Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI SUSUN OLEH :
PUJI LESTARI
NIM. P.14039
DI SUSUN OLEH :
PUJI LESTARI
NIM. P.14039
i
ii
MOTTO
“Hari ini anda adalah orang yang sama dengan anda di lima tahun mendatang,
kecuali dua hal : orang-orang di sekeliling anda dan buku-buku yang anda
baca”
“Bila anda berpikir anda bisa, maka anda benar. Bila anda berpikir anda tidak
bisa, anda benar. Karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka
sesungguhnya dia telah membuang kesempatan untuk menjadi bisa”
(Henry Ford)
“Banyak orang yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan sukses tapi sayangnya
mereka kemudian menyerah”
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika
kesempatan bertemu dengan kesiapan”
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
4. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku dosen penguji yang telah
vii
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
kepercayaan, kasih sayang, nasihat dan dukungan dalam segala bentuk serta
atas do’anya selama ini yang tidak terbalas oleh apapun untuk menyelesaikan
pendidikan.
7. Adikku dan orang yang kusayangi yang selalu memberikan semangat, doa
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
10. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberikan
baik.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halama
n HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................... ii
MOTTO ......................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................... iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI ........................... v
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................... 1
1.2. Batasan Masalah ........................................................ 4
1.3. Rumusan Masalah ..................................................... 5
1.4.Tujuan ......................................................................... 5
1.4.1. Tujuan Umum ................................................ 5
1.4.2. Tujuan Khusus ............................................... 5
1.5. Manfaat ...................................................................... 6
1.5.1. Manfaat Teoritis ............................................ 6
1.5.2. Manfaat Praktis .............................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Penyakit Pneumonia .................................... 7
2.1.1. Definisi ........................................................... 7
2.1.2. Klasifikasi ....................................................... 7
2.1.3. Etiologi ........................................................... 9
2.1.4. Manifestasi Klinik .......................................... 10
2.1.5. Patofisiologi .................................................... 10
2.1.6. Pathway .......................................................... 11
ix
2.1.7. Komplikasi ..................................................... 12
2.1.8. Pemeriksaan penunjang .................................. 12
2.1.9. Penatalaksanaan .............................................. 13
1.2. Asuhan Keperawatan ................................................ 14
2.2.1. Pengkajian ...................................................... 14
2.2.2. Diagnosa Keperawatan ................................... 19
2.2.3. Intervensi ........................................................ 20
2.2.4. Implementasi .................................................. 28
2.2.5. Evaluasi .......................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian .................................................... 29
3.2. Batasan Istilah ........................................................ 29
3.3. Partisipan ................................................................ 30
3.4. Lokasi Dan Waktu .................................................. 30
3.5. Pengumpulan Data ................................................. 31
3.6. Uji Keabsahan Data ................................................ 36
3.7. Analisa Data ........................................................... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ......................................................................... 40
4.1.1. Gambaran Lokasi pengambilan data ............. 40
4.1.2. Pengkajian ..................................................... 40
4.1.3. Analisa Data .................................................. 57
4.1.4. Diagnosa Keperawatan ................................. 59
4.1.5. Perencanaan .................................................. 59
4.1.6. Pelaksanaan ................................................... 63
4.1.7. Evaluasi ........................................................ 66
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pembahasan ........................................................... 71
5.1.1. Pengkajian ................................................... 71
5.1.2. Diagnosa Keperawatan ............................... 74
5.1.3. Intervensi Keperawatan .............................. 75
5.1.4. Implementasi Keperawatan ........................ 76
x
5.1.5. Evaluasi Keperawatan ................................ 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ............................................................ 90
6.1.1. Pengkajian ................................................... 90
6.1.2. Diagnosa Keperawatan ............................... 90
6.1.3. Intervensi Keperawatan .............................. 91
6.1.4. Implementasi Keperawatan ........................ 91
6.1.5. Evaluasi Keperawatan ................................ 91
6.2. Saran ...................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
bayi dan balita (Santoso et all. 2012). Pneumonia adalah peradangan paru di
mana asinus tensi dengan cairan, dengan atau tanpa disertai infiltrasi sel
oleh bakteri, virus, jamur, ataupun parasit dimana alveoli paru yang
bertanggung jawabmosfer dan terisi oleh cairan (Hendra & Huriani 2011).
