OLEH :
CN
17411028
8
USULAN PENELITIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM
RIAU PEKANBARU
2020
2
KATA PENGANTAR
Bioflok”.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada
Bapak M. Nur, SP., MP. selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini hingga selesai. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dekan, Bapak Ketua Program Studi
Islam Riau atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi
kepada penulis dan sahabat-sahabat atas segala bantuan moril maupun materil.
proposal ini. Namun, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
semoga penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian yang
akan datang.
Arif Prasetyo
3
DAFTAR ISI
Halamn
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
LAMPIRAN................................................................................................. 12
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehat. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A).
Salah satu sayuran hijau yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah selada
kultivar cos lettuce. Selada jenis ini mempunyai krop yang lonjong dengan
pertumbuhan yang meninggi cenderung mirip perisai. Tinggi selada ini bisa
mencapai 25-40 cm. Daunnya lebih tegak dibandingkan dengan daun selada yang
umumnya menjuntai ke bawah. Daun terluarnya berwarna hijau gelap dan lembut,
daun bagian dalam atau krop berwarna hijau keputihan. Selada Romaine dianggap
lebih bergizi dan memiliki diantaranya energi 72 KJ, karbohidrat 3,3g, serat 2,1 g,
lemak 0,3 g, protein 1,2 g, air 95 g, kalsium 33 mg, zat besi 0,97 mg, fosfor 30
Akuaponik adalah suatu perpaduan sistem budidaya antar sub sistem hidroponik
dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi pangan terpadu
Universitas Respati Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor
dengan tiga kali ulangan. Sebagai faktor pertama adalah jenis ikan yang terdiri dari dua
jenis yaitu nila merah dengan nila hitam sedangkan untuk faktor yang kedua dengan tiga
jenis yaitu media tanam apung, media tanam koral dan media tanam zeolit.Hasil
penelitian ini menunjukan respon yang berpengaruh tidak nyata pada perlakuan nila
merah dan nila hitam, media tanam apung, zeolit dan koral, juga interaksi terhadap tinggi
sistem ini dapat menurunkan konsentrasi amonia, nitrit dan nitrat pada media
pemeliharaan ikan (Djokosetiyanto et al. 2006). Pada sistem akuaponik, air pada media
budidaya yang mengandung amonia, nitrit dan nitrat yang tinggi akan dimanfaatkan oleh
tanaman sebagai unsur hara. Amonia dalam kondisi anaerob bersifat toksik dan
merombak amonia dengan proses oksidasi menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas yang
kemudian dalam kondisi aerob nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter
(Saptarini, 2010). Nitrat yang dihasilkan merupakan sumber nutrisi utama bagi tanaman
sistem lain yaitu adanya biofilter oleh tumbuhan, sehingga akan menjagakualitas air pada
media budidaya perikanan. Hampir semua jenis tanaman air dan beberapa tanaman darat
dapat digunakan dalam sistem akuaponik. Beberapa tanaman yang dapat digunakan
dalam sistem akuaponik antara lain kangkung air (Ipomea aquatica Forsk), kangkung
darat (Ipomea reptans Poir) dan selada (Lactuca sativa). Salah satu tanaman yang
merupakan tanaman yang dalam pemeliharaannya memerlukan air secara terus menerus.
Penentuan padat tebar merupakan salah satu dari beberapa faktor yang penting
tebar hingga mencapai daya dukung maksimum akan menyebabkan pertumbuhan ikan
menurun. Peningkatan padat tebar akan diikuti juga dengan peningkatan jumlah pakan,
buangan metabolisme tubuh, konsumsi oksigen dan menurunkan kualitas air. Berdasarkan
hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenaipengaruh perbedaan padat tebar
B. Rumusan Masalah
Akuaponik merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang
dihasilkan oleh budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi
jumlah pemakaian air yang dipakai oleh sistem budidaya. Sistem akuaponik
merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan
air pada budidaya perairan. Sistem akuaponik juga mempunyai keuntungan
lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil tanaman yang akan memperbesar
keuntungan para pembudidaya ikan (meningkatnya kapasitas produksi pada
sistem budidaya) (Putra et al., 2013).
