Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN BIOLOGI SMP KELAS 9 BAB 1.

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai proses misalnya proses


pernapasan dan pencernaan. Di dalam proses pernapasan terjadi oksidasi
makanan hingga di hasilkan energi dan zat sisa. Semua proses dalam
tubuh tersebut disebut metabolisme. Metabolisme menghasilkan energi
dan zat yang berguna bagi tubuh, selain itu juga metabolisme juga
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat
meracuni tubuh, untuk itu tubuh dilengkapi dengan alat pengeluaran
Proses pengeluaran zat dari tubuh antara lain adalah ekskresi, sekresi dan
defekasi. Alat Ekskresi yaitu alat untuk mengeluarkan zat sisa atau sampah
metabolisme dari dalam tubuh. Terdiri dari paru paru, hati, ginjal, dan
kulit. Sekresi adalah proses pengeluaran sisa metabolism yang masih bisa
dimanfaatkan oleh tubuh, misalnya hormone dan enzim. Defekasi adalah
zat sisa pencernaan yang tidak habis terserap oleh tubuh dan dikeluarkan
melalui anus dalam bentuk feses. A. GINJAL a) Bagian bagian ginjal : Ginjal
terdiri atas bagian kortex ( kulit ) dan medulla ( sumsum ginjal ) dibagian
kortex terdapat badan penyaring ( nefron ). Bagian bagian badan
penyaring ( nefron ) terdiri atas : 1. Badan Malpighi Badan Malpighi terdiri
atas : Glomerulus : Merupakan pembuluh darah kapiler tempat darah
disaring ( difiltrasi ), zat sisa yang tidak berguna dan beberapa zat yang
berguna dengan kadar berlebih akan masuk ke kapsula bowman. Kapsula
bowman : Merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring
(filtrasi ) hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal. 2. Tubulus ginjal
Tubulus kontortus proksimal Tubulus kontortus distal Lengkung henle
Tubulus kolektivus b) Tahap pembentukan urine : 1) Filtrasi
( penyaringan ) Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang
berlangsung di dalam badan Malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsula
bowman, filtrate hasil filtrasi disebut urine primer, dalam urine primer
masih terdapat zat yang berguna yaitu : air, glukosa, dan garam mineral
seperti ion natrium (Na+) dan ion kalsium ( ca 2+ )

 2) Reabsorpsi ( penyerapan kembali ) Reabsorpsi adalah merupakan


proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang masih berguna,
filtrate hasil reabsorpsi disebut urine sekunder, ada dua macam reabsorpsi
yaitu reabsorpsi obligat dan fakultatif. Reabsorpsi obligat berlangsung di
dalam tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus distal.
Reabsorpsi obligat selalu berlangsung pada setiap keadaan dengan volume
urine yang sama. Reabsorpsi fakultatif berlangsung di tubulus distal dan
tubulus kolektivus, pada kondisi tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu oleh
hormon, misalnya reabsorbsi air dibantu oleh hormon antideuritika ( ADH ),
dan reabsorbsi kalsium dibantu oleh hormone paratiroid (PTH). Hasil
reabsorpsi ini berupa urine sekunder yang komposisinya mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi member warna dan bau
pada urine 3) Augmentasi ( pengeluaran zat yang tidak berguna )
Augmentasi merupakan proses pengeluaran zat yang tidak berguna atau
berlebih ke dalam urine. Misalnya sekresi ion hydrogen ( H+) Dan ion
kalium. Augmentasi berlangsung di dalam tubulus distal. Filtrate hasil
augmentasi merupakan urine sesungguhnya, urine sesungguhnya masih
dapat direabsorpsi bahkan sampai berada di dalam tubulus pengumpul
( kolektivus ). Faktor faktor yang mempengaruhi produksi urine Hormone
antideuritik ( ADH ) Hormon insulin Jumlah air yang diminum Faktor cuaca
Di dalam urine terkandung bermacam macam zat, antara lain : Zat sisa
pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak Zat warna
empedu yang memberikan warna kuning pada urine Garam, terutama
garam dapur Zat zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vit C, dan obat
obatan, juga kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh,
misalnya hormone. c) Gangguan pada ginjal. Jenis jenis kelainan akibat
kerusakan salah satu bagian ginjal adalah berikut ini : - Nefritis Nefritis
adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman
bakteri streptococcus, akibatnya seseorang akan menderita uremia dan
oedema - Batu ginjal Batu ginjal karena pengendapan garam kalsium di
rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih, kandungan batu ginjal
adalah kalsium oksalat, asam urat dan Kristal kalsium fosfat - Albuminuria
Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urine, adanya albumin
pada urine merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul
endothelium atau karena iritasi sel sel ginjal akibat masuknya substansi
racun, eter, atau logam berat. - Glikosuria glikosuria adalah ditemukannya
glukosa pada urine. hal ini merupakan indikasi adanya kerusakan pada
batu ginjal - Hematuria

3 Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urine, hematuria


disebabkan oleh adanya iritasi akibat gesekan batu ginjal - Ketosis
Ditemukannya keton dalam darah, hal ini terjadi pada orang yang diet
karbohidrat
4 - Diabetes insipidus. Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang
penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebabnya adalah
kekurangan hormone ADH. Komposisi urine bervariasi tergantung jenis
makanan serta air yang diminumnya, urine normal berwarna jernih
transparan, serta warna kuning muda urine berasal dari zat warna empedu
( bilirubin dan biliverdin ). Urine normal pada manusia mengandung air,
urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fosfat, klorida, garam
garam terutama garam dapur dan zat zat yang berlebihan dalam darah
missal vitamin c dan obat obatan. B. PARU PARU Ekskresi dari paru paru
adalah CO2 dan H20 yang dihasilkan dari proses pernapasan, pada
prinsipnya CO2diangkat dengan cara yaitu melalui plasma darah ( 15 %)
dan diangkut dalam bentuk ion HCO3 ( 30 % ) melalui proses berantai
pertukaran klorida adalah sebagai berikut. Darah pada alveolus mengikat
O2 dan mengangkutnya ke sel sel jaringan dalam jaringan darah
melepaskan O2 dan seterusnya mengikat CO2untuk dikeluarkan bersama
H2O Gangguan pada Paru paru a. Berkurangnya jumlah hemoglobin
Berkurangnya jumlah hemoglobin menyebabkan berkurangnya pasokan
oksigen ke sel sel tubuh b. Keracunan gas CO Keracunan gas gas ini
mengganggu pengikatan oksigen oleh karena gas CO memiliki daya
pengikatan yang tinggi terhadap oksigen daripada HB. c. Kanker paru paru
Kanker paru paru menyebabkan paru paru rusak dan tak berfungsi lagi d.
Emfisema Merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh karena
susunan alveolus abnormal e. Penyakit asma Penyakit asma merupakan
gangguan pernapasan karena menyempitnya saluran pernapasan f. TBC
TBC menyebabkan terganggunya proses difusi oksigen karena timbulnya
bintil bintil kecil pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis g. Radang paru paru h. Bronchitis ( Radang
pada saluran napas) i. Polip. Polip yaitu pembengkakan kelenjar limfe pada
saluran pernapasan ( rongga hidung ) C. HATI Hati dan kelenjar empedu
sebagai alat ekskresi, hati mengeluarkan empedu. Kurang lebih 0,5 liter
empedu dikeluarkan setiap hari, empedu berwarna kehijauan, rasanya
pahit, PH sekitar 7 7,6, mengandung kolesterol, garam garam mineral,
garam empedu, serta pigmen yang disebut biliverdin dan bilirubin. Empedu
yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu dan dikeluarkan
ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan, misalnya :

5 Untuk mencerna lemak. Mengaktifkan lipase. Mengubah zat yang tak


larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air, dan Membantu
daya absorpsi lemak pada dinding usus. Kurang lebih 10 (sepuluh) juta sel
darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam hati oleh sel khusus
yang disebut histiosit. Hasil perombakan sel darah merah adalah : fe,
haemin, globin,. Haemin merupakan bahan dasar pembentukan zat warna
empedu yaitu bilirubin dan biliverdin, kemudian dikeluarkan ke dalam usus
12 jari dan dioksidasi sehingga berwarna kuning. Organ hati juga
merupakan kelenjar yang mampu menghasilkan enzim orginase yang
berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino
ornitin dan urea. Ornitin mampu mengikat NH3 dan CO2yang bersifat
racun. Ornitin di dalam sel diubah menjadi sitralin yang mampu mengikat
NH3 menjadi arginin yang mampu dipecah di dalam hati, sedang urea
diangkut dari hati menuju ke ginjal. a) Menghasilkan Getah Empedu Getah
empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini
ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari.
Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam
empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses
pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna
empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu
yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat
yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang
melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan. b)
Menghasilkan Urea Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein.
Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari
hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine. Penyakit dan
Kelainan HATI Hati dapat robek karena terkena benda tajam, dan dapat
menyebabkan pendarahan. Infeksi kandung empedu : Infeksi ini berasal
dari usus, hati, bila batu empedu terbentuk di dalam kantung empedu dan
dapat menyumbat saluran empedu maka cairan empedu tidak akan dapat
keluar dari hati dan terjadi ikterus. Ikterus : Disebabkan karena produksi
cairan empedu berlebihan, kegagalan sel hati dalam mengekskresi
empedu. D. KULIT ( INTEGUMEN ) Kulit terdiri atas lapisan epidermis di
sebelah luar dan lapisan dermis di sebelah dalam. Lapisan epidermis terdiri
dari : Lapisan Korneum yang mati dan mengelupas berwarna putih.
Lapisan Lusidum yang berwarna terang. Lapisan Granulosum yang
mengandung pigmen yang berwarna coklat sampai hitam. Lapisan
germinativum yang tumbuh dan selalu membelah. Pada lapisan epidermis
terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai penerima rangsang
geli, dan nyeri, saluran kelenjar keringat serta minyak. Pada lapisan dermis
terdapat pangkal kelenjar keringat, pangkal kelenjar minyak, akar rambut,
pembuluh darah, ujung saraf penerima rangsang tekanan (pucini), panas
(rufini), dingin (Krause), sentuhan (Eisner).

Anda mungkin juga menyukai