Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KEPADATAN POPULASI IKAN NILA

(Oreochromis niloticus) DAN MEDIA TANAM TERHADAP


PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN
SELADA
ROMAINE (Lactuca sativa var. longifolia) DENGAN SISTEM
AKUAPONIK BIOFLOK

OLEH :

CN
17411028
8

USULAN PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM
RIAU PEKANBARU
2020
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal

ini dengan judul “Pengaruh Kepadatan Populasi Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan serta Produksi Tanaman

selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia) dengan Sistem Akuaponik

Bioflok”.

Pada kesempatan ini tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada

Bapak M. Nur, SP., MP. selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan

arahan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini hingga selesai. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dekan, Bapak Ketua Program Studi

Agroteknologi, Bapak/Ibu dosen dan Tata Usaha Fakultas Pertanian Universitas

Islam Riau atas segala bantuan yang telah diberikan. Tidak lupa pula penulis

ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan motivasi

kepada penulis dan sahabat-sahabat atas segala bantuan moril maupun materil.

Penulis telah berupaya maksimal dalam penyempurnaan penulisan

proposal ini. Namun, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi penyempurnaan proposal ini. Akhir kata penulis berharap

semoga penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian yang

akan datang.

Pekanbaru,22 April 2021

Arif Prasetyo
3

DAFTAR ISI

Halamn

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 3
C. Tujuan ........................................................................................... 3
D.. Manfaat ......................................................................................... 3
E. Hipotesis ........................................................................................ 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

III. BAHAN DAN METODE ..................................................................... 6

A. Tempat dan Waktu ......................................................................... 6


B. Alat dan Bahan............................................................................... 6
C. Rancangan Percobaan ................................................................... 6
D. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 8
E. Parameter Pengamatan................................................................... 8
IV. ANALISIS STATISTIK ........................................................................ 9

V. ANGGARAN BIAYA .......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 11

LAMPIRAN................................................................................................. 12
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sayuran merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan

sehat. Sayuran berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A).

Salah satu sayuran hijau yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah selada

Romaine (Lactuca sativa var. longifolia). Selada romaine termasuk kelompok

kultivar cos lettuce. Selada jenis ini mempunyai krop yang lonjong dengan

pertumbuhan yang meninggi cenderung mirip perisai. Tinggi selada ini bisa

mencapai 25-40 cm. Daunnya lebih tegak dibandingkan dengan daun selada yang

umumnya menjuntai ke bawah. Daun terluarnya berwarna hijau gelap dan lembut,

daun bagian dalam atau krop berwarna hijau keputihan. Selada Romaine dianggap

lebih bergizi dan memiliki diantaranya energi 72 KJ, karbohidrat 3,3g, serat 2,1 g,

lemak 0,3 g, protein 1,2 g, air 95 g, kalsium 33 mg, zat besi 0,97 mg, fosfor 30

mg, kalium 247 mg, vitamin C 24 C (Fatkhur, 2013).

Akuaponik adalah suatu perpaduan sistem budidaya antar sub sistem hidroponik

dengan sub sistem akuakultur sehingga menjadi suatu sistem produksi pangan terpadu

(tanaman dan ikan). Penelitian dilaksanakan di lahan praktek Fakultas pertanian

Universitas Respati Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor

dengan tiga kali ulangan. Sebagai faktor pertama adalah jenis ikan yang terdiri dari dua

jenis yaitu nila merah dengan nila hitam sedangkan untuk faktor yang kedua dengan tiga

jenis yaitu media tanam apung, media tanam koral dan media tanam zeolit.Hasil

penelitian ini menunjukan respon yang berpengaruh tidak nyata pada perlakuan nila

merah dan nila hitam, media tanam apung, zeolit dan koral, juga interaksi terhadap tinggi

tanaman dan jumlah daun selada.

