Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TAUHID

“HAL HAL YANG DAPAT MERUSAK TAUHID”

Disusun oleh kelompok 7:

Anggota:

         Chandra Irawan                        (19630288)

         Dhimas Aditya Fathan             (19630812)

         Zainab        (19630526)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SUBHANAHU WATA’ALA, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang Hal-hal yang dapat Merusak Tauhid ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah Tauhid yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan
laporan ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Banjarmasin, 18 Mei 2021

Kelompok 7
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1.1 Pengertian Syirik..............................................................................................................6
1.2 Hal-Hal Yang Termasuk Syirik.......................................................................................6
1.3 Jenis Syirik.......................................................................................................................6
a. Syirik Besar...................................................................................................................6
b. Syirik Kecil...................................................................................................................7
c. Syirik Tersembunyi......................................................................................................8
2.1 Pengertian Kufur / Kafir...................................................................................................8
2.2 Jenis Kufur.......................................................................................................................9
1. Kufur Besar..................................................................................................................9
2. Kufur Kecil.................................................................................................................10
3.1 Pengertian Nifaq / Munafik............................................................................................11
a. Nifaq besar..................................................................................................................11
b. Nifaq kecil...................................................................................................................11
4.1 Pengertian Murtad..........................................................................................................12
4.2 Jenis Murtad...................................................................................................................12
1. Murtad I’tiqadi ( Keyakinan )..................................................................................12
2. Murtad Fi’li ( Perbuatan ).........................................................................................13
3. Murtad Qauli ( Ucapan )...........................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
A. Kesimpulan......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengingat pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka hal ini menjadi
sebuah kewajiban bagi setiap orang untuk mempelajarinya. Karena tauhid tidak hanya
sekedar mengenal dan memahami bahkan mengerti bahwa pencipta alam seisinya adalah
Allah dan tidak hanya sekedar tahu bukti-bukti rasional akan kebenaran wujud-Nya,
Keesaan-Nya dan bukan pula sekedar megenal Asma dan sifat-Nya. Tetapi tauhid adalah
pemurnian ibadah kepada Allah dengan cara menghambakan diri kepada Allah secara murni
dan konsekuen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
dengan penuh rasa rendah diri dan penuh rasa cinta kepada-Nya.

Di zaman sekarang ini banyak orang-orang yang memilih cara-cara yang bertentangan
dengan akidah Islam. Yang mereka inginkan adalah bagaimana masalah tersebut dapat selesai
dengan cepat tanpa memikirkan bertentangan tidaknya dengan agama Islam. Misalkan
mereka datang ke seorang dukun, menggunakan dukun dan sebagainya. Mereka seakan lupa
dengan hakikat dirinya sendiri sebagai hamba Allah yang harus menyembah dan meminta
pertolongan hanya kepadaNya

Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat seseorang berarti telah mempersaksikan diri
sebagai hamba Allah semata. Kalimat laa ilaaha illallaahu dan Muhammadur Rasuulullah
selalu membekas dalam jiwanya dan menggerakkan anggota tubuhnya agar tidak menyembah
selain-Nya. Baginya hanya Allah sebagai Tuhan yang harus ditaati, diikuti ajaran-Nya,
dipatuhi perintah-Nya dan dijauhi larangan-Nya. Caranya bagaimana, lihatlah pribadi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. sebab dialah contoh hamba Allah sejati.

Dalam pembukaan surat Al-Israa’, Allah telah mendeklarasikan bahwa Rasulullah


Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. adalah hamba-Nya: Maha Suci Allah, yang telah
memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil
Aqsha (Al-Israa’:1). Begitu juga dalam pembukaan surat Al-Kahfi, Allah berfirman: Segala
puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Dia
tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya (Al-Kahfi:1).

Ini menunjukkan bahwa agar makna dua kalimat syahadat – yang intinya adalah tauhid –
benar-benar tercermin dalam jiwa dan perbuatan, tidak ada pilihan bagi seorang hamba
kecuali mencontoh pribadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. dalam segala sisi
kehidupannya, baik dari sisi aqidah dan ibadah, maupun sisi-sisi lainnya seperti sikapnya
terhadap istri dan pelayannya di rumah, pergaulannya bersama-sahabatnya, akhlaqnya dalam
melakukan transaksi bisnis dan kepemimpinannya sebagai kepala Negara. Maka untuk
menjaga kemurnian tauhid, seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. seorang hamba hendaknya menghindar jauh-jauh dari hal-hal yang merusak
kemurnian tauhid sebagai cerminan dua kalimat syahadat tersebut.

