Anda di halaman 1dari 4

SIFAT FISIK TANAH KONSISTENSI DAN BJ BV

YUDISTIRA HARIYADI
202010320311010
E-mail: hariyadiyudis@gmail.com
Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

Jl. Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan poduksi tanaman karena
akan menentukan penetrasi akar di dalam tanah, kemampuan tanah menahan air, drainase, aerasi tanah dan
ketersediaan unsur hara tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui karakteristik sifat
fisik yang terdapat pada lahan yang berproduksi rendah dan tinggi. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui
metode pengukuran dan perhitungan kapilaritas tanah di laboratorium. Dalam pengamatan pada tanggal 20 April
2021, penelitian penggunakan sampel tanah Agroforesty, Lindung, dan Industri untuk mengetahui metode
pengukuran dan penghitungan kapilaritas tanah. Metode ini menggunakan waktu 5 menit sebanyak 6 kali. Pada
tanah dengan kondisi iklim, bahan induk dan organisme yang sama, sifat-sifat tanah akan dipengaruhi oleh
topografi, karena waktu merupakan faktor yang pasif, maka selain bahan induk, sifatsifat tanah akan lebih
dominan dipengaruhi oleh topografi
Kata Kunci : Sifat tanah dan Kapilaritas

PENDAHULUAN Konsistensi tanah adalah derajat kohesi dan

Permasalahan umum pada alat


destilasi air, energi surya, energi jenis
vertical saat ini adalah masih rendahnya adhesi antar partikel-partikel tanah dan
efisiensi yang dihasilkan. Penelitian ini kethanan massa tanah terhadap perubahan
bertujuan untuk menganalisis pengaruh sifat bentuk oleh tekanan yang mempengaruhi
kapilaritas terhadap efisiensi yang dihasilkan bentuk tanah. Penentuan konsistensi tanah
alat destilasi air energi. ( Doddy, 2017). dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
kualitatif dan kuantitatif (Doddy,2017)
Kajian mengenai kapilaritas serapan
air pada kain merupakan hal yang sifatnya Konsistensi tanah merupakan
sederhana namun penting dilakukan untuk kekuatan daya kohesi butir – butir tanah atau
memberikan informasi kepada masyarakat daya adhesi butir – butir tanah dengan benda
mengenai karakteristik kain serta demi ain. Hal ini ditunjukan oleh daya tahan tanah
berkembangnya penelitian mengenai daya terhadap gaya yang akan mengubah bentuk.
serap berbagai jenis kain. Pada penelitian Tanah yang memilki konsistensi yang baik
ini, kapilaritas air pada kain, besaran fisika umumnya mudah diolah dan tidak melekat
yang dianalisis adalah ketinggian dan pada alat pengolah tanah. Oleh karena tanah
kelajuan serapan air (Septia, 2019). dapat ditemukan dalam keadaan lembab,
Penelitian membuat prototipe basah atau kering maka penyifatan
menggunakan metode kapilaritas air di konsistensi tanah harus disesuaikan dengan
dalam tanah yang kering. Pipa kapiler keadaan tanah tersebut. Dalam keadaan
terbentuk karena pori – pori yang lembab, tanah dibedakan ke dalam
bersambungan. Air dalam pipa kapiler naik konsistensi gembur ( mudah diolah ) sampai
karena adhesi antara partikel air dengan kaca teguh ( agak sulit dicangkul). Dalam
lebih besar daripada kohesi antara partakel keadaan kering tanah dibedakan kedalam
lainnya ( I.Gusti, 2016). konsistensi lunak sampai keras. Dalam
keadaan basa dibedakan plastisitasnya yaitu
dari plastis sampai tidak plastis atau
1
kelekatannya yaitu dari tidak lekat sampai Alat dan Bahan
lekat.
Alat
Dalam keadaan lembab atau kering Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
pipa kaca, gunting, kasa, dan karet.
konsistensi tanah ditentuka dengan meremas
segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut Bahan
mudah hancur, maka tanah dikatakan Bahan yang digunakan pada praktikum ini
adalah sampel tanah lindung, sampel tanah
berkonsistensi gembur bila lembab atau
agroforesty, sampel tanah industri, dan aquades.
lunak bila kering. Bila gumpalan tanah sukar Metode Kerja
hancur dengan remasan tersebut tanah Metode kerja yang digunakan pada praktikum
dikatakan berkonsistensi teguh (lembab) ini adalah:
Metakkan kertas milimeter berangka pada pipa-
atau keras (kering).Dalam keadaan basah
pipa kaca sebagai penera tinggi kenaikan kapiler
ditentukan mudah tidaknya melekat pada lalu Bungkus bagian bawah pipa-pipa kaca
jari (melekat atau tidak melekat) atau mudah tersebut dengan kain kasa dan diikat dengan
tidaknya membentuk bulatan dan karet
Isi pipa kaca tersebut dengan tanah kering
kemampuannya memprtahankan bentuk
<2mm sedikit demi sedikit kemudian diketukkan
tersebut (plastis atau tidak beberapa kali sampai pada ketinggian kolom
plastis).Konsistensi merupakan bagian dari tanah mencapai 120cm pipa terisi tanah ini
rheologi. Rheologi adalah ilmu yang selanjutnya disebut dengan kolom tanah.Kolom
tanah tersebut kemudian dimasukkan pada bak
mempelajari perubahan–perubahan bentuk
air secara perlahan kemudian diamati kecepatan
(deformasi) dan aliran (flow) suatu benda kenaikan air pada kolom tanah tersebut dengan
(Baver, 2011). cara mengamati ketinggian pembahasan air pada
kolom tanah ( perubahan warna tanah yang
Sifat–sifat rheologi tanah di pelajari basah lebih gelap).Kemudian baca ketinggian
dengan menentukan angka–angka Atterbarg kenaikan kapiler pada satuan milimeter yang
yaitu angka–angka kadar air tanah pada ditempelkan pada kolom tanah, setiap 10
beberapa macam keadaan. Angka–angka ini menit.Lalu buatlah grafik yang menghubungkan
penting dalam menentukan tindakan antara kecepatan kenaikan kapiler ( cm / 10
pengolahan tanah, karena pengolahan tanah menit) terhadap ketinggian kenaikan kapilernya
akan sulit dilakukan kalau tanah terlalu (cm).
kering ataupun terlalu basah. Tujuan dari
praktikum ini adalah mengetahui metode
pengukuran dan perhitungan kapilaritas
tanah di laboratorium
BAHAN DAN METODE
TEMPAT dan tanggal pratikum
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 20
April 2021 di Laboratorium Agroteknologi I
Universitas Muhammadiyah Malang.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGAMATAN

5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit


Jenis Tanah pertama kedua ketiga keempat kelima keenam

Agroforest
y 8,5 cm 9,5 cm 10,5 cm 10,5 cm 10,5 cm 10,5 cm

Lindung 14 cm 15 cm 16 cm 16 cm 17 cm 17 cm

Industri 8 cm 8 cm 8 cm 9 cm 10 cm 10 cm

PEMBAHASAN 2, Agroforesty mengalami kenaikan 1 cm


menjadi 9,5 cm, lindung \
Struktur tanah dapat dibagi dalam struktur makro
dan mikro. Struktur makro/struktur lapisan
bawah tanah adalah penyusunan agregat-agregat
tanah satu dengan yang lainnya sedangkan mengalami peningkatan 1 cm menjadi 15 cm dan
struktur mikro adalah penyusunan butir-butir industri tetap 8 cm. Di 5 menit ke-3 Agroforesty
primer tanah ke dalam butir-butir mengalami kenaikan 1 cm menjadi 10,5 cm,
majemuk/agregat-agregat yang satu sama lain lindung mengalami peningkatan 1 cm menjadi 16
dibatasi oleh bidang-bidang belah alami Dalam cm dan industri tetap 8 cm. Di 5 menit ke-4
pengamatan pada tanggal 20 April 2021, Agroforesty tetap 10,5 cm, lindung tetap 16 cm
penelitian penggunakan sampel tanah dan industri mengalami kenaikan 1 cm menjadi 9
Agroforesty, Lindung, dan Industri untuk cm. . Di 5 menit ke-5 Agroforesty tetap 10,5 cm,
mengetahui metode pengukuran dan lindung mengalami kenaikan 1 cm menjadi 17
penghitungan kapilaritas tanah. Metode ini cm dan industri mengalami kenaikan 1 cm
menggunakan waktu 5 menit sebanyak 6 kali. menjadi 10 cm. Di 5 menit ke-6 semuanya tetap.
Bisa dilihat pada table bahwa 5 menit pertama Bisa kita simpulkan bahwa sampel tanah lindung
sampel tanah agroforesty mendapat 8,5 cm, menyerap air lebih cepat dan sampel tanah
Lindung 14 cm, dan Industri 8 cm. Di 5 menit ke- agroforestry menyerap air agak lambat
dibandingkan sampel tanah industri yang
menyerap tanah sangat lambat

DAFTAR PUSTAKA Wurna. Jurnal Pertansan Terpadu.


Addiscot, 2013. Klasifikasi Tanah. Gajah Vol 8(2):189-200
Mada University Press. Yogyakarta

D. Purwandianto, FAR sambada, 16k Puja.


S.Ardianti, AD Rahmayanti, N Akmalia:
Widya Teknik, 2017. Journal.wisma.ac.id Journal fisika, 2019: Journal.unnes.ac.id
I Gusti Ketut Puja, Sudi Mungkasi, FA Rusdi Yahya, A. 2015. Beberapa cara
Sambada, 2016. Journal Energi dan pengendalian tanah dari erosi. Jurnal
manufaktur: core.ac.uk
Ilmu Tanah. Vol 4 (1).
Naharuddin,dkk. 2020. Sifat Fisik Tanah
Pada Lahan Agroforestry dan Hutan
Lahan Kering Sekunder Di Sub DAS
3
4

Anda mungkin juga menyukai