputusan
telah dipelajari terhadap praktek mengenai pembelanjaan perusahaan.
dunia keuangan dan bisnis Pengertian struktur modal adalah
sehingga ilmu yang diperoleh perimbangan antara penggunaan pinjaman
applicable jangka panjang dengan penggunaan modal
b. Memperoleh gambaran yang sendiri, maksudnya adalah berapa besar
holistik terkait dengan kebijakan modal sendiri dan berapa besar hutang
struktur modal dengan kaitannya jangka panjang yang akan digunakan
terhadap nilai perusahaan sehingga bisa optimal. Dengan adanya
c. Sebagai sumbangsih terhadap ilmu struktur modal yang optimal maka
pengetahuan, agar teori yang perusahaan yang mempunyai struktur
dipelajari lebih teruji melalui modal optimal akan menghasilkan tingkat
penelitan yang membuktikan teori- pengembalian yang optimal pula sehingga
teori yang ada sehingga ilmu yang bukan hanya perusahaan yang memperoleh
ada mengalami upgrading dan keuntungan, tetapi para pemegang saham
memberikan dampak yang lebih pun ikut memperoleh keuntungan tersebut
baik. (Brigham dan Houston, 2006).
2. Bagi pihak pihak yang
berkepentingan 2.Teori Struktur Modal
a. Memberikan salah satu
Struktur Modal merupakan masalah
pertimbangan dalam membuat
penting dalam pengambilan keputusan
keputusan yang terkait dengan
mengenai pembelanjaan perusahaan.
kebijakan struktur modal dan nilai
Untuk mengukur Struktur Modal tersebut
perusahaan.
maka dapat digunakan beberapa Teori
b. Memberikan tambahan pustaka
yang menjelaskan Struktur Modal dalam
yang dapat dijadikan sebagai

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 3


suatu Perusahaan.(Suwandi, Struktur c. Pecking Order Theory
Modal; 2009) Menurut teori Pecking Order
Beberapa teori yang menjelaskan memfokuskan bahwa untuk perolehan
tentang struktur modal antara lain: sumber modal berdasarkan suatu
a. Teori Modigliani-Miller (MM) urutan atau hierarki yang paling
Teori struktur modal ini menguntungkan dan tidak hanya
dikemukakan oleh Modigliani dan berdasarkan struktur modal yang
Miller pada tahun 1958, memiliki ditargetkan. Menurut Myers dan
landasan berpikir dengan assumsi Majluf (1984) asumsi POT yaitu:
sebagai berikut: 1. Perusahaan memprioritaskan
1. Tidak ada pajak pribadi dan pendanaan
perusahaan; 2. internal berupa laba ditahan
2. Risiko bisnis dapat diukur dengan sebelum menggunakan pendanaan
standar deviasi EBIT dan eksternal berupa penarikan utang
perusahaanperusahaan yang dan penerbitan saham baru sebagai
memiliki tingkat risiko bisnis yang sumber dana alternative terakhir
sama dianggap memiliki kelas yang ditarik;
risiko yang homogeny; 3. Jika perusahaan harus mencari
3. Manajer dan semua investor pendanaan eksternal maka akan
memiliki informasi (symmetric dipilih pertama kali mulai dari
information) yang sama mengenai sekuritas yang paling aman. Yaitu
prospek perusahaan di masa depan; utang yang paling rendah
4. Saham dan obligasi risikonya. Lalu ke utang yang lebih
diperdagangkan dalam kondisi berisiko, sekuritas hybrid seperti,
pasar yang sempurna.Tidak ada obligasi konversi, saham preferen,
biaya bagi pialang saham (broker) dan yang terakhir penerbitan saham
dan semua investor baik biasa baru;
perorangan maupun institusi dapat 4. Kebijakan dividen yang ketat
meminjam dana pada tingkat bunga dimana dividend pay out ratio-nya
yang sama dengan tingkat bunga konstan walaupun laba perusahaan
pinjaman perusahaan; berfluktuasi.
5. Tidak ada risiko atas utang d. Tax Benefits Theory
perusahaan dan pribadi sehingga Dengan adanya beban pajak, akan
tingkat bunga atas utang adalah lebih menguntungkan bagi perusahaan,
tingkat bunga bebas risiko; karena sebagian beban pajak
6. Tidak adanya biaya kebangkrutan. pendapatan akan ditanggung, oleh
b. Trade Off Theory pemberi pinjaman/kredit. Dalam
Menurut theory trade off, pembentukan Struktur Modal akan
perusahaan akan berusaha untuk cenderung menggunakan Sumber dana
menyeimbangkan antara manfaat pinjaman, karena bagi perusahaan akan
pendanaan dengan menggunakan utang memperoleh penghematan pajak (tax
dengan tingkat suku bunga yang tinggi shield).
dan biaya kebangkrutan. Apabila e. Agency Cost Theory
terjadi pergeseran tingkat financial Dimungkinkan karena adanya
leverage sampai melewati titik struktur perbedaan kepentingan antara: Para
modal optimal, maka biaya manajer perusahaan, Pemegang saham
kebangkrutan akan melebihi manfaat dan Kreditor yang terkait dengan
pajak, sehingga nilai perusahaan akan keuntungan perusahaan, Sehingga
menurun. diperlukan adanya Agen yang
diharapkan akan dapat menjadi