Oleh karena itu tentu saja sebuah usaha pemurnian tauhid tidak akan tuntas dengan
menjelaskan makna tauhid saja, tetapi perlu juga disertai dengan menjelaskan tentang
berbagai hal yang dapat merusak atau menodai tauhid itu sendiri. Untuk itu dalam makalah
kali ini kelompok 7 berusaha akan menjelaskan secara singkat berbagai macam bentuk
tindakan dan perbuatan yang dapat merusak tauhid.

B. Rumusan Masalah
Dari makalah yang kami buat ini, yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut :

1. Apakah Syirik itu ?

2. Apakah Kufur itu ?

3. Apakah Nifak itu ?

4. Apakah Murtad itu ?


BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Syirik
Menurut Bahasa Syirik adalah penyekutuan atau penyerikatan. Sedangkan menurut
istilah syirik adalah keyakinan bahwa Allah lebih dari satu. Syirik itu sifatnya sedangkan
musyrik adalah Orang / Pelakunya. Musyrik itu orang yang mempunyai sifat Syirik,
perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wata’ala dengan hal-hal lain. Jadi, Syirik
adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan hal-hal lain, sehingga ibadahnya tidak
ditujukan kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Syirik termasuk dosa besar. Allah befirman dalam Q.S Lukman :13 Artinya : “Sesungguhnya
syirik itu adalah kedzaliman yang besar”. Syirik juga membatalkan amal pelakunya.Firman
Allah dalam Q.S Az-Zumar:65 (Artinya:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan
hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugikan”).

1.2 Hal-Hal Yang Termasuk Syirik


a) Mempercayai Khayalan atau Ramalan
b) Mencari kesaktian dari amalan, dzikir atau ritual lainnya
c) Memakai Jimat
d) Guna-guna (pelet)
e) Perdukunan
f) Membuat sesajen
g) Meminta bantuan dari arwah rasul, wali atau tokoh tertentu agar terhindar dari
marabahaya.

1.3 Jenis Syirik


Syirik mempunyai tiga jenis yaitu:  syirik besar, syirik kecil, syirik tersembunyi.

a. Syirik Besar yaitu Seseorang yang menyembah kepada selain Allah dan ia menaati sama
seperti ia menymbah dan menaati Allah.

 Syirik besar terbagi dalam enam jenis.


-      Syirik doa, yaitu berdoa kepada selain Allah sama seperti berdoa kepada Allah, baik
sebagai permohonan maupun sebagai ibadah.
-      Syirik dalam niat, motivasi dan tujuan, yaitu seorang hamba melakukan suatu pekerjaan
dengan niat, motivasi, dan tujuan mutlak selain Allah.
-      Syirik dalam ketaatan, yaitu menyamakan sembahan selain Allah dengan Allah dalam
hal hak menentukan syariat dalam hukum.
-     Syirik dalam cinta, yaitu bahwa ia mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya
kepada Allah, mungkin lebih sedikit mungkin juga lebih banyak. Dan cinta ini menumbuhkan
ketundukan dan kepasrahan.
-      Syirik dalam rasa takut, yaitu timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu
mudharat.
-        Syirik dalam tawakal, tawakal adalah menyerahkan urusan sepenuhnya kepada Allah
dan bergantung kepadaNya dalam memperoleh suatu keinginan. Dengan demikian maka
tawakal tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah.

b. Syirik Kecil adalah bahwa ia menyamakan sesuatu selain Allah, dengan Allah dalam
bentuk perkataan dan berbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedangkan dalam
bentuk perkataan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah
dengan sesuatu yang lain.

Adapun bentuk-bentuk dari syirik kecil diantaranya;

-      Bersumpah dengan selain Allah, seperti bersumpah dengan Nabi, Ka’bah yang mulia,
wali, pembesar, tanah air, nenek moyang atau makhluk-makhluk lainnya.
-      Memakai gelang dan benang penangkal, dengan tujuan untuk menolak balak atau
membentengi diri darinya.
-      Mengalungkan jimat, dengan maksud dugaan jimat itu bisa mengusir jin, menolak
keburukan dan mendatangkan kebaikan.
-     Ruqyah (Mantera atau Jampi), yaitu kalimat-kalimat atau gumaman-gumaman tertentu
yang biasa dilakukan oleh masyarakat jahiliyah dengan keyakinan bisa menangkal bahaya,
dengan meminta bantuan jin.
-      Sihir, yaitu semacam cara pengelabuhan dan penipuan, diantaranya ada yang
menggunakan azimat, mantera, dan tipuan-tipuan mulut.
-       Ramalan Perbintangan, yaitu pengakuan (klaim) mengetahui masa depan, baik
secara umum atau khusus dengan perantaraan bintang (astrologi).
-      Pelet, menuliskan huruf dan kalimat tertentu, atau mengalungkan sesuatu dan
semacamnya, dengan klaim menjadikan wanita (istri) mencintai laki-laki (suami), ataupun
sebaliknya.
-      Perdukunan, memberikan informasi tentang hal-hal gaib di masa mendatang, atau
menginformasikan tentang sesuatu yang ada pada hati manusia.
-        Menyembelih untuk selain Allah, maksudnya binatang yang disembelih dengan nama
selain Allah, seperti berhala dan semacamnya.
-        Berperasaan sial karena melihat, mendengar, atau bertemu sesuatu.
-      Bernadzar untuk selain Allah seperti yang telah Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah :
270 yang artinya “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolong baginya”.

c. Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati, ucapan
lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Syirik tersembunyi sebenarnya
dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Termasuk dari syirik tersembunyi adalah berdo’a
kepada orang mati, dan orang-orang yang telah terkubur dari kalangan orang-orang yang
memiliki maqam, juga meminta pertolongan dan pemenuhan hajat kepada mereka.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara syirik besar dengan syirik kecil
dapat diringkas sebagai berikut:

-Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.
-Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya
membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau
mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut.
-Ketiga,  syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan :
mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni
atau tetap dimasukkan ke dalam neraka.
-Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang syirik
kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap Muslim tetapi memiliki keimanan yang
kurang dan dianggap fasiq dalam beragama.
-Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari Allah
dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang terbesar.
-Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat diampuni
Allah.

2.1 Pengertian Kufur / Kafir


Dalam bahasa arab berarti menutupi.secara terminologi kufur berarti mengingkari
suatu bagian dari ajaran islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal
atau tidak sempurna.Misalnya,mengingkari makna syahadat,mengingkari bagian terpenting
dalam ajaran islam yang diharamkan seperti riba maupun seperti yang diwajibkan seperti
shalat.
Kufur adalah sifatnya sedangkan kafir adalah Orang / Pelakunya. Jadi, Kafir itu orang
yang mempunyai sifat Kufur, Ingkar terhadap Allah dan menutupi kebenaran dari Allah
Subhanahu wata’ala yang disampaikan kepada rasulnya, khususnya Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan ajaran-ajaran yang dibawa nya.
Ada beberapa cara Allah / Malaikat memberikan catatan amal orang-orang kafir nanti
di akhirat
-          Diberikan dari sebelah kiri yang berarti buku amalannya buruk/jelek
Dijelaskan dalam QS Al-Haqqah ayat 25-29 yang artinya :” dan adapun orang yang
diberi/ditunjukkan buku catatan amalnya di sebelah kirinya, maka ia akan berkata “alangkah
baiknya, sekiranya aku tidak diberi buku catatan amal in”. Dan aku tidak tahu, apakah dia
diperhitunganku. Alangkah baiknya kalau kematian itu adalah kehidupan yang finis/terakhir.
Harta ku tidak dapat membebaskanku dari adzab Allah. Hancurlah semuanya dari padaku
segala kekuasaanku”
-          Diberikan dari belakang nya
Dijelaskan dalam QS Al-insyiqad ayat 10-15 yang artinya : “ dan adapun orang yang
diberikan/ditunjukkan buku catatannya dari belakannya. Dan ia akan masuk api yang
menyala-nyala. Karena sesungguhnya dia adalah semasa di dunia bersuka ria dengan
keluarganya. Lantaran ia tidak yakin akan kembali (kepada tuhannya untuk menerima
pembalasan). Sebenarnya tidak demikian, bahkan sesungguhnya Tuhannya tetap melihat
dengannya.”

2.2 Jenis Kufur


1. Kufur Besar
     Berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran Islam dimana tanpa bagian itu keislaman
seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.

Adapun jenis dari kufur besar ada lima, yaitu;

a.       Kufur Takzib (pendustaan), maksudnya menyampaikan kebenaran yang bertentangan


dengan kenyataan sebenarnya atau mengklaim bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam membawa ajaran yang bertentangan dengan kebenaran.
b.      Kufur Kesombongan, maksudnya bahwa ia tetap membenarkan kebenaran yang dibawa
rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, tetapi ia menolak mengikutinya karena
kesombongan dan keangkuhan.
c.       Kufur Keraguan, maksudnya keragu-raguan dalam meyakini atau melaksanakan
kebenaran, padahal keimanan yang dianut dari seorang mukmin adalah keyakinan akan
kebenaran ajaran yang dibawa oleh Rasulullah tanpa sedikitpun keraguan.
d.      Kufur I’radh (berpaling dari kebenaran), maksudnya meninggalkan kebenaran dengan
jalan tidak mempelajari dan mengamalkannya, baik yang bersifat perkataan atau perbuatan
atau keyakinan secara persial atau keseluruhan.
e.       Kufur Nifaq, maksudnya mengingkari kebenaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam dalam batin tapi tetap menampakkan diri mengikutinya secara lahir.
2. Kufur Kecil
    Berarti kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari Agama Islam, dan ia adalah
kufur amali. Kufur yang tidak mencapai derajat kufur besar.
Adapun jenis dari kufur kecil diantaranya;
a.     Pertama, kufur nikmat, maksudnya mengingkari itu atau menisbatkannya kepada selain
pemberinya, yaitu Allah Subhanahu wata’ala. Contohnya ada seseorang berkata “angin itu
baik sekali”, “petani itu cerdas”. Kata-kata tersebut menisbatkan suatu nikmat kepada selain
Allah Subhanahu wata’ala walaupun mereka sebenarnya tahu kalau nikmat itu berasal dari-
Nya tetapi mereka tetap tidak mengucapkan “Alhamdulillah” dan tidak menisbatkannya
kepada Allah Subhanahu wata’ala.
b.       Kedua,  meninggalkan shalat, sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang
artinya “Ada lima shalat yag diwajibkan Allah kepada hamba-hamba barangsiapa yang tidak
menyia-nyiakan sesuatu pun daripadanya karena meremehkan haknya, maka Allah berjanji
akan memasukkannya ke dalam surga. Dan barang siapa yang tidak melaksanakannya, maka
tak ada janji dari Allah baginya; Jika Ia menghendaki Ia akan mengazabnya dan jika ia
menghendaki ia akan memasukkannya ke dalam surga.”
c.      Ketiga,  mendatangi peramal, seperti sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
yang artinya “Barang siapa yang mendatangi seorang dukun peramal, lalu ia percaya pada
ucapannya, maka ia telah kafir kepada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Jenis kufur kecil sebenarnya sangat banyak dan tak dapat dihitung , maka semua sebutan
kufur terhadap suatu perbuatan tertentu yang tidak diikat dengan sebutan kufur besar, maka
kata itu secara langsung mengacu kepada kufur kecil.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara kufur besar dengan kufur kecil dapat
diringkas sebagai berikut:
a.Pertama, kufur besar membatalkan amal, sedangkan kufur kecil tidak membatalkan amal.
b.Kedua, kufur besar menyebabkan keabadian dalam neraka, sedangkan kufur kecil
menyebabkan pelakunya mendapatkan ancaman siksaan dari Allah Subhanahu wata’ala.
c.Ketiga, jika seseorang mati dalam keadaan masih kufur besar maka ia tidak akan diampuni,
sedangkan jika ia mati dalam keadaan kufur kecil maka ia diserahkan kepada kehendak
Allah.
d.Keempat, kufur besar menyebabkan darah, harta, dan jiwa pelakunya menjadi  halal, dan ia
tidak berhak mewarisi keluarganya yang Muslim, begitu pula sebaliknya. Dan itu tidak
berlaku pada pelaku kufur kecil.
e.Kelima,  kufur besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan kufur kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, tapi ia dianggap Mukmin dengan keimanan yang
kurang.
f.Keenam, kufur besar adalah kufur aqidah yang kaitannya dengan hati, sedang kufur kecil
adalah kufur amali yang kaitannya adalah badan.
3.1 Pengertian Nifaq / Munafik
Adalah manampakan apa yang sesuai dangan kebenaran dan menyembunyikan apa
yang bertentangan denganya.Jadi siapa saja yang menampakan sesuatu yang sejalan dengan
kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batin atau perbuatanya yang sebenarnya
tidak demikian, maka dialah yang disebut mun afiq (Wajahnya Islam Hatinya Kafir).
Nifaq adalah sifatnya, sedangkan munafik adalah Orang / pelakunya. Jadi, Munafik
itu orang yang mempunyai sifat Nifak, tersembunyi, bermuka dua .
-Bila berkata selalu bohong
-Bila berjanji selalu mengingkari
-Bila diberi Amanat selalu Berkhianat
-Bila bertengkar selalu melewati batas

3.2 Jenis Nifaq


Nifaq ada dua macam; yaitu nifaq besar dan nifaq kecil.
a. Nifaq besar (nifaq aqidah) adalah menyembunyikan kekufuran dalam hati dan
menampakkan keimanan dalam lisan dan perbuatan.
b. Nifaq kecil (nifaq amali) adalah bila perbuatannya yang tampak berbeda dengan apa yang
diperintahkan oleh syariat Islam.

Adapun jenis-jenis nifaq besar (nifaq aqidah) diantaranya;


a.       Mendustakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam secara parsial dan keseluruhan.
b.      Mendustakan sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam.
c.       Membenci Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
d.      Membenci sebagian ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
e.       Merasa gembira dengan kekalahan agama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
f.       Merasa benci dengan kemenangan agama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Adapun jenis-jenis nifaq kecil (amali) diantaranya;


a.       Dusta dalam perkataan
b.      Tidak menepati janji
c.       Menghianati amanah
d.      Berlaku curang ketika bertengkar dengan jalan keluar dari aturan akhlak yang luhur.
e.       Penipuan 
Perbedaan Nifak Kecil dan Nifak Besar :
Perbedaan antara kedua jenis nifaq ini adalah sama dengan perbedaan antara kufur besar dan
kufur kecil. Tetapi, nifaq lebih berbahaya daripada kufur. Sebab, kekufuran adalah perbuatan
yang tampak dan karenanya mudah diketahui, sedangkan nifaq adalah perbuatan yang tidak
tampak dan karenanya tidak dapat dideteksi dengan mudah dan cepat. Itulah sebabnya orang
munafik lebih berbahaya daripada orang kafir terhadap keruntuhan umat Islam, dan karena
itu pulalah orang munafik layak masuk ke tingkat paling rendah dari neraka.

AKIBAT DARI SIFAT MUNAFIK


Secara umum dalam pergaulan di masyarakat akan dikucilkn karena segala perangai jelek
yang dimilikinya
Secara khusus dalam pergaulan antar teman, orang munafik tidak akan disenangi oleh teman
kecuali teman tersebut mempunyai sifat yang sama
Sebagai makhluk sosial dalam hubungan kekerabatan antara anggota keluarga, orang munafik
dapat merenggangkan hubungan kekeluargaan bahkan dapat memutuskan tali
persaudaraannya
Sebagai makhluk yang seharusnya beriman kepada Allah, orang munafik tidak akan ada
tempatnya di syurga, bahkan sebaliknya di akhirat kelak mereka diancam dengan siksaan
yang sangat pedih.

4.1 Pengertian Murtad


Murtad adalah sebutan untuk menyebut orang yang keluar dari islam. Pada mulanya
orang seperti ini beriman kepada Allah SUBHANAHU WATA’ALA dan ia seorang muslim,
kemudian ia meninggalkan keimananya itu untuk selanjutnya beriman kepada yang lain atau
tidak beriman sama sekali (atheis).
Istilah murtad jika dimaknai secara umum merupakan perbuatan yang mengingkari,
meninggalkan agama Islam dan ajarannya, kemudian berpindah dari agama Allah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam ke agama lain, misalnya Nasrani atau yahudi tanpa ada paksaaan dan
memang atas kesadarannya sendiri (Yusuf Qadhawy,1998 : 55).
Firman allah Subhanahu wata’ala : “ dan barang siapa diantara kalian yang murtad
dari agama nya lalu ia mati dalam keadaan kafir maka amal mereka akan terhapus di dunia
dan di akhirat dan mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya” ( QS Al-
Baqarah:217)

4.2 Jenis Murtad


1. Murtad I’tiqadi ( Keyakinan )
-          Ragu adanya Allah dan ciptaannya
-          Ragu bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
-          Ragu bahwa al-qur’an di turunkan oleh Allah
-          Ragu akan adanya Hari Kiamat
-          Ragu adanya Surga dan Neraka

2. Murtad Fi’li ( Perbuatan )


-          Bersujud kepada Berhala
-          Bersujud kepada Matahari
-          Bersujud kepada Makhluk lain

