29 59 1 SM
29 59 1 SM
DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Kajian Putusan Nomor 23 K/AG/2012
Harijah Damis
Pengadilan Agama Kelas I A Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 16 Daya Makassar 90243
E-mail: harijahdamis@gmail.com
Naskah diterima: 25 Februari 2015; revisi: 17 Maret 2016; disetujui: 21 Maret 2016
a. Mahar ditentukan bentuk dan jenisnya Penelitian ini menganalisis dan mengkritisi
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak pertimbangan normatif terhadap putusan hakim,
calon mempelai pria dan calon mempelai yakni pada dua lapisan sekaligus. Lapisan
wanita. pertama adalah pertimbangan yang memuat
dasar-dasar hukum yang dijadikan dasar dalam
b. Penentuan bentuk dan jenis mahar
memutus Perkara Nomor 23 K/AG/2012 dengan
didasarkan atas asas kesederhanaan dan
berfokus pada penalaran hukum majelis hakim
kemudahan.
dalam mengabulkan tuntutan mahar perempuan
ER. Lapisan kedua adalah amar putusan yang
II. METODE memuat putusan mengabulkan tuntutan mahar
Berdasarkan permasalahan yang diteliti perempuan ER.
oleh penulis, dalam penelitian ini menggunakan Langkah selanjutnya adalah mengkritisi
metode penelitian hukum normatif. Penelitian penalaran hukum dalam pertimbangan majelis
hukum (penelitian yuridis) merupakan suatu hakim kasasi dan amar putusannya. Sebagai alat
cara yang sistematis dalam melakukan sebuah kritik adalah perangkat hukum yang digunakan
penelitian (Muhammad, 2004: 57). Penelitian yakni Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991
hukum adalah suatu proses untuk menemukan tentang Kompilasi Hukum Islam. Penulis
aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun juga menggunakan kajian fikih terkait dengan
doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu- kepatutan dan kepantasan mahar.
isu hukum yang dihadapi (Marzuki, 2011: 35).
Penelitian terhadap pertimbangan normatif Berdasarkan pada dua lapisan analisis
adalah salah satu dari penelitian hukum normatif. terhadap putusan majelis hakim, peneliti
berusaha memahami bagaimana hukum positif
Metode atau cara yang dipergunakan dalam diterapkan hakim dalam persoalan hukum
penelitian hukum adalah dilakukan dengan cara tersebut. Selanjutnya mengkritisinya, penulis
meneliti bahan pustaka yang ada (Soekanto, mengambil sudut pandang dari segi pembuktian
2009: 13). Manan menjelaskan bahwa penelitian sebagai seorang praktisi dengan mengajukan
hukum dalam arti abstrak (law in abstract sense) berbagai pandangan-pandangan yang harus
dan penelitian hukum dalam arti konkret (law in diterapkan dalam kasus tersebut dengan tidak
concrete sense) atau hukum yang bergerak (recht lepas dari berbagai pertimbangan seperti
beweging). Termasuk dalam penelitian ini adalah kepatutan dan kepantasan secara logika dan
meneliti putusan hakim atau tindakan pemerintah pandangan keagamaan. Penelitian ini diharapkan
yang melaksanakan hukum (Manan, 2012: 190). menghasilkan temuan yang dapat memberikan
Penelitian hukum abstrak meliputi antara gambaran secara menyeluruh agar hak ekonomi
lain terhadap semua asas dan kaidah hukum baik perempuan, termasuk hak mahar pasca perceraiaan
tertulis maupun tidak tertulis. Penelitian hukum dapat dinikmati tanpa kendala yuridis.
c. Lalai memenuhi syarat yang diwajibkan • Sebelah Utara : Rumah milik Sf;
oleh peraturan perundang-undangan yang
• Sebelah Timur : Rumah milik Nn;
mengancam kelalaian itu dengan batalnya
putusan yang bersangkutan (Manan, 2015: • Sebelah Selatan : Jalan raya;
22).
• Sebelah Barat : Jalan raya.
Kaitannya dengan hal tesebut, majelis hakim
Hal itu berarti bahwa setelah putusan
tingkat kasasi membatalkan putusan pengadilan
tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap,
agama dan putusan pengadilan tinggi agama
secara hukum tanah dan bangunan tersebut milik
dengan mengabulkan gugatan mahar perempuan
perempuan ER sebagai maharnya.
ER pada Putusan Nomor 23 K/AG/2012 tidak
dalam kategori tidak berwenang atau melampaui
wewenang dan lalai memenuhi syarat yang 2. Pertimbangan Hukum Mahkamah
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan Agung
yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya Pertimbangan hukum majelis hakim
putusan yang bersangkutan, akan tetapi termasuk pada tingkat kasasi terhadap perkara
dalam kategori salah menerapkan hukum. tersebut dalam mengabulkan gugatan mahar
oleh orang tua termohon kasasi, kemudian Alim, M. (2013). Beberapa perlakuan diskriminatif
diserahkan sebagai mahar oleh termohon kasasi. terhadap peradilan agama. Varia Peradilan,
Pihak yang menyepelekan hak mahar pemohon 335, 40.
kasasi berarti mempermainkan hukum Islam.
Al-Suyuti, J.A., & Al-Mahalli, J.M. (2011). Tafsir
Bila termohon kasasi atau turut termohon kasasi
jalalain. Jilid 1. Junaidi, N. (Ed). Surabaya:
menunjuk rumah dan tanah lain, tapi masih dalam
Elba Media Utama.
kompleks BTN Minasa Upa, sedang pemohon
kasasi dapat menerimanya, maka hal itu dapat Asnawi, M.N. (2013). Hukum pembuktian perkara
dibenarkan. perdata di Indonesia. Yogyakarta: UII Press.
Implikasi atas putusan tersebut adalah Bakri, M. (2011). Fikih prioritas. Jakarta: Pustaka
tidak terpenuhi hak ekonomi perempuan pasca Mapan.
perceraian, khususnya mahar karena mendapat Dahlan, A.A. et al. (2001). Ensiklopedi hukum Islam.
dikabulkannya perlawanan pihak ketiga dan Jilid 2, Cet. V. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.
dikabulkannya peninjauan kembali turut
termohon kasasi/pemohon peninjauan kembali Damis, H. (2008). Menguak hak-hak wanita. Cet. II.
Jakarta: Two Fublisher.
(ayah kandung lelaki R).
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama. (2014).
Pertimbangan hukum majelis hakim tingkat
Pedoman pelaksanaan tugas dan adminitrasi
pertama yang gugatan mahar penggugat tidak
peradilan agama. Jakarta: Direktorat Jenderal
dapat diterima adalah adanya perbedaan hasil
Badan Peradilan Agama.
pemeriksaan setempat terhadap objek sengketa
dengan gugatan penggugat dan secara logika Fausan, H.M. (2015). Kaidah-kaidah hukum
tidak rasional satu-satunya rumah milik turut yurisprudensi. Jakarta: Prenadamedia Group.
termohon kasasi (orang tua termohon kasasi)
Jayakrama, C. (2014). Konsep mahar dalam hukum
sebagai tempat tinggal bernaung bersama-sama
Islam. Diakses dari http://www.rahima.or.id.
dengan istri dan anaknya dihibahkan kepada
termohon kasasi yang selanjutnya diserahkan Kamal, A.M. (2015). Fiqh al-Sunnah al-Nisa’
sebagai mahar. diterjemahkan oleh Suwito, D dengan judul