Akuaponik merupakan teknologi budidaya yang mengombinasikan pemeliharaan


ikan dengan tanaman (Nelson, 2008). Akuaponik lebih ramah lingkungan, karena pada

sistem ini dapat menurunkan konsentrasi amonia, nitrit dan nitrat pada media

pemeliharaan ikan (Djokosetiyanto et al. 2006). Pada sistem akuaponik, air pada media

budidaya yang mengandung amonia, nitrit dan nitrat yang tinggi akan dimanfaatkan oleh

tanaman sebagai unsur hara. Amonia dalam kondisi anaerob bersifat toksik dan

mengganggu kelangsungan hidup sertapertumbuhan ikan. Sistem akuaponik dapat

merombak amonia dengan proses oksidasi menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas yang

kemudian dalam kondisi aerob nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri Nitrobacter

(Saptarini, 2010). Nitrat yang dihasilkan merupakan sumber nutrisi utama bagi tanaman

pada sistem akuaponik.

Menurut Endut et al. (2009), keuntungan sistem akuaponik dibandingkan dengan

sistem lain yaitu adanya biofilter oleh tumbuhan, sehingga akan menjagakualitas air pada

media budidaya perikanan. Hampir semua jenis tanaman air dan beberapa tanaman darat

dapat digunakan dalam sistem akuaponik. Beberapa tanaman yang dapat digunakan

dalam sistem akuaponik antara lain kangkung air (Ipomea aquatica Forsk), kangkung

darat (Ipomea reptans Poir) dan selada (Lactuca sativa). Salah satu tanaman yang

umumnya digunakan pada sistem akuaponik adalah kangkung. Tanaman kangkung

merupakan tanaman yang dalam pemeliharaannya memerlukan air secara terus menerus.

Penentuan padat tebar merupakan salah satu dari beberapa faktor yang penting

dalam keberhasilan budidaya ikan.Menurut Diansari et al. (2013), peningkatan padat

tebar hingga mencapai daya dukung maksimum akan menyebabkan pertumbuhan ikan

menurun. Peningkatan padat tebar akan diikuti juga dengan peningkatan jumlah pakan,

buangan metabolisme tubuh, konsumsi oksigen dan menurunkan kualitas air. Berdasarkan

hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenaipengaruh perbedaan padat tebar

terhadap pertumbuhan ikan nila yang dipelihara pada sistem akuaponik.


2

B. Rumusan Masalah
Akuaponik merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran air yang
dihasilkan oleh budidaya ikan dan juga menjadi salah satu alternatif mengurangi
jumlah pemakaian air yang dipakai oleh sistem budidaya. Sistem akuaponik
merupakan alternatif yang dapat diterapkan dalam rangka pemecahan keterbatasan
air pada budidaya perairan. Sistem akuaponik juga mempunyai keuntungan
lainnya berupa pemasukan tambahan dari hasil tanaman yang akan memperbesar
keuntungan para pembudidaya ikan (meningkatnya kapasitas produksi pada
sistem budidaya) (Putra et al., 2013).
Sistem ini pada prinsipnya selain menghemat penggunaan lahan dan air
juga meningkatkan efisiensi usaha melalui pemanfaatan hara dari sisa pakan dan
metabolisme ikan untuk tanaman air. Budidaya ikan secara intensif akan
menyebabkan melimpahnya sisa metabolisme ikan yang akan merugikan sendiri
bagi ikan budidaya, dengan sistem akuaponik tanaman air akan memanfaatkan
nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3-) untuk pertumbuhannya. Menurut Zalukhu et al.
(2016), padat tebar 150 ekor/m2 memiliki kelangsungan hidup
tertinggi yaitu 84,66% dan pertumbuhan panjang mutlak tertinggi pada padat tebar
100 ekor/m2
sebesar 1,42 cm serta padat tebar 200 ekor/m2 menghasilkan
pertumbuhan tanaman selada tertinggi yaitu 14,04 cm.

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh interaksi berbagai kepadatan populasi ikan nila dan

berbagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman selada romaine

menggunakan sistem akuaponik bioflok.

2. Mengetahui pengaruh utama berbagai kepadatan populasi ikan nila terhadap

pertumbuhan tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik

bioflok.

3. Mengetahui pengaruh utama berbagai media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik bioflok.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat terpenuhinya salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.

2. Sebagai referensi bagi mahasiswa/peneliti untuk penelitian lanjutan.

3. Sebagai informasi kepada pihak yang berminat di bidang pertanian.


3

E.

