Anda di halaman 1dari 5

Tugas Riset SDM

Nama : Hadi Rahmanda


Npm : 1810011211061
(Etos Kerja)

Konsep Dasar
Menurut Desmon Ginting (2016) mengacu kepada Oxford Dic-tionaries, etos adalah
semangat yang bersifat khas dari sebuah budaya, era, atau komunikasi yang di wujudkan
dalam sikap dan tekadnya. Dan sementara itu, Oxford Advanced Learner’s Dictionary adalah
ide-ide moral, dan perspektif/sudut pandang yang mempengaruhi golongan
Etos kerja dapat digambarkan sebagai keyakinan dasar bahwa seseorang harus
melakukan pekerjaan itu memiliki beberapa nilai moral dasar dan itu setiap orang harus
melakukan yang terbaik, apa pun terlepas dari imbalan. Namun, penting bagi kami tetap sadar
akan perbedaan anatara pekerjaan perilaku apa yang dilakukan orang di tempat kerja dan etos
kerja seperangkat keyakinan dan persepsi tentang pekerjaan (Yankelvich, 1982,)
Siegel (1983, p. 29) definisi etos kerja sebagai “nilai atau kepercayaan” yang baik (a)
berfungsi sebagai panduan sadar untuk melakukan atau (b) secara sederhana tersirat dalam
sikap yang terwujud dan perilaku.

Pentingnya Etos Kerja


Menurut Desmon Ginting (2016), Etos kerja “ DO THE BEST AT ALL TIMES THIS
BENEFITS ME” sudah mencakup semua pembahasan tinjauan realitas di dunia kerja di atas
seperti :
1. Memenuhi semua standar yang ada
2. Mengerjakan pekerjaan dengan gemilang dan serius
3. Antusias
4. Optimis
5. Menikmati pekerjaan
6. Bergairah (passion)
7. Berdedikasi penuh
8. Kemampuan untuk belajar
9. Bersemangat
10. Memberikan nilai yang sepadan bahkan lebih dari paket renumerasi yang diterima

Indikasi Etos Kerja

Siagian(1995) juga menemukan adanya indikasi bahwa etos kerja dapat muncul
dikarenakan faktor kondisi geografis.
Siregar (2000;24) indikator etos kerja sebagai berikut :
1. Kesadaran
2. Semangat
3. Kemauan
4. Disiplin kerja
5. Inisiatif
6. Produktif
7. Peningkatan
8. Wawasan

Variabel yang dapat Mempengaruhi Etos Kerja


Menurut Abboushi (1990), Ali dkk. (1995b) dan Yousef (2001) menyatakan bahwa
usia berpengaruh signifikan terhadap etos kerja.
Temuan berbagai sarjana membuktikan bahwa etos kerja berpengaruh signifikan
diposisi individu seperti pengalaman kerja peserta, tingkat Pendidikan, dan tingkat manajerial
yang dapat dianalogikan dengan posisi atau pendapatan (Abboushi. 1990; Ali dan Al-
Kazemi, 2007; Ali dkk., 1995b; Yousef, 2001, 2000)
Ghorpade, et al. (2006) melakukan pemeriksaan etno-religius etos kerja dan
menemukan bahwa orang Filipina menilai secara sgnifikan lebih tinggi dalam dimensi kerja
keras dibandingkan etnis lain.
Menurut Siagian (1995), tinggi atau rendahnya etos kerja suatu masyarakat
dipengaruhi juga oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk
bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh.
Kuesioner Etor Kerja Karyawan
Alternatif jawaban :
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
R = Ragu

Butir Pertanyaan Variabel Etos Kerja Karyawan


No Pernyataan STS TS N S SS

1 Malas bekerja merupakan hal biasa.


2 Mengabdi pada pekerjaan adalah sesuatu yang bernilai
tinggi.
3 Serius bekerja menguntungkan pihak karyawan dan
perusahaan.
4 Bersikap adil dan murah hati di tempat kerja
merupakan hal yang diperlukan untuk kemajuan
bersama.
5 Menghasilkan lebih dari cukup (tidak sekedar untuk
memenuhi kebutuhan pribadi) memberikan
kemakmuran dalam masyarakat.
6 Orang harus bekerja keras mengeluarkan kemampuan
terbaik yang dimilikinya.
7 Berhasil memiliki pekerjaan bukanlah akhir dari usaha,
melainkan sarana untuk mendorong pertumbuhan
pribadi dan hubungan sosial.
8 Hidup tidak berarti tanpa bekerja.
9 Kebanyakan bersantai tidak baik bagi masyarakat.
10 Hubungan antarkaryawan dalam perusahaan harus
diperhatikan.
11 Bekerja memungkinkan orang menhgendalikan nasib.
12 Kreatif bekerja merupakan sumber kebahagaiaan dan
kesuksesan.
13 Siapa pun yang bekerja punya peluang untuk
memajukan kehidupannya.
14 Bekerja memberikan kesempatan kepada seseorang
untuk mandiri.
15 Orang sukses adalah orang yang mampu memenuhi
batas waktu pekerjaan
16 Orang harus bekerja secara konsisten untuk memenuhi
tanggung jawabnya
17 Nilai pekerjaan diperoleh dari keinginan untuk bekerja,
bukan dari akibatnya.
Referensi
Amanda Hamilton-Attwell, (1998),"Productivity and work ethics", Work Study, Vol. 47 Iss 3
hlm 79-86
Ginting, Desmon (2016), “Etos Kerja Panduan Menjadi Karyawan Cerdas”, Jakarta
Kumar, N. and Che Rose, R. (2010), "Examining the link between Islamic work ethic and
innovation capability", Journal of Management Development, 
Porter, G. (2004), "Work, work ethic, work excess", Journal of Organizational Change
Management, Vol. 17 No. 5, pp. 424-439. 
Rinaldi, Marsyaf, “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Etos Kerja Serta Gaya Kepemimpinan
Situasional Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Palu”, Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 10, Oktober 2016 hlm 160-167
Sunyoto, Danang. Teori, kuesioner, dan Analisis Data SUMBER DAYA MANUSIA; -Cet. 1 –
Yogyakarta: CAPS, 2012, vii 184 hlm.
Zainal Abidin dan Ari Wahyu Prananta, “Kajian Etos Kerja Islami Dalam Menumbuhkan
Jiwa Wirausaha Santri”, Vol. 3 No. 2, Desember 2019, 99-117
BUKTI REFERENSI BUKU

Anda mungkin juga menyukai