Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI TEGANGAN

MENGENGAH DAN TEGANGAN RENDAH

PEMASANGAN JARINGAN BARU

Dosen Pengampu : Heri Liamsi, S.T.,M.T.

Kelompok : 5 Kelas : 5 LE

Nama Anggota Kelompok :

1. Aulia Putri Dwi Maharani (061730311337)


2. Eka Rania Putri (061730311340)
3. M. Iqbal Hevi (061730311348)
4. Satria Fajri (061730311352)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK KELAS KERJASAMA PLN

TAHUN AJARAN 2018/2019

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


1. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktek pemasangan jaringan baru yaitu antara lain:
1.1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara penggantian konduktor dan isolator
pada jaringan SUTM.
1.2. Diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan praktik penggantian konduktor dan
isolator pada jaringan SUTM secara simulasi dengan baik.
1.3. Mahasiswa dapat memahami fungsi dari konduktor serta isolator.
1.4. Mengetahui Standard Operation Procedure (SOP) dalam mengerjakan praktek
penggantian konduktor dan isolator.
1.5. Menganalisa Job Safety Analisi (JSA) pada pengerjaan penggantian konduktor
dan isolator.

2. TEORI DASAR
2.1. Konduktor
Konduktor adalah salah satu komponen utama peralatan dan instalasi listrik, yang
berperan untuk menyalurkan arus dari satu ke bagian lain dan juga untuk
menghubungkan bagian-bagian yang satu dirancang bertegangan sama. Bahan konduktor
yang paling umum digunakan adalah tembaga dan alumunium. Dilihat dari isolasi yang
digunakan, konduktor terdiri dari dua jenis yaitu konduktor atau kawat telanjang dan
konduktor berisolasi atau kabel.
Pada sistem tenaga listrik, konduktor tegangan tinggi dijumpai pada transmisi, gardu
induk, jaringan distribusi, dan panel daya. Konduktor atau kawat telanjang digunakan
untuk menyalurkan energi listrik : ari dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya dan
dari gardu induk ke trafo daya. Pada gardu induk kabel tegangan tinggi digunakan dari
trafo daya ke control panel dan dari control panel ke jaringan distribusi.

2.1.1. Kawat telanjang


Gambar 2.1. Bentuk-bentuk Konduktor
Konduktor pada umumnya terbuat dari bahan tembaga, alumunium dan campuran
alumunium. Untuk transmisi dan penghanttar dan busbar di gardu induk 150 kV
umumnya menggunakan :
a. All allumunium conductor (ACC).
b. All alumunium alloy conductor (AAAC).
c. Alumunium Conduktor steel reinforced (ASCR).
d. Alumunium conductor alloy reinforced (ACAR).
Dilihat dari bentuk penampangnya, konduktor yang digunakan digardu induk 150 kV
yaitu konduktor batangan dan pilin. Untuk gardu induk 150 kV tulung agung pada bagian
tegangan tinggi 150 kV konduktornya menggunakan Alumunium Conduktor steel
reinforced (ASCR) penampang pilin, untuk konduktor batang biasanya digunakan pada
panel daya 20 kV.

Gambar 2.2. Penampang HV conductor beserta connector GI 150 kV

2.1.2. Kabel
Bagian utama dari kabel adalah inti atau konduktor, bahan isolasi, bahan
pengisi, bahan pengikat, bahan pelindung beban melanik dan selubung pelindung
luar, semua bahan tersebut harus membentuk suatu konstruksi yang membuat
kabel fleksibel dan meskipun fleksibel tetap memiliki kekuatan mekanis.
Gambar 2.3. Penampang Kabel Tegangan Tinggi
Kabel yang digunakan dalam gardu induk ada beberapa macam, diantaranya :
1. Kabel tegangan tinggi yang pada umumnya berinti tunggal atau berinti tiga. Jenis
kabel yang digunkan berdasarkan besarnya arus dan tegangannya untuk kabel
tegangan tinggi dari jenis tipe N2XCY 1 x 800 mm XLPE untuk 20 kV dan N2XCY
1 x 95 mm XLPE untu station servis transformer.
2. Kabel tegangan rendah yang umumnya digunakan sebagai kabel control, kabel
penerangan umumnya berinti 1, 4 dan 19. untuk kabel dengan inti tunggal yang
digunakan sebagai wiring internal didalam kontrol panel dengan inti 1 x 2,5 mm.
kabel dengan inti 4 dan 19 digunakan sebagai wiring eksternal antara sambungan
peralatan di switchyard ke mashalling kios dan kontrol panel dengan inti 4 x 6 mm2
jenis NYCY, inti 4 x 10 mm2 jenis NYCY dan inti 19 x 2,5 mm2 jenis NYCY 0.6/1
kV.
2.2. Isolator
Isolator merupakan bagian dari peralatan listrik yang tidak dapat menghandartan
sumber tegangan. Pada instalasi tenaga listrik dan peralatan elektrik dijumpai konduktor
yang berbeda potensialnya. Dalam hal pengisolasian instalasi dan peralatan tersebut, hal
pertama yang dilakukan adalah memisahkan masing-maasing konduktor dengan jarak
tertentu sehingga udara yang mengentarai suatu konduktor dengan konduktor lain
berperan sebagai medium isolasi utama. Kemudian konduktor-konduktor diikat pada
penyangga dengan bantuan isolator.
Gambar 2.4. Penampang isolator piring
Isolator tegangan tinggi dijumpai pada jaringan transmisi, jaringan distribusi hantaran
udara, panel pembagi daya terminal ujung kabel dan peralatan tegangan tinggi. Pada
gardu induk isolator digunakan sebagai pendukung peralatan teganagn tinggi seperti
saklar, pemisah, pendukung konduktor penghubung dan penggantung rel daya. Panel
distribusi digunakan untuk menopang rel daya dan untuk mengisolir badan suatu
peralatan dengan konduktor terminal teganagn tinggi yang menerobos badan peralatan
yang disebut bushing.
Gambar dibawah merupakan salah satu isolator yang digunakan sebagai pendukung
konduktor penghubung dan penggantung rel daya.
1. Konstruksi
Bagian utama dari suatu isolator terdiri dari bahan dielektrik, jepitan logam
dan tonggak logam.dilihat dari konstruksinya isolator terdiri dari isolator pendukung
dan isolator gantung. Isolator pendukung terdiri dari 3 jenis yaitu isolator pin, isolator
post, dan isolator pin-post.
Gambar 2.40. Jenis – jenis isolator tarik

Isolator gantung terdiri dari 2 jenis yaitu isolator piring dan isolator silinder
atau batang. Dan isolator piring dapat diarngkai menjadi isolator rantai. Isolator
gantung dipakai pada jaringan hantaran udar tegangan menengah dan tegangan
tinggi.

Gambar 2.41. Bentuk-bentuk isolator gantung

2. Parameter
a. Jarak minimum antar sirip.
b. Perbandingan jarak antara spasi sirip dengan rentangan sirip.
c. Perbandingan antara jarak rambat dengan jarak bebas.
d. Perbandingan dua jarak rentangan sirip berurutan.
e. Kemiringan sirip.

3. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada praktek Penggantian Konduktor dan Isolator
yaitu antara lain:
3.1. Konduktor.
3.2. Isolator Tumpu.
3.3. Bending Wire.
3.4. Joint Sleeve.
3.5. Stackel Stick.
3.6. Tang Press.
3.7. Tali Tambang
3.8. Safety Belt
3.9. Tool Set.
3.10. Katrol
3.11. Kain Majun
3.12. Tangga.
3.13. Grounding Lokal.

