Anda di halaman 1dari 5

Contoh Perhitungan PPh Pasal 22

Mata Kuliah : Perpajakan


Dosen : Farid Addy Sumantri

PT Mitra Perdana mengimpor barang dari Kanada dengan harga faktur senilai US$500,000.
Barang yang diimpor adalah jenis barang yang tidak termasuk dalam barang-barang tertentu
yang ditentukan dalam PMK No. 16/PMK.010/2016. Biaya asuransi yang dibayar di luar
negeri sebesar 3% dari harga faktur dan biaya angkut sebesar 5% dari harga faktur.

Bea Masuk (BM) sebesar 10% dan Bea Masuk Tambahan sebesar 6%. Kurs pajak saat itu
sebesar Rp14.550 per dolar Amerika Serikat. Maka, perhitungan PPh Pasal 22 yang dipungut
Ditjen Bea Cukai adalah:

No Diketahui Perhitungan Nilai


a Harga Faktur (Cost)   US$ 500.000
b Biaya Asuransi (Insurance) (3% x US$500.000) US$ 15,000
c Biaya Angkut (Freight) (5% x US$500.000) US$ 25,000
CIF (Cost, Insurance, Freight) (a + b + c) US$ 540,000
d CIF (dalam rupiah) (540,000 x Rp.14.550) Rp 7.857.000.000
e Bea Masuk (10% x Rp7.857.000.000) Rp 785.700.000
f Bea Masuk Tambahan (6% x Rp7.857.000.000) Rp 471.420.000
  Nilai Impor (d + e + f) Rp 9.114.120.000
 

Perhitungan PPh Pasal 22 jika memiliki API


Jika PT Mitra Perdana memiliki angka pengenal impor, maka hitungan PPh Pasal 22 dari
impor barang tersebut sebagai berikut:

(Tarif PPh Pasal 22 memiliki API x Nilai Impor)

= 2,5% x Rp9.114.120.000 = Ro. 227.583.000,-

Perhitungan PPh Pasal 22 jika tidak memiliki API

Ketika PT Mitra Perdana tidak memiliki angka pengenal impor, hitungan PPh Pasal 22 dari
impor barang tersebut adalah:

(Tarif PPh Pasal 22 tidak punya API x Nilai Impor)

= 7,5% x 9.114.120.000 = Rp. 683.559.000,-


 
b. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Pembelian

PT ABC berkedudukan di DKI Jakarta, menjadi pemasok alat-alat tulis kantor untuk Dinas
Pendidikan Kota Bogor. Pada tanggal 1 Agustus 2020, PT ABC melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak (BKP) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 33.000.000 (nilai sudah termasuk
PPN). Maka, perhitungan PPh Pasal 22 yang dipungut oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor
adalah:

No. Diketahui Nilai


1 Nilai kontrak termasuk PPN Rp. 33.000.000
2 DPP (100/10) x Rp. 33.000.000 Rp. 30.000.000
3 PPN dipungut (10% dari DPP) Rp. 3.000.000
4 PPh Pasal 22 yang dipungut (1,5% x Rp33.0000.000) Rp. 450.000
 

Perlu diketahui, atas pembelian barang yang dananya berasal dari belanja negara (APBN)
atau belanja daerah (APBD) yang dikecualikan dari pungutan PPh Pasal 22 adalah:

 Pembayaran atas penyerahan barang (bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah)


dengan jumlah kurang dari Rp1.000.000.
 Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air minum/PDAM,
dan benda-benda pos.
 Pembayaran/pencairan dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) oleh kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara.

c. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Penjualan Hasil Produksi Tertentu

PT ABC akan perusahaan kertas yang menjual hasil produksinya kepada PT XYZ senilai
Rp. 1.100.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.

Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan kertas adalah:

DPP PPN:
= (100/110) x Rp1.100.000.000 = Rp. 1.000.000.000,-

PPh Pasal 22 penjualan kertas:


= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan kertas x DPP PPN)
= 0,1% x Rp1.000.000.000 = Rp. 1.000.000,-
 
PT ABC menjual hasil produksinya berupa semen kepada PT XYZ senilai Rp2.200.000.000.
Harga tersebut sudah termasuk PPN sebesar 10%.
Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan semen adalah:

DPP PPN:
= (100/110) x Rp2.200.000.000 = Rp. 2.000.000.000,-
PPh Pasal 22 penjualan semen:
= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan semen x DPP PPN)
= 0,25% x Rp2.000.000.000 = Rp. 5.000.000,-
PT ABC adalah perusahaan baja dan menjual hasil produksinya ke PT XYZ senilai
Rp3.300.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.

Perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan baja adalah:

DPP PPN:
= (100/110) x Rp3.300.000.000 = Rp. 3.000.000.000,-

PPh Pasal 22 atas penjualan baja:


= (Tarif PPh pasal 22 atas penjualan baja x DPP PPN)
= 0,3% x Rp3.000.000.000 = Rp. 9.000.000,-

PT GGG merupakan perusahaan otomotif dan menjual hasil produksinya ke PT HHH senilai
Rp5.500.000.000. Harga ini sudah termasuk PPN sebesar 10%.

Perhitungan PPh Pasal atas penjualan otomotif adalah:

DPP PPN:
= (100/110) x Rp5.500.000.000 = Rp. 5.000.000.000,-

PPh Pasal Pasal 22 atas penjualan otomotif:


= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan otomotif x DPP PPN)
= 0,45% x Rp5.000.000.000 = Rp. 22.500.000,-
 

d. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 Hasil Produksi Migas

PT AAA selaku produsen bahan bakar minyak, gas, dan pelumas, menyerahkan bahan bakar
minyak senilai Rp900.000.000 (tidak termasuk PPN) kepada PT BBB yang merupakan bukan
perusahaan SPBU. Maka PPh Pasal 22 yang dipungut adalah:

PPh Pasal 22 atas penyerahan hasil produksi migas:

= (Tarif PPh 22 hasil produksi migas x Nilai jual)


= 0,3% x Rp900.000.000 = Rp. 2.700.000,-
 

e. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Pembelian Bahan untuk Industri

PT AAA merupakan perusahaan tekstil dan membeli bahan untuk tekstil untuk produksinya
yang akan diekspor dari pedagang pengepul CV BBB senilai Rp300.000.000.

Perhitungan PPh Pasal 22 atas pembelian bahan industri adalah:

= (Tarif PPh Pasal 22 atas pembelian bahan industri x Harga pembelian)


= 0,25% x Rp300.000.000 = Rp. 740.000,-
 
f. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Impor Komoditas

PT BBB mengimpor gandum dari Australia dengan harga faktur US$250.000. Biaya asuransi
sebesar 2% dari nilai faktur dan biaya angkut sebesar 8% dari nilai faktur. Bea Masuk yang
dibebankan dari impor gandum ini adalah 7,5% dan Bea Masuk Tambahan 2,5%. Kurs pajak
saat itu sebesar Rp14.220 per dolar AS.

Perhitungan PPh Pasal 22 yang dikenakan terhadap PT AAA atas impor gandum tersebut
adalah:

No. Diketahui Perhitungan Nilai


a Harga Faktur (Cost)   US$ 250.000
b Biaya Asuransi (Insurance) (2% x US$250.000) US$ 5.000
c Biaya Angkut (Freight) (8% x US$250.000) US$ 20.000
CIF (Cost, Insurance, Freight) (a + b + c) US$ 275.000
d CIF (dalam rupiah) (US$275.000 x Rp14.220) Rp 3.910.000.000
e Bea Masuk (7,5% x Rp3.910.000.000) Rp 293.250.000
f Bea Masuk Tambahan (2,5% x Rp3.910.000.000) Rp 97.750.000
  Nilai Impor (d + e + f) Rp 4.037.075.000
 

Dengan demikian besar PPh Pasal 22 atas impor gandum PT AAA yang juga memiliki angka
pengenal importir adalah:

= (Tarif PPh Pasal 22 impor komoditas dan memiliki API x Nilai Impor)
= 0,5% x Rp4.037.075.000 = Rp. 20.185.375,-
 

g. Contoh Perhitungan PPh Pasal 22 atas Penjualan Barang Mewah

Contoh 1,

PT AAA merupakan perusahaan pengembang properti yang menjual apartemen dengan nilai
Rp50.000.000.000 kepada CCC. Harga jual ini tidak termasuk PPN dan PPnBM. Maka, PPh
Pasal atas penjualan barang mewah berupa apartemen ini sebesar:

= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan barang mewah apartemen x Nilai jual barang mewah)
= 1% x Rp50.000.000.000 = Rp. 5.000.000,-
 

Contoh 2,

PT BBB menjual kapal pesiar dengan nilai Rp800.000.000.000 kepada PT DDD. Nilai ini
tidak termasuk PPN dan PPnBM. Dengan demikian perhitungan PPh Pasal 22 atas penjualan
kapal pesiar ini adalah:

= (Tarif PPh Pasal 22 atas penjualan barang mewah kapal pesiar x Nilai jual barang mewah)
= 5% x Rp800.000.000.000 = Rp. 40.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai