Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUTAKA
2.1.1 Definisi
keadaan yang dapat terjadi oversekresi asam urat atau defekrenal yang
plasma. Kadar normal gout atrhitis pada pria: 3,0-7,1 mg/dl dan wanita: 2,6-
gejalanya biasanya terdiri dari episodic berat dari nyeri inflamasi satu sendi
Gout atrhitis adalah bentuk inflamasi atrhitis kronis, bengkak dan nyeri yang
paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun gout atrhitis tidak terbatas
pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki,
jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya pempengaruhi satu sendi pada
1
satu waktu, tapi bisa jadi semakin parah dari waktu ke waktu dapat
2.1.2 Eteologi
yaitu:
kasus adalah gout dan hiperesemia primer. Gout atrhitis primer yang
2
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelempok yaitu kelainan
1. suku bangsa/ras
3
2. konsumsi ikan laut
3. Obat-obat
atrhitis juga bisa di picu oleh kondisi seperti cedera dan infeksi. hal
4. Jenis klamin
antara 7:1 dan 9:1. Dalam populasi managet care di Amerika Serikat,
rasio jenis klamin pasien laki-laki dan perempuan dengan gout atrhitis
adalah 4:1 pada mereka yang lebih dari 65 tahun. Pada pasien
4
perempuan yang lebih tua dari 60 tahun dengan keluhan sendi datang
2.1.3 Patofisiologi
kurang 7 mg/dl dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi
gout atrhitis dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan
gout dalam serum. Jika kristal gout mengendap dalam sendi, akan terjadi
tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan
urat dari depositnya dalam topi (cristals shedding). Pada beberapa pasien
5
sendi metatarsofalangeal dan patella yang sebelumnya tidak pernah
urat untuk timbul serangan gout. Menurunkan kelarutan sodium urat pada
temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat
pada metatarsofalengeal.
MTP-1 yang biasa di sebut podagra. Gejala yang muncul sangat cepat
dalam waktu singkat, pasien tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian
bagun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Keluhan
6
monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan hangat, di sertai
periartikuler.
lupa bahwa dirinya pernah menderita serangan gout atrhitis akut. Atau
gejala, maka penderita akan memasuki tahap ini yang di tandai dengan
yang satu dengan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan
setiap setahun sekali, namun bila tidak berobat dengan bener dan
7
bulan, tiap 3 bulan dan seterusnya, sehingga pada suatu saat
tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terbentuk benjolan- benjolan di
Thopi ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang
2.1.4 penatalaksanaan
secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain.
penurun gout atrhitis seperti aluporinol atau obat urikosurik tidak dapat di
berikan pada stadium akut. Namun, pada stadium interkritik dan kadar
8
lakukan dengan pemberian diet rendah purin dan memakai obat alupurinol
2.1.5 komplikasi
batu ginjal. Penderita dengan gout atrhitis membentuk batu ginjal karena
Menurut Helmi (2015), tujuan diet gout atrhitis adalah untuk mencapai
atrhitis dalam darah dan urien. Diet penderita gout atrhitis adalah:
9
Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi sehari
2. Protein cukup
sebesar 50-70 g/hari atau 0.8-1 g/kg berat badan/hari. Sumber protein
yang di sarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju
dan telur.
10
nukleoprotein, maka hal ini hampir tidak mungkin di lakukan. Tindakan
purin perhari).
4. lemak sedang
atau purin melalui urien. Konsumsi lemak sebaiknya sebnyak 15% dari
total kalori.
kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik di konsumsi
11
Memperbanyak konsumsi sumber makanan berpotasium tinggi,
(Noormindhawati, 2015)
12
BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI
SUMBER Nasi, bubur,
KARBOHIDRAT bihun, roti,
gandum,
makroni, pasta,
jagung,
kentang, ubi,
talas, singkong,
Bahan Makananhavermout Berat (gr) URT
SUMBER
Beras Telur, susu250 Daging, ayam, 3 gelas yang
nasi
PROTEIN
Telur ayam skim/ susu50 ikan tongkol, 1 butirmengandung
Ayam tanpa kulit
HEWANI rendah lemak,50 tenggiri, bawal,1 potong sedang
tinggi purin kadar
Ikan 50 bandeng, kerang,1 potong
purinsedang
antara 150-
Tempe 50 udang dibatasi 2 potong sedang
800 mg/100 gram
Sayuran 300 maksimum 50 3 gelas bahan makanan:
Buah 400 4 ptg sedang
gram/hari hati, ginjal,
pepaya
jantung, limpa,
Minyak 15 1 ½ sdm
otak, ham, sosis,
Gula pasir 10 1 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdmbabat, usus, paru,
sarden, kaldu,
daging, bebek,
burung, angsa,
remis, dan ragi
SUMBER Tempe, tahu,
PROTEIN NABATI maksimum 50
gram/hari dan
kacang-kacangan
(kacang hijau,
kacang tanah,
kedelai) paling
banyak 25
gram/hari
14
Pukul 10.00 100gr = 1 ptg sedang
Buah (ex: pepaya)
Siang
Beras 100 gr = 1 ½ gls nasi
Ikan 50 gr = 1 ptg sedang
Tempe 25 gr = 1 ptg sedang
Sayuran 100 gr = 1 gls
Minyak 5 gr = ½ sdm
Buah (ex: pepaya) 100 gr = 1 ptg sedang
Pukul 16.00 100 gr = 1 ptg sedang
Buah (ex: pepaya)
Malam
Beras 75 gr = 1 gls nasi
Ayam 50 gr = 1 ptg sedang
Tempe 25 gr = 1 ptg sedang
Sayuran 100 gr = 1 gls
Buah (ex: pepaya) 100 gr = 1 ptg sedang
Minyak 5 gr = ½ sdm
2.2.1 Definis
15
2.2.2 Tujuan
yaitu
16
Promosi kesehatan pada faktor ini bermaksud untuk mengadakan
hidup sehat
3. Referensi Kementrian Kesehatan RI. 2018. Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandart
(PAGT). Jakarta
4. Perlengkap 1. Alat:
an a. Kompor Gas
17
b. Kuwali/wajan
c. Sepatula
d. Saringan
e. Pisau
f. Talennan
g. Panci
h. Centong sayur
i. Sendok/garpu
j. Centong nasi
k. Belender
l. Piring/mangkok
m. Mejik jer
n. Dispenser
2. Bahan:
a. Beras
b. Telur ayam
c. Ayam tanpa kulit
d. Ikan
e. Tempe
f. tahu
g. Sayuran
h. Buah
i. Minyak
j. Gula pasir
k. Tepung susu skim
5. Prosedur 1.Petugas gizi menyiapkan sarana dan prasarana seperti leaflet tentang
diet pasien
2. Keluarga pasien di berikan konselling tentang diet pasien
3. Persiapan pengolahan bahan makanan pokok (Beras)
a. Beras di timbang terlebih dahulu sesuai kebutuhan pasien
b. Cuci beras dalam bak pencucian dalam air yang mengalir, di lakukan
3 kali sampai cucian berasnya bersih, kemudian di iriskan.
c. Setelah di iriskan beras di pilah – pilah untuk nasi
d. Beras yang sudah di pilah – pilah di masukkan di rice cocker
e. Beras siap untuk di masak dengan menambah air
4. Persiapan Pengolahan Bahan Makanan Buah
a. Petugas gizi menyiapkan buah dan alat yang akan di gunakan
b. Petugas gizi mengunakan sarung tangan plastic untuk membersihkan
buah dari kotoran dengan cara memutong, mengupas dan membuang
bagian-bagian yang tidak di gunakan
c. Buah seperti Wortel, labu siam, terong, pare, oyong ketimun, labu air,
selada air, tomat, selada, lobak di lakukan pencucian dahulu dengan
mengunakan air mengalir baru di lakukan pengupasan kulit kemudian
di cuci dengan air mineral dan tirskan dari air
d. Buah yang tidak di kupas di lakukan pengelapan dengan mengunakan
18
lap bersih atau di cuci
5. Persiapan Pengolahan Bahan Makanan Hewani:
Telur
a. Telur di cuci hingga bersih
b. Telur diolah sesuai standar resep
Ikan
a. Ikan di hilngkan sisiknya
b. Ikan di buang kotoran dan insangnya
c. Ikan di cuci hngga bersih
d. Ikan di potong sesuai dengan standar resep
e. Ikan di olah sesuai standar resep
Ayam
a. Daging ayam yang sudah bersih dari bulu dan kotoran yang telah di
potong
b. Daging ayam di bersihkan dari lemak dan bagian yang tidak di
perlukan
c. Daging ayam di cuci bersih
d. Kemudian diolah sesuai dengan standar resep
6. Persiapan Pengolahan Bahan Makanan Nabati
Tempe
a. Tempe di potong sesuai menu dan standar porsi
b. Tempe di olah sesuai dengan standar porsi
Tahu
a. Tahu di cuci di air yang mengalir
b. Tahu di potong sesuai menu dan standar resep
c. Tahu di beri bumbu sesuai standar resep
Bahan Makanan Siap Diolah.
7. Petugas gizi memberikan kesempatan kepada keluarga pasien untuk
menanyakan materi konsenling yang kurang di fahami
8. Petugas gizi mengevaluasi materi yang di berikan
9. Petugas gizi mendukumentasikan hasil kegiatan konselling gizi
6.Indikator
manajemen diet 1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
pada penderita Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi
gout atrhitis sehari di kurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 skala
dari kebutuhan(Almatsier, 2015).
2. Protein cukup
Protein yaitu 1,0-1,2 kg/ BB atau 10-15% dari kebutuhan
energi total (Almatsier, 2015).
19
4. lemak sedang
Bentuk simulasi dan Dosis menggunakan edukasi berbasis simulasi ini melibatkan
kontraksi isotonik yang dilakukan pada keluarga dengan penderita gout atritis.
simulasi ini dilakukan selama 3 minggu sebanyak 1 kali dalam seminggu selama 60
menit untuk satu kali perlakuan. Simulasi dilakukan secara bertahap dengan
20
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar pendidikan kesehatan dapat
1. Tingkat Pendidikan
3. Adat Istiadat
4. Kepercayaan Masyarakat
dalam penyuluhan
21
Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk
a. Diskusi kelompok
tukar pikiran anatar dua orang atau lebih dalam suatu kelompok
c. Bermain peran
22
Dibagi menjadi kelompok kecil kemudian diberikan suatu
e. Simulasi
sasaran dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan
a. Seminar
presentasi dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang
masyarakat
23
b. Ceramah
24
b. Alat bantu dengar (audio aids) yaitu alat yang dapat membantu
bahkan pendidikan/pengajaran
c. Alat bantu lihat-dengar (audio visual aids) yaitu alat yang dapat
a. Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, film strip, slide, dan
bahan setempat
a. Media cetak
- Leaflet
- Booklet
25
sebagai saluran, alat bantu, sarana dan sumber daya
b. Media Elektronik
- Slide
- Media Papan
tanda-tanda tertentu
26
2.2.7 Langkah-Langkah Dalam Pendidikan Kesehatan
Menurut Swanson dan Nies dalam Nursalam dan Efendi (2008) ada
kesehatan, yaitu:
b. Cari data baru melalui wawancara, fokus grup (dialog masalah yang
dirasakan).
27
masyarakat. Sedangkan materi yang digunakan disesuaikan dengan
kemampuan sasaran.
Materi yang ada sebaiknya diuji coba (diteliti ulang) apakah sudah
b. Uji terlebih dahulu materi dan media yang ada. Hasil uji coba
28
yang telah ditetapkan. Tindakan keperawatan yang perlu dilakukan
akan disimulasikan.
29
3. Pelaksana simulasi memimpin mengorganisasi atau membentuk
materi.
bersimulasi.
disimulasikan.
30
6. Pelaksana simulasi memberikan kesempatan bertanya kepada
1. Persiapan simulasi
simulasi
2. Pelaksaan simulasi
31
d. Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak, hal ini dimaksud untuk
disimulasikan
3. Penutup simulasi
disimulasikan
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
sebagai dua orang atau lebih yang hidup bersama sejak lahir. Definisi
keluarga juga mengacu pada dua individu atau lebih yang bergantungan
32
satu sama lainuntuk emndapatkan dukungan emodional, fisik, dan
1. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam
2. Extended Family
3. Reconstitud Nuclear
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya
6. Single Parent
33
Satu orangtua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan
7. Dual Carier
8. Commuter Married
9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
11. Institutional
12. Comunal
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain
adopsi.
34
15. Cohibing Couple
(Friedman, 2010).
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi Ekonomi
6. Fungsi Keagamaan
35
b. Menerjemahkan agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari
7. Fungsi Budaya
gobalisasi dunia.
36
a. Menumbuh kembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar
terus-menerus.
9. Fungsi Perlindungan
a. Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak
37
b. Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan
dengan waktu melahirkan, jarak antara dua anak dan jumlah ideal
masyarakat.
keluarga sehingga tidak saja bermanfaat positif bagi anak, tetapi juga
kehidupan keluarga
38
b. Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian, keselarasan
keluarga.
39
Struktur keluarga oleh Friedman 2014 di gambarkan sebagai berikut:
a. Struktur komunikasi
tertutup, adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal,
b. Struktur peran
sesuai posisi sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa
c. Struktur kekuatan
40
hadiah (reward power), paksa (coercive power), dan efektif (efektif
power).
Selain itu, yang terpenting dari pelayanan kesehatan itu sendiri adalah
41
Keluarga merupakan support system utama terhadap penderita gout
optimal terhadap penderita gout athrhitis (kamel, abdul majid dan islmail,
masalah kesehatan yang akan terjadi pada penderita gaout atrhitis. (siti
42