KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI.................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................2
B. TUJUAN..................................................................................................................3
C. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................3
BAB II PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN NUTRISI.......................................................................................4
B. ANATOMI FISIOLOGI PENCERNAAN..............................................................5
C. KESEIMBANGAN ENERGI DAN METABOLISME BASAL............................6
D. KEBUTUHAN NUTRISI PADA MANUSIA........................................................7
E. KEBUTUHAN NUTRISI SESUAI TINGKAT
PERKEMBANGAN MANUSIA...........................................................................14
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...................................................................16
G. PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI.................17
H. ASUHAN KEPERAWATAN.................................................................................21
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.......................................................................................................31
B. SARAN....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Misalnya kebutuhan akan
oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit, intek dan output, eliminasi, personal hygiene, bodi
mekanik dan posisi.
Dalam pendapatnya Henderson membagi KDM menjadi 14 typologidi, diantaranya
kebutuhan bernafas secara normal, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan bergerak, dan mempertahan posisi, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan
memilih pakaian yang tepat, kebutuhan untuk mempertahan kan temperature tubuh,
krbutuhan untuk menjadikan tubuh bersih dan baik, kebutuhan menghindari kerusakan
lingkungan dan injuri, kebutuhan berkomunikasi dengan orang lain termasuk
mengekspresikan keinginan, emosi, kebutuhan keyakinan atau kepercayaan, kebutuhan
bekerja, kebutuhan bermain dan berpartisipasi dalam rekreasi dan kebutuhan belajar
menentukan kegunaan untuk perkembangan dan fasilitas kesehatan.
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, mempertahankan suhu,
fungsi enzim, pertumbuhan sel yang rusak. Metabolisme merupakan proses biokimia pada
sel tubuh.
Proses metabolisme dapat berupa nabolisme ( membangun) atau katabolisme
(penguraian).Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme
tubuh serta faktoryang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah fisiologis untuk kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis
seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan
kebutuhan nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi.
2
B. Tujuan Kepenulisan
1. Tujuan umum
Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Kebutuhan Dasar I.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi nutrisi
b. Untuk mengetahui anatomi fisiologi pencernaan
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi
d. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
e. Untuk mengetahui prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian nutrisi ?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi pencernaan ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi nutrisi ?
4. Apa saja nutrisi yang kita butuhkan ?
5. Masalah apa saja yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ?
6. Bagaimana prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi ?
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-
proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi (suitor & hunter, 1980)
adalah untuk memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau
meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi
tubuh.Gizi adalah substansi organic dan non organic yang ditemukan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (kozier,2004). Nutrisi
adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo,2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.
Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energy.
4
B. Anatomi dan Fisiologi Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rectum dan anus.
1. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses pencernaan.
Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka parut pada permukaan
saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah mendorong gumpalan makanan ke dalam
faring, dimana makanan bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah
ke dalam lambung.
2. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri dari
otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin. Permukaannya diliputi selaput
mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan.
3. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar dari saluran
pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan usus dimungkinkan dengan
adanya peristaltic, yaitu gerakan konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot
yang mendorong substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat
makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung, gelombang
peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek makanan telah menjadi substansi yang
disebut chyme. Chyme ini dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum.
Rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah
makan adalah 2sampai 6 jam.
4. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang panjangnya kira-kira
6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri dari rectum, colon dan rectum
yang kemudian bermuara pada anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan
diameter kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime
(setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium, bikarbonat
dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di
usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam.
Gerakan colon dibagi menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah
gerakan mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi
haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang colon,
5
ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang berupa gelombang.
Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah
ditelan, jumlah chime yang direabsorbsi kurang lebih 350 ml.
5. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau 50-60 inch, terdiri
dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan usus halus. Kolon terdiri dari kolon
asenden, transversum, desenden dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
a. Absorbsi air dan nutrient
b. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan melindungi
dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
c. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara berkontraksi.
6. Anus/ anal/ orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2 spingter yaitu internal
(involunter) dan eksternal (volunter). Panjang rectumbervariasi, sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra sekolah : 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm
6
1. lingkungan kimia internal tubuh, yaitu gradient konsentrasi ion antaraintrasel dan
ekstrasel
2. aktivitas elektrokimia sistem saraf
3. aktivitas elektromekanik sistem sirkulasi
4. pengaturan suhu
Kemudian untuk melakukan fungsi tersebut, terdapat beberapa faktor yang
mempengarungi fungsi dasar fisiologisnya. Berikut ini adalah faktor-faktror tersebut :
1. Makanan
Makanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada makanan kaya lipid
atau kaya karbohidrat. Hal ini mungkin terjadi karena deaminasi asam amino terjadi
relatif cepat.
2. Hormon tiroid
Hormon tiroid meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan degradasi yang
merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR merupakan hal yang klasik pada
hipertiroid, dan menurun pada penurunan kadar tiroid.
3. Aktivitas saraf simpatis
Pemberian agonis simpatis b juga meningkatkan BMR. Sistem saraf simpatis secara
langsung melalui nervus vagus ke hati mengaktivasi pembentukan glukosa dari
glikogen. Sehingga aktivitas saraf simpatis meningkatkan BMR.
4. Latihan
Latihan membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika sisa makanan lebih banyak
mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika penggunaan energi lebih
banyak dari yg tersedia dlm makanan, maka tubuh akan memakai simpanan lemak
yang ada dan mungkin akan menurunkan berat badan.
d. Sterol
Sterol adalah molekul kompleks yang atom-atom karbonnya membentuk empat
struktur siklik yang tergabung dalam berbagai rantai samping. Sterol tidak
mengandung molekul gliserol atau asam lemak. Salah satu contoh sterol adalah
kolesterol.
Jenis-jenis lemak tersebut dapat kita temukan dalam beberapa sumber makanan.
Berikut ini adalah beberapa daftar zat gizi yang mengandung lemak, yaitu :
a. Sumber lemak trans
Sumber lemak trans yang utama dalam makanan antara lain kentang goreng, donat dan
makanan goreng lainnya yang dijual. Sumber lemak trans lainnya meliputi kue kering,
kraker, dan makanan panggang lain.
b. Kelompok padi-padian
Padi-padian secara alami mengandung sangat sedikit lemak. Namun demikian,
makanan olahan yang termasuk dalam kelompok makanan ini, seperti sereal granola,
panekuk, donat, kue, kue kering dan pai, banyak mengandung lemak tambahan.
c. Kelompok sayuran dan buah
Selain alpukat, kelapa dan zaitun, buah-buahan tidak mengandung lemak. Sayuran
mentah hanya mengandung sedikit lemak atau tidak sama sekali. Sayuran yang
digoreng, diberi krem susu, disajikan dengan keju, atau dicampur dengan mayones
jelas mengandung lebih banyak lemak.
d. Kelompok susu
Produk-produk yang termasuk dalam kelompok susu terbagi menjadi bebas lemak,
rendah lemak dan lemak utuh.
9
e. Kelompok daging dan kacang
Bahan nabati dalam kelompok ini (kacang dan polong) bebas kolesterol dan sedikit
atau tidak mengandung lemak jenuh. Umumnya, daging yang tidak dibersihkan lebih
tinggi kandungan lemaknya daripada daging tanpa lemak dan daging yang berwarna
putih lebih rendah lemak daripada daging berwarna gelap (contohnya daging ayam).
Selain itu lemak juga memiliki beberapa manfaat yang berguna untuk menjaga
fisiologis tubuh tetap normal dan stabil. Berikut ini merupakan manfaat lemak :
a. Lemak sebagai bahan bakar
b. Memberdayakan vitamin
c. Memasok asam lemak esensial
d. Lapisan bantalan manusia
e. Penyekat tubuh
f. Melumasi jaringan tubuh
3. Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptide. Asam amino merupakan unit paling sederhana pada
protein. Kemudian asam amino dalam tubuh terutama digunakan untuk sintesis
protein. Tetapi, jika asupan glukosa rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa
melalui jalur yang disebutglukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa baru dari
prekursor nonkarbohidrat.
