DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Trend
Dan Issue HIV/AIDS. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS di Institut Kesehatan Prima
Nusantara Bukittinggi. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami Ns. Maria Vanlentine Sibarani,
M.kep yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
KELOMPOK 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................10
3.2 SARAN.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi hiv/aids?
2. Apa trend dan issue hiv/aids?
3. Bagaimana perilaku yang beresiko tertular atau menularkan hiv/aids?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui defenisi hiv/aids
2. Menegetahu trend dan issue hiv/aids
3. Mengetahui perilaku yang beresiko tertular atau menularkan hiv/aids
2
BAB II PEMBAHASAN
3
peningkatan cakupan pengobatan ARV dari 42% (tahun 2015) menjadi
54% (tahun 2018). Kematian yang dikaitkan dengan AIDS
diperkirakan menurunkan sampai 200.000 orang atau menurunkan dari
240.000 orang pada 2015. Situasi epidemi HIV AIDS di Indonesia
sampai dengan bulan September tahun 2020 masih terkonsentrasi pada
populasi kunci dengan penyebaran kasus HIV AIDS di 484 (90.07%)
dari 514 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan
laporan perkembangan HIV AIDS Kementerian Kesehatan hingga
September tahun 2020 diketahui bahwa jumlah kumulatif kasus HIV
yang ditemukan sebesar 409.857 kasus, sedangkan jumlah kumulatif
kasus AIDS sebanyak 127.873 orang
Tren temuan kasus HIV dan AIDS sejak tahun 2016 – 2019
menunjukkan bahwa kasus HIV setiap tahun berada pada angka 40.000
– 50.000 kasus sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan.
Kasus AIDS digambarkan kurang dari 10.000 kasus per tahun sejak
2019. Kebijakan pengendalian HIV adalah melakukan tes dan
pengobatan (test and Treat) dimana setiap kasus yang ditemukan harus
mendapatkan pengobatan. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan
kasus yang terlambat mendapatkan akses pengobatan sehingga ODHA
lebih dini mendapatkan tatalaksana yang baik dan memiliki kualitas
hidup yang optimal dan sehat. Tujuan akhirnya adalah dapat menekan
angka kematian yang berhubungan dengan AIDS sekaligus
mendukung pemerintah dalam meningkatkan SDM yang berkualitas
dan memiliki daya saing. Secara lengkap trend kasus HIV/AIDS
digambarkan dalam grafik berikut ini:
4
Jumlah Kasus HIV dan Kasus AIDS Tahun 2016 – September 2020*
2) Baju bekas
5
Pada sekitar tahun 2015, Menteri Perdagangan saat itu, Rachmat
Gobel, sempat mendapat kecaman dari aktivis Indonesia AIDS
Coalition (IAC). Gobel menyebut pakaian bekas impor berbahaya
karena bisa menularkan HIV (Human Imunodeficiency Virus).
3) Makanan kalengan
Pernah beredar kabar bahwa ada virus HIV-AIDS di dalam kemasan
makanan kalengan impor. Pesan yang dikirim melalui broadcast
message blackberry messenger tersebut mengatakan bahwa para
pekerja positif HIV-AIDS tempat makanan tersebut dibuat
memasukkan darah mereka ke dalam kemasan makanan tersebut.
Akan tetapi hal ini di tepis oleh dr Roy Sparringa yang kala itu
menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM). Dr Roy mengatakan bahwa BPOM tidak pernah
menemukan hal-hal seperti yang disebutkan dalam pesan berantai
tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV. Selain itu
menurut dr Roy, virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika
sudah keluar dari tubuh manusia.
4) Pembalut
Lagi-lagi sangat tidak masuk akal virus HIV bisa menular melalui
produk pembalut yang dijual di pasaran. Lagipula jika pembalut
yang dibelinya kotor, terdapat bercak darah seperti pembalut yang
sudah pernah dipakai, tentu tidak ada orang yang mau
menggunakannya.
5) Bangku bioskop
Jarum suntik yang disebut-sebut berisi virus HIV juga pernah
dipasang di bangku bioskop. Jika ada orang yang duduk di bangku
tersebut, maka ia otomatis akan tertular oleh virus tersebut. Dr
Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG menyebutkan bahwa rasanya
sulit menularkan virus HIV-AIDS. Ini karena darah yang terinfeksi
harus benar-benar masuk ke dalam pembuluh darah seseorang.
“Kalau beneran ada jarum di kursi bioskop, misal ada yang
menduduki, jarumnya kan tertahan sama kain bajunya. Kalau celana
juga kan biasanya tebal, itu juga udah susah kena ke kulit,” imbuh
dr Sarsanto.
6
2.3 PERILAKU YANG BERESIKO TERTULAR ATAU
MENULARKAN HIV/AIDS
1) Hubungan seksual berisiko
Selain itu, penerima donor organ dari penderita HIV juga berisiko
tertular virus ini.
8
Metode: Pencarian literatur dilakukan menggunakan PubMed. Selain
literatur peer-review, data tentang tren surveilans HIV dicari dengan
mencari situs web otoritas surveilans di negara maju.
3.1 KESIMPULAN
1) HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah dua spesies lentivirus
penyebab AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem
kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan
infeksi. Jika virus ini terus menyerang tubuh, sistem pertahanan tubuh
9
kita akan semakin lemah. Sedangkan AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome) yaitu berbagai kumpulan gejala-gejala penyakit
yang timbul karena terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi virus HIV.
2) Tren temuan kasus HIV AIDS dari tahun ketahun telah mengalami
penurunan dengan berjalannya kebijakan pengendalian HIV yaitu
melakukan tes dan pengobatan (test and Treat) dimana setiap kasus
yang ditemukan harus mendapatkan pengobatan (pemberian ARV).
3) Kurangnya pengetahuan masyarakat membuat mereka cepat berasumsi
bahwa HIV AIDS dapat menular dengan cara apapun. Padahal, HIV
AIDS tidak akan menular jika kita tidak terkena atau terkontaminasi
dengan cairan tubuh pasien.
4) Perilaku yang dapat membuat tertular atau menularkan penyakit HIV
AIDS diantaranya yaitu berhubungan seksual, penggunaan jarum
suntik bersama, menerima darah dari pasien HIV AIDS,sebagai tenaga
medis, serta lahir dan menerima asi dari ibu yang terkena HIV AIDS.
3.2 SARAN
Makalah ini semoga berguna bagi pembaca. Namun, alanngkah baiknya
jika pembaca tidak puas dengan materi yang saya buat dan bisa lebih
memahami materi yang terkait tentang tren dan isu HIV AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Dila Sintya Unwakoly. 2019. Makalah Trend Dan Isue HIV AIDS. Pdfcoffee.
Diakses pada 12 Oktober 2021 melalui https://pdfcoffee.com/makalahtrend-dan-
isue-hiv-aidspdf-pdf-free.html
fa'ank msh hrp. 2020. HIV. Scribd. Diakses pada 12 Oktober 2021 melalui
https://www.scribd.com/document/461029970/Hiv
10
Direktorat jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit. 2020. Laporan
Kinerja. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
11