Hipotesis

H0:

1. Tidak ada pengaruh interaksi berbagai kepadatan populasi ikan nila dan

berbagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman selada romaine

menggunakan sistem akuaponik bioflok.

2. Tidak ada pengaruh utama berbagai kepadatan populasi ikan nila terhadap

pertumbuhan tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik

bioflok.

3. Tidak ada pengaruh utama berbagai media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik bioflok.


4

H1:

1. Ada pengaruh interaksi berbagai kepadatan populasi ikan nila dan

berbagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman selada romaine

menggunakan sistem akuaponik bioflok.

2. Ada pengaruh utama berbagai kepadatan populasi ikan nila terhadap

pertumbuhan tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik

bioflok.

3. Ada pengaruh utama berbagai media tanam terhadap pertumbuhan

tanaman selada romaine menggunakan sistem akuaponik bioflok.


5

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Nila Merah Oreochromis sp. 2.1.1 Budidaya Ikan Nila Merah Oreochromis sp. Ikan
nila merah termasuk dalam famili Cichlidae yang memiliki sifat mouthbreeder atau memelihara
telur dan larva dalam mulut. Nila merah mulai dikenal di kalangan masyarakat karena ciri
fisiknya yang menyerupai kakap merah. Nila merah merupakan hasil persilangan dari beberapa
spesies ikan nila yang menghasilkan warna merah yang bervariasi (Anonim, 2009 c ). Klasifikasi
ikan nila merah menurut Dr. Trewavas (Suyanto, 2003) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes Ordo : Percomorphi Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis Spesies :
Oreochromis sp. Beberapa varian nila merah yang sering ditemukan antara lain Florida Red,
Jamaican Red, Taiwan Red dan ND56. Tidak seperti nila pada umumnya yang memiliki warna
hitam atau abu-abu, nila merah kebanyakan memiliki warna merah, merah muda atau oranye
kemerahan. Florida Red Tilapia merupakan hasil persilangan antara Blue Tilapia (Oreochromis
aureus) dengan Mozambique Tilapia (Oreochromis mossambicus). Taiwan Red merupakan hasil
persilangan antara Red-Orange Mozambique Tilapia dengan Nile Tilapia atau nila biasa
(Oreochromis niloticus), sedangkan ND56 merupakan varietas nila merah yang dikenal karena
kecepatan pertumbuhannya serta warna merah yang seragam di seluruh tubuh dan merupakan
hasil persilangan antara betina ND5 dengan jantan ND6 (Anonim, 2009 c ). Ikan nila memiliki
bentuk tubuh memanjang, ramping dan relatif pipih. Ikan nila juga memilki kemampuan adaptasi
yang baik dalam berbagai jenis air, tahan terhadap perubahan lingkungan, bersifat omnivor,
mampu mencerna makanan secara efisien, memiliki pertumbuhan yang cepat serta tahan terhadap
penyakit (Suyanto, 2003). Ikan nila bersifat omnivora dan dapat memanfaatkan 4 fitoplankton,
zooplankton, bakteri dan detritus sebagai pakan. Ikan nila juga diketahui memiliki kemampuan
untuk memfilter fitoplankton dengan diameter kurang dari 5 µm di perairan (Lovell, 1989).
Permintaan pasar, baik lokal maupun global terhadap ikan nila terus meningkat.
6

BAHAN DAN METODE

A. Tempat Dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution KM 11 No. 113 Kelurahan

Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan

selama 2 bulan, Terhitung dari bulan Oktober sampai dengan November 2020

(lampiran 1).

B. Bahan Dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 kemasan benih

selada romaine, benih ikan nila ukuran 10 cm dengan berat 50 g berumur 60 hari,

nutrisi AB-mix, rockwool, arang sekam, cocopeat, bokashi, gula, probiotik ,

garam, dolomite dan pakan ikan. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini

adalah wadah nampan, talang air, paralon, mesin pompa air celup, netpot, TDS

meter, pH meter, termometer, ember, bak ukuran 1 x 1 x 0,5 meter, mesin aerator,

batu aerator, selang, gelas ukur, meteran, mistar, kamera, timbangan analitik dan

alat tulis.

