Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK REVIEW

TEORI EKONOMI MIKRO


Dosen pengampu : Dr. Fitrawaty, Sp.,M.Si

DISUSUN
Oleh :
Zenifer Feby Berliana Manurung 7203240016
Triana Siahaan 7202540006
Adrian Vieri Munthe 7203240017
Datuk Sazli Daffa Yudha Erza 7203240001

PROGRAM STUDI ILMUEKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan
penyusunan makalah Pengantar Ekonomi Mikro ini yang berjudul CRITICAL BOOK
REPORT Buku Teori Ekonomi Mikro.
Shalawat dan rangkaian salam kehadirat Nabi Muhammad SAW yang kita dari
alam kegelapan menuju terang benderang.
Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai tugas kelompok mata kuliah Teori
Ekonomi Mikro. Saya berterima kasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan tugas ini yang begitu bermanfaat untuk saya.
Makalah ini penulis yakini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati penulis harapkan kritik dan
saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Medan, Mei 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
C. Manfaat ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


A. Identitas Buku ....................................................................................... 2
B. Ringkasan Isi Buku................................................................................ 3
C. Penilaian Terhadap Buku ....................................................................... 18

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 19


A. Kesimpulan ........................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sudahcukup lama
berkembang. Perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitusetelah Adam Smith
(seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris) menerbitkan bukunya yang berjudul“An
Inquiry into the Nature and causes of the Wealth of Nations”. Beberapa pemikiran hingga
kini masih mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi. Sehingga Adam Smith
dianggap sebagai “BapakIlmu Ekonomi.”
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang besar dan luas, ilmu ekonomi
diberi gelar sebagai the oldest art, and the newses science, yang jikaditerjemahkan,
ekonomi merupakan seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Masalah-
masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusian puluhan ribu tahun
silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua atau lebih dahulu dari padanya.

B. Tujuan Pembahasan
1. Mendorong minat membaca.
2. Melatih Kemampuan menyimak dan memahami.
3. Untuk mengetahui perbandingan buku yang satu dengan yang lainnya.

C. Manfaat Pembahasan
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang ekonomi mikro dan
permasalahan di dalamnya.
2. Mampu menguasai suatu buku dengan cara memahami isi setiap bab.

1
BAB II
ISI BUKU

A. Identitas Buku
BUKU UTAMA
1. Judul buku : Teori Ekonomi Mikro
2. Pengarang : Prathama Rahardja
Mandala Manurung
3. Penerbit : FEUI
4. Tahun terbit : 2018
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : 309 Halaman
7. ISBN : 979-9242-05-3

BUKU PEMBANDING
1. Judul buku : Teori Ekonomi Mikro
2. Pengarang : iswardono sp
3. Penerbit : Gunadarm
4. Tahun terbit : 2010
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : 239 Halaman
7. ISBN :-

2
B. RINGKASAN ISI BUKU
BUKU UTAMA

BAB I PENDAHULUAN
Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu, telah berusia lebih dari dua abad.
Bermula sejak tahun 1776 ketika Adam Smith menulis buku yang berjudul „The Wealth of
Nations”. Setelah itu, ilmu ekonomi berkembang dalam banyak tahapan, Karl Marx
melakukan kritik besar-besaran tentang kapitalisme dalam bukunya yang berjudul “Das
Kapital” buku ini beredar luas pada tahun 1867, Selanjutnya John Maynard Keynes pada
tahun 1935 dengan bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest
and Money”. Beberapa pandangan ketiga tokoh tersebut masih tetap mendapat perhatian
dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini.
Terdapat dua hal pokok yang dapat ditarik dari pengertian di atas yaitu: Pertama,
sumber pemuas kebutuhan manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan manusia relatif
tidak terbatas jumlahnya. Suatu kenyataan bahwa tidak ada suatu golongan masyarakat
atau bangsa yang dapat memproduksi semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat atau bangsa tersebut. Tidak ada manusia yang dapat membelanjakan uang
melebihi besarnya pendapatannya (kecuali kecuali dengan cara berutang atau merampok),
dan tidak ada orang yang dapat menggunakan waktunya lebih dari 24 jam sehari. Kedua,
bagaimana cara yang terbaik untuk menetapkan pilihan di antara berbagai alternatif yang
ada. Para pakar ekonomi mengatakan bahwa bagaimana caranya sumber daya yang ada
dialokasikan.

Sumber daya dan Komoditi


Sumber daya terdiri atas anugerah alam seperti tanah, air, hutan, tambang, sumber
daya manusia baik fisik maupun mental, dan alat bantu buatan untuk memproduksi seperti
peralatan, mesin dan bangunan. Para ahli ekonomi menamakan semua sumber daya itu
sebagai faktor produksi. Hal tersebut disebabkan karena mereka digunakan untuk
memproduksi komoditi yang dibutuhkan manusia. Komoditi dapat dikelompokkan dalam

3
dua jenis yaitu barang dan jasa. Barang selalu berwujud(misalnya tas, mobil, baju)
sedangkan jasa tidak berwujud misalnya (praktek dokter dan pendidikan). Orang
memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi banyak hal yang menjadi keinginannya.
Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa disebut produksi, sementara kegiatan
manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut konsumsi. Kelangkaan
Oleh karena jumlah sumber daya terbatas, maka setiap individu dan masyarakat
secara keseluruhan tidak dapat memenuhi semua yang mereka butuhkan, karena itu mereka
harus membuat pilihan. Dalam setiap kegiatan ekonomi baik untuk memproduksi maupun
mengkonsumsi barang dan jasa, setia individu dan masyarakat harus membuat pilihan-
pilihan. Tujuan dari individu dan masyarakat membuat pilihan adalah agar sumber daya
yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk dapat memaksimumkan kesejahteraan
individu dan masyarakat. Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Untuk menjelaskan bagaimana pilihan individu dan masyarakat dalam memutuskan
biaya, maka perhatikan contoh berikut: Kita misalkan seorang mahasiswa yang memiliki
uang sebesar Rp. 1 juta dan telah memutuskan untuk membeli buku dan pakaian. Jadi
mahasiswa tersebut mempunyai dua pilihan yaitu membeli buku dengan harga Rp. 50.000
per buah dan pakaian dengan harga Rp. 100.000 per unit. Mahasiswa tersebut ingin sekali
membeli 20 buku, dan 10 pakaian. Karena mahasiswa tersebut tahu bahwa keinginannya
tersebut tidak mungkin terpenuhi, dalam istilah ekonomi dikatakan bahwa ini tidak
mungkin dicapai karena keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian terdapat beberapa
kombinasi yang dapat terjadi, misalnya membeli 10 buku dan 5 pakaian, 12 buku dan 4
pakaian dan sebagainya.

Masalah Pokok Perekonomian


Telah disebutkan bahwa, masalah pokok dalam perekonomian timbul karena
adanya kelangkaan (scarcity), dalam sumber daya, sementara kebutuhan manusia tidak
terbatas. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan dan
masyarakat, secara keseluruhan akan selalu menghadapi tiga persoalan-persoalan ekonomi.
Ketiga persoalan tersebut adalah: Whot, How dan For Whom:

4
a. What: pertanyaan ini menyangkut masalah komoditi apa yang akan dihasilkan, dan
berapa banyak? Dengan kata lain berapa banyak barang dan jasa apa yang akan
dihasilkan, serta kapan? Haruskah kita membuat lebih banyak makanan dari
pakaian, atau sebaliknya. Pilihan mana yang kita ambil, nasi dan ikan bakar hari ini
atau daging dan roti hari ini.

b. How: Pertanyaan ini menyangkut masalah bagaimana atau dengan apa komoditi
dihasilkan, apakah dengan menggunakan modal lebih banyak atau tenaga kerja
lebih banyak, apakah menggunakan teknologi sederhana atau menggunakan
teknologi canggih. Hal ini sangat tergantung pada tingkat persaingan di pasar. For
Whom: Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa barang tersebut dihasilkan.
Apabila dilihat dari sisi pendapatan, masyarakat dapat dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok yaitu masyarakat; (1) golongan berpenghasilan tinggi, (2) golongan
berpenghasilan menengah dan (3 golongan berpenghasilan rendah. Masyarakat
berpenghasilan rendah lebih memilih membeli barang yang harganya murah, tanpa
memperhatikan mutu barang tersebut, sementara masyarakat yang berpenghasilan
menengah memilih barang yang harganya sedang, dan masyarakat yang
berpenghasilan tinggi akan memilih barang-barang yang berkualitas tinggi
walaupun harganya mahal.

Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif


Para ahli ekonomi membedakan dua analisa ilmu ekonomi yaitu analisa ekonomi
positif dan normatif. Ilmu Ekonomi Positif (Positive Economics) yaitu membahas atau
mempelajari apa itu (what is) atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang dihadapi
masyarakat sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi positif menentukan bagaimana
sebenarnya (in fact) sumber daya dialokasikan dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu
ekonomi positif menyangkut apa yang sedang, telah atau akan terjadi. Ilmu Ekonomi
Normatif (Normative Economics), yaitu mempelajari apa seharusnya dilakukan atau
bagaimana masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan.

5
Pernyataan positif adalah pernyataan yang mengandung arti: apakah yang wujud
atau telah wujud atau akan wujud? Kebenaran pernyataan positif dapat dilihat dengan
membandingkannya dengan kenyataan yang wujud. Pada hakikatnya pernyataan positif
adalah pernyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dalam masyarakat dan oleh sebab
itulah kebenarannya dapat dibuktikan dengan memperhatikan kenyataan yang berlaku.
“Kalau produksi beras turun maka harganya akan naik” dan “Kalau beras dijual ke kota
maka harganya lebih mahal daripada dijual di desa” adalah contoh-contoh dari pernyataan
positif. Pernyataan normatif ialah pernyataan yang mengandung arti: apakah yang
sebaiknya harus wujud? Jadi pernyataan normatif adalah suatu pandangan.

Kegunaan Teori Ekonomi Mikro


Teori Ekonomi Mikro dapat bermanfaat:
1. Sebagai dasar untuk membuat ramalan (basic for predicition). Artinya bahwa teori
ekonomi mikro dapat membuat ramalan bersyarat atau ramalan kondisional
(conditional prediction).
2. Sebagai alat untuk merumuskan kebijakan ekonomi (economi policy), artinya
menganalisis bagaimana kegiatan pemerintah untuk mempengaruhiperekonomian.
Dalam hal ini kita dapat mempelajari kebijakan pemerintah yangmempengaruhi
harga dan upah, serta alokasi sumber daya.
3. Untuk memeriksa syarat-syarat kemakmuran perekonomian (welfareeconomics).
4. Sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini metode yang
dikembangkan dalam analisis permintaan dan analisis penawaran.

BAB 2 TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Permintaan dan penawaran adalah dua kata yang senantiasa digunakan oleh para
ahli ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena kekuatan permintaan dan penawaran yang
membuat ekonomi pasar bekerja dengan baik. Keduanya menentukan jumlah barang yang
dihasilkan dan sekaligus menentukan harga barang itu. Apabila anda ingin mengetahui
suatu kejadian atau kebijakan dalam mempengaruhi perekonomian, maka anda harus
terlebih dahulu membayangkan bagaimana pengaruhnya terhadap penawaran dan
permintaan.

6
Teori Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai kuantitas suatu barang tertentu dimana seorang
konsumen ingin dan mampu membelinya pada berbagai tingkat harga, dengan asumsi
faktor lain tetap (ceteris paribus). Hubungan permintaan tersebut hanya menunjukkan
hubungan secara teoritis antara harga dan kuantitas yang dibelinya per unit waktu, ceteris
paribus. Hukum permintaan (the low of demand) pada hakikatnya merupakan suatu
hipotesis yang menyatakan: Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang
tersebut dimana hubungan tersebut berbanding terbalik, yaitu ketika harga meningkat atau
naik maka jumlah barang yang diminta akan turun dan sebaliknya apabila harga turun,
maka jumlah barang yang diminta meningkat.
Jumlah permintaan (quantity demand) dari suatu barang adalah jumlah barang yang
rela dan mampu dibayar oleh pembeli. Sebagaimana akan diuraikan, bahwa banyak faktor
yang mempengaruhi jumlah permintaan barang itu. Apabila harga roti cokelat naik menjadi
Rp. 2.500 per biji, maka anda akan membeli lebih sedikit roti cokelat, dan mungkin anda
akan memilih mengkonsumsi roti pisang atau roti keju. Apabila harga roti cokelat turun
menjadi Rp. 500,- per biji, maka anda akan membeli lebih banyak roti cokelat Pergeseran
pada Kurva Permintaan
Terdapat beberapa variabel yang dapat mempengaruhi permintaan; antara lain:
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang terkait ( Py)
3. Pendapatan konsumen (I)
4. Selera (S)
5. Jumlah penduduk (Pop)
6. Harapan masa yang akan datang (Hd)
Persamaan fungsi permintaan dapat ditulis:
(Qd = F(Px, Py, I,S, Pop, Hd)

7
Harga Barang terkait
Misalkan bahwa harga roti selai turun, hukum permintaan mengatakan bahwa kita
akan membeli lebih banyak roti selai. Pada saat bersamaan, kita mungkin akan membeli
lebih sedikit roti cokelat. Ketika penurunan terjadi pada harga suatu barang, mengurungi
permintaan barang lain, maka kedua barang tersebut disebut barang substitusi atau barang
pengganti. Barang substitusi sering kali berupa pasanganpasangan yang digunakan sebagai
pengganti satu sama lain. Seperti Roti cokelat dan roti keju, sabun Lux dan sabun Nuvo.
Penentuan Harga dan Jumlah yang Diperjualbelikan Setelah kita menganalisis permintaan
dan penawaran secara terpisah, maka sekarang waktu kita menggabungkan keduanya untuk
melihat bagaimana keduanya menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Harga pasar suatu barang dan jumlah yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan
dan penawaran dari barang tersebut. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual
dan pembeli. Penentuan harga pasar tergantung pada permintaan, penawaran dan bentuk
pasar di mana permintaan dan penawaran itu terjadi. Oleh arena itu perlu dilakukan analisis
secara serentak terhadap permintaan dan penawaran suatu barang untuk menentukan harga
dan jumlah barang yang diperjualbelikan atas suatu komoditas tertentu.
Semua unit-unit ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap harga.
Jadi tiap pembeli dan penjual memiliki pengetahui yang sempurna mengenai harga produk
yang akan dibeli dan dijual. Jadi apabila ada seorang penjual bermaksud menjual
produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar, maka ia tidak akan
memperoleh pembeli sebab semua pembeli mengetahui dengan sempurna bahwa di tempat
lain mereka dapat membeli produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Oleh
karena konsumen memiliki pengetahuan yang sempurna tentang harga, maka hanya ada
satu macam harga saja dalam pasar Setiap perusahaan mudah keluar masuk dalam industri.
Terdapatnya mobilitas sumber-sumber daya barang atau jasa dalam aktivitas
ekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Bentuk pasar yang tidak memenuhi
syarat-syarat yang telah disebutkan, digolongkan ke dalam pasar dengan persaingan tidak
sempurna. Dalam kenyataan bentuk pasar dengan persaingan sempurna tidak ditemukan
dalam dunia nyata dewasa ini, akan tetapi teori ekonomi tentang bentuk pasar dengan
persaingan sempurna perlu dipelajari mengingat asas-asas persaingan sempurna merupakan

8
langkah pertama yang sederhana untuk analisis ekonomi dan terori pasar persaingan
sempurna ini dapat dijadikan dasar untuk mengevaluasi bekerjanya sistem ekonomi dalam
keadaan yang sebenarnya.

Penentuan Keseimbangan Secara Grafik


Keseimbangan diartikan sebagai suatu situasi di mana segala kekuatan yang ada
saling seimbang, pengertian ini juga menjelaskan keseimbangan pasar. Pada harga
keseimbangan, jumlah barang yang rela dan mampu dibeli sama besar dengan jumlah
barang yang rela dan mampu dijual. Harga keseimbangan ini disebut sebagai market
clearing price, karena pada harga ini semua pihak di pasar dipuaskan. Pembeli telah
membeli semua yang mereka mau beli dan penjual telah menjual semua yang mereka mau
jual. Penentuan Keseimbangan Secara Matematis Dalam menentukan keseimbangan secara
matematis, maka terlebih dahulu perlu diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran
untuk produk tertentu. Contoh fungsi permintaan produk roti cokelat (X) adalah Qd = 1500
– 0.25Px, dan
fungsi penawaran roti cokelat Qs= 500 + 0,25Px. Dalam hal ini Qd mencerminkan tentang
jumlah yang diminta, dan Qs mencerminkan tentang jumlah yang ditawarkan, sementara
Px menunjukkan harga dari produk tersebut. Keseimbangan akan tercapai apabila Qd = Qs

BAB 3 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Setelah mempelajari teori permintaan dan penawaran, maka kita telah mengetahui
bahwa permintaan suatu barang tidak hanya tergantung pada harganya, tetapi juga
tergantung pada pendapatan konsumen, dan harga barang lain. Demikian halnya dengan
penawaran tidak hanya tergantung pada harganya, tetapi juga tergantung pada variabel-
variabel yang mempengaruhi biaya produksi. Misalnya apabila harga susu naik, maka
permintaan akan susu akan turun, sebaliknya apabila harga susu turun, maka permintaan
akan susu naik. Dalam pengambilan keputusan, suatu hal yang perlu diketahui adalah
berapa besar kenaikan dan penurunan permintaan dan penawaran sebagai akibat dari
perubahan harga tersebut? Apabila harga susu naik 10 persen, berapa besar perubahan
jumlah permintaan akan susu? Berapa besar perubahan yang terjadi apabila pendapatan
naik 10 persen? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, maka digunakan konsep
elastisitas.
9
Konsep Elastisitas bertujuan untuk mengukur respon atau kepekaan satu variabel
sebagai akibat perubahan variabel lainnya. Elastisitas adalah suatu bilangan yang
menunjukkan persentase perubahan yang terjadi pada suatu variabel sebagai reaksi atas
setiap persen perubahan pada variabel lain. Secara umum elastisitas kelompokkan dalam
dua kelompok yaitu; elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu bilangan yang menunjukkan persentase
perubahan yang terjadi pada jumlah yang diminta sebagai akibat dari perubahan variabel
lain yang mempengaruhi permintaan. Variabel yang mempengaruhi permintaan dalam ini
yaitu harga barang itu sendiri, pendapatan, harga barang substitusi dan harga barang
komplementer. Oleh karena itu elastisitas permintaan secara umum dibedakan menjadi:
elestisitas permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), elastisitas permintaan
terhadap pendapatan (income elasticity of demand) dan elastistas permintaan silang (cross
elasticity of demand).