Sistem ini pada prinsipnya selain menghemat penggunaan lahan dan air
juga meningkatkan efisiensi usaha melalui pemanfaatan hara dari sisa pakan dan
metabolisme ikan untuk tanaman air. Budidaya ikan secara intensif akan
menyebabkan melimpahnya sisa metabolisme ikan yang akan merugikan sendiri
bagi ikan budidaya, dengan sistem akuaponik tanaman air akan memanfaatkan
nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-) untuk pertumbuhannya. Menurut Zalukhu et al.
(2016), padat tebar 150 ekor/m2 memiliki kelangsungan hidup
tertinggi yaitu 84,66% dan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada padat tebar
100 ekor/m2
sebesar 1,42 cm serta padat tebar 200 ekor/m2 menghasilkan
pertumbuhan tanaman selada tertinggi yaitu 14,04 cm.
C. Tujuan Penelitian
bioflok.
D. Manfaat Penelitian
E.
Hipotesis
H0:
1. Tidak ada pengaruh interaksi berbagai kepadatan populasi ikan nila dan
2. Tidak ada pengaruh utama berbagai kepadatan populasi ikan nila terhadap
bioflok.
H1:
bioflok.
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Nila Merah Oreochromis sp. 2.1.1 Budidaya Ikan Nila Merah Oreochromis sp. Ikan
nila merah termasuk dalam famili Cichlidae yang memiliki sifat mouthbreeder atau memelihara
telur dan larva dalam mulut. Nila merah mulai dikenal di kalangan masyarakat karena ciri
fisiknya yang menyerupai kakap merah. Nila merah merupakan hasil persilangan dari beberapa
spesies ikan nila yang menghasilkan warna merah yang bervariasi (Anonim, 2009 c ). Klasifikasi
ikan nila merah menurut Dr. Trewavas (Suyanto, 2003) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes Ordo : Percomorphi Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Spesies :
Oreochromis sp. Beberapa varian nila merah yang sering ditemukan antara lain Florida Red,
Jamaican Red, Taiwan Red dan ND56. Tidak seperti nila pada umumnya yang memiliki warna
hitam atau abu-abu, nila merah kebanyakan memiliki warna merah, merah muda atau oranye
kemerahan. Florida Red Tilapia merupakan hasil persilangan antara Blue Tilapia (Oreochromis
aureus) dengan Mozambique Tilapia (Oreochromis mossambicus). Taiwan Red merupakan hasil
persilangan antara Red-Orange Mozambique Tilapia dengan Nile Tilapia atau nila biasa
(Oreochromis niloticus), sedangkan ND56 merupakan varietas nila merah yang dikenal karena
kecepatan pertumbuhannya serta warna merah yang seragam di seluruh tubuh dan merupakan
hasil persilangan antara betina ND5 dengan jantan ND6 (Anonim, 2009 c ). Ikan nila memiliki
bentuk tubuh memanjang, ramping dan relatif pipih. Ikan nila juga memilki kemampuan adaptasi
yang baik dalam berbagai jenis air, tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivor,
mampu mencerna makanan secara efisien, memiliki pertumbuhan yang cepat serta tahan terhadap
penyakit (Suyanto, 2003). Ikan nila bersifat omnivora dan dapat memanfaatkan 4 fitoplankton,
zooplankton, bakteri dan detritus sebagai pakan. Ikan nila juga diketahui memiliki kemampuan
untuk memfilter fitoplankton dengan diameter kurang dari 5 µm di perairan (Lovell, 1989).
Permintaan pasar, baik lokal maupun global terhadap ikan nila terus meningkat.
6
Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan
selama 2 bulan, Terhitung dari bulan Oktober sampai dengan November 2020
(lampiran 1).
selada romaine, benih ikan nila ukuran 10 cm dengan berat 50 g berumur 60 hari,
garam, dolomite dan pakan ikan. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wadah nampan, talang air, paralon, mesin pompa air celup, netpot, TDS
meter, pH meter, termometer, ember, bak ukuran 1 x 1 x 0,5 meter, mesin aerator,
batu aerator, selang, gelas ukur, meteran, mistar, kamera, timbangan analitik dan
alat tulis.
C. Rancangan Percobaan
Terbagi yang terdiri dari petak utama yaitu kepadatan populasi ikan nila (N) yang
terdiri dari 4 taraf perlakuan dan anak petak yaitu berbagai media tanam (M) yang
Setiap unit satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman dengan 2 tanaman sebagai
Petak utama (N) adalah berbagai kepadatan populasi yang terdiri dari 4 taraf
N1 = Hidroponik (kontrol)
Anak petak (M) adalah media tanam, terdiri dari 4 taraf yaitu :
M1 = Rockwool
M2 = Cocopeat
M3 = Arang
sekam M4 =
Bokashi
statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Jika F hitung yang
diperoleh lebih besar dari F tabel, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur
D. Pelaksanaan Penelitian
Persiapan wadah pemeliharaan ikan dilakukan dengan membuat wadah menggunakan terpal
sesuai ukuran yang telah ditentukan yaitu 1x1x1 m3 kemudian dilakukan pemasangan atap
menggunakan terpal berwarna transparan dan dilapisi paranet. Hal ini bertujuan untuk
melindungi tanaman dan media pemelihaan ikan dari hujan dan megurangi panas matahari ke
tanaman. Selanjutnya, masing-masing bak diisi air setinggi 50 cm kemudian wadah pemeliharaan
diberi angka berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan. Persiapan selanjutnya yaitu
pemasangan pompa dan pipa pada masing-masing bak dan penyiapan listrik untuk
menghidupkan pompa. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan pelet jenis PF 500 dengan
kandungan protein 39-41%. Frekuensi pemberian pakan diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi
dan sore hari dengan dosis 3% dari berat total pada masing-masing perlakuan.
Persiapan benih selada dilakukan dengan melakukan penyemaian bibit terlebih dahulu di
media rokwool. Sebelum bibit disemaikan, rockwool dipotong-potong berbentuk kubus dengan
ukuran ±2 cm kemudian rockwool dibasahi atau direndam dengan air kemudian dibuat
lubang-lubang kecil tempat bibit tanaman selanjutnya diisi Setiap lubang diisi 2 biji benih
tanaman. Setelah lubang terisi, rockwool dibiarkan hingga benih tersebut tumbuh dengan baik
dan dilakukan penyiraman setiap hari. Benih yang digunakan adalah benih yang mempunyai daun
yang baik (tidak cacat) dan sudah terbuka dengan sempurna dan tinggi 4-4,5 cm dan mempunyai
jumlah daun 3 helai. Kemudian setiap bibit dipindahkan kedalam netpot yang telah berisi zeolit
pada bagian dasar netpot kemudian rockwool diletakkan diatas zeolit. Jumlah zeolit pada
masing-masing netpot harus sama yaitu ±30 g. Selain itu zeolit juga berfungsi untuk
menjernihkan air.
E. Parameter Pengamatan
ANALISIS STATISTIK
Parameter pertumbuhan, dan kelangsungan hidup ikan nila dianalisis secara statistik.
Keseluruhan data nilai tengah dilakukan uji respon pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan
analisa sidik ragam. Jika data menunjukkan berpengaruh nyata, maka dilakukan uji Beda Nyata
Terkecil (Hanafiah, 2010). Alat bantu pengolahan data statistik menggunakan program Microsoft
Office Excel 2007. Data kualitas air dan pertumbuhan tanaman akan dianalisis secara deskriptif.
10
ANGGARAN BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
Azzamy, 2015. Tabel PPM dan pH Nutrisi Sayuran Daun. Online pada:
https://mitalom.com/tabel-ppm-dan-ph-nutrisi-sayuran-daun/. Diakses pada
18 Agustus 2020.
Cahyono, B. 2014. Teknik Budidaya Daya dan Analisis Usaha Tani Selada. CV.
Aneka Ilmu. Semarang. 114 hal.
Diansari, V. R., Arini, E., dan T. Elfitasari. 2013. Pengaruh Kepadatan Yang
Berbeda Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Zeolit.
Journal of Aquaculture Management and Technology, 2 (3) 37-45.
Duaja, M.D., Arzita dan Y. Redo. 2012. Analisis Tumbuh Selada (Lactuca sativa
L.) Pada Perbedaan Jenis Pupuk Organik Cair. Jurnal Bioplantae, 1 (3)
154-160
Fathulloh A.S., dan N. S. Budiana. 2015. Akuaponik Panen Sayur Bonus Ikan.
Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hal.
LAMPIRAN