FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 2020 BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu, isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Setiap pekerjaan pasti masing-masing memiliki tingkat risiko bahaya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu upaya untuk mendapatkan suasana bekerja yang aman, nyaman dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi- tingginya. Maka dari itu, K3 mutlak dilaksakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali..Peraturan Pemerintah mengenai aturan dan tata tertib K3 sudah banyak dikeluarkan mencakup semua bidang pekerjaan. Banyaknya risiko yang ditimbulkan dari tempat dan lingkungan kerja membuat pemerintah pengeluarkan peraturan mengenai k e w a j i a n - k e w a j i b a n y a n g h a r u s d i l a k u k a n o l e h p e n g u r u s d a n p e k e r j a g u n a meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, salah satunya adalah kewajiban melapor penyakit akibat kerja. Jenis pekerjaan, tempat dan lingkungan serta lamanyawaktu bekerja dapat mempengaruhi tingkat kesehatan sesorang. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proses pelaksanaan proyek konstruksi khususnya di Bangunan Lepas Pantai sangat di utamakan. Jika terjadi hal-hal yang merugikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama bagi pekerja. Otomatis merugikan perusahaan konstruksi dalam segi biaya dan waktu. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sekarang ini telah menduduki tempat yang penting dalam perusahaan konstruksi. Karena jika keselamatan dan kesehatan kerja tidak diutamakan, pekerja pun akan merasa tidak aman untuk melakukan pekerjaan mereka dan perusahaan bisa rugi dalam segi biaya dan waktu. Oleh karena itu rasa aman dan nyaman dalam bekerja merupakan tuntutan bagi perusahaan. Rasa aman dan nyaman dalam bekerja tersebut diwujudkan dengan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupa jaminan kerja bagi pekerja konstruksi di setiap perusahaan kontruksi. Untuk mewujudkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sesuai dengan yang diharapkan, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Salah satunya faktor karakteristik kesehatan pekerja. Untuk mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja bisa dimulai dengan tahapan yang paling dasar, yaitu pembentukan budaya keselamatan kerja dengan menggunakan Alat Pelindung Diri saat bekerja dan menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup serta mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Jika hal ini selalu diterapkan oleh pekerja maka produktivitas pekerja akan semakin meningkat. Kesehatan pekerja dapat terpelihara dan terjaga dengan baik. Bukan hanya karyawan yang bisa merasakan manfaat K3 ini. Perusahaan bisa juga diuntungkan dengan penerapannya. Perusahaan yang menerapkan k3 menjadi tolak ukur SOP hingga jika terjadi kecelakaan, perusahaan dapat mengidentifikasi bagian proses mana yang salah dan perlu diperbaiki. Bukan hanya itu, tingkat produktivitas karyawan akan bertambah seiring dengan jaminan keamanan yang didapatkan oleh perusahaan. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membuat perlindungan kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerjadan penyakit. Berbagai arah keselamatan dan kesehatan kerja
Menghadapi keberadaan aspek penyebab bahaya dan melakukan upaya pencegahan
kecelakaan kerja secara preventif sebelumnya. Mengerti jenis-jenis bahaya yang berada pada tempat kerja Mengevaluasi tingkat bahaya ditempat kerja Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi. Tentang ketentuan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja Yang terutama yaitu UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan Detail Pelaksanaan UU Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja