Makalah Tauhid Kelompok 7
Makalah Tauhid Kelompok 7
Anggota:
Chandra Irawan (19630288)
Zainab (19630526)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SUBHANAHU WATA’ALA, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang Hal-hal yang dapat Merusak Tauhid ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah Tauhid yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan
laporan ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 7
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
1.1 Pengertian Syirik..............................................................................................................6
1.2 Hal-Hal Yang Termasuk Syirik.......................................................................................6
1.3 Jenis Syirik.......................................................................................................................6
a. Syirik Besar...................................................................................................................6
b. Syirik Kecil...................................................................................................................7
c. Syirik Tersembunyi......................................................................................................8
2.1 Pengertian Kufur / Kafir...................................................................................................8
2.2 Jenis Kufur.......................................................................................................................9
1. Kufur Besar..................................................................................................................9
2. Kufur Kecil.................................................................................................................10
3.1 Pengertian Nifaq / Munafik............................................................................................11
a. Nifaq besar..................................................................................................................11
b. Nifaq kecil...................................................................................................................11
4.1 Pengertian Murtad..........................................................................................................12
4.2 Jenis Murtad...................................................................................................................12
1. Murtad I’tiqadi ( Keyakinan )..................................................................................12
2. Murtad Fi’li ( Perbuatan ).........................................................................................13
3. Murtad Qauli ( Ucapan )...........................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
A. Kesimpulan......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat pentingnya peranan tauhid dalam kehidupan manusia, maka hal ini menjadi
sebuah kewajiban bagi setiap orang untuk mempelajarinya. Karena tauhid tidak hanya
sekedar mengenal dan memahami bahkan mengerti bahwa pencipta alam seisinya adalah
Allah dan tidak hanya sekedar tahu bukti-bukti rasional akan kebenaran wujud-Nya,
Keesaan-Nya dan bukan pula sekedar megenal Asma dan sifat-Nya. Tetapi tauhid adalah
pemurnian ibadah kepada Allah dengan cara menghambakan diri kepada Allah secara murni
dan konsekuen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
dengan penuh rasa rendah diri dan penuh rasa cinta kepada-Nya.
Di zaman sekarang ini banyak orang-orang yang memilih cara-cara yang bertentangan
dengan akidah Islam. Yang mereka inginkan adalah bagaimana masalah tersebut dapat selesai
dengan cepat tanpa memikirkan bertentangan tidaknya dengan agama Islam. Misalkan
mereka datang ke seorang dukun, menggunakan dukun dan sebagainya. Mereka seakan lupa
dengan hakikat dirinya sendiri sebagai hamba Allah yang harus menyembah dan meminta
pertolongan hanya kepadaNya
Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat seseorang berarti telah mempersaksikan diri
sebagai hamba Allah semata. Kalimat laa ilaaha illallaahu dan Muhammadur Rasuulullah
selalu membekas dalam jiwanya dan menggerakkan anggota tubuhnya agar tidak menyembah
selain-Nya. Baginya hanya Allah sebagai Tuhan yang harus ditaati, diikuti ajaran-Nya,
dipatuhi perintah-Nya dan dijauhi larangan-Nya. Caranya bagaimana, lihatlah pribadi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. sebab dialah contoh hamba Allah sejati.
Ini menunjukkan bahwa agar makna dua kalimat syahadat – yang intinya adalah tauhid –
benar-benar tercermin dalam jiwa dan perbuatan, tidak ada pilihan bagi seorang hamba
kecuali mencontoh pribadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. dalam segala sisi
kehidupannya, baik dari sisi aqidah dan ibadah, maupun sisi-sisi lainnya seperti sikapnya
terhadap istri dan pelayannya di rumah, pergaulannya bersama-sahabatnya, akhlaqnya dalam
melakukan transaksi bisnis dan kepemimpinannya sebagai kepala Negara. Maka untuk
menjaga kemurnian tauhid, seperti yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam. seorang hamba hendaknya menghindar jauh-jauh dari hal-hal yang merusak
kemurnian tauhid sebagai cerminan dua kalimat syahadat tersebut.
Oleh karena itu tentu saja sebuah usaha pemurnian tauhid tidak akan tuntas dengan
menjelaskan makna tauhid saja, tetapi perlu juga disertai dengan menjelaskan tentang
berbagai hal yang dapat merusak atau menodai tauhid itu sendiri. Untuk itu dalam makalah
kali ini kelompok 7 berusaha akan menjelaskan secara singkat berbagai macam bentuk
tindakan dan perbuatan yang dapat merusak tauhid.
B. Rumusan Masalah
Dari makalah yang kami buat ini, yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut :
a. Syirik Besar yaitu Seseorang yang menyembah kepada selain Allah dan ia menaati sama
seperti ia menymbah dan menaati Allah.
b. Syirik Kecil adalah bahwa ia menyamakan sesuatu selain Allah, dengan Allah dalam
bentuk perkataan dan berbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedangkan dalam
bentuk perkataan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah
dengan sesuatu yang lain.
- Bersumpah dengan selain Allah, seperti bersumpah dengan Nabi, Ka’bah yang mulia,
wali, pembesar, tanah air, nenek moyang atau makhluk-makhluk lainnya.
- Memakai gelang dan benang penangkal, dengan tujuan untuk menolak balak atau
membentengi diri darinya.
- Mengalungkan jimat, dengan maksud dugaan jimat itu bisa mengusir jin, menolak
keburukan dan mendatangkan kebaikan.
- Ruqyah (Mantera atau Jampi), yaitu kalimat-kalimat atau gumaman-gumaman tertentu
yang biasa dilakukan oleh masyarakat jahiliyah dengan keyakinan bisa menangkal bahaya,
dengan meminta bantuan jin.
- Sihir, yaitu semacam cara pengelabuhan dan penipuan, diantaranya ada yang
menggunakan azimat, mantera, dan tipuan-tipuan mulut.
- Ramalan Perbintangan, yaitu pengakuan (klaim) mengetahui masa depan, baik
secara umum atau khusus dengan perantaraan bintang (astrologi).
- Pelet, menuliskan huruf dan kalimat tertentu, atau mengalungkan sesuatu dan
semacamnya, dengan klaim menjadikan wanita (istri) mencintai laki-laki (suami), ataupun
sebaliknya.
- Perdukunan, memberikan informasi tentang hal-hal gaib di masa mendatang, atau
menginformasikan tentang sesuatu yang ada pada hati manusia.
- Menyembelih untuk selain Allah, maksudnya binatang yang disembelih dengan nama
selain Allah, seperti berhala dan semacamnya.
- Berperasaan sial karena melihat, mendengar, atau bertemu sesuatu.
- Bernadzar untuk selain Allah seperti yang telah Allah firmankan dalam QS Al-Baqarah :
270 yang artinya “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolong baginya”.
c. Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati, ucapan
lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Syirik tersembunyi sebenarnya
dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Termasuk dari syirik tersembunyi adalah berdo’a
kepada orang mati, dan orang-orang yang telah terkubur dari kalangan orang-orang yang
memiliki maqam, juga meminta pertolongan dan pemenuhan hajat kepada mereka.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara syirik besar dengan syirik kecil
dapat diringkas sebagai berikut:
-Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.
-Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya
membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau
mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut.
-Ketiga, syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syirik kecil tidak
menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan :
mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni
atau tetap dimasukkan ke dalam neraka.
-Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang syirik
kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap Muslim tetapi memiliki keimanan yang
kurang dan dianggap fasiq dalam beragama.
-Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari Allah
dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang terbesar.
-Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat diampuni
Allah.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perbedaan antara kufur besar dengan kufur kecil dapat
diringkas sebagai berikut:
a.Pertama, kufur besar membatalkan amal, sedangkan kufur kecil tidak membatalkan amal.
b.Kedua, kufur besar menyebabkan keabadian dalam neraka, sedangkan kufur kecil
menyebabkan pelakunya mendapatkan ancaman siksaan dari Allah Subhanahu wata’ala.
c.Ketiga, jika seseorang mati dalam keadaan masih kufur besar maka ia tidak akan diampuni,
sedangkan jika ia mati dalam keadaan kufur kecil maka ia diserahkan kepada kehendak
Allah.
d.Keempat, kufur besar menyebabkan darah, harta, dan jiwa pelakunya menjadi halal, dan ia
tidak berhak mewarisi keluarganya yang Muslim, begitu pula sebaliknya. Dan itu tidak
berlaku pada pelaku kufur kecil.
e.Kelima, kufur besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, sedangkan kufur kecil tidak
menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, tapi ia dianggap Mukmin dengan keimanan yang
kurang.
f.Keenam, kufur besar adalah kufur aqidah yang kaitannya dengan hati, sedang kufur kecil
adalah kufur amali yang kaitannya adalah badan.
3.1 Pengertian Nifaq / Munafik
Adalah manampakan apa yang sesuai dangan kebenaran dan menyembunyikan apa
yang bertentangan denganya.Jadi siapa saja yang menampakan sesuatu yang sejalan dengan
kebenaran di depan orang banyak, padahal kondisi batin atau perbuatanya yang sebenarnya
tidak demikian, maka dialah yang disebut mun afiq (Wajahnya Islam Hatinya Kafir).
Nifaq adalah sifatnya, sedangkan munafik adalah Orang / pelakunya. Jadi, Munafik
itu orang yang mempunyai sifat Nifak, tersembunyi, bermuka dua .
-Bila berkata selalu bohong
-Bila berjanji selalu mengingkari
-Bila diberi Amanat selalu Berkhianat
-Bila bertengkar selalu melewati batas
2. Kufur adalah menolak kebenaran setelah mengetahuinya. Ini berarti bahwa orang yang
menolak kebenaran dan berbuat kufur karena kebodohannya, serta menganggap bahwa dia
telah melakukan sesuatu yang tidak bertentangan ajaran Islam dan tidak membatalkan iman,
maka orang yang demikian tidak dianggap kufur, kecuali bila telah sampai kepadanya
keterangan yang hak, tetapi ia masih tetap menolaknya, maka ia telah berbuat kufur. Jenis
kufur ada 2 yakni; Kufur besar dan Kufur kecil.
3. Nifaq adalah menampakkan apa yang sesuai dengan kebenaran, dan menyembunyikan
apa yang bertentangan dengannya. Jenis kufur ada 2 yakni; Nifaq besar dan Nifaq kecil.
4. Istilah murtad jika dimaknai secara umum merupakan perbuatan yang mengingkari,
meninggalkan agama Islam dan ajarannya, kemudian berpindah dari agama Allah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam ke agama lain, misalnya Nasrani atau yahudi tanpa ada paksaaan dan
memang atas kesadarannya sendiri. Jenis murtad ada 2 yakni; kemurtad murni dan
kemurtadan yang memerangi Allah dan Rasul-Nya
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Khalid, Abdul Rahman. 2004. Garis Pemisah Antara Kufur dan Iman. Jakarta: Bumi
Aksara.
http// Masfadlul.blogspot.in/2013/10/makalah-tentang-hal-hal-yang-mengotori.html?m=1,
https://www.islamedia.id/2011/07/hal-hal-yang-merusak tauhid.html,
https://zaidnasrullah.wordpress.com/2010/11/16/hal-hal-yang-merusak-tauhid/
diakses pada tanggal 17 Mei 2021, pukul 14.00 WITA.