penyakit ini berupa napas cepat dan sesak napas karena paru meradang
50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1
tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang
dari 5 tahun. Gejala lanjut yang terjadi adalah adanya batuk atau juga
1
2
Prevelence tahun 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak di
penderita pada tahun 2014 adalah 10% dari jumlah balita, sedangkan pada
tahun 2015 hanya sebesar 3,61% dari jumlah balita. Jumlah penderita
capaian tersebut masih jauh dari target SPM yaitu 100% (DinKes Jateng,
2015). Data dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta pada
tahun 2016 angka kejadian kasus anak dengan pneumonia sebanyak 1.557
kasus/tahun.
pada anak yaitu sesak napas. Sesuai teori penyakit ini, maka diagnosa
keperawatan yang akan mucul pada kasus pneumonia yaitu bersihan jalan
napas. Batasan karakteristik dari diagnosa tersebut adalah adanya sesak
nafas tidak efektif yaitu dengan fisioterapi dada. Fisioterapi dada merupakan
tindakan yang dilakukan pada pasien dengan cara menepuk dinding dada
dengan cara menggetarkan dinding dada atau punggung pada waktu pasien
berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun
bersihan jalan napas terutama pada anak yang belum dapat melakukan batuk
Salah satu teknik dalam fisioterapi dada yaitu dengan teknik clapping.
dimana tangan membentuk seperti mangkuk. Tujuan dari terapi clapping ini
adalah jalan napas bersih, secara mekanik dapat melepaskan sekret yang
Pneumonia terdiri dari dua macam, yaitu: pneumonia yang didapat dari
yang didapat dari dalam rumah sakit atau Hospital Acquired Pneumonia
Pencegahan agar tidak terjadi seperti halnya yang telah dijelaskan diatas
asuhan keperawatan yang cepat, tepat dan efisien dapat membantu menekan
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada “Asuhan Keperawatan Bayi
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini, antara lain sebagai berikut :
Surakarta.
3. Bagi Penulis
serta perawatan yang benar dan perawatan yang tepat bagi klien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pneumonia
a. Pengertian Pneumonia
terjadi pada bayi dan anak, walaupun dapat juga terjadi pada semua
pada umur 2-3 tahun, sedangkan pada anak umur sekolah paling
2.1.2 Klasifikasi :
pneumokokus
7
8
misal :
proses keganasan.
2.1.3 Etiologi
adalah :
capsulatum, koksidiodes).
2010).
2.1.4 Manifestasi Klinik
kejang. Gejala lain yang sering timbul adalah terdapat penurunan nafsu
2.1.5 Patofisiologi
atau peradangan pada terminal jalan napas dan alveoli. Proses tersebut
napas. Pada kondisi akut maupun kronik seperti AIDS, cystic fibrosis,
Hipertermi
Intoleransi aktivitas
Istirahat tidur
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari keb. tubuh
Cemas
chest tube.
2.2.1 Pengkajian
yaitu :
ringan.
d) Pola tidur-istirahat
e) Pola aktivitas-latihan
f) Pola kognitif-persepsi
sebaya maupun yang lebih besar, anak lebih banyak diam dan
i) Pola seksualitas-reproduktif
Pada kondisi sakit dan anak kecil masih sulit terkaji. Pada anak
penundaan.
k) Pola nilai-keyakinan
SWT.
5) Pemeriksaan Fisik
c) Tanda-tanda Vital
d) Suhu Tubuh
f) Integumen kulit
Kepala :
(1) Inspeksi
(3) Perkusi
(4) Auskultasi
yang terkena
2.2.2 Diagnosis
berlebih.
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
NOC :
1) Monitor pernapasan
2) Monitor tanda-tanda
4) Istirahat terpenuhi
NIC :
Monitor pernapasan :
nebulizer)
memungkinkan
hiperventilasi
NOC :
1) Monitor pernapasan
Kriteria Hasil :
4) Istirahat terpenuhi
NIC :
Monitor pernapasan :
nebulizer).
mukus berlebih
NOC :
1) Monitor pernapasan
Kriteria Hasil :
NIC :
Monitor Pernapasan :
1) Buka jalan napas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
penyakit NOC :
1) Status
Neurologis Kriteria
Hasil :
NIC :
Status Neurologis :
NOC :
1) Tingkat nyeri
2) Kontrol nyeri
3) Tingkat
kenyamanan Kriteria
Hasil :
Manajemen Nyeri :
presipitasi
pengalaman nyeri
dukungan
farmakologis)
secara teratur
samping)
NOC :
1) Status Nutrisi
Kriteria Hasil :
NIC :
Manajemen Nutrisi :
mencegah konstipasi
dibutuhkan
Pemantauan gizi :
konjungtiva
12) Catat adanya edema, hiperemik papila lidah dan cavitas oral
2013).