3. Murtad Qauli ( Ucapan )


-          Memanggil orang Islam dengan panggilan “Hai Kafir, hai yahudi, dimana orang yang
memanggil kata-kata itu bertujuan bahwa orang yang dipanggil adalah kafir agama”.
-          Mengejek nama Allah atau janji dan ancaman Allah. Seperti orang mengatakan :”
seandainya Allah memerintahkan suatu perintak kepadaku, niscaya aku tidak akan
melakukannya”.
-          Mengucapkan kata-kata :” Jika Allah menyiksaku lantaran tidak shalat, maka Allah telah
berbuat aniaya kepadaku”.
-          Terang-terangan meremehkan hal-hal yang sunnah dengan maksud menghina, mencaci nabi
atau malaikat”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tawhid” yaitu keyakinan tentang wujud Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuiNya,baik dalam Dzat, sifat-sifat maupun
perbuatanNya.Suatu Aqidah akan sempurna, dan seseorang akan mempunyai aqidah hanya
bila perbuatan, gerak-gerik, dan seluruh tindakanya semata-mata bersumber dari aqidah itu.
Sebaliknya penyimpangan aqidah akan terjadi apabila antara ucapan dan perbuatan
berbeda.Untuk mencapai kesempurnaan aqidah, seseorang harus menghindarkan diri dari hal-
hal yang mengotori aqidah, diantaranya: Syirik, tahayul dan khurafat, kufur, nifaq, kafir,
murtad, dan munafik.Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga aqidah yang benar:
memperdalam dan memperteguh keimanan, Amalkan Al-Qur’an dan Hadits,dan berakhlak
seperti Akhlak Rasulullah.
1.      Syirik adalah menjadikan sesuatu sebagai sekutu Allah dalam hal-hal yang merupakan
hak murni Allah. Seperti menjadikan Tuhan atau beberapa Tuhan selain Allah yang
disembah, ditaati, dimintai pertolongan, dicintai atau lainnya. Jenis syirik ada 3 yakni; Syirik
besar, Syirik kecil, Syirik tersamar.

2.      Kufur adalah menolak kebenaran setelah mengetahuinya. Ini berarti bahwa orang yang
menolak kebenaran dan berbuat kufur karena kebodohannya, serta menganggap bahwa dia
telah melakukan sesuatu yang tidak bertentangan ajaran Islam dan tidak membatalkan iman,
maka orang yang demikian tidak dianggap kufur, kecuali bila telah sampai kepadanya
keterangan yang hak, tetapi ia masih tetap menolaknya, maka ia telah berbuat kufur. Jenis
kufur ada 2 yakni; Kufur besar dan Kufur kecil.

3.      Nifaq adalah menampakkan apa yang sesuai dengan kebenaran, dan menyembunyikan
apa yang bertentangan dengannya. Jenis kufur ada 2 yakni; Nifaq besar dan Nifaq kecil.

4.      Istilah murtad jika dimaknai secara umum merupakan perbuatan yang mengingkari,
meninggalkan agama Islam dan ajarannya, kemudian berpindah dari agama Allah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam ke agama lain, misalnya Nasrani atau yahudi tanpa ada paksaaan dan
memang atas kesadarannya sendiri. Jenis murtad ada 2 yakni; kemurtad murni dan
kemurtadan yang memerangi Allah dan Rasul-Nya
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khalid, Abdul Rahman. 2004. Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman.  Jakarta: Bumi
Aksara.

Abdul Wahab, Muhammad. 2000. Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik. Yogyakarta: 


Pustaka Pelajar Offset.

Muhammad, Ibrahim. 1998. Pengantar Studi Aqidah Islam. Jakarta :  Robbani Press.

Mufid, Fathul. 2009. Ilmu Tuhid/Kalam. Kudus :  STAIN Kudus.

Qardhawy, Yusuf. 1998. Hakikat Tauhid dan Fenomena Kemusyrikan. Jakarta : Robbani


Press.

Alburaikan, Abdullah.1998. Pengantar Studi Aqidah Islam.Jakarta:Rabbani press


Asmuni, H.M. Yusran. 1993. Ilmu Tauhid.Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada
‘Abdulrahim, Muhammad ‘imaduddin,1999,Kuliyah Tawhid BAB 5,Jakarta;Yayasan
PembinaSari Insan (YAASIN)

http// Masfadlul.blogspot.in/2013/10/makalah-tentang-hal-hal-yang-mengotori.html?m=1,

https://www.islamedia.id/2011/07/hal-hal-yang-merusak tauhid.html,
https://zaidnasrullah.wordpress.com/2010/11/16/hal-hal-yang-merusak-tauhid/
diakses pada tanggal 17 Mei  2021, pukul 14.00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai