Makalah Pak Zawaki s4
Makalah Pak Zawaki s4
DISUSUN OLEH :
SEFTIA ATIKAH (209190001)
ERNI JULIANTI (209190022)
NURIA APRIANI (209190006)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ konsep dan merumuskan kriteria keberhasilan PTK.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ‘penelitia tindakan kelas” di
program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Zawaqi Afdal Jamil,
Dr. S selaku dosen pembimbing mata kuliah ‘‘Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini” dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua.Amin.
Penu
lis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Rumusan Masalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1980 Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) berhasil
merumuskan persyaratan kemampuan bagi guru. Menurut P3G ada sepuluh
kemampuan yang diperlukan bagi seorang guru yang profesional. Meskipun demikian
dijelaskan pula P3G bahwa bukan hanya kemampuan profesional yang diperlukan bagi
guru yang sangat demikian, melainkan diperlukan juga kemampuan lain yaitu
kemampuan pribadi dan kemampuan sosial. Secara keseluruhan tiga kemampuan
tersebut dikenal dengan sebutan “Tiga Rumpun Kompetensi Guru” dan kemampuan
yang terkait dengan profesi guru disebut “Sepuluh Kompetensi Profesional Guru”.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, sepuluh kompetensi tersebut
disempurnakan menjadi empat kompetensi yaitu (1) keperibadian (2) profesional (3)
kependidikan (4) sosial. Diantara butir kompetensi profesional guru tersebut yang
langsung terkait dengan kebutuhan para guru untuk promosi kenaikan pangkat dan
jabatan mulai dari golongan Iva ke atas sesuai dengan yang lama adalah kompetensi
profesional yaitu kemampuan melakukan penelitian sederhana dalam rangka
meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran. Pada
dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, diantara jenis
penelitian tersebut yang diutamakan dan disarankan adalah penelitian tindakan. Dilihat
dari namanya penelitian tindakan terdapat kata tindakan artinya dalam hal ini guru
melakukan sesuatu. Arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
Dikarenakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, maka harus berkaitan dengan pembelajaran. Dengan kata lain penelitian
tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran.
Namun demikian, ada hal yang sangat perlu dipahami bahwa penelitian tindakan kelas
bukan sekadar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung satu pengertian,
bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih
baik dari sebelumnya.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
(a). Apa konsep dasar PTK ?
(b). Apa model PTK menurut Kurt Lewin ?
2. Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui konsep dasar PTK.
b) Untuk mengetahui model PTK menurut Kurt Lewin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar PTK
Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas dikenal dan
ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa inggris adalah
Classroom Action Research. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di
dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas
a. Definisi PTK
Adapun pengertian PTK ialah :
Menurut Lewin, PTK merupakan siasat guru dalam mengaplikasikan
pembelajaran dengan berkaca pada pengalamnya sendiri atau dengan
perbandingan dari guru lain (Tahir, 2012:77).
Menurut Bahri, PTK merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam
pembelajaran agar lebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun
menjadi lebih baik (Bahri, 2012:8).
Menurut Suyadi, PTK secara lebih sistematis dibagi menjadi tiga kata yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek
tertentu dengan menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data
dengan tujuan meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang
dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Kelas adalah
tempat di mana sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang
sama (Suyadi, 2012:18).
Menurut Sanjaya, secara bahasa ada tiga istilah yang berkaitan dengan penelitian
tindakan kelas (PTK), yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Pertama, penelitian
adalah suatu perlakuan yang menggunakan metologi untuk memecahkan suatu
masalah. Kedua, tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan yang dilakukan oleh
guru untuk memperbaiki mutu. Ketiga kelas menunjukkan pada tempat
berlangsungnya tindakan (Sanjaya, 2010:25).
Menurut John Elliot, PTK adalah peristiwa sosial dengan tujuan untuk
meningkatkan kualiatas tindakan di dalamnya. Di mana dalam proses tersebut
mencakup kegiatan yang menimbulkan hubungan antara evaluasi diri dengan
peningkatan profesional.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart, PTK adalah gerakan diri sepenuhnya yang
dilakukan oleh peserta didik untuk meningkatkan pemahaman (Sanjaya,
2010:25).
Menurut Arikunto, PTK adalah gabungan pengertian dari kata “penelitian,
tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan mengamati suatu objek, dengan
menggunakan kaidah metodologi tertentu untuk mendapatkan data yang
bermanfaat bagi peneliti dan dan orang lain demi kepentingan bersama.
Selanjutnya tindakan adalah suatu perlakuan yang sengaja diterapkan kepada
objek dengan tujuan tertentu yang dalam penerapannya dirangkai menjadi
beberapa periode atau siklus. Kelas adalah tempat di mana sekolompok siswa
belajar bersama dari seorang guru yang sama dalam periode yang sama (Suyadi,
2012:18).
Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK diatas dapat disimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan
tindakan didalam kelas dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi
penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus. Berdasarkan jumlah dan
sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang
dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru
melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK
kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-
masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.
B. Definisi PTK
Adapun manfaat PTK ialah :
Memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas
sehingga tercipta perbaikan dan peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran.
Peningkatan kinerja siswa di sekolah.