BAB III
METODE PENELITIAN
yang digunakan pada karya tulis ilmiah ini adalah studi kasus, yaitu studi
berbagai sumber informasi. Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat,
dokumentasi (Sujarweni 2014). Studi kasus karya tulis ilmiah ini adalah
keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu
menentukan fokus atau inti yang perlu diteliti. Fokus penelitian perlu
29
30
waktu serta supaya hasil penelitian terfokus (Sukmadinata 2010). Maka dari
itu studi kasus ini berfokus pada “Asuhan Keperawatan Bayi Yang
3.3 Partisipan
digunakan adalah dua pasien anak atau dua keluarga (dua kasus) dengan
merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh
tidak lain adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk
memperoleh pemecahan masalah penelitian berlangsung (Sugiyono
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
ditetapkan.
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
a. Wawancara
pasien, riwayat alergi, riwayat gizi, kondisi lingkungan pasien dan pola
kebiasaan pasien.
atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode observasi ini, instrumen
berikut:
a) Inspeksi
pada setiap bagian tubuh meliputi ukuran tubuh, warna kulit, bentuk
b) Palpasi
peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif dan dapat
palpasi:
(2) Tangan perawat harus dalam keadaan kering dan hangat serta
c) Perkusi
(2) Pekak : suara perkusi jaringan padat yang terdapat jika ada
daerah hepar.
(3) Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat atau konsolidasi
(Hidayat 2014).
yaitu:
c. Studi dokumentasi
d. Angket
ini dengan mengacu pada parameter yang sudah dibuat oleh peneliti
pengumpulan data.
3.6 Uji Keabsahan Data
untuk melihat kebenaran data yang telah dikumpulkan dan agar hasil-hasil
penelitian ini uji keabsahan data yang dimaksudkan untuk menguji kulitas
data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar
atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek kembali
pada sumber data asli atau sumber lain ternyata tidak benar, maka
data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga pasien yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti yaitu pada pasien bayi yang mengalami
dan sumber data yang telah ada. Dengan teknik pengumpulan data
triagulasi, maka peneliti akan meningkatkan kredibilitas data karena
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono 2013).
opini pembahasan.
teori yang ada sebagai bahan urutan untuk memberikan rekomendasi dalam
berikut :
1) Pengumpulan Data
terstruktur).
2) Mereduksi Data
3) Penyajian Data
bagan, hubungan antar kategori dan dengan teks yang bersifat naratif
4) Kesimpulan
yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada
atau berupa gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas
hipotesis, dan data menjadi teori jika didukung oleh data-data yang lain.
BAB IV
HASIL
4.1 Hasil
dengan jam kerja 24 jam dan mempunyai nilai-nilai budaya kerja yaitu
studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
03 juni 2017.
4.1.2 Pengkajian
genogram. Presentasi hasil dalam KTI dengan teknik uraian atau tabel.
40
41
1. Identitas Klien
3. Riwayat Penyakit
4. Genogram :
Tabel 4.4 Genogram
Klien 1 (By. S)
Klien 2 (By. G)
Keterangan :
Laki – laki
Perempuan
Laki – laki dan perempuan yang sudah meninggal
Klien
Garis pernikahan
Garis Keturunan
........... Tinggal serumah
5. Riwayat bayi
Tabel 4.5 Riwayat bayi
Klien 1 Klien 2
APGAR SCORE 6 9
Usia gestasi 9 bulan 9 bulan
Berat badan 2,45 kg 3 kg
Panjang badan 34 cm 38 cm
Komplikasi Ada komplikasi saat Ada komplikasi saat
persalinan persalinan, terjadinya melahirkan anak keempat
prolaps atau lilitan tali pusat dilakukan SC karena
di bagian ekstremitas bawah kontraksi yang lemah
sebelah kanan
6. Riwayat ibu
Komplikasi persalinan :
Ibu pasien mengatakan saat kehamilan pertama dan kedua tidak ada komplikasi,
sedangkan kehamilan ketiga ada komplikasi prolaps / lilitan tali pusat dibagian
ekstremitas bawah, di kaki sebelah kanan.
Komplikasi persalinan :
Ibu pasien mengatakan saat kehamilan pertama, kedua dan ketiga tidak ada
komplikasi, sedangkan kehamilan keempat dilakukan SC karena kontraksi yang
lemah.
7. Jenis Imunisasi
Klien 2
1 BCG 1 bulan Demam
BAK BAK
Sebelum Sakit : Sebelum Sakit :
- Frekuensi BAK 6- - Frekuensi BAK : 5-6x/hari
: 7x/hari - Jumlah urine : ±
- Jumlah urine ± 150cc/BAK
: 100cc/BAK - Warna : Kekuningan
- Warna : Kekuningan - Keluhan : tidak ada
- Keluhan : tidak ada
Selama Sakit :
Selama Sakit : - Frekuensi BAK : 6-7x/hari
- Frekuensi BAK 8- - Jumlah urine : ±
: 9x/hari 200cc/BAK
- Jumlah urine ± - Warna : Kekuningan
: 150cc/BAK - Keluhan : -
- Warna : Kekuningan
- Keluhan : -
9. Pemeriksaan Fisik Neonatus
12. Abdomen :
- Inspeksi Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak
terdapat kelainan dibagian terdapat kelainan dibagian
perut pasien perut pasien
14. Paru-paru :
15. Jantung :
17. Umbilicus Normal, tidak ada kelainan Normal, tidak ada kelainan
21. Anus Bersih, tidak terdapat alat Bersih, tidak terdapat alat
bantu tambahan di bagian bantu tambahan di bagian
anus anus
Klien 1 Klien 2
Struktur Dalam satu rumah ada ayah, Dalam satu rumah ada ayah,
Keluarga ibu, kakak perempuan, ibu, dua kakak perempuan,
kakak laki-laki dan pasien kakak laki-laki dan pasien
Bahasa Utama Bahasa jawa dan bahasa Bahasa jawa dan bahasa
indonesia indonesia
Orang terdekat Orang terdekat yang dapat Orang terdekat yang dapat
yang dapat dihubungi yaitu kedua orang dihubungi yaitu kedua orang
dihubungi tua pasien tua pasien
Orang Tua Tampak kedua orang tua Tampak kedua orang tua yang
berespon yang selalu bergantian selalu bergantian menemani
terhadap menemani pasien dan selalu pasien dan selalu menjaga dan
Hospitalisasi menjaga dan merawat merawat anaknya
anaknya
Klien 1 (By. S)
esimpulan : Pneumonia
Cor : pinggang jantung menghilang, aspek jantung rounded, batas jantung sisi kanan lebih dari ⅓ diameter hemithorak kanan
Paru : tampak infiltrat di kedua lapang paru
Sinus costophrenicus kanan kiri anterior posterior tajam Retrosternal dan retrocardiac space dalam batas normal Hemidiaphragma kana
Trakhea di tengah Sistema tulang baik Kesimpulan :
Cardiomegaly dengan konfigurasi RVH, RAH, dan LAH Pneumonia
parenteral
Klien 2
Tgl Jenis Terapi Golongan Cara Dosis Fungsi
pemberi
an
Kamis Cairan IV
26-29
mei Infus D5 ¼ Cairan Intravena 10ml/ Pengganti cairan dan
2017 NS isotonik Jam kalori
Obat
parenteral
Enteral
Klien 2
Data Subyektif : Sekresi yang tertahan Ketidakefektifan
Keluarga pasien bersihan jalan nafas
mengatakan by.G (00031)
mengalami sesak nafas
Data Obyektif :
- Pasien tampak sesak
nafas
- RR : 66x/menit
- Terdapat suara nafas
tambahan ronchi basah
- Paru-paru tampak
infiltrat di kedua
lapang paru (Hasil foto
thorax)
Klien 1 Klien 2
1. Ketidakefektifan bersihan jalan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas b.d Sekresi yang tertahan nafas b.d Sekresi yang tertahan
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d 2. Ketidakefektifan pola nafas b.d
Hiperventilasi Hiperventilasi
3. Ketidakseimbangan Nutrisi 3. Hipertermia b.d penyakit
kurang dari kebutuhan tubuh b.d
Faktor biologis
4. Hipertermia b.d penyakit
Ketidakefektifan 10.20 - Mengobservasi pergerakan 10.40 - Mengobservasi pergerakan 10.20 - Mempertahankan posisi
pola nafas b.d dinding dada dinding dada kepala ekstensi untuk
Hiperventilasi 12.30 - Memposisikan ekstensi untuk 14.00 - Memposisikan ekstensi untuk meringankan sesak nafas
meringankan sesak nafas meringankan sesak nafas 10.40 - Mengobservasi pergerakan
13.00 - Menganjurkan anggota keluarga 15.00 - Menganjurkan anggota keluarga dinding dada
dalam pemberian obat dalam pemberian obat
14.30 - Berkolaborasi pemberian oksigen 14.10 - Berkolaborasi pemberian oksigen
Ketidakseimbanga 14.20 - Memberikan serat melalui selang 10.30 - Memberikan serat melalui selang 11.00 - Memberikan serat melalui
n nutrisi : kurang makan/NGT makan/NGT selang makan/NGT
dari kebutuhan 14.25 - Mengajarkan anggota keluarga 14.30 - Mengajarkan anggota keluarga 15.00 - Mengajarkan anggota
tubuh b.d faktor untuk memasukkan nutrisi untuk memasukkan nutrisi keluarga untuk memasukkan
biologis melalui NGT melalui NGT nutrisi melalui NGT
63
Hipertermia b.d 10.10 - monitor suhu minimal 2 jam 13.00 - monitor suhu minimal 2 jam 13.00 - Memonitor suhu
Penyakit 13.20 - Melembabkan bibir dan hidung 11.00 - Melembabkan bibir dan hidung
yang kering yang kering
10.25 - menganjurkan anggota keluarga 13.10 - menganjurkan anggota keluarga
untuk mengompres dingin untuk mengompres dingin
13.00 - Memberikan pengobatan anti 11.30 - Memberikan pengobatan anti
piretik piretik
64
Ketidakefektifan 11.30 - Memonitor keluhan 11.30 - Memonitor keluhan 13.30 - Mengobservasi 13.30 - Mempertahankan
pola nafas b.d sesak nafas pasien sesak nafas pasien pergerakan dinding posisi kepala
Hiperventilasi 13.00 - Memposisikan 13.00 - Memposisikan dada ekstensi untuk
ekstensi untuk ekstensi untuk 13.00 - Memposisikan kepala meringankan
meringankan sesak meringankan sesak ekstensi untuk sesak nafas
nafas nafas meringankan sesak 14.00 - Mengobservasi
12.00 - Menganjurkan 12.00 - Menganjurkan nafas pergerakan
anggota keluarga anggota keluarga dinding dada
dalam pemberian dalam pemberian
obat obat
13.10 - Berkolaborasi 13.10 - Berkolaborasi
pemberian oksigen pemberian oksigen
Hipertermia b.d 13.40 - Memonitor tanda- 10.30 - Memonitor tanda- 11.00 - Memonitor suhu
Penyakit tanda vital tanda vital
11.40 - Melembabkan bibir da 11.00 - Melembabkan bibir
hidung yang kering dan hidung yang
12.00 - Memberikan obat kering
anti piretik 12.00 - Memberikan obat
11.20 - Memonitor suhu anti piretik
tiap 2 jam 14.00 - Memonitor suhu
tiap 2 jam
65
66
4.1.7 Evaluasi
Dx. 4 S: S: S:
Ibu pasien Ibu pasien mengatakan Ibu pasien mengatakan
mengatakan demam demam anaknya turun anaknya sudah tidak
anaknya naik turun O: demam
O: - Suhu tubuh 37.7°c O:
- Suhu tubuh 38°c - Badan teraba hangat - Suhu tubuh 37,1°c
- badan teraba panas - Obat Paracetamol - Badan tidak panas
- Obat Paracetamol syrup 15mg/hari A:
syrup 15mg/hari masuk oral Masalah teratasi
masuk oral
A: A: P:
Masalah teratasi Masalah teratasi Hentikan intervensi
sebagian sebagian
P: P:
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi
- Monitor vital sign - Monitor vital sign
dan monitor suhu dan monitor suhu
minimal 2 jam minimal 2 jam
- Lembabkan bibir - Lembabkan bibir dan
dan hidung yang hidung yang kering
kering - Anjurkan anggota
- Anjurkan anggota keluarga untuk
keluarga untuk mengompres hangat
mengompres - Berikan pengobatan
hangat anti piretik
- Berikan
pengobatan anti
piretik
Dx.3 S: S: S:
Ibu pasien Ibu pasien Ibu pasien
mengatakan mengatakan mengatakan
demam anaknya demam anaknya anaknya sudah
