Virus varicella zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar api. Virus
varicella dapat menetap disekitar tulang belakang atau dasar dari tulang tengkorak
tubuh, bahkan setelah cacar air sembuh, dan dapat kembali aktif di kemudian hari
sehingga menyebabkan cacar api ( herpes zoster). Struktur dari varicella zoster ini
terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer. Virus ini akan mengalami inaktivasi
pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak berbahaya apabila bagian amplop (selubung)
Varicella umunya menyebar secara airborne melalui droplet dari orang yang
terinfeksi. Infeksi ini sering terjadi pada anak usia <10 tahun. Pasien dengan cacar air
dapat mengalami gejala prodromal, seperti nyeri otot, mual, penurunan nafsu
makan, demam, dan sakit kepala. Gejala diikuti munculnya bercak di kulit berupa
titik kemerahan. Bercak dapat tersebar di seluruh tubuh serta berkembang menjadi
Mekanisme infeksi dari varicella zoster atau cacar air diawali oleh inhalasi
droplet secara airborne dari orang yang terinfeksi. Varicella-zozter virus (VZV) yang
terinhalasi akan menginfeksi konjungtiva atau mukosa saluran napas atas. Infeksi
VZV memiliki masa inkubasi selama 10-21 hari. Sekitar 2-4 hari setelah terkena virus,
primer. Kemudian replika virus terjadi juga di jaringan retikuloendotelial serta hati
dan limpa, yang menyebabkan verimea sekunder sekitar 14-16 hari setelah
terinfeksi. Tingkat penularan maksimal terjadi pada 1-2 hari sebelum timbulnya
bercak merah dan vesikel di kulit, ketika virus menyebar melalui droplet dan aerosol
dari nasofaring. Selain itu, penularan maksimal juga terjadi pada 5-7 hari pertama
setelah tibulnya lesi kulit. Ketika terinfeksi oleh varicella-zoster virus, tubuh akan
seumur hidup. Sistem imun tubuh menjaga agar VZV tetap laten. Akan tetapi