4. STANDARD OPERATION PROCEDURE (SOP)


Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Dalam bahasa Indonesia SOP disebut
dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap. SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti
ketentuan tentang prosedur / langkah – langkah kerja untuk mengoperasikan kubikel 20 kv
pada pengoperasian instalasi atau jaringan distribusi 20 KV.
4.1. Petugas
1. Aulia Putri Dwi Maharani.
2. Eka Rania Putri.
3. M. Iqbal Hevi.
4. Satria Fajri.
4.2. Koordinasi
1. Spv. Divisi.
2. Piket UPJ.
3. Supervisor Logistik/Perbekalan.
4. Pelanggan.
4.3. Peralatan Kerja
1. Tool Set.
2. Tang Press.
3. Stackel Stick.
4. Tangga.
5. Katrol
6. Tali Tambang.
7. Grounding Lokal.
8. Alat Komunikasi.
4.4. Perlengkapan K3
1. Sepatu 20kV.
2. Sarung Tangan 20kV.
3. Helm Safety.
4. Safety Belt.
5. Wearpack.
6. Sarung Tangan 20kV.
4.5. Prosedur Kerja
1. Atas dasar PK dari atasan yang berwenang.
2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi,untuk dasar persiapan pekerjaan.
3. Siapkan alat kerja,alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
4. Konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman..
5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati.
6. Selesaikan pelaksanaan pekerjaan,normalkan tegangan.
4.6. Langkah Kerja
1. Sesuai PK (Dokumen TUL I-09) dari Manajer Rayon, segera petugas melaksanakan
sebagai berikut :
a. Siapkan Sarana angkutan, peralatan kerja dan peralatan K3.
b. Melakukan koordinasi dan pembagian kerja Tim Pemeliharaan.
c. Lakukan koordinasi dengan APDP sebelum berangkat ke lokasi kerja, dan
Informasikan bahwa Regu Pemeliharaan akan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
Penggantian A3C menjadi A3Cs pada tiang ………… penyulang …………
2. Setelah sampai di lokasi kerja, segera lakukan persiapan/pakai peralatan K3.
3. Selanjutnya lapor/informasikan ke APDP bahwa regu pemeliharaan telah siap dan
akan melaksanakan pemeliharaan, serta mintakan pemadaman penyulang untuk
bebas tegangan di lokasi pekerjaan.
4. Bila tegangan ke lokasi pekerjaan dinyatakan sudah padam/bebas, segera pastikan
kembali dengan cara menghubungsingkat SUTM ketiga fasanya menggunakan
stick/tongkat panjang 11 meter yang pada ujungnya sudah dipasang Binding wire.
5. Setelah diyakini aman, segera lakukan pekerjaan pemeliharaan Penggantian
konduktor dengan langkah sebagai berikut :
a. Pasang tangga ditiang, Petugas naik dan yakinkan tangga terpasang kokoh dengan
diikat tali.
b. Naikkan Grounding dan pastikan terpasang dengan baik dan sempurna.
c. Siapkan dan naikkan peralatan kerja ke atas tiang yang diikatkan ke tambang/tali.
6. Pemeliharaan Konduktor :
a. Buka pral-an isolator.
b. Rangkai Penopang Katrol dan naikkan katrol.
c. Naikkan hasbel AAAC-S.
d. Siapkan personil untuk memotong Konduktor.
e. Potong Konduktor pada isolator tarik di tiang pertama.
f. Ikatkan konduktor terpotong tersebut pada konduktor AAAC-S yang telah
disiapkan.
g. Tarik konduktor tersebut sampai di tiang terakhir.
h. Lepas ikatan konduktor lalu sambungkan pada konduktor di tiang terakhir untuk
di press.
i. Potong konduktor AAAC-S pada tiang pertama lalu dipasang di isolator tarik.
j. Ikatkan konduktor AAAC-S pada isolator tumpu dengan binding wire.
7. Mengecek ulang semua sambungan/ikatan sudah terpasang kencang dan pastikan
bahwa pekerjaan yang dilakukan sudah benar (sesuai).
8. Buka dan turunkan semua peralatan/kunci-kunci berikut stick pentanahan
(grounding), simpan ditempat yang aman.
9. Memastikan tidak ada peralatan atau material yang tertinggal, petugas turun dari atas
tiang.
10. Lepas/turunkan tangga dan simpan ditempat yang aman.
11. Hubungi/informasikan ke APDP bahwa pekerjaan pemeliharaan Konduktor sudah
selesai dan aman, serta mintakan tegangan penyulang untuk
dimasukkan/dinormalkan.

5. KESIMPULAN
Setelah dilakukannya praktek Penggantian Konduktor dan Isolator SUTM secara
simulasi dapat kami simpulkan beberapa hal sebagai berikut antara lain:
1. Konduktor yang digunakan untuk jaringan SUTM adalah konduktor dengan jenis AAAC
atau AAAC – S.
2. Isolator yang digunakan pada tiang awal, tiang akhir, tiang cabang, tiang peregang,
ataupun tiang penegang digunakan isolator tarik.
3. Isolator tumpu digunakan untuk konstriksi tiang lurus.
Lampiran

Foto – foto kegiatan pelaksanaan praktek penggantian isolator dan konduktor.

Lampiran 1. Kelompok 5 mengerjakan praktek penggantian konduktor

Lampiran 2. Kelompok 5 melakukan praktek penggantian isolator

Anda mungkin juga menyukai