Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN MENEJEMEN KELAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“ MANAJEMEN KELAS ”

DOSEN PEMBIMBING : MUHAMMAD RISKI SYAHPUTRA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

 TIYA ANNISA
 YUNDA SARI

SEMESTER : III MPI – B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
T. A 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dialah yang menganugrahkan Al-
Qur’an sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rohmatan lil ‘alamin
(rahmat bagi seluruh alam). Dialah yang telah mengumpulkan Al-Qur’an dalam dada Nabi
Muhammad SAW sampai kesucian-Nya dapat sampai kepada kita hari ini atas izin Allah
SWT.

Shalawat bertangkaikan salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi


Muhammad SAW yanbg menjadi utusan dan manusia pilihan-Nya sebagai penyampai,
pengamal, hingga penafsir pertama Al-Qur’an. Yang membawa kitab pusaka, yang menjadi
penerang tapi seluruh umat dan merupakan penyempurna kitab-kitab samawi sebelumnya.

Atas pertolongan dan hidayah-Nyalah makalah yang membahas tentang komposisi


ilmiah tertulis ini selesai tersusun yang mana untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Psikologi Pendidikan yang dibimbing oleh ibu Nuraida, M.Si.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain, khususnya bagi penulis
sendiri. Kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki penyusunan
makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat sebagai
amal shaleh dan menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah yang lebih baik
dan bermanfaat. Amin.

Tanjung Pura, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian Pendekatan Dalam Manajemen Kelas............................................. 3


B. Pengaruh Manajemen Kelas Dalam Menikngkatkan Kualitas Pembelajaran
Dikelas............................................................................................................... 3
C. Pendekatakn Manajemen Kelas Yang Aktif...................................................... 7
D. Pendekatan Manajemen Kelas Yang Efektif..................................................... 7
E. Menangani Prilaku Menyimpang Dengan Pendekatan Manajemen.................. 7

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 11

A. Kesimpulan........................................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan
suasana pembelajaran yang menarik. Hal itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas
sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas. Masalah pengajaran
berkaitan dengan segala usaha untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
sedangkan masalah pengelolaan berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan


ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar
siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Melalui
pendekatan-pendekatan dan metode serta aspek-aspek manajemen kelas, akan memberikan
kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian pendekatan dan manajemen kelas?

2. Macam-macam pendekatan manajemen kelas?

3. Pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?

4. Pendekatan manajemen kelas yang efektif?

5. Menangani perilaku menyimpang dalam pendekatan manajemen?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian pendekatan dalam manajemen

2. Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam manajemen kelas.

1
3. Mengetahui pengaruh apa saja yang dapat digunakan dalam manajemen kelas.

4. Mengetahui kefektifan pendekatan dalam manajemen kelas.

5. Bagaimana cara menangani perilaku menyimpang dalam pendekatan manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan

Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam dalam
proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang
bersifat umum. Adapun pendekatan merupakan unsur penting yang harus dikuasai pengajar
sebelum mempersiapkan perencanaan .

Sebagai pekerja profesional, seorang guru harus mendalami kerangka acuan pendekatan-
pendekatan kelas, sebab didalam penggunaannya ia harus terlebih dahulu meyakinkan bahwa
pendekatan yang dipilihnya untuk menangani sesuatu kasus pengelolan kelas merupakan
alternatif yang terbaik sesuai dengan hakikat masalahnya. Artinya seorang guru terlebih
dahulu harus menetapkan bahwa penggunaan sesuatu Artinya seorang guru terlebih dahulu
harus menetapkan bahwa penggunaan sesuatu pendekatan memang cocok dengan hakikat
masalah yang ingin ditanggulangi. Ini tentu tidak dimaksudkan mengatakan bahwa seorang
guru akan berhasil baik setiap kali menangani kasus pengelolaan kelas. Sebaliknnya,
keprofesionalan cara kerja seorang guru adalah demikian sehingga apabila alternatif
tindakannya yang pertama tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, maka ia
masih mampu melakukan analisis ulang terhadap situasi untuk kemudian tiba pada alternatif
pendekat yang kedua dan seterusnya.

B. Macam-macam Pendekatan

Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai
faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor utama yang dilakukan guru tidak lain adalah
untuk meningkatkan kegairahan siswa baik secara berkelompok maupun secara individu.
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam rangka
pengelolaan kelas. Syaiful Bahri Djamarah menyebutkan ada berbagai pendekatan sebagai
berikut:

1. Pendekatan kekuasaan

Pengelolan kelas diartikan sebgai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
Peranan guru disisni adalah menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalm kelas.
Kedisiplina adalah kekuatan yang menuntut kepada anak didik untuk mentaatinya. Di

3
dalamnya ada kekuasaan dan norma yng mengikat untuk ditaati anggota kelas. Melalui
kekuasaan dalam bentuk norma itu guru mendekatinya.

2. Pendekatan Ancaman

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan adalah juga sebagai suatu
proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak
didik dilkukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan
memaksa.

3. Pendekatan Kebebasan

Pengelolaan dirtikn secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas
untuk mengerjakan suatu kapan aja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan
semaksimal mungkin kebebasan anak didik.

4. Pendekatan Resep

Pendekatan resep ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapatt menggambarkan
apa yang harus dan apa yang harus tidak boleh dikrjakan oleh guru dalam mereaksi semua
masalah atau situasi yang terjadi dikelas.

5. Pendekatan pengajaran

Pendekatan ini didasarkan suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksaan
akan mencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, dan memecahkan masalah itu
bila tidak bisa dicegah. Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalam mengajar
untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang baik. Peranan guru
adalah merencanakan an mengimplementasikan pelajaran yang baik.

6. Pendekatan Sosio-Emosional

Pendekatan sosio-emosional akan terapai secara mksimal apabila hubungan antar pribadi
yang baik berkembabng di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru
dan siswa serta hubungan antar siswa. Di dalam ini guru merupakan kunci pengembangan
hubungan tersebut.

4
7. Pendekatan Kerja Kelompok

Dalam pendekatan ini peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok produktif,
dan selain itu guru harus pula dapat menjaga kondisi kelas agar tetap baik.

8. Pendekatan iklim sosio-emosional

Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa pengelolaan kelas yang efektif
memerlukan hubungan positif dengan antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.
Pendekatan iklim sosio-emosional akan tercapai secr maksimal apabila hubungan antar
pribadi yang baik berkembang di dalam kelas.

9. Pendekatan Proses Kelompok

Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong perkembangan dan kerja sama
kelompok. Pengelolaan kelas dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok menjadi kelompok yang
produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk
menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi,
mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan.

Menurut Richard A. Schmuk & Patricia A. Schmuck (dalam Y. Padmono, 2011) untuk
mengelola kelas diperlukan adanya:

1. Pengharapan

Jika siswa merasa guru mengharapkan mereka berkelakuan buruk, sangat mungkin
mereka akan berkelakuan buruk, sebaliknya jika siswa merasa guru mengharapkan mereka
berkelakuan baik, memungkinkan pula siswa akan berkelakuan baik.

2. Kepemimpinan

Guru memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi pemimpin di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya, akan tetapi kelas lebih efektif jika kepemimpinan dapat
dijalankan oleh guru dan siswa. Guru meningkatkan mutu interaksi dan produktifitas
kelompok dengan melatih siswa mengembangkan kemampuan kepemimpinan.

5
3. Daya tarik

Mengacu pada persahabatan dalam kelompok kelas. Pengelolaan kelas efektif adalah
pengelolaan yang membantu mengembangkan hubungan baik antara perorangan di antara
anggota kelompok.

4. Norma-norma

Norma sangat memengaruhi perseorangan karena memberikan petunjuk yang membantu


anggota kelompok untuk memahami apa yang diharapkan orang lain. Guru hendaknya tidak
mendominasi pembentukan norma kelompok, sebab norma bentukan guru cenderung
memaksa siswa untuk menaatinya, sehingga ketaatan pada norma tersebut hanya bersifat
untuk memenuhi tuntutan pihak lain.

5. Komunikasi

Guru perlu mengembangkan kecakapan murid dalam berkomunikasi tertentu, mengoreksi


kata-kata, dan memberi umpan balik.

6. Kesatuan

Kelompok kelas akan efektif jika sebagian besar anggotanya termasuk guru sangat
tertarik pada kelompok sebagai satu kesatuan. Guru dapat menciptakan kelompok kelas yang
bersatu dengan membuat diskusi tentang penghargaan, dengan penyebaran kepemimpinan,
mengembangkan persahabatan kelompok, dan sering menggunakan arus komunikasi dua
arah.

10. Pendekatan Elektris atau Pluralistik

Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreativitas, dan
inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi
yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan
salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dua atau ketiga
pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu
pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki
potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses
belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan, selama maksud dan penggunaannya untuk

6
menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar
mengajar berjalan secara efektif dan efisien.

C. Pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pemelajaran di kelas

Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum,


fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan,
wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus
menguasai kiat memanejemeni kelas. Pemahaman akan prinsip-prinsip manajemen kelas ini
penting dikuasai sebelum hal-hal khusus diketahui. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip
manajemen kelas, hal ini akan menjadi filter-filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan
umum dari manajemen kelas. Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas
pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola susasana kelas
menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang
optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan.
Selain itu, manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar
kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

D. Pendekatan Manajemen Kelas yang efektif

1. Fokus utama pendekatan ini terletak pada perilaku efektif guru dalam mengelola
perilaku dan perbuatan siswa, khususnya berkaitan dengan:

2. Keterampilan-keterampilan guru dalam mengorganisasikan dan mengelola aktivitas


kelas

3. Keterampilan-keterampilan guru dalam menyajikan material belajar

4. Hubungan guru-siswa

E. Menangani Perilaku Menyimpang Dalam Pendekatan Manajemen

Untuk mengatasi masalah dalam pengelolaan kelas di atas, ada beberapa pendekatan yang
dapat dilakukan,diantaranya sebagai berikut:

7
a. Behavior – Modification Approach (Behaviorism Apparoach)

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku “baik” dan
“buruk” individu merupakan hasil belajar.Upaya memodifikasi perilaku dalam mengelola
kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement (untuk membina perilaku positif)
dan negative reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif). Namun demikian, dalam
penggunaan reinforcement negatif seyogyanya dilakukan secara hati-hati, karena jika tidak
tepat malah hanya akan menimbulkan masalah baru.

b. Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar
mengajar yang baik didasari oleh adanya hubungan interpersonal yang baik antara peserta
didik – guru dan atau peserta didik – peserta didik dan guru menduduki posisi penting bagi
terbentuknya iklim sosio-emosional yang baik.

Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru (realness,
genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia
(acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri
(emphatic understanding).

Sedangkan Haim C. Ginnot mengemukakan bahwa dalam memecahkan masalah, guru


berusaha untuk membicarakan situasi, bukan pribadi pelaku pelanggaran dan
mendeskripsikan apa yang ia lihat dan rasakan; serta mendeskripsikan apa yang perlu
dilakukan sebagai alternatif penyelesaian.

Selain itu juga dikemukakan William Glasser bahwa guru sebaiknya membantu
mengarahkan peserta didik untuk mendeskripsikan masalah yang dihadapi; menganalisis dan
menilai masalah; menyusun rencana pemecahannya; mengarahkan peserta didik agar
committedterhadap rencana yang telah dibuat memupuk keberanian menanggung akibat
“kurang menyenangkan”; serta membantu peserta didik membuat rencana penyelesaian baru
yang lebih baik.

Sementara itu, Rudolf Draikurs mengemukakan pentingnya Democratic Classroom


Process, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memikul
tanggung jawab; memperlakukan peserta didik sebagai manusia yang dapat secara bijak

8
mengambil keputusan dengan segala konsekuensinya; dan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menghayati tata aturan masyarakat

c. Group Process Approach

Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar
berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara
kelompok yang produktif dan kohesif.

Richard A. Schmuck & Patricia A. Schmuck mengemukakan prinsip – prinsip dalam


penerapan pendekatan group proses, yaitu :

(a) Mutual expectations

(b) Leadership

(c) Attraction (pola persahabatan)

(d) norm

(d) communication

(e) cohesiveness.

d. Pendekatan Otoriter

Pandangan yang otoriter dalam pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan guru
untuk nienciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Pengelolaan kelas sebagai
proses untuk mengontrol tingkah laku siswa ke arah disiplin. Bila timbul masalah-masalah
yang merusak ketertiban atau kedisplinan kelas, maka perlu adanya pendekatan:

1. Perintah dan larangan

2. Penekanan dan penguasaan

3. Penghukuman dan pengancaman

4. Pendekatan perintah dan larangan

9
e. Pendekatan Permisif

Pendekatan yang primisif dalam pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan


pengajar yang memaksimalkan kebebasan peserta didik untuk melakukan sesuatu.Sehingga
bila kebebasan ini dihalangi dapat menghambat perkembangan peserta didik. Berbagai
bentuk pendekatan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas ini banyak menyerahkan segala
inisiatif dan tindakan pada diri peserta didik. Diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Tindakan pendekatan pengalihan merupakan tindakan yang bersifat premisif. Dari


tindakan pendekatan ini muncul hal-hal yang kurang disadari oleh peserta didik.

2. Meremehkan sesuatu kejadian atau tidak melakukan apa-apa sama sekali

3. Memeberi peluang kemalasan dan menunda pekerjaan

4. Menukar dan mengganti susunan kelompok tanpa melalui prosedur yang sebenarnya

5. Menukar kegiatan salah satu belajar, digantikan oleh orang lain.

6. Mengalihkan tanggung jawab kelompok kepada seorang anggota

e. Pendekatan membiarkan dan memberi kebebasan

Sekali lagi pengajar memandang peserta didik telah mampu melakukan sesuatu
dengan prosedur yang benar.“Biarlah mereka bekerja sendiri dengan bebas”, demikian
pegangan pengajar dalam mengelola kelas.Lebih kurang menguntungkan lagi kalau selama
peserta didik bekerja sendiri, pengajar juga aktif mengerjakan tugas sendiri dan pada saat
waktu habis baru ditanyakan atau disusun.Percaya atau tidak bahwa hasil bekerja peserta
didik belum memadai dan kurang terarah Akibat yang sering terjadi peserta didik merasa
telah benar dengan tingkah laku dalam pengerjaan tugas, telah bertanggung jawab dalam
kelompok atau kelas itu.Tapi ternyata setelah dibandingkan dengan kelompok lainnya kurang
atau malahan lebih rendah.Kedua pendekatan inipun kurang menguntungkan, tanpa kontrol
dan pengajar bersikap serta memandang ringan terhadap gejala-gejala yang muncul.Pihak
pengajar dan peserta didik tampak bebas, kurang memikat.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang dalam
proses pembelajaran yang merujuk pada pandangna tentang terjadinya suatu proses yang
bersifat umum. Dalam hal ini terdapat sepuuluh pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
otoriter, pendekatan intimidasi, pendekatan permisif, pendekatan resep, pendekatan
intruksional, pendekatan perubahan perilaku, pendekatan iklim sosio-emosional, pendekatan
proses kelompok, pendekatan eklektik, pendekatan analitik dan pluralistik,. Dengan adanya
pendekatan pembelajaran, guru dapat lebih menguasai kelas dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan tersebut.

B. SARAN

Dalam pelaksanaan manajemen kelas tetunya banyak cara atau pendekatan yang
dilakukan yangg kemudian diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi.
Untuk itu, seorang guru harus pandai dalam memilih dan melaksanakan pendekatan yang ada
agar sesuai dengan situasi dan kondisi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mudasir.2011. manajemen kelas. Pekanbaru: zanafa publishing. Hlm 29-30 cetakan ke-1

http://izzaucon.blogspot.co.id/2014/06/pendekatan-manajemen-kelas.html

https://fathimah1.wordpress.com/2013/06/27/pendekatan-manajemen-kelas/

[1] Mudasir.2011. manajemen kelas. Pekanbaru: zanafa publishing. Hlm 29-30 cetakan ke 1

[2] Mudasir.2011. manajemen kelas. Pekanbaru: zanafa publishing. Hlm 29-30 cetakan ke 1

12

Anda mungkin juga menyukai