Menurut Winarno (2002), Protein mempunyai bermacam-macam fungsi bagi tubuh,
yaitu :
a. sebagai enzim
b. zat pengatur pergerakan
c. pertahanan tubuh
d. alat pengangkut.
Selain fungsi yang dituturkan oleh Winaro tersebut terdapat juga beberapa fungsi
protein yang mencakup beberapa aspek, berikut ini merupakan fungsi protein
tersebut :
a. Sebagai enzim
Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
b. Alat pengangkut dan alat penyimpan
Banyak molekul dengan Berat molekul serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu.
10
c. Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua
molekul protein yang saling bergeseran. Pergerakan flagella sperma disebabkan oleh
protein.
d. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
e. Pertahanan tubuh/Imun
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibody, yaitu suatu protein khusus yang
dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke
dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asong lain. Protein dapat membedakan
benda-benda yang menjadi anggota tubuh dengan benda-benda asing.
f. Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor misalnya rodopsin,
suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/penerima warna atau cahaya pada sel-sel
mata.
g. Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi fungsi-
fungsi bagain DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tersusun dari karbon, hidrogen, oksigen, dan
terkadang nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal. Berikut ini akan di
jelaskan beberapa jenis vitamin yang diklasifikasikan menurut jenisnya yang larut atau
tidak dalam lemak.
a. Vitamin larut lemak
1) Vitamin A
v Sumber :
· Sayuran terutama berwarna gelap
· Buah-buahan terutama berwarna kuning
· Berbagai produk hewani
v Fungsi :
· Daya penglihatan malam
11
· Mempertahankan keutuhan jaringan epitel dan mukosa
· Pertumbuhan gigi dan tulang yang normal
2) Vitamin D
v Sumber :
· Non diet : hasil keterpaparan kulit terhadap sinar ultraviolet pada cahaya
matahari.
· Diet : makanan yang berasal dari jaringan tubuh hewan seperti terdapat pada
telur, mentega serta ikan yang berlemak.
v Fungsi :
· Homeostasis
· Kofaktor bagi enzim-enzim.
3) Vitamin E
Sumber vitamin E yaitu: minyak gandum/ jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu,
daging, dan terutama dari tauge. Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan.
Selain fungsi-fungsi utamanya terdapat juga beberapa fungsi penunjang dari vitamin
E, yaitu :
— Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
— Sintesis DNA
— Merangsang greaksi kekebalan
— Mencegah penyakit jantung coroner
— Mencegah keguguran dan sterilisasi
— Mencegah gangguan menstruasi
4) Vitamin K
Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun yang berwarna hijau, kacang
buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Fungsi vitamin K yang diketahui adalah
dalam pembekuan darah.
b. Vitamin tidak larut lemak
1) Vitamin C
Nama Biokimia (Vitaminer) : Ascorbic acid(Asam Askorbat) . Fungsi : Penting untuk
kesehatan gigi dan gusi serta tulang, Membentuk sel-sel tubuh dan pembuluh darah,
mencegah penyakit kudis, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
2) Vitamin B
Vitamin B merupakan vitamin dengan manfaat yang terbanyak. Ini karena vitamin ini
memiliki berbagai macam jenis. Berikut ini beberapa manfaa vitamin B :
12
a) Mengubah zat karbohidrat dalam makanan menjadi energi.
b) Dibutuhkan dalam dekarboksilasi oksidasi asam piruvat.
c) Berfungsi sebagai koenzim transketolase.
d) Menjaga kesehatan mata dan kulit.
e) Mengikat asam fosfat dari bentuk FMN dan FAD
f) Pembentukan antibodi
g) Metabolisme energi
h) Respirasi sel
13
E. Kebutuhan Nutrisi sesuai tingkat perkembangan usia
1. Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur
minimal 4 bulan.
Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :
a.ASI merrupakan nutrisi yang komplit
b. Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam ASI yang
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya dalam
intesnial.
c. Protein dalam ASI banyak
d. ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan lemak.
