PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan struktur dan organisasi tumbuhan tingkat rendah!
2. Jelaskan jaringan tumbuhan meristem dan jaringan dewasa!
3. Jelaskan organ tumbuhan tingkat tinggi!
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan struktur dan organisasi tumbuhan tingkat rendah.
2. Menjelaskan seluruh jaringan tumbuhan.
3. Menjelaskan organ tumbuhan tingkat tinggi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-ciri :
2
Struktur Dan Organisasi Tubuh Alga, Fungi, Lumut, Paku dan Duri.
1. ALGA
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki “organ” seperti
yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah
digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus. Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun
sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan
yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla. Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar
biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun
dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga
bukanlah satu kelompok takson tersendiri.
Ciri-ciri Alga :
3
3. Menghasilkan O2 dari hasil fotosintesis yang dibutuhkan hewan lain untuk bernafas
4. Sebagai alternatif bahan pangan astronot terutama spesies chlorella( karena mengandung
vitamin E)
5. Sebagai sumber protein sel tunggal. contoh chlorella
6. Sebagai bahan makanan. contoh volvox, ulva dan chlorella
2. FUNGI
Jamur menunjukkan keragaman dalam morfologi dan habitat. Jamur adalah organisme
heterotrofik, mereka mendapatkan nutrisi dengan cara penyerapan. Dinding sel jamur yang
sebagian besar terdiri dari karbohidrat kitin, sedangkan dinding sel tanaman terbuat dari selulosa.
Karbohidrat yang disimpan dalam jamur adalah dalam bentuk glikogen. ‘buah’ tubuh jamur
hanya terlihat, sedangkan tubuh yang hidup dari jamur adalah miselium, itu terbuat dari filamen
kecil yang disebut hifa. Miselium tersembunyi., Nutrisi dalam jamur adalah dengan menyerap
nutrisi dari bahan organik di mana mereka tinggal. Jamur tidak memiliki perut, mereka mencerna
makanan mereka sebelum melewati dinding sel menjadi hifa. Rahasia hifa enzim dan asam yang
memecah bahan organik menjadi senyawa sederhana.
1. Organisme eukariota
2. Tidak memiki klorofil
3. Bersifat uniseluler (bakteri) dan multiseluler (jamur)
4. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa
5. Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan miselium
6. Bereproduksi secara generatif dan vegetatif
7. Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya
8. Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat kompleks
(termasuk kitin)
9. Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik, sedikit asam,
dan kurang cahaya
4
Reproduksi Jamur (Fungi)
Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopik, yaitu sel reprodukitf yang
tidak motil. Spora umumnya dihasilkan dari hifa aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada
beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut dengan badan buah (fruiting body).
Spora yang dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga bentuk struktur reproduktif pada jamur, yaitu
gametangium, sporangium, dan konidiofor. Gametangium adalah struktur tempat pembentukan
gamet. Sporangium adalah struktur tempat dibentuknya spora. Sedangkan konidiofor adalah hifa
yang terspesialisasi dengan menghasilkan spora aseksual yang disebut dengan konidia.
Peranan jamur ada yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.
Macam-macam peranan jamur adalah sebagai berikut..
5
Amanita phalloides, mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi yang
memakannya
3. DURI
Duri merupakan segala macam bidang tumbuhan atau hewan yang berujung tajam dan
cukup keras sehingga cenderung melukai kulit atau permukaan tubuh yang lain. Duri merupakan
istilah yang umum (generik). Secara teknis bidang biologi memiliki istilah yang berbeda-beda
sesuai dengan cara terbentuk dan asal-usulnya (ontogeni). Duri berkembang dari asal jaringan
yang berbeda-beda.
1. Duri tumbuh-tumbuhan
Di bidang botani (ilmu tetumbuhan), duri bisa dijumpai pada berbagai organ. Duri merupakan
organ aksesori dan berfungsi sbg peralatan perlindungan diri dari pemangsa maupun sbg
peralatan adaptasi, khususnya terhadap kekeringan. Diamati dari asal-usul jaringan
pembentuknya, duri bisa bersumber dari modifikasi organ inti tumbuhan (daun, batang, atau
akar) (istilah teknis bahasa Latin: spina) dan dianggap sbg "duri sejati" atau bersumber dari
perkembangan sel-sel epidermis ditambah jaringan di dalamnya (istilah teknis: emergentia) dan
bisa dikata sbg "duri tempel".
