Dosen Pembimbing:
Dira Irnameria, S.Si., M.Si
Disusun Oleh:
A. Bahan :
B. Alat :
1. Batu didih dan 20 gram serbuk biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl.Ex De Will)
kering dimasukkan dalam labu alas bulat, kemudian ditambahkan 350 ml aquades.
2. Alirkan air pendingin yang masuk dari bawah dan keluar dari atas.
3. Nyalakan kompor, tunggu campuran kopi dan air mendidih kemudian di refluks selama
25 menit, dan disaring dalam keadaan panas.
4. Filtrat ditampung dengan beacker glass dan didinginkan, kemudian ditetesi Pb asetat
setetes demi tetes sampai tidak terjadi pengendapan sambil diaduk. Setelah terbentuk
endapan, larutan di saring.
5. Filtrat diekstraksi dengan 25 ml kloroform pada corong pisah dan digojog sampai
terbentuk 2 lapisan.
8. Kloroform diuapkan sampai kering dalam cawan penguap diatas waterbath sampai
terbentuk kristal
9. Setelah itu, caffein kasar dalam cawan uap disublimasi dengan api kecil dan ditutupi
corong kaca yang dibungkus dengan kertas saring berlubang-lubang.
10. Setelah 15 menit corong diangkat dan kristal caffein yang yang melekat pada kertas
saring diambil dan ditimbang.
A. Bahan :
B. Alat :
Pipet
Gelas ukur
Beacker glass
Seperangkat alat KLT
Seperangkat alat KLT
Lampu UV 254 nm
Botol semprot pereaksi
3. Totolkan sampel dan standar dengan jarak antara totolan 1 cm pada silika gel.
4. Masukkan fase diam (silika gel) kedalam bejana dan tutup bejana rapat- rapat.
5. Elusi fase gerak CHCL3 : Etanol (96 : 4).
KESIMPULAN
1. Biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) sampel mengandung alkaloid
dengan rendemen rata-rata 0,32%, sedangkan rendemen standarnya adalah 1,5-2,5%.
2. Isolasi alkaloid pada biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) dapat dilakukan
dengan metode Refluks.
3. Identifikasi alkaloid biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) dapat dilakukan
dengan cara kromatografi lapis tipis (KLT) denga fase diam silika GF 254 dan fase gerak
CHCl3 : Etanol (96 : 4)