2.Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.
Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
a. penyediaan makanan dalam berbagai variasi
b. membatasi makanan manis
c. konsumsi diet yang seimbang
Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500
kcal/hari.
3.Anak sekolah (6-12 th)
Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang
makanan yang dijual di luar rumah.
Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan umur dalam tahun :
Usia Kalori Protein Cal Fe Vit A Vit B Vit C
10-12 1900 60 0,75 8 2500 0,7 25
7-9 1600 50 0,75 7 2500 0,6 25
5-6 1400 40 0,50 6 2500 0,6 25
Tahun Cal dr dr Mg U Mg Mg
14
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses
pertumbuhan.
Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress
terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah kesehatan.
5.Masa dewasa muda (23-30 th)
Kebutuhan nutrisi pada usia ini un tuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan
pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
6. Masa dewasa (31-45 th)
Masa dewasa masa produktif kususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
7.Dewasa tua (46 th keatas)
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan
berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative
8. Wanita masa kehamilan menyusui
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan kalori
sebanyak 150 kal sedangkan ASI meagandung 75 kal,12 gr protein, 45 gr lemak laktosa
vitamin dll.
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui
Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui
Kalori 2500 gr 300 gr
Protein 85gr 100 gr
Calsium 1,5 gr 2gr
Ferum 15 gr 15 gr
Vit A 8000 U.I 8000 U.I
Vit B 1,8 mg 2,8 mg
Vit C 100 mg 150 mg
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I
Air 6-8 gelas 6-8 gelas
17
Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
Mencegah terjadinya atropiesophagus/lambung pada pasien tidak sadar
Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung
d. Kontraindikasi pemasangan NGT
Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.
Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.
f. Prosedur Kerja:
1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3 untuk
tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT.
18
2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien
atau keluarganya tujuan pemasangan NGT.
3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat
memasang NGT berda di sebelah kanan pasien.
4. Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi.
5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah.
6. Letakkan bengkok di dekat pasien.
7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi ke
prosesusxipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang
akan dimasukkan.
8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan
posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah
benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan
pasang lagi.
9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea dengan
memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan
stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian
aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi.
10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa
mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
b) Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi depan
Pasang pengalas
Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa
Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit
dan berikan minum sesudah makan.
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
Cuci tangan
H.ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
20
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi yang
berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasan gaya hidup, danfaktor –
faktor lain.
Tujuan pengkajian Nutrisi :
4. Menilai efektifitas asuhan keperawatan dan memodifikasi sesuai kondisi dan
kebutuhan.
Antropometri measurements
Biochemical data
Clinical signs
Dietary history
1. Sistem pengukuran dan susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia
Pengkajian nutrisi menggunakan nilai biokimia seperti: total limposit, serum albumin, zat
besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, kadar kolesterol dll.
Pemeriksaan fisik pada pasien yang berhubungan dengan adanya mal nutrisi, prinsip: head
to feet/ cephalo caudal.
a. Fead recall 24 jam: pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi dalam 24
jam
22
c. Faktor yang mempengaruhi pola makan
Antropometri adalah suatu system pemngukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus
tubuh. Pengkajian nutrisi yang meliputi:
1. Sistem pengukuran dan susunan tubuh dan proporsi tubuh manusia
a. Tinggi badan ( jika tidak dapat diukur dengan posisi berdiri, rentang lengan, atau
jarak dari ujung jari ke ujung jari dengan lengan diulurkan penuh pada tingkat bahu,
kurang lebih untuk ketinggian orang dewasa)
Contoh : Misal A memiliki tinggi badan 173 cm, dengan berat badan sekarang 70 Kg.
Kemudian hasil dari BMI dicocokkan pada tabel klasifikasi international dari
underweight.
Ukuran kerangka = Tinggi badan (cm) ÷ lingkar pergelangan tangan (cm). hasilnya
dihitung dengan nilai r.
Ukuran kerangka Wanita = 11,0 (kecil), 10,1 – 11,0 (sedang), >10,1 (besar)
Ukuran kerangka Pria = 10,4 (kecil), 9,6 – 10,4 (sedang), >9,6 (besar)
Lingkar otot lengan bagian tengah atas (MAMC) = MAC – (TSF x 3,14)
Biasanya digunakan untuk mempelajari status nutrisi, termasuk ukuran protein plasma
(waktu paruh >7 hari dan tidak akan merefleksikan perubahan kurang dari seminggu)
seperti albumin, transferrin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat
besi, dan hemoglobin.
1. Status Kesehatan
2. Latar belakang Kultur ( budaya ) dan Agama
3. Status Sosial ekonomi
4. Pilihan Pribadi
5. Faktor Psikologis
6. Alkohol dan Obat
7. Kesalahan informasi dan keyakinan terhadap makanan
Observasi Klinis
Ini merupakan aspek terpenting diantara pengkajian nutrisi. Pemeriksaan fisik pada pasien
bertujuan mengetahui adanya mal nutrisi atau tidak, ini membuktikan nutrisi yang
tidak tepat mempengaruhi semua sistem tubuh
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
25
Hasil dari pengkajian keperawatan memungkinkan perawat untuk menentukan apakah
terdapat masalah nutrisi atau tidak. Contoh Diagnosa Keperawatan NANDA untuk
Perubahan status nutrisi :
Aktifitas Pengkajian
– Tnyakan klien / pasien tentang perubahan berat badan yang direncanakan atau
tidak direncanakan.
– Tanyakan klien tentang makanan yang disukai dan yang tidak disukai
26
– Inspeksi (pemeriksaan) mukosa (selaput lender) mulut klien
Batasan Karakteristik
– Kehilangan berat badan yang tidak direncanakan
Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi / Perencanaan
Identifikasi klien yang beresiko masalah nutrisi harus berakibat pada rencana
asuhan keperawatan yang mencegah atau meminimalkan masalah nutrisi.
Contoh Rencana Asuhan Keperawatan untuk Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan
Tubuh
Definisi : Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu
memiliki penurunan kemampuan mengkonsumsi cairan dan atau makanan padat dari
mulut ke lambung
27
Tujuan
Klien akan kembali dalam 10% dari rentang berat tinggi badan yang baik dalam waktu 6
bulan.
Hasil yang diharapkan
– Klien akan bertambah berat badan rata – rata ¼ sampai 0,5 Kg/minggu
Intervensi
– Biasakan klien untuk diet dan gunakan suplemen oral yang diperlukan untuk
mencapai energi dan asupan nutrient yang adekuat
– Instruksikan klien untuk minum air dan minuman non kafein pada waktu makan
dan diantara waktu makan
Rasional
– Nutrisi enteral secara fisiologis lebih kuat dan lebih murah daripada nutrisi
parenteral dan dapat memelihara struktur dan fungsi intestine.
– Erosi yang terus menerus dalam status nutrisi menempatkan klien pada resiko
komplikasi yang berhubungan dengan malnutrisi.
Nutrisi Parenteral (NP) adalah larutan nutrisi yang adekuat, yang terdiri dari glukosa asam
amino, lipid, mineral dan vitamin yang diberikan melalui kateter perifer atau kateter
intravena sentral.
28
4. Implementasi
Klien yang sakit seringkali memiliki nafsu makan yang buruk, maka dari itu
perawat dapat membantu klien untuk memahami faktor yang mengurangi nafsu
makan.
5. Evaluasi
Evaluasi nutrisi harus berlangsung terus menerus untuk mengevaluasi hasil
intervensi / tindakan asuhan keperawatan.
Tindakan Evaluatif
– Parameter laboratorium akan menunjukkan bukti hidrasi yang adekuat dan
peningkatan parameter nutris
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
30
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
B. Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa makan setiap
hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmudurat.blogspot.com/2016/04/makalah-askep-pemenuhan-nutrisi.html
https://ardiah.wordpress.com/2012/10/09/pengkajian/
http://anggifatma.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-kebutuhan-nutrisi.html
31
32