Elastisitas Permintaan terhadap Harga


Hukum permintaan mengatakan bahwa apabila harga suatu barang turun, maka
permintaan atas barang tersebut akan meningkat, dan sebaliknya apabila harga suatu
barang meningkat, maka permintaan akan barang tersebut akan turun. Elastisitas
permintaan terhadap harga (price elasticity of demand), menunjukkan bahwa seberapa
besar jumlah permintaan akan berubah seiring dengan adanya perubahan harga Para
ekonom menghitung elastisitas harga terhadap permintaan sebagai perubahan persentase
jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga.

10
BAB 4 TEORI PERILAKU KONSUMEN
Ketika kita masuk ke sebuah super maket, kita akan menemukan ribuan jenis
barang yang dapat anda beli. Tentu saja karena pendapatan terbatas, kita tidak dapat
membeli semua barang yang diinginkan. Oleh sebab itu kita harus mempertimbangkan
harga berbagai barang yang ada, dan membeli sesuai dengan jumlah pendapatan yang
dimiliki dalam upaya untuk memaksimumkan kepuasannya. Pertanyaan yang muncul
bagaimana mengukur kepuasan individu/ konsumen. Para ekonom merumuskan model
preferensi individu dengan menggunakan konsep kepuasan (utility), yang menunjukkan
kepuasan yang diterima oleh seseorang akibat keputusan dalam aktivitas ekonomi yang
dibuatnya. Untuk mengukur kepuasan individu dapat digunakan dua pendekatan yakni: (1)
Pendekatan marginal utility (kardinal) dan (2) Pendekatan indifference curve (ordinal).

Pendekatan Marginal Utility (Kardinal)


Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang
diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan tertentu
seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain. Semakin besar jumlah barang yang
dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional
akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang
dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen)
yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai
kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai
kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua
konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility).
Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari
mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Efek Substitusi dan Efek Pendapatan Dalam
menjelaskan pengaruh perubahan harga terhadap kuantitas satu jenis barang yang diminta,
bukalah persoalan yang sederhana dibanding dengan perubahan pendapatan. Perpindahan
pilihan maksimisasi utility yang baru, berari pindah pada kurva indifferen yang baru pada
suatu titik yang baru pula dengan nilai MRS yang berbeda pula.

11
Apabila harga suatu barang berubah, maka perubahan variabel tersebut memiliki
dua efek yaitu efek substitusi dan efek pendapatan. Konsumen cenderung akan membeli
barang yang harganya lebih murah dan membeli lebih sedikit barang yang harganya relatif
lebih mahal. Reakasi atas perubahan harga ini disebut dengan efek substitusi (subtitution
efeck). Oleh karena salah satu barang menjadi lebih murah, maka secara otomatis
pendapatan riil konsumen meningkat. Konsumen merasa lebih untung karena mereka dapat
membeli lebih banyak barang yang sama dengan pengeluaran yang lebih sedikit, dengan
demikian konsumen memiliki sisa uang untuk membeli barang tambahan. Perubahan
permintaan akibat dari perubahan daya beli riil ini disebut efek pendapatan (income efect)
Efek substitusi dan efek pendapatan tersebut terjadi secara bersamaan, akan tetapi dalam
analisis, sangat bermanfaat apabila kita bedakan kedua peristiwa tersebut. Dalam
pembahasan ini barang dibagi dalam tiga jenis yaitu barang normal.

BAB 5 TEORI PRODUKSI

Dewasa ini kita dapat menemukan berbagai jenis perusahaan, ada perusahaan
swasta, perusahaan negara, perusahaan daerah, ada perusahaan yang bergerak di bidang
pertanian, industri, perdagangan dan jasa. Ada perusahaan yang pemiliknya hanya satu
orang, banyak orang, dan bahkan ada perusahaan yang pemiliknya terdiri dari ribuan orang
melalui kepemilikan sahan. Para ekonom dalam menganalisis prilaku perusahaan, tidak
membedakan apakah itu perusahaan pertanian tradisional, modern, perusahaan industri
kecil, industri raksasa seperti industri pesawat, perusahaan transportasi darat, laut maupun
udara, perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Para ekonom memandang
perusahaan sebagai unit-unit usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memaksimumkan keuntungan. Oleh karena itu para ekonom melihat bahwa perusahaan
akan melakukan kegiatan produksi sampai pada tingkat di mana keuntungan mereka
mencapai jumlah maksimum.

12
Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Produksi dapat diartikan sebagai proses mengubah input menjadi output.
Perusahaan dapat mengubah input menjadi output dengan berbagai berbagai variasi tenaga
kerja, modal, dan peralatan produksi lainnya. Para ekonom menganalisis pilihan-pilihan
yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk, mereka mengembangkan
model produksi dengan melihat hubungan antara input dengan output yang cukup abstrak
yang dibuat dalam fungsi produksi yaitu:
Q = f(K.L) (5.1)
Dimana Q = tingkat output
K = Modal
L = Tenaga kerja
Persamaan ini menunjukkan hubungan antara output (Q) dengan input modal (K)
dan input tenaga kerja (L). Dalam model produksi satu faktor, maka faktor barang modal
dianggap sebagai faktor produksi tetap. Keputusan produksi ditentukan berdasarkan
alokasi tenaga kerja. Langka awal dalam menjelaskan teori produksi yaitu dengan
mengasumsikan bahwa hanya ada satu faktor produksi yang berubah. Para ekonom
awalnya mempelajari teori produksi dengan meningkatkan pemanfaatan tenaga kerja pada
sebidang tanah yang tetap akan mempengaruhi output. Jadi dalam analisis tersebut
diasumsikan bahwa faktor produksi lainnya seperti modal, tanah dan teknologi dianggap
konstan. Dengan demikian satu-satunya faktor yang berubah adalah tenaga kerja.

Produksi Total, Produksi Rata-rata, dan Produksi Marjinal


Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari
penggunaan total faktor produksi. Sementara produksi rata-rata (avarage product) adalah
rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi. Selanjutnya produksi marjinal
(marginal product) adalah tambahan produksi karena penambahan penggunaan satu unit
faktor produksi. Produksi Total

13
Fungsi produksi total dirumuskan:
TP = f (K.L) (5.2)
Dimana: TP = Total produksi
K = Modal
L = Tenaga kerja
Secara matematis produksi total akan maksimal apabila turunan pertama dari fungsi
produksinya nilainya sama dengan nol. Dalam hal ini turun pertama TP adalah MP. Jadi
TP maksimum pada saat MP sama dengan nol. Produksi dengan dua Faktor Berubah Telah
diuraikan sebelumnya bahwa fungsi produksi dengan satu faktor berubah dalam hal ini
tenaga kerja, sementara faktor lainnya yaitu modal dianggap konstan. Pada bagian ini kita
akan membahas produksi dengan kombinasi tenaga kerja dan modal berubah. Pada bagian
ini akan diuraikan bagaimana perusahaan memilih kombinasi tenaga kerja dan modal
untuk memproduksi output yang sama.

Isokuan (Isoquant)
Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua
macam input variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, sehingga
menghasilkan tingkat produksi yang sama. Jadi analisis produksi dengan dua faktor input
(semua faktor) input adalah variabel, baik K maupun L.

Karakteristik Kurva isokuan


Kurva isokuan memiliki beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan antara lain:
Sama dengan kurva indifferen yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah (down ward
sloping).

14
BUKU PEMBANDING
Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses aktivitas ekonomi di
atas beserta pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas tersebut, yaitu produsen, konsumen,
pedagang, pemerintah, dan sebagainya. Secara umum, ilmu ekonomi adalah studi tentang
alokasi sumberdaya yang langka diantara penggunaan-penggunaan akhir yang bersaing
(Nicholson, 1995 : 3). Definisi serupa dikemukakan oleh Henderson & Quandt (1980 : 1),
ilmu ekonomi adalah studi tentang penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk
pencapaian alternatif akhir. Selanjutnya Henderson & Quandt (1980 : 1) mendefinisikan
ilmu ekonomi lebih spesifik yaitu ilmu sosial yang meliputi aksi-aksi individu-individu dan
9 kelompok-kelompok individu di dalam proses produksi, pertukaran, dan konsumsi
barang-barang dan jasa-jasa. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam cabang dan sub-cabang.
Cabang utama adalah ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro
mempelajari aksi-aksi ekonomi dari individu-individu dan kelompok-kelompok individu.
Ilmu ekonomi makro mempelajari aksi-aksi ekonomi agregat seperti total tenaga-kerja dan
pendapatan nasional. Kedua cabang ilmu ekonomi ini berkaitan dengan penetapan harga
dan pendapatan dan penggunaan sumberdaya. Namun demikian, ekonomi mikro
konsentrasi pada analisis harga-harga dan pasar-pasar individual, dan alokasi sumberdaya-
sumberdaya spesifik pada penggunaan tertentu. (Henderson & Quandt, 1980 : 2).