naik turun turun tidak demam
O: O: O:
- Suhu tubuh - Suhu tubuh - Suhu tubuh
38°c 37,7°c 37,0°c
- Badan teraba - Badan teraba - Badan tidak
panas hangat panas
- Obat - Obat A:
Paracetamol Paracetamol Masalah teratasi
syrup syrup P:
150mg/6 jam 150mg/6 jam Hentikan
masuk oral masuk oral intervensi
A: A:
Masalah teratasi Masalah teratasi
sebagian sebagian
P: P:
Lanjutkan Lanjutkan
intervensi intervensi
- monitor suhu - monitor suhu
minimal 2 jam minimal 2 jam
- Lembabkan - Lembabkan
bibir dan bibir dan
hidung yang hidung yang
kering kering
- Anjurkan - Anjurkan
anggota anggota
keluarga keluarga
untuk untuk
mengompres mengompres
hangat hangat
- Berikan - Berikan
pengobatan pengobatan
anti piretik anti piretik
BAB V
PEMBAHASA
5.1 Pembahasan
5.1.1 Pengkajian
dkk, 2015) sebagian besar pasien pneumonia masuk rumah sakit dengan
keluhan sesak nafas 174 (97,8%) anak. Hal ini menunjukkan bahwa
antara hasil studi kasus dan teori tidak ada kesenjangan, hal ini
Keluhan utama yang ditemukan pada yaitu sesak nafas (Marni, 2014).
71
72
antara hasil studi kasus dan teori tidak terdapat kesenjangan, bahwa
dilakukan (Dani dkk, 2013) balita yang menderita pneumonia dan telah
(35,6%). Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang bahwa
pemberian imunisasi campak dapat menurunkan resiko untuk
keluarga dan pendidikan yang terbatas, hal ini didukung teori bahwa
terhadap By.S dan By.G terdengar suara nafas tambahan yaitu ronchi
bersihan jalan nafas pada anak dengan pneumonia terdapat suara nafas
yang didapatkan dari pasien 1 dan 2 tidak ada kesenjangan, hal ini
menunjukkan pada pemeriksaan foto thoraks akan terlihat infiltrat lobar
(By.G), Pada kasus klien 1 (By.S) didapatkan data subjektif yaitu Ibu
lapang paru (hasil foto thorax). Pada kasus klien 2 (By.G) didapatkan
antara hasil studi kasus dan teori tidak ada kesenjangan bahwa batasan
2015).
diharapkan jalan nafas paten dengan kriteria hasil : Anak tidak sesak
untuk melepaskan sekret yang melekat pada dinding dada, yang ketiga
nafas.
nafas.
bunyi napas, adanya bunyi napas tambahan, dan karakter suara yang
(Farida dkk, 2017) Pada tahun 2015 antibiotik kombinasi yang paling
2004).
nafas.
nafas.
sendiri.
berkurang
(Farida dkk, 2017) Pada tahun 2015 antibiotik kombinasi yang paling
banyak digunakan yaitu kombinasi ampisilin dengan gentamisin. Hal
2004).
nafas.
Implementasi kedua dilakukan pada klien 1 (By.S) dan klien 2
dan teori yang sudah ada tidak terdapat kesenjangan bahwa hasil
sendiri.
berkurang.
(Farida dkk, 2017) Pada tahun 2015 antibiotik kombinasi yang paling
2004).
(Lynda Juall & Carpenito, 2006) mengobservasi jalan nafas yaitu untuk
adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien
berkurang.
dkk, 2017) Pada tahun 2015 antibiotik kombinasi yang paling banyak
2004).
Pada Evaluasi penulis sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu
dilakukan setiap hari selama tiga hari yaitu klien 1 (By.S) dari tanggal
22-24 mei 2017 dan selama empat hari yaitu klien 2 (By.G) dari tanggal
klien 2 (By.G) yaitu Ibu klien mengatakan anak sesak nafas, Data
(By.G) yaitu Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak nafas, Data
sesak nafas, RR: 52x/menit, SpO2 : 98%, sekret keluar berwarna putih
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak sesak napas, Data objektif
(By.G) yaitu data subjektif Ibu pasien mengatakan sesak nafas anaknya
Analisa
biotic.