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 4


penengah dalam setiap masalah/ untuk melengkapi analisis book value. Jika
perselisihan kepentingan antar pihak pada analisis book value, investor hanya
secara lebih obyektif. Dampaknya akan mengetahui kapasitas per lembar dari nilai
terjadi biaya keagenan/agency cost saham, pada MBR investor dapat
yang harus ditanggung oleh membandingkan langsung book value dari
perusahaan. misal: biaya pengawasan; suatu saham dengan market value-nya.
auditor; bantuan hukum dll. Dengan MBR ini investor dapat
f. Asymmetric Information Theory mengetahui langsung sudah berapa kali
Terjadinya informasi yang tidak market value suatu saham dihargai dari
simetris ini biasanya terjadi apabila book value-nya.
terdapat insider ownership, yaitu para Setelah mendapatkan MBR, investor
manajer dimana mereka lebih cepat dapat membandingkan langsung ratio ini
memperoleh informasi tentang prospek dengan saham-saham di industrinya atau
perusahaan maupun kegiatan yang bergerak disektor ekonomi yang
operasional perusahaan, sedangkan sama. Dengan demikian investor akan
para investor (pemegang saham luar) mendapat gambaran mengenai harga suatu
kurang cepat memperoleh informasi saham, apakah market value saham trsebut
tersebut, sehingga akan berpengaruh sudah relatif mahal atau ternyata masih
pada kecepatan pengambilan murah.
keputusan investasinya. Memang tidak ada ukuran pasti mahal
tidaknya suatu harga saham jika diukur
1.6 KERAGKA BERFIKIR dari MBR-nya karena hal ini sangat
tergantung pada ekspektasi dan kinerja
Berikut ini adalah kerangka berpikir dari perusahaan/saham tersebut. Tapi,
dalam penelitian ini: paling tidak memberikan gambaran potensi
pergerakan harga suatu saham. Maksudnya
adalah jika suatu saham yang berkinerja
STRUKTUR NILAI baik ternyata MBR-nya masih rendah
MODAL PERUSAHA dibandingkan rata-rata MBR saham di
Longterm Debt AN
sektornya, harga saham tersebut masih
to Equity (LED) Market to memiliki potensi untuk naik, demikian
Longterm Debt Book Ratio pula sebaliknya.
to Assets (LDA) (MBR)
(X) (Y) 1.7 HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah pernyataan
(MBR) Market to Book Ratio atau sementara yang perlu dibuktikan benar
nilai buku adalah aset/kekayaan bersih atau tidak (Husei, 2003:67). Pada
yang dimiliki perusahaan. Cara penelitian ini, penulis mengajukan
menghitung nilai buku perusahaan hipotesis sebagai berikut : “Struktur modal
adalahperbandingan antara harga pasar berpengaruh terhadap nilai perusahaan
per lembar saham terhadap nilai buku manufaktur go publik sektor makanan dan
ekuitas perlembar saham. minuman periode 2010-2014.
Dengan kata lain, nilai buku adalah
nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh 1.8 Konsep Operasional & Teknik
pemegang saham dengan mengandaikan Pengukuran
seluruh utang tealh dilunasi.Market to
Book Ratio (MBR) adalah perbandingan Pada penelitian ini terdapat
antara harga saham dengan nilai buku per variabel independen yaitu struktur modal
lembar saham.Ratio analisis berfungsi pengaruh terhadap nilai perusahaan.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 5


Berikut ini definisi operasional variabel yang menjadi akibat adanya variabel
dalam penelitian ini adalah: bebas. Jadi variabel terikat (y) disini
1. Struktur Modal (variabel adalah Struktur Modal.
independen)
Dalam penelitian ini yang 1.9 METODE PENELITIAN
menjadi variabel independen adalah
struktur modal. Struktur modal Metode penelitian adalah cara yang
merupakan perbandingan total digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
hutang yang dimiliki perusahaan Untuk mendapatkan penelitian yang lebih
terhadap total ekuitas perusahaan. baik dan terarah di perlukan suatu metode
Struktur modal diukur dengan penelitian agar dapat menjawab pokok
Longterm Debt to Equity (LDE) dan permasalahan. Langkah-langkah yang di
Longterm Debt to Assets (LDA). lakukan sebagai berikut :
Longterm Debt to Equity (LDE) 1. Lokasi Penelitian
dan Longterm Debt to Assets (LDA) Lokasi pengambilan data adalah di
adalah suatu upaya untuk Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia,
memperlihatkan dalam format lain, Riau, Pekanbaru Jl. Jend. Sudirman
proporsi relatif dari klaim pemberi No. 73, sedangkan objek penelitian
pinjaman terhadap hak kepemilikan, adalah perusahaan sektor makanan dan
dan digunakan sebagai ukuran hutang minuman di BEI sehingga laporan
(Helfert, 1997). keuangan perusahaan tentu sudah
diaudit dan dipublish di Bursa Efek
Longterm Indonesia.
2. Jenis dan sumber data
(1)
Jenis data yang digunakan menurut
cara memperolehnya adalah data
(2) primer yang diperoleh sebagai berikut:
1. Laporan keuangan tahunan,
2. Nilai Perusahaan (variabel dan Annual report.
dependen) 2. Website perusahaan yang
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian
menjadi variabel dependen adalah 3. Website yang menyajikan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan laporan keuangan setiap
diukur dengan Market to Book tahunnya seperti www.idx.com
Ratio (MBR). Market to Book Ratio 4. Literatur seperti buku, jurnal,
adalah perbandingan antara harga dll
pasar per lembar saham terhadap Sumber data dalam
nilai buku ekuitas perlembar saham penelitian ini berasal dari Kantor
(Brigham dan Houston, 2009). Perwakilan (KP) BEI Riau yang
berada di Jl. Jend Sudirman No. 73
(3) (Sudirman Bawah), Pekanbaru.
Dalam penelitian ini pengukuran 3. Populasi dan Sampel
variabel yang digunakan dapat dijelaskan
Sugiyono (2013:59), yaitu : Populasi pada penelitian ini adalah
1.Variabel Independen (bebas) seluruh perusahaan manufaktur yang
adalah merupakan variabel yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
mempengaruhi timbulnya variabel (BEI) pada Sektor Industri Barang
dependen (terikat). Konsumsi pada tahun 2010-2014 yaitu
2.Variabel Dependen (terikat) sebanyak 38 Perusahaan. Jumlah
adalah variabel yang di pengaruhi atau populasi perusahaan manufaktur pada
Sektor Industri Barang Konsumsi Sub

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 6


Sektor Makanan dan Minuman Objek dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 16 perusahaan. perusahaan di Sektor Industri Barang
Dalam penelitian ini tidak akan Konsumsi pada tahun 2010-2014 yaitu
membahas semua perusahaan yang sebanyak 38 Perusahaan. Jumlah
terdaftar pada perusahaan populasi perusahaan manufaktur pada
manufaktur sektor Industri Barang Sektor Industri Barang Konsumsi Sub
Konsumsi sub sektor Makanan dan Sektor Makanan dan Minuman
Minuman di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 16 perusahaan. Dalam
namun hanya 25% perusahaa yang penelitian ini tidak akan membahas
akan dibahas pada penelitian ini semua perusahaan yang terdaftar pada
yaitu antara lain: PT Akasha Wira perusahaan manufaktur sektor Industri
International Tbk, PT Indofood Barang Konsumsi sub sektor Makanan
Sukses Makmur Tbk, PT Mayora dan Minuman di Bursa Efek Indonesia,
Indah Tbk dan PT Ultrajaya Milk namun hanya 25% perusahaa yang
Industry and Trading Company akan dibahasdalam penelitian ini.
Tbk. Adapun 4 perusahaan manufaktur
4. Teknik Pengumpulan Data subsektor Makanan dan Minuman di
dan Jenis Data Bursa Efek Indonesia:
1.ADES= Akasha Wira
Menurut Darmawan International Tbk pada tanggal 13
(2013:163), penelitian Jun 1994
perpustakaan adalah menjajagi ada 2.INDF= Indofood Sukses Makmur
tidaknya buku-buku atau sumber Tbk pada tanggal 14 Jul 1994
tertulis lainnya yang relevan 3.MYOR= Mayora Indah Tbk pada
dengan judul skripsi yang disusun. tanggal 04 Jul 1990
Relevan disini tidak selalu berarti 4.ULTJ= Ultrajaya Milk Industry
mempunyai judul yang sama and Trading Company Tbk pada
dengan judul skripsi, tetapi disini tanggal 02 Jul 1990
adalah bahwa buku-buku tersebut Setelah semua data dimasukan
mengandung isi yang dapat menjadi sebuah data panel kemudian
menunjang teori-teori yang akan di dilakukan penghitungan rasio yang
telaah dalam skripsi. Data yang dibutuhkan dalam variabel penelitian
dikumpulkan dalam penelitian ini ini.
dengan menggunakan metode : Setelah semua rasio dihitung
1. Metode Studi Pustaka, yaitu kemudian dilakukan regresi pada data
dengan melakukan telaah pustaka, tersebut. Untuk mendapatkan hasilnya
eksplorasi dan mengkaji berbagai penulis menggunakan metode Analisis
literatur pustaka seperti buku , Regresi Linier Sederhana.
jurnal dan sumber-sumber lain Analisis Regresi Linier Sederhana
yang berkaitan dengan penelitian. merupakan suatu persamaan yang
2. Metode Dokumentasi, yaitu dapat digunakan untuk mengestimasi
dengan cara mengumpulkan, atau memprediksi nilai suatu variabel
mencatat, dan menkaji data sering disebut variabel dependen
sekunder yang berupa lapoan berdasarkan suatu variabel yang lain
keuangan perusahaan makanan dan sering disebut variabel independen atau
minuman yang terdaftar di BEI regresor. Dengan demikian regresi
periode tahun 2010-2014 yang linier sederhana menunjukkan
termuat dalam idx. hubungan dua variabel (Haryono
5. Teknik Analisis Data Subiyakto:187))

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 7


1. Longterm
2. Pembahasan dan Hasil Penelitian

2.1 Analisis Deskriptif


Dari hasil pengolahan data
yang telah dilakukan oleh peneliti,
dapat dijelaskan mengenai Tabel 3.1
variabel-variabel yang terdapat Struktur Modal (LDE)
dalam model yang digunakan
Nama LongtermDebt toEquity (LDE)
dalam penelitian ini. No
Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014
Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan alat bantu PT Akasha Wira
SPSS versi 19.0 dan Microsoft 1. 54% 44% 141% 13% 12,1%
International Tbk
Excel 2007 untuk mempercepat
PT Indofood
memperoleh datahasil yang dapat 2. Sukses Makmur 0% 0% 0% 0% 0%
menjelaskan variabel-variabel yang Tbk
diteliti. 3.
PT Mayora Indah
5,3% 6,5% 4,7% 8,3% 13,4%
Tbk
Tabel deskriptif menunjukkan PT Ultrajaya
semua variabel yang digunakan 4. Milk Industry 11,8% 9% 3,9% 1,8% 0,7%
dalam model analisis regresi linier Tbk
sederhana, yaitu variabel nilai Rata-Rata 9,125% 10,5% 6,125% 5,825% 6,55%
perusahaan atau MBR (Y) sebagai Sumber : Data Olahan
variabel dependen, struktur modal
atau LDE (X1), struktur modal atau Semakin tinggi rasio ini akan
LDA (X2), sebagai variabel menunjukkan kinerja yang buruk bagi
independen. Penjelasan dari perusahaan. Maka perusahaan harus
masing-masing variabel adalah: berusaha agar LDE bernilai rendah atau
A. Struktur Modal berada dibawah standar industri yaitu 90%
Struktur modal merupakan (Kasmir,2008;164). PT Akasha Wira
kombinasi hutang dengan modal International, PT Indofood Sukses
sendiri. Struktur modal merupakan Makmur, PT Mayora Indah, dan PT
bagian dari struktur keuangan. Ultrajaya Milk Industry memiliki kinerja
Pemilihan struktur keuangan keuangan yang sangat baik karena berada
merupakan masalah yang dibawah standar rasio industri pada setiap
menyangkut komposisi pendanaan tahunnya.
yang akan digunakan oleh B. Nilai Perusahaan
perusahaan, pada akhirnya berarti Nilai perusahaan adalah sama
penentuan berapa banyak utang dengan nilai pasar saham ditambah
yang akan digunakan oleh dengan nilai pasar utang. Apabila
perusahaan untuk mendanai besarnya nilai utang konstan, maka
aktivanya. setiap peningkatan nilai saham
Pada penelitian ini peneliti akan meningkatkan nilai
menggunakan ukuran LDE dan perusahaan. Apabila nilai utang
LDA untuk menghitung struktur berubah, maka struktur modal akan
modal dengan pertimbangan bahwa menguntungkan bagi pemegang
rasio ini merupakan perbandingan saham, jika nilai perusahaan
antara hutang terhadap ekuitas dan meningkat(David Sukardi
aset. Kodrad & Christian Herdinata,
Dihitung dengan formulasi sebagai 2009:108).
berikut:

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 8


Pada penelitian ini peneliti X = LDE
menggunakan ukuran MBR untuk Berdasarkan persamaan regresi
menghitung Nilai Perusahaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;
dengan pertimbangan bahwa rasio 1) Koefisien regresi untuk MBR
ini merupakan perbandingan antara bernilai NEGATIVE, artinya
nilai buku saham. LDE berpengaruh NEGATIVE
Dihitung dengan formulasi sebagai terhadap MBR.
berikut: 2) Nilai konstanta sebesar 460,329
menyatakan bahwa jika LDE
tidak memiliki nilai (0) maka
nilai MBR sebesar 460,329.
Tabel 3.2
3) Koefisien regresi variabel LDE
Nilai Perusahaan
sebesar -1973,412, ini
Nilai Perusahaan (MBR)
menyatakan bahwa setiap
Nama
No
Perusahaan terjadi penambahan 1 (satu)
2010 2011 2012 2013 2014
PT Akasha Wira
nilai pada LDE maka nilai
1. 54 44 141 94 53 MBR mengalami
International Tbk
PT Indofood peNURUNAN sebesar
2. Sukses Makmur 457 571 555 558 548 1973,412
Tbk
PT Mayora b. Koefisien Korelasi Atas LDE
3. 655 631 969 1.128 461
Indah Tbk TerhadapMBR:
PT Ultrajaya Berdasarkan hasil Uji yang
4. Milk Industry 37 35 122 113 98
Tbk telah dilakukan dengan
Rata-Rata 300,75 320,25 446,75 473,25 290 menggunakan program SPSS versi
17, diperoleh hasil koefisien regresi
1. Pengaruh Struktur Modal sebesar 0,262, Ini berarti bahwa
(LDE) Terhadap Nilai ada korelasi “RENDAH” anatara
Perusahaan variabel LDE (X1) dengan MBR
(Y) sebesar 0,262. Dengan
a. Regresi Linier Sederhana demikian dapat dinyatakan bahwa
terdapat hubungan positif antara
Tabel 3.4 LDE dengan MBR, semakin tinggi
Hasil Analilisis Regresi LDE maka semakin tinggi juga
Linier Sederhana MBR.
c. Koefisien
Pengaruh Konsstanta Koefisien R R Adjusted T T Determinasi Antara LDE
Regresi Square R Square Hitung Tabel
X1 Y 460.329 -1973.412 0.512a 0.262 0.221 -2.528 2,109 Terhadap MBR:
Dari hasil uji Koefissien
determinasi diperoleh hasil
Antara LDE Terhadap MBR: pengujian sebesar 0,221, ini berarti
bahwa variabel LDE dapat
Berdasarkan hasil uji
mempengaruhi variabel MBR
koefisien regresi yang sudah
dimasukkan ke dalam tabel sebesar 22,1%, sedangkan sisanya
rekapitualasi diatas maka dapat sebesar 77,9% dipengaruhi oleh
dirumuskan persamaan regresi variabel yang lain.
untuk pengaruh LDE terhadap d. Uji Signifikansi: (Uji t) atas
MBR, sebagai berikut; Kualitas Produk terhadap
Y = 460,329 + - 1973,412X loyalitas:
Keterangan: Y = MBR

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 9


Dari tabel rekapitulasi uji Berdasarkan distribusi uji t,
statistik diatas, dapat diketahui diketahui nilai t tabel untuk df= 18
hasil uji t hitung untuk menguji pada alpha 5% atau 0,005 adalah
hipotesis apakah ada pengaruh sebesar 2,109. Nilai t hitung
signifikan variabel LDE (X1) sebesar -2.528 dengan signifikansi
terhadap variabel MBR (Y), yakni 0,021< 0,005 maka dapat
sebesar -2.528 dengan tingkat disimpulkan bahwa hipotesis nol
signifikansi 0,021. Selanjutnya, diterima dan hipotesa alternatif
untuk mengetahui t tabel dapat ditolak, artinyatidak ada pengaruh
digunakan besaran derajat signifikan antara LDE terhadap
kebebasan (df) dengan cara MBR.
menghitung df = n –k= 20 –2 = 18.

2. Pengaruh Struktur Modal (LDA) Terhadap Nilai Perusahaan

Tabel 3.5
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Entered Variables Removed Method
a
1 LDA . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: MBR
Tabel 3.6
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Watson
1 .594a .353 .317 238.940 1.421
a. Predictors: (Constant), LDA
b. Dependent Variable: MBR
Tabel 3.7
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 494.124 79.413 6.222 .000
LDA -5111.444 1629.752 -.594 -3.136 .006
a. Dependent Variable: MBR
dirumuskan persamaan regresi
untuk pengaruh LDE terhadap
MBR, sebagai berikut;
Y = 494,124 + - 5111,444X
a. Regresi Sederhana Antara Keterangan: Y = MBR
LDE Terhadap MBR: X = LDA
Berdasarkan hasil uji
Berdasarkan persamaan
koefisien regresi yang sudah regresi tersebut dapat dijelaskan
dimasukkan ke dalam tabel sebagai berikut;
rekapitualasi diatas maka dapat

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 10


1) Koefisien regresi d. Uji Signifikansi: (Uji t) atas
untuk MBR bernilai Struktur Modal terhadap Nilai
NEGATIVE, artinya Perusahaan:
LDA berpengaruh Dari tabel rekapitulasi uji
NEGATIVE terhadap statistik diatas, dapat diketahui
MBR. hasil uji t hitung untuk menguji
2) Nilai konstanta hipotesis apakah ada pengaruh
sebesar 494,124 signifikan variabel LDA (X1)
menyatakan bahwa terhadap variabel MBR (Y), yakni
jika LDA tidak sebesar -3,136 dengan tingkat
memiliki nilai (0) signifikansi 0,006. Selanjutnya,
maka nilai MBR untuk mengetahui t tabel dapat
sebesar 494,124. digunakan besaran derajat
3) Koefisien regresi variabel LDA kebebasan (df) dengan cara
sebesar -5111,444, ini menghitung df = n –k= 20 –2 = 18.
menyatakan bahwa setiap Berdasarkan distribusi uji t,
terjadi penambahan 1 (satu) diketahui nilai t tabel untuk df= 18
nilai pada LDA maka nilai pada alpha 5% atau 0,005 adalah
MBR mengalami sebesar 2,109. Nilai t hitung
PENURUNAN sebesar sebesar -3,136 dengan signifikansi
5111,444 0,021< 0,005 maka dapat
b. Koefisien Korelasi Atas LDA disimpulkan bahwa hipotesis nol
TerhadapMBR: diterima dan hipotesa alternatif
ditolak, artinyatidak ada pengaruh
Berdasarkan hasil Uji yang
telah dilakukan dengan signifikan antara LDA terhadap
menggunakan program SPSS versi MBR.
17, diperoleh hasil koefisien regresi
sebesar 0,353 Ini berarti bahwa ada
DAFTAR PUSTAKA
korelasi “RENDAH” antara
variabel LDA (X1) dengan MBR Brigham dan Besley. 2005. Essential
(Y) sebesar 0,353. of Managerial Finance. Penerbit Thomson
Dengan demikian dapat South Western Publisher.
dinyatakan bahwa terdapat Brigham dan Houston. 2009. Dasar-
hubungan positif antara LDA dasar Manajemen Keuangan”. Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.
dengan MBR, semakin tinggi LDA Brigham dan Houston. 2010. Dasar-
maka semakin tinggi juga MBR. dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
c. Koefisien Determinasi Antara Empat. Hal 7
LDE Terhadap MBR: Brigham, Eugene F. and Joel F
Dari hasil uji Koefissien Houston. 2006. Manajemen Keuangan, Edisi
Kedelapan. Penerbit Erlangga. Hal 89.
determinasi diperoleh hasil
Brigham, Eugene F; Houston, Joel F.
pengujian sebesar 0,317, ini berarti 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
bahwa variabel LDA dapat Edisi15, jilid 2. Penerbit Salemba Empat. Hal
mempengaruhi variabel MBR 42.
sebesar 31,7%, sedangkan sisanya Brigham, E. & Houston, J.
sebesar 68,3% dipengaruhi oleh 2007.Fundamental of Financial Management
variabel yang lain. 11th Edition. USA: Thomson South-Western.
Brigham, E. F., dan J. F. Houston.
2009. Fundamentals of Financial Management.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 11


6th Edition. South Western: Cengage
Learning. Hal 520.
Brigham, F., dan J. Houston. 2001.
Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan.
Jakarta: Erlangga.
Eli, Safrida. 2008. Pengaruh Struktur
Modal dan Pertumbuhan Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Tesis,
Sekolah Pascasarjana USU. Medan.
Gujarati, D. N. 2003. Basic
Econometrics. 4th edition.
Handayani, Bestasari Dwi. 2008.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan sedang
Bertumbuh yang Berbeda (Theory Agency).
Semarang : UNS.
Husein, Umar. 2003. Metode Riset
Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Jurnal
Keown Arthur J. Scott David, Jr D.
Marthin, Petty J. William. 2000. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
Murtini, umi. 2008. Pengaruh
Kebijakan Manajemen Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan, Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan Vol 4, No 1. Hal 32-47.
Myers (1996) dalam Saidi (2004)
Myers, S. 1884. The Capital Structure
Puzzle, Journal of Finance, Vol. 39. July. Hal
198-209.
Myers, S., dan N. Majluf. 1984.
Corporate Financing an Investment Decision
when Firms have Information Investors Do no
Have, Journal of Finance Economics. Hal
187-221.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar
Pembelanjaan. Yogyakarta: BPFE.
Sjahrial, Dermawan. 2013.
Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra wacana
media.
Suad, Husnan dan Enny Pudjiastuti.
2006. Dasar Dasar Manajemen
Keuangan.edisi kelima. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Subiyakto, Haryono. 1995. Statistika
Edisi ke-1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. Hal 187.
Subiyakto, Haryono. 1995. Statistika
Edisi ke-1. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. Hal 188.
Weston dan Brigham. 1990. Kebijakan
Mengenai Struktur Modal. Hal

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Okotober 2016 Page 12

Anda mungkin juga menyukai