3Peningkatan dan perbaikan kualitas dan pengembangan kompetensi siswa di
sekolah.
C. Karakteristik PTK
Berdasarkan pada pengertian di atas, PTK memiliki karakterlistik tersendiri
sebagai pembeda dengan penelitian-penelitian lainya. Adapun beberapa karakter
tersebut adalah :
PTK hanya dilakukan oleh guru yang memahami bahwa proses pembelajaran
perlu diperbaiki dan ia terpanggil jiwanya untuk memberikan tindakan-tindakan
tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran dengan cara
melakukan kolaborasi. Menurut Usman (Daryanto, 2011:2), guru dengan
kompetensi tinggi merupakan seorang yang memiliki kemampuan dan keahlian
serta keterampilan dalam bidangnya. Sehingga Ia dapat melakukan fungsi dan
tugasnya sebagai pengajar dan pendidik dengan maksimal.
Refleksi diri, refleksi merupakan salah satu ciri khas PTK yang paling esensial.
Dan ini sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian lainnya yang
menggunakan responden dalam mengumpulkan data, sementara dalam PTK
pengumpulan data dilakukan dengan refleksi diri (Tahir, 2012:80).
PTK dilaksanakan di dalam kelas sehingga interaksi antara siswa dengan guru
dapat terfokuskan secara maksimal. Kelas yang dimaksud di sini bukan hanya
ruang yang berupa gedung, melainkan tempat berlangsungnya proses
pembelajaran antara guru dan murid (Suyadi, 2012:6).
PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terus menerus.
PTK dilaksakan secara berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan
peningkatan atau perbaikan. Siklus sebelumnya merupakan patokan untuk
siklus selanjutnya. Sehingga diperoleh model pembelajaran yang paling baik
(Daryanto, 2011:6)
PTK merupakan salah satu indikator dalam peningkatan profesionalisme guru,
karena PTK memberi motivasi kepada guru untuk berfikir kritis dan sistematis,
membiasakan guru untuk menulis, dan membuat catatan yang dapat. Di mana
semua itu dapat menunjang kemampuan guru dalam pembelajaran (Daryanto,
2011:6).
PTK bersifat fleksibel sehingga mudah diadaptasikan dengan keadaan kelas.
Dengan demikian proses pembelajaran tidak monoton oleh satu model saja
(Tahir, 2012:81).
PTK menggunakaan metode kontekstual. Artinya variabel-variabel yang akan
dipahami selalu berkaitan dengan kondisi kelas itu sendiri. Sehingga data yang
diperoleh hanya berlaku untuk kelas itu saja dan tidak dapat digeneralisasikan
dengan kelas lain (Tahir, 2012:81).
PTK dalam pelaksanaannya terbikai dalam beberapa pembagian waktu atau
siklus (Sukardi, 2011:212).
PTK tidak diatur secara khusus untuk memenuhi kepentingan penelitian semata.
Melainkan harus disesuaikan dengan program pembelajaran yang sedang
berjalan di kelas (Sanjaya, 2010:34).
D. Prinsip PTK
Beberapa prinsip yang dianut dalam PTK :
Tidak mengganggu komitmen mengajar.
Tidak menuntut waktu tertentu untuk pengamatan secara khusus.
Metode pemecahan masalah riil.
Pemecahan berorientasi pada pemecahan masalah guru kesehariannya.
Pekerjaan guru ialah mengajarkan perlu ada peningkatan, perubahan sesuai
dengan kondisi peserta didik.
Masalah penelitian didasarkan atas tanggungjawab professional.
Kepedulian yang tinggi atas prosedur etika pekerjaannya, diketahui oleh
pimpinan, disosialisasikan kepada rekan-rekan, tata krama penelitian akademik.
Permasalahan tidak hanya kelas, tetapi juga mencakup perspektif visi dan misi
sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PTK adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan didalam kelas dengan
menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam
beberapa periode atau siklus. Manfaat PTK yaitu untuk inovasi pembelajaran,
pengembangan kurikulum di tingkat regional atau nasional, peningkatan
profesionalisme pendidik. PTK memiliki karakteristik yang penting yaitu bahwa
problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi oleh guru di kelas, dapat dilihat
dari bentuk kegiatan penelitian itu sendiri. Penelitian Tindakan Kelas memiliki
karakteristik yang khas yaitu adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas. Prinsip PTK ialah: tidak mengganggu komitmen
mengajar, tidak menuntut waktu tertentu untuk pengamatan secara khusus, metode
pemecahan masalah riil, pemecahan berorientasi pada pemecahan masalah guru
kesehariannya, pekerjaan guru ialah mengajarkan perlu ada peningkatan, perubahan
sesuai dengan kondisi peserta didik, masalah penelitian didasarkan atas
tanggungjawab professional, kepedulian yang tinggi atas prosedur etika pekerjaannya,
diketahui oleh pimpinan, disosialisasikan kepada rekan-rekan, tata krama penelitian
akademik, permasalahan tidak hanya kelas, tetapi juga mencakup perspektif visi dan
misi sekolah.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan
bagan yang berbeda namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Pardjono. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Universitas Negri
Yogyakarta
Suhenah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: IKIP