Anda di halaman 1dari 5

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Idil Ridho Mustaqim


NRP : 160408
Ruang : Kenanga

1. Pengertian
Suatu upaya kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (PMK No. 27/2017)

2. Tujuan
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
pada pasien, petugas dan pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, dengan mempertimbangkan cost effectiveness.

3. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Kewaspadaan Isolasi
1) Kewaspadaan Standar
a) Kebersihan Tangan
 Sebelum kontak pasien
 Sebelum tindakan aseptik
 Setelah kontak darah dan cairan tubuh
 Setelah kontak pasien
 Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
b) Penggunaan Alat Pelindung Diri
Digunakan/dipakai jika melakukan tindakan terpapar atau kemungkinan
terpapar darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, kecuali keringat, segera lepas
jika selesai tindakan. Contoh :
 Pelindung kaki/sepatu
 Gaun
 Masker
 Pelindung mata/wajah
 Pelindung rambut kepala
 Masker
c) Pemrosesan Alat Kesehatan
 Segera proses alat kesehatan yang sudah dipakai melalui proses pre-
cleaning – cleaning – disinfeksi – sterilisasi sesuai klasifikasi peralatan;
kritikal - semi kritikal - non kritikal
 Simpan peralatan yang sudah diproses sesuai kebijakan dan SOP
 Tidak menempatkan peralatan kesehatan sembarang tempat
d) Penanganan Linen
 Ganti linen setiap satu atau dua hari atau jika kotor dan sesuai dengan
kebijakan rumah sakit
 Tempatkan linen bersih pada lemari tertutup, dan tidak bercampur
dengan peralatan lainnya
 Pisahkan linen kotor ternoda darah dan cairan tubuh dengan linen kotor
tanpa noda darah dan cairan tubuh
e) Pengendalian Lingkungan
 Pertahankan ventilasi udara ruangan bersih dan baik, tidak bau
 Tempatkan peralatan ruangan sedemikian rupa sehingga mudah untuk
dibersihkan
f) Penanganan Limbah
 Segera buang limbah yang dihasilkan, ketempat pembuangan limbah
sesuai kebijakan dan SOP
 Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai 3/4 penuh sudah
dibuang.
g) Perlindungan Kesehatan Karyawan
 Pertahankan kondisi kesehatan prima saat bekerja, jika flu tidak boleh
bekerja
 Tidak menggunakan asesoris di tangan saat bekerja
 Menggunakan pakaian seragam
 Tidak melakukan recapping jarum bekas pakai
h) Penempatan Pasien
 Tempatkan pasien dengan jarak minimal satu meter
 Tempatkan pasien sesuai dengan transmisi mikroorganisme kontak,
droplet, airborne
i) Etika Batuk/Bersin
Diterapkan untuk semua orang terutama pada kasus infeksi dengan jenis
transmisiairborne dan droplet. Fasilitas pelayanan kesehatan harus
menyediakan sarana cuci tangan seperti wastafel dengan air mengalir, tisu,
sabun cair, tempat sampah infeksius dan masker bedah. Petugas, pasien dan
pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas, harus melaksanakan dan
mematuhi langkah-langkah sebagai berikut:
 Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan atau lengan
atas.
 Tisu dibuang ke tempat sampah infeksius dan kemudian mencuci tangan
j) Penyuntikan yang Aman
 Pertahankan senantiasa menggunakan jarum suntik sekali pakai
 Segera buang jarum suntik yang sudah dipakai ketempat benda tajam
tahan tusuk an tahan air
 Tidak menempatkan jarum suntik habis pakai di sembarang tempat
 Tidak pernah menutup kembali jarum suntik yang telah digunakan

2) Kewaspadaan berdasarkan Transmisi


a) Transmisi Kontak
Tempatkan pasien tersendiri bila memungkinkan, atau kohorting, pakai
APD, sarung tangan & gaun
b) Transmisi Droplet
Tempatkan pasien tersendiri bila memungkinkan atau kohorting, pakai APD,
masker bedah, pelindung mata, rambut dan kepala
c) Transmisi Airbone
Tempatkan pasien tersendiri bila memungkinkan atau kohorting, pakai APD
masker N95, jika melakukan tindakan yang menghasilkan aerosol, pasien
pakai masker bedah, jika masih batuk

Anda mungkin juga menyukai