Anda di halaman 1dari 5

I.

Pertanian Terpadu Berkelanjutan (18-09-2018)

Oleh: Bpk. Danar Praseptiangga

Teknologi hasil pertanian merupakan salah satu program pendidikan pada


fakultas pertanian. Fakultas pertanian Universitas Sebelas Maret
menyelenggarakan program Pertanian Terpadu Berkelanjutan yang berarti pada
fakultas pertanian UNS terdapat beberapa prodi yang berkelanjutan mulai dari
pengolahan tanah hingga pengolahan hasil pertanian dan penjualan. Teknologi
hasil pertanian sendiri bergerak pada bidang pengolahan hasil pertanian pasca
panen yang berkontribusi pada inovasi teknologi untuk menghasilkan nilai tambah
dari dilakukannya proses pengolahan bahan baku atau komoditi hasil pertanian.
Selain hasil pertanian, hasil perairan dan peternakan juga merupakan cakupan dari
pertanian.

Komoditas hasil pertanian sifatnya mudah rusak dan memakan banyak


tempat saat penyimpanan serta ketergantungan dengan musim sehingga perlu
dipikirkannya sebuah inovasi untuk mengatasi hal tersebut. Inovasi jugta dapat
meningkatkan nilai ekonomis pada bahan pangan tersebut. Contohnya ubi saat
panen melimpah harga per kg hanya 5-6 ribu rupiah saja tetapi jika ubi tersebut
diubah menjadi tepung maka nilai ekonomisnya akan bertambah menjadi sekitar
25 ribu rupuah dan jika suply diperbanyak maka nilai ekonomisnya juga akan
bertambah banyak lagi hingga 50-60 ribu rupiah. Selain menguntungkan pada
nilai ekonomis, umur dari tepung ubi juga lebih lama dari pada ubi tanpa diolah
menjadi tepung serta tempat untuk menyimpannya juga lebih sedikit dan tidak
memakan banyak tempat.

Ruang lingkup :

a. Teknologi proses
Untuk memperpanjang umur, tidak memakan banyak tempat pada
saat penyimpanan, nilai ekonomis bertambah, ketersediaan selalu ada dan
aksesbilitas untuk bahan setengah jadi lebih mudah untuk ke segala
penjuru.
b. Bahan baku setelah diproses mrnjadi produk yang diharapkan konsumen
pada saat ini, yaitu ada 3 kriteria penting pada proses pengolahan makanan
:
1. Produk yang aman

Produk yang aman diperoleh melalui beberapa pendekatan


pada saat proses pengolahan pangan dengan SPPB, GMP, HCCP
(Analisis Bahaya dan Penentuan Titi Kendali Kritis), SOP ( Standart
Operating Procedure), dan SSOP untuk kendali sanitasi.

2. Produk yang bermutu tinggi

Dilakukan pendekatan pada saat proses untuk mempertahankan


mutunya dan diantisipasi juga pada porosesnya gak mutunya tidak
buruk.

3. Produk yang sehat dan praktis


Makanan harus bisa memberikan kesehatan pada tubuh dan mudah
dibuat dengan diadakannya riset dan penelitian oleh R&D untuk
mengembangkan produk.

Laboratorium Pendukung ada 3 yaitu :

1. Laboratorium Kimia Pangan dan Biokimia


2. Laboratorium Rekayasa Kimia Pangan
3. Laboratorium Nutrisi

II. Keteknikan Pertanian (25-09-2018)

Oleh: Bpk. Kawiji

Fakultas Teknologi Pertanian sebenarnya ada banyak jurusan atau program


pendidikannya yaitu :

1) ITP : THP ( Teknologi Hasil Pertanian ), TPG ( Teknologi Pangan dan


Gizi ), TPHP ( Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian ), dll.
2) TEP : TEP ( Teknologi Pertanian ), MP ( Mekanisme Pertanian ), dll
3) TIP : TIP ( Teknologi Industri Pertanian ), TIN, dll

Tujuan utama TEP adalah :

1. Mengurangi bahaya-bahaya di bidang pertanian


2. Mengurangi biaya produksi
3. Meningkatka dan mempertahankan kualitas hasil
4. Mengurangi kelelahan dan meningkatkan kenyamanan
5. Memanfaatkan kelebihan dan hasil samping
6. Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman
7. Mempertahankan dan menggunakan SDA ( Sumber Daya Alam )
dengan lebih efisien
Ruang Lingkup Prodi Teknik Pertanian :

1. Bidang alat dan mesin budidaya pertanian


2. Bidang mesin-mesin pengolahan hasil pertanian
3. Bidang teknik tanah dan air
4. Bidang bangunan pertanian dan lingkungan
5. Bidang energi dan................
6. ..............
7. Bidang instrumentasi dan ............

III. Laboratorium Pangan dan Gizi

Oleh: Bpk. Windi A.

“Kerawanan Pangan Indonesia”

Pada saat ini pangan Indonesia sangat rawan dan berbahaya. Indonesia
membutuhkan pangan setahun 37 juta ton dan untuk memenuhunya dilakukan
impor gandum hingga 7-10 juta ton. Sebenarnya impor gandum tersebut dapat
diatasi dengan menggunakan umbi-umbian yang dapat dihasilkan di Indonesia
sendiri untuk bahan pangan. Umbi-umbian tersebut dapat berupa singkong,
pisang, jagung, ubi, dll.

Riset (diversifikasi dan substitusi ) :

1. Umbi-umbian( ubi jalar, garut, ganyong, dll ) mengandung karbohidrat


2. Kacang-kacangan ( kacang merah, koro-koroan, dll) mengandung protein
3. Tepung komposit ( tepung mocaf, modifikasi, dll)

Produk :

1. Conectionary/permen tinggi mineral, serat, dan vitamin. Cara agar


mengandung serat yang relatif tinggi adalah dengan menggunakan bahan-
bahan yang relatif mengandung serat.
2. Bakery tinggi serat dan rendah gluten. Agar seratnya tinggi kulit arinya
tidak dihilangkan 100%.
3. Diversifikasi olahan berbasis daging dan ikan. Contohnya kripik lele,
rendang, sosis, nuget, dll.

Pengabdian :

1. Introduksi Teknologi Tepat Guna (TEG)


2. Higienitas dan keamanan pangan
3. Perbaikan proses produksi
4. Perbaikan kemasan untuk memperpanjang keawetan
5. Perbaikan pemasaran

Fasilitas :

1. Analisa proksimat ( uji protein, lemak, vitamin C)


2. Analisa vitamin
3. Analisa sianida
Sianida adalah racun yang terdapat pada umbi-umbian yang dapat larut
dalam air dan dapat berkurang kadar racunnya dengan cara direndam.
4. Analisa amilosa, dll

IV. Lab. Mikrobiologi Pangan dan Bioteknologi (16-10-2018)

Oleh: Ibu Rohula Utami

Antony van leeuwenhoek (1632-1723) adalah ilmuwan pertama yang


melihan dan mendiskripsikan mikroorganisme.

Mikroorganisme antara lain adalah mikroba, bakteri, virus, yeast dan


khamir. Mikroorganisme ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.
Salah satu contok mikroorganisme yang menguntungkan adalah Lactobacillus
vulgaris yang digunakan pada pembuatan youghurt dan bakteri-bakteri lain
yang digunakan pada pembuatan produk-produk fermentasi. Sedangkan
bakteri yang merugikan contohnya adalah Salmonella typhosa yang dapat
menyebabkan penyakit tifus.

Food Safety First

Makanan yang dikonsumsi dapat menjadi tidak aman karena


prosespembuatan tidak higienis dan pengolahan pangan kurang sempurna.

Kaitan THP dengan mikrobiologi yaitu pada pengolahan bahan


pangan. Dengan adanya teknologi pengolahan untuk hasil-hasil pertanian yang
di dalam pengolahannya menggunakan mikroba untuk membuat produk
tersebut. Dengan THP menghasilkan produk-produk yang aman dan bermutu
tinggi mulai dari tahap pemanenan, penanganan, pasca panen, pengolahan,
pengawetan, pengemasan, penyimpanan hingga distribusi kepada konsumen.

Kompetisi :

1) Pengetahuan
2) Keterampilan umum
3) Keterampilan khusus
4) Sikap

Manfaat mikrobiologi pangan yaitu :

a) Menguasai konsep dan memiliki keterampilan dalam


melakukan pengujian bahan hasil pertanian secara
mikrobiologi.
b) Mengusai konsep tentang mikroba pembusuk dan patogen
pangan serta pengendalian pada industri pangan.
c) Menguasai dan mampu memanfaatkan mikroorganisme dalam
fermentasi bahan hasil pertanian.
d) Menguasai dan mampu menerapkan sanitasi dan higiene,
GMP, SSOP, dan HACCP pada industri hasil pertanian untuk
menghasilkan produk yang aman.

Anda mungkin juga menyukai