yaitu data subjektif: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak sesak
napas, data Objektif : Pasien sudah tidak sesak nafas, RR: 39x/menit,
Analisa
didapatkan data fisioterapi dada klien 1 (By.S) pada hari senin 22 mei
2017 jam 10.30 WIB yaitu pasien tampak masih sesak nafas, RR
masih terdapat ronchi basah dikedua lapang paru, obat anti biotik
masuk lewat IV. Hari Selasa 23 mei 2017 jam 08.20 WIB yaitu Pasien
berupa ronchi basah, Obat masuk anti biotik masuk lewat IV. Hari Rabu
24 mei 2017 jam 09.00 WIB yaitu Pasien sudah tidak sesak nafas, RR :
Data klien 2 (By.G) pada hari Jumat 26 mei 2017 jam 10.10 WIB
tambahan berupa ronchi basah, obat masuk anti biotik melalui IV. Hari
Sabtu 27 mei 2017 jam 09.00 WIB yaitu pasien tampak masih sesak
masuk anti biotik melalui IV. Hari Minggu 28 mei 2017 jam 09.00 WIB
99%, Sekret keluar berwarna putih encer, suara ronchi sudah tidak
studi kasus dan teori yang sudah ada tidak terdapat kesenjangan bahwa
(Maidartati, 2014).
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan proses keperawatan dimulai dari
6.1.1 Pengkajian
diperoleh data subjektif yaitu ibu klien mengatakan anak sesak nafas.
yaitu ibu klien mengatakan anak sesak nafas. Data objektif hasil
SpO2 97%.
tertahan.
90
91
anjuran dokter.
masuk Ibu pasien mengatakan anak sesak nafas, nadi 130x/menit, suhu
hari yaitu klien dilakukan fisioterapi dada, sekarang klien sudah tidak
hari yaitu klien dilakukan fisioterapi dada, sekarang klien sudah tidak
6.2 Saran
mendeteksi dan mengatasi masalah yang dialami klien. Jika klien terjadi
4. Bagi Penulis
Farida, Y , Ayu Trisna , Deasy Nur W. 2017. Studi Penggunaan Antibiotik Pada
Pasien Pneumonia di Rumah Sakit Rujukan Daerah Surakarta, Journal of
Pharmaceutical Science and Clinical Research, 2017, 02, 44 – 52
Hendra & Emil Huriani. 2011. Pengaruh Mobilisasi dan Fisioterapi Dada
terhadap kejadian Ventilator Associated Pneumonia di Unit Perawatan
Intensif. Ners Jurnal Keperawatan Volume 7, no 2. 121-129.
Hidayat, Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Indah, et.al. 2011. Jurnal Penelitian Tentang Studi Pengetahuan,Sikap dan
Perilaku Masyarakat Aceh Dalam Pencegahan Pneumonia. Fakultas
Keperawatan Universitas Sam Ratulangi Manado.
Katzung, B.G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, Buku III, Edisi VIII,
Salemba Medika, Jakarta.
Lynda juall & Carpenito. 2006. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif, update 29
Januari 2014, dilihat 24 Juli 2017, <http://gussastrawan.wordpress.
bersihan-jalan-nafas-tidak-efektif/com>.
Monita, O, Finny Fitry Yani & Yuniar Lestari. 2015. Profil Pasien Pneumonia
Komunitas di Bagian Anak RSUP DR. M. Djamil Padang Sumatera Barat,
Jurnal Kesehatan Andalas, Vol. 4, No.1
Muttaqin, Arief. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika.
Ridha, Nabiel. 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Riyadi, Sarjono & Suharsono. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit.
Yogyakarta : Gosyen Publising.
Riyadi, Sarjono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Santosa, Fitriarma putri, Sri Pingit W & Purhadi. 2012. Faktor-faktor Eksternal
Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically
Weighted Regression. Jurnal Sains dan seni ITS. Vol 1. No.1 ISSN : 2301-
928X.
Suharjono, Yuniati, Sumarno & Semedi. 2009. Studi Penggunaan Antibiotik pada
Penderita Rawat Inap Pneumonia (di Sub Departemen Anak Rumkital Anak
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya). Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol VI No.3
: 142-155. Surabaya.
Wahani. 2012. Efektivitas Suplemen Zink pada Pneumonia Anak. Sari Pediatri
2012 ; 13(5) ; 357-361. Manado.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
SD N 2 Karangudi
SMP N 1 Ngrampal