Duri sejati
Duri sejati selalu memiliki jaringan keras di dalamnya yang biasanya berkayu serta memiliki
jaringan pembuluh; dengan demikian duri sejati biasanya sukar ditanggalkan atau tidak tanggal
secara alami. Bila tanggal akan terdapat kesan luka patah dan bisa mengeluarkan cairan/getah.
Duri yang bersumber dari daun misalnya adalah duri kaktus serta beberapa tumbuhan sukulen
yang lain. Duri asal daun bisa memiliki daun penumpu atau kuncup di ketiaknya. Fungsi
metabolisme daun sepenuhnya dimainkan oleh epidermis batang dan daun berubah dijadikan duri
untuk mengurangi transpirasi. Duri sejati yang bersumber dari dahan/bagian batang misalnya
6
adalah duri bugenvil. Di bidang dalam terdapat jaringan kayu yang bersambungan dengan kayu
yang aci pada batang.
Duri akar merupakan duri sejati yang terbentuk dari akar-akar yang mengeras sehingga berujung
tajam, seperti pada akar beberapa anggota Dioscoreaceae (seperti gembili).
Duri aksesori
Duri mawar adalah duri aksesori. Duri aksesori dijumpai pada batang, daun, serta buah. Asal-usul
terbentuknya adalah dari jaringan epidermis dengan atau tanpa jaringan korteks. Duri aksesori
gampang tanggal dan tidak memiliki jaringan pembuluh.
Duri batang paling gampang ditemukan pada batang mawar. Duri pada permukaan daun biasanya
berwujud kecil-kecil. Duri pada buah dijumpai misalnya pada kulit buah durian.
Yaitu pada permukaan hewan bulu babi yang berduri. Bulu babi memiliki duri-duri tajam di
permukaan kulitnya yang bisa mengeluarkan racun. Penyebutan "duri" dalam dunia hewan bisa
dijumpai pada landak, ikan, dan avertebrata. Duri pada ikan dijumpai penyebutannya, misalnya
pada betok, mujair, lele, bandeng, dan buntel. Duri pada ikan adalah tulang. Duri pada serangga
umumnya merupakan tonjolan-tonjolan tajam. Contoh yang bisa diamati misalnya pada kaki
belalang.
4. LUMUT
Tumbuhan Lumut atau bryophyta adalah kelompok terbesar dari tanaman darat, yang
berjumlah sekitar 25.000 spesies yang berbeda ditemukan di seluruh dunia. Sebagian besar
Tumbuhan Lumut ditemukan di daerah yang lembab dan basah dengan iklim cukup hangat
sampai dingin. Bryophyta dapat menahan beku di salju tanpa kerusakan.
Habitat: di tempat lembap, di lantai dasar hutan, di pohon, tembok, sumur, dan permukaan
batu bata.
Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
7
Rhizoid (akar semu), fungsinya untuk melekat pada substrat dan mengangkut air dan zat-
zat hara ke seluruh bagian tubuh.
Koloni lumut : seperti beledu dan lembaran
Tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut
Vegetatif : pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi.
Generatif : peleburan dua gamet.
Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase sporofit)
dan fase generatif (fase gametofit). Fase gametofit hidupnya lebih lama dari fase sporofit.
Sporofit hidupnya menumpang pada gametofit.
Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan fase gametofit
Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air sehingga
dapat menyediakan air pada musim kemarau.
Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang hati.
Sphagnum untuk bahan pembalut.
5. PAKU
Tumbuhan paku berbeda dengan lumut karena sudah mempunyai akar, batang, dan daun.
Hal tersebut membuat tanaman paku termasuk ke dalam kormophyta berspora.
Mempunyai pembuluh angkut pada akar, batang, serta daun, yaitu pembuluh xilem yang
mempunyai fungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar untuk di salurkan ke
daun untuk proses fotosintesis, dan pembuluh floem yang mempunyai fungsi
mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman.
Memiliki dua fase generasi, yaitu sporofit atau menghasilkan spora dan gametofit atau
menghasilkan sel kela-min.
Fase sporofit pada tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan jika di bandingkan
dengan fase gametofit.
8
Dilihat dari fungsinya, daun tumbuhan paku-pakuan dibedakan menjadi dua macam yaitu
daun tropofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis dan daun sporofil yang berfungsi
untuk menghasilkan spora.
Sedangkan jika di lihat dari bentuknya, daun tanaman paku-pakuan dibedakan menjadi
daun mikofil yaitu daun yang berukuran kecil dan daun makrofil yaitu daun yang
berukuran besar.
Habitat hidup tumbuhan paku ada yang di darat ,ada pula yang di perairan serta ada yang
hidupnya menempel. Dan sangat menyukai daerah yang basah dan lembab.
Saat umurnya masih muda, biasanya tanaman ini mempunyai daun yang menggulung dan
bersisik.
Tanaman paku dalam hidupnya mempunyai kemampuan reproduksi secara aseksual
melalui pembentukan gemmae serta proses reproduksi seksual melalui peleburan gamet
jantan dan gamet betina.
Dalam perjalanan siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku
sendiri.
Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.
9
Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila glauca
Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum sp
Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium cernum
B. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal,
fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan muda (meristem)
dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri. Jaringan ini
terletak di ujung akar dan ujung batang. Jaringan meristem dapat meregang, membesar, dan
berdiferensiasi menjadi jaringan lainnya ketika dewasa. Berdasarkan lokasinya, jaringan
meristem terdiri dari tiga macam, yaitu apikal (ujung), lateral (samping), dan interkalar (ruas).
10
Asal terbentuk :
1. Meistem primer, yaitu meristem yang berasal dari sel-sel embrionik seperti yang terdapat
pada ujung batang dan ujung bakar.
2. Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang sudah
mengalami diferensiasikemudian berubah menjadiembrinik kembali, contohnya kambium
dan kambium gabus.
Sel-sel pada jaringan meristem apikal akan megalami pemanjangan, kemudian terjadi
diferensiasi sehingga sel tersebut mejadi dewasa yang kemudian membentuk jaringan dewasa.
2. Jaringan Stereon/Penguat.
Ada dua macam jaringan penguat yang menyusun tubuh tumbuhan.
1. Jaringan Sklerenkim
Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri dari fiber/serat dan sel batu/sklereid.
Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat Lignin/zat kayu.
Bersifat kaku/mudah patah.
Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
2. Jaringan Kolenkim
11
Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose
Bersifat lentur/fleksibel
Mengandung klorofil
Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.
Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
3. Jaringan Parenkim
4. Jaringan Pengangkutan
Berfungsi untuk proses pengangkutan zat-zat yang ada di dalam tumbuhan. Terdiri dari
pembuluh xilem dan floem.
Xilem adalah pembuluh yang mengantarkan hasil air dan mineral dari akar ke daun.
Sementara, floem adalah pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Xylem
6. Jaringan Floem
12
Terletak di sebelah luar jaringan Xylem
Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
Berfungsi untuk mengangkut hasil fotodintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
7. Jaringan Gabus/Periderm
13
2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang
antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel.
Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
4. Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis.
Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki rambut
akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah
terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel.
14
4. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.
Struktur batang secara umum yaitu :
1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi
epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat
banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel
parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium.
15
Struktur Batang Monokotil :
Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:
1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel
epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak
kehilangan air.
2. Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai
sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
3. Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan
yang dimiliki tumbuhan dikotil.
3. Daun
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui
proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara
penguapan dan respirasi.
Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:
1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.
2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi dan
penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5. Epidermis bawah, terdapat stomata.
Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah
daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun
menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan
tulang daun sejajar atau melengkung.
16
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di
permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian
dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi
kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
3. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan
dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan
pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
5. Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.
Bagian-Bagian Daun Monokotil :
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di
permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan
untuk mencegah penguapan.
2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja
letaknya berderet di antara urat daun.
3. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya
fotosintesis.
4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat
daun.
4. Bunga
Bunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga:
1. Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk
membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
2. Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik
serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya
terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada tumbuhan
monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
3. Benang sari. Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik,
maka akan terjadi pembuahan.
4. Putik. Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.
17
5. Buah
Agar tubuh tetap sehat biasakan memakan buah-buahan seperti pepaya, pisang, mangga,
jambu, dan berbagai macam buah lainnya. Buah memiliki rasa, warna dan bentuk yang
berbeda. Buah berasal dari bunga tetapi tidak semua bunga dapat menjadi buah.
Bagian-bagian buah :
Buah yang lengkkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit buah.
Kulit buah yang sudah masak biasanya terdiri dari epikarp, mesokarp dan endokarp.
Terdapat pada Cocos sp, Kenari, Mangifera indica, Musa paradisiaca.
Fungsi buah :
Menyimpan cadangan makanan
Membantu proses pemencaran tumbuhan.
Macam-macam buah, secara umum :
Buah tunggal yaitu buah yang dibentuk olehh satu bakal buah yang berasal dari satu
bunga.
Contoh : Mangifera indica
Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah yang berasak dari satu
bunga.
Contoh : Anona muricata, Fragaria vesca, Srikaya.
Buah majemuk yaitu buah yang terbentuk dari banyak bakal buah yang berasal dari
banyak bunga.
Contoh : Ananas commosus, Artocarpus integra, Keluwih.
18
6. Biji
Biji adalah tanaman embrio yang tertutup dengan lapisan pelindung di bagian luarnya.
Pembentukan biji merupakan bagian dari proses reproduksi pada tumbuhan berbiji, yaitu
spermatofit. Biji adalah produk dari bakal biji yang matang, setelah pembuahan oleh serbuk sari
dan beberapa pertumbuhan di dalam tanaman induk.
Jenis Biji :
Biji diproduksi di beberapa kelompok tanaman, dan cara produksinya dibedakan menjadi
dua jenis yakni angiosperma (biji tertutup) dan gymnosperma (biji tertutup). Jenis biji
angiosperma diproduksi dalam struktur keras atau berdaging yang disebut buah yang
membungkus biji untuk perlindungan guna menjamin pertumbuhan yang sehat. Sementara untuk
jenis biji gymnospermae, tidak ada struktur khusus yang berkembang untuk membungkus biji,
yang memulai perkembangannya secara "terbuka" pada bracts kerucut. Namun, bijinya tertutup
oleh sisik kerucut saat mereka berkembang di beberapa spesies konifer.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan tingkat rendah adalah kelompok tumbuhan yang memiliki struktur lebih
sederhana. Tumbuhan ini banyak yang bersifat akuatik dan ditemukan di tempat lembab atau
basah. Tanaman tingkat rendah termasuk Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan
talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Sebagaimana tumbuhan
Jaringan tubuh tumbuhan adalah sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi sama
yang membentuk organ tumbuhan. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan
menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks.
Jaringan sederhana adalah jaringan yang dibentuk satu jenis sel. Contoh jaringan sederhana
adalah jaringan kolenkim, parenkim, dan sklerenkim.
Jaringan kompleks adalah jaringan yang terbentuk dari lebih dari satu tipe sel. Contoh jaringan
kompleks adalah jaringan xilem, floem, dan epidermis. Tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae)
merupakan tumbuhan berbiji yang berkembang biak secara seksual. Tumbuhan ini memiliki
persebaran yang cukup luas dan lazim ditemukan di berbagai daerah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, hendaknya kita lebih mempelajari lagi serta memahami
tentang struktur dan organ tubuh tumbuhan terutama tentang jaringan,organ, dan penyakitnya.
Dan diharapkan bahwa makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih karena dengan begitu
kita dapat mengenali bagian-bagian dari tumbuhan itu memiliki fungsi penting masing-masing
yang tentunya juga berguna bagi kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
20
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/23/
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74871
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/biolokus/article/view/755
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/11/002747069/
https://bobo.grid.id/read/082441225/
21