Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KIMIA FARMASI 1

Isolasi dan identifikasi alkaloid pada biji kopi robusta

( coffea robusta lindl.ex de will) dengan cara kromatografi lapis tipis

Dosen Pembimbing:
Dira Irnameria, S.Si., M.Si

Disusun Oleh:

1. Mitha Selpana (P05150220019)


2. Dian Natasya Cahaya Fitriani (P05150220048)
3. Honesty Salma Junisa ( P05150220056)
4. Selvi Centika (P05150220070)
5. Wulan Dwi Ramadhani (P05150220076)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

JURUSAN ANALISIS KESEHATAN

POLTEKES KEMENKES BENGKULU

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. Cara membuat Kristal Caffein

A. Bahan :

 Biji kering biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl.Ex De Will)


 Aquades
 Kloroform
 Pb asetat
 Batu didih
 Kertas saring

B. Alat :

 Labu alas bulat


 Beacker glass 500 ml dan 250 ml
 Gelas ukur 250 ml dan 50 ml
 Timbangan analitik,
 Flakon, Corong kaca
 Corong pisah
 Erlenmeyer 250 ml
 Pipet
 Batang pengaduk
 Mikroskop dan object glass
 Kain flanel
 Statif
 Kompor listrik
 Cawan porselen
 Waterbath
 Kaki tiga

C. Cara kerja isolasi :

1. Batu didih dan 20 gram serbuk biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl.Ex De Will)
kering dimasukkan dalam labu alas bulat, kemudian ditambahkan 350 ml aquades.

2. Alirkan air pendingin yang masuk dari bawah dan keluar dari atas.

3. Nyalakan kompor, tunggu campuran kopi dan air mendidih kemudian di refluks selama
25 menit, dan disaring dalam keadaan panas.

4. Filtrat ditampung dengan beacker glass dan didinginkan, kemudian ditetesi Pb asetat
setetes demi tetes sampai tidak terjadi pengendapan sambil diaduk. Setelah terbentuk
endapan, larutan di saring.

5. Filtrat diekstraksi dengan 25 ml kloroform pada corong pisah dan digojog sampai
terbentuk 2 lapisan.

6. Lapisan II (fase kloroform) yang merupakan larutan caffein dalam kloroform


dikeluarkan dan ditampung dalam cawan penguap.
7. Lapisan I (fase air) pada corong pisah ditambahkan lagi 20 ml kloroform, digojog lagi
sampai terbentuk 2 lapisan. Fase kloroform dikeluarkan dan ditampung jadi satu dalam
cawan penguap.

8. Kloroform diuapkan sampai kering dalam cawan penguap diatas waterbath sampai
terbentuk kristal

9. Setelah itu, caffein kasar dalam cawan uap disublimasi dengan api kecil dan ditutupi
corong kaca yang dibungkus dengan kertas saring berlubang-lubang.

10. Setelah 15 menit corong diangkat dan kristal caffein yang yang melekat pada kertas
saring diambil dan ditimbang.

11. Kristal yang didapat dievaluasi.

2. Instrumen Kromatografi Lapis Tipis

A. Bahan :

 Kristal caffein sampel


 Kristal caffein standar
 CHCL3
 Etanol
 Pereaksi Dragendorff
 Pelat Silika Gel GF 254
 Kertas saring

B. Alat :

 Pipet
 Gelas ukur
 Beacker glass
 Seperangkat alat KLT
 Seperangkat alat KLT
 Lampu UV 254 nm
 Botol semprot pereaksi

C. Cara kerja Kromatografi Lapis Tipis :

1. Masukkan fase gerak (CHCL3 : etanol) (96 : 4) kedalam bejana dan


masukkan kertas saring, tutup bejana sampai jenuh oleh fase gerak.

2. Siapkan sampel dan standar timbang masing-masing 10 mg yang dilarutkan dalam 1


ml CHCL3.

3. Totolkan sampel dan standar dengan jarak antara totolan 1 cm pada silika gel.

4. Masukkan fase diam (silika gel) kedalam bejana dan tutup bejana rapat- rapat.
5. Elusi fase gerak CHCL3 : Etanol (96 : 4).

6. Mendiamkan fase diam hingga mengembang, setelah mengembang dikeringkan.

7. Amati dibawah lampu UV 254 nm ditandai ditempat pemadaman bercak, kemudian


mengamati warnanya.

8. Ambil pelat silika gel, semprot dengan pereaksi Dragendorff.

9. Amati bercak warna, dan hitung Rf nya.

KESIMPULAN

1. Biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) sampel mengandung alkaloid
dengan rendemen rata-rata 0,32%, sedangkan rendemen standarnya adalah 1,5-2,5%.

2. Isolasi alkaloid pada biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) dapat dilakukan
dengan metode Refluks.

3. Identifikasi alkaloid biji kopi robusta (Coffea robusta Lindl. Ex De Will) dapat dilakukan
dengan cara kromatografi lapis tipis (KLT) denga fase diam silika GF 254 dan fase gerak
CHCl3 : Etanol (96 : 4)

Anda mungkin juga menyukai