C. Rancangan Percobaan

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Petak

Terbagi yang terdiri dari petak utama yaitu kepadatan populasi ikan nila (N) yang

terdiri dari 4 taraf perlakuan dan anak petak yaitu berbagai media tanam (M) yang

terdiri dari 4 taraf perlakuan sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap

perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 unit satuan percobaan.

Setiap unit satuan percobaan terdiri dari 3 tanaman dengan 2 tanaman sebagai

sampel dengan total keseluruhan 144 tanaman.


7

Petak utama (N) adalah berbagai kepadatan populasi yang terdiri dari 4 taraf

kepadatan populasi ikan nila yaitu :

N1 = Hidroponik (kontrol)

N2 = Akuaponik nila 10 ekor

N3 = Akuaponik nila 20 ekor

N4 = Akuaponik nila 30 ekor

Anak petak (M) adalah media tanam, terdiri dari 4 taraf yaitu :

M1 = Rockwool

M2 = Cocopeat

M3 = Arang

sekam M4 =

Bokashi

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan


Faktor M
Faktor N
M1 M2 M3 M4

N1 N1M1 N1M2 N1M3 N1M4

N2 N2M1 N2M2 N2M3 N2M4

N3 N3M1 N3M2 N3M3 N3M4

N4 N4M1 N4M2 N4M3 N4M4

Data hasil pengamatan dari masing-masing perlakuan dianalisis secara

statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Jika F hitung yang

diperoleh lebih besar dari F tabel, maka dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur

(BNJ) pada taraf 5 %.


8

D. Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Media dan Pemeliharaan Ikan

Persiapan wadah pemeliharaan ikan dilakukan dengan membuat wadah menggunakan terpal
sesuai ukuran yang telah ditentukan yaitu 1x1x1 m3 kemudian dilakukan pemasangan atap
menggunakan terpal berwarna transparan dan dilapisi paranet. Hal ini bertujuan untuk
melindungi tanaman dan media pemelihaan ikan dari hujan dan megurangi panas matahari ke
tanaman. Selanjutnya, masing-masing bak diisi air setinggi 50 cm kemudian wadah pemeliharaan
diberi angka berdasarkan rancangan yang telah ditetapkan. Persiapan selanjutnya yaitu
pemasangan pompa dan pipa pada masing-masing bak dan penyiapan listrik untuk
menghidupkan pompa. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan pelet jenis PF 500 dengan
kandungan protein 39-41%. Frekuensi pemberian pakan diberikan dua kali sehari yaitu pada pagi
dan sore hari dengan dosis 3% dari berat total pada masing-masing perlakuan.

PersiapanBenih dan Media Tanaman

Persiapan benih selada dilakukan dengan melakukan penyemaian bibit terlebih dahulu di
media rokwool. Sebelum bibit disemaikan, rockwool dipotong-potong berbentuk kubus dengan
ukuran ±2 cm kemudian rockwool dibasahi atau direndam dengan air kemudian dibuat
lubang-lubang kecil tempat bibit tanaman selanjutnya diisi Setiap lubang diisi 2 biji benih
tanaman. Setelah lubang terisi, rockwool dibiarkan hingga benih tersebut tumbuh dengan baik
dan dilakukan penyiraman setiap hari. Benih yang digunakan adalah benih yang mempunyai daun
yang baik (tidak cacat) dan sudah terbuka dengan sempurna dan tinggi 4-4,5 cm dan mempunyai
jumlah daun 3 helai. Kemudian setiap bibit dipindahkan kedalam netpot yang telah berisi zeolit
pada bagian dasar netpot kemudian rockwool diletakkan diatas zeolit. Jumlah zeolit pada
masing-masing netpot harus sama yaitu ±30 g. Selain itu zeolit juga berfungsi untuk
menjernihkan air.

E. Parameter Pengamatan

Ketersediaan lahan pertanian diperkotaan sangat terbatas sehingga memberikan


dampak pada mahalnya harga pangan utamanya komoditas hortikultura dan hewan.
Teknik budidaya sistem akuaponik menjadi alternatif bagi pertanian perkotaan. Sistem
akuaponik tidak membutuhkan lahan yang luas dan tanpa tanah. Tujuan penelitian ini
adalah bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan selada pada berbagai media
tanam dan menetapkan media tanam terbaik dalam menurunkan konsentrasi karbon
organik total dan ammonia dalam mendukung pertumbuhan selada yang optimal.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
satu faktor yaitu media tanam yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: batu apung tunggal, batu
apung dan cocopeat perbandingan 3:1, batu apung dan cocopeat 1:3, dan cocopeat tunggal.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan selada dipengaruhi perlakuan media tanam
tunggal (batu apung) pada parameter tinggi tanaman dan luas daun. Parameter panjang
akar dipengaruhi perlakuan media campur (batu apung dan cocopeat dengan
perbandingan 3:1). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh perlakuan media tanam campuran
(batu apung dan cocopeat), yaitu pada parameter panjang ikan (perbandingan 1:3) dan
kualitas air (KOT) (perbandingan 3:1). Media tanam terbaik untuk menurunkan
konsentrasi amonia dan karbon organik total dalah media campuran antara batu apung
dan cocopeat, baik dengan perbandingan 1:3 (menurunkan konsentrasi ammonia) dan 3:1
(menurunkan konsentrasi Karbon Organik Total).
9

ANALISIS STATISTIK

Parameter pertumbuhan, dan kelangsungan hidup ikan nila dianalisis secara statistik.
Keseluruhan data nilai tengah dilakukan uji respon pada tingkat kepercayaan 95% menggunakan
analisa sidik ragam. Jika data menunjukkan berpengaruh nyata, maka dilakukan uji Beda Nyata
Terkecil (Hanafiah, 2010). Alat bantu pengolahan data statistik menggunakan program Microsoft
Office Excel 2007. Data kualitas air dan pertumbuhan tanaman akan dianalisis secara deskriptif.
10

ANGGARAN BIAYA

No Jenis pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang 3.145.000,-
2 Bahan habis pakai 1.414.000,-
3 Perjalanan 4.000.000,-
4 Lain-lain 2.650..000,-
Jumlah 11.209.000,
11

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Surah An -Nahl ayat 10. Al-Qur’an dan terjemahan.

Anonimus. 2018. Budidaya Tanaman Selada Romaine Melalui Teknik Penanaman


Aeroponik. http://www.bbpp-lembang.info. Diakses Pada 31 Agustus 2020.

Arisandi. 2013. Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Vegetatif


Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Skripsi. Program studi
pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
PGRI Sumatera Barat:.

Azzamy, 2015. Tabel PPM dan pH Nutrisi Sayuran Daun. Online pada:
https://mitalom.com/tabel-ppm-dan-ph-nutrisi-sayuran-daun/. Diakses pada
18 Agustus 2020.

Binaraesa, N. N. P. C., Sutan, S. M., dan A. M. Ahmad. 2016. Nilai EC (Electro


Conductivity) Berdasarkan Umur Tanaman Selada Daun Hijau (Lactuca
sativa, L.) Dengan Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique).
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 4 (1) 65-74.

Bittsanszky, A. N. Uzinger, G. Gyulai, A. Mathis, R. Junge, M. Villarroel, B.


Kotzen, T. Komives (2016). Nutrient supply of plants in aquaponics
systems. Scientific journal of the European Eco Cycles Society Ecocycle, 2
(2) 17-20

Cahyono, B. 2014. Teknik Budidaya Daya dan Analisis Usaha Tani Selada. CV.
Aneka Ilmu. Semarang. 114 hal.

Diansari, V. R., Arini, E., dan T. Elfitasari. 2013. Pengaruh Kepadatan Yang
Berbeda Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Zeolit.
Journal of Aquaculture Management and Technology, 2 (3) 37-45.

Duaja, M.D., Arzita dan Y. Redo. 2012. Analisis Tumbuh Selada (Lactuca sativa
L.) Pada Perbedaan Jenis Pupuk Organik Cair. Jurnal Bioplantae, 1 (3)
154-160

Fathulloh A.S., dan N. S. Budiana. 2015. Akuaponik Panen Sayur Bonus Ikan.
Penebar Swadaya. Jakarta. 84 hal.

Fatkhur. 2013. Manfaat Romain Lettuce. http://alumnimaterdei.com/sehat-dan


bugar/manfaatromain-lettuce.html. Diakses pada tanggal 1 September 2020.
12

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai