Anda di halaman 1dari 2

Budaya & Etika

Budaya dan etika adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan
kita sehari hari. sebagai contoh daerah Tana Toraja yang memiliki budaya yang
unik dan masih sangat kental dengan nuansa adatnya. Salah satu adatnya yang
sering kita dengar bahkan terkenal sampai ke manca negara adalah adat
kematian atau biasa disebut “Rambu solo”

Rambu solo’ merupakan ritual pemakaman yang wajib dilaksanakan oleh


setiap masyarakat Toraja untuk mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan
terakhir. Mereka percaya jika ritual tersebut tidak dilaksanakan maka arwah
dari jenazah yg akan dimakamkan tidak akan istirahat dengan tenang. Biasanya
ritual rambu solo’ akan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah bagi
kaum bangsawan untuk melaksanakan ritual tersebut, oleh karena itu bagi
masyarakat yang masih kekurangan dana harus menunggu dan mengumpulkan
terlebih dahulu dana yang cukup untuk melaksanakan ritual rambu solo’. Jenazah
yang belum dimakamkan akan didiamkan dirumah keluarga sampai dana yang
terkumpul terpenuhi. jenazah yang didiamkan harus menunggu sampai berbulan
bulan atau bahkan sampai bertahun tahun dan jenazah yang didiamkan tersebut
masih dianggap hidup dan hanya tertidur karena arwahnya masih belum diiring
ketempat para leluhur. Setlah dana yang terkumpul sudah mencukupi disinilah
etika dan budaya Tana Toraja saling bahu membahu. Di dalam pelaksanaan rambu
solo’ keluarga tidak akan bisa melaksanakan ritual adat seorang diri tanpa
bantuan dari masyarakat. Disinilah nilai kerjasama, saling membantu yang
tertuang dalam keselarasan dan keharmonisan yang paling diutamakan oleh
masyarakat toraja nampak. Selain itu masyarakat Tana Toraja juga memiliki
budaya longko’ atau budaya malu yang tidak hanya mengandung unsur
kehormatan, harga diri dan rasa malu tetapi juga mengandung nilai nilai positif
seperti semangat dan etos kerja.

Masyarakat Toraja mulai mengalami banyak perubahan Sosial sejak


kedatangan belanda pada permulaan abad ke-20 yang membawa nilai nilai religi.
Meskipun dilemahkan oleh kegiatan misi misi agama agama besar untuk mengubah
kepercayaan masyarakat Tana Toraja namun hal tersebut tidak menenggelamkan
warisan kepercayaan adat Toraja yang disebut Aluk todolo. Meskipun saat ini
sudah banyak budaya asing dan agama datang ke toraja untuk menyebarkan
ajaran ajarannya tetapi masyarakat Toraja tetap mempertahakan adat istiadat
dan warisan dari leluhurnya sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai