Anda di halaman 1dari 10

TAKS 1-7

TAK sosialisasi terdiri dari 7 sesi, yaitu


Sesi 1 : TAKS
Tujuan : Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebut nama lengkap, nama panggilan,
asal, hobi dan teman terdekat.
Sesi 2 : TAKS
Tujuan : Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
a. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
Sesi 3 : TAKS
Tujuan : Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok:
a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi
Sesi 4 : TAKS
Tujuan : Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok:
a. Menyampaikan topic yang ingin dibicarakan b. Memilih topik yang ingin dibicarakan c.
Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
Sesi 5 : TAKS
Tujuan : Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain:
a. Menyampaikan masalah pribadi
b. Memilih satu masalah untuk dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih
Sesi 6 : TAKS
Tujuan : Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok :
a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain
b. Menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan
Sesi 7 : TAKS
Tujuan : Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah
dilakukan.
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) SESI I & SESI 2
I. Topik : Sosialisasi
II. Tujuan :
SESI 2 :
Tujuan : Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
a. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi

III. Landasan Teoritis


Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain disekitarnya.
Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain,
pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien
jiwa, terapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan terapeutik. Terapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari
therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien
dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan terapeutik dan
tujuan rehabilitatif.
Tujuan terapeutik meliputi :
1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi,
2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),
3) Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu,
4) Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif,
5) Meningkatkan rasa dimiliki,
6) Meningkatkan rasa percaya diri,
7) Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah
Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi :
1) Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri,
2) Meningkatkan kemampuan empati,
3) Meningkatkan keterampilan sosial,
4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan
diberikan aktivitas kelompok adalah :
a. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan cemas,
menyendiri, menghindar dari orang lain
b. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab
seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
c. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal
dengan satu perawat lain ke satu klien lain. Terapi aktivitas stimulasi persepsi
merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam
praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk
melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar
stimulus persepsi eksternal.
IV. Klien
A.Kriteria Anggota Kelompok
1. Penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan
ruangan
2. Penderita sering berada di tempat tidur
3. Penderita menarik diri, kontak sosial kurang
4. Penderita gelisah, curiga, takut, dan cemas
5. Penderita dengan harga diri rendah
6. Tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban
sesuai pertanyaan
7. Sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi, sehat fisik
B. Proses Seleksi
1. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat
ruangan
3. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan

V. PENGORGANISASIAN
A.Uraian Struktur Kelompok
1. Hari /Tanggal : Sabtu , 06 November 2021
2. Tempat : Ruang Kelas Stikes Raflesia
3. Waktu : 10.00 s/d 10.45 WIB
4. Lama Kegiatan :
SESI 2 :
a. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi (10 menit)
b. Menanyakan diri ke anggota kelompok lain : nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi (10 menit)
c. Evaluasi & Penutup (5 menit)
5. Jumlah peserta : 4 orang
6. Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien
a. Klien dapat melakukan permainan
b. Klien dapat memberikan pendapat/ komentar dari permainan
c. Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara
mengungkapkan pengalamannya dan memberikan dukungan
kepada klien lain
d. Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
e. Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan

B. Pengorganisasian
a. Leader: Serli Anggar
b. Co leader : M Ifan
c. Observer : Amellia Mustika K
d. Fasilitator 1 : Mustika Puspa
e. Fasilitator 2 : Seli Primadeni
f. Fasilitator 3 : Fitria
g. Fasilitator 4 : Cantika
h. Pasien 1 : Triandea
i. Pasien 2 : Mawaddah
j. Pasien 3 :Pricilla
k. Pasien 4: Siti Herlina
Leader :
Bertugas :
1. Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi
untuk mengekspresikan perasaannya
2. Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominas
3. Koordinator, Mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian tujuan
dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat dalam
kegiatan
Co Leader :
Bertugas :
1. Mendampingi leader jika terjadi blocking
2. Mengkoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
4. Membuka dan menutup acara
5. Mengatur music
Observer :
Bertugas :
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok ? Mengobservasi
perilaku pasien ? Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang
harus dilakukan
3. Mendampingi peserta TAK ? Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok ?
Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
Fasilitator :
Bertugas :
1. Mendampingi pasien dalam pelaksanaan TAK
2. Mengingatkan pasien tentang aturan permainan
3. Mengikuti jalannya TAK

C. Metode dan Media


Metode : Dinamika kelompok, diskusi dan tanya jawab, bermain
peran/simulasi
Media : Handphone/ laptop, nametag bola, buku catatan dan pulpen
D. Proses Pelaksanaan :
1. Fase Prainteraksi
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
1) Salam dari terapis
2) Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak :
1) Waktu : 45 menit
2) Tempat : Ruang Kunti
3) Topik : Mampu memperkenalkan diri dan mampu berkenalan
dengan anggota kelompok.
d. Tujuan aktivitas : klien mampu memperkenalkan diri kepada orang lain
dan mampu berkenalan dengan anggota kelompok.
e. Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai
dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
3. Fase Kerja
a. Hidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
tennis mendapat giliran untuk memyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Tulis nama panggilan pada kertas atau papan nama dan tempel atau
pakai.
d. Ulangi nomor 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok dapat
memperkenalkan diri.
e. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberikan tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi :
1. Pemimpin TAK menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Pemimpin TAK memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut :
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri dengan orang lain di kehidupan sehari- hari.
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal
kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang :
1. Waktu : 45 menit
2. Tempat : Ruang Kunti
3. Topik/ kegiatan : memperkenalkan diri dan berkenalan dengan
anggota kelompok lainnya
d. Setting tempat
Keterangan :
: Leader
: Co –Leader
: Observer

: Perawat
: Pasien/Klien

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
SESI 2, dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri dan mampu
berkenalan dengan anggota kelompok secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.
a. Kemampuan Verbal

No Nama Klien
Aspek yang di nilai

1 Menyebutkan nama
lengkap
2 Menyebutkan nama
panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Nonverbal

No Nama Klien
Aspek yang dinilai
1 Kontak Mata
2 Duduk Tegak
3 Menggunakan Bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
JUMLAH

Petunjuk:
1) Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2) Untuk tiap klien,semua aspek di mulai dengan memberi tanda √ jika di
temukan pada klien x jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai 0,1,atau 2 klien belum mampu

a. Evaluasi struktur : mengevaluasi struktur organisasinya apakah leader,


co-leader, observer, dan fasilitator sudah melakukan tugasnya dengan
sesuai.
b. Evaluasi proses : mengevaluasi proses perjalanan TAK ?Evaluasi hasil :
memberikan % keberhasilan pasien dalam TAK

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di miliki klien ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti SESI 2
TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,
dan klien mampu memperkenalkan diri pada klien lain (anggota
kelompok) diruang rawat. Dianjurkan klien mampu bercakap-cakap
dengan anggota kelompok (buat jadwal selanjutnya) (Ketut et al., 2011).
DAFTAR PUSTAKA

Ketut, N., Intan, R., Pebriantini, D. P., Sancitha, P., Putra, G., Ayu, G., Sutari, A., Wayan, N., Laksmi, N.,
Ratih, M., Nurpeni, K., Sawitri, N. W., Wiryawan, G. A., Carolina, A. I., Made, N., Yundarini, C.,
& Kenwa, P. P. (2011). Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi. 1002105017.

Anda mungkin juga menyukai