Teori dan Model Ekonomi


Tujuan ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah untuk penjelasan
dan prediksi. Baik analisis teoritis maupun investigasi empiris diperlukan untuk
pencapaian tujuan tersebut. Teori menggunakan penalaran deduktif abstrak dalam menarik
kesimpulan berdasarkan asumsi-asumsi. Sedangkan studi empiris bersifat induktif. Kedua
pendekatan ini saling melengkapi, karena teori memberikan arah studi empiris dan studi
empiris memberikan uji pada asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan dari teori
(Henderson &Quandt, 1980 : 1). Teori ekonomi mengarahkan penyusunan model yang
menjelaskan perilaku unit-unit ekonomi individual (para konsumen, para produsen, agen-
agen pemerintah) dan interaksi mereka di dalam membangun sistem ekonomi suatu
wilayah, suatu negara, atau dunia secara keseluruhan. Model adalah representasi yang
disederhanakan dari situasi yang nyata.
15
Model disusun dimaksudkan untuk dua tujuan utama, yaitu analisis dan prediksi
Analisis menyatakan penjelasan perilaku unit-unit ekonomi, yaitu konsumen dan produsen.
Prediksi menyatakan kemungkinan perkiraan pengaruh perubahan besaran-besaran
(variabel) di dalam ekonomi. Contoh : model penawaran dapat digunakan untuk
memprediksi pengaruh penarikan pajak terhadap penjualan dari perusahaan. Validitas
model dapat dinilai dari beberapa kriteria, yaitu : kekuatan prediksinya, konsistensi dan
realisme asumsinya, tingkat informasi yang diberikan, generalisasinya, dan simplisitinya
(Koutsoyiannis, 1985: 3-5). Pada umumnya semua model ekonomi mengandung tiga unsur
yang sama: (1) asumsi ceteris paribus, (2) anggapan bahwa para pengambil keputusan
ekonomi 10 berusaha mengoptimalkan sesuatu (optimalisasi), dan (3) pembedaan yang
seksama antara pertanyaan positif dan pertanyaan normatif. Ekonomi positif berusaha
menetapkan bagaimana sumberdaya pada kenyataannya dialokasikan dalam sebuah
perekonomian. Ekonomi normatif menetapkan bagaimana sumberdaya seharusnya
dialokasikan dalam perekonomian. Menurut Keynes, ekonomi positif berkenaan dengan
upaya memahami mengenai “what is”, sedangkan ekonomi normatif berusaha memahami
mengenai “what ought to be”. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan harus
memaksimumkan keuntungan. Pandangan demikian termasuk posisi normatif. Pelaku-
Pelaku Aktivitas Ekonomi Pelaku-pelaku aktivitas ekonomi secara umum terdiri dari tiga
unsur, yaitu rumah-tangga, perusahaan, dan pemerintah. Berikut ini diuraikan peranan
mereka dalam aktivitas ekonomi.

Rumah-Tangga
Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi. Sektor rumah- tangga
ini memiliki (1) tenaga kerja ( fisik dan otak) ; dan (2) modal ( tanah, bangunan, peralatan
modal, uang ,dll). Mereka dapat menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada
perusahaan. Sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi yang ditawarkan, perusahaan
memberikan berbagai jenis “pendapatan” kepada sektor rumah-tangga. Tenaga kerja
menerima gaji atau upah, pemilik tanah dan bangunan menerima uang sewa, pemilik
saham menerima keuntungan. Pendapatan tersebut oleh rumah-tangga akan digunakan
untuk dua tujuan, yaitu konsumsi dan tabungan.

16
Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dibentuk oleh seseorang atau sekumpulan orang
dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Seseorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal dengan pengusaha. Tujuan
utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu,
pengusaha harus memiliki keahlian mengenai bagaimana mengalokasikan faktor-faktor
produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk agar dapat diperoleh keuntungan
yang maksimum. Pemerintah Pemerintah dalam hal ini adalah lembaga-lembaga atau
badan-badan pemerintah yang ditugasi untuk mengatur perekonomian negara. Lembaga-
lembaga ini antara lain, Bank Sentral, Departemen Pemerintahan, Pemerintah Daerah,
Parlemen, TNI-POLRI, dan sebagainya. Pemerintah mengatur dan mengawasi aktivitas
ekonomi rumah-tangga dan perusahaan, agar mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan
wajar dan tidak merugikan masyarakat banyak.
Disamping tugas pengaturan dan pengawasan, pemerintah juga melakukan aktivitas
ekonomi sendiri, terutama aktivitas yang oleh swasta dipandang kurang atau tidak
menguntungkan. Aktivitas-aktivitas tersebut, misalnya pembangunan infrastruktur ( jalan,
jembatan, pelabuhan, lapangan terbang, gedung sekolah, dan sebagainya). Disamping itu,
juga menyediakan jasa-jasa penting, seperti angkutan kereta api, bus dan pesawat terbang,
jasa telpon, pos, telegram, dan sebagainya. Oleh karena itu sektor ekonomi juga dibedakan
menjadi sektor pemerintah dan sektor swasta. Untuk membiayai aktivitas ekonomi ini,
pemerintah mengenakan pajak kepada rumah-tangga dan perusahaan. Disamping itu juga
berasal dari keuntungan yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang dimilikinya. Atas
dasar uraian diatas, dapat digambarkan bagaimana hubungan antara ketiga pelaku pasar
tersebut dalam Gb. 1.1. berikut. Gb. 1.1. menjelaskan bagaimana hubungan antara rumah-
tangga dan perusahaan baik melalui pasar.

17
Aliran (1) menggambarkan penawaran berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor
perusahaan. Aliran (2) menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh
sektor rumah-tangga. Dari hubungan tersebut dapat diketahui tiga hal: (a) Jenis barang dan
jasa apa yang harus diproduksi, (b) tingkat harga dari masing- masing barang dan jasa
tersebut, dan (c) tingkat produksi masing-masing barang dan jasa tersebut. Informasi ketiga
hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan (produsen) dalam menentukan
keputusan produksi. Keputusan produksi ini akan menimbulkan permintaan faktor-faktor
produksi di dalam pasar faktor produksi. Aliran (3) menunjukkan permintaan faktor-faktor
produksi oleh produsen. Aliran (4) menunjukkan penawaran faktor-faktor produksi oleh
rumah-tangga. Aliran (5) menggambarkan peran pemerintah, yaitu pengaturan dan
pengawasan.

C. PENILAIAN TERHADAP BUKU

Judul Buku Kelemahan Kelebihan


Teori Ekonomi Mikro - Materi yang disajikan - Menyajikan tulisan dengan
(Buku Utama) masih kurang luas ukuran yang tepat.
- Masih ada kata kata - Setiap bab ada rangkuman
yang sulit dipahami dari materi yang telah di
paparkan dalam bab tersebut.
- Tampilan buku menarik

Judul Buku Kelemahan Kelebihan


Teori Ekonomi Mikro - Materi yang disajikan - Menyajikan tulisan
(Buku Pembanding) masih kurang luas dengan ukuran yang tepat.
- Ukuran buku terlalu - Setiap bab ada rangkuman
besar dari materi yang telah di
- Tampilan buku kurang paparkan dalam bab
menarik tersebut.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern sangat kompleksyang meliputi
berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan. Didalam ekonomi modern,
konsumen, pekerja, perusahaan mempunyai fleksibilitas dan pilihan yang banyak untuk
mengalokasikan sumber daya yang langka. Karenadi dalam ilmu ekonomi yang merupakan
suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau
tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi
dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa
dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang,kepada
berbagai individu dan golongan masyarakat. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap
masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Dengan demikian, kita sebagai
manusia harus mampu memanfaatkan sumber daya yang terbatas di muka bumi ini untuk
dapat memebuhi kebutuhan dan keinginankita yang tidak terbatas jumlahnya.

B. Saran
Adapun saran dari menyusun Critical Book Report ini adalah bahwa sebaiknya
setiap buku harus membuat kesepakatan untuk menentukan pilihan kata yang digunakan di
dalam pembahasannya agar pembaca terkadang tidak merasa bingung atas apa yang
dibacanya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Raharja, Pratama. & Manurung, Mandala. 2018. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI

SP, Iswardono. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Gunadarma

20

Anda mungkin juga menyukai