WORKSHOP 2
OLEH:
A.A.BULAN GINITRI
2182111022
1. Apakah rata-rata kadar HB tikus setelah intervensi (Hbpost) sama dengan 12?
Tujuan : Untuk membandingkan rerata kadar HB setelah dilakukan intervensi
dengan kadar HB normal yaitu 12
Untuk menjawab,digunakan uji parametrik perbedaan mean dengan satu sampel
bebas dengan nilai standar, yaitu Uji One sample t-test
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Hbpos Sampel
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hb pos .167 21 .129 .923 21 .100
a. Lilliefors Significance Correction
Dari tabel 2, dapat dilihat bahwa nilai p = 0,100. Dimana nilai p > 0.05, jadi dapat
disimpulkan data kadar Hbpos berdistribusi normal.
2. Uji apakah rerata serum Fe tikus jantan berbeda dengan serum Fe tikus
betina
Tujuannya adalah untuk melihat apakah terdapat perbedan rerata Serum Fe pada
Tikus jantan dengan Serum Fe pada tikus betina. Hipotesis dari penelitian ini
adalah :
Ho : Ho :µ1=µ2 dan Ha: µ1≠µ2
Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat dilakukan 2 test yaitu uji parametrik
menggunakan Independent sample t test, yang digunakan jika data berdistribusi
normal. Dan uji nonparametric dengan mann Whitney test jika berdistribusi tidak
normal. Oleh karena itu diperlukan uji normalitas terlebih dahulu terhadap data
serum Fe.
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
sex Statistic df Sig. Statistic df Sig.
serum_Fe betina .218 9 .200* .859 9 .094
jantan .242 12 .050 .726 12 .002
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Interprestasi :
Diperoleh hasil Nilai p pada tikus betina sebesar 0.094, dimana p > 0.05. Jadi data
serum Fe pada tikus betina berdistribusi normal. Sementara Nilai p pada tikus jantan
sebesar 0.002, dimana p< 0.05, jadi data serum Fe pada tikus jantan tidak
berdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk analisis beda dilakuakn dengan uji
parametrik dan non parametrik
Interprestasi
Deskriptif ➔ rata-rata serum Fe tikus jantan dan betina, dengan SD.
Levene test ➔ p = 0.695 > 0.05, maka varian homogen, baca hasil
statistik untuk equal variance assumed
Practical significant
Beda Rerata : - 5.95 (beda ≠ 0 artinya ada beda)
Efek size : Eta2 = (-0.8322)/(-0.8322 + 21 – 1) = 0.03 (small)
Ada perbedaan yang kecil antara serum Fe pada tikus jantan dan betina
Statistical Significant
95%CI
95%CI -20.9 – 9.01, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan
secara statistik antara serum Fe tikus jantan dengan betina
Nilai p
Bila Nilai p > α maka Ho tidak ditolak ➔ tidak signifikan
Mann Whitney
Ranks
sex N Mean Rank Sum of Ranks
serum_Fe betina 9 9.67 87.00
jantan 12 12.00 144.00
Total 21
Test Statisticsa
serum_Fe
Mann-Whitney U 42.000
Wilcoxon W 87.000
Z -.853
Asymp. Sig. (2-tailed) .394
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .422b
a. Grouping Variable: sex
b. Not corrected for ties.
Interprestasi :
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara serum Fe tikus jantan
dengan betina, karena nilai p = 0.394 > 0.05
3.Apakah ada peningkatan kadar Hb pada tikus setelah diberikan seredelai?
Tujuannya untuk menganalisis efek ekstrak seredelai terhadap Hb sebelum
(Hbpre) dan Hb sesudah perlakuan (Hbpost)
Hipotesis bila beda = pre – post
Ho: µd≥0 Ha: µd<0
Untuk menjawab soal diatas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu uji parametrik
perbedaan mean sampel berpasangan menggunakan uji t berpasangan, yaitu
Paired Samples T-Test untuk data yang berdistribusi normal dan uji
nonparametric perbedaan mean sampel berpasangan menggunakan uji sign rank
atau Wilcoxon. Maka, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk
mengetahui sebaran data HB pre dan Hb. Post
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
hbpre .149 21 .200* .869 21 .009
hbpos .167 21 .129 .923 21 .100
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Interprestasi
Nilai p hbpre 0.009 < 0.05 data tidak berdistribusi normal
Untuk hbpre dan hbpos kita akan coba dengan uji parametrik dan uji
nonparamaterik
:
Interpretasi
Deskriptif rata-rata hpre dan hbpos, dengan SD.
Practical significant
Beda Rerata : (pre-pos) = - 6.8 (beda ≠ nol, lebih tepatnya
beda < 0 ada peningkatan)
Efek size : Eta2 = -6.82/(-6.82 + 21-1) = 0.70 (sedang)
Berarti ada peningkatan yang sedang pada kadar Hb tikus setelah diberikan
ekstrak seredelai
Statistical Significant
95% CI -0.93 − -0.44
Nilai CI tidak mencakup angka nol (0)
Berarti ada peningkatan kadar Hb yang signifikan secara statistik setelah tikus
diberikan ekstrak seredelai
Nilai p
Nilai p≤ α ; maka Ho ditolak berarti ada peningkatan kadar Hb yang signifikan
secara statistik setelah tikus diberikan ekstrak seredelai
ada peningkatan yang sedang pada kadar Hb tikus setelah diberikan ekstrak
seredelai, dimana peningkatan ini bermakna secara statistik (Eta2 : 0.70, 95%CI
= - 0.93 sd -0.44).
Descriptive Statistics
Percentiles
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum 25th 50th (Median) 75th
hbpre 21 11.38 .441 10 12 11.10 11.40 11.70
hbpos 21 12.057 .6874 10.3 12.9 11.700 12.000 12.600
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
hbpos - hbpre Negative Ranks 3a 3.00 9.00
Positive Ranks 18b 12.33 222.00
Ties 0c
Total 21
a. hbpos < hbpre
b. hbpos > hbpre
c. hbpos = hbpre
Test Statisticsa
hbpos - hbpre
Z -3.706b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Interprestasi :
ada peningkatan yang signifikan secara statistik pada kadar Hb tikus setelah diberikan ekstrak
seredelai.
Grafik (bar) mean hb pre dan hb pos pasca diberikan ekstrak seredelai
4.Uji apakah ada perbedaan serum Fe darah tikus pada berbagai dosis ektrak
seredelai (klp_dosis)
Tujuan : Analisis efek ekstrak seredelai terhadap serum Fe
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
klp_dosis Statistic df Sig. Statistic df Sig.
serum_Fe kontrol .249 7 .200* .866 7 .171
dosis 50% .175 7 .200* .952 7 .751
dosis 80% .308 7 .044 .856 7 .140
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Interprestasi :
Bila nilai p > 0,05 → data berdistribusi normal
ANOVA
Descriptives
serum_Fe
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Upper Minimu Maxim
N Mean Std. Deviation Std. Error Bound Bound m um
kontrol 7 31.01329 6.035410 2.281171 25.43146 36.59511 25.037 39.186
dosis 50% 7 37.90629 8.122911 3.070172 30.39385 45.41873 28.169 51.042
dosis 80% 7 51.82400 22.309593 8.432234 31.19107 72.45693 26.000 97.000
Total 21 40.24786 16.084350 3.509893 32.92635 47.56937 25.037 97.000
ANOVA
serum_Fe
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1573.371 2 786.686 3.933 .038
Within Groups 3600.755 18 200.042
Total 5174.126 20
Interprestasi :
setidaknya ada salah satu kelompok yang rata-rata serumFe berbeda secara statistik dengan
kelompok lainnya
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
serum_Fe Based on Mean 1.661 2 18 .218
Based on Median 1.371 2 18 .279
Based on Median and with 1.371 2 7.377 .312
adjusted df
Based on trimmed mean 1.571 2 18 .235
Nilai p > 0.05 artinya ketiga kelompok memiliki varian yang sama : equal
variance assumed
Multiple Comparisons
Dependent Variable: serum_Fe
95% Confidence Interval
(I) (J) Mean Difference Std. Lower Upper
klp_dosis klp_dosis (I-J) Error Sig. Bound Bound
Bonferroni Control= dosis 50% -6.893000 7.560082 1.000 -26.84515 13.05915
dosis 80% -20.810714* 7.560082 .039 -40.76287 -.85856
Interprestasi :
1. Kontrol vs dosis 50% : tidak ada perberdaan yang signifikan pada rata-rata
serumFe tikus antara kel. Kontrol dan yang diberikan ekstrak seredele dosis
50%
2. Kontrol vs dosis 80% : ada perbedaan secara signifikan
3. Dosis 80% vs dosis 50% : tidak berbeda secara signifikan
Test Statisticsa,b
serum_Fe
Kruskal-Wallis H 7.132
df 2
Asymp. Sig. .028
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: klp_dosis
➢
➢ Interprestasi : ada salah satu kelompok yang rata-rata serumFe berbeda secara
statistik dengan kelompok lainnya.