Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Konsep Dasar IPS SD
Yang diampu oleh Dra.Ibu Siti Umayaroh, S.pd, M.Pd
Disusun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya karena kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”konsep dasar ilmu politik dan pemerintahan” dengan tepat waktu.
Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan yang terkait dengan dasar ilmu
politik dan pemerintahan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 .....................................................................................................................
1 PENDAHULUAN ..................................................................................................
Penulisan Makalah.......................................................................... 2
BAB 2 .....................................................................................................................
3 PEMBAHASAN
................................................................................................................... 15
PENUTUP............................................................................................................. 15
Saran....................................................................................................... 15
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
PEMBAHASAN
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari politik atau politics atau
kepolitikan. Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Di Indonesia
kita mengenal sebuah pepatah “gemah ripah loh jinawi”. Orang Yunani Kuno
terutama Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good
life. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa politik dalam suatu negara (state)
berkaitan dengan masalah kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision
making), kebijakan publik (public policy) dan alokasi atau distribusi (allocation or
distribution). Pemikiran politik di dunia barat banyak dipengaruhi oleh filsuf
Yunani Kuno abad ke-5 SM, seperti Plato dan Aristoteles menganggap politik
sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik yang terbaik.
Menurut Rod Hague et al, politik adalah kegiatan yang menyangkut cara
bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat
kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan
diantara anggota-anggotanya. Ada pendapat lain yang datang dari Andrew
Heywood yang menyatakan bahwa politik adalah kegiatan suatu bangsa yang
bertujuan untuk membuat, mempertahankan dan mengamandemen peraturan
peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat lepas dari
gejala konflik dan kerja sama.
1. Negara
Sebagian ahli seperti Roger F. Soltau dan J. Barents berpendapat bahwa inti dari
Ilmu Politik adalah negara dengan pusat kajian pada lembaga-lembaga kenegaran
dan bentuk formalnya. Negara sendiri oleh Miriam Budiarjo diartikan sebagai
suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya.
3
2. Kekuasaan
Para ahli seperti Harold D. Lasswell, A. Kaplan, dan Deliar Noer berpendapat
bahwa inti dari Ilmu Politik adalah kekuasaan yakni memperebutkan dan
mempertahankan kekuasaan. Menurut Miriam Budiarjo, kekuasaan adalah
kemampuan seseorang atau suatu kelompok lain, sesuai dengan keinginan para
pelaku.
3. Pengambilan Keputusan
4. Kebijakan Umum
Dengan Ilmu Politik, konsep kebijakan umum merujuk pada tujuan bersama yang
hendak dicapai melalui usaha bersama serta rencana-rencana yang mengikat yang
dituangkan dalam bentuk kebijakan oleh pihak yang berwenang atau pemerintah.
Menurut Miriam Budiarjo, kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan
dan cara mencapai tujuan itu.
Dalam ilmu politik, konsep pembagian atau alokasi berkaitan erat dengan
pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat. Pembagian atau alokasi
merupakan pembagian dan penjatahan nilai-nilai dalam masyarakat.
Pemerintah secara etimologis berasal dari kata Yunani kubernan atau nahkoda
kapal artinya menatap ke depan (Rahman, 2018). Sedangkan pendapat lain,
mengatakan pemerintahan dari kata perintah titik kata perintah memiliki 4 unsur
yakni pertama, ada dua pihak yang saling terikat. Kedua, kedua belah pihak saling
memiliki hubungan kontraktual. Ketiga, pihak yang memerintah memiliki
4
kewenangan. Ke empat, pihak yang diperintahkan memiliki ketaatan (Ali dkk.,
2019)
Dari istilah tersebut bisa disimpulkan bahwa pemerintahan adalah organisasi yang
dipimpin oleh seseorang yang memiliki tanggung jawab dan kewenangan serta
pandangan kedepan titik pemerintah selalu diorientasikan pada kemajuan sebuah
negara bangsa. Sebagaimana dikatakan Amien Rais dkk yang mendefinisikan
pemerintahan adalah sekelompok orang bersama-sama memikul tanggung jawab
terbatas untuk menggunakan kekuasaan (Haboddin, 2015)
5
menteri, bentuk pemerintahan seperti ini banyak dijumpai di negara-negara
Eropa seperti Inggris dan Negara di Eropa lainnya.
2. Oligarki
Oligarki merupakan bentuk pemerintahan dimana yang berkuasa
adalah sekelompok pengusaha yang bekerjasama untuk menentukan
berbagai kebijakan politik, sosial, dan ekonomi negara tanpa harus
mempertimbangkan aspirasi dari rakyat. Oligarki juga diartikan
pemerintahan oleh golongan minoritas dalam masyarakat, suatu minoritas
yang keberadaannya tidak perlu dibedakan oleh gelar aristocrat atau hak
istimewa.
Kaum oligarki ini berkuasa atas nama rakyat, yang selalu
berusaha untuk memperpanjang bahkan jika memungkinkan berusaha
untuk mempertahankan dan memonopoli kekuasaan dan ekonomi yang
dipegang dengan menyelubungkan ideology tertentu, dengan dalih
kepentingan nasional dan tindakan-tindakan sejenisnya. Kelompok
oligarki akan menghancurkan setiap oposisi yang menentang dan
mempertanyakan legitimasi pemerintahannya dengan berbagai macam
tuntutan dan fitnah. Bentuk pemerintahan oligarki Negara juga dipimpin
oleh seorang raja atau ratu dan kepala pemerintahannya dipimpin oleh
perdana menteri.
3. Monarki
Monarki berasal daari bahasa Yunani monos yang berarti satu, dan
archein yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis
pemerintahan di mana Raja yang menjadi kepala Negara. Monarki atau
system pemerintahan kerajaan merupakan system tertua di dunia. Pada
abad ke-19, terdapat lebih dari 900 tahta kerajaan di dunia, akan tetapi
seiring berjalannya waktu menurun menjadi 240 buah dalam abad ke-20.
Sedangkan pada decade kedelapan abad ke-20, hanya 40 tahta saja yang
masih bertahan. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara yang
6
mempunyai raja atau monarki yang utlak dan selebihnya terbatas kepada
system konstitusi.
4. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk system pemerintahan yang setiap warga
negaranya memiliki kesetaraan hak dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah kehidupan. Demokrasi juga mengandung pengertian
secara tidak langsung bahwasanya rakyat memiliki kekuasaan tertinggi
dalam suatu negara. Pastinya kita sering mendengar slogan yang
diciptakan oleh Abraham Lincoln yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat yang melambangkan suatu system demokrasi.
Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang
artinya rakyat, dan ”Kratei” yang berarti pemerintah. dengan demikian
demokrasi dapat diartikan sebagai suatu system pemerintahan yang
kekuasaan tertingginya dipegang oleh rakyat.
7
jujur. Para peserta boleh bersaing secara bersih dan semua
masyarakat memiliki hak yang sama dalam pemilihan.
Prinsip-prinsip demokrasi:
8
∙ Mencegah terjadinya monopoli kekuasaan.
∙ Kesetaraan hak yang membuat masyarakat dapat
berpartisipasi dalam system politik.
b. Kekurangan system demokrasi:
∙ Kepercayaan rakyat mudah digoyangkan oleh pengaruh
media.
∙ Kesetaraan hak dianggap tidak wajar oleh beberapa ahli
karena pengetahuan politik setiap orang tidak
sama.
∙ Fokus pemerintah yang sedang menjabat akan berkurang
saat menjelang pemilihan umum berikutnya.
5. Autokrasi
Autokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana kekuasaan
terpusat di tangan raja dan kaum elit negara. Dalam bentuk pemerintahan
ini terdapat beberapa kelompok yang diistimewakan. Autokrasi dianggap
bentuk pemerintahan yang kurang baik karena bentuk pemerintahan ini
dapat menyengsarakan rakyat. Bentuk pemerintahan ini menganggap raja
sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
6. Teokrasi
Teokrasi adalah bentuk pemerintahan diman agama atau iman
memegang peran utama. Kata “teokrasi” berasal dari bahasa Yunani theos
yang artinya tuhan dan kratein yang berarti memerintah. Jadi teokrasi
artinya pemerintahan oleh tuhan.
Bentuk pemerintahan teokrasi menganggap raja sebagai kepala negara
dan rakyat pun menganggap raja adalah orang yang dekat dengan tuhan.
Selain itu mayoritas rakyatnya menganut agama yang dianut dikerajaan.
9
7. Khilafah
System khilafah secara politik didedikasikan untuk melayani
kepentingan masyarakat. Hal itu dikarenakan, hakikat politik islam adalah
ri’ayah su’un al-ummah (pengurusan urusan umat) yang berdasarkan
pada syariah Islam. Karena itu, penguasa dalam Islam bagaikan
penggembala dan pelayan umat.
10
Islam dengan proses pembuktian dan saksi. Hukum dalam hal ini berlaku
sama bagi siapa saja, rakyat atau pengusaha, yang kaya maupun yang
miskin, Muslim atau non-Muslim.
11
nilai Pancasila yang dimaksud adalah kerapian, kasih sayang, kebangsaan,
ketertiban, tolong-menolong, amanah, keterbukaan, suka cita, amanah, toleransi,
pengorbanan diri, ketekunan, kerukunan, percaya diri, kebebasan, disiplin,
ketaatan, persamaan dan kewajiban. Tekad, adab, keindahan, lapang dada,
persatuan dan kesatuan serta kebijaksanaan
Peran pemerintah dalam suatu negara sangatlah penting sehingga setiap orang
harus mengetahui atau mengakui kewenangannya. Guru seringkali kesulitan untuk
menyampaikan konsep pemerintah pusat kepada siswa. Mengingat pemikiran
siswa masih konkrit dan sulit dipahami, abstrak atau jauh dari kehidupan siswa
dan tidak diajarkan oleh semua orang tua.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan di atas, maka
dapat digunakan sebuah metode yang dapat membuat proses pembelajaran
menjadi menyenangkan yaitu metode cooperative learning tipe make a match.
Tipe make a match adalah bentuk pasangan dengan dipasangkan oleh materi yang
cocok. Selain mendapatkan pelajaran, siswa juga dapat bermain dan belajar
bekerja sama dengan teman yang lainnya. Berbagai aspek pada bagian afektif pun
dapat diperoleh. Johnson & Smith (dalam Labolo, 2008) mengemukakan bahwa
“... belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga
12
proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang berhubungan dengan yang
lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama.”
13
para siswa. Meskipun berbagai teori mengenai kehidupan berorganisasi dan
bermasyarakat telah disampaikan oleh para guru, namun tanpa contoh langsung
walaupun dalam sekup kecil, maka teori-teori akan menguap dan hanya sekedar
membekas di catatan raport para siswa. Bagaimana seharusnya pemimpin
bersikap kepada bawahan atau sebaliknya, bagaimana bekerjasama yang baik
dengan rekan seorganisasi, menumbuhkan sikap empati dan tenggang rasa
dengan teman, semua itu juga bisa dicontohkan lewat organisasi.
14
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, bahwa Ilmu Pemerintahan Secara umum dapat dikatakan
bahwa ilmu pemerintahan, menekankan pada fungsi output daripada mutu sistem
politik, sedangkan ilmu politik menitikberatkan pada fungsi input. Maksudnya
ilmu pemerintahan membahas tentang penyelenggaraan kebijakan (peraturan)
serta kebijaksanaan kepada masyarakat, sedangkan Ilmu Politik mengkaji tentang
pembuatan kebijakan dan penampung aspirasi untuk menentukan suatu kebijakan
serta kebijaksanaaan.
3.2 Saran
Hal-hal mengenai Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, sebagai bagian dari Ilmu
Sosial memang kompleks karena menyangkut kepentingan masyarakat dengan
berbagai perspektif. Namun, kami harap makalah yang kami susun ini dapat
bermanfaat para pembaca untuk memahami lebih jauh lagi mengenai Ilmu Politik
dan Pemerintahan. Kita adalah makhluk sosial dan bagian dari masyarakat, oleh
karena itu penting bagi kita untuk mempelajari Ilmu Politik dan Pemerintahan
sebagai pedoman kita dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar, Pesan
pentingnya adalah pemerintah harus bertanggung jawab dalam melaksanakan
kekuasaan. Kekuasaan yang bertanggung jawab merupakan prosedur dari
demokrasi secara prosedural.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, F., Kadir, A. G., & Faried, F. S. (2019). Filsafat & Ilmu Pemerintahan.
Haboddin, M. (2015). Pengantar Ilmu Pemerintahan. Universitas Brawijaya Press.
Labolo, M. (2008). Memahami Ilmu Pemerintahan. Rajawali Pers.
Lay, C., & Masudi, W. (2005). Perkembangan Kajian Ilmu Pemerintahan. Jurnal Ilmu Sosial
Dan Politik, 9(2005).
Yunanto, S. E. (2020). Ilmu Pemerintahan: Anti Pada Politik, Lupa Pada Hukum, Dan
Enggan Padaadministrasi. Governabilitas (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta), 1(1),
1–23.
16